| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 23 Juli 2016 Hari Biasa Pekan XVI

Sabtu, 23 Juli 2016
Hari Biasa Pekan XVI

Tidak ada yang lebih pasti daripada firman Allah. Oleh karena itu ilmu pengetahuan tidak lebih pasti daripada iman; atau hal-hal apapun yang lain - St. Thomas Aquinas


Antifon Pembuka (Mzm 84:5.6a)


Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu.


Doa Pagi


Allah Bapa Maha Pengasih, Engkau tinggal dalam diri kami bila kami melakukan amal baik. Kami mohon, ajarilah kami menghayati sabda-Mu dan resapilah kami dengan kebijaksanaan Putra-Mu, jalan kehidupan kami,
yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
   
Ibadah lahiriah semata tidak menyelamatkan. Bertobat dan memperbaiki tingkah laku, itulah tindakan yang menyelamatkan. Kita akan mengalami Allah yang selalu menyertai dan membarui hidup
.

Bacaan dari Kitab Yeremia (7:1-11)
      
"Sudahkah menjadi sarang penyamun rumah yang atasnya nama-Ku diserukan?
  
Tuhan bersabda kepada Yeremia, “Berdirilah di pintu gerbang rumah Tuhan. Serukanlah di sana sabda ini dan katakanlah, ‘Dengarkanlah sabda Tuhan, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud menyembah kepada Tuhan! Beginilah sabda Tuhan semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkah dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama kalian di tempat ini. Jangan percaya kepada perkataan dusta, ‘Ini bait Tuhan, bait Tuhan, bait Tuhan!’ Hanya apabila kalian sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkah dan perbuatanmu, apabila kalian sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kalian sendiri, tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain yang menjadi kemalanganmu sendiri, maka Aku mau diam bersama kalian di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, sejak dahulu kala sampai selama-lamanya. Tetapi ternyata kalian percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah. Masakan kalian mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar kurban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kalian kenal, lalu kalian datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata, ‘Kita selamat’, agar dapat melanjutkan segala perbuatan yang keji itu! Sudahkan menjadi sarang penyamun rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Aku, Aku melihat sendiri semuanya itu!”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam.
Ayat. (Mzm 84:3.4.5-6a.8a.11)

1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung laying-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu. Langkah mereka makin lama makin tinggi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. (Yak 1:21)
Terimalah dengan lemah lembut sabda yang tertanam dalam hatimu, yang mampu menyelamatkan jiwamu. Alelluya.

Kebijaksanaan Tuhan beda dengan pola pemikiran manusia. Sering kita kurang sabar, bahkan mau berbuat nekat. Kita diminta taat dan menyerah kepada penyelenggaraan Allah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:24-30)
     
"Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba."
 
Pada suatu hari Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya, menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu dan berkata kepadanya, ‘Tuan, bukankah benih baik yang Tuan taburkan di ladang Tuan? Dari manakah lalang itu?’ Jawab tuan itu, ‘seorang musuh yang melakukannya!’ Lalu berkatalah para hamba itu, ‘Maukah Tuan, supaya kami pergi mencabuti lalang itu?’ Tetapi ia menjawab, ‘Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kalian mencabut lalangnya. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, ‘Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam lumbungku’.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Tuhan selalu menaburkan yang baik dalam hidup kita. Namun ada juga kuasa yang menaburkan yang jahat. Kadang kita belum sungguh mengenalinya. Ketika tingkah laku dan perbuatan kita tidak sesuai dengan perintah dan kehendak Allah, hal yang jahat mulai menguasai kita. Tuhan memanggil kita untuk bertobat. Kita perlu terus menumbuhkan dan menyuburkan hal yang baik yang Tuhan telah tanam dalam hati kita. Kejahatan hanya bisa dikalahkan dengan kebaikan.


Doa Malam


Allah Bapa Mahasetia, kami bersyukur atas kesabaran dan kasih setia-Mu. Kami mohon, agar apa yang telah Kaukehendaki benar-benar terlaksana, apabila kami mengimani serta mematuhi Putra-Mu terkasih. Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

   
RUAH

Jumat, 22 Juli 2016 Pesta Santa Maria Magdalena

Jumat, 22 Juli 2016
Pesta Santa Maria Magdalena

“Berkobar dalam cinta, Maria Magdalena merindukan Dia yan dikira sudah dibawa orang” (St. Gregorius Agung)

Peringatan Wajib St. Maria Magdalena mulai tahun 2016 ditingkatkan menjadi PESTA. Keputusan ini ditandatangani pada tanggal 3 Juni 2016 pada Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus. Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan 
     
Antifon Pembuka (Bdk. Yoh 20:17)

Yesus bersabda kepada Maria Magdalena, "Pergilah dan beritahukanlah kepada saudara-saudara-Ku: Aku naik kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

The Lord said to Mary Magdalene: Go to my brothers and tell them: I am going to my Father and your Father, to my God and your God.

Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahamulia, Putra-Mu yang tunggal menyampaikan kabar sukacita Paskah yang mulia kepada Maria Magdalena mendahului para murid lainnya. Semoga berkat teladan dan doanya kami mewartakan Kristus yang hidup dan kelak melihat-Nya meraja dalam kemuliaan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan Pertama
Bacaan dari Kidung Agung (3:1-4a)
  
"Impian mempelai perempuan."
  
Di dalam kerinduannya, sang mempelai berkata: Pada malam hari, di atas peraduanku, kucari jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku ditemui peronda-peronda kota. “Apakah kamu melihat jantung hatiku?” Baru saja meninggalkan mereka, kutemukan jantung hatiku. Kupegang dia, dan tak kulepaskan lagi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

atau

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (5:14-17)

Saudara-saudara, kasih Kristus telah menguasai kami. Sebab kami telah mengerti bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada dalam Kristus, dia adalah ciptaan baru! Yang lama sudah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9; Ul: 2b, 2/4)
1. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.
2. Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; bibirku akan memegahkan Dikau.
3. Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak sorai, mulutku memuji-muji.
4. Sungguh, Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu. 
       
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 20:18) 
Katakanlah Maria, engkau melihat apa? Wajah Yesusku yang hidup, sungguh mulia hingga aku takjub.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:1.11-18)
 
"Ibu mengapakah engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?"
    
Pada hari Minggu Paska, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka, "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." Sesudah berkata demikian Maria menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ; tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman. Maka ia berkata kepadanya, "Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." Kata Yesus kepadanya, "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, "Rabuni!" artinya: Guru. Kata Yesus kepada-Nya, "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan
 
    "... Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu". Sabda pamungkas dari Yesus yang menampakkan Diri-Nya kepada Maria Magdalena ini ditanggapi Maria Magdalena dengan sebuah seruan kegembiraan, "Aku telah melihat Tuhan!" Mungkin kalau kita yang berada pada posisi Maria Magdalena saat itu kita tidak akan mampu berkata-kata. Karena saking kagetnya, takjubnya, dan saking bahagianya. 
 
 Syukur bahwa Maria Magdalena merupakan salah satu wanita yang berpengaruh dalam kisah dalam Kitab Suci Perjanjian Baru. Kehadirannya telah ikut mewakili kaum perempuan dalam mewartakan Kebangkitan Tuhan. Kesedihannya karena menemukan makam Tuhan telah kosong, bahkan mungkin Maria Magdalena mengalami keputus-asaan karena kehilangan Guru yang sangat dikasihinya, telah tergantikan dengan seruan kegembiraan. Tuhan Yesus dengan senang hati menampakkan Diri-Nya kepada Maria Magdalena. Bukan kepada para murid-Nya, melainkan kepada Maria Magdalena. Seorang perempuan yang pernah disembuhkan dari kerasukan setan. 
 
 Refleksi untuk kita semua, apakah kita mau disembuhkan oleh Tuhan dan menjadi pewarta kabar gembira untuk sesama kita? Tuhan tidak pernah meminta sesuatu yang muluk-muluk, yang berstandar tinggi, Tuhan hanya ingin kita melihat, menjadi percaya, dan mau mewartakan kabar gembira. Apa yang bisa kita lakukan sekarang? (KAN/Inspirasi Batin 2016) 
 

Antifon Komuni (2Kor 5:14.15)

Kasih Kristus mendorong kita, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

The love of Christ impels us, so that those who live may live no longer for themselves, but for him who died for them and was raised.

Kamis, 21 Juli 2016 Hari Biasa Pekan XVI

Kamis, 21 Juli 2016
Hari Biasa Pekan XVI
    
"Jangan menipu orang-orang dengan kata 'kerahiman'. Allah mengampuni dosa hanya jika kita mau bertobat."— Kardinal Robert Sarah
  

Antifon Pembuka (Mzm 36:8.10)

Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu. Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat cahaya.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahakuasa, bukalah mata kami, agar dapat menyaksikan kehadiran-Mu di tengah-tengah kami; bukalah hati kami, agar dapat memahami perumpamaan tentang kehadiran-Mu di tengah-tengah kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
      
  Israel sudah menjauh dari Tuhan. Mereka meninggalkan Yahweh, sumber air hidup. Mereka menanggung sendiri akibatnya: kehilangan pegangan dan harapan.

 

Bacaan dari Kitab Yeremia (2:1-3.7-8.12-13)
 
   
"Mereka meninggalkan Daku, sumber air hidup, dan menggali sendiri kolam yang bocor."
       
Tuhan bersabda kepadaku, “Pergilah dan beritahukanlah kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan, ‘Beginilah sabda Tuhan: Aku teringat akan kasihmu pada waktu engkau masih muda, akan cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin. Pada waktu itu engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tidak ditaburi’. Ketika itu Israel kudus bagi Tuhan, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya bersalah dan tertimpa malapetaka”, demikianlah sabda Tuhan. Aku telah membawa kalian ke tanah yang subur agar kalian menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya. Tetapi segera setelah kalian masuk, kalian telah menajiskan tanah-Ku. Tanah milik-Ku telah kalian cemarkan. Para imam tidak lagi bertanya, ‘Di manakah Tuhan?’ Para ahli hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.” “Terperanjatlah akan hal itu, hai langit, menggigil dan gemetarlah dengan sangat,” demikianlah sabda Tuhan. Sebab umat-Ku berbuat kejahatan ganda: mereka meninggalkan Daku, sumber air yang hidup, dan menggali sendiri kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pada-Mulah, ya Tuhan, ada sumber kehidupan.
Ayat. (Mzm 36:6-7ab.8-9.10-11)
1. Ya Tuhan, kasih-Mu sampai ke langit, setia-Mu sampai ke awan. Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat.
2. Betapa berharganya kasih setia-Mu ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu. Mereka mengenyangkan dirinya dengan lemak di rumah-Mu, Engkau memberi mereka minum dari sungai kesenangan-Mu.
3. Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang. Lanjutkanlah kasih setia-Mu bagi orang yang mengenal Engkau, dan keadilan-Mu bagi orang yang tulus hati.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
 
Sabda Tuhan mengubah sikap dan membarui hidup. Refleksi dan pendalaman sungguh diperlukan. Kita mendengarkan, bukan hanya dengan telinga, tetapi juga dengan hati.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:10-17)
   
"Kalian diberi kurnia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi mereka tidak."
    
Setelah Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang penabur, murid-murid bertanya kepada-Nya, “Mengapa Engkau mengajar mereka dengan perumpamaan?” Jawab Yesus, “Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi orang-orang lain tidak. Karena barangsiapa mempunyai, akan diberi lagi; tetapi barangsiapa tidak mempunyai, maka apa pun yang ada padanya akan diambil juga. Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan, karena biarpun melihat, mereka tidak tahu, dan biarpun mendengar, mereka tidak menangkap dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: ‘Kalian akan mendengar dan mendengar lagi, namun tidak mengerti, kalian akan melihat dan melihat lagi, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan matanya melekat tertutup, agar jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya lalu berbalik sehingga Kusembuhkan’. Akan tetapi berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu, ‘Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
  

Manusia mempunyai kecenderungan untuk meninggalkan dan melupakan Tuhan. Manusia juga sulit dan berat untuk mendengarkan sabda Tuhan. Mata, telinga, dan hati mudah tertutup terhadap Tuhan. Perlu sebuah pertobatan agar hati, mata,, dan telinga disembuhkan sehingga dapat melihat, mendengar dan mengalami Tuhan. Kita perlu terus-menerus mengarahkan diri kepada Tuhan yang selalu dan sangat mengasihi kita. Berbahagialah orang yang dapat melihat, mendengar dan mengalami Tuhan dalam hidup sehari-hari.

Doa Malam

Yesus, aku bersyukur atas peneguhan-Mu hari ini. Sembuhkanlah hatiku sehingga aku dapat melihat dan merasakan kehadiran-Mu dalam setiap peristiwa hidup ini. Sebab Engkaulah Sang Pemberi kehidupan. Amin.

RUAH

Rabu, 20 Juli 2016 Hari Biasa Pekan XVI

Rabu, 20 Juli 2016
Hari Biasa Pekan XVI

  
Saya ingin menegaskan fakta yang sangat penting: Allah, dan bukan manusia, yang menjadi pusat liturgi Katolik. Kita datang untuk menyembah Dia. Liturgi bukan tentang kamu dan saya; ia bukan tempat kita merayakan identitas kita, atau pencapaian atau pemuliaan, liturgi bukan tempat untuk mendukung budaya kita dan kebiasaan religius lokal kita. Liturgi, pertama dan terutama, adalah tentang Allah dan apa yang telah Dia lakukan bagi kita. Dalam Penyelengaraan Ilahi-Nya, Allah yang Mahakuasa mendirikan Gereja dan menginstitusikan Liturgi Suci, yang melaluinya kita mampu mempersembahkan kepada-Nya ibadah/penyembahan sejati seturut Perjanjian Baru yang ditetapkan Kristus. Dengan melakukan ini, dengan masuk ke dalam tuntutan ritus suci yang berkembang dalam tradisi Gereja, kita diberikan identitas sejati dan makna sebagai putra dan putri Bapa. (Kardinal Robert Sarah, Prefek Kongregasi untuk Ibadat Ilahi dan Tata Tertib Sakramen 5 Juli 2016 dalam Konferensi Internasional Sacra Liturgia)  
   
Antifon Pembuka (Mzm 71:15)

Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan karya-Mu.

Doa Pagi


Allah Bapa Maha Penyayang, orang yang mencari Engkau takkan dikecewakan: Engkau berkenan menemui mereka dalam diri manusia penuh belas kasih, yaitu Yesus Putra Rahmat. Ajarilah kami menurut semangat-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,  yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
    

Bacaan dari Kitab Yeremia (1:1.4-10)
 
  
"Aku menentukan dikau menjadi nabi untuk berbagai bangsa." 
     
Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin. Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN." Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan do = d, 2/4, PS 842
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17; Ul: lh.6a)

1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku. Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:1-9)
   
   
"Benih yang jatuh di tanah yang baik menghasilkan buah seratus ganda."
    
Pada suatu hari, Yesus keluar dari rumah itu dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan

  
Yesus menceritakan benih yang ditaburkan di pelbagai jenis tanah. Pertama, ada benih yang jatuh di pinggir jalan. Kedua, benih yang jatuh di tanah yang tipis dan berbatu-batu. Ketiga, benih yang jatuh di tengah semak duri; dan keempat, benih yang jatuh di tanah yang baik dan subur. Kalau kita perhatikan baik-baik, contoh ketiga tidak mempersoalkan jenis tanah, tetapi banyaknya semak berduri yang mengelilingi benih-benih yang sedang tumbuh itu.Tanah bisa saja subur dan produktif, tetapi banyaknya semak berduri akan tetap mengganggu tumbuhnya benih yang telah ditaburkan itu.

 Kehidupan kita sehari-hari sering tidak ubahnya benih yang tumbuh di antara semak-semak berduri. Ada banyak tantangan dan rintangan yang menghadang, terus silih berganti. Iman kepercayaan tidak dapat disangkal, tidak akan membebaskan kita dari aturan hukum alam. Misalnya, kena hujan kita akan basah kuyup, kalau kita bekerja dan bekerja, kita akan merasa haus, lapar dan lelah.

 Namun, keberanian kita mencabut akar-akar dosa akan membuat tanah subur; diri kita makin produktif dan menghasilka banyak buah. Jangankan membunuh, kemarahan jiwa yang belum terungkap dalam kata-kata pun hendaknya kita cabut agar tidak bertumbuh dan berkembang. Keindahan aneka media komunikasi pun tak ubahnya semak berduri yang mendesak diri seseorang untuk tidak melakukan berbagai kegiatan keagamaan. Semak berduri merupakan jenis tanaman yang ditakuti oleh banyak orang, karena duri-durinya tajam. Sebaliknya, semak duri zaman modern ini, tumbuh subur dengan aneka modifikasi. Kodrat tetap menyakitkan dan membinasakan, tetapi penampilan menarik hati banyak orang, sehingga durinya tidaklah dirasakan saat itu, tetapi makin hari makin menusuk dan menebarkan racun ke dalam tubuh.

 Mari kita tetap setia mendengarkan sabda dan kehendak Tuhan. Kesulitan kita mendengarkan dan memahami-Nya terjadi karena memang sabda-Nya adalah “roh dan hidup” (Yoh 6:63). Sabda Tuhan mengajak setiap pribadi menikmati hidup ini dengan penuh syukur dan mengantar kita untuk siap menikmati kehidupan kekal, sebagaimana kehendak Allah agar setiap orang beroleh selamat.

 “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” 

  
  (Rm. Martinus Nurhadi Gunawan Wibisono, O.Carm/Cafe Rohani)

Selasa, 19 Juli 2016 Hari Biasa Pekan XVI

Selasa, 19 Juli 2016
Hari Biasa Pekan XVI

Janganlah kita buta terhadap kebaikan Kristus! (St. Ignatius dari Antiokhia)
    
Antifon Pembuka (Mzm 85:8)


Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu.


Doa Pagi
    
Allah Bapa Maha Penyayang, semoga kami memahami kehendak-Mu, yang terungkap dalam sabda-Mu, dan semoga Engkau selalu mendampingi kami dengan penyelenggaraan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Israel tidak luput dari dosa, tetapi selalu memiliki pengharapan dalam Tuhan. Tuhan itu Maharahim. Ia selalu mengampuni dosa umat-Nya.


Bacaan dari Nubuat Mikha (7:14-15.18-20)

"Kiranya Engkau menunjukkan kasih setia-Mu"

Ya Tuhan, gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri. Mereka terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka merumput di Basyan dan Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir. Adakah Allah lain seperti Engkau yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri? Yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita menghapus kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = a, 4/4, PS 815

Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:2-4.5-6.7-8)

1. Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya Tuhan, telah memulihkan keadaan Yakub. Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu, telah menutupi segala dosa mereka. Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala.
2. Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami. Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?
3. Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau? Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.


Syarat menjadi keluarga Yesus adalah melaksanakan kehendak Allah. Yesus mau membangun Keluarga Allah melampaui batas-batas fisik dan lahiriah belaka.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:46-50)

"Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Yesus bersabda, "Inilah ibu-Ku, inilah saudara-Ku."

Sekali peristiwa ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak, ibu dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka berkatalah seseorang kepada-Nya, “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” Tetapi Yesus menjawab kepadanya, “Siapakah ibu-Ku?” Dan siapakah saudara-saudara-Ku?” Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia bersabda, “Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

    
Yesus datang ke dunia untuk melaksanakan kehendak Bapa-Nya, yaitu mewartakan dan menghadirkan belas kasih Bapa. Allah menghendaki keselamatan manusia. Allah akan mengampuni dan memaafkan segala kesalahan kalau ada pertobatan. Kita sebagai pengikut Kristus tidak ditentukan oleh apakah kita dibaptis atau belum tetapi ditentukan oleh bagaimana kita berjuang bersama Yesus melaksanakan kehendak Bapa dengan menghadirkan belas kasih-Nya di tengah dunia. Sebagaimana Bunda Maria yang dengan penuh iman melaksanakan kehendak Allah, kita pun harus bekerja sama dengan Allah dalam karya keselamatan-Nya.
    
Doa Malam


Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, terima kasih atas Putra-Mu yang makanan-Nya ialah melakukan kehendak-Mu. Semoga sebagai murid-murid-Nya, kami pun mampu menjadi pelaksana kehendak-Mu. Dengan demikian kami menjadi ibu dan saudara-saudari dari Putra-Mu, Tuhan dan Penyelamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
    
RUAH

Senin, 18 Juli 2016 Hari Biasa Pekan XVI

Senin, 18 Juli 2016
Hari Biasa Pekan XVI

Janganlah pernah memikirkan dosa-dosa masa lalumu terkecuali dalam terang kerahiman yang tak terhingga. (St. Katarina)
   

Antifon Pembuka (Mik 6:8)

Yang dituntut Tuhan dari padamu tak lain tak bukan ialah berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup rendah hati di hadapan Tuhan.

Doa Pagi
   

Allah Bapa Mahaluhur, ingatkanlah kami bahwasanya Engkau sejak semula mengusahakan keselamatan kami. Kiranya berkat sabda Putra-Mu kami Kauperkenankan ikut serta diselamatkan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Mikha (6:1-4.6-8)
       
   
"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu, apa yang dituntut Tuhan dari padamu."
      
Dengarkanlah sabda yang diucapkan Tuhan, "Bangkitlah, lancarkanlah pengaduan di depan gunung-gunung, dan biarlah bukit-bukit mendengar suaramu! Dengarlah, hai gunung-gunung, pengaduan Tuhan, dan pasanglah telinga, hai dasar-dasar bumi! Sebab Tuhan mempunyai pengaduan terhadap umat-Nya, dan Ia beperkara dengan Israel. "Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah Kulelahkan? Jawablah Aku! Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan dan telah mengutus Musa dan Harun dan Miryam sebagai penganjurmu. "Dengan apakah aku akan pergi menghadap Tuhan dan tunduk menyembah kepada Allah yang di tempat tinggi? Akan pergikah aku menghadap Dia dengan korban bakaran, dengan anak lembu berumur setahun? Berkenankah Tuhan kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak? Akan kupersembahkankah anak sulungku karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku sendiri? "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:5-6.8-9.16bc-17.21.23)
1. "Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!" Maka langit memberitakan keadilannya: Allah sendirilah Hakim!
2. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu!
3. "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
4. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 94:8ab) 
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:38-42)
    
"Pada waktu penghakiman ratu dari selatan akan bangkit bersama angkatan ini."
     
Sekali peristiwa beberapa ahli Taurat dan orang Farisi berkata kepada Yesus, "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Jawab Yesus kepada mereka, "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian pula Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus; dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus! Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu itu datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
      
 
Kisah nabi Yunus ada dalam perut ikat tiga hari tiga malam yang juga dialami Yesus tinggal dalam rahim bumi tiga hari tiga malam menunjukkan kepada kita misteri keselamatan dalam wafat dan masuk dalam kegelapan. Yunus mengalami pertobatan dengan mengarahkan diri kepada kehendak Tuhan untuk mempertobatkan orang-orang Niniwe. Yesus Kristus junjungan kita setelah mengalami kematian dan kegelapan makam pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati dibenarkan oleh Bapa dan menjadi penyelamat bagi seluruh manusia dan semesta. 

 Tanda Yunus dan wafat Yesus membawa kepada suasana hidup yang baru, membawa pada perubahan. Bahasa orang sekarang untuk dapat memaknai nilai-nilai kehidupan sering mengistilahkannya dengan "kekinian". Hal-hal yang dianggap sudah usang bahkan ada yang mengatakan jadul (kendati sebetulnya selalu baru dan diperbarui melalui dan dalam sakramen Gereja), disiasati dengan menggunakan pemaknaan yang baru. Ketika merayakan Natal, misalnya Sinterklas naik sepeda sambil membagikan aneka hadiah kepada anak-anak yang ikut misa Natal keluarga. Harapannya anak-anak lebih mudah menangkap kehadiran sososk Sinterklas (Santa Claus) yang baik dan mudah membandingkannya dengan orang-orang baik yang ada di sekitarnya. Pohon terang yang identik dengan pohon cemara, di banyak Gereja serta rumah-rumah orang Kristiani, diterjemahkan dalam kekinian dengan ranting kering yang dihiasi aneka doa dan permohonan juga niat baik, atau membuat bentuk pohon cemara dari aneka botol plastik bekas dan lain-lain. 

 Pada Tahun Yubileum Kerahiman Allah ini kita dapat memaknai semangat pertobatan dan hidup baru sebagaimana ditunjukkan oleh Nabi Yunus dengan ziarah ke tempat ziarah atau ke gereja-gereja yang ditentukan sambil mendoakan ujud Bapa Suci dan menerima Sakramen Pengampunan Dosa. Kekinian pertobatan diungkapkan dalam tindakan-tindakan silih dan derma atau juga memberi perhatian pada pemeliharaan keutuhan ciptaan dengan memanfaatkan air hujan, membuat sumur resapan di sekitar rumah dan pekarangan, membela kehidupan dengan memberi perhatian kepada semua makhluk ciptaan Tuhan dalam kerja sama yang saling menghormati. 
  
FXS/Inspirasi Batin 2016

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy