| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

Jumat, 12 Juni 2015
Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus

    
Hos. 11:1,3-4,8c-9; MT Yes. 11:2-3,4-bcd,5-6; Ef. 3:8-12,14-19; Yoh. 19:31-37

Seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
    

Hari ini kita merayakan Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus, sebuah perayaan yang kita khususnya untuk menghormati Hati Yesus yang Mahakudus. Penghormatan ini berawal dari penampakan Yesus kepada Sr. Margaretha Maria Alacoque pada tahun 1675, di mana Yesus menunjukkan Hati-Nya yang Penuh Belas Kasihan itu berdarah. Yesus mengatakan betapa Ia mengasihi seluruh umat manusia dan ingin agar Sr. Margareta menyebarkan devosi kepada Hati-Nya Yang Mahakudus. Maka, ia kemudian menetapkan Jam Suci yaitu jam sebelas malam sampai tengah malam menjelang fajar Jumat Pertama setiap bulan. Pada saat Jam Suci tersebut, ia melakukan prostatio, yaitu berdoa dengan meniarap dengan mukanya mencium tanah untuk mengungkapkan kerendahan diri dan kekecilan dirinya di hadapan Allah dan menyampaikan penghormatan dan kerendahan hati secara paling intensif). Suatu saat, Yesus meminta agar hari Jumat setelah Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus dijadikan sebagai Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus dan meminta Sr. Margareta untuk menghormati Hati-Nya Yang Mahakudus dengan menerima Komuni Kudus setiap Jumat Pertama dalam bulan selama sembilan bulan berturut-turut. Marilah, dengan teladan dan doa dari St. Margaretha Maria Alacoque, kita juga semakin membaktikan diri pada Hati Yesus yang Mahakudus, tidak hanya dengan semakin tekun berdevosi dan melakukan adorasi, tetapi dengan semakin menjadikan hati kita serupa dengan Hati-Nya, yakni hati yang penuh kasih, pengampunan dan pengorbanan. -agawpr-
 
Doa kepada Hati Yesus yang Mahakudus:
Hati Yesus Yang Mahakudus, aku mengarahkan diriku pada Hati-Mu Yang Mahakudus. Kuasailah seluruh kepribadianku; ubahlah aku menjadi seperti Engkau. Jadikan tanganku tangan-Mu, kakiku kaki-Mu, hatiku hati-Mu. Ijinkanlah aku melihat dengan mata-Mu, mendengar dengan telinga-Mu, berkata-kata dengan bibir-Mu, mengasihi dengan hati-Mu, memahami dengan pikiran-Mu, melayani dengan kehendak-Mu dan mengabdikan seluruh kepribadianku. Jadikan aku serupa dengan Engkau. Hati Yesus Yang Mahakudus, utuslah Roh Kudus-Mu untuk mengajar aku agar mengasihi-Mu dan hidup melalui Engkau, dalam Engkau dan untuk Engkau. Datanglah Roh Kudus, jadikan tubuhku bait-Mu. Datanglah, dan tinggallah dalam aku selamanya. Beri aku kasih terdalam kepada Hati Yesus Yang Mahakudus untuk dapat melayani Dia dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatanku. Kuasai seluruh kemampuan, tubuh dan jiwaku. Aturlah seluruh hasratku: perasaan dan emosi. Kuasai kepandaian, pengertian dan kehendakku; ingatan dan khayalku. O Roh Kasih Yang Kudus, beri aku rahmat-Mu yang ampuh itu dengan berlimpah. Berilah aku seluruh kebajikan; perkaya imanku, kuatkan harapanku, tingkatkan keyakinanku, dan kobarkan kasihku. Berilah aku ketujuh karunia, buah dan kebahagiaanMu sepenuhnya. Trinitas Yang Mahakudus, jadikanlah jiwaku bait-Mu yang kudus. Amin.

Paus Fransiskus: Jangan Melemahkan atau Meremehkan Identitas Kristen

 
Menjadi saksi kebenaran akan identitas Kristen kita, tanpa merendahkan atau kehilangan rasa nya: Itulah tema yang menjadi fokus perkataan Paus Fransiskus 'selama misa di Casa Santa Marta, Selasa pagi.

Apa sebenarnya identitas Kristen kita? Paus Fransiskus bertanya pada awal kotbahnya, mengundang pendengarnya untuk memahami itu, sebagai "perjalanan panjang" dari ambiguitas/­ketidakjelasan pada iman yang kuat bahwa kita bisa menjadi saksi yang tahan/tangguh (AG: membanggakan) dalam kehidupan kita sehari-hari.

Memang benar bahwa kita adalah orang berdosa, katanya, dan bahwa kita jatuh dalam dosa, tetapi dengan kekuatan Allah kita bisa bangkit lagi dan melanjutkan perjalanan kita. "Dosa adalah bagian dari identitas kita", tegasnya, tapi kita adalah orang berdosa dengan iman kepada Allah "yang telah mengurapi kita, dan meletakkan meteraiNya atas kita" dan memberi kita Roh Kudus sebagai janji dalam hati kita masing-masing.
  
Paus mengatakan, orang-orang Kristen, bukanlah orang-orang yang mengikuti filosofi tertentu, melainkan orang-orang yang tetap setia kepada identitas yang diberikan Tuhan ini sebagai orang yang diurapi yang membiarkan Roh Kudus masuk dalam hati mereka
  
Keindahan dari identitas ini, dia mengatakan, dapat dilihat melalui cara kita bersaksi dengan bangga kepada dunia. Tapi dia memperingatkan beberapa cara di mana saksi ini dapat dilemahkan atau diremehkan: Pertama, oleh pergerakan dari wujud iman kita dalam Kristus seperti semacam agama yang tidak bermutu/hambar, hanya berupa doa-doa dan ide-ide, sepanjang sejarah penganut Gnostik (iman tentang pengetahuan sebagai jalan keselamatan) di dunia masa lalu. Ini adalah "Gnostik modern ", Paus Fransiskus mengatakan, tergoda untuk menghindari hal yang memalukan dari Salib dan dibuat untuk mencari Tuhan melalui "kebenaran/kesukaan pada hal yang berkaitan dengan spiritualitas Kristen" mereka.

Kedua, Paus melanjutkan, ada orang-orang yang melupakan mereka telah diurapi dan diberi jaminan Roh Kudus, sehingga mereka selalu mencari beberapa "hal yang baru" dalam identitas Kristen mereka. Mereka mengatakan "Di mana ada orang yang mendapat penglihatan yang dapat memberitahu kita dengan pasti mengenai pesan Bunda Maria yang akan dikirim pada jam 4 sore ini?", Candanya.

Akhirnya, Paus memperingatkan, ada orang-orang yang identitasnya dilemahkan oleh moral dan manusia "keduniawian" dan keinginan untuk memperluas batas-batas dari nurani Kristen mereka. Mereka seperti garam yang tawar, katanya, sebelum sepanjang sejarah Keselamatan, Allah telah dengan sabar membawa kita dari ambiguitas/­ketidakjelasan menuju kepastian yang konkret dari Inkarnasi dan Penebusan kita melalui kematian Anak-Nya. "Ini adalah identitas kita", ujar Bapa Paus, dan kita harus meminta kepada Tuhan untuk memperoleh anugerah rahmat menjadi saksi yang bangga akan kebenaran ini.

Diterjemahkan oleh : AG

Jumat, 12 Juni 2015 Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus

Jumat, 12 Juni 2015
Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus
   
Selama hidup-Nya, sakratul maut-Nya di taman Zaitun dan dalam kesengsaraan-Nya, Yesus mengenal dan mencintai kita semua dan setiap orang dan menyerahkan Diri untuk setiap kita: "Putera Allah" telah "mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Gal 2:20). Ia mencintai kita dengan hati seorang manusia. Atas dasar itu, maka hati Yesus tersuci, yang ditembus oleh dosa kita dan demi keselamatan kita Bdk. Yoh 19:34. dilihat sebagai tanda pengenal paling ampuh dan sebagai lambang cinta, yang dengannya Penebus ilahi tetap mencintai Bapa abadi dan semua manusia" (Pius XII, Ens. "Haurietis aquas": DS 3924) Bdk. DS 3812. (Katekismus Gereja Katolik, 478)


Antifon Pembuka (Mzm 33 (32): 11, 19)

Rancangan Hati-Nya dari angkatan ke angkatan untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

The designs of his Heart are from age to age, to rescue their souls from death and to keep them alive in famine.


Cogitationes Cordis eius in generatione et generationem: ut eruat a morte animas eorum et alat eos in fame.
S. Exsultate iusti in Domino
U. Rectos decet collaudatio.
Gloria Patri et Filio et Spiritui Sancto
, sicut erat in principio, et nunc et semper; et in saecula saeculorum. Amen.
 
   
Pada Misa ini Gloria dan Credo diucapkan/dinyanyikan
      
Doa Pagi

Allah Yang Mahakuasa, perkenankanlah kami untuk memuliakan Hati Putra-Mu dan mengenang karya besar cinta kasih-Nya bagi kami. Jadikanlah kami layak untuk menimba anugerah yang mengalir secara berlimpah dari sumber ilahi itu. Dengan pengantaraan Kristus itu juga yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Hosea (11:1.3-4.8c-9)
    
 
"Hati-Ku berbalik dari segala murka."
    
Beginilah firman Tuhan, “Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir anak-Ku itu Kupanggil. Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Akulah yang menyembuhkan mereka. Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengambil kekang dari rahang mereka, yang membungkuk di hadapan mereka untuk memberi makan. Hati-Ku berbalik dari segala murka. Belaskasihan-Ku bangkit serentak. Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim lagi. Sebab Aku ini Allah, dan bukan manusia. Aku ini Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (MT Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka, kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kami akan berkata, “Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!”
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!”

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (3:8-12.14-19)
    
“Supaya kamu dapat memahami betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus.”
         
Saudara-saudara terkasih, aku ini yang paling hina di antara segala orang kudus. Tetapi kepadaku telah dianugerahkan kasih karunia untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus yang tidak terduga itu. Aku diutus menyatakan apa isi rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, pencipta segala sesuatu. Maksudnya supaya sekarang ini pelbagai ragam hikmat Allah diberitahukan oleh jemaat kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di surga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan Allah dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan menghadap kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya. Itulah sebabnya, aku bersujud di hadapan Bapa, pokok segala keturunan di surga dan di bumi. Aku berdoa supaya seturut kekayaan kemuliaan-Nya, Ia menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya yang tinggal di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu, Kristus diam di dalam hatimu, dan kamu berakar serta beralas dalam kasih. Aku berdoa supaya kamu bersama dengan semua orang kudus dapat memahami betapa lebar dan panjangnya, dan betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus; juga supaya kamu dapat mengenal kasih Kristus itu, sekalipun melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 4:10b, 2/4)
Allah telah mengasihi kita, dan telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (19:31-37)
    
"Lambung Yesus terbuka, dan mengalirlah darah serta air keluar."
    
Hari Yesus wafat adalah hari persiapan Paskah. Supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib, sebab Sabat itu adalah hari yang besar maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang yang disalibkan itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit, lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus, dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi salah seorang dari prajurit itu menikam lambung Yesus dengan tombak, dan segera mengalirlah darah serta air keluar. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberi kesaksian ini, dan kesaksiannya benar! Dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci, “Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan” dan nas lain yang mengatakan, “Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Seorang anak memberi hadiah kepada ibunya yang sedang berulang tahun. Sang ibu membuka kotak yang diberikan oleh anaknya dan perlahan-lahan tampak bahwa hadiah tersebut adalah sebuah lukisan berbingkai. Tetapi, sang ibu merasa bingung. Ia bertanya kepada anaknya, “Ini lukisan apa, Nak? Kok semuanya berwarna merah, hanya warna merah?” Jawabnnya, “Itu gambar hati!” Tetapi sang ibu masih tetap merasa bingung, “Tapi apa artinya, sayang?” Anak itu pun tersenyum dan dengan bangga berkata, “Itu gambar hati, ibu, ... ya ... gambar hati ibuku, hati yang selalu mencintai dan berkorban untuk saya, tapi saya tidak menemukan kertas yang cukup besar untuk dapat melukiskan hati ibu yang begitu besar..., besar sekali.... kertas itu terlalu kecil untuk menggambarkan hati ibu....”

 Hati adalah inti terdalam dari manusia dan mengungkapkan siapakah manusia itu. Hari ini kita mau belajar dari Hati Yesus yang Mahakudus. Dalam Injil hari ini dikatakan dengan sangat indah, “Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam” (Yoh 19:37). Ayat ini mengundang kita untuk mengundang Yesus yang mengorbankan hidup-Nya di kayu salib demi menebus dosa-dosa kita. Cinta Yesus sungguh total. Kita sulit menggambarkan Hati Yesus: begitu suci dan selalu mencintai kita meskipun kita penuh dengan dosa. Hati Yesus begitu luas dan dalam seperti samudera sehingga tidak ada seorang pun yang sanggup mengerti dan memahaminya.

 Margareta Maria Alacoque (1647-1690) menerima tugas Kristus yang menampakkan diri-Nya beberapa kali, untuk menyebarluaskan kebaktian kepada Hati-Nya yang Mahakudus. Kepada siapa saja yang menghormati Hati Kudus Yesus secara istimewa, Dia menjanjikan rahmat-rahmat-Nya. Salah satunya ialah para pendosa akan menemukan dalam hati-Nya sumber dan samudera belas kasihan yang tak terbatas.

 Sebagai orang beriman Kristiani kita dipanggil untuk menjadi pewarta Hati Yesus yang Mahakudus. Caranya, pertama, dengan mengakui bahwa kita adalah orang-orang berdosa namun sadar bahwa Hati Tuhan selalu terbuka bagi kita, kapan pun dan dalam situasi apa pun. Kedua, dengan membawa Hati Yesus yang penuh cinta itu kepada saudara-saudari yang ada di sekitar kita, khususnya mereka yang kurang mengalami cinta. (Joni/Cafe Rohani)

Antifon Komuni (Yoh 7:37-38)

Tuhan bersabda, "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, dari dalam hatinya akan mengalir air hidup."

Thus says the Lord: Let whoever is thirsty come to me and drink. Streams of living water will flow from within the one who believes in me.

atau (Yoh 19:34)
  
Seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

One of the soldiers with a spear opened His side, and immediately there came out blood and water.

Unus mílitumláncea látus éjus apéruit,et contínuo exívit sánguis et áqua.

Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.

Kamis, 11 Juni 2015
Peringatan Wajib St. Barnabas, Rasul


Kis. 11:21b-26; 13:1-3; Mzm. 98:2-3ab,3c-4,5-6; Mat. 10:7-13.

Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
  
 Hari ini kita memperingati St. Barnabas. Kisahnya dapat kita baca dalam Kisah para Rasul (bab 4, 9, 11, 13 dan 15). Nama aslinya adalah Yosef, namun kemudian mendapat julukan Barnabas, yang artinya Anak Penghiburan (Kis 4,36). Dialah orang yang pertama kali mau menerima Paulus segera setelah pertobatannya, ketika para murid yang lain cenderung menolaknya karena takut (Kis 9,26-28). Sebaliknya, Barnabas amat yakin kalau Paulus sudah menjadi manusia baru karena Tuhan sendiri telah mengubahnya (Kis 9,1-25).

  Ketika ia diutus ke Antiokhia, ia pun mengajak Paulus dengan menjemputnya di Tarsus, karena sebelumnya Paulus memang dipulangkan ke kampung halamannya karena kehadirannya menimbulkan persoalan di Gereja Yerusalem (Kis 11,22-30). Dalam perjalanan waktu, keduanya - Barnabas dan Paulus - menjadi partner yang luar biasa dalam mewartakan Injil dan Roh Kudus pun meminta : “Khususkanlah Barnabas dan Paulus baki-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka!” (Kis 13,2). Suatu saat memang terjadi perselisihan di antara Barnabas dan Paulus, yaitu ketika mereka hendak mengunjungi jemaat-jemaat yang telah mereka bangun (Kis 15,36). Barnabas ingin mengajak Markus namun Paulus menolaknya karena sebelumnya Markus pernah bersama-sama mereka tetapi berhenti di tengah jalan dan meninggalkan mereka di Pamfilia (Kis 15,37-39). Barnabas, yang hatinya selalu terbuka pada orang lain dan ingin melibatkan orang lain dalam karya misinya - sebagaimana sebelumnya telah ia lakukan juga pada Paulus ketika para rasul menolaknya - memilih untuk tetap bersama Markus. Barnabas membawa Markus berlayar ke Siprus untuk mewartakan Injil di sana. Kelak, antara Markus dan Paulus terjadi rekonsiliasi, kemungkinan setelah Barnabas wafat sebagai martir dengan cara dirajam oleh orang-orang Yahudi di Salamis (2Tim 4,11). Dia juga yang kemudian menulis pengalaman imannya akan Yesus Kristus dalam Injilnya. Inilah Barnabas, Anak Penghiburan yang kehadirannya selalu mendatangkan sukacita bagi orang lain karena ia mampu menjadi sabahat yang baik bagi siapapun, bahkan bagi mereka yang mengalami penolakan. Secara khusus, berkat Barnabaslah Paulus dapat menjadi pewarta Injil yang besar dan Markus menjadi penulis Injil yang singkat, padat dan jelas. Dengan cara itulah, Barnabas melaksanakan perintah Kristus: "Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat."

Doa: Tuhan, semoga dengan teladan dan doa St. Barnabas, kami mampu menjadi sahabat yang baik bagi siapa pun. Amin. -agawpr-

Kamis, 11 Juni 2015 Peringatan Wajib St. Barnabas, Rasul

Kamis, 11 Juni 2015
Peringatan Wajib St. Barnabas, Rasul

“Kita harus selalu berjalan dalam terang, karena Tuhan itu terang, sebagai putra-putri terang” (St. Kromasius)
   
Antifon Pembuka (Kis 11:24)

Berbahagialah orang kudus, yang termasuk bilangan para rasul. Ia orang baik, penuh Roh Kudus dan kepercayaan.

Blessed is this holy man, who was worthy to be numbered among the Apostles, for he was a good man, filled with the Holy Spirit and with faith
 

Doa Pagi


Allah Bapa, keselamatan umat manusia, Engkau telah memilih Santo Barnabas yang teguh dalam iman dan memenuhinya dengan Roh Kudus, untuk Kaukhususkan mempertobatkan para bangsa. Semoga Injil Kristus yang diwartakannya kini dengan giat kami sebar luaskan pula dengan perkataan dan perbuatan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
   
Perkembangan umat beriman di Antiokhia membawa sukacita dan kesaksian baru akan karya Allah di sana. Di antara mereka terdapat beberapa tokoh umat yang menjadi nabi dan pengajar. Ini menunjukkan bahwa komunitas ini tidak hanya berkembang dalam jumlah, tetapi juga bertumbuh dalam kualitas.
 

Bacaan dari Kisah Para Rasul (11:21b-26;13:1-3)   
    
"Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman"
           
Pada perkembangan awal umat beriman, di Antiokhia sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem. Lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus. Setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhia murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, Lukius orang Kirene, Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus. Pada suatu hari, ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus, “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Atau Tuhan telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3c-4.5-6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 28:19-20)
Pergilah, ajarlah segala bangsa, sabda Tuhan. Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.
 
Menjadi pewarta dan pelayan memiliki konsekuensi untuk tidak terikat pada hal-hal yang bisa menghalangi kepasrahan kepada Tuhan. Mereka juga memiliki tugas pelayanan tanpa memungut biaya. Tetapi mereka bisa menumpang di tempat orang-orang yang dianggap layak serta membawa warta keselamatan dan salam bagi setiap orang yang dijumpai.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:7-13)
    
"Kamu telah menerima dengan cuma-cuma; karena itu berilah dengan cuma-cuma pula."
     
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang-orang sakit, bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta, usirlah setan-setan! Kamu telah menerima dengan cuma-cuma; karena itu berilah dengan cuma-cuma pula! Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak, dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya; jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

  
Tidak perlu membawa apa-apa di dalam pemberitaan Kerajaan Allah. Tugas kita hanya satu, membawa Yesus di dalam diri kita, seperti dialami oleh Rasul Barnabas. Itulah satu-satunya bekal. Jangan heran bila dalam nama Yesus setan-setan akan lari terbirit-birit, orang sakit akan sembuh, orang mati akan bangkit. Itulah tanda-tanda kedatangan Kerajaan Allah.
 
Antifon Komuni (Yoh 15:15)
    
Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

I no longer call you slaves, because a slave does not know what his master is doing. But I have called you friends, because I have told you everything I have heard from my Father
   
Doa Malam
 
Ya Yesus, aku bersyukur atas hari ini, dan atas segala sesuatu yang kulakukan bagi sesama. Segala yang baik selalu berasal dari pada-Mu, maka jadikanlah aku sebagai murid-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.
 
 
Renungan: RUAH
 

Paus: Pernikahan Antara Pria Dan Wanita, Tidak Ada Ideologi Gender

 (Radio Vatikan) Tantangan yang dihadapi Gereja di Puerto Rico berada di bawah sorotan, di Vatikan pada hari Senin Paus Fransiskus bertemu dengan Uskup dari kepulauan Karibia.

Diantara kesulitan yang dihadapi orang di sana, Paus menyebutkan situasi ekonomi yang serius yang menyebabkan migrasi menyebar luas, pengangguran, korupsi, perdagangan narkoba dan kekerasan dalam rumah tangga.

Penekanan kebutuhan untuk fokus pada reksa pastoral keluarga Paus Fransiskus juga berbicara tentang tantangan ideologi gender dalam sambutan yang telah disiapkannnya yang dipegang untuk para Uskup selama audiensi.

Dalam ceramahnya, Paus kembali mengundang Gereja untuk menjauhkan diri dari ideologi dan trend politik dan meminta para pemimpin Gereja untuk menjaga ikatan bersama-sama dalam mengatasi masalah yang dihadapi negara Karibia dan wilayah AS.

Sakramen pernikahan adalah salah satu harta rakyat Amerika Latin yang paling penting, Paus mengatakan, dan itu harus dipertahankan. Dia mendesak mereka untuk menekankan pelayanan pastoral keluarga untuk melawan "masalah-masalah sosial yang serius" seperti "situasi ekonomi yang sulit, migrasi, kekerasan dalam rumah tangga" dan "pengangguran, perdagangan narkoba dan korupsi."

Tidak untuk ideologi gender, melindungi saling melengkapi antara pria dan wanita

Saling melengkapi antara seorang pria dan wanita sedang dipertanyakan oleh apa yang disebut ideologi gender dalam nama kebebasan dan masyarakat yang lebih adil, Paus mengamati. Bahkan, ia memperingatkan, perbedaan antara pria dan wanita yang bukan suatu pertanyaan "oposisi atau subordinasi melainkan persekutuan dan generasi ... selalu dalam gambar dan rupa Allah."
  
Tanpa saling memberi- ia menambahkan : “Tidak dapat memiliki pemahaman yang dalam dari yang lain -.

Para Uskup disatukan untuk menghadapi masalah negara

Paus mengajak para pemimpin Gereja tidak hanya berdoa tetapi juga untuk menjangkau dalam persahabatan dan "bantuan persaudaraan" untuk mengatasi banyak masalah serius yang dihadapi Puerto Rico. Dan, ia memperingatkan mereka "membuang-buang energi dalam banyak divisi dan bentrokan." "Semakin intens dalam kesatuan ... semakin menikmati misi, "katanya.

Paus Fransiskus mendorong para uskup untuk menjauhkan diri dari setiap ideologi atau trend politik yang dapat "membuang-buang waktu mereka dan Kecintaan nyata bagi Kerajaan Allah." Karena itu misinya, ia menunjukkan, Gereja tidak terikat pada sistem politik agar bisa selalu menjaga transendensi dari pribadi manusia.

Jadilah para Imam yang penyayang, peduli untuk panggilan

Paus menegaskan bahwa Uskup "adalah model bagi para imam dan memotivasi mereka untuk selalu mencari pembaruan spiritual dan menemukan kembali kegembiraan terlebih umatnya dalam keluarga besar Gereja." Mengingat perayaan tahun pengampunan yang akan datang, Paus karenanya meminta para uskup dan para imam untuk menjadi "pelayan dari pengampunan Allah, khususnya dalam Sakramen Rekonsiliasi. Untuk memiliki gembala yang baik, ia mencatat, pertama harus mulai dengan para seminari sehingga mereka dapat menghasilkan jumlah panggilan yang memadai. Dan, beliau mendesak umat beriman dari Puerto Rico, dalam asosiasi tertentu dan beberapa gerakan, untuk bekerja sama dengan murah hati dalam mewartakan Injil di setiap lingkungan termasuk yang berseteru dan terasing dari Gereja.

(Dari Radio Vatikan)
Diterjemahkan oleh : AG

Link : http://www.news.va/­en/news/­pope-marriage-between­-man-and-woman-no-to­-gender-i

Rabu, 10 Juni 2015 Hari Biasa Pekan X

Rabu, 10 Juni 2015
Hari Biasa Pekan X    

Untuk Yesus, Mesias Israel, yang terbesar dalam Kerajaan surga, sesuai dengan perkataan-Nya sendiri, memang wajar melaksanakan hukum sepenuhnya, juga perintah yang terkecil sekalipun. Ia malahan satu-satunya orang yang bisa melaksanakan hal itu secara sempurna. Bdk. Yoh 8:46. Seperti orang Yahudi sendiri akui, mereka tidak pernah mampu memenuhi hukum sepenuhnya, tanpa melanggar perintah yang terkecil sekalipun Bdk. Yoh 7:19; Kis 13:38-41; 15:10.. Karena itu, pada perayaan perdamaian tahunan, anak-anak Israel memohon ampun kepada Allah, karena pelanggaran mereka terhadap hukum. Hukum merupakan satu keseluruhan dan, sebagaimana santo Yakobus peringatkan: "Barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya" (Yak 2:10) Bdk. Gal 3:10;5:3.. (Katekismus Gereja Katolik, 578)


Antifon Pembuka (99:9)

Luhurkanlah Tuhan, Allah kita dan sujudlah menyembah di hadapan gunung kudus-Nya! Sebab kuduslah Tuhan Allah kita.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengikat perjanjian dengan kami dalam diri Yesus, Putra-Mu terkasih. Semoga kami Kaucurahi Roh-Nya, agar kami mengimani Engkau dan saling menaruh cinta kasih satu sama lain. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (3:4-11)
    
  
"Kami dijadikan pelayan suatu perjanjian baru, bukan yang terdiri dari suatu hukum yang tertulis, melainkan dari roh."
      
Saudara-saudara, besarlah keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dari diri kami sendiri, kami merasa tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri. Tetapi kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Dialah yang membuat kami sanggup menjadi pelayan suatu perjanjian baru; bukan perjanjian yang terdiri dari hukum yang tertulis, melainkan dari Roh. Sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. Pelayanan yang terukir dengan huruf pada loh-loh itu mematikan. Meskipun demikian, pelayanan itu disertai kemuliaan Allah pada waktu diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, wajah Musa bercahaya begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian, betapa lebih besar lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! Jadi, kalau pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu begitu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan Roh yang memimpin kepada pembenaran. Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti. Sebab jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai dengan kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kuduslah Engkau, ya Tuhan Allah kami.
Ayat. (Mzm 99:5.6.7.8.9)
1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!
2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.
3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.
4. Tuhan, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, bagi mereka, Engkaulah Allah yang mengampuni tetapi juga membalas perbuatan-perbuatan mereka.
5. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:17-19)
   
"Aku datang untuk menggenapi hukum."
     
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Janganlah kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, 'Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu yota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.' Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Yesus seringkali dituduh sebagai orang yang anti terhadap hukum Taurat karena sering melanggar aturan-aturan yang ada di dalamnya, seperti misalnya aturan Sabat. Secara gegabah, apa yang dilakukan Yesus tersebut kemudian dijadikan sebagai pembenaran bagi sedikit orang yang tidak mau taat pada aturan Gereja, seperti misalnya aturan liturgi yang dibuat oleh Kongregasi Ibadat Ilahi dan Tata Tertib Sakramen. Bahkan, ada di antara mereka yang menilai bahwa pembuat aturan liturgi dan mereka yang melaksakannya serta yang ingin mengoreksi praktik-praktik yang tidak sesuai aturan, sebagai orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat yang dikritik oleh Yesus. Di balik itu, secara implisit, mereka menganggap diri sebagai pengikut Yesus yang sebenarnya karena berani melawan arus dan tidak taat pada aturan yang ada. Namun, sekali lagi, apalah memang Yesus seperti itu? Tentu tidak.

 Apa yang dilakukan Yesus, yang kadang tampak sebagai pelanggaran hukum, itu sebenarnya bukan pelanggaran. Ia sendiri menegaskan bahwa semua yang Dia lakukan justru untuk menggenapi hukum taurat. Kata "menggenapi" ini dalam bahasa Yunani adalah πληρωσαι (plêrôsai), dari kata πληροω (pleroô) yang bermakna "memenuhi" (melakukan dengan penuh). Ia memang mengkritik sikap legalis dan munafik dari orang-orang Farisi dan para ahli Taurat, tetapi ia tidak mengkritik ketaatan pada hukum. Yang Ia kritik hanyalah praktik hukum yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan, misalnya menyembuhkan orang pada hari Sabat. Sebagai orang Yahudi, Yesus sendiri sangat taat pada hukum dan adat-istiadat Yahudi. Bahkan, Ia melakukan dengan sepenuh-penuhnya hukum Taurat, tidak hanya secara lahiriah dan legalis. Menurut-Nya, orang baru bisa melakukan hukum dengan sepenuhnya hanya kalau didasari oleh kasih. Oleh karena itu, harus kita mengerti bahwa segala tindakan Yesus yang tampaknya melanggar hukum Taurat, itu dibuat-Nya karena hukum itu telah diselengkan sehingga bertentangan dengan kasih dan Yesus ingin mengembalikan pada hakikat yang sesungguhnya.

 Marilah kita juga belajar dari Yesus: menjadikan kasih sebagai dasar dalam melaksanakan segala macam aturan yang ada agar kita dibebaskan baik dari sikap legalis maupun dari sikap semaunya sendiri. Kita taat pada aturan yang dibuat oleh Gereja, juga karena kita cinta pada Gereja dan kepada umat. Kita tahu, bahwa cinta itu mempersatukan. Maka, kalau kita tidak taat dan sampai ada perpecahan di antara umat, itu bukti nyata bahwa kita belum mencintai Gereja. "Ama et fac quod vis" (Cintailah dan lakukanlah apa yang kamu inginkan), kata St. Agustinus.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu manjadikan kasih sebagai dasar dari ketaatan kami terhadap aturan-aturan hidup yang ada. Amin. -agawpr-

Antifon Komuni (Mat 5:17)

Aku datang bukan untuk membatalkan hukum Taurat atau ajaran nabi, melainkan untuk menyempurnakannya.

PEMBERITAHUAN

Mohon dengan sangat, kepada siapa pun yang copy paste blog ini, terutama bagian renungan, bagian sumber renungan jangan dihapus!

Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Selasa, 09 Juni 2015
Hari Biasa Pekan X
 


2Kor. 1:18-22; Mzm. 119:129-133,135; Mat. 5:13-16.

Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Cukup sering saya ditanya oleh teman-teman dari negara lain, baik dari Asia, Afrika, Amerika maupun Eropa tentang jumlah umat katolik di Indonesia. Ketika saya mengatakan bahwa kami tidak sampai 3%, mereka heran dan berkomentar "kok sedikit sekali". Kalau yang bertanya itu teman dari Eropa, saya sering menambahkan, "Yah, meski sedikit, tapi gereja selalu penuh. Misa harian saja lebih dari 100 orang. Lha di sini, Misa Mingguan sampai 50 orang saja sudah banyak". Memang, untuk menjadi garam dan terang, tidak perlu jumlah yang banyak, yang penting kualitas yang baik. Masakan, kalau kebanyakan garam, juga malah tidak enak. Ruangan, kalau kebanyakan lampu juga boros dan malah menyilaukan. Maka, meski kita tetap harus mewartakan Injil dan agar semakin banyak orang mengimani Kristus, namun yang jauh lebih penting adalah kita sendiri yang sudah menjadi pengikut-Nya ini, meskipun sedikit, tetap dan semakin berkualitas. Kualitas itu tampak tidak hanya melalui kegiatan dan ritual keagamaan yang sifatnya internal tetapi juga melalui perbuatan-perbuatan baik di masyarakat, di tempat kerja dan di mana pun kita berada. Melalui perbuatan-perbuatan baik itu, kita tidak mencari pujian, penghormatan dan penghargaan tetapi melulu agar Tuhan semakin dimuliakan.

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk menjadi pengikut-Mu yang berkualitas sehingga nama-Mu semakin dimuliakan. Amin. -agawpr-

Selasa, 09 Juni 2015 Hari Biasa Pekan X

Selasa, 09 Juni 2015
Hari Biasa Pekan X

“Mari kita mempersembahkan kepada Tuhan korban agung yang meliputi segala, yakni cinta kita” (St. Efrem)


Antifon Pembuka (Mzm 5:16)

Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuji Bapa di surga.

Doa Pagi


Allah Bapa sumber kehidupan, Engkau menghendaki semua orang ikut serta menikmati cahaya-Mu. Kami mohon semoga hidup kami serta segala tingkah laku kami membawa nama-Mu semakin disayangi dan hidup kami sendiri dapat dirasakan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
 
Allah sudah menunjukkan kesetiaan akan janji penyelamatan-Nya. Oleh karena itulah manusia diharapkan memiliki tanggapan yang sepadan dengan menyatakan persetujuan dan kemauannya untuk menyelaraskan dirinya kepada dinamika penyelamatan Allah sendiri.
 

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1:18-22)
   
 
"Pada Yesus bukanlah terdapat "ya" dan "tidak, melainkan hanya ada "ya".
   
Saudara-saudara, demi Allah yang setia, janji kami kepada kalian bukanlah serentak “ya” dan “tidak”. Sebab Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kalian, yaitu oleh Silvanus, Timotius dan aku, bukanlah serentak “ya” dan “tidak”, di dalam Dia hanya ada “ya”. Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengucapkan “Amin” untuk memuliakan Allah. Sebab Allahlah yang meneguhkan kami bersama kalian dalam Kristus. Dia pulalah yang telah mengurapi kita serta memeteraikan tanda milik-Nya atas kita. Dialah yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan atas semua yang telah disediakan-Nya untuk kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan                       
Ref. Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:129.130.131.132.133.135)
1. Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya.
2. Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
3. Mulutku kungangakan dan megap-megap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.
4. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebagaimana patutnya orang-orang yang mencintai nama-Mu.
5. Teguhkanlah langkahku oleh janji-Mu, dan janganlah segala kejahatan berkuasa atasku.
6. Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:16)
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu di surga. Alleluya.
 
Iman adalah sarana untuk memberikan kesaksian kepada banyak orang. Ketika iman itu benar-benar diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari dalam rupa tata tingkah laku dan berbagai latihan rohani, orang lain akan melihat dan merasakan keunggulan nilai iman tersebut.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:13-16)
  
"Kalian ini cahaya dunia."
    
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda, “Kalian ini garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah dapat diasinkan? Tiada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak-injak orang. Kalian ini cahaya dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu di surga.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
 
Renungan
 
Kita sudah paham akan fungsi garam. Kiasan benda yang memiliki rasa asin ini diterapkan dalam kehidupan Kristiani. Garam bisa kehilangan daya asinnya. Hidup Kristen yang tidak diperbarui juga bisa kehilangan daya tariknya. Maka hidup kita harus terus bersinar dengan terus “menambah minyak”. Berusahalah mengasinkan diri agar tetap sedap dirasakan oleh orang-orang yang ada di sekitar kita.
 
Antifon Komuni (Mat 5:14a.16)

Kalian ini cahaya dunia. Hendaklah cahaya-Mu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatan-Mu yang baik dan memuji Bapa di surga.

Doa Malam
 
Tuhan, aku ingin memuliakan Engkau lewat perbuatanku setiap hari. Semoga sikap dan tingkah lakuku Kaujiwai dengan kasih-Mu sehingga aku pantas menjadi saksi-Mu. Ampunilah aku, atas segala kekurangan dan kesalahanku yang telah kuperbuat hari ini. Amin.
 
 
RUAH

Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Senin, 08 Juni 2015
Hari Biasa Pekan X


 
2Kor. 1: 1-7; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9; Mat. 5:1-12.

Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Pernah, suatu saat saya membaca sebuah status di facebook: "Bahagia karna Aku Bersyukur... Oooh Salah.. Selalu Bersyukur Karna Aku Bahagia... ini baru benar." Menurut saya sendiri, justru yang pertama itu yang benar, "Bahagia karena aku bersyukur" atau "Aku akan selalu bersyukur supaya aku selalu bahagia". Memang, ada banyak alasan untuk merasa bahagia dan tidak selalu sama untuk setiap orang. Yesus, hari ini menyampaikan beberapa hal yang hendaknya menjadi alasan untuk berbahagia. Namun, apa yang disampaikannya seolah-olah justru bertentangan dengan ukuran kebahagiaan pada umumnya. Umumnya, orang bahagia kalau kaya atau berkecukupan, kalau bersukacita, kalau bisa makan dan minum cukup, kalau punya jabatan dan kuasa, kalau terbebas dari persoalan, kesulitan, penindasan, siksaan, dll. Lha ini, Yesus malah mengatakan: berbahagialah yang miskin, yang berdukacita, yang lapar dan haus akan kebenaran, yang dianiaya, yang dicela, yang difitnah. Dalam situasi seperti itu, orang tentu akan sulit untuk bersyukur kalau ia tidak mampu melihat secara positif dan mengambil makna dari semua yang dialaminya, kemudian mensyukurinya. Namun, bagaimana kita bseryukut kalau situasinya seperti itu: miskin, lapar, menderita, dianiaya, difitnah, dll, kok bersyukur. Bisa, kalau kita mempunyai hati yang suci sehingga mampu melihat Allah dan menemukan kehendak-Nya dalam setiap peristiwa hidup kita, meski yang tidak mengenakkan sekalipun.

Doa: Tuhan, berilah kami hati yang suci agar kami mampu melihat-Mu dan menemukan kehandak-Mu dalam setiap peristiwa hidup yang kami alami sehingga kamu mampu mensyukurinya dan dengan demikian kami berbahagia. Amin. -agawpr-

Senin, 08 Juni 2015 Hari Biasa Pekan X

Senin, 08 Juni 2015
Hari Biasa Pekan X

"Sabda [artinya Kristus] melukiskan kerendahan hati yang sadar dan pengorbanan roh manusia sebagai 'kemiskinan di hadapan Allah', dan Rasul sendiri menempatkan bagi kita kemiskinan Allah sebagai contoh, ketika ia berkata: "Ia membuat diri-Nya menjadi miskin demi kepentingan kita" (2 Kor 8:9)" (St. Gregorius dari Nisa).
    

Antifon Pembuka (Mzm 34:9)

Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.

Doa Pagi


Allah Bapa Raja Mahamulia, kerajaan-Mu Kaujanjikan kepada orang miskin dan rendah hati. Kami mohon, semoga kami dapat menerima semangat-Mu, agar dapat memasuki kedamaian-Mu dan menjadi putra dan putri-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1:1-7)
  
 
"Allah menghibur kita, sehingga kita sanggup menghibur semua orang yang berada dalam macam-macam penderitaan."
    
Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Timotius, saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus dan kepada semua orang kudus di seluruh Akhaya. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasih dan Allah sumber segala penghiburan. Ia menghibur kami dalam segala penderitaan, sehingga kami sanggup menghibur semua orang yang berada dalam macam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. Sebab seperti halnya kami mendapat bagian berlimpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula berlimpahlah penghiburan kami oleh Kristus. Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kalian, jika kami dihibur, hal itu adalah untuk penghiburanmu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita. Kami mempunyai harapan yang teguh akan kalian. Sebab kami tahu, sebagaimana kalian turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, demikian juga kalian turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:12a)
Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:1-12)
   
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah."
    
Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit, sebab melihat orang banyak. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Yesus mulai berbicara dan menyampaikan ajaran ini kepada mereka, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kalian, jika demi Aku kalian dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di surga, sebab para nabi sebelum kalian pun telah dianiaya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Kita semua pasti pernah mengunjungi kerabat/teman/saudara yang sedang sakit. Dalam kunjungan tersebut tentu kita ingin berbagi kebahagiaan. Tujuannya adalah supaya kerabat/teman/saudara yang sakit tersebut mendapatkan penghiburan dan merasakan kebahagiaan. Kita juga pasti pernah merasakan sakit. Rasa sakit yang kita alami tidak jarang membuat kita merasa begitu sedih karena kita tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Bahkan, rasa sakit tersebut kadang membuat kita putus asa. Kehadiran orang-orang yang menengok kita memberi makna tersendiri, memberi penghiburan yang melegakan.

Dalam bacaan pertama maupun kedua, kita mendapat tantangan untuk membagikan penghiburan dan kebahagiaan kepada sesama. Bahagia adalah sikap iman yang dituntut oleh Yesus, sebagaimana yang disabdakan-Nya kepada para murid dalam kotbahnya di bukit. Kalau kita cermati ada 9 kali kata berbahagia yang diucapkan oleh Yesus. Bahagia adalah sikap dasar sebagai orang beriman. Orang yang beriman adalah orang yang berbahagia, karena menerima sabda Tuhan, karena Tuhan sudi memberikan penghiburan kepada kita, dan karena memang itulah yang dituntut dari kita.

Mari dengan berani kita menjadi sumber kebahagiaan bagi sesama dan tidak segan menghibur sesama yang sedang mengalami penderitaan. (AXN/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (Mat 5:5)

Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan dimiliki bumi.

Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus

Minggu, 07 Juni 2015
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus


Kel. 24:3-8; Mzm. 116:12-13,15,16bc,17-18; Ibr. 9:11-15; Mrk. 14:12-16,22-26
"Ambillah, inilah Tubuh-Ku ... Inilah Darah-Ku."

Hari ini, kita merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus yang telah ditetapkan sebagai perayaan resmi Gereja sejak abad ke-13. Adalah Sr. Yuliana dari Liège (Belgia) yang pada usia 16 tahun (1209) mendapatkan penglihatan: sebuah noda hitam pada bulan yang pada waktu itu bersinar gemilang. Setelah lama berdoa dan bermatiraga, Yesus Sendiri menampakan diri kepadanya dan menjelaskan bahwa bulan itu melambangkan Gereja yang begitu terang gemilang dengan berbagai macam perayaan. Namun, adanya noda hitam menunjukkan bahwa ada yang kurang, yaitu perayaan untuk menghormati Sakramen Mahakudus secara khusus. Oleh karena itu, Ia meminta: “Sesungguhnya, Aku menghendaki agar ditetapkan suatu hari raya istimewa bagi Gereja Pejuang, sebab perayaan ini teramat penting, yaitu Hari Raya Sakramen dari Altar yang Mahamulia dan Mahakudus. Pada masa sekarang, perayaan akan Misteri ini hanya dilakukan pada hari Kamis Putih. Tetapi, pada hari itu, teristimewa Sengsara dan Wafat-Ku yang direnungkan. Sebab itu, Aku menghendaki suatu hari lain dikhususkan, di mana Sakramen Mahakudus dari Altar akan dirayakan oleh segenap umat Kristiani! Alasan pertama mengapa Aku menghendaki hari raya khusus ini adalah agar iman akan Sakramen Mahakudus diperteguh, terutama apabila orang-orang jahat menyerang misteri ini di kemudian hari. Alasan kedua adalah agar umat beriman diperkuat dalam mencapai kesempurnaan melalui kasih mendalam dan sembah sujud kepada Sakramen Mahakudus. Alasan ketiga adalah agar supaya dengan hari raya ini dan dengan cinta kasih yang ditujukan kepada Sakramen dari Altar, silih dilakukan bagi penghinaan dan kurangnya rasa hormat terhadap Sakramen Mahakudus.” Setelah melewati perjuangan yang panjang dan berliku, Sr. Yuliana mengajukan gagasan hari raya demi menghormati Sakramen Mahakudus ke hadapan Uskup Robert de Thorete. Oleh karena itu, pada tahun 1246 Bapa Uskup menginstruksikan kepada segenap imam agar mulai tahun berikutnya merayakan Pesta Sakramen Mahakudus. Hari Raya Sakramen Mahakudus untuk pertama kalinya dirayakan oleh para imam dan segenap umat beriman di Gereja St Martin, Liège. Akhirnya, pada tanggal 8 September 1264, Paus Urbanus IV menerbitkan Bulla Transiturus dan memaklumkan agar Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus dirayakan setiap tahun pada hari Kamis sesudah Hari Raya Tritunggal Mahakudus. Sejak tahun 1970, Hari Raya Corpus Christi atau Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus di Indonesia oleh konferensi uskup Hari Raya ini dipindahkan pada hari Minggu sesudah Hari Raya Tritunggal Mahakudus.

Pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini, kita sendiri mendengar Yesus yang mengundang kita, "Ambillah, inilah Tubuh-Ku ... Inilah Darah-Ku". Gereja pun juga mengundang kita semua melalui ajarannya, seperti yang dinyatakan dalam Kitab Hukum Kanonik ini: "Umat beriman kristiani hendaknya menaruh hormat yang sebesar-besarnya terhadap Ekaristi mahakudus, dengan mengambil bagian aktif dalam perayaan Kurban mahaluhur itu, menerima sakramen itu dengan penuh bakti dan kerap kali, serta menyembah-sujud setingggi-tingginya" (Kan 898).

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami semakin menghormati Ekaristi dengan merayakannya sesering mungkin, dengan persiapan dan penghayatan yang baik, serta dengan buah-buah yang nyata dalam hidup sehari-hari. Amin. -agawpr-

Minggu, 07 Juni 2015 Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus

Minggu, 07 Juni 2015
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus

Saya mempertimbangkan dalam tugas saya untuk mengadakan seruan yang kuat, agar norma-norma liturgi tentang perayaan Ekaristi diperhatikan dengan sangat setia. Norma-norma ini adalah ungkapan konkret dari kodrat gerejani otentik mengenai Ekaristi; inilah maknanya yang terdalam. Liturgi tak pernah menjadi milik privat perseorangan, baik dari selebran maupun komunitas, tempat merayakan misteri-misteri. Rasul Paulus telah mengamanatkan kata-kata keras kepada umat di Korintus, justru karena kekurangan besar dalam perayaan Ekaristi sampai mengakibatkan perpecahan, skisma, dan menimbulkan pengelompokan, haireseis (lih. 1Kor 11:17-34) (Paus Yohanes Paulus II, Surat Ensiklik Ecclesia de Eucharistia, Ekaristi dan Hubungannya dengan Gereja, No. 52)


Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 81:17)

Ia telah memberi mereka gandum yang terbaik. Ia telah mengenyangkan mereka dengan madu dari gunung batu.

He fed them with the finest wheat and satisfied them with honey from the rock.

atau
Antifon: Cibavit eos ex adipe frumenti, alleluia: et de petra, melle saturavit eos, alleluia, alleluia, alleluia.
Ayat Mazmur.
1. Exsultate Deo adiutori nostro: iubilate Deo Iacob. (Antifon)
2. Sumite psalmum, et date tympanum: psalterium iucundum cum cithara. (Antifon)
3. Ego enim sum Dominus Deus tuus, qui eduxi te de terra ægypti: dilata os tuum, et implebo illud. (Antifon)

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang maha pengasih dan penyayang, Engkau tak henti-hentinya memperkuat Gereja dengan santapan tubuh dan darah Putra-Mu. Semoga kami selalu memperoleh kekuatan baru setiap kali kami menyambut Tubuh dan Darah Putra-Mu Yesus Kristus, Tuhan kami yang hidup dan bertakhta bersama Bapa dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Keluaran (24:3-8)
   
 
"Inilah darah perjanjian yang diikat Allah dengan kamu."
   
Ketika Musa turun Gunung Sinai, dan memberitahukan kepada bangsa Israel segala firman dan peraturan Tuhan, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak, “Segala firman yang telah diucapkan Tuhan itu, akan kami laksanakan!” Musa lalu menuliskan segala firman Tuhan itu. Keesokan harinya, pagi-pagi, didirikannya mezbah di kaki gunung itu, dengan dua belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel. Kemudian disuruhnyalah orang-orang muda dari bangsa Israel mempersembahkan kurban bakaran dan menyembelih lembu-lembu jantan sebagai kurban keselamatan kepada Tuhan. Sesudah itu Musa mengambil sebagian dari darah itu, lalu ditaruhnya ke dalam pasu; sebagian lagi dari darah itu disiramkannya pada mezbah itu. Lalu diambilnya kitab perjanjian itu dan dibacakannya, dan bangsa itu mendengarkan. Lalu mereka berkata, “Segala firman Tuhan akan kami laksanakan dan kami taati!” Kemudian Musa mengambil darah itu dan memercikkannya kepada bangsa itu seraya berkata, “Inilah darah perjanjian yang diikat Tuhan dengan kamu, berdasarkan segala firman ini.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, 3/4, PS 856
Ref. Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu, Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.
Ayat. (Mzm 116:12-13.15.16b-18; Ul: lh. 1Kor 10: lh.16)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan, segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan, kematian semua orang yang dikasihi-Nya, Ya Tuhan, aku hamba-Mu, aku hamba-Mu, anak sahaya-Mu, Engkau telah melepaskan belengguku.
3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:11-15)
   
"Darah Kristus akan menyucikan hati nurani kita."
     
Saudara-saudara terkasih, Kristus telah datang sebagai Imam Agung demi kesejahteraan masa yang akan datang; Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan lebih sempurna, yang bukan buatan tangan manusia, artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat pelunasan yang kekal. Sebab, jika darah domba dan lembu jantan dan percikan abu lembu muda mampu menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang atas dorongan Roh Abadi telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tidak bercacat; betapa darah ini akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup. Karena itu Kristus adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Madah Ekaristi, sol = es, m.7, PS 556 (fakultatif)
Syair: Lauda Sion, ayat 1-4.5-8 Thomas dari Aquino 1263/64, terj. Komlit KWI 1992
Lagu: Prancis abad ke-12, Graduale Romanum 1974
1. Sion, puji Penyelamat, Sang Pemimpin dan Gembala dalam kidung pujian.
2. Pujilah sekuat hati, kar'na Dia melampaui puji yang kaulambungkan.
3. Hari ini yang tersaji: Roti Hidup yang dipuji, sumber hidup yang kekal.
4. Itulah yang dihidangkan bagi para rasul Tuhan: Tak perlu diragukan.
5. Lihat Roti malaikat, jadi boga peziarah: sungguh itu roti putra, anjing jangan diberi.
6. Inilah yang dilambangkan waktu Ishak dikurbankan: Domba Paskah disajikan, dan manna dihujankan.
7. Yesus, Roti yang sejati, Kau Gembala murah hati, s'lalu lindungilah kami, dan tunjukkan pada kami bahagia yang kekal.
8. Dikau Allah mahakuasa, bimbing kami, insan fana, undang kami dalam pesta, dan jadikan kami warga umat kudus bahagia. Amin. Alleluya.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (lih. Yoh 6:51) 2/4
Akulah roti hidup yang turun dari surga; siapa yang makan roti ini akan hidup selama-lamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (14:12-16.22-26)
   
"Inilah Tubuh-Ku, inilah Darah-Ku."
    
Pada hari pertama Hari Raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid berkata kepada Yesus, “Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?” Lalu Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan, “Pergilah ke kota! Di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia, dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Guru berpesan, ‘Di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama dengan murid-murid-Ku? Lalu orang itu akan menunjukkan kepadamu sebuah ruangan yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!’” Maka berangkatlah kedua murid itu. Setibanya di kota, mereka dapati semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, membagi-bagi roti itu lalu memberikannya kepada para murid, seraya berkata “Ambillah, inilah Tubuh-Ku!” Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur, lalu memberikannya kepada para murid, dan mereka semua minum dari cawan itu. Dan Yesus berkata kepada mereka, “Inilah Darah-Ku, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak lagi akan minum hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya yang baru, yaitu dalam Kerajaan Allah.” Sesudah menyanyikan lagu pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Seringkali, kalau saya mengikuti sebuah acara, si pembawa acara berkata, “Akhirnya, tibalah bagi kita saat yang ditunggu-tunggu, yaitu makan.” Atau, “Sampailah kita pada acara puncak, yaitu makan!” Saya tidak tahu apakah ungkapan tersebut hanyalah guyonan atau serius; yang jelas setelah selesai makan (tanpa harus ditutup oleh pembawa acara) sudah banyak orang langsung pulang. Itu sebabnya acara makan benar-benar menjadi acara puncak.

Demikian pula dengan perjamuan makan yang diadakan oleh Yesus dan murid-murid-Nya. Acara perjamuan makan itu benar-benar menjadi acara puncak kebersamaan Yesus dan para murid-Nya. Setelah itu Yesus harus menderita dan akhirnya wafat di salib, sedangkan para murid lari meninggalkan-Nya dan tercerai-berai.

Perjamuan makan yang diadakan oeh Yesus bersama dengan para murid-Nya bukanlah perjamuan makan biasa. Perjamuan tersebut menjadi kesempatan bagi Yesus untuk menggenapi seluruh karya-Nya di dunia, yaitu menyerahkan diri-Nya secara total untuk manusia. “Inilah Tubuh-Ku” dan “Inilah Darah-Ku” menjadi ungkapan puncak dari kasih Yesus kepada para murid-Nya dan manusia. Seakan Yesus mau menggenapi apa yang pernah disabdakan-Nya, “Tak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang sahabat yang rela menyerahkan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”

Apa pemberian tertinggi dari manusia selain nyawanya? Selain tubuh dan darahnya? Tidak ada pemberian tertinggi dari manusia selain memberikan hidupnya sendiri. Itulah yang dilakukan Yesus kepada kita semua: Ia memberikan Tubuh dan Darah-Nya bagi kita sebagai makanan dan minuman. Dengan memberikan Tubuh dan Darah-Nya bagi kita, Yesus tidak ingin manusia “kelaparan”. Dia ingin manusia tetap hidup, kuat dan semangat.

Hingga saat ini, Yesus masih terus menyerahkan Tubuh dan Darah-Nya bagi kita, yang senantiasa kita terima dalam perayaan Ekaristi. Tubuh dan Darah Yesus yang boleh kita santap telah menjadi makanan dan minuman rohani kita, sehingga kita tidak lagi merasa lapar. Dengan menyantap Tubuh dan Darah Yesus, kita bersatu dengan-Nya, sehingga kita tidak akan tercerai-berai.

Tampaknya, Gereja mencoba untuk menyadarkan kembali umat beriman akan besarnya cinta kasih Tuhan kepada umat-Nya dengan merayakan hari raya Tubuh dan Darah Kristus. Hari raya ini rutin dirayakan setiap tahun dan selalu ditempatkan setelah Masa Paskah supaya penghayatan umat akan sengsara dan wafat Yesus semakin diteguhkan dan diyakinkan bahwa pengorbanan diri Yesus bagi manusia benar-benar telah dilakukan-Nya dan nyata.

Mungkin yang bisa kita refleksikan untuk kita saat ini adalah semangat pengorbanan. Dunia kita saat ini kurang mengajarkan semangat pengorbanan, terutama berkorban untuk sesama. Jangankan berkorban nyawa atau hidup, berkorban untuk menyisihkan penghasilannya untuk sesama yang miskin saja, sulit sekali. Itulah sebabnya dunia kita saat ini tidak mengenal kasih, sehingga ungkapan “Inilah Tubuhku dan Darahku” jarang kita dengar. Yang ada ialah “Inilah milikku dan bukan milikmu!” [Petrus Harsa/RUAH]

Antifon Komuni (Yoh 6:56)

Siapa yang makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, sabda Tuhan.

Whoever east my flesh and drinks my blood remains in me and I in him, says the Lord.

Qui manducat carnem meam, et bibit sanguinem meum, in me manet, et ego in eo, dicit Dominus.

"Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat"

Sabtu, 06 Juni 2015
Hari Biasa Pekan IX


Tob. 12: 1,5-15,20; MT Tb. 13:2,6,7,8; Mrk. 12:38-44.
  
"Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat"
 
Para ahli Taurat merupakan salah satu kelompok yang membenci Yesus. Dengan berbagai cara, mereka berusaha menjerat dan menjebak-Nya agar dapat mempersalahkan-Nya dan akhirnya menjatuhi hukuman. Namun, konsisten dengan ajaran cinta kasih-Nya, Yesus tidak membalas kebencian mereka dengan kebencian. "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu" (Mat 5,44), begitulah Ia mengajarkan. Bahkan, kepada murid-murid-Nya, Yesus tidak meminta agar mereka menghindari dan menjauhi para ahli Taurat tetapi hanya meminta mereka untuk berhati-hati, waspada dan bijaksana. Permintaan Yesus ini, kiranya juga untuk kita. Kalau di masyarakat kita ada orang atau sekelompok orang yang mempunyai perilaku dan kebiasaan kurang baik, kita juga tidak perlu menghindari dan menjauhinya. Kita sebaiknya tetap menyapa dan bergaul dengan mereka, tetapi dengan penuh kehati-hatian, kewaspadaan dan kebijaksanaan agar jangan sampai kita ketulatan perilaku buruk mereka tetapi sebaliknya kita berusaha agar perilaku baik kitalah yang menulari mereka.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu bersikap hati-hati, waspada dan bijaksana dalam bergaul dan hidup bersama. Amin. -agawpr-

Sabtu, 06 Juni 2015 Hari Biasa Pekan IX

Sabtu, 06 Juni 2015
Hari Biasa Pekan IX

“Jika kamu ingin tahu, jalan mana yang harus kamu ikuti, pilihlah Kristus, karena Dia itu jalan” (St. Tomas dari Aquino)

Antifon Pembuka (Tob 13:7)

Pujilah Tuhan yang adil dan agungkanlah Raja yang kekal! Pandanglah apa yang dikerjakan-Nya bagimu, muliakanlah Dia dengan segenap mulut.

Doa Pagi

Allah Bapa Sumber Kebahagiaan, kebahagiaan manusia dan dunia Kauletakkan di tangan kami. Kami mohon semoga hati kami selalu tabah, agar dapat beramal baik sekuat kuasa kami untuk membangun kebahagiaan sesama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
 
Rahmat Allah diturunkan secara cuma-cuma. Walaupun demikian, penerima anugerah diharapkan mewartakan kebaikan Allah ini kepada orang lain dan mewartakannya sebagai bentuk kesaksian bahwa Allah masih senantiasa menyertai mereka yang menjaga kesetiaan iman kepada-Nya.
 

Bacaan dari Kitab Tobit (12:1.5-15.20)
    
 
"Aku naik kepada Dia yang mengutus aku. Tetapi kalian, pujilah Tuhan."
    
Setelah perayaan nikah Tobia dan Sara selesai, Tobit memanggil anaknya Tobia dan berkata, “Anakku, jangan lupa memberikan upah kepada orang yang mengantar engkau. Dan ingatlah untuk menambah upahnya!” Maka Tobit berkata kepada Rafael, “Ambillah sebagai upahmu separuh dari segala sesuatu yang kaubawa waktu datang, lalu engkau boleh pergi dengan selamat.” Tetapi Rafael memanggil Tobit dan Tobia sendiri-sendiri, lalu berkata kepada mereka, “Pujilah Allah dan muliakanlah Dia di hadapan semua orang yang hidup karena segala anugerah yang telah diberikan-Nya kepadamu. Pujilah nama-Nya, dan bernyanyi-nyanyilah kepada-Nya. Wartakanlah kepada semua orang perbuatan-perbuatan Allah sebagaimana layaknya. Jangan berayal memuliakan Dia. Memang rahasia raja patut disembunyikan, tetapi perbuatan Allah pantaslah disingkapkan dan dimuliakan. Lakukanlah yang baik, niscaya malapetaka tidak akan menimpa kalian. Lebih baiklah doa yang benar dan sedekah yang jujur daripada kekayaan orang yang lalim. Sungguh, sedekah melepaskan dari maut dan menghapus setiap dosa. Orang yang memberi sedekah akan mencapai umur panjang. Sebaliknya, orang yang melakukan dosa dan kejahatan, merugikan diri sendiri. Segenap kebenaran hendak kuwartakan kepadamu dan tidak satu pun kusembunyikan terhadap kalian. Sudah kutandaskan kepadamu: Rahasia raja patut disembunyikan tetapi perbuatan Allah pantaslah disingkapkan. Maka ketahuilah, ketika engkau dan Sara berdoa, akulah yang menyampaikan ingatan akan doamu itu ke hadapan kemuliaan Tuhan. Demikian pula waktu engkau menguburkan orang-orang mati! Ketika engkau serta merta bangkit dan meninggalkan makananmu untuk pergi mengapani jenazah itu, akulah yang diutus untuk mencobai engkau. Lagi pula, aku jugalah yang diutus oleh Allah untuk menyembuhkan baik engkau sendiri maupun Sara, menantumu. Aku ini Rafael, satu dari ketujuh malaikat yang melayani di hadapan Allah yang mulia. Oleh sebab itu pujilah Tuhan di atas bumi dan muliakanlah Allah! Camkanlah! Aku naik kepada Dia yang telah mengutus aku. Tuliskanlah segala sesuatu yang telah terjadi atas dirimu.” Lalu Rafael naik dan tidak dapat mereka lihat.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Terpujilah Allah yang hidup selama-lamanya.
Ayat. (MT Tb 13:2.6.7.8)
1. Terpujilah Allah yang hidup selama-lamanya, kerajaan-Nya tetap sepanjang sekalian abad. Memang Ia menyiksa, tetapi juga mengasihani, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati, tetapi menaikkan juga dari sana; tidak seorang pun luput dari tangan-Nya.
2. Jika dengan segenap hati kamu berbalik kepada-Nya, dan dengan segenap jiwa berlaku benar di hadapan-Nya, niscaya Ia pun berbalik kepada kamu, dan wajah-Nya pun tidak disembunyikan-Nya terhadap kamu.
3. Pandanglah apa yang dikerjakan-Nya bagi kamu, muliakanlah Dia dengan segenap mulut. Pujilah Tuhan yang adil dan agungkanlah Raja yang kekal.
4. Aku memuliakan Dia di tanah pembuanganku, kunyatakan kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada kaum berdosa. Bertobatlah, hai orang-orang berdosa, lakukanlah apa yang benar di hadapan-Nya. Siapa tahu Ia berkenan akan kamu dan menjalankan belas kasihan kepadamu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah yang bersemangat miskin, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.
 
Latihan rohani bukan didasarkan pada pujian orang lain atas latihan-latihan yang kita kerjakan, namun didasarkan pada ketulusan kita dalam membangun relasi yang semakin dekat dengan Allah. Ketulusan ini akan memudahkan kita untuk bersikap rendah hati di hadapan Tuhan dan hormat terhadap sesama, terutama mereka yang kecil dan rendah.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:38-44)
   
"Janda miskin itu telah memberi lebih banyak daripada semua orang lain."
     
Pada suatu hari Yesus dalam pengajaran-Nya berkata, “Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat. Mereka suka berjalan-jalan dengan pakaian panjang dan suka menerima penghormatan di pasar. Mereka suka menduduki tempat-tempat terdepan dalam rumah ibadat dan tempat terhormat dalam perjamuan. Mereka mencaplok rumah janda-janda sambil mengelabui orang dengan doa panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. Pada kali lain sambil duduk berhadapan dengan peti persembahan Yesus memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda miskin. Ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka Yesus memanggil para murid-Nya dan berkata kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda itu memberi dari kekurangannya: semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Yesus mengingatkan kita semua agar waspada terhadap ahli Kitab yang berdoa panjang dank keras supaya dilihat dan dihormati orang sebagai orang suci. Sementara pada saat yang sama, mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan tercela seperti “menelan” rumah janda-janda. Kemunafikan seperti ini tak pernah boleh ditolerir. Janganlah kita juga berlaku munafik.

Antifon Komuni (Mrk 12:44)

Janda ini memberi derma dari kekurangannya. Ia memberikan seluruh nafkah yang ada padanya.

Doa Malam

Allah Bapa Mahakuasa, meski segalanya telah kami persembahkan kepada-Mu, kami masih tetap hamba yang tak berguna. Ajarilah kami menjadi abdi satu sama lain dan salib melayani dalam kedamaian dan sukacita, dalam penderitaan dan keprihatinan, agar dunia menjadi lebih baik. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy