| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 02 Juni 2016 Hari Biasa Pekan Biasa IX

Kamis, 02 Juni 2016
Hari Biasa Pekan Biasa IX

“Benih-benih perpecahan, yang menurut pengalaman setiap hari begitu mengakar pada manusia sebagai akibat dosa, ditangkal oleh daya pemersatu tubuh Kristus” (Beato Yohanes Paulus II)


Antifon Pembuka (Mzm 25:4bc)


Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.


Doa Pagi

    
Allah Bapa Mahakudus, Engkau takkan menyangkal diri-Mu, melainkan melimpahkan janji setia-Mu kepada umat manusia. Ajarilah kami cinta kasih-Mu melalui Yesus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.


Rasul Paulus menyatakan bahwa ia menderita karena pewartaan Injil supaya orang lain pun memperoleh keselamatan dalam Yesus Kristus dengan kemuliaan yang kekal. Yesus Kristus tetap setia meskipun kita tidak setia.

 
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2:8-15)

 
 
"Sabda Allah tidak terbelenggu. Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia."

Saudara terkasih, ingatlah akan ini: Yesus Kristus, keturunan Daud yang telah bangkit dari antara orang mati, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pewartaan Injil inilah aku menderita, malahan dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi sabda Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka pun memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Sabda ini benar: “Jika kita mati dengan Kristus, kita pun akan hidup dengan Dia. Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia. Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita. Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.” Ingatkanlah dan pesankanlah dengan sungguh semua itu kepada mereka di hadapan Allah. Dengan demikian mereka tidak akan bersilat kata, yang sama sekali tidak berguna, tetapi malah mengacaukan orang yang mendengarnya. Berusahalah agar engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang mewartakan sabda kebenaran itu dengan terus terang.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan,

Ref. Ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10-14)

1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar, sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 119:34)
Berilah aku pengertian, maka aku akan menaati hukum-Mu, aku akan menepatinya dengan segenap hati, ya Tuhan.
  
Yesus menjelaskan kepada seorang ahli Taurat bahwa perintah yang utama ialah kasih. Kasihilah Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan dan kasihilah sesama seperti diri sendiri.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:28b-34)

 
"Inilah perintah pertama. Dan yang kedua sama dengan yang pertama."

Pada suatu hari datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya, “Perintah manakah yang paling utama?” Yesus menjawab, “Perintah yang utama ialah, ‘Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa! Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua, ialah: Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.’ Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah ini.” Berkatalah ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Dia itu esa, dan tak ada Allah lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, jauh lebih utama daripada semua kurban bakar dan persembahan.” Yesus melihat betapa bijaksananya jawaban orang itu. Maka Ia berkata kepadanya, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.” Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Menghayati perintah yang paling utama itu tidak mudah. Yang paling utama ialah memusatkan perhatian untuk mengasihi Allah dengan segenap jiwa raga. Bila kita mampu melakukannya, dengan sendirinya mengasihi sesama akan lebih gampang. Karena bila kita telah mampu mengasihi Allah dan diri kita sendiri, dengan sendirinya kita dapat mengasihi sesama dan menerima mereka apa adanya. Apakah aku sungguh-sungguh mengasihi Allah dengan segenap hatiku?
    
Antifon Komuni (Mrk 12:34)
 
Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.
  
Doa Malam

Allah Bapa Maha Pengasih, semoga hidup kami didukung oleh cinta kasih, agar selalu sanggup ikut memikul beban sesama dengan cinta kasih pula. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Rabu, 01 Juni 2016 Peringatan Wajib St. Yustinus, Martir

Rabu, 01 Juni 2016
Peringatan Wajib St. Yustinus, Martir

"Meski kami orang Kristen dibunuh dengan pedang ataupun disiksa dengan belenggu dan api, kami tidak akan murtad dari iman kami." --- St Yustinus

Antifon Pembuka (Mzm 119:85.46)

Orang sombong menggali lubang bagiku, mereka tidak memedulikan perintah-Mu. Aku akan berbicara tentang hukum-Mu. Aku tidak malu di hadapan para raja. 
   
The wicked have told me lies, but not so is your law:ispoke of your decrees before kings, and was not confounded 
 
Doa Pagi

Allah Bapa sumber hikmat kebijaksanaan, dengan kebodohan salib Engkau telah mengajarkan kebijaksanaan Yesus Kristus, Putra-Mu, kepada Santo Yustinus, Martir. Pada hari peringatannya hari ini kami mohon, berilah kami agar sanggup menolak segala yang dapat menjauhkan kami daripada-Mu. Berilah pula kami rahmat-Mu agar selalu setia dalam iman.  Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin. 
  
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (1:1-3.6-12)
 
"Kobarkanlah karunia Allah yang ada padamu berkat penumpangan tanganku."
 
Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
      
Mazmur Tanggapan
Ref. Kepada-Mu, ya Tuhan, aku melayangkan mataku.
Ayat. (Mzm 123:1-2.2bcd)
1. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di surga. Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya.
2. Seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 11:25a, 26)
Akulah kebangkitan dan kehidupan. Barangsiapa percaya pada-Ku, tak akan mati.
   
   Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:18-27)


"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

Pada suatu hari datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya, "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita, 'Jika seseorang yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.' Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita, lalu mati tanpa meninggalkan keturunan. Maka yang kedua mengawini dia, tetapi juga mati tanpa meninggalkan keturunan. Demikian juga yang ketiga. Dan begitulah seterusnya, ketujuh-tujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Akhirnya wanita itu pun mati. Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami wanita itu? Sebab ketujuh-tujuhnya telah beristerikan dia." Jawab Yesus kepada mereka, "Kalian sesat, justru karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab di masa kebangkitan orang mati, orang tidak kawin atau dikawinkan; mereka hidup seperti malaikat di surga. Mengenai kebangkitan orang mati, tidakkah kalian baca dalam kitab Musa, yaitu dalam cerita tentang semak berduri, bahwa Allah bersabda kepada Musa, 'Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Ketika merenungkan surat kepada Timotius yang dibacakan pada hari ini yang terlintas dalam benak saya adalah kebiasaan para pejabat saat berpidato. Biasanya mereka memulai dengan ajakan untuk mengucap syukur kepada Tuhan yang memberikan kesehatan sehingga dapat mengadakan pertemuan ini. Sampai saat tertentu saya merasa ucapan seperti itu hanya rumus yang wajib diucapkan dengan ucapan syukur-seperti surat yang dibacakan pada hari ini-syukur itu hanyalah bagian yang dituntut dalam sastra penulisan surat. 
 
Suatu ketika pendapat saya itu berubah dan saya mulai sangat menghargai siapa pun yang menempatkan syukur sebagai hal yang amat penting. Kemampuan bersyukur adalah salah satu tanda terpenting dari kedewasaan pribadi dan kematangan iman. Sejak awal-sadar atau tidak sadar- seorang anak sudah diajari untuk berterima kasih. Kalau ia diberi sesuatu dan diam saja, orangtuanya akan mengajarinya mengucakan terima kasih. Demikian seterusnya, sampai dia sendiri tanpa disuruh dapat mengucapkan terima kasih. Demikian juga kematangan iman seseorang dapat diketahui misalnya dari bentuk-bentuk doa yang diucapkannya. Bahkan Sakramen Pengampunan Dosa pun, dianjurkan untuk mulai dengan pengakuan pujian (confessio laudis), tidak langsung dengan pengakuan dosa (confessio vitae). 
   
 Kemampuan bersyukur akhirnya dilandaskan pada keyakinan iman bahwa hidup adalah anugerah, panggilan dan perutusan. Ketika kita sadar dan yakin bahwa hidup adalah anugerah, tidak bisa tidak kita akan didorong untuk membaktikan hidup bagi kemuliaan Tuhan. Itulah yang dilakukan oleh Santo Yustinus sampai ia memberikan hidupnya sebagai martir. (IS/Inspirasi Batin 2016)
 
Antifon Komuni (1Kor 2:2)
 
Aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.
 
I resolved to know nothing while i was with you except Jesus Christ, and him crucified 
  
Doa Malam

Tuhan, Engkau telah menegaskan, bahwa di masa kebangkitan orang mati, mereka hidup seperti malaikat di surga. Smeoga dalam kehidupan di dunia ini, kami lebih memperhatikan harta rohani daripada harta duniawi yang fana. Engkaulah Allah yang hidup untuk selama-lamanya. Amin.
 

 

Selasa, 31 Mei 2016 Pesta SP Maria mengunjungi Elisabet

Selasa, 31 Mei 2016
Pesta SP Maria mengunjungi Elisabet  
 
“Maria tahu bahwa dalam beredarnya waktu ia akan melahirkan Dia, yang diakuinya sebagai sumber keselamatan sejak dari kekal” (St. Beda Venerabilis)
          
Antifon Pembuka
    
Maria, dengarkanlah, hai kalian yang takwa, aku hendak mewartakan yang dikerjakan Allah bagiku.
  
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan, tanpa Syahadat.
 
Doa Pagi
 
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah mendorong Santa Perawan Maria, yang sedang mengandung Putra-Mu, untuk mengunjungi Santa Elisabet, saudarinya. Semoga kami pun senantiasa mentaati dorongan Roh Kudus. Maka bersama Santa Perawan Maria kami akan selalu dengan gembira memuji karya-Mu yang agung. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Nabi Zefanya menubuatkan bahwa Tuhan Allah ada di tengah-tengah Israel dan membarui mereka dalam kasih-Nya. Oleh karena itu, mereka tidak perlu takut lagi.
  
Bacaan dari Kitab Nubuat Zefanya (3:14-18a)

  
"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."
   
Bersorak sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; Engkau tidak akan takut lagi kepada malapetaka. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lunglai! Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Atau
  
  Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Roma agar saling mengasihi dan saling mendahului dalam memberi hormat. Selain itu, sehati sepikir dalam hidup bersama dan mengarahkan diri kepada perkara yang sederhana.
       
 Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (12:9-16b)
  


"Bantulah orang yang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan."
  
Saudara-saudara, kasihmu janganlah pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik! Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu berkurang, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan! Berkatilah orang yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan yang muluk-muluk, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6; R: 6b)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!"
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!
   
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:45) 
Berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.
     
Elisabet yang penuh dengan Roh Kudus menyatakan bahwa Maria diberkati di antara semua wanita dan diberkati pula buah rahimnya. Jiwa Maria memuliakan Tuhan dan hatinya bergembira karena Allah telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadanya.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-56)
 
"Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?"
  
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan

   
Kunjungan persaudaraan itu tanda perhatian dan kasih. Terlebih bila yang dikunjungi sedang ada dalam kesulitan. Bila kunjungan antara kita sudah sangat membahagiakan apalagi dari Allah. Tak heran orang bersyukur dan memuji Allah. Itulah yang dilakukan Elisabet ketika menerima kunjungan Maria sebagai saudari dan ibu Tuhan. Kerap Tuhan mengunjungi kita ketika kita sedang berjuang melawan penyakit dan menghadapi persoalan hidup. Apakah pada saat itu aku tetap memuji-muji Tuhan?
     
Antifon Komuni (Luk 1:48-49)
 
Mulai sekarang aku disebut "yang bahagia" oleh sekalian bangsa. Sebab karya agung dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa, kuduslah nama-Nya. 
   
Doa Malam
 
Terima kasih ya Tuhan, Engkau telah memberi teladan seorang ibu yang mempunyai perhatian dan kepedulian kepada Elisabet yang sedang mengandung. Semoga kami mampu meneladan Bunda Maria, memberi perhatian dan pertolongan kepada sesama di sekitar kami, bahkan juga kalau harus menuntut perjalanan yang agak jauh. Amin.
       
“Liturgi adalah tidak pernah menjadi milik saya sendiri, atau ciptaan saya. Ini adalah sesuatu yang dianugerahkan kepada kita dari Allah Bapa. Maka dari itu, selera saya sendiri, kecondongan saya sendiri, kepribadian saya, pandangan saya sendiri mengenai eklesiologi, [perlu] dikesampingkan dan tidak penting. ... [Liturgi] tidak pernah digunakan sebagai bentuk ekspresi diri.Yang benar adalah sebaliknya, … Misa adalah tindakan Gereja. Itu yang penting, [dan] bukan pendapat saya.” (Uskup Agung Vincent Nichols dari Inggris)
 

RUAH

Senin, 30 Mei 2016 Hari Biasa Pekan IX

Senin, 30 Mei 2016
Hari Biasa Pekan IX

"Kesejahteraan yang nampaknya menarik tidak boleh menyesatkan kita, yang membuat kita lupa meneruskan perjalanan ke arah tujuan " (St Gregorius Agung)

Antifon Pembuka (lih. Mzm 91:2)

Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercaya.
 
  
Doa Pagi 
  
Allah Bapa Mahabaik, kami mohon limpahilah kami dengan sabda-Mu dan semoga kami menyadari bahwa Engkau meneguhkan kasih setia-Mu kepada siapa pun berkat Yesus Kristus, Putra-Mu.Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Rasul Petrus mengingatkan bahwa kuasa Yesus memberikan segala yang berguna untuk ambil bagian dalam kodrat ilahi yang terdiri atas iman, kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan para saudara, dan kasih akan semua orang.
 
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (1:1-7)

"Yesus Kristus telah menganugerahkan kepada kita janj-janji yang berharga. Berkat Dia, kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi."

Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita. Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Allahku, pada-Mulah aku percaya
Ayat. (Mzm 91:1-2.14-15ab.15c-16)
1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, "Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercayai."
2. Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakannya.
3. Aku akan meluputkan dia dan memuliakannya, dengan umur panjang akan Kukenyangkan dia; kepadanya akan Kuperlihatkan keselamatan yang datang dari pada-Ku."
   

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Why 1:5ab)
 Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari alam maut; Engkau mengasihi kami dan mencuci dosa kami dalam darah-Mu.

Yesus mengingatkan para imam kepala, ahli Taurat dan kaum tua-tua Yahudi bahwa mereka seperti para penggarap kebun anggur yang akan dibinasakan oleh Tuhan sebagai pemilik kebun anggur.
 
   Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:1-12)

"Mereka menangkap dan membunuh putra kesayangan, dan melemparkannya ke luar kebun anggur."

Pada suatu hari Yesus berbicara kepada imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua dengan perumpamaan, kata-Nya, "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita." Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Penggarap kebun anggur Tuhan mesti tetap bersikap sebagai penggarap dan bukan pemilik. Kepercayaan untuk menggarap sudah dialihkan kepada kita karena penggarap pertama menolak. Kita perlu menjaga kepercayaan ini dengan taat dan setia di dalam pengabdian kita. Pada saatnya kita akan mendapatkan bagian yang pantas dari pekerjaan kita. Allah itu Allah yang adil dan penuh belas kasih. Apakah aku tetap setia sebagai penggarap kebun anggur Tuhan? Bagaimana keterlibatanku dalam hidup berlingkungan atau berparoki?

Antifon Komuni (Lih. Mzm 91:14.15ab)
 
Ia berpaut pada-Ku, maka Aku menyelamatkannya. Ia mengakui Aku, maka Aku akan menjadi pelindungnya. Ia berseru kepada-Ku, maka Aku akan menjawabnya. 
 
Doa Malam
   
Ya Yesus, hati-Mu pasti sedih dan terluka, apabila kami tidak tahu membalas kebaikan-Mu kepada kami. Singkirkanlah jauh-jauh dari hidup kami sikap mementingkan diri kami sendiri. Bukalah mata dan hati kami, supaya tidak tertutup hal-hal duniawi, yang membuat kami tidak mempedulikan kebutuhan sesama. Amin. 


RUAH

Minggu, 29 Mei 2016 Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus

Minggu, 29 Mei 2016
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus
   
“Ketika kita menghadiri Misa kita tidak datang untuk bertepuk tangan. Kita tidak datang untuk menonton orang-orang, ataupun menghormatinya. Kita ingin menyembah Allah, mengucap syukur kepada-Nya, meminta Ia mengampuni dosa kita, dan meminta kepada-Nya apa yang kita butuhkan” – Cardinal Arinze
     
   

Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 81:17)

Ia telah memberi mereka gandum yang terbaik. Ia telah mengenyangkan mereka dengan madu dari gunung batu.

He fed them with the finest wheat and satisfied them with honey from the rock.

atau
Antifon: Cibavit eos ex adipe frumenti, alleluia: et de petra, melle saturavit eos, alleluia, alleluia, alleluia.
Ayat Mazmur.
1. Exsultate Deo adiutori nostro: iubilate Deo Iacob. (Antifon)
2. Sumite psalmum, et date tympanum: psalterium iucundum cum cithara. (Antifon)
3. Ego enim sum Dominus Deus tuus, qui eduxi te de terra ægypti: dilata os tuum, et implebo illud. (Antifon)

     
Doa Pagi

 
Ya Allah, Yesus Putra-Mu telah meninggalkan kenangan akan wafat dan kebangkitan-Nya dalam Sakramen Ekaristi Mahakudus yang mengagumkan. Kami mohon rahmat-Mu semoga kami pun mampu memecah dan membagikan hidup yang telah Engkau pilih dan berkati ini sehingga kami pantas untuk bersatu dalam karya penebusan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus, Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Kejadian (14:18-20)

   
"Melkisedek membawa roti dan anggur."
  
Melkisedek, Raja Salem, adalah seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Ketika Abram kembali dari kemenangannya atas beberapa raja, Melkisedek membawa anggur dan roti, lalu memberkati Abram, katanya, “Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuh-musuhmu ke dalam tanganmu.” Lalu Abram memberikan kepada Melkisedek sepersepuluh dari semua jarahannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = e, 2/4; 3/4, PS 856
Ref. Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu. Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.
Ayat. (Mzm 110:1.2.3.4; Ul: lh. 1Kor 10: lh.16)

1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanak-Ku, sampai musuh-musuhmu Kubuat menjadi tumpuan kakimu." Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
2. Engkau meraja di atas gunung yang suci, sejak hari kelahiranmu, sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu, Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal, "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek."

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (11:23-26)

    
"Setiap kali makan dan minum, kamu mewartakan wafat Tuhan."
      
Saudara-saudara terkasih, apa yang telah kuteruskan kepadamu ini telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam Ia diserahkan, mengambil roti, dan sesudah mengucap syukur atasnya, Ia membagi-bagi roti itu seraya berkata, “Inilah Tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu; perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata, “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dalam darah-Ku. Setiap kali kamu meminumnya, perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku!” Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari cawan ini, kamu mewartakan wafat Tuhan sampai Ia datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Madah Ekaristi, sol = es, m.7, PS 556 (fakultatif)
Syair: Lauda Sion, ayat 1-4.5-8 Thomas dari Aquino 1263/64, terj. Komlit KWI 1992
Lagu: Prancis abad ke-12, Graduale Romanum 1974

1. Sion, puji Penyelamat, Sang Pemimpin dan Gembala dalam kidung pujian.
2. Pujilah sekuat hati, kar'na Dia melampaui puji yang kaulambungkan.
3. Hari ini yang tersaji: Roti Hidup yang dipuji, sumber hidup yang kekal.
4. Itulah yang dihidangkan bagi para rasul Tuhan: Tak perlu diragukan.
5. Lihat Roti malaikat, jadi boga peziarah: sungguh itu roti putra, anjing jangan diberi.
6. Inilah yang dilambangkan waktu Ishak dikurbankan: Domba Paskah disajikan, dan manna dihujankan.
7. Yesus, Roti yang sejati, Kau Gembala murah hati, s'lalu lindungilah kami, dan tunjukkan pada kami bahagia yang kekal.
8. Dikau Allah mahakuasa, bimbing kami, insan fana, undang kami dalam pesta, dan jadikan kami warga umat kudus bahagia. Amin. Alleluya.

Bait Pengantar Injil, do = f, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat (Yoh 6:51)
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan itu ialah Daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:11b-17)

  
"Mereka semua makan sampai kenyang."
  
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak tentang Kerajaan Allah, dan Ia menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan. Pada waktu hari mulai malam, datanglah kedua belas murid kepada Yesus dan berkata, “Suruhlah orang banyak itu pergi, supaya mereka pergi ke desa dan kampung-kampung sekitar ini untuk mencari tempat penginapan serta makanan, karena di sini kita berada di tempat yang sunyi.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Kamu harus memberi mereka makan!” Mereka menjawab, “Yang ada pada kami tidak lebih dari lima roti dan dua ikan, kecuali kalau kami pergi membeli makanan untuk semua orang banyak ini.” Sebab di situ ada kira-kira lima ribu orang laki-laki. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Suruhlah mereka duduk berkelompok-kelompok, kira-kira limapuluh orang setiap kelompok.” Murid-murid melakukannya, dan menyuruh semua orang banyak itu duduk. Yesus mengambil lima roti dan dua ikan itu, lalu menengadah ke langit dan mengucap berkat, kemudian membagi-bagi roti dan memberikannya kepada para murid supaya dibagi-bagikan kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkanlah potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak duabelas bakul.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. 
 

 Renungan   


PARTISIPASI MANUSIA YANG DIKUDUSKAN


Penggandaan roti yang dikerjakan Yesus merupakan pertemuan partisipasi manusiawi dan daya ilahi yang menguduskan. Peristiwa ini membawa makna mendalam bagi kita tentang seluruh proses perjuangan hidup kita menuju persatuan dengan Allah sendiri. Allah mengundang kita untuk masuk dalam persekutuan kasih dengan-Nya dan kita diharapkan mau turut serta dalam perjuangan tersebut.

Partisipasi Manusia


Yesus meminta para murid-Nya untuk ikut berpartisipasi dalam memikirkan pemenuhan makan bagi orang-orang yang datang mendengarkan-Nya (Luk 9:13a). Undangan ini adalah panggilan umum setiap murid Yesus untuk berpartisipasi dalam jalan penyelamatan dan pengudusan. Para murid kemudian memberi jawaban bahwa mereka tidak memiliki persediaan makanan yang cukup, karena hanya ada lima roti dan dua ekor ikan (ay 13b). Jawaban ini merupakan ungkapan keterbatasan manusiawi. Para murid tidak mau lepas tangan atas situasi itu. Yang terjadi hanyalah keterbatasan persediaan makanan.

Indah sekali bahwa para murid tidak menolak untuk berpartisipasi. Mereka menyerahkan apa yang ada itu kepada Yesus sendiri. Tindakan ini bisa kita bandingkan dengan ritus persembahan dalam perayaan Ekaristi. Kita mau mempersembahkan apa yang kita punya kepada Allah dalam bentuk bahan-bahan persembahan. Selanjutnya, kita mempersembahkan kemanusiawian kita kepada Allah sendiri yang disimbolkan dengan air yang dituangkan ke dalam anggur. Itulah bentuk kemauan kita untuk berpartisipasi dalam karya keselamatan Allah.

Tindakan Pengudusan Allah


Yesus menerima roti dan ikan dari para murid, kemudian mengucapkan doa berkat atas roti dan ikan tersebut dan semuanya menjadi berkelimpahan (Luk 9:16-17). Yesus telah menguduskan wujud partisipasi manusiawi itu dengan daya ilahi dan menjadikannya berlipat ganda. Tindakan Yesus ini memperkuat iman kita bahwa ketika kita mau mempersembahkan apa yang kita punya untuk karya Allah, maka kita akan mendapati kelimpahannya karena daya ilahi yang bekerja di dalamnya.

Kita memang tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk menangani banyak hal dalam kehidupan kita. Tetapi kita diundang untuk mempersembahkan kelemahan dan kekurangan manusiawi kita itu kepada Allah sendiri. Dia yang akan menyempurnakan kemauan partisipasi kita itu dengan berkat-Nya sendiri.

Pengudusan dalam Perayaan Ekaristi


Undangan Yesus supaya para murid berpartisipasi itu juga menjadi undangan bagi kita. Seperti Tubuh Kristus yang dipecah dan dibagi-bagikan dalam perayaan Ekaristi, kita juga diundang untuk memecah diri kita dan membagikannya kepada orang lain sebagai wujud partisipasi kita dalam karya keselamatan Allah bagi dunia.
 
Dalam partisipasi kita itu, Allah akan mengangkat dan menguduskan kemanusiawian kita sehingga layak bagi-Nya. Pengudusan ini semakin jelas dalam tindakan imam memasukkan air ke dalam anggur. Pada saat itu imam berdoa, "Sebagaimana dilambangkan oleh percampuran air dan anggur ini, semoga kami juga boleh mengambil bagian dalam keilahian Kristus yang telah menjadi manusia seperti kami." Kita yang tidak pantas, dijadikan layak dan pantas berpartisipasi dalam kekudusan Allah, karena keilahian Kristus.

Rm. St. Lirmanjayasastra, O.Carm / RUAH
 

Antifon Komuni (Yoh 6:56)

Siapa yang makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, sabda Tuhan.

Whoever east my flesh and drinks my blood remains in me and I in him, says the Lord.

Qui manducat carnem meam, et bibit sanguinem meum, in me manet, et ego in eo, dicit Dominus.
    
 Saya mempertimbangkan dalam tugas saya untuk mengadakan seruan yang kuat, agar norma-norma liturgi tentang perayaan Ekaristi diperhatikan dengan sangat setia. Norma-norma ini adalah ungkapan konkret dari kodrat gerejani otentik mengenai Ekaristi; inilah maknanya yang terdalam. Liturgi tak pernah menjadi milik privat perseorangan, baik dari selebran maupun komunitas, tempat merayakan misteri-misteri. Rasul Paulus telah mengamanatkan kata-kata keras kepada umat di Korintus, justru karena kekurangan besar dalam perayaan Ekaristi sampai mengakibatkan perpecahan, skisma, dan menimbulkan pengelompokan, haireseis (lih. 1Kor 11:17-34) (Paus Yohanes Paulus II, Surat Ensiklik Ecclesia de Eucharistia, Ekaristi dan Hubungannya dengan Gereja, No. 52)

Sabtu, 28 Mei 2016 Hari Biasa Pekan VIII

Sabtu, 28 Mei 2016
Hari Biasa Pekan VIII

“Penghormatan terhadap Ekaristi di luar Misa adalah harta yang tak ternilai untuk hidup Gereja. Penghormatan ini berhubungan hakiki dengan perayaan Kurban Ekaristi.... Menjadi tanggung jawab para gembala, juga lewat kesaksian pribadi, mendorong adorasi Ekaristi dan khususnya eksposisi Sakramen Mahakudus ini, di samping doa adorasi depan Kristus yang hadir dalam rupa Ekaristi” (Paus Yohanes Paulus II, Ecclesia de Eucharistia, No. 25).


Antifon Pembuka (Mzm 63:2)


Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau. Hatiku haus dan rindu akan Dikau, seperti tanah kering dan tandus merindukan air.


Doa Pagi
 

Allah Bapa sumber iman kepercayaan, teguhkanlah kami dalam iman para leluhur yang mendahului kami. Semoga selalu berpegang teguh pada sabda yang dapat diandalkan, ialah sabda Yesus Putra-Mu, yang akan mengantar kami menuju kebebasan dan kebahagiaan sejati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
       
  Rasul Yudas mengingatkan jemaat beriman agar membangun diri di atas dasar iman yang paling suci, berdoa dalam Roh Kudus dan memelihara diri dalam kasih Allah. Selain itu, menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu.
 
Bacaan dari Surat Rasul Yudas (17.20b-25)
 
"Allah berkuasa menjaga kalian jangan sampai tersandung, dan membawa kalian penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya."

Saudara-saudara terkasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepadamu oleh rasul-rasul Tuhan kita Yesus Kristus. Maka bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci, dan berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah dirimu dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal. Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, renggutlah mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai rasa takut kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa. Allah berkuasa menjaga kalian supaya jangan sampai tersandung. Ia membawa kalian tanpa noda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya. Bagi Dia, Allah yang Esa, Juruselamat kita, dengan perantaraan Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia kemuliaan, kebenaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad, sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku, haus, pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah. (2/2)
Ayat. 2/4 (Mzm 63:2.3-4.5-6; Ul: 2b)

1. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.
2. Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihatan kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup, bibirku akan memegahkan Dikau.
3. Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak-sorai, mulutku memuji-muji.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kol 3:16a.17) 
Semoga sabda Kristus tinggal dalam diri kalian secara melimpah. Bersyukurlah dengan pengantaraan Kristus kepada Allah Bapa kita.   
  
Yesus tidak memberitahukan tentang asal kuasa Yesus kepada para imam kepala, ahli Taurat dan kaum tua-tua. Sebab mereka tidak bisa menjawab tentang asal pembaptisan Yohanes.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (11:27-33)
"Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?"

Beberapa waktu sesudah mengusir para pedagang dari halaman Bait Allah, Yesus dan murid-murid-Nya tiba kembali di Yerusalem. Ketika Yesus sedang berjalan-jalan di halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua. Mereka bertanya kepada Yesus, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?” Yesus menjawab mereka, “Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepada kalian. Jawablah Aku, dan Aku akan mengatakan, dengan kuasa mana kulakukan hal-hal itu. Pembaptisan Yohanes itu dari surga atau dari manusia? Jawablah!” Mereka memperbincangkannya seraya berkata, “Jikalau kita katakan ‘Dari Allah’, Ia akan berkata, ‘Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepada-Nya?’ Tetapi masakan kita katakan ‘Dari manusia’.” Sebab mereka takut kepada orang banyak, karena semua orang menganggap bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi. Maka Mereka menjawab Yesus, “Kami tidak tahu”. Maka kata Yesus kepada mereka, “Jikalau demikian, Aku pun takkan mengatakan kepada kalian, dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Kuasa Yesus berasal dari Allah bukan dari manusia. Para imam kepala, ahli Taurat dan tua-tua yang iri hati kepada Yesus akhirnya harus mengakui bahwa kuasa Yesus berasal dari Allah. Banyak orang terutama para imam yang hidup dekat dengan Yesus, memiliki urapan dan kuasa dari Yesus. Kuasa itu akan memancar keluar karena iman. Tidak perlu mempersoalkan lagi hal-hal ajaib yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kita memahami dan menghidupinya di dalam iman yang teguh. Apakah kuasa Yesus hidup dalam diriku?

Antifon Komuni (Mzm 63:5-6)
 
Aku akan memuji Engkau seumur hidupku, menadahkan tangan kepada-Mu. Hatiku Kaukenyangkan dengan santapan lezat, mulutku memuji Engkau sambil bersyukur. 
 
Doa Malam
 
Allah Bapa Mahakuasa, barangsiapa percaya akan Putra-Mu, Kauberi kebebasan dan Kauangkat menjadi putra-Mu. Semoga kami tinggal di dunia ini dengan penuh syukur demi keselamatan dan kesejahteraan sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
   RUAH

Jumat, 27 Mei 2016 Hari Biasa Pekan VIII

Jumat, 27 Mei 2016
Hari Biasa Pekan VIII
   
"Kenyataannya, terdapat sebuah hubungan erat antara kekudusan dan doa sehingga yang satu tidak mungkin ada tanpa yang lain."— Paus St. Pius X  
    
Antifon Pembuka (Mrk 11:17)

Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Jangan kaujadikan sarang penyamun.

Doa Pagi
     
Allah Bapa sumber kehidupan, ajarilah kami berdoa dan menyadari, bahwa Engkaulah yang mampu menghidupkan dan menghidupi kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (4:7-13)

"Jadilah pembagi rahmat Allah yang beraneka ragam."

Saudara-saudara terkasih, kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kalian dapat berdoa. Tetapi yang terutama ialah kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. Hendaknya saling memberikan tumpangan tanpa bersungut-sungut. Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. Jika seseorang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan sabda Allah; jika ada seseorang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Dialah yang memiliki kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Saudara-saudara terkasih, janganlah kalian heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atasmu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kalian dapat dalam penderitaan Kristus. Dengan demikian kalian juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan datang menghakimi bumi.

Ayat. (Mzm 96:10.11-12.13)
1. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: “Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biarlah gemuruh laut serta segala isinya; biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
3. Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)  
Aku telah memilih kalian dari dunia, agar kalian pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
   Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (11:11-26)

"Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa."

Pada waktu tiba di Yerusalem , Ia masuk ke Bait Allah dan meninjau semuanya. Tetapi karena hari sudah hampir malam, Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya. Keesokan harinya sesudah mereka meninggalkan Betania Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu tiba di situ Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka Yesus berkata kepada pohon itu, “Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!” Ucapan itu terdengar pula oleh para murid. Maka Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerusalem. Sesudah masuk ke Bait Allah, mulailah Yesus mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan Ia tidak mengizinkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. Lalu Ia mengajar mereka, “Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kalian ini telah menjadikannya sarang penyamun!” Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu. Maka mereka berusaha untuk membinasakan Yesus. Tetapi mereka takut kepada-Nya, sebab mereka melihat orang banyak takjub akan pengajaran-Nya. Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota . Pagi-pagi Yesus dan murid-murid-Nya lewat, dan melihat bahwa pohon ara itu sudah kering sampai ke akar-akarnya. Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus, “Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering.” Yesus menjawab mereka, “Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung itu, ‘Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut’, maka hal itu akan terjadi, asal ia tidak bimbang hati, tetapi percaya bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi. Karena itu Aku berkata kepadamu, apa saja yang kalian minta dan kalian doakan, akan diberikan kepadamu, asal kalian percaya bahwa kalian akan menerimanya. Dan jika kalian berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” Tetapi jika kalian tidak mengampuni, maka Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
     

Renungan
 
 
Sebagian besar dari kita akan bertanya-tanya, "Mengapa Yesus mengutuki sebatang pohon ara yang tidak berbuah?" Kejadian ini mendahului peristiwa Yesus menyucikan bait Allah di Yerusalem. Bacaan Injil yang cukup sulit dimengerti ini akan menjadi jelas jika kita melihat situasi pohon ara dan orang-orang di bait Allah sebagai situasi diri kita sendiri. Dengan demikian, kita bisa memahami tindakan-tindakan Yesus dalam bacaan Injil hari ini.
 
Orang-orang di bait Allah menjadikan rumah Tuhan sebagai pasar. Tidak ada lagi suasana doa. Hanya ada hiruk-pikuk kesibukan manusia yang sibuk mengumpulkan kekayaan dengan berbagai tipu daya. Itulah diri kita yang sibuk dalam hal-hal duniawi, termasuk juga dalam aneka kejahatan dan kelicikan anak-anak kegelapan. Rumah doa menjadi sarang penyamun, sementara manusia -insan doa- yang semestinya menjalin hubungan dengan Tuhan, menjadi sibuk dengan kenikmatan hiruk pikuk dunia. 
 
 Kita yang sudah ataupun bahkan baru mulai mengimani Yesus, semestinya sudah bisa berbuah meskipun buah-buah iman yang kita hasilkan masih belum seberapa. Buah itu, pertama-tama ialah penyadaran dan penguasaan diri, yang membawa pada ketenangan, untuk dapat berdoa. Sadarlah bahwa pada saat ini kita mengikuti Kristus. Tenanglah.... dan mulailah berdoa. Pada saat itulah, buah iman yang semula kecil ini berangsur-angsur tumbuh menjadi buah-buah yang lebih besar, yaitu kasih. Kasih terjalin ketika kita bersatu dengan Allah dalam doa. Kasih itu akan terungkap dalam hidup keseharian kita.... kepada keluarga, saudara, teman dsb. 
 
 Seperti yang disampaikan oleh Rasul Petrus, kasih menutupi banyak sekali dosa. Dari kaish, buah-buah iman akan menjadi pelayanan dan kepedulian bagi sesama. Kasih yang sejati, akan senantiasa menyala meskipun dihadapkan pada banyak tantangan. Pada saatnya, ketika Tuhan datang menghakimi bumi, kita tidak didapati-Nya menjadi pohon ara yang berdaun tetapi tak berbuah. Kita tidak lagi menjadi bait yang penuh dengan hiruk-pikuk tipu daya. Dengan kasih Kristus, kita menjadi pohon yang menghasilkan buah limpah tanpa memandang musim. Dengan kasih Kristus, kita menjadi insan doa seperti bait Allah. (KAN/Inspirasi Batin 2016) 
   
Antifon Komuni (Mrk 11:24)
 
Apa pun yang kalian minta dan doakan, akan diberikan, asal kalian percaya, bahwa akan menerimanya.
   
Doa Malam  
   Tuhan Yesus, Bait Allah adalah rumah doa bagi siapa saja. Tubuh kami pun adalah Bait Allah, karena di dalam lubuk hati kami yang terdalam Engkau sendiri bersemayam. Tinggallah bersama kami dalam istirahat malam ini hingga memasuki hari yang baru besok. Amin.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy