| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 11 Januari 2015 Pesta Pembaptisan Tuhan

Minggu, 11 Januari 2015
Pesta Pembaptisan Tuhan

"Kristus dibaptis! Marilah kita turun ke air, bersama Dia, supaya kita juga naik bersama Dia" --- St Gregorius dari Nazianze


Antifon Pembuka (lih. Mat 3:16-17)

Setelah Yesus dibaptis, langit terbuka, dan seperti burung merpati Roh Allah turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak-Ku terkasih, Aku berkenan kepada-Nya."

After the Lord was baptized, the heavens were opened, and the Spirit descended upon him like a dove, and the voice of the Father thundered: This is my beloved Son, with whom I am well pleased.

Dilexisti iustitiam, et odisti iniquitatem: propterea unxit te Deus, Deus tuus, oleo laetitia prae consortibus tuis.

 
Doa Pagi


Ya Allah, Putra Tunggal-Mu telah tampak sebagai manusia yang rapuh. Kami mengenal Dia sebagai manusia yang secara kelihatan menjadi sesama kami. Semoga kami diperbarui dari dalam agar kami layak menjadi serupa dengan Dia, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (55:1-11)
 
 
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."
 
Beginilah firman Tuhan, “Hai kamu, semua orang yang haus, marilah dan minumlah! Dan kamu yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli, dan makanlah; minumlah anggur dan susu tanpa bayar! Mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti? Dan mengapa upah jerih payahmu kamu belanjakan untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku, maka kamu akan mendapat makanan yang baik, dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu, dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah Aku, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh, yang Kujanjikan kepada Daud. Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa; sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa-bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh kaena Tuhan, Allahmu, dan karena yang mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau. Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Allah kita, sebab Allah kita memberi pengampunan dengan limpah. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,” demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu, dan rancangan-Ku di atas rancanganmu. Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberi benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6; Ul: 3)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur.
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; Baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakuasa, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu."
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:1-9)
   
"Ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air dan darah."
     
Saudara-saudara yang terkasih, setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia, yakni iman kita. Tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah. Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. [Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam surga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.] Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh, air dan darah, dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6)
Langit terbuka dan terdengarlah suara Bapa: "Inilah Anak yang Kukasihi; dengarkanlah Dia."
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:7-11)
   
"Engkaulah Anak yang Kukasihi. Kepada-Mulah Aku berkenan."
    
Tatkala banyak orang minta dibaptis, Yohanes memberitakan kepada mereka, “Sesudah aku akan datang Dia yang lebih berkuasa daripadaku; membungkuk dan membuka tali kasutnya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat keluar dari air, Yesus melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari surga, “Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 

Pada hari Pesta Pembaptisan Tuhan, kita merayakan Yesus yang dipromulgasikan oleh Bapa sebagai Putra yang dipenuhi Roh Kudus, dikasihi Allah, dan berkenan kepada-Nya. Sebagai Putra Allah, Ia dipenuhi dengan Roh Kudus karena bersatu dengan-Nya. Ia pun dikasihi dan berkenan kepada Allah karena Ia adalah Allah yang memberi diri demi keselamatan dunia. Maka peristiwa Pembaptisan Tuhan merupakan pengumuman mengenai Yesus yang adalah Hamba Allah, Penegak Hukum Allah, dan Penyelamat sebagai pemenuhan nubuat nabi Yesaya (Yes 42:1.6-7).

Setiap pengikut Kristus, orang yang telah dibaptis dalam Roh, mesti semakin menyerupai Yesus agar berkenan kepada Allah. Sebagai hamba, orang beriman mestinya bersikap dan bertindak sedemikian rupa sehingga tuannya berkenan. Salah satu sikap dasar seorang hamba adalah menaati dengan melaksanakan segala perintah tuannya. Ketaatan itu mesti disertai sikap penyerahan diri seutuhnya kepada-Nya, apa pun yang akan terjadi atas dirinya, disertai kepercayaan bahwa menuruti kehendak Sang Tuan berarti selamat. Bagi orang beriman menaati perintah dan hukum Tuhan mesti dipercaya juga sebagai jalan menuju keselamatan bagi di dunia ini maupun kelak dalam keabadian. Kepercayaan seperti itu tidak akan membuat orang memandang perintah Allah sebagai ikatan dan beban semata, tetapi sebagai panduan untuk hidup yang berkenan pada Tuhan dan sesama, dan kelak memperoleh keselamatan kekal. Oleh banyak orang keselamatan sering disamakan dengan kebebasan yaitu ketika kita bebas menuruti kehendak dan kesenangan sendiri. Selama keselamatan dimengerti demikian, menaati perintah Allah yang terkadang kurang sesuai dengan keingina atau slit untuk dipahami menjadi amat berat.

Seperti Kristus yang datang untuk menyelamatkan manusia dari keadaan tidak selamat, terutama karena dosa, setiap pengikut Kristus mesti bersikap dan bertindak seperti hamba Allah yang dilukiskan dalam kutipan nubuat Yesaya itu. Mereka yang berada dalam kelesuan seperti buluh yang patah tidak akan diputuskan dan sumbu yang pudar tidak akan dipadamkan. Sikap penuh pengertian dan belas kasih mesti berkembang dalam diri pengikut Kristus. Kemampuan mengerti dan memahami sesama khususnya yang sedang mengalami kejatuhan, misalnya berbuat salah, akan memunculkan belas kasih, karena bisa mengerti bahwa seseorang memang bisa berbuat salah. Sebaliknya, kecenderungan hanya melihat kesalahan dan tidak memahaminya, sering menggoda orang untuk menjatuhkannya sekalian, dengan mengungkit kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukannya. Ibaratnya , melihat anjing sakit malah dipukul. Sikap belas kasih itu juga mesti diwujudkan dalam tindakan seperti dilukiskan dengan baik dalam kutipan nabi Yesaya itu, “... membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.” (Yes 42:7). (Inspirasi Batin 2015/Mgr. Y. Harjosusanto, MSF)
   
Antifon Komuni (Yoh 1:32,34)

Lihatlah Dia yang dikatakan Yohanes: Aku telah melihat Dia, dan aku memberi kesaksian bahwa Dia inilah Putra Allah.

Behold the One of whom John said: I have seen and testified that this is the Son of God.
 
   
MASA NATAL BERAKHIR PADA HARI INI, PESTA PEMBAPTISAN TUHAN

Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.

Sabtu, 10 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

 
1Yoh. 5:14-21; Mzm. 149:1-2,3-4,5,6a,9b; Yoh. 3:22-30
 
"Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga."
 
Dalam kehidupan bersama kita, baik dalam masyarakat maupun juga dalam Gereja, seringkali ada banyak orang yang dianugerahi kemampuan untuk melakukan berbagai macam karya pelayanan. Maka, tidak jarang ada banyak orang atau kelompok ingin atau sudah membuat berbagai macam karya sesuai dengan kharisma yang mereka miliki. Ini tentu sangat baik. Namun, sayang sekali, kadangkala di antara mereka tidak ada kerjasama dan sinergi yang baik, bahkan malah terkesan bersaing. Hal ini tampak misalnya antara beberapa kelompok kor di suatu paroki, atau antar kelompok umat yang mempunyai perhatian pada PIA, PIR dan OMK, atau antar para pengelola sekolah-sekolah katolik. Rupanya pola pikir memandang orang lain sebagai saingan dan bukan sebagai partner untuk bekerjasama secara sinergis yang ada dalam diri murid-murid Yohanes Pembaptis ini, juga masih banyak meracuni kita. Semoga, teladan kerendahan hati dan Yohanes Pembaptis ini manyadarkan kita untuk lebih mengupayakan kerjasama dan sinergi di antara berbagai macam kelompok pelayanan yang ada, baik di Gereja maupun di masyarakat kita.

Doa: Tuhan, jauhkan dari pikiran kami untuk memandang orang lain sebagai saingan dan bantulah kami untuk mampu menciptakan kerja sama dan sinergi dengan siapapun yang berkehendak baik. Amin. -agawpr-

Sabtu, 10 Januari 2015 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Sabtu, 10 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

“Saya berusaha menyenangkan Tuhan dengan doa-doa saya yang hina” (St. Teresa dari Avila)
   
Antifon Pembuka (Gal 4:4-5)

Allah telah mengutus Putra-Nya, yang dilahirkan oleh seorang wanita, agar kita diangkat menjadi anak-anak Allah.

God sent his Son, born of a woman, so that we might receive adoption as children.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menjadikan kami makhluk baru dalam Kristus. Kami mohon, semoga kami menjadi serupa dengan Kristus, karena di dalam Dia kami disatukan dengan Dikau. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Doa memiliki kekuatan yang luar biasa. Allah akan mengabulkan doa kita sesuai dengan kehendak-Nya. Kehendak Allah adalah kehidupan dan keselamatan bagi manusia. Bagi pendosa yang tidak mendatangkan maut, Allah memberinya hidup.
  
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:14-21)
   
"Allah mengabulkan doa kita."
    
Saudara-saudaraku terkasih, inilah sebabnya kita berani menghadap Allah, yaitu karena Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita tahu juga bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya. Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah; maka Allah akan memberikan hidup kepadanya, yaitu kepada dia yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut itu. Ada dosa yang mendatangkan maut, dan tentang ini, tidak kukatakan bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut. Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindungi orang itu, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang, dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan kehidupan yang kekal. Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5.6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 4:16)
Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang.
  
Pembaptisan Yohanes, sebagaimana tradisi hukum Musa tentang penyucian, adalah symbol pemurnian dan pembaruan. Yesus menyempurnakannya dalam pembaptisan. Itulah saat pengampunan, kekudusan, kehidupan dan kelahiran kembali.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:22-30)
  
"Sahabat mempelai bersukacita mendengar suara mempelai."
        
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-muid-Nya pergi ke tanah Yudea, dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanes pun membaptis di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. Maka timbullah perselisihan di antara murid-muid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya, “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang Sungai Yordan, dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga, dan semua orang pergi kepada-Nya.” Jawab Yohanes, “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari surga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai, yang berdiri dekat dia dan mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
Dalam menghadapi perbedaan, kita harus melihat dengan jernih. Salah persepsi, bisa salah paham dan dapat berbuah keributan, bahkan perkelahian. Perbedaan tidak perlu dijadikan perselisihan. Yohanes Pembaptis tahu persis tempatnya bahwa ia bukan Mesias, tetapi mendahului-Nya untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya. Yohanes adalah mempelai, mengiringi-Nya ke pelaminan dengan penuh sukacita. Yohanes juga tahu persis perannya bahwa Yesus harus semakin besar tetapi aku harus semakin kecil. Kita dapat belajar banyak dari Yohanes tentang kejujuran, kebahagiaan dan kerendahan hati dalam panggilan hidup kita masing-masing.

Antifon Komuni (Yoh 1:16)

Dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia.

From his fullness we have all received, grace upon grace.

Doa Malam

Allah Bapa Maharahim, Engkau membimbing umat-Mu dengan berbagai bantuan, supaya kami memperoleh rahmat dari kemurahan hati-Mu untuk sekarang dan masa mendatang. Semoga dengan bantuan harta dunia, kami semakin merindukan harta surgawi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

Keheningan dan doa

Jumat, 09 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
   
1Yoh. 5:5-13; Mzm. 147:12-13,14-15,19-20; Luk 5:12-16.

"Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa."
 
Coba kita lihat kembali rencana, program dan agenda kegiatan kita tahun ini. Mungkin tampak penuh sekali. Ada banyak kegiatan yang harus kita lakukan, ada banyak target dan prestasi yang harus kita capai. Namun, sesibuk apa pun kita dan sebanyak apa pun kegiatan kita, kita tidak boleh lupa untuk mengundurkan diri di tempat yang sunyi dan berdoa, seperti yang diteladankan Yesus. Kita tahu bahwa Yesus sangat sibuk dengan pengajaran dan karya-karya pelayanan-Nya, tetapi Ia selalu meluangkan waktu untuk hening dan berdoa. Keheningan dan doa dapat diibaratkan sebagai kesempatan untuk me-refresh dan men-charge energi kita supaya kita selalu segar dan penuh daya untuk menjalankan semua tugas dan kegiatan kita. Seringkali kita tergoda dan merasa sayang meluangkan waktu untuk sekedar berhenti dari kesibukan, hening dan berdoa karena kita berpikir pekerjaan kita menjadi tertunda. Padahal, yang terjadi justru sebaliknya. Dengan kekuatan baru yang kita dapatkan dari istirahat, hening dan doa, kita justru akan bekerja dengan lebih efektif dan efesien. Dan yang lebih penting dari itu semua adalah, kita tidak pernah kehilangan kontak dengan Tuhan, Sang Empunya kehidupan, sehingga kita tidak bekerja sendirian, tetapi selalu bersama Tuhan.

Doa: Tuhan, ingatkanlah kami selalu untuk mengundurkan diri dari kesibukan kami guna mencari keheningan dan berdoa. Amin. -agawpr-

Jumat, 09 Januari 2015 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Jumat, 09 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Sewaktu Ia lahir sebagai manusia, Maria, ibu-Nya, menerima Dia dalam pangkuannya. (St Maksimus dari Turin)

Antifon Pembuka (Mzm 112:4)

Bagi orang tulus hari telah terbit cahaya dalam kegelapan, yaitu Tuhan yang maharahim, penyayang yang adil.
 
A light has risen in the darkness for the upright of heart; the Lord is generous, merciful and just.

 
Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa, kelahiran penyelamat dunia diwartakan oleh cahaya bintang di langit. Semoga kami semakin mengenal dan mengasihi Dia, yaitu Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:5-13)
  
 
"Kesaksian tentang Anak Allah."
  
Saudara-saudara terkasih, tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air, dan darah dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Allah menjadi pendusta karena orang itu tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Dia, ia tidak memiliki hidup. Semuanya ini kutuliskan kepada kamu supaya kamu, yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah! Pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20; R: 12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel . Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.
 
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 9:35)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:12-16)
  
"Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta."
  
Sekali peristiwa Yesus berada di sebuah kota. Ada di situ seorang yang penuh kusta. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah si kusta dan memohon, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Maka Yesus mengulurkan tangan-Nya menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. Yesus melarang orang itu memberitahukan hal ini kepada siapa pun juga dan Ia berkata, "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa sebagai bukti bagi mereka." Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar, dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Yesus mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan.
 
Renungan

 
Pada zaman Yesus dahulu, orang – orang yang berpenyakit kusta merupakan kasta yang direndahkan dalam masyarakat, sebab diyakini kusta adalah penyakit kutukan dari Allah akibat dosa manusia yang begitu tak terhitung jumlahnya, orang kusta dianggap najis. Injil menceritakan bagaimana seorang penyakit kusta datang kepada Yesus dan memohon penyembuhan atas penyakitnya (Luk 5:12). Yesus pun mentahirkan orang kusta tersebut (Luk 5:13). Pada dasarnya, kita semua adalah “orang kusta” di hadapan Allah, kita adalah orang yang berdosa, hampir tidak ada satu manusiapun yang pantas dan layak untuk berada di hadapan Tuhan karena dosa – dosa kita. Namun, iman Katolik mengajarkan bahwa sekali – sekali dosa tidak boleh melenyapkan hubungan kita dengan Tuhan. Mengapa? Yesus pernah mengatakan bahwa “bukan seorang sembuh yang membutuhkan tabib, tetapi orang yang sakit”. Begitu juga dengan Tuhan, Ia adalah Tabib yang paling sempurna! Maka Tuhan bukanlah untuk orang – orang suci, melainkan orang berdosalah yang membutuhkan Tuhan. Orang kusta dalam Injil hari ini pun dengan berani mendekati Yesus, padahal siapa dia sebenarnya? Maka, kita dapat belajar ; dosa – dosa kita baik di masa lalu, saat ini ataupun yang akan datang tidak boleh menjadi penghalang kita dengan Tuhan, kita harus mendekati Tuhan. Dosa yang tertimbun dalam diri kita justru semakin mendorong kita untuk datang kepada Tuhan memohon pentahiran sehingga “luka-luka” jiwa kita karena dosa dipulihkan oleh Yesus. Inilah mengapa sangat baik apabila kita datang kepada Imam agar Kristus melalui Sakramen Tobat memulihkan kembali kerapuhan kita.

Antifon Komuni (1Yoh 4:9)
    
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita: Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

By this the love of God was revealed to us: God sent his Only Begotten Son into the world, so that we might have life through him.
 
Deus Providebit

Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik ...untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.

Kamis, 08 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
   


1Yoh. 4:19 - 5:4; Mzm. 72:2,14,15bc,17; Luk. 4:14-22a.
  
"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik ...untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
 
Masih di awal tahun baru. Apa rencana dan program hidup kita selama satu tahun ini? Yesus sendiri telah menyampaikan program-Nya, yakni untuk menyampaikan kabar baik kepada semua orang, terutama orang-orang miskin, para tawanan, orang-orang buta dan sakit serta mereka yang tertindas. Dengan program-progam-Nya tersebut, Yesus mendatangkan tahun yang penuh rahmat. Kita masing-masing tentunya juga ingin agar tahun ini menjadi tahun yang penuh dengan rahmat Tuhan. Oleh karena itu, marilah kita membuat rencana dan program-program kita selama tahun ini, bukan hanya dengan mengandalkan kekuatan kita sendiri atau hanya mengikuti kesenangan, kengingan dan ambisi-ambisi pribadi kita, tetapi mengikuti bimbingan Roh Kudus. Biarlah Roh Kudus bekerja dalam diri kita dan kita menjadi partner-Nya agar kita mampu berdiskresi dengan baik untuk membedakan, memilih, memutuskan dan melakukan apa yang terbaik dan yang mendatangkan rahmat baik bagi diri sendiri, keluarga dan sesama yang lain.
   
Doa: Tuhan, semoga dengan bimbingan Roh-Mu, kami mampu membedakan, memilih, memutuskan dan melakukan apa yang terbaik dan yang mendatangkan rahmat baik bagi diri sendiri, keluarga dan sesama. Amin. -agawpr-

Kamis, 08 Januari 2015 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Kamis, 08 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
 
“Karena Yesus menjadi manusia, Ia memiliki seluruh kodrat kita di dalam diri-Nya” (St. Sirilus dari Aleksandria)

 
Antifon Pembuka (Bdk. Yoh 1:1)

Sejak awal mula Sabda itu Allah dan Ia berkenan dilahirkan sebagai Penebus dunia.
 
In the beginning and before all ages, the Word was God and he humbled himself to be born the Savior of the world.

   
Doa Pagi


Allah Bapa, sumber cahaya, dengan pengantaraan Putra-Mu Engkau menyinari segala bangsa dengan cahaya-Mu. Kami mohon, semoga kami selalu percaya dengan teguh kepada Kristus, Penebus agar semakin disinari terang cahaya-Nya dan akhirnya mencapai kemuliaan kekal. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
      

Cinta kepada Allah dan sesama adalah perintah yang tidak bisa dipisahkan satu terhadap yang lain. Cinta kepada Allah ditunjukkan secaa konkret dalam cinta kepada sesama. Adalah tidak mungkin kalau orang mengatakan ia mencintai Allah tetapi membenci saudaranya.
   

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:19-5:4)
  
 
"Barangsiapa mengasihi Allah, Ia harus juga mengasihi saudaranya."
  
Saudara-saudaraku terkasih, kita harus mengasihi Allah, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata, “Aku mengasihi Allah,” tetapi membenci saudaranya, ia adalah seorang pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang ia lihat, tidak mungkin ia mengasihi Allah yang tidak ia lihat. Dan inilah perintah yang kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. Setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita meuruti perintah-perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: yakni iman kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 72:1-2.14.15bc.17)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
2. Ia akan menebus nyawa mereka dari penindasan dan kekerasan; darah mereka mahal di matanya. Kiranya ia didoakan senantiasa, dan diberkati sepanjang hari.
3. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.
 
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 4:18)
Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.
   
Lukas menampilkan Yesus di Galilea, ke tempat asal-Nya sebagai seorang nabi besar. Dia dipenuhi dengan kuasa Roh Kudus. Ia menampilkan diri-Nya sebagai seorang yang diutus Allah untuk mewartakan kabar keselamatan kepada orang kecil dan miskin.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:14-22a)
  
"Pada hari ini digenapilah Kitab Suci."
    
Sesudah dicobai Iblis di padang gurun, dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Selama di situ Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ, dan semua orang memuji Dia. Lalu Ia datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan. Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab Nabi Yesaya, dan setelah membukanya, Ia menemukan nas di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan oang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. Kemudian Yesus menutup kitab itu, mengembalikannya kepada pejabat, lalu Ia duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Yesus mulai mengajar mereka, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya!” Semua orang itu membenarkan Dia, dan mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Nubuat Yesaya tentang janji Allah akan datangnya Sang Almasih digenapi dalam Yesus, “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Dengan banyak tantangan dan risiko, Yesus setia menjalankan tugas perutusan-Nya itu dengan bekerja keras dalam pelayanan penuh kasih.

Antifon Komuni (Yoh 3:16)

Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

God so loved the world that he gave his Only Begotten Son, so that all who believe in him may not perish, but may have eternal life.

Doa Malam

Tuhan, Engkau telah mengutus kami untuk membawa kabar gembira kepada sesama kami, yang berkekurangan dan tidak mendapat perhatian. Buatlah kehadiran kami di antara mereka dapat membawa sukacita dalam hidup mereka. Terpujilah Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
  
RUAH

Tenanglah! Aku ini, jangan takut!

Rabu, 07 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
   
1Yoh. 4:11-18; Mzm. 72:2,10-11,2-13; Mrk. 6:45-52.
            
"Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
            
Sungguh menarik kalau kita merefleksikan bacaan-bacaan liturgis pada hari-hari ini, ketika kita mengawali langkah untuk menapaki tahun baru. Pesan amat kuat yang saya tangkap adalah kehadiran dan penyertaan Tuhan untuk kita. Ia berkenan menampakkan diri-Nya untuk kita (Minggu), menjadi terang dalam hidup kita (Senin), memberi makan atau menjamin kebutuhan kita (Selasa) dan hari ini Ia hadir sebagai penolong di tengah terpaan badai dan gelombang kehidupan. Meskipun Dia menyuruh para murid pulang sendiri sementara Ia berdoa, namun Ia tidak pernah sama sekali meninggalkan dan membiarkan mereka. Ketika mereka berada dalam bahaya, Ia segera datang dan memberikan pertolongan tepat pada waktunya. Bahkan, saya yakin bahwa dalam doa-Nya, Yesus juga berdoa untuk para murid. Hal yang sama, Ia lakukan untuk kita. Meskipun Ia membiarkan kita berjalan dan berusaha sendiri, namun Tuhan tidak pernah sama sekali meninggalkan kita. Ia selalu hadir, bahkan tidak hanya saat kita berada dalam bahaya dan membutuhkan bantuan-Nya tetapi setiap saat meski tidak selalu kita sadari, bahkan malah kita menolak-Nya. Pertolongan-Nya tidak pernah terlambat dan selalu tepat pada waktunya. Kita tidak perlu takut untuk melangkah.

Doa: Tuhan, semoga kami semakin percaya akan kehadiran, pernyertaan dan pertolongan-Mu sehingga kami melangkah dan menapaki hidup ini tanpa rasa takut. Amin. -agawpr-

Rabu, 07 Januari 2015 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Rabu, 07 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
 
Yesus lahir dari seorang ibu dan menjadi Penyelamat bagi kita. (St. Agustinus)
 

Antifon Pembuka (Yes 9:2)

Rakyat yang berjalan dalam kegelapan melihat cahaya terang benderang. Suatu cahaya menerangi mereka, yang tinggal di daerah naungan maut.
  
A people who walked in darkness has seen a great light; for those dwelling in a land of deep gloom, a light has shone.


Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, dengan kedatangan Putra-Mu Engkau telah menampakkan diri dalam cahaya baru. Kami mengimani Dia sebagai manusia seperti kami. Semoga kami rukun bersatu dengan Dia di dalam kerajaan surga. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:11-18)
  
"Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita."
    
Saudara-saudariku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yakni kalau kita mempunyai keberanian yang penuh iman pada hari penghakiman, karena, sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan, sebab ketakutan mengandung hukuman, dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 72:1-2.10.12-13; R:11)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, segala bangsa menjadi hambanya!
3. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Kristus, yang diwartakan kepada para bangsa! Terpujilah Engkau, Kristus, yang diimani oleh seluruh dunia.   
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:45-52)
  
"Para murid melihat Yesus berjalan di atas air."
      
Sesudah memberi makan lima ribu orang, Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu, dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida. Sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah berpisah dari mereka, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam, perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika melihat betapa payahnya para murid mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Yesus datang kepada mereka berjalan di atas air, dan Ia hendak melewati mereka. Ketika melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat-Nya dan sangat terkejut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Yesus naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
   
Injil hari ini sedikit menyontakkan kita, mengapa? Para rasul yang hidupnya terus bersama Yesus pun terkejut dan mengira Yesus adalah hantu saat berjalan di atas air di tengah gemuruh badai. Bukankah para rasul melihat bagaimana Yesus melakukan mukjizat? Seketika saat mereka ketakutan Yesus pun berseru kepada para rasul “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”. Pernyataan yang sama pun diberikan kepada kita, apakah kita sudah percaya Yesus sepenuh-nya? Apakah kita sudah mengenal Yesus sebagai sosok yang menyelamatkan kita? Apakah kita sudah berserah diri sepenuhnya kepada Yesus dalam situasi apapun karena kita mengenal Yesus? Semoga dalam kehidupan sesulit apapun, kita memberikan hati dan budi, memasrahkan semuanya kepada Yesus dan tetap percaya kepada-Nya sebab kita mengenal-Nya sebagai Tuhan dan Gembala yang baik, yang tidak akan pernah meninggalkan kita.
   
  
  Deus Providebit

Makan bersama

Selasa, 06 Januari 2014
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
       
1Yoh. 4:7-10; Mzm. 72:2,3-4ab,7-8; Mrk. 6:34-44.
    
"Kamu harus memberi mereka makan!"
   
Makanan dan minuman merupakan kebutuhan manusia yang paling pokok dan mendasar. Maka, memberi makan kepada orang yang lapar merupakan wujud dari tindakan kasih yang paling mendasar pula. Itulah yang dilakukan oleh Yesus terhadap para pengikutnya. Ia tidak menerima usulan para murid untuk menyuruh mereka pergi dan mencari atau membeli makan sendiri-sendiri. Juga tidak meminta para murid untuk memberi mereka uang supaya mereka dapat membeli makanan sendiri-sendiri. Dengan tegas, Yesus meminta para murid untuk memberi mereka makan dengan apa yang mereka miliki. Uang memang sangat penting untuk hidup, tetapi tidak selalu bisa menjadi solusi untuk segala-galanya. Kasih sayang orangtua terhadap anak, tidak cukup hanya dengan uang. Makan bersama yang diawali dan diakhiri dengan doa, kemudian dilanjutkan atau dibarengi dengan ngobrol untuk saling berbagai cerita dan bersenda gurau, tentu lebih jauh bermakna sebagai ungkapan kasih sayang. Maka, salah satu pesan dari bacaan Injil ini adalah ajakan bagi kita untuk menghayati makan bersama, baik dalam keluarga maupun dalam komunitas, sebagai ungkapan kasih sayang satu sama lain.

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk berbagi makanan dengan saudara-saudari kami yang membutuhkan dan bantulah kami untuk mampu menghayati makan bersama, baik dalam keluarga maupun komunitas, sebagai ungkapan kasih sayang satu sama lain. Amin. -agawpr-

Selasa, 06 Januari 2014 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Selasa, 06 Januari 2014
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
(Pada negara-negara di mana Hari Raya Penampakan Tuhan tidak dipindahkan pada hari Minggu, pada hari ini dirayakan Hari Raya Penampakan Tuhan dan merupakan hari raya wajib, dengan bacaan yang telah diposting di blog ini pada tgl 04 Januari 2014, apabila menggunakan rumus Misa Hari Raya Penampakan Tuhan, ada Madah Kemuliaan dan Syahadat)
  
“Orang yang mengenal Allah dengan lebih baik akan mudah melakukan pekerjaan-Nya” (St. Teresa dari Avila)

 
Antifon Pembuka (Mzm 118:26-27b)

Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Dialah Tuhan dan Allah yang menerangi kita.

Blessed is he who comes in the name of the Lord: The Lord is God and has given us light.


Doa Pagi


Allah Bapa, sumber cahaya ilahi, terangilah dan nyalakanlah hati umat-Mu dengan cahaya mulia. Semoga kami selalu mengimani dan mengasihi penebus kami, Yesus Kristus. Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Cinta Allah terungkap begitu jelas. Itulah sebabnya, Yohanes dengan berani mengatakan bahwa Allah adalah kasih. Barangsiapa hidup dalam kasih, lahir dan berasal dari Allah.

 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-10)
   
 
"Allah adalah kasih."
    
Saudara-saudara terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Segala bangsa di bumi, ya Tuhan, sujud menyembah kepada-Mu.
atau Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
Ayat. (Mzm 72:1-2.3-4.7-8; R:7)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja, dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran! Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
3. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi!

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.
   
Cinta Yesus sungguh nyata. Hati-Nya selalu tergerak oleh belas kasih. Hal tersebut diungkapkan-Nya dengan memberi perhatian kepada mereka yang membutuhkannya. Orang banyak yang mengikuti-Nya boleh makan sampai kenyang.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:34-44)
  
"Dengan mempergandakan roti, Yesus menyatakan dirinya sebagai nabi."
  
Begitu banyak orang mengikuti Yesus. Ketika Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Ketika hari mulai malam datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata, “Tempat ini sunyi, dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa dan kampung-kampung sekitar sini.” Tetapi jawab Yesus, “Kamu yang harus memberi mereka makan!” Kata mereka kepada-Nya, “Jadi, haruskah kami pergi membeli roti hanya dengan 200 dinar dan memberi mereka makan?” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!” Sesudah memeriksanya, mereka berkata, “Lima roti dan dua ikan.” Lalu Yesus menyuruh orang-orang itu supaya semuanya duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang. Setelah mengambil lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada para murid, supaya dibagi-bagikan kepada orang banyak itu; begitu juga ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada mereka semua. Dan mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti: dua belas bakul penuh, belum termasuk sisa-sisa ikan. Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
        
Berjumpa dengan orang yang terlantar dan tidak beruntung, Yesus selalu tergerak hati-Nya oleh belas kasih. Buah pertemuan-Nya adalah mukjizat. Mukjizat yang terbesar dan terindah sebenarnya bukan penggandaan roti yang hanya mengenyangkan perut, tetapi Dia menjadi Roti Kehidupan. Roti suci ini adalah Tubuh-Nya sendiri yang telah diolah dalam penderitaan salib sebagai kurban. Roti tak beragi ini mengenyangkan kerinduan terdalam dari jiwa manusia yang lapar akan kehidupan surgawi sebagai anak Allah. Maka dalam kasih sejati kita pun diminta untuk memberi makan kepada sesama yang kelaparan. Bahkan santapan mulia sugawi setelah ada Pembaptisan baik orangtua atau pun bayi.  
   
Doa Malam

Yesus yang baik dan murah hati, ajarilah aku untuk berbagi kepada orang lain. Bangkitkanlah hatiku agar mudah tergerak oleh kesulitan dan kesusahan sesama sehingga hidupku dapat menjadi berkat bagi orang lain. Amin.

RUAH

Tuhan senantiasa menerangi kita

Senin, 05 Januari 2014
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

     
1Yoh. 3:22 - 4:6; Mzm. 2:7-8,10-11; Mat. 4:12-17,23-25.

Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.

     
Kita tahu bahwa terang itu amat penting bagi keselamatan kita. Itulah makanya, di tempat-tempat dan di sepanjang jalan yang banyak dilewati orang, selalu dipasang lampu. Demikian pula, setiap kendaraan juga selalu dilengkapi dengan lampu. Di awal tahun baru ini, kita pun tentunya ingin melangkah dalam terang supaya selamat sampai di penghujung tahun nantinya. Dan untuk melengkapi berbagai macam lampu yang ada, Tuhan sendiri menjadikan diri-Nya sebagai terang bagi kita. Oleh karena itu, kita tidak perlu kawatir akan mengalami kegelapan, asal kita selalu berjalan bersama dengan Tuhan. Memang, tidak semua yang akan terjadi dan yang akan kita lewati sudah jelas bagi kita, namun kita yakin bahwa pada saatnya, semua akan menjadi jelas. Seperti lampu motor atau mobil yang kita kendarai, khan tidak langsung menyorot sampai tempat yang kita tuju tetapi cukup menyinari jalan di depan sejauh yang kita butuhkan untuk terus maju. Demikian pula, Tuhan senantiasa menerangi kita sejauh yang kita perlukan dalam setiap langkah kita untuk maju.

Doa: Tuhan, semoga kami senantiasa berjalan bersama-Mu agar Terang-Mulah yang menyinari setiap langkah hidup kami. Amin. -agawpr-

Senin, 05 Januari 2015 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Senin, 05 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
 
Marilah kita mengenali palungan Yesus Kristus, Tuhan kita (St. Agustinus)

 
Antifon Pembuka

Hari mulia menyinari kita. Marilah menyembah Tuhan, hai segala bangsa. Hari ini cahaya cemerlang turun ke bumi.
 
A holy day has dawned upon us: Come, you nations, and adore the Lord, for a great light has come down upon the earth.

 
Doa Pagi

 
Allah Bapa, sumber cahaya ilahi, terangilah dan nyalakanlah hati umat-Mu dengan cahaya mulia. Semoga kami selalu mengimani dan mengasihi penebus kami, Yesus Kristus. Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1Yoh 3:22-4:6)
    
 
"Ujilah roh-roh, apakah mereka berasal dari Allah."
     
Saudara-saudaraku terkasih, apa saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu dalam Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita. Saudara-saudaraku terkasih, janganlah setiap roh kamu percayai, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah. Sebab banyak nabi palsu telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Beginilah kita mengenal Roh Allah: Setiap roh yang mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, tetapi setiap roh yang tidak mengakui Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh ini adalah roh antikristus, dan tentang dia telah kamu dengar bahwa ia akan datang, bahkan sekarang ini sudah ada di dalam dunia. Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu, sebab Roh yang ada di dalam kamu lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia. Mereka itu berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi, dan dunia mendengarkan mereka. Kamu berasal dari Allah! Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan kami. Barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh Kebenaran dan roh yang menyesatkan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu.
Ayat. (Mzm 2:7-8.10-11)
1. Aku akan menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.
2. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 9:35b)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (4:12-17.23-25)
  
"Kerajaan Surga sudah dekat"
   
Ketika mendengar bahwa Yohanes Pembaptis ditangkap, Yesus menyingkir ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya: Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang Sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain; bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang. Sejak waktu itu Yesus memberitakan, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!" Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria, dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem, dari Yudea dan dari seberang Yordan.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Kehadiran Yesus Kristus adalah kehadiran warta gembira besar, yakni kedatangan Kerajaan Allah. Warta gembira hari ini menampilkan kedatangan Kristus yang membawa pembebasan dan sukacita besar bagi orang-orang dari Galilea dan daerah-daerah sekitarnya. Ia melenyapkan segala penyakit dan kelemahan manusia. Kehadiran-Nya membawa harapan bagi dunia, sehingga tidak heran bahwa pada zaman-Nya begitu banyak orang yang mencari Dia.

Situasi manusia zaman ini tidak banyak berbeda dengan situasi zaman Yesus. Di mana-mana masih banyak ditemukan penderitaan karena berbagai persoalan hidup. Krisis zaman ini tidak jauh berbeda dengan krisis zaman Yesus: krisis damai dan harapan. Manusia mudah kehilangan arah di tengah dunia yang menawarkan begitu banyak nilai yang tidak jarang justru terasa saling merelatifkan, bertentangan dan membingungkan. Di mana kita bisa menemukan pegangan? Pada siapa kita bisa berharap? Haruskah Yesus berinkarnasi sekali lagi bagi manusia zaman ini?

Hari ini kita semua yang mengaku diri sebagai murid-murid Yesus, yang mengaku sebagai umat Kristiani, kembali diingatkan tentang teladan Sang Guru. Sejauh mana orang-orang Kristen sungguh meneladani Gurunya? Apa arti kehadiran seorang Kristiani di tengah dunia? Apakah kehadiran kita sungguh menjadi kehadiran Kristus kembali bagi dunia? Ataukah justru sebenarnya kita malah yang menghalangi hadirnya Kristus dan Kerajaan Allah bagi dunia? Bukankah kita yang merampas damai dan harapan dari hati banyak orang?

Bila demikian, seruan Yesus hari ini mestinya kembali menyentak kesadaran kita, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.” Iman kita pada Kristus mesti tampak dalam kesaksian nyata kita di tengah dunia. Kehadiran kita mestinya sungguh menjadi kehadiran Kristus, kehadiran Kerajaan Allah. Untuk itu, semangat pembaruan diri dan pertobatan terus-menerus mesti sungguh berakar dan terpelihara dulu dalam hati kita.

Hari baru ini adalah kesempatan berharga untuk kembali memulainya. (Yesaya Singgih Yuriatmojo, O.Carm/Cafe Rohani)

Antifon Komuni (Yoh 1:14)

Kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

We have seen his glory, the glory of an only Son coming from the Father, filled with grace and truth. 
 

Mencari Tuhan adalah salah satu dinamika iman kita. Di mana kita harus mencarinya? Yang utama adalah dalam Kitab Suci dan Ekaristi

Minggu, 04 Januari 2015
Hari Raya Penampakan Tuhan
 
Yes. 60:1-6; Mzm. 72:1-2,7-8,10-11,12-13; Ef. 3:2-3a,5-6; Mat. 2:1-12
 

Karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
 
Hari ini kita merayakan Penampakan Tuhan (Epiphani). Dari pihak Tuhan, Ia senantiasa berkenan untuk hadir dan menampakkan diri-Nya kepada semua orang. Namun, tidak semua orang mau serta mampu melihat "bintang-Nya", kemudian datang mencari-Nya untuk berjumpa dan menyembah-Nya serta menghaturkan persembahan bagi-Nya. Oleh karena itu, apa yang dilakukan oleh orang-orang Majus dari Timur ini menyadarkan kita bahwa mencari Tuhan adalah salah satu dinamika iman kita. Di mana kita harus mencarinya? Yang utama adalah dalam Kitab Suci dan Ekaristi, sebagaimana tampak secara implisit dalam pencarian para Majus tersebut. Mereka adalah ahli perbintangan dan dengan keahliannya, mereka mampu melihat bintang-Nya namun belum bisa menemukan secara pasti. Baru dengan Kitab Suci, yakni apa yang tertulis dalam kitab nabi, akhirnya mereka menemukan Yesus di Betlehem (Mat 2:5-6 yang merujuk pada kita Nabi Mika 5:1). Kata Betlehem, dalam bahasa Ibrani berasal dari 2 kata: Bayt yang berarti rumah dan Lehem yang berarti roti. Dengan demikian, Betlehem berarti "rumah roti" dan kita bisa mengaitkannya dengan Ekaristi. Di Betlehem, bayi Yesus dibaringkan di atas palungan (tempat makanan ternak) dan seolah-olah memberikan diri-Nya menjadi makanan bagi ternak. Dalam Perayaan Ekaristi, Yesus hadir di altar dalam rupa roti dan kemudian menjadi santapan bagi kita.
 
Maka, pencarian para Majus tersebut, bagi kita mempunyai makna demikian: melalui keahlian dan pekerjaan kita sehari-hari, kita sebenarnya mampu untuk melihat tanda-tanda kehadiran dan penampakan Tuhan. Namun, kita masih harus menambahkannya dengan Kitab Suci dan Ekaristi agar kita akan semakin mengenal Tuhan dan berjumpa dengan-Nya secara nyata. Sebab dalam Kita Suci, kita dapat menemukan banyak informasi tentang Tuhan dan dalam Ekaristi kita berjumpa dengan-Nya yang sungguh-sungguh hadir dalam rupa sakramen Mahakudus. Namun, Kitab Suci bukanlah sekedar buku informasi dan Ekaristi juga bukan sekedar nutrisi bagi jiwa kita. Keduanya mempunyai daya transformasi yang mengubah dan memperbarui hidup kita sebagaimana dialami juga oleh para Majus. Setelah mereka berjumpa dengan Yesus, mereka pulang ke negerinya melalui jalan lain. Artinya, berkat perjumpaan dengan Yesus, jalan hidup mereka menjadi lain, tidak sama dengan yang semula. Demikian pula hendaknya kita, semakin kita mengenal Tuhan melalui Kitab Suci dan semakin intensif kita berjumpa dengan-Nya dalam Ekaristi, hendaknya kita pun hidup secara lain, hidup secara baru. Meskipun kita melakukan pekerjaan sehari-hari yang sama, berkat pengenalan dan perjumpaan dengan Tuhan, kita menghayatinya secara lain, yakni dalam kasih yang semakin berkobar dan hanya demi kemuliaan Tuhan yang semakin besar.

Doa: Tuhan, semoga melalui Kitab Suci, kami semakin mengenal-Mu dan melalui Ekaristi, kami semakin mengalami perjumpaan dengan-Mu dengan intensif sehingga hidup kami Kauperbarui secara terus-menerus. Amin. ‪#‎agawpr‬

Kobus: Hari Raya Penampakan Tuhan


Minggu, 04 Januari 2015 Hari Raya Penampakan Tuhan

Minggu, 04 Januari 2015
Hari Raya Penampakan Tuhan
   
Epifani [penampakan Tuhan] adalah wahyu Yesus sebagai Mesias Israel, Putera Allah dan Penebus dunia dalam peristiwa Pembaptisan-Nya di Yordan, pernikahan di Kana, dan penyembahan kepada Yesus oleh "orang-orang majus dari Timur" (Mat 2:1) Bdk. LH, Antifon dari Benediktus Landes dan dari Magnificat Vesper kedua Epifani.. Dalam "majus-majus" ini, wakil-wakil dari agama-agama kafir di dunia sekitar, Injil melihat anak-anak sulung bangsa-bangsa yang menerima warta gembira tentang peristiwa keselamatan penjelmaan Yesus menjadi manusia. Bahwa para majus itu datang ke Yerusalem, "untuk menyembah [raja Yahudi]" (Mat 2:2), menunjukkan bahwa mereka - dalam cahaya mesianis bintang Daud Bdk. Bil 24:17; Why 22:16. itu - mencari di Israel Dia, yang akan menjadi raja bangsa-bangsa Bdk. Bil 24:17-19.. Kedatangan mereka berarti bahwa orang-orang kafir hanya dapat menemukan Yesus dan menyembah-Nya sebagai Putera Allah dan Penebus dunia, kalau mereka menghubungi orang-orang Yahudi Bdk. Yoh 4:22. dan menerima dari mereka janji mesianis, seperti yang tercantum dalam Perjanjian Lama Bdk. Mat 2:4-6.. Epifani menyatakan bahwa "semua orang kafir masuk ke dalam keluarga para bapa bangsa" (Leo Agung, serm. 23) dan mendapat "martabat Israel" (MR, Malam Paskah 26; doa sesudah bacaan ketiga). (Katekismus Gereja Katolik, No. 528)

     
Antifon Pembuka (Mal 3:1/1Taw 19:12)

Lihatlah, Tuhan para pangeran datang, membawa serta kerajaan, kekuasaan, dan pemerintahan.

Behold, the Lord, the Mighty One, has come; and kingship is in his grasp, and power and dominion.

Ecce advenit dominator Dominus: et regnum in manu eius, et potestas, et imperium.
      

Tobat 3


Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Raja Damai, yang memanggil para sarjana dari Timur dengan cahaya bintang-Mu. Tuhan, kasihanilah kami.

Engkaulah Raja Damai, yang memanggil kami dari kegelapan dengan cahaya-Mu. Kristus, kasihanilah kami.

Engkaulah Raja damai, yang menghendaki semua bangsa bergabung dalam perarakan menuju cahaya abadi. Tuhan, kasihanilah kami.
   
     
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan dan Syahadat
      
Doa Pagi

Ya Allah, pada hari ini dengan bimbingan bintang Engkau telah mewahyukan Putra Tunggal-Mu kepada bangsa-bangsa. Kami mohon, semoga kami yang telah mengenal Engkau dalam iman kelak Engkau perkenankan memandang wajah-Mu dalam kemuliaan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (60:1-6)
    
"Kemuliaan Tuhan terbit atasmu."
     
Beginilah kata nabi kepada Yerusalem: Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja menyongsong cahaya yang terbit bagimu.Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling! Mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Melihat itu, engkau akan heran dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan berbesar hati sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu.Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 72:1-2.7.8.10-11.12-13; R: lih.11)
1. Ya Allah berikanlah hukum-Mu kepada Raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
2. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi.
3. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan -persembahan. Kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti. Kiranya semua raja sujud menyembah kepada-Nya, dan segala bangsa menjadi hamba-Nya!
4. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (3:2-3a.5-6)
    
"Rahasia Kristus kini telah diwahyukan dan para bangsa menjadi pewaris perjanjian."
     
Saudara-saudara, kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah yang telah dipercayakan kepadaku demi kamu, yakni bagaimana rahasianya telah dinyatakan kepadaku melalui wahyu. Pada zaman angkatan-angkatan dahulu rahasia itu tidak diberitakan kepada umat manusia, tetapi sekarang dinyatakan dalam Roh kepada para rasul dan nabi-Nya yang kudus. Berkat pewartaan Injil, orang-orang bukan Yahudi pun turut menjadi ahli waris, menjadi anggota-anggota tubuh serta peserta dalam janji yang diberikan Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 2:2, 2/4)
Kami telah melihat bintang Tuhan, terbit di ufuk timur, dan kami datang menyembah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (2:1-12)
   
"Kami datang dari timur untuk menyembah Sang Raja."
        
Pada zaman pemerintahan raja Herodes, sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea, datanglah orang-orang majus dari timur ke Yerusalem. Mereka bertanya-tanya, “Dimanakah Raja Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di ufuk timur dan kami datang untuk menyembah Dia.” Mendengar hal itu, terkejutlah Raja Herodes beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya kete-rangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya, “Di Betlehem di tanah Yudea, karena beginilah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau, Betlehem di tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu, dan dengan teliti bertanya kepada mereka kapan bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya, “Pergilah, dan selidikilah dengan saksama hal-ikhwal Anak itu! Dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku, supaya aku pun datang menyembah Dia.” Setelah mendengar kata-kata Raja Herodes, berangkatlah para majus itu. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat di mana Anak itu berada. Melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu, dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya. Lalu mereka sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya, dan mempersembahkan persembahan kepada Anak itu, yaitu emas, kemenyan dan mur. Kemudian, karena diperingatkan dalam mimpi supaya jangan kembali kepada Herodes, mereka pun pulang ke negerinya lewat jalan lain.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan

 
  Menurut Evagrius Pontikus, pertapa Kristiani abad ke-4, hasrat manusia keluar dari tiga sumber, yaitu keinginan, emosi dan intelektual. Di balik hasrat itu ada jeritan jiwa yang rindu bersatu dengan Allah. Salah satu keinginan manusia adalah menjadi kaya. Mengapa kita ingin kaya? Agar tatkala sakit ada uang untuk berobat. Tatkala menyekolahkan anak ada biaya. Tatkala ingin liburan di luar negeri ada uang, dsb. Maka di balik hasrat ingin kaya, ada kerinduan jiwa untuk aman dan tenteram, terjamin. Siapa yang bisa menjamin jiwa kita? Bukan kekayaan, tetapi Allah. Maka bila kekayaan menjadi fokus hidup, jiwa akan merana dan kecewa. Sebaliknya, bila peka terhadap jeritan jiwa di balik ingin kaya itu dan setia mengikutinya, maka harta kekayaan menjadi sarana memuliakan Allah dan membantu sesama.

  Dalam Injil Hari Raya Penampakan Tuhan ada dua kelompok yang mencari Yesus dengan motivasi yang berbeda. Pertama, tiga majus dari Timur. Motivasi mereka mencari Yesus adalah memenuhi kerinduan jiwa untuk menyembah Dia. Maka harta kekayaan menjadi persembahan. Perjumpaan dengan Yesus merupakan harta yang tak ternilai harganya dan kekayaan menjadi relatif nilainya. Inilah orang yang terbuka hatinya untuk dibimbing oleh Allah (bintang) dan perjumpaan dengan Allah itu membarui hidup. Dikatakan: "mereka pulang ke negerinya melalui jalan lain!". Mereka meninggalkan cara hidup lama dan mulai hidup yang baru. Kedua, Raja Herodes mencari Yesus dengan motivasi ingin membunuh-Nya karena ia takut popularitasnya terancam dengan kelahiran Yesus. Dirinya harus disembah dan dimuliakan. Yesus harus dibunuh karena menjadi ancaman.

Harta benda dan peristiwa di dunia ini bagaikan bintang petunjuk menuju Allah. Tinggal sikap kita: apakah kita setia pada jeritan jiwa yang rindu menyembah Allah atau kita membiarkan diri dikuasai oleh hasrat manusiawi, hasrat serakah atau mencari popularitas diri.

Tuhan, curahilah aku rahmat kesetiaan mendengar dan mengikuti kerinduan jiwa untuk menyembah dan bersatu dengan-Mu. Amin.

Antifon Komuni (Bdk. Mat 2:2)

Kami telah melihat bintang-Nya di timur dan kami datang dengan persembahan untuk menyembah Tuhan.

We have seen his star in the East, and have come with gifts to adore the Lord.

Vidimus stellam eius in Oriente, et venimus cum muneribus adorate Dominum.
  
   
Ziarah Batin 2015 Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy