| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 15 Juni 2016 Hari Biasa Pekan XI

Rabu, 15 Juni 2016
Hari Biasa Pekan XI

Berpuasa tidak hanya berarti mengurangi makan, melainkan memberantas semua kebiasaan jahat kita.  --- St Leo Agung
  
 
  
Antifon Pembuka (Mzm 31:20)
 
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati Sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya.
     
Doa Pagi
 
 
Allah Bapa yang Mahamurah hati, ajarilah kami berbuat baik benar-benar berkat Yesus, Putra Manusia. Ajarilah kami melaksanakan segala yang memperbesar dan mempersubur kebahagiaan sesama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
        
 Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (2:1.6-14)
 
"Tiba-tiba datanglah kereta berapi dan naiklah Elia ke surga."
 
Pada waktu itu Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal, dan ketika mereka ada di kota Yerikho, berkatalah Elia kepada Elisa, “Baiklah engkau tinggal di sini, sebab Tuhan menyuruh aku ke Sungai Yordan.” Jawab Elisa, “Demi Tuhan yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan dikau.” Lalu berjalanlah keduanya. Lima puluh orang dari rombongan nabi di Yerikho ikut berjalan dengan mereka. Tetapi mereka memandang dari jauh, ketika Elia dan Elisa berdiri di tepi Sungai Yordan. Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya dan dipukulkannya ke atas air. Maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan sebelah sana . Lalu keduanya menyeberang dengan berjalan di tanah yang kering. Sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa, “Mintalah apa yang hendak kulakukan bagimu, sebelum aku terangkat dari padamu.” Jawab Elisa, “Semoga aku mewarisi dua bagian dari rohmu.” Berkatalah Elia, “Apa yang kauminta itu sukar! Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah bagimu seperti yang kauminta. Jika tidak, ya tidak akan terjadi.” Sedang mereka berjalan terus sambil bercakap-cakap, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya. Lalu naiklah Elia ke surga dalam angin badai. Melihat itu berteriaklah Elisa, “Bapaku! Bapaku! Kereta Israel dan orang-orang yang berkuda!” Kemudian Elia tidak kelihatan lagi oleh Elisa. Maka Elisa merenggut pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua. Sesudah itu ia memungut jubah Elia yang telah terjatuh. Lalu Elisa berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi Sungai Yordan. Dipukulkannya jubah Elia yang terjatuh itu ke atas air sambil berseru, “Di manakah Tuhan, Allah Elia?” Maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana . Lalu Elisa menyeberang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai kalian semua yang berharap kepada Tuhan.
Ayat. (Mzm 31:20.21.24)
1. Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kaulakukan di hadapan manusia bagi orang yang berlindung pada-Mu.
2. Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang; Engkau melindungi mereka dalam pondok terhadap perbantahan lidah.
3. Kasihilah Tuhan, hai semua orang yang dikasihi-Nya! Tuhan menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang yang congkak diganjar-Nya dengan tidak tanggung-tanggung.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:1-6.16-18)
  
"Bapamu yang melihat yang tersembunyi, akan mengganjar engkau."

Dalam khotbah di bukit, Yesus bersabda, "Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di depan orang supaya dilihat. Sebab jika demikian, kalian takkan memperoleh upah dari Bapamu yang di surga. Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang-orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya dipuji orang. Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah tangan kirimu tahu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." "Dan apabila kalian berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan di tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.' Tetapi jikalau engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." "Dan apabila kalian berpuasa, janganlah muram mukamu, seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.' Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Di masa lampau, saya yakin bahwa saya telah melakukan kekeliruan ketika saya merasa diri hebat karena paroki saya menjadi paroki pengumpul dana Aksi Puasa Pembangunan (APP) terbanyak dibandingkan dengan paroki-paroki yang lain. Selanjutnya kekeliruan itu saya tambahkan dengan mengumumkannya ke hadapan umat lalu mengajak mereka bertepuk-tangan..... dan mereka pun bertepuk-tangan dengan meriah... dan hati saya pun berbunga-bunga. Ada sesuatu yang keliru? Ada! Sungguh merupakan suatu kekeliruan bila saya mengajak umat berbangga sebagai pengumpul dana APP terbanyak hanya demi popularitas umat paroki. Kekeliruan yang daat memupuk ‘semangat’ kesombongan dan kemunafikan. Kesombongan dan kemunafikan yang membawa kita semakin jauh dari buah-buah pertobatan yang diperjuangkan secara khusus melalui pendalaman iman dalam masa prapaskah.

 Dua perikop Injil tentang hal memberi sedekah dan hal berpuasa yang Yesus ajarkan, mengajak kita untuk terhenyak sesaat bila memberi sedekah dan berpuasa yang kita lakukan selama ini bertujuan untuk mencari pujia. Siapa saja dapat tergelincir melalui aksi-aksi yang sebenarnya baik, namun terjebak dalam motivasi-motivasi dangkal karena dilakukan demi popularitas. Yesus mengajarkan kepada kita untuk melakukan sesuatu yang berbalik dari keinginan dipuji, yaitu bersedekah dan berpuasa kita jalankan sebagai perayaan ungkapan pujian dan syukur. Sebuah ungkapan pujian dan syukur yang tentunya lahir dari hati yang telah disentuh oleh kasih dan pengorbanan-Nya yang menyelamatkan kita. Pada tingkat ini kita akan terbebas dari keinginan untuk mencari pujian yang sifatnya duniawi belakan, karena tanpa Tuhan bertindak lebih dahulu, hidup dan karya kita tidak berarti apa-apa.

Apakah ada cara bagi kita agar terbebas dari keinginan mendapatkan pujian atas usaha-usaha baik yang kita lakukan? Tentu ada. Masuklah dalam kesunyian. Penghargaan yang Yesus berikan kepada murid-murid setelah usai melaksanakan tugas perutusan bukanlah berupa hingar-bingar pujian sebagaimana yang kita mengerti melainkan berupa ajakan untuk menuju ke tempat yang sunyi agar mereka dapat beristirahat (Bdk. Mat 6:30-31). Beristirahat ala Yesus bukanlah tidur-tiduran melainkan berdoa dalam keheningan. Dalam keheningan doa kita dapat melihat makna yang jelas dari semua perbuatan baik yang telah kita lakukan. Dalam keheningan doa, kita pun memohon – seperti Elisa meminta dua bagian dari roh Elia – agar Roh Tuhan diam dalam diri kita dan senantiasa menerangi langkah kita untuk semakin menemukan tujuan sejati dari tugas perutusan sebagai murid Krisuts: Pujian dan kemuliaan hanya bagi Tuhan. (WID/Inspirasi Batin 2016)

 
Kamu ingin Tuhan memberimu banyak rahmat? Seringlah mengunjungi Dia dalam Sakramen Mahakudus --- St Yohanes Bosco

Selasa, 14 Juni 2016 Hari Biasa Pekan XI

Selasa, 14 Juni 2016
Hari Biasa Pekan XI
   
“Betapa besar belas kasih Tuhan Yesus kepada kita. Betapa banyak kasih sayang dan kebaikan-Nya!” (St. Siprianus)
   

Antifon Pembuka (Mzm 51:5-6a)
 
Aku sadar akan pelangaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkaulah aku berdosa.
  
Doa Pagi


Allah Bapa sumber belas dan cinta kasih, Engkau memancarkan sinar matahari kepada siapa pun, baik orang baik-baik maupun orang jahat. Kami mohon, semoga kami menaruh cinta kasih kepada musuh, serta mendoakan mereka yang membenci kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Tuhan memaklumkan malapetaka atas Ahab dan Izebel lewat Nabi Elia. Alasannya, karena Ahab telah menyakiti hati Tuhan dengan menyebabkan orang Israel berbuat dosa.

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (21:17-29)
  
  
"Engkau menyuruh orang Israel berbuat dosa."
           
Sesudah Nabot dibunuh, Tuhan bersabda kepada Nabi Elia, orang Tisbe, “Bangunlah, pergilah menemui Ahab, Raja Israel di Samaria. Ia telah pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya. Katakanlah kepadanya demikian, ‘Beginilah sabda Tuhan: Engkau telah membunuh dan merampas!’ Katakan pula kepadanya, ‘Beginilah sabda Tuhan: Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot, di situ pulalah anjing akan menjilat darahmu’.” Kata Ahab kepada Elia, “Sekarang engkau mendapat aku, hai musuhku?” Jawab Elia, “Memang sekarang aku akan mendapat engkau, karena engkau sudah memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di hadapan Tuhan. Sungguh, aku akan mendatangkan malapetaka kepadamu. Aku akan menyapu engkau dan melenyapkan setiap orang laki-laki dari keluarga Ahab, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel. Aku akan memperlakukan keluargamu sama seperti keluarga Yeroboam bin Nebat dan seperti keluarga Baesa bin Ahia. Sebab engkau telah menyakiti hati-Ku dengan menyebabkan orang Israel berbuat dosa. Juga mengenai Izebel Tuhan telah bersabda, ‘Anjing akan memakan Izebel di tembok luar Yizreel. Siapa saja dari keluarga Ahab yang mati di kota akan dimakan anjing, dan yang mati di padang akan dimakan burung di udara’. Sesungguhnya tidak pernah ada orang seperti Ahab yang memperbudak dirinya dengan melakukan yang jahat di mata Tuhan, karena ia telah dibujuk oleh Izebel, isterinya. Bahkan ia telah berlaku sangat keji. Ia mengikuti berhala-berhala, seperti orang Amori yang telah dihalau Tuhan dari depan orang Israel. Segera sesudah Ahab mendengar perkataan itu, ia mengoyakkan pakaiannya, mengenakan kain kabung pada tubuhnya, dan berpuasa. Bahkan ia tidur dengan memakai kain kabung, dan berjalan dengan langkah lamban. Maka bersabdalah Tuhan kepada Elia orang Tisbe itu, “Sudahkah kaulihat, bahwa Ahab merendahkan diri di hadapan-Ku? Oleh karena ia telah merendahkan diri di hadapan-Ku, maka Aku tidak akan mendatangkan malapetaka dalam zamannya. Barulah dalam zaman anaknya Aku akan mendatangkan malapetaka atas keluarganya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.11.16)

1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa.
3. Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku! Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, penyelamatku, maka lidahku akan memasyhurkan keadilan-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan. Kasihilah sesamamu sebagaimana Aku mengasihi kamu.
 
Yesus mengajar orang banyak supaya mengasihi para musuh dan berdoa bagi para penganiaya. Hal ini penting, supaya sempurna menjadi anak-anak Bapa di surga.
 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:43-48)
   
    
"Kasihilah musuh-musuhmu."
    
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar bahwa disabdakan, ‘Kasihilah sesamamu manusia, dan bencilah musuhmu’. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kalian’. Karena dengan demikian kalian menjadi anak-anak Bapamu di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang yang jahat, dan juga bagi orang yang baik. Hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga bagi orang yang tidak benar. Apabila kalian mengasihi orang yang mengasihi kalian, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kalian hanya memberi salam kepada saudaramu saja, apakah lebihnya dari perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu kalian harus sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
     
Renungan

   

Kasih itu tanpa syarat. Tidak cukup hanya mengasihi orang yang mengasihi kita. Kasih itu mengatasi segalanya. Oleh sebab itu, musuh pun, yaitu orang-orang yang memperlakukan kita tidak semestinya, harus dikasihi. Bahkan, kita harus berani mendoakan musuh dan orang yang menganiaya kita. Tak perlu tanya-tanya lagi apakah ini mungkin? Kasih itu selalu mungkin asal kita mau rendah hati dan mau menyangkal diri. Apakah kasihku tidak pura-pura? (Bdk. Rm 12:9)

Doa Malam
    
Allah Bapa, sumber belas dan cinta kasih, semoga kami memiliki belas kasih kepada siapa pun, sebagaimana Engkau mengasihani kami. Semoga Kauampuni dosa kami, sehingga dapat semakin mengagumi keagungan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 
   

RUAH

Senin, 13 Juni 2016 Peringatan Wajib St. Antonius dari Padua

Senin, 13 Juni 2016
Peringatan Wajib St. Antonius dari Padua
    

"Marilah kita mohon rasa tobat mendalam dan mohon lidah api menyala, untuk menyatakan iman yang benar." (St. Antonius dari Padua)

       
Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum kafir miskin dan menghibur yang remuk redam.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Santo Antonius, pengkhotbah yang ulung itu, Kaujadikan penolong dalam keperluan umat-Mu. Semoga berkat doa dan bantuannya dihadapan-Mu, kami Kautopang dalam segala perjuangan guna menjalankan ajaran hidup Kristiani. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

      
Nabot dibunuh oleh Izebel dengan bantuan para tua-tua dan pemuka agama. Alasannya, karena ia menolak permintaan Ahab yang menginginkan kebun anggurnya. 
     
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (21:1-16)       
    
"Nabot dilempari batu sampai mati."
     
Nabot, seorang Yizreel, mempunyai kebun anggur di Yizreel, di samping istana Ahab, raja Samaria . Berkatalah Ahab kepada Nabot, “Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur sebab letaknya dekat rumahku. Sebagai gantinya akan kuberikan kebun anggur yang lebih baik, atau jika engkau lebih suka, akan kubayar harga kebun itu dengan uang.” Jawab Nabot kepada Ahab, “Semoga Tuhan mencegah aku memberikan milik pusaka leluhurku kepadamu.” Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati. Ia gusar karena perkataan Nabot, orang Yizreel itu, “Aku takkan memberikan milik pusaka leluhurku kepadamu.” Maka berbaringlah raja di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya; ia tidak mau makan. Lalu datanglah Izebel, isterinya, dan berkata kepadanya, “Apa sebabnya hatimu kesal, sehingga engkau tidak makan?” Jawab Ahab kepadanya, “Sebab aku telah berkata kepada Nabot, orang Yizreel itu, ‘Berikanlah kepadaku kebun anggurmu dengan bayaran uang atau jika engkau lebih suka, aku akan memberikan kepadamu kebun anggur sebagai gantinya.’ Tetapi sahutnya, ‘Tidak akan kuberikan kepadamu kebun anggurku itu’.” Kata Izebel, isterinya, kepadanya, “Bukankah engkau yang menjadi raja atas Israel ? Bangunlah, makanlah, dan biarlah hatimu gembira! Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu.” Izebel lalu menulis surat atas nama Ahab, memeteraikannya dengan meterai raja, lalu mengirim surat itu kepada tua-tua dan pemuka-pemuka yang diam sekota dengan Nabot. Dalam surat itu ditulisnya demikian, “Maklumkanlah puasa dan suruhlah Nabot duduk paling depan di antara rakyat. Suruh jugalah dua orang dursila duduk menghadapinya, dan mereka harus naik saksi menghadap dia, dengan mengatakan, ‘Engkau telah mengutuk Allah dan raja’. Sesudah itu bawalah dia keluar dan lemparilah dia dengan batu sampai mati.” Para tua-tua dan pemuka yang tinggal sekota dengan Nabot melakukan seperti yang diperintahkan Izebel kepada mereka. Mereka memaklumkan puasa dan menyuruh Nabot duduk paling depan di antara rakyat. Kemudian datanglah dua orang, yakni orang-orang dursila itu, lalu duduk menghadapi Nabot. Orang-orang dursila itu naik saksi terhadap Nabot di depan rakyat, katanya, “Nabot telah mengutuk Allah dan raja.” Sesudah itu mereka membawa Nabot ke luar kota , lalu melempari dia dengan batu sampai mati. Kemudian mereka menyuruh orang melaporkan kepada Izebel, “Nabot sudah dilempari batu sampai mati.” Segera sesudah mendengar, bahwa Nabot sudah dilempari batu sampai mati, berkatalah Izebel kepada Anab, “Bangunlah, ambillah kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, menjadi milikmu, karena Nabot yang menolak memberikannya kepadamu dengan bayaran uang, sudah tidak hidup lagi; ia sudah mati.” Ketika Ahab mendengar, bahwa Nabot sudah mati, ia segera bangun dan pergi ke kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
      
Mazmur Tanggapan
Ref. Indahkanlah keluh kesahku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 5:2-3.5-6.7; Ul: 2b)
1. Berilah telinga kepada perkataanku, ya Tuhan, indahkanlah keluh kesahku. Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa.
2. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
3. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 119:105) 
Sabda-Mu adalah pelita bagi kakiku, dan cahaya bagi jalanku.    
    
Yesus mengajar orang banyak supaya memberikan kepada orang apa yang dimintanya. Selain itu, jangan menolak orang yang mau meminjam sesuatu. 
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:38-42)
      
"Jangan melawan orang yang berbuat jahat kepadamu."
      
Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian mendengar, bahwa dahulu disabdakan, ‘Mata ganti mata; gigi ganti gigi.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu. Bila orang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Bila engkau dipaksa mengantarkan seseorang berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berikanlah kepada orang apa yang dimintanya, dan jangan menolak orang yang mau meminjam sesuatu dari padamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan      

Hidup keagamaan yang terungkap dalam keberanian dan kemauan untuk memaafkan kesalahan orang lain. Melakukan sesuatu yang tidak populer tetapi punya nilai lebih. Kekudusan bukan hanya bisa terhindar dari dosa tetapi berbuat sesuatu untuk kebahagiaan dan keselamatan sesama. St. Antonius dari Padua menjadi kudus bukan hanya lewat pertobatan pribadi tetapi juga dengan menjelajahi Italia Utara untuk berkhotbah demi pertobatan dan keselamatan sesama. Ribuan orang tersentuh oleh khotbahnya. Katanya, ikan-ikan pun bersembulan mengelompok mendengarkan dengan khidmat khotbah Antonius. Untuk para pelayan sabda: Bagaimana aku berkhotbah? Apakah aku mempersiapkan diri dengan baik? 
(RUAH)
    
atau Bacaan dari Peringatan St. Antonius dari Padua
     
Bacaan dari Kitab Yesaya (61:1-3a)
   
"Allah telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara." 
   
Kata nabi, Roh Tuhan ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.21-22.25.27; Ul: 2a)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-menurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-menurun."
3. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus, maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
4. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.
      
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-9)
   
"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya."
    
Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, "Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian itu, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalu kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, 'Damai sejahtera bagi rumah ini.' Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, 'Kerajaan Allah sudah dekat padamu'."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
 

Gambar Minggu Ini: Hari Minggu Biasa XI


Minggu, 12 Juni 2016 Hari Minggu Biasa XI

Minggu, 12 Juni 2016
Hari Minggu Biasa XI

Kalau kita berdoa, harus ada suasana ketenangan dan kesederhanaan; hendaklah kita ingat bahwa kita berdiri di hadapan Tuhan --- St. Siprianus

   
Antifon Pembuka (Mzm 27:7,9)

Dengarlah, Tuhan, seruan yang kusampaikan. Engkaulah, pertolonganku, janganlah membuang aku, dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah Penyelamatku.


Exaudi Domine vocem meam, qua clamavi ad te: adiutor meus esto, ne derelinquas me neque despicias me, Deus salutaris meus.

O Lord, hear my voice, for I have called to you; be my help. Do not abandon or forsake me, O God, my Savior!
Doa Pagi

Allah Bapa yang Maha Pengasih, Engkaulah satu-satunya yang berkuasa mengampuni dosa-dosa kami. Teguhkanlah iman kami akan cinta kasih dan belas kasih-Mu yang tak terbatas. Maka dengan hati remuk redam akan kami sesali dan kami akui kesalahan kami, agar kami hidup penuh sukacita lagi di hadapan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (12:7-10.13)
  
"Tuhan telah menjauhkan dosamu; engkau tidak akan mati."
  
Setelah Daud mengambil isteri Uria, Nabi Natan berkata kepadanya, “Beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel, dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul. Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu. Mengapa engkau menghina Tuhan dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon. Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dengan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.” Lalu berkatalah Daud kepada Natan, “Aku sudah berdosa kepada Tuhan!” Dan Natan berkata kepada Daud, “Tuhan telah menjauhkan dosamu itu; engkau tidak akan mati.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, la = d, 3/4, PS 813
Ref. Ya Tuhanku, hapuslah dosaku.
Ayat. (Mzm 32:1-2.5.7.11)

1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni, dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, Engkau melindungi aku, dan tidak berjiwa penipu!
2. Dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu, dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, "Aku akan menghadap Tuhan dan mengakui segala pelanggaranku." Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan. Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.
4. Bersukacitalah dalam Tuhan! Sekalian orang yang beriman! Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar; bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur!

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (2:16.19-21)
  
"Aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup dalam aku."
  
Saudara-saudara, kamu tahu, tidak seorang pun dibenarkan karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan karena iman dalam Kristus dan bukan karena melakukan hukum Taurat. Sebab “tidak seorang pun dibenarkan” karena melakukan hukum Taurat. Sebab oleh hukum Taurat aku telah mati terhadap hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus. Meskipun demikian, aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidup yang kuhayati sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran karena hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 4:10b)
Allah mengasihi kita, dan telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian untuk dosa-dosa kita.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 7:36-8:3 (Singkat: 7:36-50)
  
"Dosanya yang banyak telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih."
 
Sekali peristiwa seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada seorang wanita yang terkenal sebagai orang berdosa. Ketika mendengar bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki Yesus dengan air matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi itu. Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati, “Jika Dia ini nabi, mestinya Ia tahu bahwa wanita itu adalah orang yang berdosa.” Lalu Yesus berkata kepada orang Farisi itu, “Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon, “Katakanlah, Guru!” “Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka hutang kedua orang itu dihapuskannya. Siapakah di antara mereka yang akan lebih mengasihi dia? Jawab Simon, “Aku sangka yang mendapat penghapusan hutang lebih banyak.” Kata Yesus kepadanya, “Betul pendapatmu itu!” Dan sambil berpaling kepada wanita itu, Yesus berkata kepada Simon, “Engkau lihat wanita ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberi Aku air untuk membasuh kaki-Ku; tetapi wanita ini membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk, ia tidak henti-hentinya menciumi kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit pula ia berbuat kasih.” Lalu Yesus berkata kepada wanita itu, “Dosamu telah diampuni!” Orang-orang yang makan bersama Yesus berpikir dalam hati, “Siapakah Dia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?” Tetapi Yesus berkata kepada wanita itu, “Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!” Tidak lama sesudah itu Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya menyertai Dia; juga beberapa wanita yang telah disembuhkannya dari roh-roh jahat atau berbagai macam penyakit, menyertai Dia. Mereka itu ialah: Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza, bendahara Herodes, Susana dan masih banyak lagi yang lain. Wanita-wanita ini melayani seluruh rombongan dengan harta kekayaan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
 
Renungan


Tidak banyak orang yang bisa menerima mereka yang pernah berbuat salah, kendati yang bersangkutan sudah menunjukkan perubahan dan pertobatannya. Jauh lebih baik tetap menjaga jarak dan tidak bersentuhan dengan para pendosa. Itulah sikap batin kaum Farisi yang mengundang Yesus makan bersama mereka (Luk 7:38). Situasi ini dipakai oleh Yesus untuk menunjukkan sikap batin-Nya dan juga misi kedatangan-Nya ke dunia, yaitu mewartakan belas kasih Allah bagi setiap orang.

Warta Belas Kasih Allah untuk Orang-orang Farisi
       
   
Bagi orang-orang Farisi, para pendosa tidak layak untuk didekati dan tidak perlu diterima dalam pergaulan sosial. Dengan cara ini, mereka menutup kemungkinan pertobatan golongan yang dianggap berdosa dalam perjumpaan dan pergaulan dengan mereka. Apakah sikap seperti ini yang dikehendaki Allah? Sama sekali bukan.

Yesus menunjukkan sikap yang semestinya diberikan kepada mereka yang dianggap berdosa. Dia membiarkan perempuan itu datang mendekati dan meminyaki kaki-Nya dengan minyak wangi. Tindakan Yesus ini adalah bentik penerimaan. Perempuan yang dihindari oleh orang-orang Farisi, sekarang diterima di hadapan mereka. Yesus mengajak mereka untuk berusaha menerimanya kembali. Yesus menunjukkan kepada orang-orang Farisi bahwa belas kasih Allah tidak dikotakkan hanya untuk orang-orang yang dianggap saleh dan tak berdosa.

Dalam Lukas 6:35 Yesus menegaskan, "Allah baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterimakasih dan terhadap orang-orang jahat." Kalau Allah saja baik terhdap mereka yang tidak tahu berterimakasih dan yang jahat, betapa Dia juga baik terhadap mereka yang hanya dianggap jahat dan dianggap berdosa. Bagi Allah, siapa pun orangnya dan bagaimana pun keadaan hidupnya, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan keselamatan.

Warta Belas Kasih Allah bagi Sang Perempuan
        
 
Bagi sang perempuan sendiri, Yesus menunjukkan belas kasihan yang besar. Dia tidak merasa risih didekati. Yesus tidak mementingkan situasi hidup si perempuan. Yang terpenting bagi-Nya adalah pribadi yang bersangkutan berharga di mata Allah dan berhak atas keselamatan dari Allah. Seolah Yesus mengatakan bahwa pintu penerimaan dan belas kasihan Allah terbuka bagi siapa pun. Bahkan Dia berharap setiap orang yang menjauhkan diri dari Allah, mau kembali di jalan Allah. Sekarang pertanyaan besar bagi manusianya, yaitu apakah berani menerima uluran belas kasih Allah tersebut? Apakah kita berani maju, masuk dalam penerimaan dan belas kasihan Allah?

Kenyataannya, seringkali kita mengabaikan belas kasihan Allah ini. Ketika jatuh dalam dosa, kita merasa tidak layak atau bahkan tidak merasa perlu kembali kepada Allah. Kita tak pernah mau menyadari bahwa Allah tak pernah berhenti mencintai kita.

Mengubah Sudut Pandang


Merenungkan peristiwa Yesus yang membiarkan perempuan berdosa itu membasuh kaki-Nya dengan minyak, kita diajak untuk terus menerus mengubah pandangan kita atas diri kita dan orang lain. Kalau kita memandang diri tak pantas di hadapan Allah, kita diinngatkan bahwa kita sangatlah berharga bagi Allah. Allah selalu setia menunggu pertobatan dan perubahan kita. Dia menunggu kita kembali ke dalam pelukan kasih-Nya (Luk 15:20).

Ketika kita berpandangan bahwa kita sudah suci murni dan hendak meminggirkan orang lain dengan memberi cap berdosa, atau cap tak layak bagi Allah dan tak patutu diterima dalam pergaulan sosial, kita diingatkan bahwa mereka semua layak di hadapan Allah. Kita diundang untuk turut menjadi saluran cinta kasih Allah bagi mereka dengan penerimaan, bukan meminggirkan mereka. (Rm. Stanislaus Lirmanjayasastra, O..Carm)
 

Antifon Komuni (Mzm 27:4)

Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuinginkan: diam di rumah Tuhan seumur hidupku.

Unam petii a Domino, hanc requiram: ut inhabitem in domo Domini omnibus diebus vitæ meæ.

There is one thing I ask of the Lord, only this do I seek: to live in the house of the Lord all the days of my life.

Atau (Bdk. Yoh 17:11)

Bapa yang Kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita, Sabda Tuhan.

Holy Father, keep in your name those you have given me, that they may be one as we are one, says the Lord.
    
   
RUAH

Sabtu, 11 Juni 2016 Peringatan Wajib St. Barnabas, Rasul

Sabtu, 11 Juni 2016
Peringatan Wajib St. Barnabas, Rasul

“Para rasul berbicara seperti digerakkan oleh Roh Kudus. Berbahagialah orang yang berbicara di bawah ilham Roh Kudus.” (St. Kromasius)
   
Antifon Pembuka (Kis 11:24)

Berbahagialah orang kudus, yang termasuk bilangan para rasul. Ia orang baik, penuh Roh Kudus dan kepercayaan.

Blessed is this holy man, who was worthy to be numbered among the Apostles, for he was a good man, filled with the Holy Spirit and with faith
 

Doa Pagi


Allah Bapa, keselamatan umat manusia, Engkau telah memilih Santo Barnabas yang teguh dalam iman dan memenuhinya dengan Roh Kudus, untuk Kaukhususkan mempertobatkan para bangsa. Semoga Injil Kristus yang diwartakannya kini dengan giat kami sebar luaskan pula dengan perkataan dan perbuatan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
     
Roh Kudus bersabda kepada para murid di Antiokhia untuk mengkhususkan Barnabas dan Saulus bagi tugas yang telah ditentukan Tuhan. Mereka pun pergi memberitakan Injil Tuhan.
  

Bacaan dari Kisah Para Rasul (11:21b-26;13:1-3)   
    
"Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman"
           
Pada perkembangan awal umat beriman, di Antiokhia sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem. Lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus. Setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhia murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, Lukius orang Kirene, Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus. Pada suatu hari, ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus, “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Atau Tuhan telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3c-4.5-6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 28:19-20)
Pergilah, ajarlah segala bangsa, sabda Tuhan. Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.
 
Yesus menghendaki para murid untuk memberitakan bahwa Kerajaan Surga sudah dekat. Tugas lain, menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, mentahirkan orang kusta dan mengusir setan.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:7-13)
     
"Kamu telah menerima dengan cuma-cuma; karena itu berilah dengan cuma-cuma pula."
      
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang-orang sakit, bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta, usirlah setan-setan! Kamu telah menerima dengan cuma-cuma; karena itu berilah dengan cuma-cuma pula! Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak, dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya; jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
   
Kerajaan Allah di dalam diri Yesus hadir melalui semua bentuk pelayanan. Tanda kehadiran Kerajaan Allah ialah pemulihan dan pembebasan yang kita sendiri alami atau yang orang lain alami karena pewartaan kita. Kuasa penyembuhan dan pengusiran setan hanya dimiliki oleh orang yang tidak terikat pada apa pun di dalam kehidupannya dan melakukan semuanya secara cuma-cuma seperti dilakukan oleh Yesus sendiri. Apa motivasi pelayananku hari ini?
 
Antifon Komuni (Yoh 15:15)
    
Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

I no longer call you slaves, because a slave does not know what his master is doing. But I have called you friends, because I have told you everything I have heard from my Father
   
Doa Malam
 
Ya Yesus, aku bersyukur atas hari ini, dan atas segala sesuatu yang kulakukan bagi sesama. Segala yang baik selalu berasal dari pada-Mu, maka jadikanlah aku sebagai murid-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.


 RUAH

Jumat, 10 Juni 2016 Hari Biasa Pekan X

Jumat, 10 Juni 2016
Hari Biasa Pekan X
  
"Dalam banyak negara, dewasa ini terdapat banyak orang Katolik yang meminta perceraian menurut hukum sipil dan mengadakan Perkawinan baru secara sipil. Gereja merasa diri terikat kepada perkataan Yesus Kristus: "Barang siapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinaan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zina" (Mrk 10:11-12). Karena itu, Gereja memegang teguh bahwa ia tidak dapat mengakui sah ikatan yang baru, kalau Perkawinan pertama itu sah. Kalau mereka yang bercerai itu kawin lagi secara sipil, mereka berada dalam satu situasi yang secara obyektif bertentangan dengan hukum Allah. Karena itu, mereka tidak boleh menerima komuni selama situasi ini masih berlanjut. Dengan alasan yang sama mereka juga tidak boleh melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam Gereja. Pemulihan melalui Sakramen Pengakuan hanya dapat diberikan kepada mereka yang menyesal, bahwa mereka telah mencemari tanda perjanjian dan kesetiaan kepada Kristus, dan mewajibkan diri supaya hidup dalam pantang yang benar." (Katekismus Gereja Katolik, 1650)

       
Antifon Pembuka (Mzm 27:7-8a)
 
Dengarlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku, dan jawablah aku! Wajah-mu kucari seturut sabda-Mu, 'Carilah wajah-Ku!'

Doa Pagi

Allah Bapa sumber kebahagiaan, tuntunlah kami ke alam hening untuk menemui Engkau dan curahilah kami Roh Yesus yang akan memperkenalkan kami dengan Dikau, sumber kehidupan kami. Sebab Dialah, Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
   
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (19:9a.11-16) 
 
"Elia berdiri di atas gunung, di hadapan Tuhan." 
    
Sekali peristiwa tibalah Elia di Gunung Horeb, gunung Allah. Maka bersabdalah Tuhan kepadanya, "Hai Elia, keluarlah dan berdirilah di atas gunung, di hadapan Tuhan.” Lalu Tuhan lewat. Angin besar dan kuat membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu mendahului Tuhan. Namun Tuhan tidak berada dalam angin itu. Sesudah angin itu datanglah gempa. Namun dalam gempa pun Tuhan tak ada. Sesudah gempa menyusullah api. Namun Tuhan juga tidak berada dalam api itu. Api disusul bunyi angin sepoi-sepoi biasa. Mendengar itu segeralah Elia menyelubungi wajahnya dengan jubah, lalu keluar dan berdiri di depan pintu gua. Maka terdengarlah suara yang berbunyi, “Apakah kerjamu di sini, Elia?”Jawabnya, “Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta alam, karena orang Israel telah meninggalkan perjanjian-Mu; mereka telah meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu, dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang. Hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku. Maka bersabdalah Tuhan kepadanya, “Pergilah, kembalilah ke jalan yang sama, melalui padang gurun ke Damsyik. Sesampai di sana, engkau harus mengurapi Hazzel menjadi raja atas Aram. Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, la = a, 4/4, PS 801 (MTA hal 374-375, bait 2, 3, dan 4)
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku.
Tuhan, pada-Mu ‘ku berserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
Ayat. (Mzm 27:7-8.9abc.13-14; Ul: lih. 1a)
1 Dengarlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Wajah-Mu kucari seturut firman-Mu, “Carilah wajah-Ku!
2. Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Flp 2:15-16) 
Perintah baru Kuberikan kepada kamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kamu.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:27-32)
   
"Barangsiapa memandang wanita dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zina di dalam hatinya." 
   
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Kalian telah mendengar sabda, 'Jangan berzinah!' Tetapi Aku berkata kepadamu, 'Barangsiapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya dia sudah berbuat zinah dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan dikau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada badanmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tangan kananmu menyesatkan dikau, penggallah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada dengan badanmu seutuhnya masuk neraka. Tetapi disabdakan juga, 'Barangsiapa menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.' Tetapi Aku berkata kepadamu, 'Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, dia membuat isterinya berzinah. Dan barangsiapa kawin dengan wanita yang diceraikan, dia pun berbuat zinah.'"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
       
Renungan

  
Dalam hukum Taurat dikatakan jangan berzinah. Tetapi Yesus membuat lebih keras dengan mengatakan: "Mereka yang memandang dan menginginkan seorang perempuan sudah berzinah dalam hatinya." Hukum Taurat membolehkan cerai dengan alasan zinah. Tetapi Yesus mengatakan: "Setiap orang yang menceraikan istrinya kecuali karena zinah, ia menjadikan istrinya berzinah dan yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berzinah". 
 
Tampak Yesus memperkeras apa yang ditulis dalam hukum Taurat. Ia mau menekankan pentingnya kasih dan kesatuan dalam perkawinan dan juga kesucian hati. Kalau kita ingin menjadi murid Yesus dalam hal kasih perkawinan dan juga seksualitas, maka kita harus hidup lebih baik dalam perkawinan dan berkeluarga. 
 
Cinta suami istri harus sungguh mendalam dan tidak terpisahkan, sehingga berpikir tentang orang lain saja sudah dianggap zinah. Yesus ingin agar hidup perkawinan didasari cinta yang sungguh mendalam dan tidak terpisahkan. Gereja Katolik menganggap perkawinan sebagai sakramen, yaitutanda cinta Tuhan bagi kedua pasangan. Maka tidak terpisahkan dan seumur hidup.

Bagaimana perkawinan Anda? Apakah kita mencintai pasangan kita sungguh dengan penuh? Apa tandanya? 
 
Antifon Komuni (Mzm 27:8b.9abc)
 
Wajah-Mu kucari, ya Tuhan. Janganlah menyembunyikan wajah-Mu daripadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku. 
   
PS/Inspirasi Batin 2016

Kamis, 09 Juni 2016 Hari Biasa Pekan X

Kamis, 09 Juni 2016
Hari Biasa Pekan X
   
“Seluruh Kitab Suci itu semerbak oleh hembusan Roh Tuhan” (St. Ambrosius)
 
Antifon Pembuka (Mzm 85:13)

Kasih dan kesetiaan akan bertemu keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahakudus, utuslah kiranya Sabda-Mu dan siramilah bumi dengan hujan keselamatan. Baruilah kami selalu seturut citra Yesus, Adam Baru. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin
    
Elia menuruh Raja Ahab untuk makan dan minum dan segera pergi ke Yizreel sebab hujan yang lebat turun di Israel. Ahab pun naik kereta lalu pergi ke Yizreel.
   
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (18:41-46)
  
"Elia berdoa, dan langit menurunkan hujan."
  
Sesudah peristiwa di Gunung Karmel, Elia berkata kepada Raja Ahab, “Pergilah, makan dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran.” Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak Gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah dengan mukanya di antara kedua lutut. Sesudah itu ia berkata kepada hambanya, “Naiklah ke atas, pandanglah ke arah laut!” Hamba itu naik ke atas, ia melihat ke arah laut dan berkata, “Tidak ada apa-apa.” Kata Elia, “Pergilah sekali lagi!” Demikianlah sampai tujuh kali. Pada ketujuh kalinya berkatalah hamba itu, “Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut.” Lalu kata Elia, “Pergilah dan katakan kepada Raja Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan.” Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel. Tetapi kuasa Tuhan berlaku atas Elia. Ia mengikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan yang menuju Yizreel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 846 (MTA hal 118)
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
atau Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 65:10abcd.10e-11.12-13)
1. Engkau mengindahkan tanah, lalu mengaruniainya kelimpahan; Engkau membuatnya sangat kaya. Sungai-sungai Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka.
2. Ya, beginilah Engkau menyediakannya: Engkau mengairi alur bajaknya, dan membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya; dengan derus hujan Engkau menggemburkannya dan memberkati tumbuh-tumbuhannya.
3. Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak; tanah-tanah padang gurun mengalirkan air, bukit-bukit berikat pinggangkan sorak-sorai.
    
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 13:34) 
Perintah baru Kuberikan kepada kalian, sabda Tuhan; yaitu supaya kalian saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kalian.
   
Yesus menegaskan bahwa setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum dan berdamai dahulu dengan saudara sebelum mempersembahkan persembahan di mezbah serta berdamai dengan lawan.
       
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:20-26)
   
"Barangsiapa marah terhadap saudaranya, harus dihukum."
  
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kalian telah mendengar apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya, harus dihukum! Barangsiapa berkata kepada saudaranya: ‘Kafir!’ harus dihadapkan ke mahkamah agama, dan siapa yang berkata: ‘Jahil!’ harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dia di tengah jalan, supaya lawanmu jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar utangmu sampai lunas.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan
    
Hidup keagamaan memang tidak dapat diukur secara kuantitatif. Hidup keagamaan yang benar dituntut dari kita secara kasat mata melalui sikap dan tindakan kita kepada sesama. Kata-kata dan sikap yang menyakitkan serta membawa penderitaan lahir maupun batin bagi sesama adalah tanda hidup keagamaan yang masih dangkal. Perilaku balas dendam dan ketidakmampuan untuk memaafkan kesalahan orang lain adalah tanda iman yang masih dangkal. Apakah aku selalu rela memaafkan kesalahan sesamaku? Sejauh mana kadar imanku?

Doa Malam

Tuhan, Pencipta dan Penyelenggara alam semesta, pada malam ini pandanglah kami anak-anak-Mu. Semoga kami boleh menerima belas kasih-Mu atas segala pelanggaran dan dosa-dosa yang telah kami lakukan sepanjang hari ini. Tuhan, kasihanilah kami orang yang berdosa ini. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy