| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 08 Agustus 2017 Peringatan Wajib St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkhotbah, Imam

Selasa, 08 Agustus 2017
Peringatan Wajib St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkhotbah, Imam

“Satu-satunya buku yang kupergunakan untuk mempersiapkan khotbah adalah buku cinta, yaitu Injil Yesus Kristus” (St. Dominikus)

Antifon Pembuka (Mzm 132 (131):9)

Semoga imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.

Your priests, O Lord, shall be clothed with justice; your holy ones shall ring out their joy


Doa Pembuka
 
Allah Bapa yang arif bijaksana, Santo Dominikus dengan warta kebenarannya telah menyelamatkan umat-Mu pada masa lalu. Semoga kini ia tetap menolong Gereja-Mu dengan jasa dan doanya serta menjadi pelindung kami yang setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
    
Iri hati membuat banyak persoalan dalam hidup dan menyakiti diri sendiri serta orang lain. Tuhan tidak suka dengan orang yang iri hati kepada saudaranya.

Bacaan dari Kitab Bilangan (12:1-13)
      
   
"Musa itu seorang nabi yang lain daripada yang lain. Bagaimana kalian sampai berani menaruh syak terhadap dia?"
  
Sekali peristiwa Miryam dan Harun menaruh syak terhadap Musa karena wanita Kush yang diperisterinya. Memang Musa telah memperisteri seorang wanita dari Kush. Kata mereka,”Benarkah Tuhan bersabda dengan perantaraanMusa saja? Bukankah Ia juga bersabda dengan perantaraan kita?” Hal itu didengar oleh Tuhan. Adapun Musa, dia itu seorang yang sangat lembut hatinya melebihi siapa pun di atas bumi. Lalu tiba-tiba bersabdalah Tuhan kepada Musa, Harun dan Miryam, “Keluarlah kalian bertiga ke Kemah Pertemuan.” Maka keluarlah mereka bertiga. Lalu turunlah Tuhan dalam tiang awan dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam. Dan mereka berdua tampil. Lalu bersabdalah Tuhan, “Dengarkanlah sabda-Ku ini. Jika di antara kalian ada seorang nabi, maka Aku, Tuhan, menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan. Aku berbicara dengan dia dalam mimpi. Bukan demikianlah halnya dengan hamba-Ku Musa, yang setia di seluruh rumah-Ku. Dengan Musa Aku berbicara berhadap-hadapan, terus terang, bukan dalam teka-teki. Dan ia telah melihat rupa Tuhan. Bagaimana kalian sampai berani menaruh syak terhadap hamba-Ku Musa?” Sebab itu bangkitlah murka Tuhan terhadap mereka. Tuhan meninggalkan tempat itu, dan tiang awan naik dari atas kemah. Pada saat itu Miryam tampak kena penyakit kusta, kulitnya menjadi putih seperti salju. Ketika Harun menoleh kepadanya, tampaklah olehnya bahwa Miryam telah terkena kusta. Harun lalu berkata kepada Musa, “Ah Tuanku, janganlah kiranya dosa ini ditimpakan kepada kami. Dalam kebodohan kami telah berbuat demikian. Janganlah kiranya Miryam ini dibiarkan sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan sudah setengah busuk dagingnya.” Lalu berserulah Musa kepada Tuhan, “Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Kasihanilah aku, ya Allah, sebab aku orang berdosa.
Atau: Alleluya.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.6bc-7.12-13)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Maka Engkau adil bila menghukum aku, dan tepatlah penghukuman-Mu. Sungguh, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
4. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baruilah semangat yang teguh dalam batinku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 1:49b)
Rabi, Engkau Anak Allah, Engkaulah raja Israel.

Ketegasan Tuhan terhadap orang-orang yang menyesatkan tidak main-main. Tuhan tidak suka dengan sikap dan tindakan orang yang mengakibatkan penyesatan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:22-36)
    
"Tuhan, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air."
    
Sekali peristiwa setelah mengenyangkan orang banyak dengan roti, Yesus segera menyuruh murid-murid-Nya naik perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara Ia menyuruh orang banyak pulang. Dan setelah orang banyak itu disuruh pergi Yesus mendaki bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia seorang diri di situ. Perahu para murid sudah bebrapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang karena angin sakal. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di ata air. Melihat Dia berjalan di atas air, para murid terkejut dan berseru, “Itu hantu!” Dan mereka berteriak ketakutan. Tetapi Yesus segera menyapa mereka, kata-Nya, “Tenanglah! Akulah ini, jangan takut!” Lalu Petrus berseru, Tuhan, jika benar Tuhan sendiri, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air.” Kata Yesus, “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasakannya tiupan angin kencang, Petrus menjadi takut dan mulai tenggelam lalu berteriak, “Tuhan, tolonglah aku!” Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya memegang dia dan berkata, “Orang kurang percaya! Mengapa engkau bimbang?” Keduanya lalu naik ke perahu dan redalah angin. Dan mereka yang ada di perahu menyembah Dia, katanya, “Sungguh, Engkau Anak Allah!” Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret. Begitu Yesus dikenal oleh orang-orang setempat, mereka memberitahukannya ke seluruh daerah. Maka semua orang sakit dibawa kepada-Nya. Mereka memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah Dia menjadi sembuh.
Demikianlah Injil Tuhan
U Terpujilah Kristus
 
Renungan

  Untuk apa sibuk mengurusi orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan? Lebih baik kita melihat diri kita masing-masing, apakah kita masih suka bergosip, berdusta, serta menyakiti orang lain? Perbuatan dan perkataan negatif itulah yang membuat diri kita najis. Mari kita menjaga kata-kata dan tindakan kita agar tidak mencelakakan diri sendiri dan sesama. Kita dapat belajar dari St. Dominikus yang diperingati pada hari ini. Ia senantiasa menjaga kata-kata dan perbuatannya agar tetap suci. 
    
Antifon Komuni (Mat 16:24)
 
Barangsiapa ingin menjadi murid-Ku, hendaknya menyangkal diri, memanggul salibnya dan mengikuti Aku. 
   
Doa Malam
  
Bapa yang Maharahim, Engkau telah memberi teladan yang nyata lewat perbuatan yang dapat meringankan beban hidup banyak orang. Bantulah kami agar dalam kesulitan hidup ini kami berani mempercayakan diri pada pertolongan dan kerahiman-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 

RUAH

Senin, 07 Agustus 2017 Hari Biasa Pekan XVIII

Senin, 07 Agustus 2017
Hari Biasa Pekan XVIII

Seorang imam adalah tiang-tiang dasar untuk membantu orang lain, sedangkan saya begitu lemah sehingga membutuhkan bantuan orang lain. --- St. Albertus dari Trapani

Antifon Pembuka (Mzm 81:17)

Umat-Ku akan Kuberi makan sari gandum dan Kupuaskan dengan madu kuat.

Doa Pembuka


Allah Bapa Yang Maharahim, kasihanilah dan dampingilah kami dengan sabda-Mu, daya Roh-Mu. Kami mohon, berilah kami rezeki untuk bekal perjalanan, ialah Yesus pemimpin kami, yang menjadi Pengantara kami di hadapan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Bilangan (11:4b-15)
    
 
"Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas bangsa ini."
   
Sekali peristiwa, dalam perjalanannya melintasi gurun pasir, orang-orang Israel berkata, “Siapa yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat akan ikan yang kita makan di Mesir tanpa bayar, akan mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tiada sesuatu pun yang kita lihat kecuali manna.” Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah. Orang-orang Israel berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dengan lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa penganan yang digoreng. Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ. Musa mendengar keluh kesah bangsa itu, sebab orang-orang dari setiap keluarga menangis di depan pintu kemahnya. Maka bangkitlah murka Tuhan dengan sangat, dan hal itu dinilai jahat oleh Musa. Maka Musa berkata kepada Tuhan, “Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk, dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu? Mengapa Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini? Akukah yang mengandung atau melahirkan bangsa ini? Mengapa Engkau berkata kepadaku, ‘Pangkulah dia seperti seorang inang memangku anak yang sedang menyusu? Bimbinglah dia ke tanah yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyangnya!’ Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dan berkata, ‘Berilah kami daging untuk dimakan.’ Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku. Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja; jika aku mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu janganlah kiranya aku mengalami malapetaka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak sorailah bagi Allah, kekuatan kita.
Ayat. (Mzm 81:12-13.14-15.16-17; Ul: 2a)
1. Umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri!
2. Sekiranya umat-Ku mendengar Aku; sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan, seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan para lawan mereka Kupukul dengan tangan-Ku.
3. Orang-orang yang membenci Tuhan akan tunduk kepada-Nya, dan itulah nasib mereka untuk selama-lamanya. Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:13-21)
  
"Sambil menengadah ke langit Yesus mengucapkan doa berkat; dibagi-bagi-Nya roti itu, dan diberikan-Nya kepada para murid. Lalu para murid membagi-bagikannya kepada orang banyak."
  
Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus; dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat, dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasih kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam para murid Yesus datang kepada-Nya dan berkata, “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya dapat membeli makanan di desa-desa.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Mereka tidak perlu pergi. Kalian saja memberi makan mereka.” Jawab mereka, “Pada kami hanya ada lima buah roti dan dua ekor ikan.” Yesus berkata, “Bawalah ke mari.” Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Setelah itu Ia mengambil kelima buah roti dan kedua ekor ikan. Sambil menengadah ke langit diucapkan-Nya doa berkat, dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikan-Nya kepada para murid. Para murid lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak. Mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan sampai dua belas bakul penuh. Yang turut makan kira-kira lima ribu orang pria; tidak termasuk wanita dan anak.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

   
Permenungan kita pada hari ini adalah Injil Matius 14:13-21. Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang. Kita, para murid-Nya, diundang untuk menjadi partner. Menjadi sahabat, pribadi yang turut ambil bagian dalam perutusan-Nya. Menjadi pribadi yang bisa merasakan apa yang Ia rasakan, menjadi pribadi yang melakukan apa yang Ia lakukan. Hidup Tuhan Yesus adalah hidup kita. Menjadi partner Tuhan Yesus berarti menjalin komunikasi, percakapan dengan Dia setiap saat. Ambil bagian dalam membagi roti.
    
     Tuhan Yesus menegaskan perutusan-Nya dengan mencari tempat yang sunyi. ”Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi” (ayat 13a). Konteks dari ayat ini adalah Herodes yang memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Dalam kesunyian, Tuhan Yesus menghadapi diri sendiri yang sesungguhnya. Diri yang datang untuk melayani orang banyak yang menaruh kepercayaan kepada-Nya. Diri yang menjadi manna bagi banyak orang. Proses menjadi partner Tuhan Yesus adalah proses kesunyian. Proses dimana kita menegaskan bahwa kita akan mengikuti Dia kemana Ia pergi. Dia akan mengantarkan kita untuk mencapai tujuan hidup.
    
   ”Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak” (ayat 19). Ambil bagian dalam perutusan Tuhan Yesus berarti memaknai hidup sebagai peristiwa syukur. Menemukan kekuatan hidup dalam Dia, saat mengalami letih-lesu mendapatkan penyegaran dari-Nya. Menjadi partner berarti ikut membagi ”makanan”. Ikut bertanggungjawab untuk situasi umat saat ini, menjadi pribadi yang kreatif. Tidak menyerah pada keadaan. Menyertai Tuhan Yesus dalam menjalankan pelayanan serta memungkinkan pelayanan itu terlaksana. Tuhan Yesus adalah tumpuan hidup. Tuhan Yesus adalah penopang hidup. P. Laurentius Setyo Antoro, SCJ  - arsip -
 
Antifon Komuni (Mzm 81:17)

Umat-Ku akan Kuberi makan sari gandum, dan akan kukenyangkan dengan madu dari gunung batu.

Minggu, 06 Agustus 2017 Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya

Minggu, 06 Agustus 2017
Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya
 
"Apa yang lebih bahagia, lebih tinggi dan lebih mulia daripada tinggal bersama dengan Tuhan dalam kemuliaan-Nya?" (St. Anastasius dari Sinai)
   
PADA MISA HARI INI ADA GLORIA (MADAH KEMULIAAN), DENGAN CREDO (SYAHADAT)
        
Antifon Pembuka (bdk. Mat 17:5)

Dalam awan yang bercahaya tampaklah Roh Kudus, dan terdengarlah suara Bapa: Inilah Putra-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!

In a resplendent cloud the Holy Spirit appeared. The Father's voice was heard: This is my beloved Son, with whom I am well pleased. Listen to him. 
  
Tibi dixit cor meum, quæsivi vultum tuum, vultum tuum Domine requiram: ne avertas faciem tuam a me.
  
Doa Pembuka

Ya Allah, dalam Penampakan Kemuliaan Putra Tunggal-Mu, Engkau mengukuhkan misteri iman dengan kesaksian Musa dan Elia. Secara mengagumkan, Engkau juga memaklumkan martabat kami sebagai anak-anak angkat-Mu yang terkasih. Semoga kami, yang mendengarkan suara Putra-Mu terkasih, menjadi ahli waris yang sah bersama-Nya, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13-14)
  
"Pakaian-Nya putih seperti salju."
  
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya, dan kerajaan-Nya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.9; R: lih. 1a.9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Sebab, ya Tuhan Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.
 
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (1:16-19)
    
"Suara itu kami dengar datang dari surga."
      
Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitakan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya dan mengatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baik kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 17:5c)
Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:1-9)
    
"Wajah-Nya bercahaya seperti matahari."
     
Sekali peristiwa Yesus membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka: Wajah-Nya bercahaya seperti matahari, dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. Maka tampak kepada mereka, Musa dan Elia sedang berbicara dengan Yesus. Kata Petrus kepada Yesus, "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia." Sementara Petrus berkata begitu, tiba-tiba turunlah awan yang terang menaungi mereka, dan dari dalam awan itu terdengarlah suara yang berkata, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!" Mendengar itu tersungkurlah murid-murid Yesus dan mereka sangat ketakutan. Lalu Yesus datang kepada mereka. Ia menyentuh mereka sambil berkata, "Berdirilah, jangan takut!" Dan ketika mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu mereka turun dari gunung, Yesus berpesan kepada mereka, "Jangan kamu ceritakan penglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Ziarah.... Ya. Siapa yang tak pernah mengalaminya? Orang bisa berziarah ke mana pun, tergantung tujuan dan ujud yang kita punya, tergantung budget yang tersedia dan kekuatan raga yang ada. 
 
Hari ini Gereja merayakan Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya. Hanya tiga murid yang diajak Yesus mengalami kemuliaan-Nya itu: Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Mereka diajak Yesus naik (berziarah) ke sebuah gunung yang tinggi (ay. 1). Di sana Yesus berubah rupa di depan mata mereka. Tampak pula Musa dan Elia. Pengalaman ini mengagumkan bagi ketiga murid tadi, sampai-sampai mereka lupa diri, mau mengalaminya terus, "Tuhan, alangkah baiknya kita berada di tempat ini." Mereka juga mau mendirikan tiga tenda. 
 
 Pengalaman itu tidak hanya membawa kebahagiaan, kebanggan, sukacita, namun juga ketakutan (ay. 6). Karena sentuhan Yesus, mereka tidak takut lagi: "Berdirilah, jangan takut!" Pengalaman itu tidak begitu lama, karena tiga murid Yesus itu tidak lagi melihat seorang pun kecuali Yesus. Ini juga pengalaman kita saat bahagia: ada saatnya selesai. 
 
 Kadang ketika berziarah, kita mengalami pengalaman yang "aneh, asing, menggetarkan, membahagiakan, juga menakutkan." Orang jawa mengatakan "wedi asih"; menakutkan, juga menyenangkan (Latin: tremendum et fascinosum). Itulah pengalaman rohani yang bisa kita alami. Pada saat mengalami itu kita "diam", tidak berani menceritakan apa yang kita alami, bahkan apa yang kita lihat namun tidak dilihat dan tidak dialami oleh orang lain. 
 
 Berhadapan dengan pengalaman seperti itu, sikap Bunda Maria dapat menjadi teladan kita, "Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya." Kita diajak meluangkan waktu untuk hening merenungkan, melihat kembali, merasakan, mencari arti bersama Tuhan pengalaman yang menggetarkan, membahagiakan sekaligus menakutkan tadi. Tanpa permenungan, pengalaman itu akan berlalu begitu saja, hilang dan tidak menjadi kekuatan iman kita. Itulah mengapa sebagai orang beriman waktu hening untuk merenung, mengecap pengalaman bersama Allah sangat penting. Pengalaman seperti iilah yang menguatkan kita sebagai orang beriman. Selamat bermenung. Tuhan memberkati(JK/INSPIRASI BATIN 2017)

Antifon Komuni (1Yoh 3:2)

Apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

When Christ appears, we shall be like him, for we shall see him as he is.

Sabtu, 05 Agustus 2017 Hari Biasa Pekan XVII

Sabtu, 05 Agustus 2017
Hari Biasa Pekan XVII

“Kemuliaan Tuhan harus menjadi tujuan dalam segala hal.” (St. Ignatius dari Antiokhia)

Antifon Pembuka (Mzm 67:2-3)

Semoga Allah mengasihani dan memberkati kita, semoga wajah-Nya berseri-seri kepada kita. Ya Allah, semoga karya-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.

Doa Pembuka


Allah Bapa Maha Pengasih dan Penyayang, Engkau lebih berkenan akan belas kasih daripada kurban. Kami mohon, semoga kami selalu berlaku jujur dan menghormati nama-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    

Bacaan dari Kitab Imamat (25:1.8-17)
   
  
"Dalam tahun suci, semua hendaknya pulang ke tanah miliknya."
    
Tuhan bersabda kepada Musa di Gunung Sinai, “Engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun. Jadi tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun. Lalu engkau harus membunyikan sangkakala di mana-mana dalam bulan ketujuh, pada tanggal sepuluh. Pada hari raya Pendamaian kalian harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu. Kalian harus menguduskan tahun yang kelima puluh dan memaklumkan kebebasan bagi segenap penduduk negeri. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan masing-masing kalian harus pulang ke tanah miliknya, dan kembali kepada kaumnya. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu. Janganlah kalian menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kalian tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kalian petik buahnya. Karena tahun itu tahun Yobel, maka haruslah menjadi kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kalian makan harus diambil dari ladang. Dalam tahun Yobel itu semua harus pulang ke tanah miliknya. Apabila kalian menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kalian merugikan satu sama lain. Apabila engkau membeli dari sesamamu haruslah menurut jumlah tahun sesudah tahun Yobel. Dan apabila ia menjual kepadamu haruslah menurut jumlah tahun panen. Makin besar jumlah tahun itu makin besarlah pembeliannya, makin kecil jumlah tahun itu, makin kecillah pembeliannya, karena jumlah panenlah yang dijualnya kepadamu. Janganlah kalian merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takwa kepada Allahmu. Akulah Tuhan, Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Atau: Hendaknya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah. Hendaknya semua bangsa bersyukur kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 67:2-3.5.7-8)
1. Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
3. Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita memberkati kita. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:10)
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.   
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:1-12)
  
"Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus."
  
Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, “Inilah Yohanes Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.” Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya. Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, “Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam.” Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 

"Caritas Christi urget nos - Kasih Kristus yang mendorong kami." Inilah semangat para Vincentian dan Xaveian dalam mewartakan Injil sebagai nabi ("naba": kabar/berita/sabda) lewat doa-ucapan dan karya nyata. Kita juga dipanggil untuk menjadi "nabi" yang berpola "KPK", antara lain:
  1. "Kepahlawanan": Tidak sepert "Herodes" yang pecundang, kita diajak menjadi seorang "hero" yang pahlawan, yang setia pada kebenaran dan keadilan walau dipenjara dan mengalami sengsara. 
  2. "Pengorbanan": Kita diajak berani berkorban demi kesetiaan pada iman dan kebenaran sejati.
  3. "Keberanian": Kita diajak untuk tidak takut dan kecut karena hidupnya semata bagi Tuhan dan bersama Tuhan.  (RJK/Renungan Harian Mutiara Iman 2017)
 
Antifon Komuni (Mzm 67:8-8)
 
Tanah telah memberi hasil; Allah memberkati kita. Kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya! 

Jumat, 04 Agustus 2017 Peringatan Wajib St. Yohanes Maria Vianney, Imam

Jumat, 04 Agustus 2017
Peringatan Wajib St. Yohanes Maria Vianney, Imam (Jumat Pertama Dalam Bulan)

“Di dalam doa yang dilakukan dengan baik, semua kesulitan lenyap, seperti salju di bawah sinar matahari” (St. Yohanes Maria Vianney)

Antifon Pembuka (Mzm 132 (131):9)

Semoga imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.

Your priests, O Lord, shall be clothed with justice; your holy ones shall ring out their joy


Doa Pembuka


Allah Bapa Yang Mahakuasa dan penuh belaskasih, Engkau sudah memasyhurkan Santo Yohanes Maria, karena kegiatannya sebagai pastor di Ars. Semoga berkat doa dan teladannya kami berusaha membawa sesama kepada cinta kasih Kristus dan dapat memperoleh kemuliaan abadi bersama mereka. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Imamat (23:1.4-11.15-16.27.34b-37)
      
   
"Hari-hari Tuhan yang harus kalian rayakan dan kalian kuduskan."
   
Tuhan bersabda kepada Musa, "Inilah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, hari-hari pertemuan kudus yang harus kalian maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap. Dalam bulan pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, adalah Paskah bagi Tuhan. Dan hari yang kelima belas bulan itu adalah hari raya Roti Tidak Beragi. Tujuh hari lamanya kalian harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kalian harus mengadakan pertemuan kudus. Janganlah kalian melakukan sesuatu pekerjaan berat. Kalian harus mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan tujuh hari lamanya. Pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat." Tuhan bersabda pula kepada Musa, "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, 'Apabila kalian sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepada kalian, dan kalian menuai hasilnya, maka kalian harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam. Dan imam itu harus mengunjukkan berkas itu di hadapan Tuhan, supaya Tuhan berkenan akan kalian. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat. Kemudian kalian harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kalian membawa berkas persembahan unjukan, haruslah genap tujuh minggu. Sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh harus kalian hitung lima puluh hari. Lalu kalian harus mempersembahkan kurban sajian yang baru kepada Tuhan. Akan tetapi tanggal sepuluh bulan ketujuh adalah Hari Perdamaian. Kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan. Hari yang kelima belas bulan ketujuh itu adalah hari raya Pondok Daun bagi Tuhan, tujuh hari lamanya. Pada hari yang pertama harus ada pertemuan kudus. Janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat. Tujuh hari lamanya kalian harus mempersembahkan kurban api-apian dan pada hari yang kedelapan kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan. Itulah hari raya Perkumpulan. Janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat. Itulah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, yang harus kalian maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan, yaitu kurban bakaran dan kurban sajian, kurban sembelihan dan kurban-kurban curahan, setiap hari, sebanyak yang ditetapkan untuk hari itu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, kekuatan kita.
Ayat. (Mzm 81:3-4.5-6ab.10-11ab)
1. Angkatlah lagu, bunyikanlah rebana, petiklah kecapi yang merdu, diiringi gambus. Tiuplah sangkakala pada bulan baru, pada bulan purnama, pada hari raya kita.
2. Sebab begitulah ditetapkan bagi Israel, suatu hukum dari Allah Yakub; hal itu ditetapkan-Nya sebagai peringatan bagi Yusuf, waktu Ia maju melawan tanah Mesir.
3. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Ptr 1:25)
Sabda Tuhan tetap selama-lamanya. Itulah sabda yang diwartakan kepadaku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:54-58)
    
"Bukanlah Dia itu anak tukang kayu? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
   
Pada suatu hari Yesus kembali ke tempat asal-Nya. Di sana Ia mengajar orang di rumah ibadat mereka. Orang-orang takjub dan berkata, "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia itu anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." Karena ketidakpercayaan mereka itu, maka Yesus tidak mengerjakan banyak mukjizat di situ.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus ditolak di kampung asalnya karena orang di Nazaret tahu baik anggota keluarga Yeuss yang adalah orang-orang sederhana. Penilaian mereka tentang Yesus dibentuk oleh pandangan mereka tentang keluarga Yesus, dan bukan terutama pada pribadi Yesus, bukan terutama pada kata-kata dan perbuatan-Nya yang menggerakkan banyak orang. Pewartaan dan perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan oleh di luar wilayah Nazareth membuat mereka merasa kagum terhadap Yesus, tetapi tidak banyak mengubah penilaian mereka tentang diri Yesus yang sebenarnya. Meskipun Yesus tinggal puluhan tahun bersama mereka, tetapi mata dan hati mereka tidak terbuka untuk menerima Yesus sebagai nabi dan Penyelamat. Karena itu mereka menolak Yesus. 
 
Ada bayi yang sejak dalam kandungan telah ditolak oleh orangtuanya dengan menggugurkan mereka. Juga ada anak yang setelah dilahirkan ditolak karena cacat dan tidak diinginkan atau karena kemiskinan dan rasa malu, dengan membuangnya ke tempat sampah, ke dalam jurang atau ke air sungai dan lautan lepas. Kedatangan dan kehadiran anak-anak ini dipandang lebih sebagai ancaman dan bukan sebagai hadiah yang menggembirakan hati. Pengalaman Yesus sendiri mengingatkan kita untuk mengakui dan menghargai serta menerima orang lain apa adanya, lalu memandang kehadiran mereka sebagai pemberian Tuhan, kedatangan mereka merupakan kesempatan bagi kita untuk memperoleh keselamatan.  (BBU/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2017)
   
 
Santo Yohanes Maria Vianney
  
Yohanes Maria Vianney lahir di Lyon, Perancis pada 8 Mei 1786. Ia berasal dari keluarga petani. Ketika dia berusia 18 tahun, dia minta kepada ayahnya agar diizinkan menjadi seorang imam. Tetapi, ayahnya tidak mengizinkannya. Baru setelah berusia 20 tahun sang ayah mengizinkannya untuk masuk seminari. 
 
Kesulitan terbesar yang dialaminya adalah belajar. Dia tidak pernah berhasil dengan baik meskipun dia sudah berusaha dengan tekun. Hal ini juga dialaminya ketika dia sedang menghadapi ujian. Dia tahu apa yang seharusnya dia jawab, hanya saja dia kesulitan ketika menerjemahkannya ke dalam bahasa Latin yang rumit. Pendidikan imamatnya sangat lambat, namun akhirnya dia menerima Sakramen Imamat berkat kesucian dan keteguhan hatinya, pada 12 Agustus 1815. 
 
 Setelah menjadi imam ia tidak diperkenankan untuk mendengarkan pengakuan karena dianggap kurang pandai. Ia menetap di Ars selama 40 tahun hingga akhir hidupnya pada 4 Agustus 1859, dalam usia 73 tahun. Pada 3 Oktober 1874 Paus Pius IX menggelarinya sebagai Venerabilis. Kemudian ia dibeatifikasi oleh Paus Pius X pada 8 Januari 1905 dan dikanonisasi pada 31 Mei 1925 oleh Paus Pius XI. Peringatannya dirayakan setiap tanggal 4 Agustus. 
 
Refleksi: "Segala pekerjaan baik digabung menjadi satu masih tidak sebanding nilainya dengan Kurban Kudus Misa, sebab segala pekerjaan baik itu adalah karya manusia, sementara Misa Kudus adalah karya Allah." (St. Yohanes Maria Vianney)  (RUAH, dari beberapa sumber)
    
Antifon Komuni (Bdk. Mat 24:46-47)

Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Amin Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.

Blessed is the servant whom the Lord finds watching when he comes. Amen I say to you: He will put that servant in charge of all his property

Kamis, 03 Agustus 2017 Hari Biasa Pekan XVII

Kamis, 03 Agustus 2017
Hari Biasa Pekan XVII
 
“Gereja itu disebut Katolik, karena memang itu nama yang tepat bagi Gereja Kudus, ibu kita semua.” – St. Sirilus dari Yerusalem
 

Antifon Pembuka (Kel 40:37)

Selama mengembara itu pada siang hari awan Tuhan berada di atas kemah suci, dan pada malam hari terdapat api di dalam awan itu.

Doa Pembuka

Allah Bapa tujuan hidup kami, Engkau selalu mendampingi perjalanan para leluhur dengan memberikan awan pada siang hari dan tugu api pada malam hari. Kami mohon, jangan sampai kami ditinggalkan penyelenggaraan-Mu yang penuh cinta kasih. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Di Rumah Tuhan itu Dia hadir secara istimewa. Musa mendirikan kemah Allah dengan sepenuh hati dan memberikan yang terbaik karena dia tahu bahwa kemah itu untuk Tuhan.
 

Bacaan dari Kitab Keluaran (40:16-21.34-38)
    
    
"Awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan menutupi Kemah Suci."
   
Tentang hal ikhwal Kemah Suci Musa melakukan semuanya secara tepat, seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Dan terjadilah dalam bulan pertama tahun kedua, pada tanggal satu bulan itu didirikanlah Kemah Suci. Beginilah Musa mendirikan Kemah Suci itu: Ia memasang alas-alasnya, menyusun papan-papannya, memasang kayu-kayu lintang dan mendirikan tiang-tiangnya. Kemudian ia membentangkan atap kemah yang menudungi Kemah Suci dan meletakkan tudung kemah di atasnya, seperti diperintahkan Tuhan kepadanya. Lalu awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci. Setiap kali awan itu naik dari atas kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari tempat mereka berkemah. Tetapi jika awan itu tidak naik, mereka pun tidak berangkat, sampai hari awan itu naik. Sebab awan Tuhan itu berada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Ayat. (Mzm 84:3-4.5-6a.8a.11)
1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan, jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu, langkah mereka makin lama makin tinggi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kis 16:14b)
Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Putra-Mu.
 
Ketekunan dalam hal kebaikan yang sesuai perintah Tuhan itu perlu bahkan penting. Sebab, ketekunan itu akan mendatangkan berkat dari Kerajaan Surga.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:47-53)
  
"Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang."
      
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?” Orang-orang menjawab, “Ya, kami mengerti.” Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya.” Setelah selesai menyampaikan perumpamaan itu, Yesus pergi dari sana.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Injil hari ini menantang kita untuk berharap bahwa keadilan segera terwujud. Akan tetapi, keadilan menurut pemikiran Allah, tidaklah selalu persis seperti keadilan yang kita harapkan. Injil mengajak kita untuk tetap berharap dalam iman bahwa kebenaran, keadilan dan Kerajaan Allah akan terwujud seturut rencana dan misteri Allah sendiri. Hal yang paling penting adalah bahwa kita selalu berjuang untuk hidup baik di hadapan Allah dan sesama. Dalam realitas sehari-hari, harapan ini tidaklah selalu mudah diwujudkan. Perlu iman dan kesabaran untuk menanti terwujudnya Sabda Tuhan ini.

Antifon Komuni (Mzm 84:11)

Lebih baik satu hari di pelataran Tuhan daripada seribu hari di tempat lain. Lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

Doa Malam

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, terima kasih atas kurnia-Mu yang mengagumkan hari ini. Sadarkanlah kami selalu untuk bersyukur atas belas kasihan-Mu yang tak berkesudahan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 
 
Apa yang dilakukan para malaikat pada akhir zaman?
 
Dari perumpamaan Injil hari ini (Mat 13:47-53), Yesus menjelaskan bahwa pada akhir zaman para malaikat punya pekerjaan besar. "Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi." (ay. 49b-50). 
 
 Berarti, pada akhir zaman akan ada pemisahan kelompok manusia, seperti halnya kelompok ikan yang baru ditangkap, "Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang" (ay. 48). 
 
 Jadi, penghakiman terakhir sesungguhnya hanya tindakan pemisahan saja antara manusia yang baik (benar) dan yang tidak baik. Tindakan itu akan dilakukan para malaikat, tentunya atas perintah Anak Manusia yaitu Yesus. (Sumber: Stefan Leks. Yesus Kristus menurut Keempat Injil, Jilid 4. Yogyakarta: Kanisius, 1993, hlm. 185)


RUAH

Rabu, 02 Agustus 2017 Hari Biasa Pekan XVII

Rabu, 02 Agustus 2017
Hari Biasa Pekan XVII
 
Apakah kamu masih akan pelit mengeluarkan uang, kalau kemuliaan yang begitu agung akan menjadi pahalamu? (St. Basilius Agung)
   

Antifon Pembuka (Mzm 99:9)

Luhurkanlah Tuhan Allah kita, dan sujudlah menyembah Dia di hadapan gunung-Nya. Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita.  
 
Doa Pembuka

Allah Bapa Mahamulia, atas perintah-Mu kami menapaki padang pasir untuk masuk ke tanah perjanjian. Kami mohon, jangan sampai kami tewas di tengah jalan karena kelaparan atau kehausan, dan jangan sampai pula kehabisan harapan, tetapi perkenankanlah kami semua, yang mendambakan kebebasan dari penjajahan, dapat mencapai tanah perjanjian yang bebas dan sejahtera. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,  yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Keluaran (34:29-45)
    
  
"Melihat wajah Musa, orang-orang Israel takut mendekat."
    
Ketika Musa turun dari Gunung Sinai dengan membawa kedua loh hukum Allah, ia tidak tahu bahwa kulit wajahnya bercahaya kareana ia telah berbicara kepada Tuhan. Dan ketika Harun dan semua orang Israel melihat Musa, tampaklah kulit wajahnya bercahaya. Maka mereka takut mendapati dia. Tetapi Musa memanggil mereka. Lalu Harun dan para pemimpin jemaah datang kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka. Sesudah itu mendekatlah semua orang Israel lalu disampaikannyalah kepada mereka segala perintah yang diucapkan Tuhan kepadanya di atas Gunung Sinai. Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah wajahnya. Tetapi apabila Musa masuk menghadap Tuhan untuk berbicara dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar. Dan apabila keluar, ia menyampaikan kepada orang Israel apa yang diperintahkan kepadanya. Apabila orang Israel melihat bahwa kulit wajah Musa bercahaya, maka Musa menyelubungi wajahnya kembali sampai ia masuk menghadap untuk berbicara dengan Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Kuduslah Tuhan, Allah kita.
Ayat. (Mzm 99:5.6.7.9)
1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!
2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.
3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.
4. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 2:5)
Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:44-46)
   
"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu."
    
Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
  Kulit seseorang biasanya menjadi hitam atau terbakar sekurang-kurangnya, kalau terus-menerus di bawah terik matahari. Itu sangat umum. Lain lagi kalau orang suka bekerja dengan berjualan parfum, umumnya baunya juga akan harum seperti parfum. Tetapi orang akan berbau amis apabila ia terus-menerus berada di kolam ikan. Demikianlah seterusnya, orang itu berbau apa atau tampak bagaimana sangat dipengaruhi lingkungan sekitar atau apa yang ia lakukan sehari-harinya. 
 
 Pada bacaan pertama hari ini, dikisahkan Musa yang turun dari Gunung Sinai, yakni setelah ia berjumpa dan berbicara dengan Tuhan selama 40 hari. Dikatakan: "Ketika Musa turun dari Gunung Sinai dengan membawa kedua loh hukum Allah, ia tidak tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya, karena ia telah berbicara dengan Tuhan." Kata "bercahaya" di bacaan pertama tadi muncul sampai tiga kali, dan bagaimana saat berbicara dengan umat Israel, muka Musa harus diselubungi agar orang-orang Israel tidak menjadi silau. Kita ambil dan renungkan teks itu: muka Musa bercahaya karena ia telah berbicara dengan Tuhan, dan saat wajahnya bercahaya itu, Musa tidak tahu atau tidak menyadari. Inilah gambaran bagus dari Kitab Suci: apabila orang sering berjumpa dengan Tuhan, sering berbicara dengan-Nya alias: berdoa, muka orang itu akan bercahaya, yaitu cahaya atau aura putih yang terpancar. Tentu cahaya atau aura itu tidak dalam arti kemudian kepalanya bersinar seperti ada lampunya yang menyala sekian puluh watt. Intinya, orang yang dekat dengan Tuhan, orang yang suka berdoa dan berbicara dengan Tuhan, apalagi berlama-lama, aura atau wajah orang itu akan bercahaya. Cahaya wajahnya hanyalah buah dari kedekatan dengan Tuhan. Cahaya wajahnya itu hanyalah ungkapan dari apa yang ada di batin orang itu: dekat dan mengalami kesatuan dengan Tuhan. 
 
 Cara berlama-lama berbicara dengan Tuhan seperti Musa, atau berdoa yang berlama-lama adalah dengan Adorasi Ekaristi. Marilah kita menyukai Adorasi Ekaristi. Kita cukup hadir di hadapan Tuhan yang hadir dalam Sakramen Mahakudus. Kita bisa berbicara dengan-Nya dan usahakanlah kalau bisa satu jam setiap harinya. Paus Fransiskus amat suka Adorasi Ekaristi harian setiap harinya selama satu jam. Beliau berkata, "Dengan Adorasi, kita tidak hanya dapat memandang Tuhan dan berbicara dengan-Nya, tetapi juga membiarkan Tuhan memandang kita, juga apabila kita cuma terkantuk-kantuk selama doa tersebut." (EM/Inspirasi Batin 2017)

Antifon Komuni (Kel 34:29)
    
Kulit wajah Musa bercahaya karena ia telah berbicara dengan Tuhan. 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy