| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 13 Januari 2015 Hari Biasa Pekan I

Selasa, 13 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I
 
“Setelah kita menerima perintah untuk mencintai Tuhan, kita juga diberi kuasa untuk mencintai” (St. Basilius Agung)

 
Antifon Pembuka (Mzm 8:2a.5)
 
Tuhan Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi! Apakah manusia itu, sehingga Kauperhatikan? Siapakah dia sehingga Kaupelihara?

Doa Pagi


Allah Bapa kami di surga, Putra-Mu Kauutus menjelma menjadi manusia dan mewartakan nama-Mu kepada siapa saja yang bermaksud baik. Kami mohon, semoga kami Kautandai dengan nama-Nya dan Kauberkati dengan Roh-Mu agar dapat bersujud menyembah Engkau dalam kebenaran pada setiap tingkah laku kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Yesus adalah Penebus kita. Lewat penderitaan dan wafat-Nya, Ia menyelamatkan umat manusia. Martabat kita pun dipulihkan berkat perendahan diri-Nya di kayu salib. Dan di situlah pula terletak kemuliaan-Nya.
   

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:5-12)
  
 
"Yang disempurnakan dengan penderitaan."
   
Saudara-saudara, dunia yang akan datang, yang sedang kita bicarakan, ditaklukkan oleh Allah bukan kepada malaikat-malaikat. Sebab ada orang yang pernah memberi kesaksian dalam Kitab Suci, “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Atau apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun untuk waktu yang singkat Engkau telah membuatnya hampir setara dengan Allah, dan memahkotai dia dengan kemuliaan dan semarak; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.” Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada Yesus, tidak ada sesuatu pun yang dikecualikan-Nya, artinya yang tidak ditaklukkan kepada Yesus. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya. Yang kita lihat ialah bahwa untuk waktu yang singkat Yesus telah direndahkan sedikit di bawah malaikat-malaikat, tetapi oleh derita kematian-Nya Ia telah dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Dan berkat kasih karunia Allah Yesus mengalami maut bagi semua orang. Memang Allah menjadikan segala sesuatu bagi diri-Nya dan mengantar banyak orang kepada kemuliaan. Maka sudah sepatutnya Ia pun menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. Sebab Dia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan semua berasal dari Yang Satu. Itulah sebabnya Yesus tidak malu menyebut mereka saudara, ketika Ia berkata, “Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji Engkau di tengah-tengah umat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Engkau membuat Anak-Mu berkuasa atas segala buatan tangan-Mu.
atau PS 832 Betapa megah nama-Mu, Tuhan, di seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 8:2a.5.6-7.8-9)
1. Ya Tuhan, Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi! Apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
3. Domba, sapi, dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagaimana sebenarnya, sebagai Sabda Allah.
   
Pengajaran dan penyembuhan oleh Yesus di Kapernaum menunjukkan kewibawaan-Nya dalam kata dan tindakan. Ajaran Yesus dikaitkan dengan kuasa mukjizat penyembuhan. Dan semuanya membuat banyak orang merasa takjub dan kagum.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:21b-28)
  
"Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa."
   
Pada suatu malam Sabat Yesus masuk ke dalam rumah ibadat di Kota Kapernaum dan mengajar di sana. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, “Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah.” Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam, keluarlah dari padanya!” Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, “Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya. Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Ajaran baru atau ini baru ajaran. Para ahli Taurat memberikan ajaran yang hanya wacana tanpa penghayatan sehingga dangkal. Padahal Taurat Tuhan demikian mendalam dan penuh pesan ilahi. Oleh karena itu banyak orang bosan dan mendambakan pribadi pemimpin dan Guru sejati. Yesuslah pribadi yang mereka cari dan sedang mereka temukan. Yesus mengusir roh jahat dari seseorang. Dari dialog itu kita tahu bahwa roh jahat saja mengenal Yesus. Maka bagi kita hanya mengenal atau tahu, tetapi tidak mau percaya, tidak menghayati dan tidak mengakui kuasa-Nya, sejatinya kita ini hanya beda tipis dengan roh jahat. Mudah berbuat jahat.

Doa Malam

Allah Bapa, sumber kebahagiaan, kami bersyukur atas Putra-Mu yang telah wafat, agar dapat memberikan harapan akan hidup. Kami mohon, semoga hati kami Kauperkenankan menerima Roh-Mu agar dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan abadi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


RUAH

Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.

Senin, 12 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I

  
Ibr. 1:1-6; Mzm. 97:1,2b,6,7c,9; Mrk. 1:14-20
 
"Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
 
Panggilan Tuhan terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang biasa, sebagaimana Ia memanggil Simon, Andreas, Yohanes dan Yakobus dalam keseharian mereka sebagai nelayan. Panggilan Tuhan juga tidak selalu membuat kita harus berubah atau berganti profesi. Keempat murid pertama yang adalah penjala ikan, setelah mengikuti Yesus mereka pun tetap sebagai pejala. Bedanya, kalau sebelumnya mereka adalah menjalan ikan, kini mereka adalah penjala manusia. Kalau sebelumnya mereka menjala ikan untuk dijual agar mendapat uang/keuntungan, kini mereka menjala manusia untuk dimasukkan dalam lingkaran sahabat Yesus dan diselamatkan. Kalau sebelunya, mereka harus menyeleksi ikan-ikan yang ditangkapnya dan yang buruk dibuangnya, kini justru mereka harus memberi perhatian lebih kepada yang lemah, kecil dan menderita. Marilah, dalam keseharian kita, kita juga semakin peka untuk mendengarkan panggilan Tuhan. Sekali lagi, panggilan-Nya tidak selalu berarti bahwa ktia harus beralih profesi. Bisa saja pekerjaan kita tetap sama, tetapi dengan mengikuti Yesus, kita menghayatinya secara lain, dengan semangat baru. Bukan lagi kehendak dan kekuatan kita sendiri yang mendominasi tetapi kehendak dan rahmat Tuhanlah yang berkerja dalam diri kita.

Doa: Tuhan, semoga kami semakin peka untuk mendengarkan dan kemudian mengikuti panggilan serta kehendak-Mu dalam hidup kami sehari-hari. Amin. -agawpr

Senin, 12 Januari 2015 Hari Biasa Pekan I

Senin, 12 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I
 
Bukalah mata hati kami untuk mengenal Engkau, karena hanya Engkaulah yang Mahatinggi (Paus Klemens I)

 
Antifon Pembuka (Mzm 97:1-2)
 
Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorai! Biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan kaki-Nya.

Doa Pagi

Allah Bapa Maha Pengasih, akan jadi apakah kami ini, andaikata tidak Kau beri tahau, bahwa Engkau menyertai kami. Kami bersyukur kepada-Mu, bahwasanya Engkau berkenan bersabda dengan perantaraan para Nabi yang paling agung, ialah Yesus dari Nazaret, yang sudi menjadi permulaan kedamaian kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
     
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (1:1-6)
    
 
"Allah berbicara kepada kita dengan pengantaraan Anak-Nya."
     
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagaimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan." Atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku" Lagipula, ketika mengantar pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
atau Hendaknya semua malaikat sujud menyembah Allah.
Ayat. (Mzm 97:1.2b.6.7c.9; Ul: 1a.9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. Segala dewata sujud menyembah Allah.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.
 
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)
  
"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."
   
Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia." Mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
 
Pada suatu hari ada misa perdana seorang Imam baru. Dalam khotbahnya, Imam baru itu memberi sharing motivasi panggilannya. Ia mengatakan bahwa dari sejak kecil ia sudah ingin menjadi pastor. Alasannya sangat sederhana, yaitu ingin naik motor seperti pastor tua yang sering melayani umat di daerah dimana keluarganya tinggal. Dari peristiwa biasa dan sederhana itu Allah membawa imam itu untuk terlibat aktif dalam misteri kasih Allah yang luar biasa.
  
Allah yang agung dan suci memanggil manusia secara manusiawi. Para rasul Yesus adalah para penjala ikan. Yesus menemui mereka ketika mereka sedang mencari ikan, mengerjakan pekerjaan sehari-hari. Sabda-Nya penuh kuasa: ”Mari, ikutilah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia!” Lalu mereka pun segera meninggalkan jalannya dan mengikuti Dia. Dari penjala ikan dijadikan penjala manusia—dilibatkan dalam karya keselamatan Allah.
       
Panggilan Allah selalu membawa kita kepada peristiwa besar dan luhur. Dan Ia memanggil kita melalui peristiwa biasa dan manusiawi. Dia tidak pernah mencabut akar kemanusiaan kita, tetapi menyempurnakannya. Syarat yang harus kita miliki adalah hati terbuka akan ‘suara Allah’ dan tekun melaksanakannya. Dalam terang Ilahi, pekerjaan sederhana yang kita lakukan setiap hari membawa kita kepada kesempurnaan dan kesucian hidup.

Tuhan Yesus, terangilah hatiku dengan kuasa Roh Kudus-Mu agar aku peka akan bim¬bingan-Mu sehingga hidupku sehari-hari mencerminkan dan menghantarkan aku kepada hidup yang abadi! Amin.
 
   
Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian

Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan

Minggu, 11 Januari 2015
Pesta Pembaptisan Tuhan


Yes. 55:1-11; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; 1Yoh. 5:1-9; Mrk. 1:7-11
"Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."

Sejak semula, yakni sejak sebelum inkarnasi-Nya, Yesus adalah Anak Allah. Maka, peristiwa pembaptisan-Nya, di mana pada waktu itu diperdengarkan suara dari sorga, "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan", bukan merupakan awal mula pengangkatan Yesus sebagai Anak Allah. Pernyataan tersebut merupakan bentuk pemakmulan kepada publik, supaya mereka mendengar dan mengimani Yesus sebagai Anak Allah. Pembaptisan menjadi titik awal dari karya dan perutusan Tuhan Yesus di depan publik. Hal ini mempunyai makna luar biasa bagi kita kalau kita kaitkan dengan kehidupan kita sebagai orang beriman. Kita tahu bahwa pembaptisan Yohanes adalah pembaptisan untuk pertobatan dan pengampunan dosa. Yesus dibaptis oleh Yohanes, padahal Ia tidak berdosa. Maka, pembaptisan Yesus ini mempunyai makna solidaritas terhadap kita yang berdosa. Ia sungguh-sungguh masuk dalam kehidupan manusia dan ikut serta mengalami pula seluruh suka duka dan perjuangan hidup kita. Dan pada puncaknya, Ia pun masuk ke alam maut, tidak hanya untuk bersolider dengan kita yang pasti mengalami kematian, tetapi lebih-lebih untuk membangkitkan kita dan menganugerahkan kepada kita hidup yang baru. Sebagimana Yesus telah menunjukkan solidaritas-Nya kepada kita, marilah kita juga menghayati hidup bersama dengan saudara-saudari kita di mana pun berada dalam semangat solidaritas. Dalam situasi apa pun, kita diajak untuk bersolider terhadap saudara-saudari kita, terutama mereka kecil, lemah, miskin, tersingkir dan menderita. Dengan solidaritas tersebut, kita pun akan menjadi anak-anak yang berkenan kepada Bapa.

Doa: Bapa, bantulah kami untuk menghayati semangat solidaritas sebagaimana telah diteladankan oleh Putera-Mu, Yesus Kristus, agar kami pun menjadi anak-anak yang berkenan kepada-Mu. Amin. -agawpr-

Kobus: Pesta Pembaptisan Tuhan


Minggu, 11 Januari 2015 Pesta Pembaptisan Tuhan

Minggu, 11 Januari 2015
Pesta Pembaptisan Tuhan

"Kristus dibaptis! Marilah kita turun ke air, bersama Dia, supaya kita juga naik bersama Dia" --- St Gregorius dari Nazianze


Antifon Pembuka (lih. Mat 3:16-17)

Setelah Yesus dibaptis, langit terbuka, dan seperti burung merpati Roh Allah turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak-Ku terkasih, Aku berkenan kepada-Nya."

After the Lord was baptized, the heavens were opened, and the Spirit descended upon him like a dove, and the voice of the Father thundered: This is my beloved Son, with whom I am well pleased.

Dilexisti iustitiam, et odisti iniquitatem: propterea unxit te Deus, Deus tuus, oleo laetitia prae consortibus tuis.

 
Doa Pagi


Ya Allah, Putra Tunggal-Mu telah tampak sebagai manusia yang rapuh. Kami mengenal Dia sebagai manusia yang secara kelihatan menjadi sesama kami. Semoga kami diperbarui dari dalam agar kami layak menjadi serupa dengan Dia, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (55:1-11)
 
 
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."
 
Beginilah firman Tuhan, “Hai kamu, semua orang yang haus, marilah dan minumlah! Dan kamu yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli, dan makanlah; minumlah anggur dan susu tanpa bayar! Mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti? Dan mengapa upah jerih payahmu kamu belanjakan untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku, maka kamu akan mendapat makanan yang baik, dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu, dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah Aku, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh, yang Kujanjikan kepada Daud. Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa; sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa-bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh kaena Tuhan, Allahmu, dan karena yang mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau. Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Allah kita, sebab Allah kita memberi pengampunan dengan limpah. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,” demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu, dan rancangan-Ku di atas rancanganmu. Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberi benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6; Ul: 3)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur.
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; Baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakuasa, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu."
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:1-9)
   
"Ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air dan darah."
     
Saudara-saudara yang terkasih, setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia, yakni iman kita. Tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah. Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. [Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam surga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.] Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh, air dan darah, dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6)
Langit terbuka dan terdengarlah suara Bapa: "Inilah Anak yang Kukasihi; dengarkanlah Dia."
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:7-11)
   
"Engkaulah Anak yang Kukasihi. Kepada-Mulah Aku berkenan."
    
Tatkala banyak orang minta dibaptis, Yohanes memberitakan kepada mereka, “Sesudah aku akan datang Dia yang lebih berkuasa daripadaku; membungkuk dan membuka tali kasutnya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat keluar dari air, Yesus melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari surga, “Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 

Pada hari Pesta Pembaptisan Tuhan, kita merayakan Yesus yang dipromulgasikan oleh Bapa sebagai Putra yang dipenuhi Roh Kudus, dikasihi Allah, dan berkenan kepada-Nya. Sebagai Putra Allah, Ia dipenuhi dengan Roh Kudus karena bersatu dengan-Nya. Ia pun dikasihi dan berkenan kepada Allah karena Ia adalah Allah yang memberi diri demi keselamatan dunia. Maka peristiwa Pembaptisan Tuhan merupakan pengumuman mengenai Yesus yang adalah Hamba Allah, Penegak Hukum Allah, dan Penyelamat sebagai pemenuhan nubuat nabi Yesaya (Yes 42:1.6-7).

Setiap pengikut Kristus, orang yang telah dibaptis dalam Roh, mesti semakin menyerupai Yesus agar berkenan kepada Allah. Sebagai hamba, orang beriman mestinya bersikap dan bertindak sedemikian rupa sehingga tuannya berkenan. Salah satu sikap dasar seorang hamba adalah menaati dengan melaksanakan segala perintah tuannya. Ketaatan itu mesti disertai sikap penyerahan diri seutuhnya kepada-Nya, apa pun yang akan terjadi atas dirinya, disertai kepercayaan bahwa menuruti kehendak Sang Tuan berarti selamat. Bagi orang beriman menaati perintah dan hukum Tuhan mesti dipercaya juga sebagai jalan menuju keselamatan bagi di dunia ini maupun kelak dalam keabadian. Kepercayaan seperti itu tidak akan membuat orang memandang perintah Allah sebagai ikatan dan beban semata, tetapi sebagai panduan untuk hidup yang berkenan pada Tuhan dan sesama, dan kelak memperoleh keselamatan kekal. Oleh banyak orang keselamatan sering disamakan dengan kebebasan yaitu ketika kita bebas menuruti kehendak dan kesenangan sendiri. Selama keselamatan dimengerti demikian, menaati perintah Allah yang terkadang kurang sesuai dengan keingina atau slit untuk dipahami menjadi amat berat.

Seperti Kristus yang datang untuk menyelamatkan manusia dari keadaan tidak selamat, terutama karena dosa, setiap pengikut Kristus mesti bersikap dan bertindak seperti hamba Allah yang dilukiskan dalam kutipan nubuat Yesaya itu. Mereka yang berada dalam kelesuan seperti buluh yang patah tidak akan diputuskan dan sumbu yang pudar tidak akan dipadamkan. Sikap penuh pengertian dan belas kasih mesti berkembang dalam diri pengikut Kristus. Kemampuan mengerti dan memahami sesama khususnya yang sedang mengalami kejatuhan, misalnya berbuat salah, akan memunculkan belas kasih, karena bisa mengerti bahwa seseorang memang bisa berbuat salah. Sebaliknya, kecenderungan hanya melihat kesalahan dan tidak memahaminya, sering menggoda orang untuk menjatuhkannya sekalian, dengan mengungkit kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukannya. Ibaratnya , melihat anjing sakit malah dipukul. Sikap belas kasih itu juga mesti diwujudkan dalam tindakan seperti dilukiskan dengan baik dalam kutipan nabi Yesaya itu, “... membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.” (Yes 42:7). (Inspirasi Batin 2015/Mgr. Y. Harjosusanto, MSF)
   
Antifon Komuni (Yoh 1:32,34)

Lihatlah Dia yang dikatakan Yohanes: Aku telah melihat Dia, dan aku memberi kesaksian bahwa Dia inilah Putra Allah.

Behold the One of whom John said: I have seen and testified that this is the Son of God.
 
   
MASA NATAL BERAKHIR PADA HARI INI, PESTA PEMBAPTISAN TUHAN

Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.

Sabtu, 10 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

 
1Yoh. 5:14-21; Mzm. 149:1-2,3-4,5,6a,9b; Yoh. 3:22-30
 
"Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga."
 
Dalam kehidupan bersama kita, baik dalam masyarakat maupun juga dalam Gereja, seringkali ada banyak orang yang dianugerahi kemampuan untuk melakukan berbagai macam karya pelayanan. Maka, tidak jarang ada banyak orang atau kelompok ingin atau sudah membuat berbagai macam karya sesuai dengan kharisma yang mereka miliki. Ini tentu sangat baik. Namun, sayang sekali, kadangkala di antara mereka tidak ada kerjasama dan sinergi yang baik, bahkan malah terkesan bersaing. Hal ini tampak misalnya antara beberapa kelompok kor di suatu paroki, atau antar kelompok umat yang mempunyai perhatian pada PIA, PIR dan OMK, atau antar para pengelola sekolah-sekolah katolik. Rupanya pola pikir memandang orang lain sebagai saingan dan bukan sebagai partner untuk bekerjasama secara sinergis yang ada dalam diri murid-murid Yohanes Pembaptis ini, juga masih banyak meracuni kita. Semoga, teladan kerendahan hati dan Yohanes Pembaptis ini manyadarkan kita untuk lebih mengupayakan kerjasama dan sinergi di antara berbagai macam kelompok pelayanan yang ada, baik di Gereja maupun di masyarakat kita.

Doa: Tuhan, jauhkan dari pikiran kami untuk memandang orang lain sebagai saingan dan bantulah kami untuk mampu menciptakan kerja sama dan sinergi dengan siapapun yang berkehendak baik. Amin. -agawpr-

Sabtu, 10 Januari 2015 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Sabtu, 10 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

“Saya berusaha menyenangkan Tuhan dengan doa-doa saya yang hina” (St. Teresa dari Avila)
   
Antifon Pembuka (Gal 4:4-5)

Allah telah mengutus Putra-Nya, yang dilahirkan oleh seorang wanita, agar kita diangkat menjadi anak-anak Allah.

God sent his Son, born of a woman, so that we might receive adoption as children.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menjadikan kami makhluk baru dalam Kristus. Kami mohon, semoga kami menjadi serupa dengan Kristus, karena di dalam Dia kami disatukan dengan Dikau. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Doa memiliki kekuatan yang luar biasa. Allah akan mengabulkan doa kita sesuai dengan kehendak-Nya. Kehendak Allah adalah kehidupan dan keselamatan bagi manusia. Bagi pendosa yang tidak mendatangkan maut, Allah memberinya hidup.
  
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:14-21)
   
"Allah mengabulkan doa kita."
    
Saudara-saudaraku terkasih, inilah sebabnya kita berani menghadap Allah, yaitu karena Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita tahu juga bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya. Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah; maka Allah akan memberikan hidup kepadanya, yaitu kepada dia yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut itu. Ada dosa yang mendatangkan maut, dan tentang ini, tidak kukatakan bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut. Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindungi orang itu, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang, dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan kehidupan yang kekal. Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5.6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 4:16)
Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang.
  
Pembaptisan Yohanes, sebagaimana tradisi hukum Musa tentang penyucian, adalah symbol pemurnian dan pembaruan. Yesus menyempurnakannya dalam pembaptisan. Itulah saat pengampunan, kekudusan, kehidupan dan kelahiran kembali.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:22-30)
  
"Sahabat mempelai bersukacita mendengar suara mempelai."
        
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-muid-Nya pergi ke tanah Yudea, dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanes pun membaptis di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. Maka timbullah perselisihan di antara murid-muid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya, “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang Sungai Yordan, dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga, dan semua orang pergi kepada-Nya.” Jawab Yohanes, “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari surga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai, yang berdiri dekat dia dan mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
Dalam menghadapi perbedaan, kita harus melihat dengan jernih. Salah persepsi, bisa salah paham dan dapat berbuah keributan, bahkan perkelahian. Perbedaan tidak perlu dijadikan perselisihan. Yohanes Pembaptis tahu persis tempatnya bahwa ia bukan Mesias, tetapi mendahului-Nya untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya. Yohanes adalah mempelai, mengiringi-Nya ke pelaminan dengan penuh sukacita. Yohanes juga tahu persis perannya bahwa Yesus harus semakin besar tetapi aku harus semakin kecil. Kita dapat belajar banyak dari Yohanes tentang kejujuran, kebahagiaan dan kerendahan hati dalam panggilan hidup kita masing-masing.

Antifon Komuni (Yoh 1:16)

Dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia.

From his fullness we have all received, grace upon grace.

Doa Malam

Allah Bapa Maharahim, Engkau membimbing umat-Mu dengan berbagai bantuan, supaya kami memperoleh rahmat dari kemurahan hati-Mu untuk sekarang dan masa mendatang. Semoga dengan bantuan harta dunia, kami semakin merindukan harta surgawi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

Keheningan dan doa

Jumat, 09 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
   
1Yoh. 5:5-13; Mzm. 147:12-13,14-15,19-20; Luk 5:12-16.

"Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa."
 
Coba kita lihat kembali rencana, program dan agenda kegiatan kita tahun ini. Mungkin tampak penuh sekali. Ada banyak kegiatan yang harus kita lakukan, ada banyak target dan prestasi yang harus kita capai. Namun, sesibuk apa pun kita dan sebanyak apa pun kegiatan kita, kita tidak boleh lupa untuk mengundurkan diri di tempat yang sunyi dan berdoa, seperti yang diteladankan Yesus. Kita tahu bahwa Yesus sangat sibuk dengan pengajaran dan karya-karya pelayanan-Nya, tetapi Ia selalu meluangkan waktu untuk hening dan berdoa. Keheningan dan doa dapat diibaratkan sebagai kesempatan untuk me-refresh dan men-charge energi kita supaya kita selalu segar dan penuh daya untuk menjalankan semua tugas dan kegiatan kita. Seringkali kita tergoda dan merasa sayang meluangkan waktu untuk sekedar berhenti dari kesibukan, hening dan berdoa karena kita berpikir pekerjaan kita menjadi tertunda. Padahal, yang terjadi justru sebaliknya. Dengan kekuatan baru yang kita dapatkan dari istirahat, hening dan doa, kita justru akan bekerja dengan lebih efektif dan efesien. Dan yang lebih penting dari itu semua adalah, kita tidak pernah kehilangan kontak dengan Tuhan, Sang Empunya kehidupan, sehingga kita tidak bekerja sendirian, tetapi selalu bersama Tuhan.

Doa: Tuhan, ingatkanlah kami selalu untuk mengundurkan diri dari kesibukan kami guna mencari keheningan dan berdoa. Amin. -agawpr-

Jumat, 09 Januari 2015 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Jumat, 09 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Sewaktu Ia lahir sebagai manusia, Maria, ibu-Nya, menerima Dia dalam pangkuannya. (St Maksimus dari Turin)

Antifon Pembuka (Mzm 112:4)

Bagi orang tulus hari telah terbit cahaya dalam kegelapan, yaitu Tuhan yang maharahim, penyayang yang adil.
 
A light has risen in the darkness for the upright of heart; the Lord is generous, merciful and just.

 
Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa, kelahiran penyelamat dunia diwartakan oleh cahaya bintang di langit. Semoga kami semakin mengenal dan mengasihi Dia, yaitu Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:5-13)
  
 
"Kesaksian tentang Anak Allah."
  
Saudara-saudara terkasih, tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air, dan darah dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Allah menjadi pendusta karena orang itu tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Dia, ia tidak memiliki hidup. Semuanya ini kutuliskan kepada kamu supaya kamu, yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah! Pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20; R: 12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel . Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.
 
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 9:35)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:12-16)
  
"Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta."
  
Sekali peristiwa Yesus berada di sebuah kota. Ada di situ seorang yang penuh kusta. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah si kusta dan memohon, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Maka Yesus mengulurkan tangan-Nya menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. Yesus melarang orang itu memberitahukan hal ini kepada siapa pun juga dan Ia berkata, "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa sebagai bukti bagi mereka." Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar, dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Yesus mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan.
 
Renungan

 
Pada zaman Yesus dahulu, orang – orang yang berpenyakit kusta merupakan kasta yang direndahkan dalam masyarakat, sebab diyakini kusta adalah penyakit kutukan dari Allah akibat dosa manusia yang begitu tak terhitung jumlahnya, orang kusta dianggap najis. Injil menceritakan bagaimana seorang penyakit kusta datang kepada Yesus dan memohon penyembuhan atas penyakitnya (Luk 5:12). Yesus pun mentahirkan orang kusta tersebut (Luk 5:13). Pada dasarnya, kita semua adalah “orang kusta” di hadapan Allah, kita adalah orang yang berdosa, hampir tidak ada satu manusiapun yang pantas dan layak untuk berada di hadapan Tuhan karena dosa – dosa kita. Namun, iman Katolik mengajarkan bahwa sekali – sekali dosa tidak boleh melenyapkan hubungan kita dengan Tuhan. Mengapa? Yesus pernah mengatakan bahwa “bukan seorang sembuh yang membutuhkan tabib, tetapi orang yang sakit”. Begitu juga dengan Tuhan, Ia adalah Tabib yang paling sempurna! Maka Tuhan bukanlah untuk orang – orang suci, melainkan orang berdosalah yang membutuhkan Tuhan. Orang kusta dalam Injil hari ini pun dengan berani mendekati Yesus, padahal siapa dia sebenarnya? Maka, kita dapat belajar ; dosa – dosa kita baik di masa lalu, saat ini ataupun yang akan datang tidak boleh menjadi penghalang kita dengan Tuhan, kita harus mendekati Tuhan. Dosa yang tertimbun dalam diri kita justru semakin mendorong kita untuk datang kepada Tuhan memohon pentahiran sehingga “luka-luka” jiwa kita karena dosa dipulihkan oleh Yesus. Inilah mengapa sangat baik apabila kita datang kepada Imam agar Kristus melalui Sakramen Tobat memulihkan kembali kerapuhan kita.

Antifon Komuni (1Yoh 4:9)
    
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita: Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

By this the love of God was revealed to us: God sent his Only Begotten Son into the world, so that we might have life through him.
 
Deus Providebit

Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik ...untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.

Kamis, 08 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
   


1Yoh. 4:19 - 5:4; Mzm. 72:2,14,15bc,17; Luk. 4:14-22a.
  
"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik ...untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
 
Masih di awal tahun baru. Apa rencana dan program hidup kita selama satu tahun ini? Yesus sendiri telah menyampaikan program-Nya, yakni untuk menyampaikan kabar baik kepada semua orang, terutama orang-orang miskin, para tawanan, orang-orang buta dan sakit serta mereka yang tertindas. Dengan program-progam-Nya tersebut, Yesus mendatangkan tahun yang penuh rahmat. Kita masing-masing tentunya juga ingin agar tahun ini menjadi tahun yang penuh dengan rahmat Tuhan. Oleh karena itu, marilah kita membuat rencana dan program-program kita selama tahun ini, bukan hanya dengan mengandalkan kekuatan kita sendiri atau hanya mengikuti kesenangan, kengingan dan ambisi-ambisi pribadi kita, tetapi mengikuti bimbingan Roh Kudus. Biarlah Roh Kudus bekerja dalam diri kita dan kita menjadi partner-Nya agar kita mampu berdiskresi dengan baik untuk membedakan, memilih, memutuskan dan melakukan apa yang terbaik dan yang mendatangkan rahmat baik bagi diri sendiri, keluarga dan sesama yang lain.
   
Doa: Tuhan, semoga dengan bimbingan Roh-Mu, kami mampu membedakan, memilih, memutuskan dan melakukan apa yang terbaik dan yang mendatangkan rahmat baik bagi diri sendiri, keluarga dan sesama. Amin. -agawpr-

Kamis, 08 Januari 2015 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Kamis, 08 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
 
“Karena Yesus menjadi manusia, Ia memiliki seluruh kodrat kita di dalam diri-Nya” (St. Sirilus dari Aleksandria)

 
Antifon Pembuka (Bdk. Yoh 1:1)

Sejak awal mula Sabda itu Allah dan Ia berkenan dilahirkan sebagai Penebus dunia.
 
In the beginning and before all ages, the Word was God and he humbled himself to be born the Savior of the world.

   
Doa Pagi


Allah Bapa, sumber cahaya, dengan pengantaraan Putra-Mu Engkau menyinari segala bangsa dengan cahaya-Mu. Kami mohon, semoga kami selalu percaya dengan teguh kepada Kristus, Penebus agar semakin disinari terang cahaya-Nya dan akhirnya mencapai kemuliaan kekal. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
      

Cinta kepada Allah dan sesama adalah perintah yang tidak bisa dipisahkan satu terhadap yang lain. Cinta kepada Allah ditunjukkan secaa konkret dalam cinta kepada sesama. Adalah tidak mungkin kalau orang mengatakan ia mencintai Allah tetapi membenci saudaranya.
   

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:19-5:4)
  
 
"Barangsiapa mengasihi Allah, Ia harus juga mengasihi saudaranya."
  
Saudara-saudaraku terkasih, kita harus mengasihi Allah, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata, “Aku mengasihi Allah,” tetapi membenci saudaranya, ia adalah seorang pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang ia lihat, tidak mungkin ia mengasihi Allah yang tidak ia lihat. Dan inilah perintah yang kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. Setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita meuruti perintah-perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: yakni iman kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 72:1-2.14.15bc.17)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
2. Ia akan menebus nyawa mereka dari penindasan dan kekerasan; darah mereka mahal di matanya. Kiranya ia didoakan senantiasa, dan diberkati sepanjang hari.
3. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.
 
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 4:18)
Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.
   
Lukas menampilkan Yesus di Galilea, ke tempat asal-Nya sebagai seorang nabi besar. Dia dipenuhi dengan kuasa Roh Kudus. Ia menampilkan diri-Nya sebagai seorang yang diutus Allah untuk mewartakan kabar keselamatan kepada orang kecil dan miskin.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:14-22a)
  
"Pada hari ini digenapilah Kitab Suci."
    
Sesudah dicobai Iblis di padang gurun, dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Selama di situ Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ, dan semua orang memuji Dia. Lalu Ia datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan. Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab Nabi Yesaya, dan setelah membukanya, Ia menemukan nas di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan oang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. Kemudian Yesus menutup kitab itu, mengembalikannya kepada pejabat, lalu Ia duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Yesus mulai mengajar mereka, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya!” Semua orang itu membenarkan Dia, dan mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Nubuat Yesaya tentang janji Allah akan datangnya Sang Almasih digenapi dalam Yesus, “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Dengan banyak tantangan dan risiko, Yesus setia menjalankan tugas perutusan-Nya itu dengan bekerja keras dalam pelayanan penuh kasih.

Antifon Komuni (Yoh 3:16)

Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

God so loved the world that he gave his Only Begotten Son, so that all who believe in him may not perish, but may have eternal life.

Doa Malam

Tuhan, Engkau telah mengutus kami untuk membawa kabar gembira kepada sesama kami, yang berkekurangan dan tidak mendapat perhatian. Buatlah kehadiran kami di antara mereka dapat membawa sukacita dalam hidup mereka. Terpujilah Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
  
RUAH

Tenanglah! Aku ini, jangan takut!

Rabu, 07 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
   
1Yoh. 4:11-18; Mzm. 72:2,10-11,2-13; Mrk. 6:45-52.
            
"Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
            
Sungguh menarik kalau kita merefleksikan bacaan-bacaan liturgis pada hari-hari ini, ketika kita mengawali langkah untuk menapaki tahun baru. Pesan amat kuat yang saya tangkap adalah kehadiran dan penyertaan Tuhan untuk kita. Ia berkenan menampakkan diri-Nya untuk kita (Minggu), menjadi terang dalam hidup kita (Senin), memberi makan atau menjamin kebutuhan kita (Selasa) dan hari ini Ia hadir sebagai penolong di tengah terpaan badai dan gelombang kehidupan. Meskipun Dia menyuruh para murid pulang sendiri sementara Ia berdoa, namun Ia tidak pernah sama sekali meninggalkan dan membiarkan mereka. Ketika mereka berada dalam bahaya, Ia segera datang dan memberikan pertolongan tepat pada waktunya. Bahkan, saya yakin bahwa dalam doa-Nya, Yesus juga berdoa untuk para murid. Hal yang sama, Ia lakukan untuk kita. Meskipun Ia membiarkan kita berjalan dan berusaha sendiri, namun Tuhan tidak pernah sama sekali meninggalkan kita. Ia selalu hadir, bahkan tidak hanya saat kita berada dalam bahaya dan membutuhkan bantuan-Nya tetapi setiap saat meski tidak selalu kita sadari, bahkan malah kita menolak-Nya. Pertolongan-Nya tidak pernah terlambat dan selalu tepat pada waktunya. Kita tidak perlu takut untuk melangkah.

Doa: Tuhan, semoga kami semakin percaya akan kehadiran, pernyertaan dan pertolongan-Mu sehingga kami melangkah dan menapaki hidup ini tanpa rasa takut. Amin. -agawpr-

Rabu, 07 Januari 2015 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Rabu, 07 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
 
Yesus lahir dari seorang ibu dan menjadi Penyelamat bagi kita. (St. Agustinus)
 

Antifon Pembuka (Yes 9:2)

Rakyat yang berjalan dalam kegelapan melihat cahaya terang benderang. Suatu cahaya menerangi mereka, yang tinggal di daerah naungan maut.
  
A people who walked in darkness has seen a great light; for those dwelling in a land of deep gloom, a light has shone.


Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, dengan kedatangan Putra-Mu Engkau telah menampakkan diri dalam cahaya baru. Kami mengimani Dia sebagai manusia seperti kami. Semoga kami rukun bersatu dengan Dia di dalam kerajaan surga. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:11-18)
  
"Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita."
    
Saudara-saudariku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yakni kalau kita mempunyai keberanian yang penuh iman pada hari penghakiman, karena, sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan, sebab ketakutan mengandung hukuman, dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 72:1-2.10.12-13; R:11)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, segala bangsa menjadi hambanya!
3. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Kristus, yang diwartakan kepada para bangsa! Terpujilah Engkau, Kristus, yang diimani oleh seluruh dunia.   
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:45-52)
  
"Para murid melihat Yesus berjalan di atas air."
      
Sesudah memberi makan lima ribu orang, Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu, dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida. Sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah berpisah dari mereka, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam, perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika melihat betapa payahnya para murid mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Yesus datang kepada mereka berjalan di atas air, dan Ia hendak melewati mereka. Ketika melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat-Nya dan sangat terkejut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Yesus naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
   
Injil hari ini sedikit menyontakkan kita, mengapa? Para rasul yang hidupnya terus bersama Yesus pun terkejut dan mengira Yesus adalah hantu saat berjalan di atas air di tengah gemuruh badai. Bukankah para rasul melihat bagaimana Yesus melakukan mukjizat? Seketika saat mereka ketakutan Yesus pun berseru kepada para rasul “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”. Pernyataan yang sama pun diberikan kepada kita, apakah kita sudah percaya Yesus sepenuh-nya? Apakah kita sudah mengenal Yesus sebagai sosok yang menyelamatkan kita? Apakah kita sudah berserah diri sepenuhnya kepada Yesus dalam situasi apapun karena kita mengenal Yesus? Semoga dalam kehidupan sesulit apapun, kita memberikan hati dan budi, memasrahkan semuanya kepada Yesus dan tetap percaya kepada-Nya sebab kita mengenal-Nya sebagai Tuhan dan Gembala yang baik, yang tidak akan pernah meninggalkan kita.
   
  
  Deus Providebit

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy