| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 22 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXIX

Kamis, 22 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXIX

“Maria selalu hadir, bersama Gereja dan sebagai Bunda Gereja, pada setiap perayaan Ekaristi” (St. Yohanes Paulus II)
 

Antifon Pembuka (Luk 12:49)

Aku datang untuk membawa api ke dunia, dan betapa Kuinginkan api itu menyala

Doa Pagi


Allah Bapa kami, sumber cinta dan belas kasih, Engkau telah menyalakan api di dunia, yaitu Yesus, api cinta kasih-Mu. Kami mohon, semoga cinta dan belas kasih-Nya melepaskan kami dari segala dosa. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Menyerahkan anggota tubuh menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan itu membawa kedurhakaan. Sebaliknya menyerahkan anggota tubuh manjadi hamba kebenaran akan membawa kepada pengudusan. Sebab itu menjadi hamba kebenaran adalah pilihan terbaik.
    
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (6:19-23)
   
   
"Sekarang kalian telah dimerdekakan dari dosa dan telah menjadi hamba Allah."
  
Saudara-saudara, mengingat kelemahanmu, aku berbicara secara manusia. Sebagaimana kalian dahulu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kalian kepada kedurhakaan, demikianlah sekarang kalian harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kalian kepada pengudusan. Sebab waktu kalian menjadi hamba dosa, kalian bebas dari kebenaran. Dan buah apakah yang kalian petik dari padanya? Semuanya menyebabkan kalian sekarang merasa malu, karena kesudahannya ialah kematian. Tetapi, sekarang kalian telah dimerdekakan dari dosa, dan menjadi hamba Allah. Maka kalian memperoleh buah yang membawa kalian kepada pengudusan, dan akhirnya hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840 (buku MT halaman 407, 408)
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Atau: Berbahagialah orang yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; Ul: 40:5)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Flp 3:8-9)
Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia.
 
Yesus datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan. Yesus menyadari bahwa misi-Nya mendatangkan pemisahan dan menggelisahkan. Dia melihat dengan jelas bahwa salib akan merupakan pokok pertentangan dan perdebatan, dan betapa Ia ingin bahwa salib, peninggian diri-Nya itu, segera terjadi.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:49-53)
  
"Aku datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan."
  
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala! Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hati-Ku sebelum hal itu berlangsung! Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan! Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah. Tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan putranya, dan putra melawan bapanya, ibu melawan putrinya, dan putri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu, dan menantu melawan ibu mertuanya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa setiap orang yang dimerdekakan dari dosa adallah hamba Allah yang diantar kepada pengudusan untuk masuk ke dalam hidup kekal. Api pemurnian dari Yesus Kristus yakni api kasih-Nya yang menguji kesetiaan kita kepada ajaran kasih-Nya. Wajar jika Yesus mengatakan “bukan damai, melainkan pertentangan” yang dibawa-Nya. Kasih Yesus bisa disalahartikan sehingga menimbulkan pertentangan dalam satu keluarga. Keterbatasan manusialah yang menyebabkan pertentangan dalam proses memahami kasih. Kadang damai diperoleh lewat proses hidup bersama yang saling bertentangan.

Antifon Komuni (Mzm 1:1.2)

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, tetapi kesukaannya ialah hukum Tuhan dan siang malam merenungannya.
 
RUAH

Rabu, 21 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXIX

Rabu, 21 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXIX
   
  Tetapi kemenangan dalam perjuangan yang demikian itu hanyalah mungkin di dalam doa. Yesus mengalahkan penggoda sejak awal Bdk. Mat 4:1-11. sampai kepada perjuangan terakhir dalam sakratul maut-Nya Bdk. Mat 26:36 -44. melalui doa. Dengan demikian, dalam permohonan ini kepada Bapa kita Kristus mempersatukan kita dengan peduangan-Nya dan sakratul maut-Nya. Kita dinasihati dengan sangat, supaya dalam persekutuan dengan Dia, membuat hati kita waspada Bdk. Mrk 13:9.23.33-37; 14:38; Luk 12:35-40.. Kewaspadaan adalah "penjaga" hati. Yesus memohon untuk kita kepada Bapa-Nya dengan perkataan: "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu" (Yoh 17:11). Tanpa henti-hentinya Roh Kudus mengajak kita untuk waspada Bdk. 1 Kor 16:13; Ko14:2; 1 Tes 5:6; 1 Ptr 5:8.. Dalam godaan terakhir perjuangan kita di dunia ini kesungguhan permohonan ini menjadi nyata; ia meminta ketabahan sampai akhir. "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia yang berjaga-jaga" (Why 16:15).
   

Antifon Pembuka (Luk 12:48)

Barangsiapa diberi banyak, banyak pula dituntut dari padanya. Dan barangsiapa diberi lebih banyak, lebih banyak lagi yang dituntut dari padanya.

Doa Pagi


Allah Bapa, cahaya kehidupan kami, berkenanlah mengutus Putra-Mu mendatangi kami sebagai cahaya kehidupan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (6:12-18)
    
  
"Serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang yang telah bangkit dari kematian."
     
Saudara-saudara, janganlah dosa berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kalian tidak lagi menuruti keinginannya. Janganlah kalian menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa, untuk dipakai sebagai senjata kelaliman. Tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah, sebagai orang-orang yang dahulu mati tapi sekarang hidup. Serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk dijadikan senjata-senjata kebenaran. Sebab kalian tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kalian tidak berada di bawah hukum Taurat, melainkan di bawah kasih karunia. Jadi bagaimana? Apakah kita berbuat dosa karena tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak! Tidak tahukah kalian, bahwa dengan menghambakan diri kepada seseorang untuk mentaatinya, kalian menjadi hamba orang itu? Bahwa kalian harus mentaati dia baik dalam dosa yang memimpin kalian kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kalian kepada kebenaran? Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kalian hamba dosa, tetapi sekarang kalian dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah disampaikan kepadamu. Kalian telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pertolongan kita dalam nama Tuhan.
Ayat. (Mzm 124:1-3.4-6.7-8; Ul: 8a)
1. Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita; - biarlah Israel berkata demikian, - Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu. Terpujilah Tuhan yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!
3. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap; jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 24:22a.44)
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:39-48)
   
"Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut darinya."
    
Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Camkanlah ini baik-baik! Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kalian juga siap sedia, karena Anak Manusia akan datang pada saat yang tak kalian sangka-sangka.” Petrus bertanya, “Tuhan, kami sajakah yang Kaumaksud dengan perumpamaan ini ataukah juga semua orang?” Tuhan menjawab, “Siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk membagikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya, ketika tuan itu datang. Aku berkata kepadamu: Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Tetapi jika hamba itu jahat dan berkata dalam hatinya, ‘Tuanku tidak datang-datang’. Lalu ia mulai memukuli hamba-hamba lain, pria maupun wanita, dan makan minum serta mabuk, maka tuannya akan datang pada hari yang tidak disangka-sangkanya dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan tuan itu akan membunuh dia serta membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut dari padanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak, lebih banyak lagi yang dituntut dari padanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Mengapa banyak orang yang mengaku orang beragama atau bahkan orang beriman, tetapi tetap saja melakukan hal-hal yang tercela di mata agama dan Tuhan-Nya? Barangkali kita sendiri juga terjebak dalam situasi seperti itu dan bertanya-tanya mengapa hal-hal seperti itu masih saja terjadi dalam diri kita.

Paulus mengingatkan umat di Roma, agar mereka tidak menghambakan diri pada dosa, tetapi senantiasa bertekun dalam penyerahan diri kepada Allah. Hal itu berarti, beriman kepada Allah bukanlah hal yang sekali diucapkan dan sekali jadi. Dituntut dari kita kesadaran diri yang terus-menerus, mawas diri dan berjaga-jaga terhadap berbagai kemungkinan jatuh dalam dosa. Seorang beriman adalah orang yang menghambakan dirinya kepada Allah dan siap sedia melayani Allah. Dengan kesiapsediaan untuk membekali dan mengembangkan dalam diri senjata-senjata kebenaran, kita terhindar dari penghambaan diri pada kuasa dosa. Ingatlah, siapa yang telah menerima banyak (rahmat dan kurnia Allah), mereka akan diminta pertanggungjawaban yang lebih banyak pula. Jadi, mari mengembangkanlah rahmat yang sudah kita terima.

Ya Tuhan, mampukanlah aku untuk mengembangkan rahmat Pembaptisan yang telah Kauanugerahkan padaku. Amin. (Ziarah Batin, 2015 Renungan dan Catatan Harian)

Antifon Komuni (Luk 12:48)

Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut daripadanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak, lebih banyak lagi yang dituntut daripadanya.

Bacaan Harian 19 - 25 Oktober 2015

Bacaan Harian 19 - 25 Oktober 2015

Senin, 19 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 4:20-25; MT Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Luk. 12: 13-21.

Selasa, 20 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 5:12,15b,17-19,20b-21; Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17; Luk. 12:35-38.

Rabu, 21 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 6:12-18; Mzm. 124:1-3,4-6, 7-8; Luk. 12:39-48.

Kamis, 22 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 6:19-23; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 12:49-53.

Jumat, 23 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 7:8-25a; Mzm. 119: 66,68, 76,77,93.94; Luk. 12:54-59.

Sabtu, 24 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Rm. 8:1-11; Mzm. 24:1-2,3-4ab, 5-6; Luk. 13:1-9.

Minggu, 25 Oktober: Hari Minggu Biasa XXX (H).
Yer. 31:7-9; Mzm. 126:1-2ab, 2cd-3,4-5,6; Ibr. 5:1-6; Mrk. 10:46-52.

Selasa, 20 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXIX

Selasa, 20 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXIX

“Kehendak Allah harus dilaksanakan, entah kita suka atau tidak” (St. Teresia dari Avila)


Antifon Pembuka (Rom 5:21)

Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia berlimpah. Jadi, sebagaimana dosa berkuasa dalam alam maut, demikian pula kasih karunia akan berkuasa karena Tuhan kita Yesus Kristus membenarkan kita untuk hidup kekal.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahakuasa, Engkau membangun dunia dan manusia di atas Yesus, Adam Baru. Kami bersyukur, karena Engkau telah menganugerahkan daya pengharapan dan semangat baru. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Jika karena dosa satu orang maut telah berkuasa, betapa hebatnya mereka yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran: mereka akan hidup dan berkuasa karena Yesus Kristus. Bahkan Dia akan membenarkan kita untuk hidup yang kekal.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Umat di Roma (5:12,15b,17-19,20b-21)
    
     
"Jika karena dosa satu orang maut telah berkuasa, betapa hebatnya mereka akan berkuasa dalam kehidupan."
    
Saudara-saudara, dosa telah masuk ke dunia lantaran satu orang, dan karena dosa itu juga maut. Demikianlah maut telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Jika karena pelanggaran satu orang semua orang jatuh ke dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia dan anugerah Allah, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang lantaran satu orang, yaitu Yesus Kristus. Sebab jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa maka lebih benar lagi yang terjadi atas mereka yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran: mereka akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. Sebab itu sebagaimana oleh satu pelanggaran semua orang mendapat penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang mendapat pembenaran untuk hidup. Jadi, sebagaimana oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua menjadi orang benar. Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia berlimpah-limpah. Jadi, sebagaimana dosa berkuasa dalam alam maut, demikianlah pula kasih karunia akan berkuasa karena Tuhan kita Yesus Kristus membenarkan kita untuk hidup kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17)
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban baker dank urban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah Tuhan, aku datang!”
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Biarlah bergembira dan bersukacita semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu tetap berkata, “Tuhan itu besar!”

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 21:36)
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.

Kepada para murid-Nya Yesus menasihati agar berjaga-jaga dan selalu waspada. Gambarannya, seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya segera membukakan pintu bila tuannya datang. Berbahagialah orang yang punya sikap demikian itu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:35-38)
   
"Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga."
     
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kalian seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya jika tuannya datang dan mengetuk pintu, segera dapat dibukakan pintu. Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dini hari, dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah para hamba itu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
Yesus Kristus melapangkan jalan kita untuk memperoleh hidup kekal yakni bahagia bersama Allah Tritunggal. Salah satu jalan yang bisa kita pilih adalah “pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala” yang artinya adalah, kita bisa menahan segala keinginan pribadi yang menjauhkan kita dari jalan Tuhan dan hati kita selalu memancarkan kasih kepada sesama misalnya dengan melayani orangtua atau mertua kita yang sudah lanjut usianya dan sakit-sakitan atau melayani bayi kita yang sedang rewel atau memperlakukan karyawan dengan adil.

Doa Malam

Allah Bapa Mahamulia, kami kami mohon Kauingatkan akan kedatangan-Mu di tengah-tengah kami. Ajarilah kami mengenal tanda-tanda yang mengisyaratkan kehadiran-Mu dan mewartakan kekayaan penyelenggaraan-Mu kepada setiap orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.


RUAH

Senin, 19 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXIX

Senin, 19 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXIX
 
Titik pusat Salam Maria adalah nama Yesus, ibarat sendi yang menghubungkan kedua bagian Salam Maria (Paus Yohanes Paulus II)
 

Antifon Pembuka (bdk Rm 4:21-22)

Abraham penuh keyakinan bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Maka hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.

Doa Pagi

Allah Bapa kami di surga, sumber sukacita, bangunlah kiranya kami menjadi Gereja, yang didasari batu sendi sejati, ialah Yesus Kristus. Semoga kami Kaupenuhi pula dengan sukacita, karena diperkenankan mengimani Engkau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (4:20-25)
  
    
"Kita pun dibenarkan karena mengimani Allah."
  
Saudara-saudara, terhadap janji Allah Abraham tidak bimbang karena kurang percaya, tetapi sebaliknya, ia malahan diperkuat dalam imannya dan memuliakan Allah. Ia yakin penuh bahwa Allah berkuasa melaksanakan apa yang telah dijanjikan-Nya. Maka hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. Kata-kata ‘hal ini diperhitungkan kepadanya’ tidak ditulis untuk Abraham saja, tetapi untuk kita juga, sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus yang telah diserahkan karena pelanggaran kita, dan dibangkitkan demi pembenaran kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya.
Ayat. (Luk 1:69-70.71-72.73-75; Ul: 68)
1. Tuhan telah mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud, hamba-Nya. Seperti dijanjikan-Nya dari sediakala dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus.
2. Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita, dan dari tangan semua lawan yang membenci kita. Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sebab Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita, akan membebaskan kita dari tangan musuh, agar kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut, dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:13-21)
  
"Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?"
  
Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang. Salah seorang dari mereka berkata kepada Yesus, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan daku.” Tetapi Yesus menjawab, “Saudara, siapa yang mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu.” Kemudian Ia menceritakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak punya tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’. Lalu katanya, ‘Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya. Beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!’ Tetapi Allah bersabda kepadanya, ‘Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?’ Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
 
Ketika masa kampanye, kita disuguhi berbagai janji oleh para calon anggota DPR atau calon Presiden, dan lain-lain. Kegagalan merealiasisikan janji adalah sumber ketidakpercayaan pada seseorang. Sayangnya, orang-orang yang sudah terbukti tidak mampu memenuhi janjinya, masih saja dipilih karena berbagai suguhan lain yang menyenangkan dan mengiurkan, namun hanya sesaat.

Abraham mendapatkan janji yang tampaknya tidak realistis dan tidak masuk akal. Walau ia mengalami beberapa kali, tampaknya kepenuhan janji itu semakin jauh. Namun, ia tetap bertekun mengikuti perintah Allah. Abraham percaya bahwa Allah akan setia memenuhi janji-Nya. Allah tidak akan mengecewakannya.

Yesus tidak meladeni permintaan untuk menjadi hakim atas dua orang yang sedang berperkara soal warisan. Lebih dari itu, Ia mengajarkan para pendengar-Nya untuk tidak bergantung pada kekayaan, karena kekayaan tidak akan dapat menjamin hidup dan keselamatan seseorang. Menurut Yesus, adalah lebih bijak jika kita menjadi kaya dengan harta yang berkenan kepada Allah, yakni iman seperti yang dimiliki dan diperlihatkan Abraham, leluhur kita.

Ya Tuhan, kobarkanlah di dalam diriku kepercayaan penuh akan janji-Mu sehingga aku sungguh dapat mengandalkan Engkau, sebagai kekayaan yang tak ternilai harganya. Amin.

Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian

Gambar Minggu Ini (Mrk 10:35-45)


Minggu, 18 Oktober 2015 Hari Minggu Biasa XXIX

Minggu, 18 Oktober 2015
Hari Minggu Biasa XXIX

"Kita harus merangkul/dekat dan ramah kepada semua manusia; tapi apa yang datang dari musuh tidak bisa dan tidak boleh bergabung. Anda tidak dapat menggabungkan Kristus dan Belial (pangeran kegelapan)!" (Kardinal Robert Sarah, Prefek Kongregasi Ibadat Ilahi dan Tata-tertib Sakramen)

Antifon Pembuka (Mzm 17:6.8)

Aku berseru kepada-Mu sebab Engkau mendengarkan daku, ya Allah. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah kata-kataku. Jagalah aku bagaikan biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.

Ego clamavi, quoniam exaudisti me, Deus: inclina aurem tuam, et exaudi verba mea: custodi me, Domine, ut pupilam oculi: sub umbra alarum tuarum protege me.
Mzm. Exaudi Domine iustitiam meam: intende deprecationem meam.

To you I call; for you will surely heed me, O God; turn your ear to me; hear my words. Guard me as the apple of your eye; in the shadow of your wings protect me.


Doa Pagi

Allah Bapa Yang Maharahim, kami bersyukur karena Putra-Mu telah rela menanggung kesalahan-kesalahan kami dan menderita demi keselamatan semua orang. Semoga, Ia senantiasa menjawai kami sehingga kami pun bersedia saling membantu untuk memanggul beban hidup kami masing-masing. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (53:10-11)
 
"Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat keturunannya, dan umurnya akan lanjut."
 
Tuhan berkehendak meremukkan hamba-Nya dengan kesakitan. Tetapi apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban penebus silih, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman: Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = cis, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 33:4-5.18-19.20-22)
1. Sebab Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan, Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh kasih setia-Nya.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah Penolong kita dan perisai kita! Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (4:14-16)
    
"Marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian."
  
Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai seorang Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do=a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Anak manusia datang untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:35-45) Singkat: 10:42-45
      
"Anak manusia datang untuk melayani dan untuk memberanikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang."
  
Sekali peristiwa Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya, "Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami!" Jawab Yesus kepada mereka, "Apa yang hendak Kuperbuat bagimu?" Mereka menjawab, "Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di sebelah kanan-Mu dan seorang lagi di sebelah kiri-Mu." Tetapi kata Yesus kepada mereka, "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Sanggupkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" Jawab mereka, "Kami sanggup." Yesus lalu berkata kepada mereka, "Memang, kamu harus meminum cawan yang harus Kuminum, dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan." Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil murid-murid-Nya lalu berkata, "Kamu tahu bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami
 
Renungan
   
Indahnya kehidupan adalah ketika kita bisa ambil bagian di dalamnya. Melakukan dengan baik apa yang bisa dilakukan, menerima dengan lapang dada apa yang belum bisa dilakukan dan mensyukuri apa yang terjadi dalam kehidupan itu.

Paradoks manusia, ia bisa berkata lebih banyak daripada apa yang dialami. Karena itu, ia lebih banyak mengomentari daripada mensyukuri apa yang dialami dan lebih banyak mengamati daripada berbuat. Sebab mata tidak pernah puas untuk melihat, demikian juga mulut sulit menahan diri untuk tidak berkata-kata. Tetapi tangan mudah lelah untuk berbuat dan hati mudah kecut untuk merasakan yang tidak sesuai untuknya.

Kitab Ibrani mengatakan dengan baik jiwa dari pelayanan seorang Kristiani, yaitu menjadi imam agung yang mau merasakan atau mengalami apa yang dirasakan atau dialami banyak orang dan ketika godaan datang, ia tidak jatuh dan tidak melakukan dosa. Indah dan salib pelayanan adalah berani melakukan segala sesuatu, menjadi bagian dari orang lain dan menghadapi cobaan tanpa berbuat dosa. Jika jiwa pelayanan ini disadari dan selalu dibawa, maka kita tidak akan mudah jatuh pada kepentingan dan kesenangan sendiri dengan mengatasnamakan pelayanan. Banyak orang berdosa karena mengatasnamakan pelayanan (agama atau lembaga). Banyak orang masuk penjara karena menyalahgunakan pelayanan. Dan banyak orang tidak mau melayani lagi karena perilaku buruk orang-orang tertentu. Akhirnya, pelayanan menjadi bahan pembicaraan. Sebab banyak hal terjadi di luar yang kita harapkan. Sementara, yang ingin kita dan orang banyak alami belum bisa dirasakan. Mestinya, pelayanan membawa orang pada syukur dan surga, bukan menuntut orang pada perkara dan penjara.

Hari ini Yesus mengambil salah satu contoh dimana pelayanan menjadi bahan perdebatan. Mengapa diperdebatkan? Karena para pelayan (murid-murid) tidak berlomba menjadi hamba bagi sesama, tetapi berlomba menjadi tuan dan mencari tempat yang aman; tidak berlomba memberi pertolongan, tetapi untuk mendapatkan pertolongan; tidak berlomba rendah hati untuk mengangkat yang papa, tetapi tinggi hati untuk merasakan kemapanan. Maka, indah sekali teguran Yesus yang secara langsung dan tersirat mengatakan bahwa kita dipanggil untuk melayani, menjadi hamba dan memberikan nyawa untuk tebusan bagi banyak orang.

Panggilan pelayanan adalah cinta. Jiwa pelayanan adalah cinta, menjadi tebusan bagi banyak orang. Di sinilah surga bagi para pelayan, murid dan kita semua yang mengambil bagian dalam karya Yesus, yaitu salib menuntun jalan ke surga. Surga itu suatu kehormatan. Kehormatan itu tidak diminta, tetapi diberikan. Kehormatan diberikan kepada mereka yang mau melayani dengan tulus. Demikian juga surga akan diterima oleh orang yang “memberikan surga” kepada sesama: rasa damai, perhatian, kesetian, pengampunan, pelayanan tulus, dan sebagainya. Karena itulah Yesus berkata kepada mereka yang meminta surga kepada-Nya, “Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan” (Mrk 10:40) [Kartolo/RUAH]

Antifon Komuni (Mzm 33:18-19)

Mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang mengharapkan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Behold, the eyes of the Lord are on those who fear him, who hope in his merciful love, to rescue their souls from death, to keep them alive in famine.

Atau (Mrk 10:45)

Anak Manusia datang untuk memberikan nyawa-Nya memnjadi tebusan bagi banyak orang.

The Son of Man has come to give his life as a ransom for many.

Sabtu, 17 Oktober 2015 Peringatan Wajib dari Ignasius dari Antiokhia, Uskup dan Martir

Sabtu, 17 Oktober 2015
Peringatan Wajib dari Ignasius dari Antiokhia, Uskup dan Martir

“Berhati-hatilah, untuk melaksanakan satu perayaan Ekaristi. Sebab terdapat satu Tubuh Tuhan kita, Yesus Kristus, dan satu piala Darah-Nya yang membuat kita satu, dan satu altar, sama seperti terdapat satu Uskup bersama dengan para imam dan diakon, sesama pelayan seperti saya.” (St. Ignasius dari Antiokhia)

Antifon Pembuka (Gal 2:19-20)

Aku disalibkan bersama Kristus. Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri, melainkan Kristuslah yang hidup di dalam diriku. Aku hidup di dalam kepercayaan akan Putra Allah, yang mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya bagiku.

I am crucified with Christ, yet I live; no longer I, but Christ lives in me. I live by faith in the Son of God, who has loved me and given himself up for me.
   

Doa Pagi


Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau meluhurkan tubuh Kristus, yaitu umat-mu, berkat kesaksian jaya para martir yang kudus. Pada hari ini kami kenangkan Santo Ignasius, yang mencapai keluhuran abadi karena penderitaannya. Kami mohon, bantulah kiranya kami juga dan lindungilah kami senantiasa. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya. Itulah pengharapan dan kepercayaan Abraham kepada Allah yang menghidupkan dan menciptakan. Setiap orang mestinya punya sikap seperti itu dalam hidupnya.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (4:13.16-18)
   
    
"Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham berharap dan percaya."
    
Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat, Abraham dan keturunannya diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, melainkan karena kebenaran atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, melainkan juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab di hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua seperti ada tertulis, “Engkau telah Kutetapkan menjadi bapak banyak bangsa.” Kepada Allah itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang dengan sabda-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada. Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah bersabda kepadanya, “Begitu banyaklah nanti keturunanmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:6-7.8-9.42-43)
1. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya!! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
2. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
3. Sebab Tuhan ingat akan firman-Nya yang kudus, yang disampaikan-Nya kepada Abraham, hamba-Nya. Ia menuntun umat-Nya keluar dengan kegirangan, dan orang-orang pilihan-Nya dengan sorak-sorai.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:26b.27a)
Roh Kebenaran akan memberi kesaksian tentang Aku, dan kalian pun harus memberi kesaksian, sabda Tuhan.
 
Yesus meneguhkan para murid-Nya ketika mereka harus membela diri di hadapan para penguasa dunia, bahwa Roh-Nya sendiri yakni Roh Kudus akan mengajarkan kepada mereka, apa yang harus mereka katakan. Roh Kudus adalah Guru dan Penolong bagi setiap murid.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:8-12)
  
"Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kamu katakan."
    
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, akan diakui pula oleh Anak Manusia di depan para malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal pula di depan para malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni. Tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, tidak akan diampuni. Apabila kalian dihadapkan kepada majelis atau pemerintah, atau penguasa, janganlah kalian kuatir bagaiman dan apa yang harus kalian katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kalian katakan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Santo Ignasius dari Antiokhia sungguh menghayati kebenaran atas dasar iman. Kemartirannya menunjukkan bahwa ia sungguh merasakan kasih Tuhan sehingga ia tidak mengganti imannya dengan berhala. Ia dituntun oleh Roh Kudus yang mengajarkan kepadanya apa yang harus dia katakan. Ujian kehidupan kadang sekaligus juga ujian atas iman kita. Renungan bagi yang akan menikah: Beranikah aku menguji imanku atas calon pasangan hidupku (yang tidak seiman)? Bagi kaum religius: Bagaimana kita menghayati kaul kemiskinan, kemurnian dan ketaatan kita di paroki yang penuh tawaran dunia?

Antifon Komuni
 
Aku ini gandum Tuhan, digiling lembut oleh gigi-gigi singa untuk dijadikan roti Kristus yang paling murni

I am the wheat of Christ to be ground by the teeth of beasts, that I may be found to be pure bread.


Doa Malam

Tuhan Yesus, hari ini Engkau mengingatkan aku untuk belajar peka merasakan kehadiran Roh Kudus dalam hatiku. Ia adalah Roh yang setia mengajar aku berdoa. Aku bersyukur atas karunia-Mu ini, ya Tuhan Yesus. Amin.


RUAH

Kardinal Sarah: ISIS dan Ideologi Gender seperti Apokaliptik (Nubuatan) Hewan

Teks lengkap dari campur tangan sinode mengungkapkan; kardinal Sarah berbicara tentang kebutuhan untuk menyatakan keindahan monogami dan keluarga dan menyerukan lebih menghormati dan terbuka di antara bapa sinode.

Dalam campur tangan sinodenya yang diberikan pekan lalu, Kardinal Robert Sarah mengatakan penyembahan berhala dari kebebasan Barat dan fundamentalisme Islam adalah "hampir seperti dua nubuatan (apokaliptik) hewan" dan mirip dengan Nazisme dan Komunisme.

Kardinal dari Guinea juga meminta Gereja untuk mewartakan "kuasa transformasi dari iman dan Injil" dengan jelas dan tanpa rasa takut.

Menurut teks lengkap campur tangannya (lihat di bawah), diberikan secara resmi dan penuh ketulusan dan kejujuran, sebagai prefek Kongregasi untuk ajaran Ilahi mengatakan "kita menemukan diri kita antara ideologi gender dan ISIS".

Pembantaian Islam dan tuntutan kebebasan "secara teratur bersaing menempati halaman depan surat kabar," katanya, dan menunjuk ke tanggal 26 Juni tahun ini. Disebutkan serangan teroris di bulan Ramadhan di Perancis, Kuwait, Somalia, dan Tunisia, berlangsung hari itu, seperti yang dilakukan oleh putusan MA yang memungkinkan sesama jenis "melakukan pernikahan" secara sipil/negara.

"Dari dua radikalisasi ini muncul dua ancaman utama untuk keluarga: disintegrasi subyektif dalam negara sekuler Barat secara cepat dan mudahnya melakukan perceraian, aborsi, penyatuan homoseksual, euthanasia dan sebagainya," Kardinal Sarah mengatakan, dan menyebutkan sebagai contoh teori jender, ' kelompok perempuan ' perempuan radikal, lobi LGBT, dan Federasi orangtua berencana internasional

"Di sisi lain," kata dia, ada "keluarga palsu/semu dari ideologi Islam yang melegitimasi poligami, sikap tunduk perempuan, perbudakan seksual, perkawinan anak-anak." Dia mengatakan dia merujuk Al Qaeda, ISIS, Boko Haram dan lainnya yang merupakan kelompok sejenis.

Kardinal dari Afrika Barat mengatakan "beberapa petunjuk" memungkinkan seseorang untuk melakukan sesuatu tanpa rasional/nalar "berasal dari iblis" dari dua gerakan ini.

Berbeda dengan Roh Kebenaran yang menawarkan kesatuan, katanya "ini mendorong kebingungan" dan menuntut "aturan secara umum dan secara total." Mereka adalah "anti toleransi yang keras , pengrusak keluarga, masyarakat dan Gereja, dan secara terbuka ketakutan akan kristen," katanya.

"Kami tidak bersaing melawan makhluk yang berasal dari daging dan darah."

Ia melanjutkan: "Kita harus merangkul/dekat dan ramah kepada semua manusia; tapi apa yang datang dari musuh tidak bisa dan tidak boleh bergabung, "lanjutnya. "Anda tidak dapat menggabungkan Kristus dan Belial [pangeran kegelapan]! Seperti Nazi-Fasisme dan Komunisme yang berada di abad ke-20, Ideologi homoseksual dan aborsi negara Barat serta Fanatisme Islam hari ini. "

Dia menutup dengan mengatakan "kita harus memberitakan kebenaran tanpa rasa takut, rencana Allah, yang monogami dalam kesatuan cinta suami isteri terbuka untuk hidup."

Kardinal juga menyerukan "yang kuat dan jelas" adalah pengajaran dari Magisterium Gereja, menambahkan bahwa semua pastor/imam "memiliki misi membantu kita sesuai perkembangan jaman untuk menemukan keindahan dari keluarga Kristen."

====================­====

Juga dalam campur tangannya, Kardinal Sarah; pertama membuat point dengan menyerukan "transparansi dan penghormatan di antara kita." Dia menyuarakan keprihatinan tentang beberapa prosedur sinode yang katanya, "tidak menampakkan arah tujuan untuk memperkaya diskusi dan kesatuan sebanyak yang mereka lakukan untuk menawarkan cara melihat kekhasan dari kelompok pinggiran tertentu dari Gereja yang kaya itu."

Kardinal itu terutama merujuk pada Gereja di Jerman yang hirarkinya sebagian besar telah mendorong Kesatuan Kudus untuk bercerai secara sipil menikah lagi dan Gereja memvalidasi penyatuan sesama jenis/homoseksual. Para penentang mengatakan kedua praktek akan berada dalam perlawanan maut bagi Magisterium Gereja.

Kardinal Sarah mengatakan "ini bertentangan dengan Gereja yang miskin, warta gembira Injil dan kenabian yang bertentangan dengan keduniawian." Dia juga mengatakan ia tidak mengerti "mengapa beberapa pernyataan tidak dibagikan oleh mayoritas yang berkualitas dari Sinode terakhir ini masih berakhir pada kerelatifan dan kemudian di Lineamenta (sifat) dan Instrumentum laboris (instrument kerja) ketika yang lain mendesak dan isu-isu yang berjalan sangat penting saat ini (seperti ideologi gender) malah diabaikan. "

Dia mengatakan "harapan pertama" nya, karena itu, adalah bahwa sinode akan menampilkan lebih banyak "kebebasan, transparansi dan obyektivitas," dan ia meminta agar ringkasan dari campur tangan itu dipublikasikan "untuk memfasilitasi diskusi dan menghindari prasangka atau diskriminasi dalam menerima pernyataan dari para Bapa sinode. "

====================­=

Berbicara secara resmi dan penuh ketulusan pada akhir pertemuan para Uskup Afrika, pada hari Sabtu, Kardinal Sarah mengatakan bahwa dengan mempertahankan tiga paragraf yang kontroversial di instrumentum laboris (instrument kerja), ia percaya "ada agenda mereka mencoba untuk memaksakan."
Dia mengatakan minggu kedua ini sinode akan "sulit", sepertinya pertemuan akan bergerak untuk membahas bagian "yang paling berat dan paling serius": bagian ketiga dari instrumentum laboris (instrument kerja). Isu yang dibahas akan menimpa sebagian dari doktrin dan "akan mengambil lebih banyak waktu," katanya. "Mereka juga akan memungkinkan para delegasi diundang untuk berbicara."

Dia mengatakan bahwa selama minggu pertama, termaktub "juga di doktrin dalam semua laporan." Dia mengatakan campur tangan pada bagian kedua dokumen itu "sepanjang jalur yang baik." Dia menambahkan masih ada konferensi Uskup " beberapa, namun tidak semua "di negara Barat bahwa" ingin membuka pintu [untuk sesuatu], tetapi mereka sebagian kecil. "Para Uskup dari" Timur adalah ortodoks, "katanya, seperti" Afrika, Amerika. "

Secara keseluruhan, Kardinal Sarah menekankan perlunya "ketetapan pada rencana Allah bagi keluarga, karena kita mulai dengan cara yang agak keliru. Kita perlu untuk memulai dengan rencana Allah bagi keluarga. Sebaliknya kita mulai dengan melihat kesulitan. Saya tidak berpikir itu adalah cara yang baik untuk memulai. Namun demikian, pada saat ini saya melihat bahwa Roh Kudus membimbing dengan baik.

====================­====

Campur tangan dari Robert Kardinal Sarah, Prefek Kongregasi untuk Ibadat Ilahi dan Disiplin Sakramen

Sinode biasa tentang Keluarga, Oktober 2015 [penekanan nya]
Yang Kudus, Yang Agung, Yang Mulia, para peserta Sinode,

Saya mengusulkan tiga pemikiran:

1. Lebih transparansi dan menghormati di antara kita
Saya merasa sunguh-sungguh membutuhkan untuk memohon Roh Kebenaran dan Kasih, sumber kekuasaan dalam berbicara dan kerendahan hati dalam mendengarkan, yang seorang diri mampu menciptakan harmoni sejati dalam pluralitas.

Saya katakan terus terang bahwa dalam Sinode sebelumnya, tentang berbagai masalah salah satunya merasakan godaan untuk menyerah pada mentalitas dunia sekuler dan individualistik Barat. Mengenali apa yang disebut "realitas kehidupan" sebagai tempat teologi berarti menyerahkan harapan pada kekuatan mengubah itu dari iman dan Injil. Injil yang pernah berubah budaya sekarang dalam bahaya yang diubah oleh mereka. Selain itu, beberapa dari prosedur yang digunakan tidak menampakkan tujuan untuk memperkaya diskusi dan kesatuan sebanyak yang mereka lakukan untuk menawarkan cara melihat khas kelompok pinggiran tertentu dari gereja yang kaya itu. Hal ini bertentangan dengan Gereja miskin, warta gembira Injil dan kenabian bertentangan dengan keduniawian. Juga tidak habis utk mengerti mengapa beberapa pernyataan tidak dimiliki suara mayoritas yg berkualitas dari Sinode terakhir masih berakhir pada kerelatifan dan kemudian di Lineamenta (sifat) dan laboris Instrumentum (instrum­ent kerja) ) ketika yang lain mendesak dan isu-isu yang berjalan sangat penting saat ini (seperti ideologi gender) malah diabaikan. "

Oleh karena itu harapan pertama adalah, dalam pekerjaan kita, ada lebih banyak kebebasan, transparansi dan obyektivitas. Untuk ini, akan bermanfaat dalam menerbitkan ringkasan dari campur tangan ini untuk memfasilitasi diskusi dan menghindari prasangka atau diskriminasi dalam menerima pernyataan dari para Bapa Sinode.

2. Penegasan sejarah dan roh
Harapan kedua: bahwa Sinode menghormati misi bersejarah dan tidak membatasi diri untuk berbicara hanya tentang isu-isu pastoral tertentu (seperti mungkin kesatuan untuk bercerai dan menikah lagi) tetapi membantu Bapa Suci untuk mengucapkan yang jelas tentang kebenaran dan bimbingan nyata pada tingkat global. Sebab ada tantangan baru dengan menghormati sinode yang dirayakan pada tahun 1980. Sebuah penegasan teologis memungkinkan kita untuk melihat pada waktu kita mendapat dua ancaman yang tak terduga (hampir seperti dua "nubuatan hewan") yang terletak di kutub yang berlawanan: di satu sisi, penyembahan berhala dari negara Barat tentang kebebasan; di sisi lain, fundamentalisme Islam: sekularisme ateistik terhadap fanatisme agama. Untuk menggunakan slogan, kita menemukan diri kita antara "ideologi gender dan ISIS". Pembantaian Islam dan tuntutan kebebasam secara teratur bersaing untuk menempati halaman depan surat kabar. (Mari kita ingat apa yang terjadi 26 Juni lalu!). Dari dua radikalisasi ini muncul dua ancaman utama untuk keluarga: disintegrasi subyektif dalam negara sekuler Barat secara cepat dan kemudahan perceraian, aborsi, penyatuan homoseksual, euthanasia dll (teori gender lih, para 'perempuan', lobi LGBT, IPPF ...). Di sisi lain, keluarga palsu/semu, ideologi Islam yang melegitimasi poligami, sikap tunduk perempuan, perbudakan seksual, pernikahan anak dll (lih Al Qaeda, ISIS, Boko Haram ...)

Beberapa petunjuk memungkinkan kita untuk melakukan sesuatu tanpa rasional/nalar "berasal dari iblis" dari dua gerakan ini. Berbeda dengan Roh Kebenaran yang menawarkan kesatuan dalam perbedaan (perichoresis), ini mendorong kebingungan homoseksual atau subordinasi poligami . Selain itu, mereka menuntut aturan yang umum dan secara total, anti toleransi yang keras, pengrusak keluarga, masyarakat dan Gereja, dan secara terbuka ketakutan akan Kristen

"Kami tidak bersaing melawan makhluk dari daging dan darah….. "Kita harus merangkul/dekat dan ramah kepada semua manusia; tapi apa yang datang dari musuh tidak bisa dan tidak boleh bergabung, "lanjutnya. "Anda tidak dapat menggabungkan Kristus dan Belial [pangeran kegelapan]! Seperti Nazi-Fasisme dan Komunisme yang berada di abad ke-20, Ideologi homoseksual dan aborsi negara Barat serta Fanatisme Islam hari ini. "

3. Warta dan melayani keindahan Monogami dan Keluarga
Dihadapkan pada dua tantangan mematikan dan belum pernah terjadi sebelumnya ("homoseksual" dan "poligami") Gereja harus benar menawarkan "pencerahan dari Keluarga." Untuk ini kedua Paus (sebagai juru bicara Gereja) dapat berkontribusi, dan para Uskup secara individu dan para Imam sebagai kaluarga Kristen: yaitu, "Gereja Allah, yang telah memperoleh dengan darahnya sendiri" (Kisah Para Rasul: 20:28).

Kita harus memberitakan kebenaran tanpa rasa takut, yaitu Rencana Allah, yang monogami dalam kesatuan cinta suami isteri yang terbuka untuk kehidupan. Mengingatkan situasi sejarah kembali, ini sangat mendesak bagi Gereja, pada puncaknya, secara definitif menyatakan kehendak Sang Pencipta khusus tentang perkawinan. Berapa banyak orang yang berkehendak baik dan berakal sehat akan bergabung dalam aksi yang bercahaya ini dengan keberanian yang dilakukan oleh Gereja!

Bersama-sama dengan Firman yang kuat dan jelas Magisterium yang Agung, Para Imam memiliki misi membantu kita sesuai perkembangan jaman untuk menemukan keindahan dari keluarga Kristen. Untuk melakukan ini, pertama kali harus menawarkan semua yang mewakili keinginan Kristen sejati yang dewasa, untuk krisis perkawinan pada dasarnya adalah krisis kepada Allah, tetapi juga krisis iman, dan ini merupakan keinginan seorang Kristen yang kekanak-kanakan. Maka kita harus membedakan realitas mereka bahwa Roh Kudus sudah membangkitkan untuk mengungkapkan kebenaran dari Keluarga sebagai persatuan yang intim dalam keragaman (pria dan wanita) yang murah hati dalam karunia kehidupan. Kami para Uskup memiliki tugas mendesak untuk mengenalkan dan menawarkan suatu karisma, suatu gerakan, dan realitas gerejani di mana keluarga, benar-benar mengungkapkan : keajaiban dari keharmonisan, cinta kehidupan dan harapan dalam keabadian, keindahan iman dan pendidikan kasih. Dan ada begitu banyak realitas yang ditawarkan oleh ehendak Allah, bersama-sama dengan semangat Konsili Vatikan II, di mana keajaiban ini ditawarkan.

Sumber: http://www.ncregister.com/­blog/edward-pentin/­cardinal-sarahs-inter­vention-isis-and-gen­der-ideology-are-lik­e-apocalyptic

Diterjemahkan oleh: AG

Jumat, 16 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXVIII

Jumat, 16 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXVIII

Umat beriman harus memberi kesaksian tentang nama Allah, dengan mengakui imannya tanpa takut Bdk. Mat 10:32; 1 Tim 6:12.. Khotbah dan katekese harus diresapi dengan penyembahan dan penghormatan terhadap nama Tuhan Yesus Kristus. (Katekismus Gereja Katolik, 2145)
 

Antifon Pembuka (Mzm 33:12-13)

Berbahagialah orang, bila dosanya diampuni dan kesalahannya dihapus oleh Tuhan. Berbahagialah orang, bila kejahatannya tidak diperhitungkan Tuhan. Dan tulus ikhlas hatinya.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang Maharahim, kami mohon, berilah kiranya kami iman Abraham dan terimalah kami sebagaimana adanya. Semoga iman itu membebaskan kami dan sesama kami demi kebahagiaan dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (4:1-8)
   
  
"Abraham percaya kepada Allah, dan hal itu diperhitungkan sebagai kebenaran."
    
Saudara-saudara, apakah yang akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur kita? Sebab jika Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia mendapat alasan untuk bermegah, tetapi bukan di hadapan Allah. Sebab apa kata Kitab Suci? “Abraham percaya kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Kalau ada orang bekerja, upahnya diperhitungkan bukan sebagai hadiah, melainkan sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. Demikian juga Daud memuji bahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya: “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, dan dosa-dosanya ditutupi. Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah persembunyian bagiku. Engkau melindungi aku sehingga aku selamat dan bergembira.
Ayat. (Mzm 32:1b-2.5.11)
1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni, dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku menghadap Tuhan, dan mengakui segala pelanggaranku.” Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Bersukacitalah dalam Tuhan! Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar, bersorak gembiralah, hai orang-orang jujur!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 33:22)
Tunjukkanlah kiranya kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab pada-Mulah kami berharap.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:1-7)
   
"Rambut kepalamu terhitung semuanya."
    
Sekali peristiwa, berkerumunlah beribu-ribu orang, sehingga mereka berdesak-desakan. Yesus lalu mulai mengajar pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya, “Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan kaum Farisi. Tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi yang takkan diketahui. Karena itu apa yang kalian katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan yang kalian bisikkan ke telinga di dalam kamar akan dimaklumkan dari atas atap rumah. Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kalian takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi kemudian tak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepadamu siapakah yang harus kalian takuti. Takutilah Dia yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sungguh, aku berkata kepadamu, takutilah Dia! Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dilupakan Allah. Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena tu jangan takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
   
Santo Yohanes Paulus II terkenal dengan seruannya, ”Hendaklah kamu tidak takut, lebarkanlah pintu hatimu bagi Kristus.” Ia tidak takut menyuarakan seruan perdamaian dunia kepada para pemimpin bangsa-bangsa. Ia tidak takut mengadakan berbagai perjalanan kegembalaan ke sejumlah negara walau di tengah ancaman.

Yesus, berulang-ulang juga menyerukan kepada para murid-Nya, ”Jangan takut!” Yesus memberikan jaminan penyelenggaraan Ilahi Allah bagi mereka. Betapa tidak, sedangkan burung pipit Allah jaga dan jamin hidupnya, apalagi para murid, orang-orang yang disapa Yesus, Putra Bapa sebagai ‘sahabat-sahabat-Ku’. Yesus yakin Allah tak akan membiarkan sahabat-sahabatNya akan celaka dan binasa. Para murid mestinya memiliki apa yang dalam mazmur dikatakan, ‘takut akan Allah’, yakni kepercayaan sepenuhnya akan kuasa Allah yang memberikan pahala bagi mereka yang taat, dan hukuman bagi mereka yang tidak taat kepada-Nya. Inilah iman yang menyelamatkan dan Abraham adalah contoh yang benar dan tepat bagaimana beriman kepada Allah.

Ya Tuhan, berilah aku iman yang sungguh-sungguh mendalam agar aku beroleh keberanian untuk melangkah dan memberi kesaksian tentang Engkau yang sedemikian mencintai dan menghargai aku. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)

Antifon Komuni (Luk 12:4.5b)

Janganlah takut terhadap mereka yang hanya mampu membunuh tubuh, tetapi kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Takutilah Dia, yang setelah membunuh masih berkuasa untuk melemparkan kamu ke dalam neraka.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy