| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 17 Juni 2017 Hari Biasa Pekan X

Sabtu, 17 Juni 2017
Hari Biasa Pekan X
 
“Mazmur itu senjata di waktu malam, dan guru di waktu siang; mazmur itu perisai di masa takut” (St. Ambrosius)
 
Antifon Pembuka (Mzm 103:1-2)

Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!

Doa Pembuka

Allah Bapa Mahakuasa, Engkau menghendaki melahirkan baru ciptaan-Mu dengan perantaraan Yesus, Adam baru. Kami mohon, semoga napas kehidupan-Nya menjiwai kami dalam pengabdian, agar kami semakin menyerupai Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
    
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (5:14-21)
 
"Dia yang tidak mengenal dosa, telah dibuat-Nya menjadi dosa bagi kita."
  
Saudara-saudara, kasih Kristus menguasai kami. Sebab kami mengerti bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka semua orang telah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, agar mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, melainkan untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun seturut ukuran manusia, dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru. Yang lama telah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang. Semuanya ini datang dari Allah yang telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dengan perantaraan Kristus, dan yang telah mempercayakan pelayanan perdamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus tanpa memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kalian dengan perantaraan kami. Maka dalam nama Kristus kami meminta kepada kalian: berilah dirimu didamaikan dengan Allah! Kristus yang tidak mengenal dosa, telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, agar dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-9.11-12)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
4. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 119:36a.29b) 
Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:33-37)
 
"Aku berkata kepadamu, jangan sekali-kali bersumpah."
 
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar apa yang disabdakan kepada nenk moyang kita, ‘Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan’. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Jangan sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Agung. Jangan pula bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. Jika ya, hendaklah kalian katakan:ya, jika tidak, hendaklah kalian katakan:tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Hari ini Yesus mengajar para murid yang datang kepada-Nya. Tempat pengajaran-Nya istimewa, di atas bukit. Murid-murid mendengarkan dengan seksama kotbah di bukit itu. 
 
Yesus menekankan pentingnya hidup jujur, apa adanya. Tidak perlu munafik, atau dibuat-buat atau pura-pura. Jika ya, katakan "ya". Demikian juga jika tidak cukup katakan "tidak". Tak perlu bersumpah. Hidup jujur dan apa adanya itu lebih ringan dan riang untuk dijalani. Sementara, hidup yang pura-pura itu menguras energi. Apalagi, Allah melihat jauh ke dalam yang ada di hati batin manusia.  
 
Antifon Komuni (Mzm 103:11-12)
 
Setinggi langit dari bumi, demikian besar kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya. 

Renungan Harian Mutiara Iman 2017

Jumat, 16 Juni 2017 Hari Biasa Pekan X

Jumat, 16 Juni 2017
Hari Biasa Pekan X

Seluruh Kitab Suci itu semerbak oleh hembusan Roh Tuhan -- St. Ambrosius

Antifon Pembuka (Mzm 116:17)

Aku akan mempersembahkan kurban syukuran kepada-Mu dan akan menyerukan nama-Mu, ya Tuhan.

Doa Pembuka

Allah Bapa sumber kehidupan, semoga kami Kaucurahi Roh Kudus, agar kami mengimani Yesus, yang telah mewartakan kedamaian-Mu, supaya kami memasuki kehidupan-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (4:7-15)
 
"Allah yang membangkitkan Tuhan Yesus akan membangkitkan kami juga." 
   
Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, “Aku percaya, sebab itu aku berbicara.” Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama- sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kepada-Mu, ya Tuhan, kupersembahkan kurban syukur.
Ayat. (Mzm 116:10-11.15-16.17-18)
1. Aku tetap percaya, sekalipun aku berkata, "Aku ini sangat tertindas" sekalipun aku berkata dalam kebingunganku, "Semua manusia pembohong."
2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepaskan belengguku!
3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan; aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Flp 2:15-16)
Hendaknya kalian bersinar di dunia seperti bintang-bintang sambil berpegang pada sabda kehidupan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:27-32)
 
"Barangsiapa memandang wanita dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zina di dalam hatinya." 
    
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Kalian telah mendengar sabda, 'Jangan berzinah!' Tetapi Aku berkata kepadamu, 'Barangsiapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya dia sudah berbuat zinah dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan dikau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada badanmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tangan kananmu menyesatkan dikau, penggallah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada dengan badanmu seutuhnya masuk neraka. Tetapi disabdakan juga, 'Barangsiapa menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.' Tetapi Aku berkata kepadamu, 'Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, dia membuat isterinya berzinah. Dan barangsiapa kawin dengan wanita yang diceraikan, dia pun berbuat zinah.'"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Kita perhatikan saja tulisan-tulisan tentang tokoh yang berjaya dalam masyarakat. Ketika mereka menjadi orang hebat dan berhasil, tentu dengan senang hati mereka bercerita bagaimana mereka dulu berjuang begitu hebat. Misalnya, ada pengusaha yang kaya raya yang sedang senang hati membagikan tipsnya bagaimana ia dapat berhasil dari usahanya. Mungkin ia bercerita tentang bagaimana ia memulai dari menjadi pedagang keliling pakai sepeda ontel, lalu sepeda motor, lalu mobil boks jelek hingga akhirnya berkembang dan kini sudah memiliki sekian mobil pribadi yang bagus, dengan sekian karyawan dan berbagai cabang di banyak kota. "Ini semua berkat ketekunan, disiplin dan rela bersusah-susah dahulu," begitu ia bersharing. 
 
 Tentu kita dapat belajar dari orang-orang berhasil atau sukses di atas. Namun, yang menarik, seorang rasul seperti Paulus senantiasa melihat bahwa semua keberhasilan dalam pelayanan mereka sebagai rasul hanya dilihat sebagai yang berasal dari Allah. "Harta pelayanan kami sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyatalah bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri." Segala derita saat Paulus dan kawan-kawan ditindas dan dianiaya dapat ditanggung dan dilalui melulu karena mereka menerima kekuatan Allah. Kekuatan Allah tidak lain adalah kasih karunia Allah yang menopang jiwa, menuntun sekaligus daya yang membuat para rasul dan pewarta Injil tetap tenang, damai dan kuat mewartakan kabar gembira di berbagai tempat. 
 
 Cara menghayati segala keberhasilan dan kesuksesan sebagai yang berasal dari Allah sangatlah penting agar kita tidak menjadi sombong. Paulus dan kawan-kawan menjadi rendah hati karena melihat segala keberhasilan pewartaan Injil hanyalah karena kasih karunia Allah yang sejak awal diterima secara cuma-cuma. Ketika kita merasa sukses berkat ketekunan, kesabaran atau perjuangan kita, secara halus kita kurang menyadari bahwa kita sedang mulai berbangga atas diri sendiri, yang pelan-pelan akan membuat kita menjadi sombong. Tetapi bila kita sungguh melihat semuanya dari Allah, kita akan merasa bahwa kita ini bukan apa-apa. Semua ini karena kekuatan yang berasal dari Allah sendiri. 
 
Antifon Komuni (2Kor 4:10)
 
Kami selalu membawa kematian Yesus dalam tubuh kami, agar kehidupan Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami. 

Yesus telah datang untuk memperbaiki lagi ciptaan dalam kemurnian yang asali. Dalam khotbah di bukit Ia menjelaskan dengan tegas rencana Allah: "Kamu telah mendengar firman: Jangan berzina. Tetapi Aku berkata kepadamu: setiap orang yang memandang wanita dan menginginkannya, sudah berzina dengan dia di dalam hatinya" (Mat 5:27-28). Apa yang dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia Bdk. Mat 19:6. --- Katekismus Gereja Katolik, 2336
  
EM/Inspirasi Batin 2017

Kamis, 15 Juni 2017 Hari Biasa Pekan X

Kamis, 15 Juni 2017
Hari Biasa Pekan X

“Kita ini limpah dengan kata-kata tetapi kosong dalam perbuatan” (St. Antonius dari Padua)

Antifon Pembuka (Mzm 85:13)

Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan.

Doa Pagi

  Allah Bapa Maha Pengasih, kami mohon curahilah kami Roh Kudus, agar dapat melihat siapakah Engkau sebenarnya. Semoga cahaya-Mu menyinari hidup kami, dan semoga cinta kasih dan kebebasan semakin berkembang dengan suburnya di tengah-tengah kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Paulus mewartakan bahwa Roh Allah itu memerdekakan manusia. Kemuliaan Kristus adalah gambaran Allah sendiri dan Yesus Kristus adalah Tuhan yang menerangi hati.


Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (3:15-4:1.3-6)
 
"Allah membuat terang-Nya bercahaya dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah."
     
Saudara-saudara, memang benar, setiap kali orang-orang Israel membaca kitab Musa ada selubung yang menutup hati mereka, sampai pada hari ini. Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan dengan muka yang tidak terselubung kita semua mencerminkan kemuliaan Allah. Dan karena kemuliaan itu datang dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. Jika Injil yang kami wartakan masih tetap tertutup maka hanya tertutup untuk mereka yang akan binasa, yaitu orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang tidak lain adalah gambaran Allah sendiri. Sebab yang kami wartakan bukan diri kami sendiri! Yang kami wartakan adalah Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan kami sendiri sebagai hambamu karena kehendak Yesus. Sebab Allah yang telah bersabda, “Dari dalam gelap akan terbit terang!” Dialah juga yang membuat terang-Nya bercahaya dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 13:34) 
Perintah baru Kuberikan kepada kalian, sabda Tuhan, yaitu supaya kalian saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kalian. Alleluya.

Yesus menghendaki hidup keagamaan para murid lebih benar. Siapa yang marah terhadap saudara harus dihukum. Harus segera berdamai dengan saudara dan lawan.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:20-26)
 
"Barangsiapa marah terhadap saudaranya harus dihukum." 
  
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kalian telah mendengar apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya, harus dihukum! Barangsiapa berkata kepada saudaranya: ‘Kafir!’ harus dihadapkan ke mahkamah agama, dan siapa yang berkata: ‘Jahil!’ harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dia di tengah jalan, supaya lawanmu jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar utangmu sampai lunas.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Sabda Tuhan selalu aktual sesuai dengan zaman; namun ada banyak orang yang tak mengerti sabda Tuhan karena kesalahan mereka sendiri, yaitu mereka yang menyembah allah lain selain Tuhan. Karena mereka menyembah allah lain dan bukan Tuhan, maka mereka pun tak bisa membedakan antara yang baik dan yang tak baik, antara yang benar dan yang tidak benar. Semoga karena rahmat Allah, kita selalu bertekun untuk mendengarkan Sabda Allah dan mengikuti kehendak-Nya.

Antifon Komuni (Yoh 6:64b, 69b)
 
Sabda-Mu adalah roh dan kehidupan, ya Tuhan. Engkaulah yang memiliki sabda kehidupan kekal. 
 
Doa Malam

Tuhan, buatlah aku mencintai-Mu lewat saudara-saudara yang ada di sekitar hidupku. Dengan mencintai mereka yang tampak dan hadir di hadapanku, Engkau memperkenankan aku untuk semakin mencintai-Mu dan memancarkan kasih-Mu bagi sesama. Amin.


RUAH

Rabu, 14 Juni 2017 Hari Biasa Pekan X

Rabu, 14 Juni 2017
Hari Biasa Pekan X   

Untuk Yesus, Mesias Israel, yang terbesar dalam Kerajaan surga, sesuai dengan perkataan-Nya sendiri, memang wajar melaksanakan hukum sepenuhnya, juga perintah yang terkecil sekalipun. Ia malahan satu-satunya orang yang bisa melaksanakan hal itu secara sempurna. Bdk. Yoh 8:46. Seperti orang Yahudi sendiri akui, mereka tidak pernah mampu memenuhi hukum sepenuhnya, tanpa melanggar perintah yang terkecil sekalipun Bdk. Yoh 7:19; Kis 13:38-41; 15:10.. Karena itu, pada perayaan perdamaian tahunan, anak-anak Israel memohon ampun kepada Allah, karena pelanggaran mereka terhadap hukum. Hukum merupakan satu keseluruhan dan, sebagaimana santo Yakobus peringatkan: "Barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya" (Yak 2:10) Bdk. Gal 3:10;5:3.. (Katekismus Gereja Katolik, 578)


Antifon Pembuka (99:9)

Luhurkanlah Tuhan, Allah kita dan sujudlah menyembah di hadapan gunung kudus-Nya! Sebab kuduslah Tuhan Allah kita.

Doa Pembuka


Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengikat perjanjian dengan kami dalam diri Yesus, Putra-Mu terkasih. Semoga kami Kaucurahi Roh-Nya, agar kami mengimani Engkau dan saling menaruh cinta kasih satu sama lain. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (3:4-11)
    
  
"Kami dijadikan pelayan suatu perjanjian baru, bukan yang terdiri dari suatu hukum yang tertulis, melainkan dari roh."
      
Saudara-saudara, besarlah keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dari diri kami sendiri, kami merasa tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri. Tetapi kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Dialah yang membuat kami sanggup menjadi pelayan suatu perjanjian baru; bukan perjanjian yang terdiri dari hukum yang tertulis, melainkan dari Roh. Sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. Pelayanan yang terukir dengan huruf pada loh-loh itu mematikan. Meskipun demikian, pelayanan itu disertai kemuliaan Allah pada waktu diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, wajah Musa bercahaya begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian, betapa lebih besar lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! Jadi, kalau pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu begitu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan Roh yang memimpin kepada pembenaran. Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti. Sebab jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai dengan kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kuduslah Engkau, ya Tuhan Allah kami.
Ayat. (Mzm 99:5.6.7.8.9)
1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!
2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.
3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.
4. Tuhan, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, bagi mereka, Engkaulah Allah yang mengampuni tetapi juga membalas perbuatan-perbuatan mereka.
5. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:17-19)
   
"Aku datang untuk menggenapi hukum."
     
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Janganlah kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, 'Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu yota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.' Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Bacaan Injil hari ini berbicara tentang hukum baru. Yesus mulai memperkenalkan hukum yang baru yang jauh berbeda dengan apa yang sering dicari dalam suatu agama: perbuatan harus dilakukan, puasa, doa, perbuatan baik yang dapat dipakai orang untuk memperoleh keselamatan. Yesus tidak bicara banyak soal ini tetapi mau menekankan bahwa agama yang berdasar pada Perjanjian Lama itu hanya langkah awal, namun penting dalam sejarah keselamatan. Nubuat itu harus dipenuhi dan dalam Dia itu ada kepenuhan nubuat Perjanjian Lama. 
 
 Bagi kita para murid Yesus menaati hukum-hukum Kitab Suci bukanlah tujuan itu sendiri. Hukum-hukum dan peraturan bukanlah tujuan itu sendiri. Hukum-hukum dan peraturan adalah ungkapan dari kasih. Dengan menaati hukum kita menjadi lebih peka terhadap bisikan Roh Allah. Oleh karena itu apa yang perlu untuk kita hidupi adalah cinta pada Allah yang akan mendorong ikta untuk melaksanakan kehendak-Nya. Karena itu pergi ke gereja, berdoa, hidup dalam tuntunan Tuhan bukan dirasa sebagai tuntutan melainkan sebagai ungkapan cinta kita kepada Tuhan. Ketika cinta kepada Allah ini telah tumbuh dalam diri kita, kita tidak akan merasa dibebani oleh hukum-hukum dan peraturan.   (Renungan Harian Mutiara Iman 2017)
 
Yesus Kristus yang telah mati untuk kita, itulah yang kucari. (St. Ignatius dari Antiokhia)

Antifon Komuni (Mat 5:17)

Aku datang bukan untuk membatalkan hukum Taurat atau ajaran nabi, melainkan untuk menyempurnakannya.

Selasa, 13 Juni 2017 Peringatan Wajib St. Antonius dari Padua

Selasa, 13 Juni 2016
Peringatan Wajib St. Antonius dari Padua
    

"Marilah kita mohon rasa tobat mendalam dan mohon lidah api menyala, untuk menyatakan iman yang benar." (St. Antonius dari Padua)
        
 
Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum kafir miskin dan menghibur yang remuk redam.

Doa Pembuka

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Santo Antonius, pengkhotbah yang ulung itu, Kaujadikan penolong dalam keperluan umat-Mu. Semoga berkat doa dan bantuannya dihadapan-Mu, kami Kautopang dalam segala perjuangan guna menjalankan ajaran hidup Kristiani. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

          

Paulus mewartakan bahwa Kristus adalah pemenuhan janji Allah. Allah meneguhkan jemaat dalam Kristus. Ia juga memberikan Roh Kudus dalam hati jemaat.

 

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1:18-22)
   
 
"Pada Yesus bukanlah terdapat "ya" dan "tidak, melainkan hanya ada "ya".
   
Saudara-saudara, demi Allah yang setia, janji kami kepada kalian bukanlah serentak “ya” dan “tidak”. Sebab Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kalian, yaitu oleh Silvanus, Timotius dan aku, bukanlah serentak “ya” dan “tidak”, di dalam Dia hanya ada “ya”. Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengucapkan “Amin” untuk memuliakan Allah. Sebab Allahlah yang meneguhkan kami bersama kalian dalam Kristus. Dia pulalah yang telah mengurapi kita serta memeteraikan tanda milik-Nya atas kita. Dialah yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan atas semua yang telah disediakan-Nya untuk kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan                       
Ref. Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:129.130.131.132.133.135)
1. Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya.
2. Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
3. Mulutku kungangakan dan megap-megap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.
4. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebagaimana patutnya orang-orang yang mencintai nama-Mu.
5. Teguhkanlah langkahku oleh janji-Mu, dan janganlah segala kejahatan berkuasa atasku.
6. Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:16)
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu di surga. Alleluya.
 
Yesus mengingatkan para murid bahwa mereka adalah garam dan cahaya dunia. Cahaya dunia harus bersinar di depan orang. Dengan perbuatan baik, orang memuliakan Bapa di surga.

 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:13-16)
  
"Kalian ini cahaya dunia."
    
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda, “Kalian ini garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah dapat diasinkan? Tiada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak-injak orang. Kalian ini cahaya dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu di surga.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
 
  
atau Bacaan dari Peringatan St. Antonius dari Padua
     
Bacaan dari Kitab Yesaya (61:1-3a)
   
"Allah telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara." 
   
Kata nabi, Roh Tuhan ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.21-22.25.27; Ul: 2a)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-menurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-menurun."
3. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus, maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
4. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.
      
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-9)
   
"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya."
    
Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, "Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian itu, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalu kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, 'Damai sejahtera bagi rumah ini.' Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, 'Kerajaan Allah sudah dekat padamu'."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

 
Renungan
 
Di dalam Tuhan hanya ada "ya" untuk segala kebaikan. Segala kebaikan itu bukan untuk Alah namun untuk kita manusia. Allah telah melimpahkan segala yang baik kepada kita, maka kita pun diminta untuk mau melakukan apa yang baik dalam hidup kita. Segala kebaikan yang kita lakukan bukanlah untuk kita, namun untuk memuliakan Allah. Pada zaman ini, di saat banyak orang tidak lagi melihat Allah, kita sungguh terpanggil untuk menunjukkan segala kebaikan Allah dalam hidup kita supaya mereka bisa melihat dan memuliakan Tuhan. Terpujilah Tuhan.
 
Antifon Komuni (Mat 28:20)

Aku akan menyertai kalian setiap hari sampai akhir zaman.

Doa Malam
 
Terima kasih, ya Bapa, atas panggilan-Mu untuk menjadi terang bagi sesama. Semoga perbuatanku menjadi bagaikan terang yang terbit untuk menerangi langkah mereka yang kujumpai sepanjang hari ini.
 
 
RUAH

Senin, 12 Juni 2017 Hari Biasa Pekan X

Senin, 12 Juni 2017
Hari Biasa Pekan X

"Aku ingin menjadi orang Kristen sejati dan bukan sekadar pembawa nama Kristen." (St. Ignatius dari Antiokhia).
    

Antifon Pembuka (Mzm 34:9)

Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.

Doa Pembuka


Allah Bapa Raja Mahamulia, kerajaan-Mu Kaujanjikan kepada orang miskin dan rendah hati. Kami mohon, semoga kami dapat menerima semangat-Mu, agar dapat memasuki kedamaian-Mu dan menjadi putra dan putri-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1:1-7)
  
 
"Allah menghibur kita, sehingga kita sanggup menghibur semua orang yang berada dalam macam-macam penderitaan."
    
Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Timotius, saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus dan kepada semua orang kudus di seluruh Akhaya. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasih dan Allah sumber segala penghiburan. Ia menghibur kami dalam segala penderitaan, sehingga kami sanggup menghibur semua orang yang berada dalam macam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. Sebab seperti halnya kami mendapat bagian berlimpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula berlimpahlah penghiburan kami oleh Kristus. Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kalian, jika kami dihibur, hal itu adalah untuk penghiburanmu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita. Kami mempunyai harapan yang teguh akan kalian. Sebab kami tahu, sebagaimana kalian turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, demikian juga kalian turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:12a)
Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:1-12)
   
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah."
    
Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit, sebab melihat orang banyak. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Yesus mulai berbicara dan menyampaikan ajaran ini kepada mereka, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kalian, jika demi Aku kalian dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di surga, sebab para nabi sebelum kalian pun telah dianiaya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Semua orang ingin hidup bahagia. Tidak ada seorang pun yang ingin hidup menderita. Ada begitu banyak tawaran untuk mengantar orang menuju kebahagiaan. Bahkan, tidak jarang ada begitu banyak seminar yang menyajikan tips-tips untuk hidup bahagia. Namun, itu tidak pernah cukup untuk membuat manusia menemukan kebahagiaan yang hakiki.

 Hari ini Yesus menyampaikan Sabda Bahagia. Apa yang disabdakan oleh Yesus ini memang terasa aneh bila orang tidak memahaminya secara sungguh-sungguh. Ketika dunia menawarkan jalan kebahagiaan dengan hanya mengejar kekayaan, kekuasaan dan kesenangan materi, Yesus justru menawarkan sesuatu yang lain. Ia menawarkan kebahagiaan dengan kehidupan yang lebih bermakna. 
 
 Dengan sabda bahagia ini, Yesus tidak pernah menentang atau melarang orang untuk menjadi kaya, berkuasa, penuh penghiburan, penuh kemuliaan serta hidup dalam kelegaan dan kepuasan. Semua itu sangat dibutuhkan oleh manusia. Tetapi untuk menggapai semuanya itu, Yesus menawarkan jalan dan pendekatan lain. Jalan yang ditawarkan ini memberi ruang bagi manusia untuk membentuk diri menjadi pribadi yang berkualitas dengan sifat dan sikap yang juga berkualitas. Jalan hidup itu adalah saat orang sungguh-sungguh dengan sadar menyerahkan diri dan hanya bergantung kepada Allah. Sebab hanya di dalam Allah, segala sesuatu yang dibutuhkan akan terpenuhi. 
 
 Bila orang sadar bahwa hanya di dalam Allah segalanya akan terpenuhi, maka ia tahu bagaimana harus memosisikan dirinya dalam setiap usahanya. Di hadapan Allah, manusia yang ingin menjadi kaya dan bahagia adalah orang miskin dan menderita. Di hadapan Allah, kita seperti pengemis yang terus berjuang dan selalu bergantung pada kerelaan hati orang yang memberi. Dengan demikian, bila mendapatkan sesuatu, orang tidak menjadi sombong atau lupa diri dengan menganggap bahwa kekayaan adalah usaha pribadi dan meng-allah-kan diri sendiri. 
 
 Orang harus menyadari bahwa semua hal duniawi yang diperoleh hanyalah remah-remah dari bagian lebih besar yang disediakan oleh Allah. Untuk itu, hal sederhana yang dapat kita lakukan adalah hidup dengan sifat Allah atau sifat pribadi Yesus. Yakin pasti bahagia. (Fr. Vincensius Ndua Woa, O.Carm)

Antifon Komuni (Mat 5:5)

Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan dimiliki bumi.

Minggu, 11 Juni 2017 Hari Raya Tritunggal Mahakudus

Minggu, 11 Juni 2017
Hari Raya Tritunggal Mahakudus
  
Tiada sesuatu yang serupa dengan Tritunggal; kodrat-Nya satu, tak terceraikan; satu pun daya kegiatan-Nya. (St. Atanasius)
  

Antifon Pembuka
    
Terpujilah Allah Bapa, Putra Allah yang tunggal, serta Roh Kudus: karena besarlah kasih-Nya bagi kita.
 
Blest be God the Father; and the Only Begotten Son of God, and also the Holy Spirit, for he has shown us his merciful love.

Benedicta sit Sancta Trinitas, atque indivisa Unitas: confitebimur ei, quia fecit nobiscum misericordiam suam.
 

Doa Pembuka

 
Allah Bapa, dengan mengutus Sabda Kebenaran dan Roh Pengudus ke dalam dunia, Engkau telah mengungkapkan kepada manusia misteri-Mu yang mengagumkan. Semoga dengan iman yang benar kami mengakui kemuliaan Tritunggal yang kekal dan menyembah keesaan-Nya dalam keagungan kuasa-Nya. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.

Bacaan dari Kitab Keluaran (34:4b-6.8-9)
     
      
"Tuhan, Tuhan Allah, Engkaulah pengasih dan murah hati."
      
Pada waktu itu Musa bangun pagi-pagi, dan naiklah ia ke atas Gunung Sinai, seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya, dan membawa kedua loh batu di tangannya. Maka turunlah Tuhan dalam awan, lalu berdiri di sana dekat Musa, dan Musa pun menyerukan nama Tuhan. Berjalanlah Tuhan lewat di depan Musa sambil berseru, “Tuhan adalah Allah yang penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya!” Segera Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah, serta berkata, “Jikalau aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami. Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang tegar tengkuk, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami. Ambillah kami menjadi milik-Mu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835
Ref. Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (KIDUNG Dan 3:52-56)
1. Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami. Kepada-Mulah pujian selama segala abad. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus. Kepada-Mu lah pujian selama segala abad.
2. Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus. Kepada-Mulah pujian selama segala abad. Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
3. Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya. Kepada-Mulah pujian selama segala abad. Terpujilah Engkau di bentangan langit. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (13:11-13)
       
"Kasih karunia Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus."
         
Saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Hendaklah kamu sehati sepikir, dan hiduplah dalam damai sejahtera. Maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera, akan menyertai kamu! Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus. Salam dari semua orang kudus kepada kamu. Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, gregorian, PS 964
Ref. Alleluya
Ayat. (lih. Why 1:8)
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, kepada Allah yang ada sejak dahulu, kini dan sepanjang masa mendatang.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:16-18)
    
"Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia."
      
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak tunggal Allah.” 
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan

  
Yohanes mengajak kita untuk mensyukuri kasih Allah yang begitu besar kepada kita. Kasih Allah itu terwujud dalam diri Putra-Nya, Yesus. Yesus diutus oleh Allah untuk menyelamatkan dunia. Untuk meneruskan karya keselamatan Allah itu, Yesus memohon kepada Bapa agar mengirim Roh Kudus-Nya. "Aku akan minta kepada Bapa dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya." (Yoh 14:16). Melalui Yesus kita mengimani Bapa-Nya dan Roh Kudus. Kita mengimani adanya Tritunggal Mahakudus: Bapa, Putra, Roh Kudus. 
 
 Masing-masing mempunyai peran-Nya dan tetap bersatu. Peran Bapa adalah mengutus Putra-Nya. Peran Putra Bapa, Yesus Kristus, adalah menebus dosa manusia dengan sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Peran Roh Kudus adalah menerangi pikiran kita untuk mengimani dan mewartakan hidup dan karya Kristus bagi keselamatan dunia. Relasi Bapa, Putra dan Roh Kudus merupakan kesatuan yang saling mengasihi satu sama lain. 
 
 Pemahaman akan Tritunggal Mahakudus ini bukan pengetahuan yang dapat dinalar secara logika, melainkan misteri iman yang menjadi perenungan dan penghayatan kita. Dan, memang Tritunggal Mahakudus telah menjadi bagian dalam hidup kita. Ini tampak ketika kita membuat Tanda Salib, kita mengucapkan kata Bapa, Putra dan Roh Kudus. Ketika kita dibaptis kita juga dibaptis dalam nama Tritunggal Mahakudus. Ketika kita berdoa, kita juga mengikutsertakan Bapa, Putra dan Roh Kudus. Penghayatan kita akan Tritunggal Mahakudus telah terjadi dalam kehidupan kita. 
 
 Penghayatan kita ini sering dijadikan bahan perdebatan, cemoohan dan hinaan dari pihak lain, yakni "Allahnya orang Kristiani itu tiga". Hinaan itu menantang kita untuk menjelaskan hal ini kepada mereka. Penjelasan ini harus selalu mengarah pada Kristus sendiri yang kita imani. Melalui Kristus itulah kita mengenal dan mengimani akan adanya Allah Bapa dan Roh Kudus. Penjelasan kita akan Tritunggal Mahakudus kepada mereka itu, bisa diterima atau tidak, itu adalah urusan mereka. Yang terpenting bahwa kita mengimani-Nya.

 Dan iman kita akan Tritunggal Mahakudus akan menjadi sebuah kesaksian tersendiri bagi sesama kalau kita hidup saling mengasihi dalam keluarga kita. Karena relasi Bapa, Putra, dan Roh Kudus itu adalah relasi kasih yang saling melayani bagi keselamatan kita. Di mana ada kasih, di situ akan terjadi keselamatan
    
Antifon Komuni (Gal 4:6)

Karena kamu adalan anak, Allah telah mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru, "Ya Abba, ya Bapa!"

Since you are children of God, God has sent into your hearts the Spirit of his Son, the Spirit who cries out: Abba, Father.

Data est mihi omnis potestas in cælo et in terra, alleluia: euntes, docete omnes gentes, baptizantes eos in nomine Patris, et Filii, et Spiritus Sancti, alleluia, alleluia.

atau Laudate Dominum de cælis.   
  
 
     
   
Tritunggal adalah satu. Kita tidak mengakui tiga Allah, tetapi satu Allah dalam tiga Pribadi: "Tritunggal yang sehakikat" (Konsili Konstantinopel II 553: DS 421). Pribadi-pribadi ilahi tidak membagi-bagi ke-Allah-an yang satu itu di antara mereka, tetapi masing-masing dari mereka adalah Allah sepenuhnya dan seluruhnya: "Bapa adalah yang sama seperti Putera, Putera yang sama seperti Bapa. Bapa dan Putera adalah yang sama seperti Roh Kudus, yaitu satu Allah menurut kodrat" (Sinode Toledo XI 675: DS 530). "Tiap-tiap dari ketiga Pribadi itu merupakan kenyataan itu, yakni substansi, hakikat, atau kodrat ilahi" (K. Lateran IV 1215: DS 804). -- Katekismus Gereja Katolik, 253

   
    
FH/INSPIRASI BATIN 2017

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy