| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

"Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."

Selasa, 03 Februari 2015
Hari Biasa Pekan IV
 
Ibr. 12:1-4; Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32; Mrk. 5:21-43.

"Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."

Duabelas tahun bukanlah waktu yang pendek. Apalagi kalau dilewati dengan penderitaan seperti yang dialami oleh wanita yang menderita pendaharan tersebut. Ia telah berobat ke berbagai tabib dan menghabiskan hartanya namun sama sekali tidak sembuh, malah semakin memburuk. Untung, ia tidak putus asa dan kehilangan harapan. Ia masih punya iman, meskipun mungkin bukan iman yang besar. Dikatakan bahwa ia hanya mendengar berita-berita tentang Yesus dan ketika kebetulan Yesus ada di dekatnya, ia menjamah jubah-Nya dengan keyakinan bahwa ia akan sembuh. Rupanya, ia bukanlah orang yang sengaja mencari Yesus dengan intensi khusus seperti Yairus. Ia hanyalah satu dari antara orang banyak yang berdesak-desakan mengerumuni Yesus. Ia juga tidak berani terang-terangan memohon kepada Yesus untuk disembuhkan tetapi diam-diam dan takut-takut menjamah jubah-Nya. Namun bagi Yesus, itu sudah cukup. Sekecil apa pun iman dan harapan yang dimiliki, kalau disertai tindakan untuk datang kepada Tuhan dan menjamah-Nya, pasti mendatangkan berkat. Sekarang, bagaimana kita bisa menghayati iman dan harapan yang demikian? Yang istimewa adalah dengan merayakan Ekaristi, di mana kita secara istimewa diperkenankan untuk menyembah dan menjamah Tubuh Kristus serta memakan-Nya.

Doa: Tuhan, semoga iman dan harapan kami kepada-Mu senantiasa mengantar kami untuk datang dan menjamah-Mu secara istimewa dalam Ekaristi. Amin. -agawpr-

Selasa, 03 Februari 2015 Hari Biasa Pekan IV

Selasa, 03 Februari 2015
Hari Biasa Pekan IV
 
“Bapa mempunyai banyak tempat kediaman sama dengan banyaknya anggota dalam tubuh” (St. Ireneus)
 

Antifon Pembuka (Ibr 12:1)

Marilah kita tinggalkan semua beban dosa, perintang kita, dan berlomba dengan tekun sebagaimana diwajibkan.

Doa Pagi

Allah Bapa sumber kebijaksanaan, semoga tertanam dalam di hati kami nama siapa saja yang telah mendahului kami memberi kesaksian atas cinta kasih-Mu kepada manusia. Semoga kami bangkit kembali dalam hidup baru, saling membantu, dan hidup rukun. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
   
Kita diundang untuk mengarahkan mata hati kita kepada Yesus. Dialah yang membawa kita kepada iman. Iman itulah yang mengantar kita kepada keselamatan. Karena lewat penderitaan dan salib-Nya kita dibawa kepada sukacita hidup.
   

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:1-4)
  
 
"Marilah kita berlari dengan tabah hati dalam perlombaan yang diwajibkan kepada kita."
   
Saudara-saudara, kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita. Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus. Dialah yang memimpin kita dalam iman, dan Dialah yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan! Dengan mengabaikan kehinaan Ia tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Yesus, yang tabah menanggung bantahan terhadap diri-Nya, bantahan yang datang dari pihak orang-orang berdosa. Janganlah kamu menjadi lemah dan putus asa, sebab dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang mencari Engkau, ya Tuhan, akan memuji-muji Engkau.
Ayat. (Mzm 21:2b-27;8.30.31-32)
1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang takwa. Orang miskin akan makan sampai kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia; biarlah hati mereka hidup untuk selamanya!
2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar, lalu berbalik kepada Tuhan; segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya. Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah: Semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang telah kembali ke pangkuan pertiwi.
3. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan menceritakan hal ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang, dan menuturkan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti. Semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Yesus memikul kelemahan kita, dan menanggung penyakit kita.
 
Mukjizat terjadi karena iman. Orang mengalami kasih Tuhan yang menyelamatkan dan menyembuhkan pertama-tama karena penyerahan diri kepada Tuhan. Yairus datang kepada Yesus dengan penuh iman. Anaknya akhirnya dibangkitkan Yesus. Seorang wanita yang sakit pendarahan dengan penuh iman menjamah jubah Yesus. Ia akhirnya mengalami kesembuhan.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (5:21-43)
   
"Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!
       
Sekali peristiwa, setelah Yesus menyeberang dengan perahu, datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia. Ketika itu Yesus masih berada di tepi danau. Maka datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya. Dengan sangat ia memohon kepada-Nya, “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakkan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sampai habislah semua yang ada padanya; namun sama sekali tidak ada fadahnya, malah sebaliknya: keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya, “Asal kujamah saja jubah-Nya aku akan smebuh.” Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakit itu. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya. Maka Ia berpaling di tengah orang banyak itu dan bertanya, “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” Murid-murid-Nya menjawab, “Engkau melihat sendiri bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu! Bagaimana mungkin Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” Lalu Yesus memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan itu. Maka perempuan tadi menjadi takut dan gemetar sejak ia mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya. Maka ia tampil dan tersungkur di depan Yesus. Dengan tulus ia memberitahukan segala sesuatu kepada Yesus. Maka kata Yesus kepada perempuan itu, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata, “Anakmu sudah mati! Apa perlunya lagi engkau menyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat, “Jangan takut, percaya saja!” Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus, dan Yohanes, saudara Yakobus. Dan tibalah mereka di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana Yesus melihat orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah masuk, Yesus berkata kepada orang-orang itu, “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!” tetapi mereka menertawakan Dia. Maka Yesus menyuruh semua orang itu keluar. Lalu Ia membawa ayah dan ibu anak itu, dan mereka yang bersama-sama dengan Yesus masuk ke dalam kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya, “Talita kum”’ yang berarti, “Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Yesus berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu. Lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Penyembuh dan pemberi hidup sejati adalah Allah sendiri. Betapa pun hebatnya obat, dan berapa biaya yang sudah dihabiskan. Bila Allah belum berkenan maka segalanya menjadi sia-sia, seperti terjadi pada perempuan yang sakit pendarahan itu. Bila Allah mau maka hanya dengan menyentuh jumbai jubah-Nya, maka segera sembuh. Dalam diri Yesus, Allah begitu sibuk melayani, menyembuhkan orang-orang yang datang dan percaya bahkan mereka yang mati pun dibangkitkan. Tetapi lebih dari kesembuhan dari sakit derita dan kebangkitan dari mati di dunia ini, Yesus menjanjikan kebahagiaan kekal. Dan jalan yang ditempuh lewat derita dan kematian-Nya. Untuk itu, kita perlu bertobat dan percaya utuh kepada-Nya.

Doa Malam

Allah Bapa sumber iman kepercayaan, mereka yang mencari Engkau Kau sambut melalui Yesus yang membimbing dan melaksanakan iman. Maka kami bersyukur dan mohon, semoga kami selalu melaksanakan Sabda-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
 

RUAH

"Mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan"

Senin, 02 Februari 2015
Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah 

 Mal. 3:1-4; Mzm. 24:7,8,9,10; Ibr. 2:14-18; Luk. 2:22-40 

 "Mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan" 

Hari ini kita merayakan pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah. Tampak sekali di sini, kualitas iman keluarga Nazaret. Mereka adalah keluarga yang taat pada hukum atau aturan keagamaan yang dihayati secara turun-temurun. Kendati mereka adalah keluarga terpilih dan istimewa di hadapan Allah, namun mereka tetap rendah hati dan menjalankan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh keluarga-keluarga lain. Selain itu, tampak pula kualitas keluarga mereka dalam mendidik anak. Yesus adalah Anak Allah. Mereka hanya sekedar "dititipi" untuk mengasuh-Nya. Maka, mereka tidak lupa mempersembahkan-Nya kepada Allah. Mereka mohon agar Allah sendiri yang berkarya dalam diri mereka sehingga mereka bisa mendidik dan mengasuh Yesus dengan baik. Dan hasilnya sungguh luar biasa: Ia bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya. Semoga, kita pun mampu membangun keluarga berkualitas sebagaimana diteladankan oleh keluarga kudus Nazaret ini.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menjadikan keluarga kami masing-masing sebagai keluarga yang berkualitas seturut teladan keluarga kudus Nazaret. Amin. -agawpr-

Senin, 02 Februari 2015 Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah

Senin, 02 Februari 2015
Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah
 

Persembahan Yesus dalam kenisah Bdk. Luk 2:22-29. menunjukkan Dia sebagai Anak sulung, yang dipersembahkan kepada Tuhan Bdk. Kel 13:12-13.. Dalam Simeon dan Anna terjadilah pertemuan - demikianlah tradisi Bisantin menamakan pesta ini - seluruh pengharapan Israel dengan Penebus-Nya. Yesus dikenal sebagai Mesias yang sudah lama dinanti-nantikan, sebagai "cahaya bangsa-bangsa" dan "kemuliaan Israel", tetapi juga sebagai "tanda pertentangan". Pedang dukacita, yang diramalkan untuk Maria, menandakan "persembahan" yang lain, yang sempurna dan yang satu-satunya, di salib, yang akan menganugerahkan keselamatan, "yang Allah persiapkan untuk segala bangsa". --- Katekismus Gereja Katolik, 529

 
PEMBERKATAN LILIN DAN PERARAKAN
(Pemberkatan lilin dan perarakan tersedia dalam dua cara, dengan perarakan atau perarakan masuk meriah, selengkapnya lihat Buku Misa Minggu dan Hari Raya)

 
Antifon
 
Tengoklah! Tuhan akan datang dengan kekuatan besar, akan bersinarlah mata semua orang yang mengabdi kepada-Nya. Alleluya.

Ecce Dominus noster cum virtute veniet, ut illuminet oculos servorum suorum, alleluia.




Doa Pemberkatan Lilin

KIDUNG PERARAKAN (atau Puji Syukur 478, Sekarang Tuhanku)

Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
Sekarang Tuhan, perkenankanlah hamba-Mu berpulang dalam damai sejahtera menurut sabda-Mu.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi uamt-Mu Israel.
Sebab aku telah melihat keselamatan-Mu, ya Tuhan.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
Yang Kausediakan di hadapan para bangsa.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.

atau

Lumen ad revelationem gentium, et gloriam plebis tuæ Israel.


Antifon Pembuka (Mzm 48:10-11)

Kami telah menerima kasih setia-Mu, ya Allah, dalam bait-Mu yang kudus. Seperti nama-Mu, ya Allah, demikianlah kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.
  
Suscepimus Deus, misericordiam tuam in medio templi tui: secundum nomen tuum Dues, ita et laus tua in fines terræ: iustitia plena est dextera tua.
Mzm. Magnus Dominus, et laudablis nimis: in civitate Dei, in monte sancto eius.
(Mzm 48:10-11, 2)
   
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
   
Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, hari ini Putra Tunggal-Mu yang telah menjadi manusia seperti kami, dipersembahkan kepada-Mu di kenisah. Di hadapan hadirat-Mu yang agung kami mohon dengan rendah hati, sucikanlah hati dan budi kami agar kami pun menjadi persembahan yang pantas bagi-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Maleakhi (3:1-4)
  
"Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya."
  
Beginilah firman Tuhan semesta alam, “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Tuhan yang kamu cari itu dengan mendadak akan masuk ke bait-Nya. Malaikat perjanjian yang kamu kehendaki itu sesungguhnya, Ia datang. Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
atau Gapuramu, lapangkanlah, menyambut Raja mulia.
Ayat. (Mzm 24:7.8.9.10; R: 10b)
1. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
2. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!
3. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan.
4. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:14-18)
  
"Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai."
  
Saudara-saudara, orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian, Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham. Itulah sebabnya dalam segala hal Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Agung yang menaruh belas kasihan, yang setia kepada Allah utnuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:32)
Dialah terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:22-40) (Singkat: 2:22-32)
   
"Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu."
     
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat Musa, Maria dan Yusuf membawa Anak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan, “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.” Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Waktu itu adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel; Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika Anak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya, untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” [Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Anak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka, dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel, dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan – dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri -, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang. Ada juga di situ seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada saat Anak Yesus dipersembahkan di Bait Allah Hana pun datang ke Bait Allah, dan bersyukur kepada Allah serta berbicara tentang Anak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf serta Anak Yesus ke kota kediamannya, yaitu Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.]
InilahI Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kehidupan seorang anak tak bisa lepas dari kehidupan keluarga yang terikat pada budaya dan adat tertentu. Hal ini berlaku bagi Yesus juga. Dalam adat Yahudi, anak laki-laki sulung, setelah genap waktu penahiran ibunya, harus dipersembahkan dan dikuduskan kepada Allah di Bait-Nya. Adat ini tentu memiliki makna mendalam yang mengungkapkan imannya akan Allah yang menciptakan dan memberinya kehidupan. Peristiwa Yesus dipersembahkan ke dalam Bait Allah menjadi istimewa karena ketika masuk ke Bait Allah Ia disambut oleh Simeon yang menyampaikan kidungnya karena kuasa Roh Kudus. Simeon mengalami kehadiran Sang Penyelamat dan ia menyampaikan nubuatnya bahwa anak ini akan menjadi terang bagi bangsa-bangsa, sekaligus menjadi tanda perbantahan di antara mereka. Sesudah itu Hana juga menyambut-Nya sambil mengucap syukur dan memuji Allah.

Yesus yang sudah dipersembahkan ke dalam Bait Allah dengan upacara Yahudi itu selanjutnya "bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya." Inilah perkembangan yang menyangkut segi fisik, keutamaan manusiawi, dan iman kerohanian. Tak mengherankan peristiwa ini kemudian di dalam Gereja dijadikan tanda dan lambang persembahan hidup untuk kaum biarawan dan biarawati agar dikuduskan dalam panggilan hidupnya. Kehidupan setiap orang beriman patutlah juga dipersembahkan kepada Allah gar selanjutnya ia dapat juga berkembang berkat kasih karunia-Nya. (ALS/Inspirasi Batin 2015)

Minggu, 01 Februari 2015 Hari Minggu Biasa IV

Minggu, 01 Februari 2015
Hari Minggu Biasa IV
 
Barangsiapa takut akan Tuhan tidak kuatir terhadap apapun, dan tidak menaruh ketakutan sebab Tuhanlah pengharapannya. (Sir 34:14)

 
Antifon Pembuka (Mzm 105:47)

Selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami, dan kumpulkanlah kami dari antara bangsa-bangsa supaya kami bersyukur kepada nama-Mu yang kudus dan bermegah-megah dalam puji-pujian kepada-Mu.

Save us, O Lord our God! And gather us from the nations, to give thanks to your holy name, and make it our glory to praise you.

 
atau

Lætetur cor quærentium Dominum: quærite Dominum, et confirmamini: quærite faciem eius semper.
 

Doa Pagi

 
Ya Allah, Engkau telah mengutus Yesus Kristus, Putra-Mu untuk mengajar kami. Semoga berkat pengajaran-Nya yang penuh kuasa, kami semakin terbuka dan memusatkan perhatian pada Sabda yang akan membawa pengudusan bagi hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Kitab Ulangan (18:15-20)
   
 
"Seorang nabi akan Kubangkitkan, Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya."
   
Sekali peristiwa berkatalah Musa kepada bangsanya, “Seorang nabi sama seperti aku akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhan, Allahmu, dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu. Dialah yang harus kamu dengarkan. Di Gunung Horeb dulu, pada hari perkumpulan, kamu minta kepada Tuhan, Allahmu, dengan berkata: Aku tidak mau lagi mendengar suara Tuhan, Allahku, dan tidak mau lagi melihat api yang besar ini, supaya aku jangan mati! Lalu berkatalah Tuhan kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik. Aku akan membangkitkan bagi mereka seorang nabi seperti engkau dari antara saudara-saudara mereka sendiri. Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan firman-Ku yang akan diucapkan oleh nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban. Tetapi seorang nabi yang berani mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan, atau yang berkata demi allah lain, nabi seperti itu harus mati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, mi = d, 4/4, PS 854
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat (Mzm 95:1-2.6-7.7-9)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (7:32-35)
  
"Anak-anak gadis memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus."
   
Saudara-saudara, aku, Paulus, ingin supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana supaya Tuhan berkenan kepadanya. Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana supaya ia dapat menyenangkan isterinya, dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana supaya ia dapat menyenangkan suaminya. Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri; bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasanmu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:16)
Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat terang besar, dan bagi yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit terang. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:21-28)
 
"Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa."
  
Pada awal karya-Nya Yesus beserta murid-murid-Nya tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Pada waktu itu, di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau, yakni Yang Kudus dari Allah!” Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya, “Diam, keluarlah dari padanya!” Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, “Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya!” Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Tidak sedikit orang yang memiliki jabatan tinggi dan penting dalam masyarakat ataupun Gereja sungguh menyadari kalau ia memang orang penting. Biasanya orang yang begini akan tampak dalam gayanya. Entah bergaya bos, berjarak dan tidak jarang cara memandangnya seperti meremehkan orang lain. Orang-orang begini lupa bahwa jabatan itu punya batas waktu, kekuasaan itu tidak selamanya. Suatu saat orang harus turun takhta, entah karena masa jabatannya habis, karena usia, atau karena diberhentikan/dilengserkan.

Orang-orang penting seperti di atas sebaiknya mengikuti teladan Musa pada bacaan pertama hari ini. Musa yang pada waktu itu menjadi tokoh nomor satu dalam bangsa Israel mengakui dengan rendah hati bahwa seorang nabi akan dibangkitkan oleh Tuhan Allah dari antara umat. Secara tersirat Musa mengakui bahwa ia bukanlah satu-satunya nabi. Lebih penting dari itu Musa menyadari bahwa yang utama dan pertama adalah Tuhan Allah sendiri yang membangkitkan nabi seturut kehendak-Nya. Akan tetapi kata-kata Musa pada bacaan pertama ini akhirnya menunjuk nabi agung yang akan dibangkitkan Allah sendiri. Dialah Tuhan Yesus Kristus yang dalam Injil hari ini tampil sebagai Musa baru. Yesus mengajar dan menyampaikan firman sebagai orang yang berkuasa. Dengan demikian, sebenarnya Injil sedang mewahyukan kepada kita siapa Yesus. Dialah Yang Kudus dari Allah sebagaimana diakui oleh orang yang kerasukan setan itu.

Kita diundang Allah untuk berperan tertentu, pada waktu tertentu, di tempat tertentu dan dengan tugas tertentu. Pemimpin masyarakat dan Gereja akan terus silih berganti. Bila kita pun menjadi pemimpin, akan berakhir pula masanya. Akan tetapi satu hal selalu tetap: Tuhan Yesus Kristus akan tetap hidup. Dialah sebenarnya sang pemimpin abadi, Dialah pemimpin sejati yang tak pernah diganti. Kita masing-masing hanyalah pelayan-Nya untuk tugas tertentu, di waktu tertentu dan tempat tertentu. (EM/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (Mzm 31:17-18)

Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu. Selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu. Tuhan, janganlah membiarkan aku mendapat malu, sebab aku berseru kepada-Mu.

Let your face shine on your servant. Save me in your meciful love. O Lord, let me never be put to shame, for I call to you.

Illumina faciem tuam super servum tuum, et salvum me fac in tua misericordia: Domine, non confundar, quoniam invocavi te.

"Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"

Sabtu, 31 Januari 2015
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam


Ibr. 11:1-2,8-19; Mzm. MT Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Mrk. 4:35-41 

"Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"

Terikakan para murid pada saat perahu mereka diobang-ambingkan oleh taufan dan ombak yang besar jelas sekali menunjukkan bahwa mereka kurang beriman. "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" Hal semacam ini, mungkin juga pernah kita alami. Pada saat hidup kita diombang-ambingkan oleh banyak persoalan dan kita tidak tahu bagaimana harus mengatasi karena berbagai macam usaha selalu mengalami kebuntuan, iman dan sopan santun kita pada Tuhan pun bisa berkurang, bahkan hilang. Bisa jadi kita berteriak dan marah pada Tuhan karena Ia seolah tidak peduli dengan kita. Namun, yang selalu harus kita ingat adalah: Tuhan selalu bersama dengan kita. Ia seolah-olah membiarkan kita, bisa jadi untuk menguji ketangguhan iman kita, atau karena Ia tahu bahwa kita masih mampu tetapi belum berusaha secara optimal. Yang jelas dan pasti, Ia tidak akan pernah membiarkan kita binasa. Oleh karena itu, dalam berbagai persoalan hidup yang kita hadapi, kita tidak perlu kita mempunyai rasa takut yang berlebihan tetapi sebaliknya mempunyai iman yang semakin tangguh dan mendalam.

Doa: Tuhan, bantulah kami mengatasi rasa takut yang seringkali mengganggu kami dan berilah kami iman yang tangguh dan mendalam. Amin. -agawpr-

Sabtu, 31 Januari 2015 Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam

Sabtu, 31 Januari 2015
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam
 
“Kita harus menjauhkan rasa marah, kalau kita membetulkan kesalahan anak-anak” (St. Yohanes Bosko)

 
Antifon Pembuka (Mat 5:19)

Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam Kerajaan Surga.

Doa Pagi


Ya Allah, Engkau telah mengobarkan hati Santo Yohanes Bosko, Imam-Mu, untuk menjadi bapa dan guru bagi kaum muda. Kami mohon, perkenankanlah agar dengan nyala api yang sama, kami pun mampu memperhatikan kaum muda, mencari jiwa-jiwa, dan mengabdi hanya kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Iman adalah jaminan dari segala harapan kita dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Karena hidup orang Kristiani ditandai dengan janji Allah akan keselamatan. Wafat Yesus yang menyelamatkan dan imamat surgawinya bukanlah sebuah khayalan belaka, melainkan sebuah kenyataan.
   

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (11:1-2.8-19)
   
"Abraham menantikan kota yang dirancang dan dibangun oleh Allah sendiri."
     
Saudara-saudara, iman adalah dasar dari segala yang kita harapkan dan bukti dari segala yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman, Abraham taat ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya; ia berangkat tanpa mengetahui tempat yang ia tuju. Karena iman, ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing, dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menanti-nantikan kota yang beralas kokoh, yang dirancang dan dibangun oleh Allah sendiri. Karena iman pula Abraham dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia yakin bahwa Dia, yang memberikan janji itu setia. Itulah sebabnya, dari satu orang yang malahan telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit atau pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. Dalam iman, mereka semua telah mati sebagai orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi hanya dari jauh mereka melihatnya; mereka melambai-lambai kepadanya dan mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. Andaikata dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke sana. Tetapi yang mereka rindukan adalah tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air surgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka. Karena iman, Abraham rela mempersembahkan Ishak tatkala ia dicobai, ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan, “Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu.” Abraham percaya bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang sekalipun mereka sudah mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi dan membebaskan umat-Nya.
Ayat. (Lukas 2:69-70.71-72.73-75; R:68)
1. Ia mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud, hamba-Nya. Seperti dijanjikan-Nya dari sediakala, dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus.
2. Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua lawan yang membenci kita. Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sebab ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita, akan membebaskan kita dari tangan musuh. Agar kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 13:16)
Demikian besar kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan Anak-Nya yang tunggal. Setiap orang yang percaya kepada-Nya memiliki hidup abadi.
 
Yesus peduli dengan situasi kehidupan kita. Ia tidak membiarkan kita binasa. Dengan kuat kuasa-Nya, Ia akan menyelamatkan kita. Kita hanya diminta untuk datang dan percaya kepada-Nya.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:35-41)
    
"Angin dan danau pun taat kepada Yesus."
  
Pada suatu hari, ketika hari sudah petang, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Marilah kita bertolak ke seberang.” Mereka meninggalkan orang banyak yang ada di sana lalu bertolak, dan membawa Yesus dalam perahu itu di mana Ia telah duduk; dan perahu-perahu lain pun menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat, dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid membangunkan Yesus dan berkata kepada-Nya, “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Yesus pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau, “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau pun menjadi teduh sekali. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain, “Siapakah gerangan orang ini? Angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
  
Tuhan tidur. Benarkah Tuhan Yesus tidur saat ada taufan dahsyat? Ya, Dia tidur karena kepayahan. Tetapi bisa jadi, Dia tidur-tiduran untuk menguji iman para murid dan mengajarkan apa arti sesungguhnya dari kata “percaya”. Banyak kehidupan pribadi, keluarga, komunitas, di tempat kerja dan lain sebagainya mengalami badai karena tidak percaya kepada kasih dan kekuatan Allah yang ada pada masing-masing pribadi. Santo Yohanes Bosko tertantang untuk peduli kepada pendidikan anak muda. Karena percaya akan kekuatan Tuhan, yang diwujudkan dengan kerja keras, kasih sayang dan kesabaran, ia dapat mengumpulkan 1000 orang muda dari keluarga miskin dan mendidik mereka dengan baik. “Percaya” itu tentu ada isinya.

Doa Malam

Tuhan, hari ini banyak peristiwa yang dapat membuat ketakutan dan cemas bila orang lupa akan kehadiran-Mu pada setiap peristiwa hidup. Jangan biarkan kami terombang-ambing oleh rupa-rupa ajaran palsu dunia ini. Kuatkan iman kami akan kasih-Mu yang menyelamatkan. St. Yohanes Bosko, doakanlah kami. Amin.


RUAH

"Benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu"

Jumat, 30 Januari 2015
Hari Biasa Pekan III

   
Ibr. 10:32-39; Mzm. 37:3-4,5-6,23-24,39-40; Mrk. 4:26-34.
 
"Benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu"
 
Benar bahwa para petani tidak selalu menyadari bahwa benih-benih yang ditabur atau ditanam di ladangnya mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Demikian pula, para orang tua juga sering tidak menyadari pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya. Cukup sering saya mendengar ungkapan atau membaca status di FB dari para orangtua pada saat anaknya sudah cukup dewasa, khususnya di hari ulangtahunnya. Kurang lebih, mereka mengungkapkan bahwa rasanya belum lama mereka menimang, menyuapi, menggendong, mengajari omong dan berjalan ... tahu-tahu sekarang sudah besar dan dewasa. Lalu, biasanya diakhiri dengan ucapan syukur dan terimakasih serta harapan. Nah, di balik ungkapan itu, saya melihat ada keyakinan iman akan karya Tuhan dalam diri anak, dalam diri kita masing-masing. Setiap saat, Tuhan terus-menerus mencipta dan berkarya dalam diri kita, memberikan pertumbuhan dan jamiman hidup. Itulah tanda nyata bahwa Allah meraja dalam diri kita, bahwa Tuhan sungguh dekat dengan kita, bahwa tangan Tuhan terus-menerus membentuk kita, bahwa kasih-Nya senantiasa melindungi dan menjamin kita.

Doa: Ya Tuhan, biarkanlah kami selalu tumbuh dan berkembang dalam rencana dan karya tangan-Mu. Amin. -agawpr-

Jumat, 30 Januari 2015 Hari Biasa Pekan III

Jumat, 30 Januari 2015
Hari Biasa Pekan III

Dengan penciptaan, Sabda menyatakan Allah itu Pencipta --- St Ireneus.

   
Antifon Pembuka (Mzm 37:3)

Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia.

Doa Pagi


Allah Bapa sumber iman kepercayaan, kami mohon iman akan Sabda-Mu, dan resapkanlah ke dalam lubuk hati kami janji-Mu akan memberi kehidupan, agar kami menjadi orang yang berkenan di hati-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:32-39)
    
 
"Kalian telah menderita banyak, sebab itu janganlah melepaskan kepercayaanmu."
   
Saudara-saudara, ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita karena kamu harus bertahan dalam perjuangan yang berat, baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian. Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman, dan ketika hartamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih langgeng sifatnya. Sebab itu janganlah melepaskan kepercayaanmu, karena besarlah upah yang menantinya. Kamu sungguh memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Sebab dalam Alkitab tertulis: "Sedikit, atau bahkan sangat sedikit waktu lagi, Dia yang ditetapkan untuk datang itu akan tiba tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, Aku tidak berkenan lagi kepadanya." Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan akan binasa! Sebaliknya: Kita ini orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat (Mzm 37:3-4.5-6.23-24.39-40)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu!
2. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah pada-Nya, maka Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan menampilkan hakmu seperti siang.
3. Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya. Kalaupun ia jatuh, tidaklah sampai binasa, sebab Tuhan menopang tangannya.
4. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik. Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana. 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:26-34)
  
"Kerajaan Surga seumpama orang yang menabur benih. Benih itu tumbuh, namun orang itu tidak tahu."
 
Pada suatu ketika Yesus berkata, "Beginilah halnya Kerajaan Allah: Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah. Malam hari ia tidur, siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas itu makin tinggi! Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu! Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba". Yesus berkata lagi, "Dengan apa hendak kita bandingkan Kerajaan Allah itu? Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil daripada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam rimbunannya". Dalam banyak perumpamaan semacam itu Yesus memberitakan sabda kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka. Tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Suatu saat saya mengikuti retret yang disebut retret Kerajaan Allah. Para peserta selama tiga malam tinggal di rumah penduduk dan mengikuti ritme hidup tuan rumah. Saya tinggal dalam keluarga petani sangat sederhana. Waktu itu musim panas, tetapi petani itu tetap menanam ubi jalar di tegalan yang sudah dicangkulnya. Saya bertanya: ”Musim panas seperti ini kok tanam ubi, apakah tidak mati?” Jawabnya: ”Saya ini kan petani, bisanya hanya menanam! Tuhanlah yang memberi hidup dan pertumbuhan...!”.

Petani itu mempunyai keyakinan bahwa Tuhan akan memberi kehidupan pada ubi yang ditanamnya. Itulah iman. Itulah Kerajaan Allah. Kerajaan Allah adalah Allah yang hidup, berkarya dan meraja. Dia bekerja dalam diri petani tadi, sehingga ia tabah, tekun dan sabar. Allah juga bekerja dengan lembut, pelan dan tak kentara, tetapi memiliki daya tumbuh dalam ubi jalar dan makhluk lain.

Allah adalah the inner power dalam hidup kita seperti daya yang membuat biji itu hidup, tumbuh, dan menghasilkan buah melimpah. Maka ”kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup” (Ibr. 10:39).
 
Bapa yang penuh kasih, puji syukur bagi-Mu karena Engkau senantiasa hadir, meng­hidupi dan membaharui hidupku. Ajarilah saya untuk senantiasa taat kepada-Mu. Amin.
 
Doa Malam

Allah Bapa sumber kebahagiaan, kami bersyukur bahwasanya Engkau telah memulai membuka kedamaian di tengah-tengah kami melalui Yesus, Sabda-Mu yang terpercaya. Kami mohon, semoga kami selalu setia dalam kata dan karya mengingat kebahagiaan umat manusia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
  
Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian

"Tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan"

Kamis, 29 Januari 2015
Hari Biasa Pekan III
 
   
Ibr. 10:19-25; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Mrk. 4:21-25. 
 
"Tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan"
 
Pelita berfungsi untuk menghalau kegelapan sehingga kita bisa melihat dengan baik. Dalam diri kita, pelita itu merupakan anugerah Tuhan yang berupa kemampuan internal atau kepekaan yang ada dalam diri kita untuk mampu melihat, mengenal dan memahami dengan baik. Bisa juga kita sebut dengan pelita hati dan akal budi. Melalui pelita hati dan akal budi tersebut tersebut, kita mampu untuk semakin mengenal Tuhan, diri sendiri, sesama, alam semesta, dll. Tentu, setiap saat kita harus mengasahnya supaya semakin peka, seperti halnya kita harus selalu menambahkan minyak pada pelita agar tetap dapat menyala dengan terang. Maka, marilah kita terus-menerus mengasah kepekaan pelita hati dan akal budi kita agar kita semakin mengenal Tuhan, diri sendiri dan sesama yang hidup bersama dengan kita. Dengan pengenalan yang semakin baik, maka kita pun juga akan dapat menempatkan diri dalam relasi yang tepat atau dengan kata lain memberikan diri sesuai dengan ukuran yang pas.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar pelita hati dan akal budi kami semakin peka untuk mengenal Engkau, diri kami sendiri dan sesama. Amin. -agawpr-

Kamis, 29 Januari 2015 Hari Biasa Pekan III

Kamis, 29 Januari 2015
Hari Biasa Pekan III

“Tidak seorang pun dapat memberikan apa yang tidak dimilikinya. Dia harus memilikinya dulu” (Sta. Teresa dari Avila)


Antifon Pembuka (Mzm 24:1-2)

Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.

Doa Pagi

Allah Bapa, sumber segala harapan, semoga kami berpegang pada harapan yang telah Kautumbuhkan dalam hati kami berkat Yesus Putra-Mu. Semoga cahaya-Mu menyinari hidup siapa pun yang mengharapkan pembebasan. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Hati kita telah dimurnikan dengan darah Kristus. Tubuh kita telah dibasuh oleh air yang murni. Selanjutnya kita diundang untuk penuh keberanian menghadap takhta kerahiman Tuhan, membangun kebersamaan di tengah umat dan saling mendukung dalam penghayatan iman.
 

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:19-25)
  
 
"Marilah kita berpegang teguh pada harapan! Marilah kita saling memperhatikan dan saling mendorong dalam cinta kasih."
   
Saudara-saudara, berkat darah Yesus, kita sekarang dapat masuk ke dalam tempat kudus dengan penuh keberanian, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang memberi hidup bagi kita, yakni melalu tabir, yang tidak lain adalah diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Agung sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat, dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan akan harapan kita, sebab Dia, yang menjanjikannya, adalah setia! Di samping itu marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadat umat, seperti dibiasakan oleh beberapa orang! Sebaliknya marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
Atau Itulah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, dan cahaya bagi jalanku.

Kita dipanggil untuk menjadi pelita bagi orang lain. Itulah panggilan kita untuk memberi kesaksian tentang Kristus. Hal itu kita tunjukkan dengan pola hidup dan tingkah laku yang sejalan dengan hidup Kristus sendiri.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:21-25)
   
"Pelita dipasang untuk ditaruh di atas kaki dian. Ukuran yang kamu pakai akan dikenakan pula padamu."
   
Pada suatu hari Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Orang memasang pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada suatu rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Lalu Yesus berkata lagi, “Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan dikenakan pula padamu; dan malah akan ditambah lagi! Karena siapa yang mempunyai, akan diberi lagi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
 
Dengan rahmat pembaptisan, setiap orang Kristiani mempunyai pelita dalam hatinya. Pelita itu memberikan terang. Terang itu adalah Yesus Kristus. Hanya saja, apakah pelita menyala itu disembunyikan atau ditempatkan pada posisi yang tepat? Sikap kita dalam menghayati iman menentukan hasilnya. Maka Tuhan Yesus mengajar kita matematika ala penghayatan iman: ukuran yang kamu pakai, akan diukurkan kepadamu, bahkan ditambah. Bagi yang sudah mempunyai akan diberi, sedangkan yang tidak mempunyai akan diambil. Tidak sulit dimengerti. Bagaimana dihayati?

Doa Malam

Allah Bapa Maha Pengasih, semoga kami memahami Engkau dengan pengantaraan manusia penuh kasih, yang telah menanggung segala dosa kami, yaitu Yesus Putra-Mu. Maka, perkenankanlah kami bersyukur dengan sepenuh hati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

RUAH

"Dengarlah! ... Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"

Rabu, 28 Januari 2015
Peringatan Wajib St. Thomas Aquino, Imam dan Pujangga Gereja
    


Ibr. 10:11-18; Mzm. 110:1,2,3,4; Mrk. 4:1-20 

"Dengarlah! ... Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"

Pada peringatan St. Thomas Aquinas ini, kita diajak untuk mendengarkan Yesus, Sang Guru, yang "mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan" (ay.2). Kita tahu bahwa St. Thomas Aquinas adalah seorang guru yang besar dalam hal iman kristiani. Ia menegaskan bahwa untuk memahami kebenaran, kita mutlak membutuhkan rahmat Tuhan, yakni rahmat yang memberi pencerahan pada akal budi kita. Oleh karena itu, yang utama yang harus kita lakukan adalah membuka diri pada rahmat Tuhan. Caranya adalah dengan mendengarkan. Hal ini kiranya tidak mudah mengingat saat ini kita hidup dalam budaya visual. Dalam Perayaan Ekaristi saja, pada saat Sabda Tuhan dibacakan, kita cenderung lebih suka melihat teks misa yang disediakan, daripada mendengarkan Dia yang bersabda. Marilah kita semakin melatih kepekaan kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan. Misalnya, dalam kesempatan pribadi atau bersama keluarga/kelompok, bacalah Kitab Suci dengan bersuara agar telinga kita juga mendengar dan setelahnya jangan lupa meluangkan waktu untuk hening guna mendengarkan suara Tuhan yang seringkali diispirasikan kepada kita dalam keheningan. 

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk semakin peka mendengarkan Sabda-Mu. Amin. -agawpr-

Rabu, 28 Januari 2015 Peringatan Wajib St. Thomas Aquino, Imam dan Pujangga Gereja

Rabu, 28 Januari 2015
Peringatan Wajib St. Thomas Aquino, Imam dan Pujangga Gereja
 
Jika kamu mencari contoh kerendahan hati, lihatlah pada salib! (St. Thomas Aquino)


Antifon Pembuka (Bdk. Dan 12:3)

Orang bijaksana akan bersemarak, cemerlang laksana matahari dan guru kebenaran akan berseri, kemilau laksana bintang abadi.

Those who are wise will shine brightly like the splendor of the firmament and those who lead the many to justice shall be like the stars for ever.
  
Doa Pagi


Ya Allah, Engkau telah menjadikan Santo Thomas Aquino cemerlang karena cintanya akan kekudusan dan karena ketekunan dalam ilmu ketuhanan. Kami mohon, bantulah kami memahami yang diajarkannya, dan mengikuti yang dilakukannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:11-18)
  
 
"Kristus menyempurnakan untuk selama-lamanya orang-orang yang dikuduskan-Nya."
    
Saudara-saudara, setiap imam melakukan pelayanannya tiap-tiap hari, dan berulang-ulang mempersembahkan kurban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. Tetapi Kristus hanya mempersembahkan satu kurban karena dosa, dan sesudah itu Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah. Sekarang Ia hanya menantikan saat, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. Sebab oleh satu kurban itu saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Tentang hal itu Roh Kudus pun memberi kesaksian kepada kita, sebab Ia sendiri bersabda, "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka, pada hari-hari yang akan datang: Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka". Jadi apabila untuk semuanya itu sudah ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban karena dosa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek.
Ayat. (Mzm 110:1-4)
1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!"
2. Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
3. Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu, sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu.
4. Tuhan telah bersumpah, dan tidak akan menyesal; "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek".

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih itu melambangkan Sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selamanya. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:1-20)
   
"Seorang penabur keluar untuk menabur."
      
Pada suatu hari Yesus mengajar di tepi danau Galilea. Maka datanglah orang yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia terpaksa naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh, lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu ada di darat, di tepi danau itu. Dan Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dalam bentuk perumpamaan. Dalam ajaran-Nya itu Yesus berkata kepada mereka, "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga benih itu tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dengan subur dan berbuah; hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat". Dan Yesus bersabda lagi, "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Ketika Yesus sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid menanyakan arti perumpamaan itu. Jawab-Nya, "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menangkap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, biar mereka jangan berbalik dan mendapat ampun". Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan sabda. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat sabda itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar sabda, lalu datanglah iblis dan mengambil sabda yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi sabda itu tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu, mereka segera murtad. Dan yang lain, yang ditaburkan di tengah semak duri, ialah yang mendengar sabda itu, tetapi sabda itu lalu dihimpit oleh kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain sehingga sabda itu tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat".
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Santo Thomas Aquino adalah seorang teolog, sekaligus filsuf dan tokoh pendidikan yang sangat berpengaruh dalam Gereja pada zaman itu. Dialah yang menemukan ajaran sebagai teori tentang lima jalan mengenal dan mengakui adanya Allah secara rasional. Dia juga seorang imam yang taat pada Gereja. Pelayanan imamnya dengan mempersembahkan kurban bersumber pada imam agung Yesus Kristus yang mempersembahkan diri-Nya, satu kurban saja untuk selamanya dan duduk di sebelah kanan Allah. Hanya satu kurban saja, Ia telah dapat menyempurnakan untuk selama-lamanya (Ibr 10:14).

Semua umat beriman memiliki hak melaksanakan tugas penggembalaan, baik dalam fungsi ministerial karena penerimaan tahbisan imamat maupun Sakramen Baptis. Tugas menggembalakan adalah kewajiban dalam hidup beriman agar Allah sungguh hadir dan diyakini kehadirannya dalam hidup. Santo Thomas memberikan inspirasi kepada kita bahwa Allah dapat dipahami dengan akal budi dan itu adalah ketaatan pada yang Ilahi. Allah jugalah yang menggembalakan hidup kita. Apakah kita merakukan kehadiran Allah? Mari berpikir dan merenungkan hari ini: siapa yang dapat memberi hidup dan kebahagiaan bagi kita?

Antifon Komuni (Bdk. 1 Kor 1: 23-24)

Kami memberitakan Kristus yang disalibkan. Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
 
We proclaim Christ crucified; Christ, the power of God and the wisdom of God

Doa Malam

Allah Bapa, sumber kebenaran sejati, bagi kebanyakan umat-Mu usaha penyelaman iman Santo Thomas membuka sumber pengertian yang melimpah. Kami telah menimba dari sumber kehidupan kekal agar memperoleh penghiburan dalam Roh-Mu. Ajarilah kami melihat ke depan dan mencari jalan yang menuju kemuliaan-Mu, serta menemukan dan melaksanakan yang mempunyai nilai yang tetap. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
     
GBK / Inspirasi Batin 2015

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy