| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 01 Februari 2015 Hari Minggu Biasa IV

Minggu, 01 Februari 2015
Hari Minggu Biasa IV
 
Barangsiapa takut akan Tuhan tidak kuatir terhadap apapun, dan tidak menaruh ketakutan sebab Tuhanlah pengharapannya. (Sir 34:14)

 
Antifon Pembuka (Mzm 105:47)

Selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami, dan kumpulkanlah kami dari antara bangsa-bangsa supaya kami bersyukur kepada nama-Mu yang kudus dan bermegah-megah dalam puji-pujian kepada-Mu.

Save us, O Lord our God! And gather us from the nations, to give thanks to your holy name, and make it our glory to praise you.

 
atau

Lætetur cor quærentium Dominum: quærite Dominum, et confirmamini: quærite faciem eius semper.
 

Doa Pagi

 
Ya Allah, Engkau telah mengutus Yesus Kristus, Putra-Mu untuk mengajar kami. Semoga berkat pengajaran-Nya yang penuh kuasa, kami semakin terbuka dan memusatkan perhatian pada Sabda yang akan membawa pengudusan bagi hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Kitab Ulangan (18:15-20)
   
 
"Seorang nabi akan Kubangkitkan, Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya."
   
Sekali peristiwa berkatalah Musa kepada bangsanya, “Seorang nabi sama seperti aku akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhan, Allahmu, dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu. Dialah yang harus kamu dengarkan. Di Gunung Horeb dulu, pada hari perkumpulan, kamu minta kepada Tuhan, Allahmu, dengan berkata: Aku tidak mau lagi mendengar suara Tuhan, Allahku, dan tidak mau lagi melihat api yang besar ini, supaya aku jangan mati! Lalu berkatalah Tuhan kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik. Aku akan membangkitkan bagi mereka seorang nabi seperti engkau dari antara saudara-saudara mereka sendiri. Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan firman-Ku yang akan diucapkan oleh nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban. Tetapi seorang nabi yang berani mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan, atau yang berkata demi allah lain, nabi seperti itu harus mati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, mi = d, 4/4, PS 854
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat (Mzm 95:1-2.6-7.7-9)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (7:32-35)
  
"Anak-anak gadis memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus."
   
Saudara-saudara, aku, Paulus, ingin supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana supaya Tuhan berkenan kepadanya. Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana supaya ia dapat menyenangkan isterinya, dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana supaya ia dapat menyenangkan suaminya. Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri; bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasanmu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:16)
Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat terang besar, dan bagi yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit terang. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:21-28)
 
"Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa."
  
Pada awal karya-Nya Yesus beserta murid-murid-Nya tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Pada waktu itu, di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau, yakni Yang Kudus dari Allah!” Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya, “Diam, keluarlah dari padanya!” Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, “Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya!” Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Tidak sedikit orang yang memiliki jabatan tinggi dan penting dalam masyarakat ataupun Gereja sungguh menyadari kalau ia memang orang penting. Biasanya orang yang begini akan tampak dalam gayanya. Entah bergaya bos, berjarak dan tidak jarang cara memandangnya seperti meremehkan orang lain. Orang-orang begini lupa bahwa jabatan itu punya batas waktu, kekuasaan itu tidak selamanya. Suatu saat orang harus turun takhta, entah karena masa jabatannya habis, karena usia, atau karena diberhentikan/dilengserkan.

Orang-orang penting seperti di atas sebaiknya mengikuti teladan Musa pada bacaan pertama hari ini. Musa yang pada waktu itu menjadi tokoh nomor satu dalam bangsa Israel mengakui dengan rendah hati bahwa seorang nabi akan dibangkitkan oleh Tuhan Allah dari antara umat. Secara tersirat Musa mengakui bahwa ia bukanlah satu-satunya nabi. Lebih penting dari itu Musa menyadari bahwa yang utama dan pertama adalah Tuhan Allah sendiri yang membangkitkan nabi seturut kehendak-Nya. Akan tetapi kata-kata Musa pada bacaan pertama ini akhirnya menunjuk nabi agung yang akan dibangkitkan Allah sendiri. Dialah Tuhan Yesus Kristus yang dalam Injil hari ini tampil sebagai Musa baru. Yesus mengajar dan menyampaikan firman sebagai orang yang berkuasa. Dengan demikian, sebenarnya Injil sedang mewahyukan kepada kita siapa Yesus. Dialah Yang Kudus dari Allah sebagaimana diakui oleh orang yang kerasukan setan itu.

Kita diundang Allah untuk berperan tertentu, pada waktu tertentu, di tempat tertentu dan dengan tugas tertentu. Pemimpin masyarakat dan Gereja akan terus silih berganti. Bila kita pun menjadi pemimpin, akan berakhir pula masanya. Akan tetapi satu hal selalu tetap: Tuhan Yesus Kristus akan tetap hidup. Dialah sebenarnya sang pemimpin abadi, Dialah pemimpin sejati yang tak pernah diganti. Kita masing-masing hanyalah pelayan-Nya untuk tugas tertentu, di waktu tertentu dan tempat tertentu. (EM/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (Mzm 31:17-18)

Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu. Selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu. Tuhan, janganlah membiarkan aku mendapat malu, sebab aku berseru kepada-Mu.

Let your face shine on your servant. Save me in your meciful love. O Lord, let me never be put to shame, for I call to you.

Illumina faciem tuam super servum tuum, et salvum me fac in tua misericordia: Domine, non confundar, quoniam invocavi te.

"Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"

Sabtu, 31 Januari 2015
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam


Ibr. 11:1-2,8-19; Mzm. MT Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Mrk. 4:35-41 

"Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"

Terikakan para murid pada saat perahu mereka diobang-ambingkan oleh taufan dan ombak yang besar jelas sekali menunjukkan bahwa mereka kurang beriman. "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" Hal semacam ini, mungkin juga pernah kita alami. Pada saat hidup kita diombang-ambingkan oleh banyak persoalan dan kita tidak tahu bagaimana harus mengatasi karena berbagai macam usaha selalu mengalami kebuntuan, iman dan sopan santun kita pada Tuhan pun bisa berkurang, bahkan hilang. Bisa jadi kita berteriak dan marah pada Tuhan karena Ia seolah tidak peduli dengan kita. Namun, yang selalu harus kita ingat adalah: Tuhan selalu bersama dengan kita. Ia seolah-olah membiarkan kita, bisa jadi untuk menguji ketangguhan iman kita, atau karena Ia tahu bahwa kita masih mampu tetapi belum berusaha secara optimal. Yang jelas dan pasti, Ia tidak akan pernah membiarkan kita binasa. Oleh karena itu, dalam berbagai persoalan hidup yang kita hadapi, kita tidak perlu kita mempunyai rasa takut yang berlebihan tetapi sebaliknya mempunyai iman yang semakin tangguh dan mendalam.

Doa: Tuhan, bantulah kami mengatasi rasa takut yang seringkali mengganggu kami dan berilah kami iman yang tangguh dan mendalam. Amin. -agawpr-

Sabtu, 31 Januari 2015 Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam

Sabtu, 31 Januari 2015
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam
 
“Kita harus menjauhkan rasa marah, kalau kita membetulkan kesalahan anak-anak” (St. Yohanes Bosko)

 
Antifon Pembuka (Mat 5:19)

Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam Kerajaan Surga.

Doa Pagi


Ya Allah, Engkau telah mengobarkan hati Santo Yohanes Bosko, Imam-Mu, untuk menjadi bapa dan guru bagi kaum muda. Kami mohon, perkenankanlah agar dengan nyala api yang sama, kami pun mampu memperhatikan kaum muda, mencari jiwa-jiwa, dan mengabdi hanya kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Iman adalah jaminan dari segala harapan kita dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Karena hidup orang Kristiani ditandai dengan janji Allah akan keselamatan. Wafat Yesus yang menyelamatkan dan imamat surgawinya bukanlah sebuah khayalan belaka, melainkan sebuah kenyataan.
   

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (11:1-2.8-19)
   
"Abraham menantikan kota yang dirancang dan dibangun oleh Allah sendiri."
     
Saudara-saudara, iman adalah dasar dari segala yang kita harapkan dan bukti dari segala yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman, Abraham taat ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya; ia berangkat tanpa mengetahui tempat yang ia tuju. Karena iman, ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing, dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menanti-nantikan kota yang beralas kokoh, yang dirancang dan dibangun oleh Allah sendiri. Karena iman pula Abraham dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia yakin bahwa Dia, yang memberikan janji itu setia. Itulah sebabnya, dari satu orang yang malahan telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit atau pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. Dalam iman, mereka semua telah mati sebagai orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi hanya dari jauh mereka melihatnya; mereka melambai-lambai kepadanya dan mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. Andaikata dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke sana. Tetapi yang mereka rindukan adalah tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air surgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka. Karena iman, Abraham rela mempersembahkan Ishak tatkala ia dicobai, ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan, “Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu.” Abraham percaya bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang sekalipun mereka sudah mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi dan membebaskan umat-Nya.
Ayat. (Lukas 2:69-70.71-72.73-75; R:68)
1. Ia mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud, hamba-Nya. Seperti dijanjikan-Nya dari sediakala, dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus.
2. Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua lawan yang membenci kita. Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sebab ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita, akan membebaskan kita dari tangan musuh. Agar kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 13:16)
Demikian besar kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan Anak-Nya yang tunggal. Setiap orang yang percaya kepada-Nya memiliki hidup abadi.
 
Yesus peduli dengan situasi kehidupan kita. Ia tidak membiarkan kita binasa. Dengan kuat kuasa-Nya, Ia akan menyelamatkan kita. Kita hanya diminta untuk datang dan percaya kepada-Nya.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:35-41)
    
"Angin dan danau pun taat kepada Yesus."
  
Pada suatu hari, ketika hari sudah petang, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Marilah kita bertolak ke seberang.” Mereka meninggalkan orang banyak yang ada di sana lalu bertolak, dan membawa Yesus dalam perahu itu di mana Ia telah duduk; dan perahu-perahu lain pun menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat, dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid membangunkan Yesus dan berkata kepada-Nya, “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Yesus pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau, “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau pun menjadi teduh sekali. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain, “Siapakah gerangan orang ini? Angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
  
Tuhan tidur. Benarkah Tuhan Yesus tidur saat ada taufan dahsyat? Ya, Dia tidur karena kepayahan. Tetapi bisa jadi, Dia tidur-tiduran untuk menguji iman para murid dan mengajarkan apa arti sesungguhnya dari kata “percaya”. Banyak kehidupan pribadi, keluarga, komunitas, di tempat kerja dan lain sebagainya mengalami badai karena tidak percaya kepada kasih dan kekuatan Allah yang ada pada masing-masing pribadi. Santo Yohanes Bosko tertantang untuk peduli kepada pendidikan anak muda. Karena percaya akan kekuatan Tuhan, yang diwujudkan dengan kerja keras, kasih sayang dan kesabaran, ia dapat mengumpulkan 1000 orang muda dari keluarga miskin dan mendidik mereka dengan baik. “Percaya” itu tentu ada isinya.

Doa Malam

Tuhan, hari ini banyak peristiwa yang dapat membuat ketakutan dan cemas bila orang lupa akan kehadiran-Mu pada setiap peristiwa hidup. Jangan biarkan kami terombang-ambing oleh rupa-rupa ajaran palsu dunia ini. Kuatkan iman kami akan kasih-Mu yang menyelamatkan. St. Yohanes Bosko, doakanlah kami. Amin.


RUAH

"Benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu"

Jumat, 30 Januari 2015
Hari Biasa Pekan III

   
Ibr. 10:32-39; Mzm. 37:3-4,5-6,23-24,39-40; Mrk. 4:26-34.
 
"Benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu"
 
Benar bahwa para petani tidak selalu menyadari bahwa benih-benih yang ditabur atau ditanam di ladangnya mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Demikian pula, para orang tua juga sering tidak menyadari pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya. Cukup sering saya mendengar ungkapan atau membaca status di FB dari para orangtua pada saat anaknya sudah cukup dewasa, khususnya di hari ulangtahunnya. Kurang lebih, mereka mengungkapkan bahwa rasanya belum lama mereka menimang, menyuapi, menggendong, mengajari omong dan berjalan ... tahu-tahu sekarang sudah besar dan dewasa. Lalu, biasanya diakhiri dengan ucapan syukur dan terimakasih serta harapan. Nah, di balik ungkapan itu, saya melihat ada keyakinan iman akan karya Tuhan dalam diri anak, dalam diri kita masing-masing. Setiap saat, Tuhan terus-menerus mencipta dan berkarya dalam diri kita, memberikan pertumbuhan dan jamiman hidup. Itulah tanda nyata bahwa Allah meraja dalam diri kita, bahwa Tuhan sungguh dekat dengan kita, bahwa tangan Tuhan terus-menerus membentuk kita, bahwa kasih-Nya senantiasa melindungi dan menjamin kita.

Doa: Ya Tuhan, biarkanlah kami selalu tumbuh dan berkembang dalam rencana dan karya tangan-Mu. Amin. -agawpr-

Jumat, 30 Januari 2015 Hari Biasa Pekan III

Jumat, 30 Januari 2015
Hari Biasa Pekan III

Dengan penciptaan, Sabda menyatakan Allah itu Pencipta --- St Ireneus.

   
Antifon Pembuka (Mzm 37:3)

Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia.

Doa Pagi


Allah Bapa sumber iman kepercayaan, kami mohon iman akan Sabda-Mu, dan resapkanlah ke dalam lubuk hati kami janji-Mu akan memberi kehidupan, agar kami menjadi orang yang berkenan di hati-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:32-39)
    
 
"Kalian telah menderita banyak, sebab itu janganlah melepaskan kepercayaanmu."
   
Saudara-saudara, ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita karena kamu harus bertahan dalam perjuangan yang berat, baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian. Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman, dan ketika hartamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih langgeng sifatnya. Sebab itu janganlah melepaskan kepercayaanmu, karena besarlah upah yang menantinya. Kamu sungguh memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Sebab dalam Alkitab tertulis: "Sedikit, atau bahkan sangat sedikit waktu lagi, Dia yang ditetapkan untuk datang itu akan tiba tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, Aku tidak berkenan lagi kepadanya." Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan akan binasa! Sebaliknya: Kita ini orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat (Mzm 37:3-4.5-6.23-24.39-40)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu!
2. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah pada-Nya, maka Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan menampilkan hakmu seperti siang.
3. Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya. Kalaupun ia jatuh, tidaklah sampai binasa, sebab Tuhan menopang tangannya.
4. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik. Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana. 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:26-34)
  
"Kerajaan Surga seumpama orang yang menabur benih. Benih itu tumbuh, namun orang itu tidak tahu."
 
Pada suatu ketika Yesus berkata, "Beginilah halnya Kerajaan Allah: Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah. Malam hari ia tidur, siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas itu makin tinggi! Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu! Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba". Yesus berkata lagi, "Dengan apa hendak kita bandingkan Kerajaan Allah itu? Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil daripada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam rimbunannya". Dalam banyak perumpamaan semacam itu Yesus memberitakan sabda kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka. Tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Suatu saat saya mengikuti retret yang disebut retret Kerajaan Allah. Para peserta selama tiga malam tinggal di rumah penduduk dan mengikuti ritme hidup tuan rumah. Saya tinggal dalam keluarga petani sangat sederhana. Waktu itu musim panas, tetapi petani itu tetap menanam ubi jalar di tegalan yang sudah dicangkulnya. Saya bertanya: ”Musim panas seperti ini kok tanam ubi, apakah tidak mati?” Jawabnya: ”Saya ini kan petani, bisanya hanya menanam! Tuhanlah yang memberi hidup dan pertumbuhan...!”.

Petani itu mempunyai keyakinan bahwa Tuhan akan memberi kehidupan pada ubi yang ditanamnya. Itulah iman. Itulah Kerajaan Allah. Kerajaan Allah adalah Allah yang hidup, berkarya dan meraja. Dia bekerja dalam diri petani tadi, sehingga ia tabah, tekun dan sabar. Allah juga bekerja dengan lembut, pelan dan tak kentara, tetapi memiliki daya tumbuh dalam ubi jalar dan makhluk lain.

Allah adalah the inner power dalam hidup kita seperti daya yang membuat biji itu hidup, tumbuh, dan menghasilkan buah melimpah. Maka ”kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup” (Ibr. 10:39).
 
Bapa yang penuh kasih, puji syukur bagi-Mu karena Engkau senantiasa hadir, meng­hidupi dan membaharui hidupku. Ajarilah saya untuk senantiasa taat kepada-Mu. Amin.
 
Doa Malam

Allah Bapa sumber kebahagiaan, kami bersyukur bahwasanya Engkau telah memulai membuka kedamaian di tengah-tengah kami melalui Yesus, Sabda-Mu yang terpercaya. Kami mohon, semoga kami selalu setia dalam kata dan karya mengingat kebahagiaan umat manusia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
  
Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian

"Tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan"

Kamis, 29 Januari 2015
Hari Biasa Pekan III
 
   
Ibr. 10:19-25; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Mrk. 4:21-25. 
 
"Tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan"
 
Pelita berfungsi untuk menghalau kegelapan sehingga kita bisa melihat dengan baik. Dalam diri kita, pelita itu merupakan anugerah Tuhan yang berupa kemampuan internal atau kepekaan yang ada dalam diri kita untuk mampu melihat, mengenal dan memahami dengan baik. Bisa juga kita sebut dengan pelita hati dan akal budi. Melalui pelita hati dan akal budi tersebut tersebut, kita mampu untuk semakin mengenal Tuhan, diri sendiri, sesama, alam semesta, dll. Tentu, setiap saat kita harus mengasahnya supaya semakin peka, seperti halnya kita harus selalu menambahkan minyak pada pelita agar tetap dapat menyala dengan terang. Maka, marilah kita terus-menerus mengasah kepekaan pelita hati dan akal budi kita agar kita semakin mengenal Tuhan, diri sendiri dan sesama yang hidup bersama dengan kita. Dengan pengenalan yang semakin baik, maka kita pun juga akan dapat menempatkan diri dalam relasi yang tepat atau dengan kata lain memberikan diri sesuai dengan ukuran yang pas.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar pelita hati dan akal budi kami semakin peka untuk mengenal Engkau, diri kami sendiri dan sesama. Amin. -agawpr-

Kamis, 29 Januari 2015 Hari Biasa Pekan III

Kamis, 29 Januari 2015
Hari Biasa Pekan III

“Tidak seorang pun dapat memberikan apa yang tidak dimilikinya. Dia harus memilikinya dulu” (Sta. Teresa dari Avila)


Antifon Pembuka (Mzm 24:1-2)

Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.

Doa Pagi

Allah Bapa, sumber segala harapan, semoga kami berpegang pada harapan yang telah Kautumbuhkan dalam hati kami berkat Yesus Putra-Mu. Semoga cahaya-Mu menyinari hidup siapa pun yang mengharapkan pembebasan. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Hati kita telah dimurnikan dengan darah Kristus. Tubuh kita telah dibasuh oleh air yang murni. Selanjutnya kita diundang untuk penuh keberanian menghadap takhta kerahiman Tuhan, membangun kebersamaan di tengah umat dan saling mendukung dalam penghayatan iman.
 

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:19-25)
  
 
"Marilah kita berpegang teguh pada harapan! Marilah kita saling memperhatikan dan saling mendorong dalam cinta kasih."
   
Saudara-saudara, berkat darah Yesus, kita sekarang dapat masuk ke dalam tempat kudus dengan penuh keberanian, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang memberi hidup bagi kita, yakni melalu tabir, yang tidak lain adalah diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Agung sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat, dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan akan harapan kita, sebab Dia, yang menjanjikannya, adalah setia! Di samping itu marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadat umat, seperti dibiasakan oleh beberapa orang! Sebaliknya marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
Atau Itulah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, dan cahaya bagi jalanku.

Kita dipanggil untuk menjadi pelita bagi orang lain. Itulah panggilan kita untuk memberi kesaksian tentang Kristus. Hal itu kita tunjukkan dengan pola hidup dan tingkah laku yang sejalan dengan hidup Kristus sendiri.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:21-25)
   
"Pelita dipasang untuk ditaruh di atas kaki dian. Ukuran yang kamu pakai akan dikenakan pula padamu."
   
Pada suatu hari Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Orang memasang pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada suatu rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Lalu Yesus berkata lagi, “Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan dikenakan pula padamu; dan malah akan ditambah lagi! Karena siapa yang mempunyai, akan diberi lagi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
 
Dengan rahmat pembaptisan, setiap orang Kristiani mempunyai pelita dalam hatinya. Pelita itu memberikan terang. Terang itu adalah Yesus Kristus. Hanya saja, apakah pelita menyala itu disembunyikan atau ditempatkan pada posisi yang tepat? Sikap kita dalam menghayati iman menentukan hasilnya. Maka Tuhan Yesus mengajar kita matematika ala penghayatan iman: ukuran yang kamu pakai, akan diukurkan kepadamu, bahkan ditambah. Bagi yang sudah mempunyai akan diberi, sedangkan yang tidak mempunyai akan diambil. Tidak sulit dimengerti. Bagaimana dihayati?

Doa Malam

Allah Bapa Maha Pengasih, semoga kami memahami Engkau dengan pengantaraan manusia penuh kasih, yang telah menanggung segala dosa kami, yaitu Yesus Putra-Mu. Maka, perkenankanlah kami bersyukur dengan sepenuh hati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

RUAH

"Dengarlah! ... Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"

Rabu, 28 Januari 2015
Peringatan Wajib St. Thomas Aquino, Imam dan Pujangga Gereja
    


Ibr. 10:11-18; Mzm. 110:1,2,3,4; Mrk. 4:1-20 

"Dengarlah! ... Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"

Pada peringatan St. Thomas Aquinas ini, kita diajak untuk mendengarkan Yesus, Sang Guru, yang "mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan" (ay.2). Kita tahu bahwa St. Thomas Aquinas adalah seorang guru yang besar dalam hal iman kristiani. Ia menegaskan bahwa untuk memahami kebenaran, kita mutlak membutuhkan rahmat Tuhan, yakni rahmat yang memberi pencerahan pada akal budi kita. Oleh karena itu, yang utama yang harus kita lakukan adalah membuka diri pada rahmat Tuhan. Caranya adalah dengan mendengarkan. Hal ini kiranya tidak mudah mengingat saat ini kita hidup dalam budaya visual. Dalam Perayaan Ekaristi saja, pada saat Sabda Tuhan dibacakan, kita cenderung lebih suka melihat teks misa yang disediakan, daripada mendengarkan Dia yang bersabda. Marilah kita semakin melatih kepekaan kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan. Misalnya, dalam kesempatan pribadi atau bersama keluarga/kelompok, bacalah Kitab Suci dengan bersuara agar telinga kita juga mendengar dan setelahnya jangan lupa meluangkan waktu untuk hening guna mendengarkan suara Tuhan yang seringkali diispirasikan kepada kita dalam keheningan. 

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk semakin peka mendengarkan Sabda-Mu. Amin. -agawpr-

Rabu, 28 Januari 2015 Peringatan Wajib St. Thomas Aquino, Imam dan Pujangga Gereja

Rabu, 28 Januari 2015
Peringatan Wajib St. Thomas Aquino, Imam dan Pujangga Gereja
 
Jika kamu mencari contoh kerendahan hati, lihatlah pada salib! (St. Thomas Aquino)


Antifon Pembuka (Bdk. Dan 12:3)

Orang bijaksana akan bersemarak, cemerlang laksana matahari dan guru kebenaran akan berseri, kemilau laksana bintang abadi.

Those who are wise will shine brightly like the splendor of the firmament and those who lead the many to justice shall be like the stars for ever.
  
Doa Pagi


Ya Allah, Engkau telah menjadikan Santo Thomas Aquino cemerlang karena cintanya akan kekudusan dan karena ketekunan dalam ilmu ketuhanan. Kami mohon, bantulah kami memahami yang diajarkannya, dan mengikuti yang dilakukannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:11-18)
  
 
"Kristus menyempurnakan untuk selama-lamanya orang-orang yang dikuduskan-Nya."
    
Saudara-saudara, setiap imam melakukan pelayanannya tiap-tiap hari, dan berulang-ulang mempersembahkan kurban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. Tetapi Kristus hanya mempersembahkan satu kurban karena dosa, dan sesudah itu Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah. Sekarang Ia hanya menantikan saat, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. Sebab oleh satu kurban itu saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Tentang hal itu Roh Kudus pun memberi kesaksian kepada kita, sebab Ia sendiri bersabda, "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka, pada hari-hari yang akan datang: Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka". Jadi apabila untuk semuanya itu sudah ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban karena dosa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek.
Ayat. (Mzm 110:1-4)
1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!"
2. Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
3. Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu, sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu.
4. Tuhan telah bersumpah, dan tidak akan menyesal; "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek".

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih itu melambangkan Sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selamanya. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:1-20)
   
"Seorang penabur keluar untuk menabur."
      
Pada suatu hari Yesus mengajar di tepi danau Galilea. Maka datanglah orang yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia terpaksa naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh, lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu ada di darat, di tepi danau itu. Dan Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dalam bentuk perumpamaan. Dalam ajaran-Nya itu Yesus berkata kepada mereka, "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga benih itu tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dengan subur dan berbuah; hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat". Dan Yesus bersabda lagi, "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Ketika Yesus sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid menanyakan arti perumpamaan itu. Jawab-Nya, "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menangkap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, biar mereka jangan berbalik dan mendapat ampun". Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan sabda. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat sabda itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar sabda, lalu datanglah iblis dan mengambil sabda yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi sabda itu tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu, mereka segera murtad. Dan yang lain, yang ditaburkan di tengah semak duri, ialah yang mendengar sabda itu, tetapi sabda itu lalu dihimpit oleh kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain sehingga sabda itu tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat".
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Santo Thomas Aquino adalah seorang teolog, sekaligus filsuf dan tokoh pendidikan yang sangat berpengaruh dalam Gereja pada zaman itu. Dialah yang menemukan ajaran sebagai teori tentang lima jalan mengenal dan mengakui adanya Allah secara rasional. Dia juga seorang imam yang taat pada Gereja. Pelayanan imamnya dengan mempersembahkan kurban bersumber pada imam agung Yesus Kristus yang mempersembahkan diri-Nya, satu kurban saja untuk selamanya dan duduk di sebelah kanan Allah. Hanya satu kurban saja, Ia telah dapat menyempurnakan untuk selama-lamanya (Ibr 10:14).

Semua umat beriman memiliki hak melaksanakan tugas penggembalaan, baik dalam fungsi ministerial karena penerimaan tahbisan imamat maupun Sakramen Baptis. Tugas menggembalakan adalah kewajiban dalam hidup beriman agar Allah sungguh hadir dan diyakini kehadirannya dalam hidup. Santo Thomas memberikan inspirasi kepada kita bahwa Allah dapat dipahami dengan akal budi dan itu adalah ketaatan pada yang Ilahi. Allah jugalah yang menggembalakan hidup kita. Apakah kita merakukan kehadiran Allah? Mari berpikir dan merenungkan hari ini: siapa yang dapat memberi hidup dan kebahagiaan bagi kita?

Antifon Komuni (Bdk. 1 Kor 1: 23-24)

Kami memberitakan Kristus yang disalibkan. Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
 
We proclaim Christ crucified; Christ, the power of God and the wisdom of God

Doa Malam

Allah Bapa, sumber kebenaran sejati, bagi kebanyakan umat-Mu usaha penyelaman iman Santo Thomas membuka sumber pengertian yang melimpah. Kami telah menimba dari sumber kehidupan kekal agar memperoleh penghiburan dalam Roh-Mu. Ajarilah kami melihat ke depan dan mencari jalan yang menuju kemuliaan-Mu, serta menemukan dan melaksanakan yang mempunyai nilai yang tetap. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
     
GBK / Inspirasi Batin 2015

Selasa, 27 Januari 2015 Hari Biasa Pekan III

Selasa, 27 Januari 2015
Hari Biasa Pekan III
 
“Saya tidak pernah kehilangan pahala belas kasih Tuhan, selama Dia tidak kehilangan belas kasih-Nya” (St. Bernardus)

  
Antifon Pembuka (Mzm 40:10)

Aku menggambarkan keadilan di tengah jemaat besar, bibirku tidak kutahan terkatup. Engkau tahu itu, ya Tuhan.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, kehendak-Mu telah terlaksana sepenuhnya pada diri Yesus Mesias, Tuhan kami, yang taat setia melakukan kehendak-Mu. Kami mohon, semoga kami dapat menemukan dan memahami kehendak-Mu dan mewujudkan kedamaian dalam tingkah laku kami sehari-hari. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Satu kurban Kristus menjadi pengampunan bagi semua dosa di masa lampau dan masa yang akan datang. Karena kesempurnaan kurban tersebut, kurban-kurban tidak diperlukan lagi. Yesus telah melakukannya dengan menumpahkan darah-Nya sendiri, dengan mati di kayu salib.
 

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:1-10)
  
 
"Aku datang untuk melaksanakan kehendak-Mu, ya Allah."
   
Saudara-saudara, di dalam Taurat hanya terdapat bayangan dari keselamatan yang akan datang, bukan hakikat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu, dengan kurban yang sama, yang setiap tahun diulangi, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang ambil bagian di dalamnya. Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak lagi mempersembahkan kurban itu; mereka yang melakukan ibadah itu tidak lagi merasa berdosa, sebab telah disucikan sekali untuk selama-lamanya. Tetapi justru oleh kurban-kurban itu setiap tahun orang diperingatkan akan dosa-dosa mereka. Sebab tidak mungkin darah lembu atau domba jantan menghapus dosa! Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, “Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki! Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku, sebagaimana tertulis dalam gulungan Kitab tentang Aku. Jadi mula-mula Ia berkata, “Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan; Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa” – meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat -. Dan kemudian Ia berkata, “Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Jadi yang pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak Allah inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan Tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:2.4ab.7-8a.10.11)
1. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita.
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah, Tuhan, aku datang!”
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana. Alleluya.
 
Yesus membangun sebuah ikatan keluarga yang baru. Hal itu terjadi bukan lagi karena hubungan darah, melainkan dengan orang-orang yang siap melakukan kehendak Allah.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:31-35)
   
"Barangsiapa melaksanakan kehendak Allah, dialah saudara-Ku."
    
Sekali peristiwa datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus ke tempat Ia sedang mengajar. Mereka berdiri di luar, lalu menyuruh orang memanggil Yesus. Waktu itu ada orang banyak duduk mengelilingi Dia; mereka berkata kepada Yesus, “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Siapa ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?” Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu, lalu berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Seorang ibu bisa cepat marah bila “dicuekin” (tidak dianggap oleh) anaknya di depan khalayak ramai. Tetapi, tidak bagi Bunda Maria. Ia sangat kenal akan hati dan karakter Puteranya. Ia dan saudaranya sedang menjadi bahan pelajaran justru untuk menjelaskan relasi antar mereka, karena Bunda Maria dan saudara-saudara Yesus adalah pelaksana kehendak Bapa. Hidup beriman yang benar bukan soal hubungan darah, misalnya karena terlahir sebagai orang Kristen, tetapi karena melaksanakan kehendak Allah.

Doa Malam

Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah membangun umat baru, yang tidak berdasarkan warna kulit atau darah ataupun adat-istiadat kuno. Berkenanlah mengumpulkan umat lebih banyak lagi dari semua golongan dan negeri, mengitari altar-Mu, agar jadilah kehendak-Mu di mana pun di dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

"Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan"

Senin, 26 Januari 2015
Peringatan Wajib St. Timotius dan Titus, Uskup
 
Ibr. 9:15,24-28; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6; Mrk. 3:22-30 

"Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan"

Salah satu buah karya roh jahat (iblis) adalah kebencian, permusuhan dan perpecahan. Maka, dalam bacaan Injil ini tampaknya yang kerasukan roh jahat bukanlah Yesus sebagaimana dituduhkan oleh ahli-ahli Taurat. Tetapi justru merekalah yang kerasukan roh jahat karena hati mereka dipenuhi dengan kebencian dan permusuhan terhadap Yesus. Pada zaman sekarang, banyak orang juga mudah dirasuki roh jahat. Pemerintah dan lembaga-lembaga negara kita pun, saat ini rupanya juga sedang diobok-obok oleh roh jahat yang memicu permusuhan dan perpecahan. Mungkin kita pun juga. Mudah sekali hinggap dalam hati kita: kebencian, permusuhan dan hal-hal lain yang menyebabkan perpecahan. Untuk itu, marilah kita senantiasa memohon rahmat kepada Tuhan agar kita dimampukan untuk mengusir roh-roh jahat yang seringkali hinggap dalam hati kita.

Doa: Tuhan, janganlah masukkan kami dalam pencobaan dan bebaskanlah kami dari segala yang jahat. Amin. -agawpr-

Senin, 26 Januari 2015 Peringatan Wajib St. Timotius dan Titus, Uskup

Senin, 26 Januari 2015
Peringatan Wajib St. Timotius dan Titus, Uskup
 
“Pusaka Suci” (Bdk. 1 Tim 6:20; 2 Tim 1:12-14) iman [depositum fidei] yang tercantum di dalam Tradisi Suci dan di dalam Kitab Suci dipercayakan oleh para Rasul kepada seluruh Gereja. “Dengan berpegang teguh padanya seluruh Umat Suci bersatu dengan para Gembala mereka dan tetap bertekun dalam ajaran para Rasul dan persekutuan, dalam pemecahan roti dan doa-doa (lih. Kis 2:42 Yn). Dengan demikian dalam mempertahankan, melaksanakan, dan mengakui iman yang diturunkan itu timbullah kerukunan yang khas antara para Uskup dan kaum beriman” (DV 10). (Katekismus Gereja Katolik, 84)
   
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 96:3-4)

Wartakanlah kemuliaan Tuhan di antara bangsa-bangsa dan karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa, sebab Ia Mahabesar dan sangat terpuji.
 
Tell among the nations his glory, and his wonders among all the peoples, for the Lord is great and highly to be praised.
 
Doa Pagi

Ya Allah, Santo Timotius dan Titus telah Engkau limpahi semangat merasul yang tangguh. Semoga berkat doa permohonan mereka berdua, kami hidup dengan benar dan saleh di dunia ini, dan diperkenankan masuk ke tanah air surgawi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:15.24-28)
  
"Darah Kristus akan menyucikan hati nurani kita."
  
Saudara-saudara, Kristus adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah dipanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama. Kristus telah masuk ke dalam tempat kudus bukan yang buatan tangan manusia, yang hanya merupakan gambaran dari tempat kudus yang sejati, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita. Ia pun tidak berulang-ulang masuk untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana imam agung setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus mempersembahkan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab kalau demikian, Kristus harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang ternyata, pada zaman akhir ini, Ia hanya satu kali saja menyatakan diri, untuk menghapuskan dosa lewat kurban-Nya. Manusia ditetapkan Allah untuk mati hanya satu kali, dan sesudah itu dihakimi. Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Atau: Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib.
Ayat (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4.5-6; Ul: 1a)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa, Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:22-30)
  
"Kesudahan setan telah tiba."
   
Pada suatu hari datanglah ahli-ahli Taurat dari Yerusalem dan berkata tentang Yesus, "Ia kerasukan Beelzebul!" Ada juga yang berkata, "Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan." Maka Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan, "Bagaimana Iblis dapat menusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri, kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, malahan sudah tamatlah riwayatnya! Camkanlah, tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat, untuk merampas harta bendanya, kecuali kalau ia mengikat lebih dahulu orang kuat itu. Lalu barulah ia dapat merampok rumah itu. Aku berkata kepadamu: Sungguh, semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seseorang menghujat Roh Kudus, ia tidak akan mendapat ampun untuk selama-lamanya, sebab dosa yang dilakukannya adalah dosa yang kekal." Yesus berkata demikian karena mereka bilang bahwa Ia kerasukan roh jahat.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
  
Renungan
   
Suatu hari di sebuah SMA, ada seorang murid cewek yang ketakutan luar biasa sambil menunjukkan surat dengan bercak darah dari seorang cowok. Tampaknya si cowok penulis itu jatuh cinta padanya tetapi tidak ditanggapinya. Maka marahlah si cowok, lalu mengirim surat ancaman itu. Apa yang menakutkan si cewek? Kalimat terakhir dalam surat itu: “Cinta ditolak dukun bertindak!” dengan dibubuhi tandatangan tinta darah. Murid saya itu takut disantet, dengan akibat kematiannya.

Darah adalah simbol kehidupan. Perjanjian darah adalah perjanjian yang menyangkut hidup atau matinya seseorang. Para Imam Besar setiap tahun membarui Perjanjian Darah antara umat Israel dan Allah dengan cara merecikan darah korban ke atas mesbah dan kepada umat. Tujuannya agar umat senantiasa selamat dalam lindungan kuasa kasih-Nya. Dalam Perjanjian Baru, Imam Besar itu adalah Tuhan Yesus; sedang darah perdamaiannya adalah darah-Nya sendiri. Setiap merayakan Ekaristi, Darah perjanjian itu kita terima dan membarui hidup kita. Hidup baru itu adalah hidup dalam Roh Kudus.

Santo Timotius dan Titus menghayati hidup dalam kerangka Perjanjian Darah itu, yaitu hidup dalam Roh Kudus. Mereka sangat yakin bahwa tidak ada permusuhan antara dirinya dan Allah. Sebaliknya, mereka hidup dalam sukacita Ilahi karena kasih Allah yang tak terbatas itu. Kita semua telah dicurahi hidup baru dalam Roh Kudus berkat darah Tuhan Yesus. Kini saatnya kita hidup dalam sukacita Ilahi dan tidak hidup dalam ketakutan.
 
Tuhan Yesus, syukur aku panjatkan kepada-Mu karena hidup baru telah Kaucurahkan dalam diriku. Bimbinglah aku agar tidak menyangkal peran Roh Kudus, sebaliknya senantiasa hidup dalam Roh Kudus-Mu saja! Amin.
 
Antifon Komuni (Mrk 16: 15; Mat 28: 20)

Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil. Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.

Go into all the world, and proclaim the Gospel. I am with you always, says the Lord.

Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian

Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."

Minggu, 25 Januari 2015
Hari Minggu Biasa III  
  

Yun. 3:1-5,10; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9; 1Kor. 7:29-31; Mrk. 1:14-20. 

Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
 
Benang merah dari bacaan-bacaan Minggu ini adalah mengenai Panggilan Tuhan. Dalam bacaan I, Tuhan memanggil Yunus untuk pergi ke Ninive dan membuat orang-orang di Ninive bertobat. Yunus membayangkan bahwa tugas ini berat, tidak mudah dan penuh risiko sehingga berusaha menghindar. Namun, apa pun usaha Yunus untuk menghindari panggilan Tuhan, Tuhan tetap menggunakan cara-Nya sendiri agar kehendak dan panggilan-Nya tetap terlaksana dalam diri Yunus. Dan ternyata, jawaban orang-orang Ninive atas ajakan pertobatan dari Yusus, tidak seperti yang ia bayangkan. Mereka menanggapi secara positif dan segera bertobat. Mereka menyadari bahwa waktu yang diberikan Tuhan sangat singkat sehingga harus digunakan sebaik-baiknya, seperti yang ditegaskan dalam bacaan II. Maka, tanpa menunda, mereka segera menjawap panggilan pertobatan dari Tuhan. Injil juga menegaskan betapa mendesaknya panggilan untuk bertobat sekaligus memperlihatkan dengan jelas contoh yang baik dalam menanggapi panggilan Tuhan. Berbeda dengan Yunus yang mencoba menghindar, Simon, Andreas, Yohanes dan Yakobus memberi jawaban pasti dan segera. Mereka segera meninggalkan pekerjaan dan apa pun yang mereka miliki untuk mengikuti Yesus. Bagaimana dengan kita? Apakah kita suka menghindari panggilan Tuhan seperti Yunus atau menanggapinya secara positif seperti orang-orang Ninive dan murid-murid pertama? 

Doa: Tuhan, jadikanlah kami hamba dan pelayan-pelayan-Mu yang setia mengikuti panggilan-Mu dan taat menjalankan kehendak serta perutusan-Mu. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy