| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 29 September 2017 Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung

Jumat, 29 September 2017
Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung

“Mikael berarti Siapa seperti Allah; Gabriel berarti Keperkasaan Allah; dan Rafael berarti Pengobatan Allah” (St. Gregorius Agung)

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 103 (102): 20)

Pujilah Tuhan, hai semua malaikat-Nya, hai pahlawan perkasa, pelaksana titah-Nya, yang memperhatikan segala sabda-Nya.

Bless the Lord, all you his angels, mighty in power, fulfilling his word, and heeding his voice.


 
Pada Misa hari ini ada Madah Kemuliaan/Gloria

Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahamulia, penyelenggaraan-Mu sungguh mengagumkan, malaikat dan manusia Kaupanggil mengabdi Engkau. Kami mohon semoga mereka yang berada di hadapan-Mu dan mengabdi-Mu, bagi kami menjadi duta sukacita-Mu dan pelindung kedamaian-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.

Seorang Lanjut Usia duduk di atas takhta. Ribuan orang melayani Dia. Putra Manusia datang menghadap, dan kepada-Nya diserahkan kekuasaan, kehormatan dan kerajaan.
 
Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13.14)
  
"Pakaian-Nya putih seperti salju."
   
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya kekal adanya, dan kerajaannya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

atau

Perang besar terjadi di surga. Mikael bersama bala malaikatnya melawan setan dan anak buahnya. Si naga besar akhirnya dikalahkan berkat darah Anak Domba.


Bacaan dari Kitab Wahyu (12:7-12a)

Aku, Yohanes, melihat dalam suatu penglihatan: Timbul peperangan di surga. Mikael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan seekor naga, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di surga. Dan naga besar itu, Si Ular Tua yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi bersama dengan malaikat-malaikatnya. Dan aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah, sebab para terdakwa, yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah telah dilemparkan ke bawah. Mereka telah dikalahkan oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian saudara-saudara kita itu. Karena mereka tidak menyayangkan nyawa mereka sampai ke dalam maut. Karena itu bersukacitalah, hai surga dan kamu sekalian yang diam di dalamnya!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, re = b, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm. 138:1-2ab.2cde-3.4.5)

1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan Tuhan, sebab besarlah kemuliaan Tuhan.
 
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mrk 10:45)
Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.

Para murid yang dipanggil oleh Yesus terpesona oleh Pribadi-Nya. Ia menjanjikan juga bahwa mereka akan melihat langit terbuka dan para malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:47-51)
  
"Engkau akan melihat malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak manusia."
    
Pada waktu itu Natanael datang kepada Yesus atas ajakan Filipus. Tatkala melihat Natanael datang, Yesus berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada Yesus, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus menjawab, kata-Nya, “Karena Aku berkata kepadamu: ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara’, maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan kaulihat.” Lalu kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 

Pengalaman sehari-hari sering menunjukkan bahwa ada banyak hal yang kita alami sebagai tanda nyata hadirnya para malaikat di dunia. Terlepas dari kecelakaan maut, terbebas dari gangguan roh jahat atau dari kesedihan yang mendalam merupakan tanda-tanda pertolongan malaikat kepada manusia. Kata Yesus kepada Filipus, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia. 

 Hari ini kita merayakan pesta tiga Malaikat Agung yakni, Mikael, Gabriel dan Rafael. Malaikat Mikael adalah sang pembela yang melindungi kita dari segala yang jahat. Konon, Mikael pernah menampakkan diri di atas Gunung Gargano, Italia pada abad V. Untuk menghormatinya, didirikanlah gereka megah di tempat itu. Mikael juga dihormati sebagai pengawal jiwa orang yang meninggal dunia. 

 Gabriel adalah pembawa kabar gembira Allah bagi manusia. Dalam Perjanjian Baru, Malaikat Gabriel membawa kabar gembira atas pengabulan doa Zakharia yang memohon seorang anak. Puncak dari kabar gembira itu disampaikan oleh Malaikat Gabriel kepada Maria, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau" (Luk 1:28). Itulah kabar gembira yang mengubah sejarah. 

 Malaikat Rafael berarti "Allah yang menyembuhkan". Dalam Kitab Tobit 4-12 dikisahkan bahwa Rafael menyembuhkan Tobit dari kebutaan matanya sekaligus membebaskan putri Raguel dari gangguan roh jahat yang mematikan. Dalam kehidupan Gereja, Rafael diyakini sebagai pelayan Allah yang menyembuhkan manusia dari aneka penyakit, menguatkan jiwa yang lemah dan membebaskan manusia dari perhambaan roh jahat. 

 Kehadiran St. Mikael, St. Gabriel dan St. Rafael, para Malaikat Agung yang hari ini kita rayakan pestanya, memang tidak pernah kasat mata. Namun, itu tidak berarti bahwa mereka tidak bisa dirasakan kehadirannya. Malaikat Agung adalah perwujudan utusan Allah kepada pribadi-pribadi terpilih dalam Kitab Suci. Kita yang mengenalnya melalui Kitab Suci kiranya diperkenankan juga untuk mengenali kehadirannya.

 Semoga kita bisa melihat bahwa pengalaman "keberuntungan" dalam hidup kita tidak lepas dari pertolongan para malaikat Allah yang menandakan bahwa Allah sedang bekerja di antara kita.
 
Antifon Komuni (Mzm 137:1)

Ya Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu dengan sebulat hati. Aku bermazmur bagi-Mu di hadapan para malaikat.
  
Doa kepada Malaikat Agung Santo Mikael 
Oleh: Paus Leo XIII
 
Malaikat Agung Santo Mikael, belalah kami dalam peperangan. Jadilah pelindung kami dalam melawan segala kejahatan dan jebakan setan. Kami mohon dengan rendah hati agar Allah menaklukkan, dan engkau, O panglima bala tentara surgawi, dengan kuasa Ilahi, usirlah ke neraka setan dan semua roh jahat yang berkeliaran di seluruh dunia, yang hendak menghancurkan jiwa-jiwa. Amin. 
    
Doa Malam
 
Syukur kepada-Mu, ya Bapa, atas perlindungan-Mu melalui para malaikat yang Kauutus. Semoga dalam mengikuti jejak Putra-Mu, kami pun dengan penuh keberanian menerima tugas perutusan dari pada-Mu sehingga nyatalah karya-Mu dalam diri kami. Amin. 
  
 Rm Nolaskus Harsantyoko, O.Carm/CAFE ROHANI

Kamis, 28 September 2017 Hari Biasa Pekan XXV

Kamis, 28 September 2017
Hari Biasa Pekan XXV
 
Berada dalam Gereja, Tubuh Mistik Kristus, bagaimanapun implisit dan misteriusnya, adalah syarat esensial untuk keselamatan. (St. Yohanes Paulus II, Paus; Audiensi 31 Mei 1995)
 

Antifon Pembuka (Mzm 149:1-2)

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan. Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh. Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak sorai atas raja mereka.

Doa Pembuka


Allah Bapa Mahamulia, berkenanlah membangun bait suci di dalam diri kami dan tinggallah di antara manusia di mana saja, tempat kami mencari kedamaian berkat Yesus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Menunda melakukan kehendak Tuhan membuat terhalangnya rahmat Allah. Selain itu, pekerjaan kita menjadi sia-sia dan terasa berat.
  

Bacaan dari Nubuat Hagai (1:1-8)
     
"Bangunlah rumah Tuhan dan Aku akan berkenan menerimanya."
    
Pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius, pada hari pertama bulan keenam, datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya, “Beginilah sabda Tuhan semesta alam, ‘Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah Tuhan!’ Maka datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai, bunyinya: Apakah sudah tiba waktunya bagi kalian untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang rumah Tuhan tetap menjadi reruntuhan? Oleh sebab itu beginilah sabda Tuhan semesta alam, ‘Perhatikanlah keadaanmu! Kalian menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit. Kalian makan, tetapi tidak sampai kenyang. Kalian minum, tetapi tidak sampai puas. Kalian berpakaian, tetapi badanmu tidak menjadi hangat. Dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja tetapi upahnya ditaruh dalam pundit-pundi yang berlubang!’ Beginilah sabda Tuhan semesta alam, ‘Perhatikanlah keadaanmu! Maka naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah rumah Tuhan. Maka aku akan berkenan menerimanya, dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan akan umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur. Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.
 
Dosa membuat hidup menjadi kehilangan rasa damai dan selalu dihantui oleh dosa itu terus-menerus. Oleh karena itu, dibutuhkan sikap tobat sesegera mungkin. Lebih cepat, lebih baik.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:7-9)
   
"Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?"
    
Ketika Herodes, raja wilayah Galilea, mendengar segala sesuatu yang terjadi, ia merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi zaman dahulu telah bangkit. Tetapi Herodes berkata, “Yohanes kan telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?” Lalu ia berusaha untuk dapat bertemu dengan Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
 
Renungan
 

Bagi seorang pemimpin yang tamak seperti Herodes, popularitas Yesus mengancam otoritasnya. Dari kesaksian Injil kita ketahui bahwa ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus, namun dengan maksud untuk menyingkirkan-Nya demi melanggengkan kekuasaannya. Kita pun sering berhadapan dengan situasi ketika keberhasilan orang lain tampak mengancam posisi, kedudukan, jabatan atau keyakinan kita. Seorang Kristen yang baik hendaknya melihat kesuksesan sesamanya sebagai sukacitanya, tanpa pernah merasa terancam. 
 
Antifon Komuni (Hagai 1:7)
 
Perhatikanlah keadaanmu! Maka naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah rumah bagi-Ku.

Doa Malam

Allah Bapa sumber segala kebaikan, semoga benih yang telah Kautaburkan kini menghasilkan buah. Semoga sabda-Mu mendatangkan kedamaian dan membuat kami bersedia mengabdi sesama tanpa pamrih. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

Rabu, 27 September 2017 Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo, Imam

Rabu, 27 September 2017
Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo, Imam

“Kalau kamu memandang orang miskin di bawah terang iman, kamu akan melihat bahwa mereka itu mewakili Allah Putra, yang memilih menjadi miskin” (St. Vinsensius a Paulo)
  

Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.

      
   
Doa Pembuka

Allah Bapa, Pembela kaum papa, Engkau telah membina Santo Vinsensius, imam-Mu, dalam kegiatan kerasulan menyelamatkan orang miskin dan mendidik rohaniwan. Semoga kami dikobarkan dengan semangat yang sama, mengasihi dan dikasihinya dan melaksanakan ajarannya. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
    

Bacaan-bacaan dan Mazmur Tanggapan dari hari biasa, atau dari Rumus Umum Gembala Umat (Misionaris) atau Para Kudus (Pelaku Karya Amal), misalnya: 1 Kor 1:26-31; Mzm 112:1-2.3-4.5-7a.7b-8.9; R: 1a; Mat 9:35-38.


Bacaan dari Kitab Ezra (9:5-9)
    
  
"Dalam masa perbudakan, kami tidak engkau tinggalkan, ya Tuhan"
    
Ketika mendengar berita tentang dosa umat Israel, aku, Ezra, mengoyakkan pakaian dan jubahku, dan duduk tertegun. Pada waktu kurban petang bangkitlah aku dan berhenti menyiksa diri. Lalu aku berlutut dengan pakaian dan jubahku yang koyak-koyak; sambil menadahkan tanganku kepada Tuhan, Allahku, aku berkata, "Ya Allahku, aku malu dan mendapat cela, sehingga tidak berani menengadahkan mukaku kepada-Mu. Dosa kami telah menumpuk mengatasi kepala kami dan kesalahan kami telah membubung ke langit. Sejak zaman nenek moyang kami sampai hari ini kesalahan kami besar, dan oleh karena dosa kami maka kami sekalian dengan para raja dan para imam diserahkan kepada raja-raja negeri asing. Kami diserahkan dalam kuasa pedang, ditawan, dijarah dan dihina di depan umum, seperti yang terjadi sekarang ini. Tapi kini kami mengalami kasih karunia Tuhan, Allah kami. Ia meninggalkan pada kami orang-orang yang terluput, dan memberi kami tempat menetap di tempat-Nya yang kudus. Allah kami membuat mata kami bercahaya dan memberi kami sedikit kelegaan di masa perbudakan kami. Sekalipun kami menjadi budak, tetapi dalam perbudakan itu Allah tidak meninggalkan kami. Ia membuat kami disayangi oleh raja-raja negeri Persia, sehingga kami mendapat keleluasaan untuk membangun rumah Allah dan menegakkan kembali reruntuhannya, serta memperoleh tembok pelindung di Yehuda dan di Yerusalem."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Kidung Tanggapan
Ref. Terpujilah Allah yang hidup selama-lamanya.
Ayat. (Tobit 13:2,3-4a,4bcd,5,8)
1. Memang Allah menyiksa, tetapi juga mengasihani, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati, tetapi menaikkan juga dari sana; tidak seorang pun luput dari tangan-Nya.
2. Wartakanlah kebesaran-Nya di sana, agungkanlah Dia di hadapan segala yang hidup. Sebab Dialah Tuhan kita, Dialah Allah, Ia adalah Bapa kita untuk selama-lamanya.
3. Jika dengan segenap hati kamu berbalik kepada-Nya, dan dengan segenap jiwa berlaku benar di hadapan-Nya, niscaya Ia pun berbalik kepada kamu, dan wajah-Nya pun tidak disembunyikan-Nya terhadap kamu.
4. Pandanglah apa yang dikerjakan-Nya bagi kamu, muliakanlah Dia dengan segenap mulut. Pujilah Tuhan yang adil dan agungkanlah Raja yang kekal.
5. Aku memuliakan Dia di tanah pembuanganku, kunyatakan kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada kaum berdosa. Bertobatlah, hai orang-orang berdosa, lakukanlah apa yang benar di hadapan-Nya. Siapa tahu Ia berkenan akan kamu dan menjalankan belas kasihan kepada-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Markus 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:1-6)
  
"Ia mengutus para murid mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang sakit."
   
Sekali peristiwa Yesus memanggil keduabelas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Ia mengutus mereka untuk mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang. Yesus berkata kepada mereka, "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan. Jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Apabila kalian diterima di suatu rumah, tinggallah di situ sampai kalian berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kalian, keluarlah dari kota mereka, dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka." Lalu pergilah mereka, dan menjelajah segala desa, sambil memberitakan Injil serta menyembuhkan orang sakit di segala tempat.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Yesus mengutus 12 murid-murid-Nya untuk pergi dan memberitakan Kerajaan Allah serta menyembuhkan penyakit. Inilah inti perikop Injil hari ini. Untuk menjalankan tugas ini, para rasul dibekali oleh Yesus dengan tenaga dan kuasa untuk menaklukkan setan dan penyakit. Bekal ini dirasa sudah cukup oleh-Nya sehingga Ia melarang mereka membawa harta bahkan kebutuhan pokok. 
 
 Saudara-saudari, kita juga diutus oleh Tuhan untuk mewartakan Kerajaan Allah. Yesus juga membekali kita dengan tenaga dan kuasa. Bekal ini kita terima dalam Sakramen Pembaptisan, diteguhkan dalam Sakramen Penguatan serta dari Tubuh dan Darah Kristus yang kita santap dalam perayaan Sakramen Ekaristi. 
 
 Seorang kontraktor bercerita bahwa banyak rekan kerjanya yang berselingkuh di tempat proyek dengan gadis setempat. Menurutnya, mereka adalah korban pelet atau guna-guna para gadis. Beberapa kali ia tergoda untuk berselingkuh, namun tidak jadi. Ia percaya bahwa keteguhan menjaga perkawinannya merupakan buah dari Tubuh Kristus yang disantapnya. Bapak ini terkenal rajin mengikuti Misa harian. Entah sadar atau tidak, ia telah menimba tenaga dan kuasa dari Allah untuk menolak setan. Bahkan, dengan teladan hidupnya, ia telah memberitakan Kerajaan Allah.
 
 Yesus juga memerintahkan agar para rasul tidak membawa harta mereka. Di balik larangan ini, Yesus mengajak kita untuk tidak khawatir akan segala sesuatu karena Allahlah yang memelihara kita. Memiliki harta itu tidak salah. Namun, ada bahaya besar bagi kita jika menjadikan harta sebagai pusat hidup karena Tuhan bukan lagi segala-galanya.
 
 Dalam hal ini, kita dapat belajar dari banyak katekis awam yang berusaha menyelamatkan jiwa-jiwa. Mereka mengajar agama, baik kepada anak-anak sekolah, calon baptis, pasangan yang hendak menikah dan lain-lain, tanpa pamrih. Padahal, sejauh yang pernah saya jumpai, para katekis ini memiliki keluarga yang harus dihidupi. Seorang bapak yang telah menjadi katekis selama 30 tahun memberi kesaksian, "Keluarga saya tidak kaya. Namun, saya merasakan bahwa sampai detik ini Tuhan selalu memelihara hidup keluarga saya. Inilah yang membuat saya dan istri bahagia" 
 
 Mari, kita bersemangat mewartakan Kerajaan Allah lewat teladan hidup maupun pengajaran. (Rm. A. Dimas Pele Alu, O.Carm/CAFE ROHANI)

Antifon Komuni (Mzm 106:8-9)
 
Hendaknya mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya dan mewartakan karya-Nya yang agung kepada umat manusia. Sebab Tuhan meredakan dahaga, dan melimpahkan kebaikan kepada yang lapar. 
 

Selasa, 26 September 2017 Hari Biasa Pekan XXV

Selasa, 26 September 2017 
Hari Biasa Pekan XXV

“Kita mempercayakan hidup kita kepada Tuhan karena Dia tak pernah meninggalkan kita” (Paus Fransiskus)

Antifon Pembuka (Mzm 122:1-2)

Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kakiku berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.

Doa Pembuka


Allah Bapa, sumber iman kepercayaan, Engkau menghendaki kami mengimani sabda-Mu seutuhnya. Kami mohon, terangkanlah maksud segala sesuatu yang tertulis mengenai kehendak-Mu dan ajarilah kami menyesuaikan tingkah laku dan hidup kami dengan kehendak-Mu, bagi kedamaian. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Hati yang terbuka kepada orang lain menunjukkan kebesaran pribadi Raja Darius. Dunia ini membutuhkan orang-orang yang mau memperhatikan kelompok yang ada di sekitar kita.

 
Bacaan dari Kitab Ezra (6:7-8.12b.14-20)
   
"Mereka mentahbiskan rumah Allah dan merayakan Paskah."
    
Pada waktu itu Darius, raja Persia, memerintahkan kepada para bupati di derah seberang Sungai Efrat, sebagai berikut, “Jangan menghalangi pekerjaan membangun rumah Allah itu. Bupati dan para tua-tua orang Yahudi boleh membangun rumah Allah itu di tempatnya yang semula. Lalu aku telah mengeluarkan perintah tentang apa yang harus kalian perbuat terhadap para tua-tua Yahudi mengenai pembangunan rumah Allah itu. Dengan saksama dan tanpa bertangguh mereka harus diberi biaya dari penghasilan kerajaan yaitu dari upeti daerah seberang Sungai Efrat. Aku, Darius, yang mengeluarkan perintah ini; hendaklah dilakukan dengan saksama.” Maka para tua-tua orang Yahudi melanjutkan pembangunan rumah Tuhan dengan lancar, digerakkan oleh nubuat Nabi Hagai dan Nabi Zakharia bin Ido. Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel dan menurut perintah Koresh, Darius dan Artahsasta, raja-raja negeri Persia. Maka selesailah rumah itu pada hari yang ketiga bulan Adar, yakni pada tahun yang keenam pemerintahan Raja Darius. Maka orang Israel, para imam, orang-orang Lewi dan orang-orang lain yang pulang dari pembuangan, merayakan pentahbisan rumah Allah dengan sukaria. Untuk pentahbisan rumah Allah itu mereka mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, anak domba empat ratus ekor, dan domba jantan dua ratus ekor; juga kambing jantan sebagai kurban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel, dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel. Mereka juga menempatkan para imam pada golongan-golongannya, dan orang-orang Lewi pada rombongan-rombongannya, untuk melakukan ibadah kepada Allah yang diam di Yerusalem, sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Musa. Dan pada tanggal empat belas bulan pertama mereka yang pulang dari pembuangan itu merayakan Paskah. Para imam dan orang-orang Lewi bersama-sama mentahirkan diri sehingga tahirlah mereka sekalian. Demikianlah mereka menyembelih anak domba Paskah bagi semua orang yang pulang dari pembuangan, dan bagi saudara-saudara mereka, yakni para imam, dan bagi dirinya sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5.6-7;8-9; R:1)
1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.
3. Berdoalah agar Yerusalem sejahtera "Damai bagi orang yang mencintai Engkau. "Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu."
4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita kumohonkan bahagia bagimu.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Luk 11:28)
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan melakukannya.

Syarat yang diajukan Yesus untuk menjadi bagian dalam keselamatan Yesus tidaklah mudah. Yakni, mendengarkan apa yang Dia ajarkan dan melakukannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:19-21)
   
"Ibu dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya."
    
Pada suatu hari datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus hendak bertemu dengan Dia. Tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Maka diberitahukan kepada Yesus, “Ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Dikau.” Tetapi Yesus menjawab, “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

    
Ikatan persaudaraan kita diperluas, diperteguh dan diperdalam berkat rahmat pembaptisan yang kita terima. Lebih jauh, ikatan persaudaraan kita dalam Yesus dilandasi oleh kesediaan kita untuk mendengarkan Firman Allah dan melaksanakannya. Barangsiapa mendengarkan dan melaksanakan Firman Allah, maka ia akan menjadi saudara, saudari, Ibu dan Bapa bagi satu sama lain dalam nama dan kuasa Yesus sendiri.

Antifon Komuni (Luk 11:28)

Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.

Doa Malam

Allah Bapa Yang Mahamurah hati, jadikanlah kami seperti roti yang dibagi-bagi dan dibagikan. Kami mohon diberi Roh-Mu agar dapat dengan tulus ikhlas mempersembahkan diri demi kebahagiaan sesama dan kedamaian dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

 
  RUAH

Senin, 25 September 2017 Hari Biasa Pekan XXV

Senin, 25 September 2017
Hari Biasa Pekan XXV
    
Tidak ada yang lebih indah dalam hidup kecuali dikejutkan oleh Injil, yang di dalamnya kita berjumpa dengan Kristus. (Paus Benediktus XVI)

Antifon Pembuka (Yoh 8:12)

Aku ini cahaya dunia. Yang mengikuti Aku hidup dalam cahaya.

Doa Pembuka

Allah Bapa kami Yang Mahabaik, nyatakanlah kepada kami dengan sabda-Mu: Siapakah Engkau itu? Semoga kebenaran ini menjadi cahaya sepanjang jalan kehidupan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Ezra (1:1-6)
       
"Barangsiapa termasuk umat Allah, hendaknya ia pulang ke Yerusalem dan mendirikan rumah Allah."
    
Pada tahun pertama pemerintahan Koresh, raja negeri Persia, Tuhan menggerakkan hati Koresh untuk menggenapkan firman yang diucapkan Nabi Yeremia. Maka di seluruh kerajaan diumumkan secara lisan maupun tulisan demikian, “Beginilah perintah Koresh, raja Persia: ‘Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Allah semesta langit. Ia menugasi aku mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Barangsiapa di antara kalian yang termasuk umat Allah, semoga Allah menyertai dia! Hendaknya ia berangkat pulang ke Yerusalem yang terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah Tuhan, Allah Israel, yakni Allah yang diam di Yerusalem. Dan setiap orang Israel yang masih hidup, di mana pun ia berada sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk setempat dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, di samping persembahan sukarela bagi rumah Allah di Yerusalem’.” Maka, berkemas-kemaslah kepala-kepala keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta imam dan orang-orang Lewi; pendek kata setiap orang yang hatinya digerakkan Allah untuk berangkat pulang dan mendirikan rumah Allah yang ada di Yerusalem. Dan semua orang di sekeliling mereka membantu mereka dengan perak dan emas,harta benda dan ternak, dan dengan pemberian yang indah-indah, selain segala sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Ul:lh.3)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawaria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
4. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:16)
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu yang di surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:16-18)
  
"Pelita ditempatkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk dapat melihat cahayanya."
  
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur; tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah melihat cahayanya. Sebab tiada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tiada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu perhatikanlah cara kalian mendengar. Karena barangsiapa sudah punya akan diberi, tetapi barangsiapa tidak punya, apa pun yang dianggap ada padanya, akan diambil.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Apa perbedaan mendasar antara pamer dan memberi kesaksian. Pamer berarti berusaha menunjukkan kebaikan, keutamaan, kehebatan dan segala yang indah kepada orang lain. Bahkan, segala cara dilakukan agar dirinya terlihat hebat, terkenal dan baik. Tujuan pamer adalah mendatangkan pujian bagi diri sendiri. 
 
Ada tindakan serupa, namun sangat berbeda maknanya yakni memberi kesaksian. Memberi kesaksian berarti melakukan kebaikan dan kebenaran dengan motivasi agar orang lain menjadi baik dan memuji Allah sebagau sumber kebenaran dan kebaikan. Bukan diarahkan untuk mendatangkan pujian bagi dirinya. Yesus menggambarkannya seperti orang menyalakan pelita dan menempatkan di atas kaki dian sehingga semua orang melihat cahayanya.
 
Dengan terang atau cahaya dalam ruangan, orang bisa melakukan apa saja, membersihkan yang kotor atau aktivitas lainnya. Demikian juga jika kesaksian hidup kita baik akan seperti cahaya yang memberi inspirasi bagi banyak orang, entah untuk bertobat, ingat akan Tuhan, ingat sesamanya yang menderita atau solider dengan sesama. Maka, jangan menyembunyikan sikap dan perbuatan yang baik dan benar jika itu bisa memberikan kebaikan kepada orang lain.
 
Keengganan memberi kesaksian sering disebabkan oleh sikap kita yang ingin rendah hati maka menahan atau tidak menunjukkan perbuatan baik di hadapan orang lain. Kalau ini terjadi, maka sebenarnya tanpa sadar kita menghambat orang lain untuk menjadi baik atau berbuat baik. 
 
 Yang perlu kita sadari adalah dengan melakukan aneka kebaikan dalam hidup, kita tidak akan kehilangan apa pun. Justru sebaliknya, Tuhan akan menambahkan berkat-Nya kepada kita. Inilah yang disabdakan oleh Yesus, "Barangsiapa sudah punya akan diberi, tetapi barangsiapa tidak punya, apa pun yang dianggap ada padanya, akan diambil."
 
 Kalau kita tidak memberikan yang baik kepada orang lain, sebenarnya kita menutup pintu rahmat Allah bagi diri sendiri dan orang lain. Sebaliknya, kalau kita mau berbagi dan memberikan aneka kebaikan kepada orang lain, kita membuka pintu rahmat bagi diri sendiri dan orang lain. Masihkah kita menahan diri untuk berbuat baik dan memberi kesaksian akan kebaikan Tuhan bagi orang lain?  (Rm. Heribertus Supriyadi, O.Carm/CAFE ROHANI)
  
Antifon Komuni (Mat 5:16)
 
Hendaknya cahaya-Mu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuji Bapamu di surga. 
 

Minggu, 24 September 2017 Hari Minggu Biasa XXV

Minggu, 24 September 2017
Hari Minggu Biasa XXV
         
Iri hati adalah satu dosa pokok. Ia berarti bahwa orang kecewa karena yang lain mendapat untung, dan menghendaki secara tidak terbatas, untuk memiliki sendiri hartanya atas cara yang tidak adil. Siapa yang menginginkan yang jahat bagi sesamanya, melakukan dosa berat.Santo Agustinus melihat di dalam iri hati "dosa setani" (catech. 4:8). "Dari iri hati muncullah kedengkiah, fitnah, hujah, kegirangan akan kesengsaraan sesama, dan menyesalkan keberuntungannya" (Gregorius Agung., mor. 31,45). (Katekismus Gereja Katolik, 2539)

 
Antifon Pembuka (lih. Mzm 37:39,40,28)
 
Akulah keselamatan umat, Sabda Tuhan. Aku akan mendengarkan seruannya dalam segala kesulitan. Aku akan tetap menjadi Tuhan mereka sepanjang masa.

I am the salvation of the people, says the Lord. Should they cry to me in any distress, I will hear them, and I will be their Lord for ever.

Salus populi ego sum, dicit Dominus: de quacumque tribulatione clamaverint ad me, exaudiam eos: et ero illorum Dominus in perpetuum.
  

Doa Pembuka


Ya Allah, segala ketetapan hukum-Mu yang kudus Engkau rangkum dalam hukum kasih kepada-Mu dan kepada sesama. Semoga dengan menaati perintah-perintah-Mu, kami dapat sampai ke hidup yang kekal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

Bacaan dari Kitab Yesaya (55:6-9)
   
"Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu."
     
Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya. Baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengasihaninya; baiklah ia kembali kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpah. “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,” demikian firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu, dan rancangan-Ku di atas rancanganmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 145:2-3.8-9.17-18; Ul: lh.18a)
1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, ya Allah, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan dan sangat terpuji; kebesaran-Nya tidak terselami.
2. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (1:20c-24.27a)
  
"Bagiku hidup adalah Kristus."
   
Saudara-saudara, dengan nyata Kristus dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. Karena bagiku hidup adalah Kristus, dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: Aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus ini memang jauh lebih baik; tetapi demi kamu lebih berguna aku tinggal di dunia ini. Maka hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kis 16:14b)
Bukalah hati kami, ya Tuhan, sehingga kami memperhatikan Sabda Putra-Mu

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:1-16a)
 
"Iri hatikah engkau karena Aku murah hati?"
  
Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah sepakat dengan para pekerja mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula, dan dilihatnya ada orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka, ‘Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku, dan aku akan memberimu apa yang pantas.’ Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga sore ia keluar pula, dan berbuat seperti tadi. Kira-kira pukul lima sore ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula; lalu katanya kepada mereka, ‘Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?’ jawab mereka, ‘Tidak ada orang yang mengupah kami’. Kata orang itu, ‘Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku’. Ketika hari sudah malam, berkatalah tuan itu kepada mandornya, ‘Panggillah sekalian pekerja itu dan bayarlah upahnya, mulai dari yang masuk terakhir sampai kepada yang masuk terdahulu’. Maka datanglah mereka, mulai yang bekerja kira-kira pukul lima sore, dan mereka masing-masing menerima satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu. Mereka mengira akan mendapat lebih besar. Tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya, ‘Mereka yang masuk paling akhir ini hanya bekerja satu jam, dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari’. Tetapi tuan itu menjawab salah seorang dari mereka, ‘Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadapmu. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah! Aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau karena aku murah hati?’ Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu menjadi yang terakhir.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan

   
Beberapa keluarga di paroki Bernardus mengungkapkan rasa tidak senangnya dengan sikap pastor paroki. Mengapa? Karena pastor paroki jarang berkunjung ke rumah mereka, sedangkan ia mengunjungi beberapa kali rumah seorang umat yang miskin dan yang sedang sakit keras. Mereka menuduh pastornya pilih kasih dan tidak adil. Beberapa keluarga itu tidak senang dan iri terhadap umat yang miskin itu, yang banyak dikunjungi pastor padahal orang itu waktu sehat jarang aktif dalam kegiatan paroki. 
 
  Waktu hal itu ditanyakan kepada pastor paroki, ia mengungkapkan alasan mengapa ia sering mengunjungi umat yang sakit itu. Pastor ingin menunjukkan kasih Allah yang lebih besar kepada orang yang sedang sakit dan miskin lebih dari yang sehat. Orang yang sedang sakit itu sungguh membutuhkan perhatian dan cinta yang lebih besar karena tidak mempunyai saudara lagi dan sangat menderita. "Bukankah itu semangat Yesus yang berbelas kasih kepada mereka yang menderita?", demikian ungkap pastor itu. 
 
 Injil hari ini mengungkapkan semangat yang sama. Para pekerja iri hati karena tuna itu murah hati kepada pekerja yang datang belakangan. Para pekerja yang datang lebih dulu menginginkan tuan itu memberi mereka upah lebih demi keadilan karena mereka bekerja lebih lama. Padahal dari sisi keadilan, tuan itu sudah berlaku adil karena memberi upah sesuai dengan perjanjiannya yaitu satu dinar. Mereka iri dan tidak senang bahwa tuan itu murah hati pada orang-orang lain yang sebenarnya lebih membutuhkan.
 
 Apakah kita juga sering iri karena Tuhan berbelas kasih dan murah hati pada saudara kita yang lebih menderita dan membutuhkan kasih lebih besar? Apakah kita mau bersikap sama seperti Tuhan, yaitu murah hati pada mereka yang menderita, miskin dan sengsara? Apakah kita rela bila orang lain lebih diperhatikan Tuhan? Apakah kita rela juga memberikan kasih lebih besar kepada orang-orang yang sengsara dan membutuhkan bantuan khusus?  (PS/INSPIRASI BATIN 2017)
 
Antifon Komuni (Mzm 119:4-5)

Engkau telah menyampaikan titah-Mu, supaya ditepati dengan sungguh-sungguh. Semoga tetaplah jalan hidupku, untuk melaksanakan ketetapan-Mu.

You have laid down your precepts to be carefully kept; may my ways be firm in keeping your statutes.

Sabtu, 23 September 2017 Peringatan Wajib St. Pius dari Pietrelcina (Padre Pio), Imam

Sabtu, 23 September 2017
Peringatan Wajib St. Pius dari Pietrelcina (Padre Pio), Imam

“Doa adalah kunci yang membuka hati Tuhan” (St. Pius dari Pietrelcina)
       
A
ntifon Pembuka (Bdk. Luk 4:18)
  
Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.
   
The Spirit of the Lord is upon me, for he has anointed me and sent me to preach the good news to the poor, to heal the broken-hearted

Doa Pembuka

Allah Bapa Yang Mahakuasa dan penuh belaskasih, Engkau sudah memasyhurkan Santo Padre Pio. Semoga berkat doa dan teladannya kami berusaha membawa sesama kepada cinta kasih Kristus dan dapat memperoleh kemuliaan abadi bersama mereka. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

 
Menaati perintah Tuhan dengan tiada bercacat itu penting. Hal itu menjadikan kita ikut serta dalam kekuasaan Allah yang mengalahkan dunia.
 

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (6:13-16)
   
"Taatilah perintah ini tanpa cacat sampai saat kedatangan Tuhan."
    
Saudara terkasih, di hadapan Allah yang menghidupkan segala sesuatu dan di hadapan Yesus Kristus yang memberi kesaksian yang benar di hadapan Pontius Pilatus, aku memperingatkan engkau, “Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa satu-satunya yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada kematian, dan bersemayam dalam cahaya yang tak terhampiri. Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Datanglah menghadap Tuhan dengan sorak-sorai.
Atau: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 100:2.3.4.5; Ul: 3c)
1. Beribadatlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3.Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 8:15)
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
 
Benih iman dan sabda yang ditaburkan Tuhan dalam diri kita harus kita pelihara dan kembangkan. Dengan demikian, akan dihasilkan buah dalam ketekunan.

   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:4-15)
   
"Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati, dan menghasilkan buah dalam ketekunan."
      
Banyak orang datang berbondong-bondong dari kota-kota sekitar kepada Yesus. Maka Yesus berkata dalam suatu perumpamaan, “Adalah seorang penabur keluar menaburkan benih. Waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak-injak orang dan dimakan burung-burung di udara sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan tumbuh sebentar, lalu layu karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, sehingga terhimpit sampai mati oleh semak-semak yang tumbuh bersama-sama. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dan berbuah seratus kali lipat.” Sesudah itu Yesus berseru, “Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah mendengar.” Para murid menanyakan kepada Yesus maksud perumpamaan itu. Yesus menjawab, “Kalian diberi kurnia mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi hal itu diwartakan kepada orang lain dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat, dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti. Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah sabda Allah. Yang jatuh di pinggir jalan ialah orang yang telah mendengarnya, kemudian datanglah Iblis, lalu mengambil sabda itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, ialah orang yang setelah mendengar sabda itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar. Mereka hanya percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak duri, ialah orang yang mendengar sabda itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
  
Renungan

   
Hati kita bagaikan tanah yang dipakai oleh Tuhan untuk menaburkan benih Sabda-Nya. Benih itu akan bisa bertumbuh dan menghasilkan buah yang baik bila kita memiliki hati yang baik, hati yang tahu bersyukur dan berterima kasih, hati yang terbuka dan solider, hati yang berbelas kasih, hati yang setia dan beriman. Singkatnya, hati yang berbelas kasih, hati yang setia dan beriman. Singkatnya, hati yang diliputi oleh kasih Tuhan sendiri. Apakah Anda memiliki hati yang baik untuk Tuhan dan sesama? Mari terus berbenah diri! 
       
Antifon Komuni (Mat 28:20)

Lihatlah, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai akhir zaman, demikianlah firman Tuhan.

Behold, I am with you always, even to the end of the age, says the Lord
 
Doa Malam

Tuhan, bukalah telinga dan mata hatiku agar mampu mendengar, melihat dan memahami arti sabda-Mu. Ampunilah aku yang sering membutakan diri dan tidak mau mendengarkan sabda-mu dengan sepenuh hati. Tuhan, kasihanilah aku. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy