Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
CARI RENUNGAN
Minggu, 12 Oktober 2014 Hari Minggu Biasa XXVIII
Minggu, 12 Oktober 2014
Hari Minggu Biasa XXVIII
Sekali orang telah menerima damai Kristus, ia akan mudah menyelamatkan jiwanya dan mengusahakan keutamaan. (St. Sirilus dari Aleksandria)
Antifon Pembuka (Mzm 130:3-4)
Jika Engkau menghitung-hitung kesalahan, ya Tuhan, siapakah dapat bertahan? Tetapi, Engkau suka mengampuni, ya Allah Israel.
Hari Minggu Biasa XXVIII
Sekali orang telah menerima damai Kristus, ia akan mudah menyelamatkan jiwanya dan mengusahakan keutamaan. (St. Sirilus dari Aleksandria)
Antifon Pembuka (Mzm 130:3-4)
Jika Engkau menghitung-hitung kesalahan, ya Tuhan, siapakah dapat bertahan? Tetapi, Engkau suka mengampuni, ya Allah Israel.
If you, O Lord, should mark iniquities, Lord, who could stand? But with you is found forgiveness, O God of Israel.
Si iniquitates observaveris Domine, Domine quis sustinebit? quia apud te propitiatio est, Deus Israel.
Doa Pagi
Ya Allah, kami mohon semoga rahmat-Mu senantiasa mendahului dan mengikuti kami serta membuat kami tidak kenal lelah untuk melakukan yang baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kitab Yesaya (25:6-10a)
"Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang."
Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, suatu jamuan dengan anggur yang tua benar, suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tuaa yang disaring endapannya. Di atas gunung ini Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa. Tuhan Allah akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada waktu itu orang akan berkata, "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya!" Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul:lh.6cd)
1. Tuhanlah gembalaku aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu itulah yang menghibur daku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau menguapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku di sepanjang umur hidupku. Aku akan berdiam di dalam rumah Tuhan sepanjang segala masa.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (4:12-14.19-20)
"Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
Saudara-saudara, aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku. Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Ef 1:17-18)
Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata hati kita supaya kita memahami pengharapan yang terkandung dalam panggilan kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:1-14)
"Undanglah setiap orang yang kalian jumpai ke pesta nikah ini"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Menghadiri pesta nikah bukan hal baru dalam masyarakat kita. Bahkan akan merasa bersalah apabila ada seorang sahabat menikah dan kita tidak bisa hadir dalam pesta nikahnya. Dalam Injil hari ini difirmankan, “Kerajaan Surga seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan nikah untuk anaknya.” Ungkapan ini kiranya mengantar kita kepada pemahaman bahwa menghadiri “perjamuan nikah” bukan hanya sekadar hadir dalam resepsi duniawi, melainkan mengikuti upacara suci. Kebenaran ini akan semakin tampak bila kita hubungkan dengan Kitab Kidung Agung, di mana kedua mempelai saling memuji keelokan masing-masing (Kid 1:9; 2:7), saling mengungkapkan rasa rindu (Kid 3:1-5; 5:2-8), dan saling mengungkapkan nikmatnya saat berduaan (Kid 7:6-8:4).
Di dalam kidung-kidung itu kasih antara kedua mempelai tampil sebagai tempat kehadiran yang ilahi. Kehadiran-Nya memanusia dalam wujud yang paling bisa dirasakan. Oleh karena itu, bagi orang Yahudi, ikut serta dalam perjamuan nikah berarti mendekatkan orang pada kemanusiaan dan keilahian sekaligus. Sebaliknya, penolakan terhadap undangan ikut serta dalam perjamuan nikah bukan hanya sekadar tidak ikut pesta duniawi, sebagaimana yang kita pahami dalam masyarakat.
Perumpamaan hari ini sungguh luar biasa. Sang Raja sungguh rendah hati dan sabar. Perjamuan nikah sudah siap. Akan tetapi, para undangan tidak mau datang bahkan menjadi takabur. Mereka bukan hanya menolak undangan, melainkan membunuh pengantar undangan. Keadaan yang sungguh mengecewakan. Tampaknya justru inilah pesan pokok yang hendak ditunjukkan sang pewarta, yakni Allah yang kecewa, karena kasih-Nya bertepuk sebelah tangan, kasih-Nya tidak mendapatkan tanggapan dari manusia.
Sungguh luar biasa, sang raja tidak patah arang. Melalui para hambanya ia mengundang orang yang berada di persimpangan jalan. Akhirnya, pesta nikah itu dimeriahkan oleh kehadiran orang-orang yang berasal dari persimpangan jalan.
Persimpangan jalan ialah suatu tempat di mana orang berkumpul dengan aneka macam keperluan: istirahat, menunggu kesempatan kerja, melewatkan waktu, berjualan, membeli, dan sebagainya. Orang-orang seperti itulah yang diundang datang ke perjamuan nikah. Tampak di sini bahwa sang raja ingin berbagi kegembiraan. Kegembiraan menjadi lengkap bila orang lain ikut merasakannya.
Bagian akhir Injil hari ini agak mengejutkan. Mengapa? Karena setelah ruangan pesta penuh, dimeriahkan oleh orang-orang dari persimpangan jalan, sang raja marah dan menegur orang yang datang tanpa pakaian pesta. Teguran sang raja kiranya bisa dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, dalam cara pikir orang Semit, pakaian memberi bentuk kepada orang yang memakainya. Artinya, dengan pakaian yang kenakan, ia dapat dikenali. Dengan berpakaian pesta, ia memang mau menghadiri pesta itu, dan bukan untuk rapat RT atau urusan lain. Oleh karena itu, dengan tidak mengenakan pakaian pesta, berarti ia datang tanpa sungguh mau mengikuti pesta.
Kedua, Kerajaan Surga bukanlah tempat yang sudah jadi, seperti rumah yang tinggal menempati. Sebaliknya, setiap orang diajak untuk membangun Kerajaan Surga itu. Bahkan untuk membangun Kerajaan Surga adalah kehidupan sehari-hari, kehidupan di persimpangan jalan dan komitmen untuk menjadi bagian dari Kerajaan Surga. Kesungguhan seseorang membangun dan menjadi anggota Kerajaan Surga tergambar datang ke pesta dengan mengenakan pakaian pesta. Dengan mengenakan pakaian pesta berarti hidupnya sedang atau sudah berubah dari kehidupan yang tidak jelas di persimpangan jalan. Dengan perubahan itu, ia siap hidup dalam perjamuan yang semakin memanusiakan dan semakin mendekatkan kepada keilahian.
Keselamatan terwujud apabila ada kerjasama antara Allah dan manusia. Injil hari ini menunjukkan kepada kita tentang Allah yang kecewa, bertepuksebelah tangan, kasih-Nya membentur dinding. Dia berusaha menyelamatkan, namun manusia menolaknya. Apakah kita juga akan menambah jumlah orang yang mengecewakan Allah? (Hugo Susdiyanto, O.Carm/RUAH)
Antifon Komuni (bdk. Mzm 34:11)
Orang-orang kaya akan kekurangan dan kelaparan, tetapi mereka yang mencari Tuhan takkan kekurangan sesuatu pun.
The rich suffer want and go hungry, but those who seek the Lord lack no blessing.
atau (1Yoh 3:2)
Apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
When the Lord appears, we shall be like him, for we shall see him as he is.
Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.
Sabtu, 11 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVII
Gal. 3:22-29; Mzm. 105:2-3,4-5,6-7; Luk. 11:27-28.
"Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."
Hari Biasa Pekan XXVII
Gal. 3:22-29; Mzm. 105:2-3,4-5,6-7; Luk. 11:27-28.
"Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."
Salah
satu kebahagiaan seorang ibu adalah pada saat ia dapat mengandung dan
menyusui anaknya. Maka, banyak ibu yang sudah lama menikah tetapi tidak
kunjung mengandung, sangat rindu dan melakukan berbagai macam upaya
untuk bisa mengandung dan mempunyai anak. Pada saat mengandung, mereka
pasti juga menyadari bahwa mereka akan menderita pada saat melahirkan.
Namun, mereka tetap bahagia. Demikian pula, ibu-ibu yang ASInya tidak
cukup atau tidak lancar pada saat menyusui. Mereka berupaya untuk minum
jamu ini dan itu agar produksi ASInya cukup. Nah, itulah kebahagiaan
para ibu. Apalagi kalau di kemudian hari, anaknya tersebut tumbuh dengan
baik serta menjadi orang yang hebat. Rasanya, hal inilah yang membuat
seorang perempuan dalam Injil hari ini berseru, "Berbahagialah ibu yang
telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau" setelah ia
mendengarkan pengajaran Yesus dan menyaksikan karya-karya-Nya. Saya
yakin, Yesus tidak menolak hal ini. Ia sangat menghargai dan menghormati
Bunda Maria yang telah mengandung dan menyusui-Nya. Namun, pada waktu
itu Yesus sedang mengajar. Maka, Ia menempatkan kebahagiaan dalam
konteks pengajaran-Nya. Yang berbahagia bukan hanya Bunda Maria yang
telah mengandung dan menyusui-Nya tetapi juga semua orang yang
"mengandung" sabda Tuhan dalam hati dan budinya lalu mewujudkannya dalam
tindakan sehari-hari.
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menjadi pendengar dan pelaksana sabda-Mu yang baik. Amin. -agawpr-
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menjadi pendengar dan pelaksana sabda-Mu yang baik. Amin. -agawpr-
Sabtu, 11 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXVII
Sabtu, 11 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVII
“Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! (Mzm 105:4)
Antifon Pembuka (Gal 3:26)
Kalian semua adalah putra dan putri Allah berkat iman dalam Kristus Yesus. Karena kalian yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenal Kristus.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahakuasa, Engkaulah Allah penyembuh. Teguhkanlah hati kami dan kuatkanlah iman kami sehingga kami dapat menerima rahmat keselamatan-Mu. Buatlah kami tegar menghadapi penderitaan mengingat kasih-Mu yang begitu besar. Semoga kami dapat semakin percaya kepada-Mu dan mengambil bagian dalam karya keselamatan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bagi Paulus, hukum Taurat adalah sarana untuk menjaga dan menuntun umat Israel hingga siap menyambut kedatangan Yesus sendiri. Saat Yesus sudah datang, yang menjadi pusat penuntun dan penjaga adalah Yesus sendiri. Karena iman akan Yesus inilah, maka setiap orang berhak mendapatkan anugerah yang dijanjikan Allah.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (3:22-29)
Hari Biasa Pekan XXVII
“Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! (Mzm 105:4)
Antifon Pembuka (Gal 3:26)
Kalian semua adalah putra dan putri Allah berkat iman dalam Kristus Yesus. Karena kalian yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenal Kristus.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahakuasa, Engkaulah Allah penyembuh. Teguhkanlah hati kami dan kuatkanlah iman kami sehingga kami dapat menerima rahmat keselamatan-Mu. Buatlah kami tegar menghadapi penderitaan mengingat kasih-Mu yang begitu besar. Semoga kami dapat semakin percaya kepada-Mu dan mengambil bagian dalam karya keselamatan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bagi Paulus, hukum Taurat adalah sarana untuk menjaga dan menuntun umat Israel hingga siap menyambut kedatangan Yesus sendiri. Saat Yesus sudah datang, yang menjadi pusat penuntun dan penjaga adalah Yesus sendiri. Karena iman akan Yesus inilah, maka setiap orang berhak mendapatkan anugerah yang dijanjikan Allah.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (3:22-29)
"Kalian adalah anak-anak berkat iman."
Saudara-saudara, menurut Kitab Suci segala sesuatu terkurung di bawah kekuasaan dosa, supaya berkat iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya. Sebelum iman itu datang, kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat dan dikurung sampai iman itu dinyatakan. Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang. Karena itu kita tidak lagi berada dibawah pengawasan penuntun. Sebab kalian adalah anak-anak Allah karena iman dalam Yesus Kristus. Sebab kalian semua yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada pria atau wanita, karena kalian semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Jadi kalau kalian milik Kristus, maka kalian juga keturunan Abraham, dan berhak menerima janji Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:2-3.4-5.6-7)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
3. Hai anak cucu Abraham hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan memeliharanya.
Bagi Yesus, kebahagiaan seseorang tidak dinilai dari ikatan biologis dengan diri-Nya, tetapi lebih pada kedekatan relasi dengan Allah sendiri. Karena itu, setiap orang akan merasakan kebahagiaan itu ketika sungguh-sungguh memelihara kedekatan dengan Allah melalui mendengarkan dan memelihara Sabda Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:27-28)
"Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau!"
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, "Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!" Tetapi Yesus bersabda, "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
“Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Sabda Allah dan memeliharanya,” kata Yesus. Kata-kata Yesus ini begitu singkat namun sangat mendalam. Memang benar, bahwa yang berbahagia adalah mereka yang mendengarkan Sabda Allah dan melakukannya. Sabda Allah menumbuhkan iman dan sebagaimana dikatakan Rasul Paulus bahwa “kita dibenarkan karena iman.” Semoga berkat ketekunan mendengarkan Sabda Allah kita sekalian semakin bertambah teguh dalam iman dan kebenaran.
Doa Malam
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Sang Sabda yang telah menjelma menjadi manusia. Semoga dalam hidup kami, Sabda-Mu senantiasa kami dengar, kami pelihara dan kami laksanakan sehingga kami pun menjadi orang yang berbahagia. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
RUAH
Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu
Jumat, 10 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVII
Gal. 3:7-14; Mzm. 111:1-2,3-4,5-6; Luk. 11:15-26.
"Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu."
Kita
mengalami betapa tidak mudahnya bertobat. Setiap kali kita membersihkan
diri dari segala dosa melalui sakramen rekonsiliasi, kita selalu saja
jatuh ke dalam dosa. Lagi, lagi dan lagi. Ya memang begitulah. Roh jahat
akan selalu kembali kepada kita untuk menggoda dan membuat kita kembali
jatuh dalam dosa. Hal ini terjadi pada orang yang rajin membersihkan
diri dengan mengaku dosa, apalagi bagi yang tidak pernah atau jarang
mengaku dosa. Oleh karena itu, justru karena kita menyadari bahwa roh
jahat selalu ingin masuk ke dalam pikiran dan perasaan kita sehingga
kita mudah sekali berbuat dosa dalam perkataan dan tindakan, maka kita
harus semakin sering dan tekun membersihkan diri. Bukan sebaliknya. Kita
tidak boleh berpikir: buat apa mengaku dosa kalau toh berbuat dosa
lagi. Kalau kita berpikir begitu, itu sama artinya kita berpikir: buat
apa mandi kalau toh badan kita kotor lagi. Dengan pengakuan dosa, kita
tidak hanya mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa kita tetapi juga
mendapatkan tenaga dan kuasa untuk mengusir setan yang senantiasa ingin
menggoda dan menaklukkan kita.
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu untuk semakin sering dan tekun menerima sakramen pengakuan dosa serta menghayatinya dengan sungguh-sungguh. Amin. -agawpr-
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu untuk semakin sering dan tekun menerima sakramen pengakuan dosa serta menghayatinya dengan sungguh-sungguh. Amin. -agawpr-
Jumat, 10 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXVII
Jumat, 10 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVII
Kalau kita memohon kepada Tuhan agar Ia mengampuni kita, kita sendiri harus juga mengampuni (St. Polikarpus)
Antifon Pembuka (Luk 11:24)
Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak berhimpun bersama Aku, ia menceraiberaikan.
Doa Pagi
Hari Biasa Pekan XXVII
Kalau kita memohon kepada Tuhan agar Ia mengampuni kita, kita sendiri harus juga mengampuni (St. Polikarpus)
Antifon Pembuka (Luk 11:24)
Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak berhimpun bersama Aku, ia menceraiberaikan.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahabaik, di dalam Dikaulah kami merasa aman dan tenteram. Bukalah hati kami terhadap Sabda-Mu yang Kauberikan melalui Kitab Suci dan Gereja, serta yang Kaubisikkan ke dalam hati kami. Semoga kami boleh menjadi saksi Injil-Mu dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (3:7-14)
"Mereka yang hidup dari iman akan diberkati bersama Abraham yang beriman."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.3-4.5-6)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Agung dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang.
3. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 12:32)
Sekarang penguasa dunia ini dibuang ke luar, sabda Tuhan; dan bila Aku telah ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang kepada-Ku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:15-26)
"Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka Kerajaan Allah sudah datang kepadamu."
Sekali peristiwa, setelah Yesus mengusir setan, ada beberapa orang yang berkata, "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, kepala setan." Ada pula yang mencobai Dia dan meminta tanda dari surga. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah, pasti binasa. Dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jika Iblis juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimana mungkin kerajaannya dapat bertahan? Sebab kalian berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusir setan? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya, amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan. Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia mengembara di tempat-tempat yang tandus mencari perhentian; dan karena tidak mendapatnya, ia berkata, 'Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.' Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan tinggal di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Dari
pengalaman sehari-hari, banyak terjadi perpecahan dan pertengkaran, baik dalam
keluarga, hubungan antar-anggota keluarga besar atau dalam masyarakat. Orang
saling curiga dan was-was. Kedamaian dan ketenteraman pun akhirnya menjauh. Hal
demikian ini tentu membuat suasana tidak nyaman.
Orang-orang di sekitar Yesus pun berlaku
demikian. Mereka ada yang percaya kepada kuasa Yesus, ada pula yang menuduh
Yesus mengusir setan atas nama Beelzebul. Tuduhan itu justru oleh Yesus
dijadikan sebagai sarana pengajaran bagi mereka dan bagi kita saat ini. Yesus
berkata, “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah
tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi
dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan?” (Luk
11:17-18a).
Perpecahan tidak membawa kedamaian.
Orang-orang yang menuduh Yesus akan kehilangan keselamatan dari pada-Nya.
Mereka menuduh Yesus dengan tuduhan palsu sekalipun Yesus telah menunjukkan
kebenaran dengan argumen yang tepat dan masuk akal. Bagaimana mungkin setan
mengusir setan? Sama saja dengan istilah “jeruk kok minum jeruk!” hal yang sama
terjadi dalam kehidupan kita. Apakah kita curiga dan menuduh orang lain, kita
sendiri kehilangan persaudaraan dan kebaikan dari orang lain. Bukankah kita
sendiri yang rugi, karena relasi antar anggota keluarga rusak?
Kita mesti berusaha selalu berpandangan
optimis dan positif terhadap orang lain, terutama terhadap anggota keluarga.
Masing-masing anggota keluarga mesti saling mempercayai dan melihat yang baik
dari anggota keluarga yang ada, sehingga terjalin kekeluargaan, kerukunan dan
keutuhan. Bila semangat kekeluargaan yang saling memandang positif muncul,
rasanya iri hati antar keluarga, rebutan warisan, apalagi saling menyakiti antar
keluarga, tidak akan terjadi. Inilah kunci keutuhan keluarga.
Kemauan untuk selalu berpandangan positif
sehingga bisa saling menghargai setiap perbedaan dan menerima masing-masing
anggota dengan segala kekurangan dan kelebihannya adalah hal yang penting.
Maukah kita melakukan hal ini dalam keluarga kita masing-masing? Maukah kita
mewujudkannya juga dalam lingkup yang lebih besar, misalnya dalam paroki kita?
(CAFE ROHANI)
Kamis, 09 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXVII
Kamis, 09 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVII
“Betapa dahsyatnya kekuatan doa. Semoga kita tidak pernah kehilangan keberanian untuk berkata, 'Tuhan berilah aku damai-Mu.'” (Paus Fransiskus)
Antifon Pembuka (Luk 11:13)
Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun, yang meminta kepada-Nya.
Tobat 3
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Pengantara kami di hadapan Bapa. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah yang mengajar para murid berdoa dengan memuliakan nama Bapa dan mohon diampuni dosa-dosanya. Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah yang menganjurkan kepada kami, "Mintalah maka kalian akan diberi; carilah, maka kalian akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan." Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Ya Allah, bukalah mata dan telinga kami bagi-Mu, bagi diri kami sendiri, dan bagi sesama manusia, supaya kami tahu apa yang seharusnya kami mohon, dan supaya hati kami terbuka bagi jawaban-Mu atas doa kami, bahkan kalau jawaban-Mu berbeda dengan apa yang kami harapkan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (3:1-5)
Hari Biasa Pekan XXVII
“Betapa dahsyatnya kekuatan doa. Semoga kita tidak pernah kehilangan keberanian untuk berkata, 'Tuhan berilah aku damai-Mu.'” (Paus Fransiskus)
Antifon Pembuka (Luk 11:13)
Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun, yang meminta kepada-Nya.
Tobat 3
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Pengantara kami di hadapan Bapa. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah yang mengajar para murid berdoa dengan memuliakan nama Bapa dan mohon diampuni dosa-dosanya. Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah yang menganjurkan kepada kami, "Mintalah maka kalian akan diberi; carilah, maka kalian akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan." Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Ya Allah, bukalah mata dan telinga kami bagi-Mu, bagi diri kami sendiri, dan bagi sesama manusia, supaya kami tahu apa yang seharusnya kami mohon, dan supaya hati kami terbuka bagi jawaban-Mu atas doa kami, bahkan kalau jawaban-Mu berbeda dengan apa yang kami harapkan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (3:1-5)
"Adakah kalian menerima Roh karena melakukan hukum atau karena percaya akan pewartaan Injil?"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya.
Ayat. (Luk 1:69-70.71-72.73-75)
1. Tuhan menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya; seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus.
2. Ia melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sumpah telah diucapkan-Nya kepada Abraham bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita supaya kita terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Anak-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:5-13)
"Mintalah, maka kalian akan diberi."
Pada waktu itu, sesudah mengajar para murid berdoa, Yesus bersabda kepada mereka, “Jika di antara kalian ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat dan berkata kepadanya, ‘Saudara, pinjamilah aku tiga buah roti, sebab seorang sahabatku dalam perjalanan singgah di rumahku, dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya’, masakah ia yang di dalam rumah itu akan menjawab, ‘Jangan mengganggu aku; pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu’. Aku berkata kepadamu: Sekalipun dia tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu, pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu, mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, akan menerima; setiap orang yang mencari, akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, akan dibukakan pintu. Bapa manakah di antara kalian, yang memberi anaknya sebuah batu, kalau anak itu minta roti? Atau seekor ular, kalau anaknya minta ikan? Atau kalajengking, kalau yang diminta telur? Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Percayakah kita bahwa doa-doa kita selalu dikabulkan oleh Tuhan? Tentu, pengabulan doa ini menurut cara dan kehendak Tuhan, bukan menurut cara dan kemauan kita. Saya sendiri yakin bahwa setiap doa kita pasti dikabulkan Tuhan dalam salah satu dari ketiga cara ini. Pertama, Tuhan langsung mengabulkan apa yang kita mohon karena apa yang kita mohon sesuai dengan kehendak-Nya. Kedua, Tuhan menunda untuk memberikan apa yang kita mohon karena kita sebenarnya belum siap dan pantas menerimanya. Ia akan memberikan pada saat kita benar-benar siap dan pantas. Hal ini seperti orangtua yang baik, yang menunda untuk membelikan motor dan SIM bagi anaknya yang masih 14 tahun dan baru akan memberikannya pada saat anaknya berusia 17 tahun. Ketiga, Tuhan seolah-olah tidak memberikan yang kita mohon sebab Ia justru memberikan yang lebih baik dari sekedar yang kita mohon. Seperti dalam dua perumpamaan yang disebut Yesus. Memang Ia tidak menyebut bahwa Bapa yang baik selalu memberi ikan atau telur pada anaknya yang meminta, tetapi pasti sang Bapa tidak akan memberinya yang lebih buruk bahkan yang dapat mencelakai anaknya, seperti ular dan kalajengking. Kalau orangtua tahu bahwa anaknya itu alergi ikan dan telur, tentu mereka tidak akan memberikan kendati anaknya meminta. Sebagai gantinya, mereka akan memberikan yang lebih baik, yang sehat dan aman untuk anaknya.
Doa: Tuhan, berilah kami keyakinan yang teguh bahwa Engkau selalu memberikan yang terbaik bagi kami. Amin. -agawpr-
Tuhan, ajarlah kami berdoa
Rabu, 08 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVII
Gal. 2:1-2,7-14; Mzm. 117:1,2; Luk. 11:1-4.
"Tuhan, ajarlah kami berdoa"
Hari Biasa Pekan XXVII
Gal. 2:1-2,7-14; Mzm. 117:1,2; Luk. 11:1-4.
"Tuhan, ajarlah kami berdoa"
Pernahkah
kita mengalami kesulitan dalam berdoa atau bahkan tidak bisa berdoa
sama sekali? Mungkin kesulitan itu berupa rasa malas untuk berdoa. Atau
pada saat kita berdoa, kita tidak tahu apa yang harus kita doakan. Atau
juga pada saat kita berdoa, pikiran kita melayang ke mana-mana. Rupanya,
para murid pun juga mengalami kesulitan untuk berdoa. Mereka sering
menyaksikan Yesus berdoa semalam-malaman, tapi tidak tahu apa yang
didoakan-Nya. Maka, suatu saat mereka meminta kepada Yesus, "Tuhan,
ajarlah kami berdoa". Dan Yesus dengan senang hati mengajari mereka
berdoa. Segera. Tanpa ditunda-tunda. St. Paulus pun menegaskan bahwa
sesungguhnya kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa, tetapi
Roh Kudus berdoa untuk kita (bdk. Rm 8:26). Oleh karena itu, baiklah
setiap kali kita hendak memulai doa-doa kita, kita dengan rendah hati
juga memohon kepada Tuhan agar Ia mengajari kita berdoa.
Doa: Tuhan, ajarilah kami berdoa agar kami dapat berdoa dengan sepenuh hati, budi dan badan kami. Amin. -agawpr-
Doa: Tuhan, ajarilah kami berdoa agar kami dapat berdoa dengan sepenuh hati, budi dan badan kami. Amin. -agawpr-
Rabu, 08 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXVII
Rabu, 08 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVII
Kesetiaan umat yang dibaptis adalah satu prasyarat yang menentukan untuk pewartaan Injil dan untuk perutusan Gereja di dunia. Supaya berita keselamatan dapat menunjukkan kepada manusia kekuatan kebenaran dan kekuatan sinarnya, ia harus disahkan oleh kesaksian hidup orang Kristen "Kesaksian hidup kristiani sendiri beserta amal baik yang dijalankan dengan semangat adikodrati, mempunyai daya kekuatan untuk menarik orang-orang kepada iman dan kepada Allah" (AA 6). -- Katekismus Gereja Katolik, 2044
Antifon Pembuka (Luk 11:1)
Tuhan, ajarilah kami berdoa, sebagaimana yang diajarkan Yohanes kepada murid-murid-Nya.
Tobat 3
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Pengantara kami di hadapan Bapa. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah yang mengajar para murid berdoa dengan memuliakan nama Bapa dan mohon diampuni dosa-dosanya. Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah Imam Agung kami, yang mendamaikan kami dengan Bapa di surga. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Ya Allah, Putra-Mu telah memperkenalkan Engkau sebagai Bapa Kami. Ia juga mengajari kami bagaimana caranya berdoa. Semoga kami semakin menjadi pendoa yang tekun. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (2:1-2.7-14)
Hari Biasa Pekan XXVII
Kesetiaan umat yang dibaptis adalah satu prasyarat yang menentukan untuk pewartaan Injil dan untuk perutusan Gereja di dunia. Supaya berita keselamatan dapat menunjukkan kepada manusia kekuatan kebenaran dan kekuatan sinarnya, ia harus disahkan oleh kesaksian hidup orang Kristen "Kesaksian hidup kristiani sendiri beserta amal baik yang dijalankan dengan semangat adikodrati, mempunyai daya kekuatan untuk menarik orang-orang kepada iman dan kepada Allah" (AA 6). -- Katekismus Gereja Katolik, 2044
Antifon Pembuka (Luk 11:1)
Tuhan, ajarilah kami berdoa, sebagaimana yang diajarkan Yohanes kepada murid-murid-Nya.
Tobat 3
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Pengantara kami di hadapan Bapa. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah yang mengajar para murid berdoa dengan memuliakan nama Bapa dan mohon diampuni dosa-dosanya. Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah Imam Agung kami, yang mendamaikan kami dengan Bapa di surga. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Ya Allah, Putra-Mu telah memperkenalkan Engkau sebagai Bapa Kami. Ia juga mengajari kami bagaimana caranya berdoa. Semoga kami semakin menjadi pendoa yang tekun. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (2:1-2.7-14)
"Mereka melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku."
Saudara-saudara, empat belas tahun setelah dipilih Tuhan, aku pergi ke Yerusalem bersama dengan Barnabas, dan Titus pun kubawa serta. Aku pergi ke sana berdasarkan suatu pernyataan. Di sana aku membentangkan Injil yang kuberitahukan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, jangan sampai dengan percuma aku telah berusaha. Pada kesempatan itu aku berbicara tersendiri dengan orang-orang yang terpandang. Mereka melihat bahwa kepadaku telah dipercayakan pemberitaan Injil bagi orang-orang tak bersunat, sama seperti kepada Petrus bagi orang-orang bersunat; maka mereka menjadi yakin. Sebab sebagaimana Tuhan telah memberi Petrus kekuatan untuk menjadi rasul bagi orang-orang bersunat, demikian pula Ia memberi aku kekuatan untuk menjadi rasul bagi orang-orang yang tak bersunat. Mereka pun menjadi yakin mengenai kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku. Maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan daku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan. Semua setuju bahwa kami pergi kepada orang-orang yang tak bersunat, sedangkan mereka kepada orang-orang yang bersunat. Mereka hanya minta agar kami tetap mengingat orang-orang miskin; dan hal itu sungguh-sungguh kuusahakan. Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku terus terang menentang dia, karena ia salah. Sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat. Tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat. Juga orang-orang Yahudi lain ikut berlaku munafik seperti dia, sehingga Barnabas sendiri terseret oleh kemunafikan mereka. Aku melihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil. Maka aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua, "Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 827.
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1bc.2)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak; dalam roh itu kita akan berseru, 'Abba, ya Bapa.'
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:1-4)
"Tuhan, ajarilah kami berdoa."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Apa yang melatarbelakangi permohonan para murid agar Yesus mengajar mereka berdoa? Tidak lain adalah tindakan Yesus ketika “pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat” (Luk 11:1a). “Ketika Ia berhenti berdoa,” demikian Lukas menulis dalam Injilnya, “berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: Tuhan, ajarilah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-murid-Nya” (ay. 1b). Ayat ini penting untuk kita perhatikan.
Ada apa dengan doa Yesus sehingga mereka terdorong untuk berdoa dari pada-Nya? Tentu ada hal yang menarik, sehingga seorang dari murid-murid Yesus itu minta untuk diajar berdoa. Hanya doa yang hidup dalam kemesraan relasi dengan Allah, itulah yang mampu membuat orang lain tertarik untuk berdoa.
Sebenarnya doa tidak dapat dipelajari seperti orang belajar ilmu. Doa itu bukan suatu metode yang dapat dikuasai melalui banyak latihan. Doa adalah hubungan dengan Allah yang bertumbuh makin mesra sehingga menjadi sesuatu yang hidup. Itulah sebabnya Yesus mengajar para murid-Nya agar doa dimulai dengan menyapa Allah sebagai Bapa. “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu,” kata Yesus pada awal pengajaran-Nya. Justru karena Yesuslah, kita boleh mengenal dan menyapa Allah sebagai Bapa. Selain itu, karena Roh-Nya memperkenalkan Bapa kepada kita (Katekismus Gereja Katolik, 2779), sehingga kita dapat menghayati hubungan anak-Bapa dengan Allah Bapa di surga.
Doa yang benar tidak bersemangatkan kepentingan diri sendiri. Seperti halnya semua hubungan atau percakapan yang sehat menaruh perhatian pada semua pihak, demikian pula seharusnya isi doa. Itu sebabnya doa yang Yesus ajarkan ini memberi perhatian baik kepada kepentingan Allah maupun kepada kepentingan kita. Kepentingan Allah didahulukan bukan karena kepentingan kita tidak penting, tetapi justru supaya kita menyadari betapa besar kasih dan perhatian Bapa kepada kita. Prinsip dan kerangka pemikiran doa yang Yesus ajarkan ini patut membentuk pula kehidupan doa kita, entah pribadi, entah bersama dalam keluarga atau komunitas.
Ingatlah bahwa bila Yesus berkenan mengajar kita berdoa, pasti Bapa berkenan menerima doa-doa kita. CAFE ROHANI
"Hendaklah semangat patuh dan ingkar diri menjadi senjatamu." (St. Ignatius dari Antiokhia)
Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.
Selasa, 7 Oktober 2014
Peringatan Wajib. SP Maria, Ratu Rosario
Aktif melakukan berbagai macam pelayanan seperti yang dilakukan oleh Marta, tentu baik. Namun tidak kalah baiknya, duduk dalam diam untuk mendengarkan Tuhan seperti yang dilakukan Maria. Bahkan Yesus mengatakan bahwa pilihan Maria itu yang terbaik. Tentu hal ini tidak boleh kita jadikan sebagai alat pembenaran untuk tidak bekerja dan berusaha tetapi hanya berdoa dan membaca Kitab Suci saja. Keduanya, baik keaktifan dalam melayani maupun keheningan dalam doa dan mendengarkan sabda Tuhan, harus seimbang. Nah, di bulan Oktober ini, di mana Gereja menjadikannya sebagai bulan rosario, baiklah kalau kita meluangkan waktu untuk berdoa rosario setiap hari. Di tengah kesibukan akan pekerjaan dan pelayanan kita, kita sempatkan diri untuk berdoa bersama Bunda Maria, merenungkan misteri-misteri Tuhan kita Yesus Kristus, baik kelahiran-Nya, karya-Nya, sengsara dan wafat-Nya, maupun kebangkitan-Nya. Semoga, melalui dan bersama Bunda Maria, kita semakin bersatu dengan Kristus. "Per Mariam ad Iesum" (Melalui Maria, kita sampai kepada Kristus).
Doa: Bunda Maria, ajarilah dan bantulah kami untuk semakin bersatu dengan Kristus, Putramu, sehingga kami senantiasa mendapatkan kekuatan baru untuk bekerja dan melayani. Amin. -agawpr-
Peringatan Wajib. SP Maria, Ratu Rosario
Gal. 1:13-24; Mzm. 139:1-3,13-14ab,14c-15; Luk. 10:38-42.
"Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Aktif melakukan berbagai macam pelayanan seperti yang dilakukan oleh Marta, tentu baik. Namun tidak kalah baiknya, duduk dalam diam untuk mendengarkan Tuhan seperti yang dilakukan Maria. Bahkan Yesus mengatakan bahwa pilihan Maria itu yang terbaik. Tentu hal ini tidak boleh kita jadikan sebagai alat pembenaran untuk tidak bekerja dan berusaha tetapi hanya berdoa dan membaca Kitab Suci saja. Keduanya, baik keaktifan dalam melayani maupun keheningan dalam doa dan mendengarkan sabda Tuhan, harus seimbang. Nah, di bulan Oktober ini, di mana Gereja menjadikannya sebagai bulan rosario, baiklah kalau kita meluangkan waktu untuk berdoa rosario setiap hari. Di tengah kesibukan akan pekerjaan dan pelayanan kita, kita sempatkan diri untuk berdoa bersama Bunda Maria, merenungkan misteri-misteri Tuhan kita Yesus Kristus, baik kelahiran-Nya, karya-Nya, sengsara dan wafat-Nya, maupun kebangkitan-Nya. Semoga, melalui dan bersama Bunda Maria, kita semakin bersatu dengan Kristus. "Per Mariam ad Iesum" (Melalui Maria, kita sampai kepada Kristus).
Doa: Bunda Maria, ajarilah dan bantulah kami untuk semakin bersatu dengan Kristus, Putramu, sehingga kami senantiasa mendapatkan kekuatan baru untuk bekerja dan melayani. Amin. -agawpr-
Selasa, 07 Oktober 2014 Peringatan Wajib SP. Maria, Ratu Rosario
Selasa, 07 Oktober 2014
Peringatan Wajib SP. Maria, Ratu Rosario
“Wanita Mulia dan Surgawi, Majikan, Ratu, lindungi dan jagalah saya di bawah sayapmu, supaya jangan Setan, penabur kehancuran, berkuasa atasku, supaya jangan musuh jahatku berjaya atasku." St. Ephraim (306-373 AD, - Diterjemahkan dari St. Ephraim, Oratio ad Ssmam Dei Matrem; Opera omnia, Ed. Assemani, t. III (graece), Romae, 1747, p. 546.)
Antifon Pembuka (bdk. Luk 1:28.42)
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu.
Hail Mary, full of grace, the Lord is with you. Blessed are you among women and blessed is the fruit of your womb.
Pengantar
Hari ini Gereja Katolik merayakan Peringatan Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Peristiwa besar yang melatarbelakangi penetapan tanggal 7 Oktober sebagai tanggal Peringatan Santa Perawan Maria, Ratu Rosario adalah peristiwa kemenangan pasukan Kristen dalam pertempuran melawan pasukan Islam Turki. Menghadapi pertempuran ini Paus Pius V menyerukan agar seluruh umat berdoa Rosario untuk memohon perlindungan Santa Perawan Maria atas Gereja. Doa umat itu ternyata dikabulkan Tuhan. Pasukan Kristen dibawah pimpinan Don Johanes dari Austria berhasil memukul mundur pasukan Turki di Lepanto pada tanggal 7 Oktober 1571. Sebagai tanda syukur Paus Pius V (1566-1572) menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai hari pesta Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Kemudian Paus Klemens IX (1667-1669) mengukuhkan pesta ini bagi seluruh Gereja di dunia. Dan Paus Leo XIII (1878-1903) lebih meningkatkan nilai perayaan ini dengan menetapkan seluruh bulan Oktober sebagai Bulan Rosario untuk menghormati Santa Perawan Maria.
Tobat 3
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Sabda Bapa yang menjadi manusia, membangkitkan iman, harapan, serta cinta kasih. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah Sabda Bapa yang mengajari kami menemukan cara pengabdian yang sesuai dengan kehendak Bapa. Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah Sabda Bapa yang mengingatkan kami akan pentingnya mencari Kerajaan Surga terlebih dahulu. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Allah yang Mahabaik, kami bersyukur atas iman yang telah Engkau tanam dalam hati kami. Kami mohon, bukalah hati kami agar siap sedia menerima kehadiran-Mu yang senantiasa membawa berkah bagi kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Peringatan Wajib SP. Maria, Ratu Rosario
“Wanita Mulia dan Surgawi, Majikan, Ratu, lindungi dan jagalah saya di bawah sayapmu, supaya jangan Setan, penabur kehancuran, berkuasa atasku, supaya jangan musuh jahatku berjaya atasku." St. Ephraim (306-373 AD, - Diterjemahkan dari St. Ephraim, Oratio ad Ssmam Dei Matrem; Opera omnia, Ed. Assemani, t. III (graece), Romae, 1747, p. 546.)
Antifon Pembuka (bdk. Luk 1:28.42)
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu.
Hail Mary, full of grace, the Lord is with you. Blessed are you among women and blessed is the fruit of your womb.
Pengantar
Hari ini Gereja Katolik merayakan Peringatan Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Peristiwa besar yang melatarbelakangi penetapan tanggal 7 Oktober sebagai tanggal Peringatan Santa Perawan Maria, Ratu Rosario adalah peristiwa kemenangan pasukan Kristen dalam pertempuran melawan pasukan Islam Turki. Menghadapi pertempuran ini Paus Pius V menyerukan agar seluruh umat berdoa Rosario untuk memohon perlindungan Santa Perawan Maria atas Gereja. Doa umat itu ternyata dikabulkan Tuhan. Pasukan Kristen dibawah pimpinan Don Johanes dari Austria berhasil memukul mundur pasukan Turki di Lepanto pada tanggal 7 Oktober 1571. Sebagai tanda syukur Paus Pius V (1566-1572) menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai hari pesta Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Kemudian Paus Klemens IX (1667-1669) mengukuhkan pesta ini bagi seluruh Gereja di dunia. Dan Paus Leo XIII (1878-1903) lebih meningkatkan nilai perayaan ini dengan menetapkan seluruh bulan Oktober sebagai Bulan Rosario untuk menghormati Santa Perawan Maria.
Tobat 3
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Sabda Bapa yang menjadi manusia, membangkitkan iman, harapan, serta cinta kasih. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah Sabda Bapa yang mengajari kami menemukan cara pengabdian yang sesuai dengan kehendak Bapa. Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah Sabda Bapa yang mengingatkan kami akan pentingnya mencari Kerajaan Surga terlebih dahulu. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Allah yang Mahabaik, kami bersyukur atas iman yang telah Engkau tanam dalam hati kami. Kami mohon, bukalah hati kami agar siap sedia menerima kehadiran-Mu yang senantiasa membawa berkah bagi kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan-bacaan dan Mazmur Tanggapan dari hari biasa, atau dari Rumus Umum SP. Maria,
misalnya: Kis 1:12-14; MT Luk 1:46-47.48-49.50-51.52-53.54-55; R:
Berbahagialah engkau, Perawan Maria, karena engkau telah mengandung
Putra Bapa kekal, atau: alleluya; -- Luk 1:26-38
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (1:13-24)
"Allah berkenan menyatakan Anak-Nya dalam diriku agar aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa."
Saudara-saudara, kalian tentu telah mendengar tentang hidupku dalam agama Yahudi dulu. Tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya. Dalam agama Yahudi itu aku jauh lebih maju dari banyak teman sebaya di antara bangsaku, karena aku sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku. Tetapi Allah telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh karena kasih karunia-Nya. Ia berkenan menyatakan Anak-Nya dalam diriku, agar aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa lain. Pada waktu itu sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia. Aku juga tidak pergi ke Yerusalem untuk mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku. Tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik. Baru tiga tahun kemudian aku pergi ke Yerusalem untuk menemui Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya. Tetapi rasul-rasul yang lain tak seorang pun yang kulihat, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus. Di hadapan Allah kutegaskan: Apa yang kutulis kepadamu ini benar, aku tidak berdusta. Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria dan Kilikia. Tetapi aku tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea. Mereka hanya mendengar, bahwa orang yang dahulu menganiaya mereka sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya. Dan mereka memuliakan Allah karena aku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15; R:13b)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku. Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan atau berbaring segala jalanku Kaumaklumi.
2. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandunagn ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku; ajaiblah apa yang Kaubuat.
3. Jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:38-42)
"Marta menerima Yesus di rumahnya. Maria telah memilih bagian yang terbaik."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Paus Yohanes Paulus II dalam Anjuran Apostolik di Gereja di Asia (Ecclesia in Asia) mengatakan bahwa semakin umat berakar kuat dalam pengalaman akan Allah, semakin umat dapat dipercaya untuk mewartakan Kerajaan Allah. Hal itu terjadi, antara lain dari kesetiaan mendengarkan Sabda Allah, doa dan kontemplasi. Jantung Gereja yang khas harus diletakkan pada kontemplasi akan Yesus Kristus. Perutusan itu aksi yang kontemplatif dan kontemplasi yang aktif. Oleh karena itu, seorang murid yang tidak mempunyai pengalaman akan Allah dalam doa dan kontemplasi tidak akan banyak menumbuhkan, baik hidup rohani maupun karya misioner (EA, 23).
Lewat Injil hari ini Yesus mengundang kita untuk melihat roh apa yang menggerakkan hidup dan karya kita. Ketika Yesus datang ke rumah Maria dan Marta, Maria memilih duduk dekat kaki Yesus dan mendengarkan Sabda-Nya. Sedangkan Marta memilih untuk pergi ke dapur, mempersiapkan sesuatu untuk dihidangkan bagi Yesus. Ia mau memberikan pelayanan yang terbaik bagi Sang Tamu agung, yaitu Yesus sampai akhirnya Marta menjadi gelisah dan telah dikuatirkan oleh banyak perkara. Ia menganggap Maria, saudarinya, tidak berbuat apa-apa. Padahal, Maria telah memilih bagian yang terbaik.
Sebetulnya, tindakan Marta tidak dipuji namun juga tidak diremehkan. Yesus hanya menantang Marta untuk meninjau kembali apa yang harus diutamakan. Marta diingatkan bahwa tanpa keterikatan pada Yesus, pelayanannya bisa bukan merupakan sebuah ungkapan kasih yang sehat dan sejati.
Seluruh Injil menampilkan kepada kita perintah ganda. Pertama, cinta kepada Tuhan yang bisa diungkapkan dengan beberapa hal. Misalnya, ketekunan mendengarkan Sabda-Nya dan kesetiaan dalam doa. Kedua, cinta kepada sesama yang bisa kita ungkapkan dengan memberi perhatian dan pelayanan kepada sesama.
Hari ini kita diundang untuk membangun relasi cinta dengan Tuhan. Kita diajak untuk mendengarkan Sabda-Nya. Kita disadarkan bahwa doa menjadi jalan yang cocok untuk melaksanakan hal itu. Kontemplasi menjadi cara yang pas untuk menjalin ikatan yang mesra dengan Yesus. Pelayanan kita harus mengalir dari doa. Karya kita harus lahir dari relasi dengan Yesus. Aksi harus muncul dari kontemplasi. (CAFE ROHANI)
Antifon Komuni (Luk 1:31)
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Behold, you will conceive in your womb and bear a son, and you shall name him Jesus.
Syarat untuk memperoleh hidup kekal
Senin, 06 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVII
Hari Biasa Pekan XXVII
Gal. 1:6-12; Mzm. 111:1-2,7-8,9,10c; Luk. 10:25-37
"Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
Dinamika
kisah dalam Injil ini sangat menarik. Diawali dengan pertanyaan seorang
ahli Taurat kepada Yesus tentang syarat untuk memperoleh hidup yang
kekal. Orang itu sendiri kemudian menjawab dengan jawaban yang
dibenarkan oleh Yesus. Syarat untuk memperoleh hidup kekal adalah dengan
mengasihi Tuhan dan sesama. Namun, si penanya belum merasa jelas
sehingga perlu diberi contoh konkret. Mengasihi Tuhan dan sesama
bukanlah dua hal yang terpisah tetapi berkaitan erat. Bukan seperti yang
dilakukan imam dan lewi, yang mungkin karena mereka harus segera berdoa
dan melaksakan ritual keagamaan lalu mengabaikan orang yang menderita.
Tetapi seperti orang Samaria yang tentu juga punya kepentingan tetapi
ketika melihat orang menderita, hatinya tergerak oleh belas kasihan lalu
memolongnya. Dialah figur orang yang mengasihi Tuhan dan sesama. Injil
lalu diakhiri dengan perintah tegas dari Yesus, "Pergilah, dan
perbuatlah demikian!" Jadi, untuk memperoleh hidup yang kekal, kita
harus mampu menjadi sesama yang baik bagi setiap orang, terutama bagi
yang menderita. Kita tidak cukup hanya berdoa dan beribadah tetapi juga
harus beramal kasih, seperti yang dilakukan oleh orang Samaria tersebut.
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menjadi sesama yang baik, yakni yang selalu tergerak oleh belas kasihan untuk menolong sesama kami yang menderita. Amin. -agawpr-
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menjadi sesama yang baik, yakni yang selalu tergerak oleh belas kasihan untuk menolong sesama kami yang menderita. Amin. -agawpr-
Senin, 06 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXVII
Senin, 06 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVII
Tuhan selalu dekat pada orang yang menyebut Dia dalam iman yang benar, harapan yang tak tergoncangkan dan dalam cinta sempurna. (St. Ambrosius)
Hari Biasa Pekan XXVII
Tuhan selalu dekat pada orang yang menyebut Dia dalam iman yang benar, harapan yang tak tergoncangkan dan dalam cinta sempurna. (St. Ambrosius)
Antifon Pembuka (Luk 10:36.37)
"Siapakah sesama orang yang jatuh ke tangan penyamun?" 'Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya.' "Pergilah dan lakukanlah demikian."
Tobat 3
Tuhan Yesus Kristus, karena cinta kasih Engkau rela menderita sengsara, wafat di salib, namun bangkit untuk menyelamatkan umat manusia. Tuhan, kasihanilah kami.
"Siapakah sesama orang yang jatuh ke tangan penyamun?" 'Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya.' "Pergilah dan lakukanlah demikian."
Tobat 3
Tuhan Yesus Kristus, karena cinta kasih Engkau rela menderita sengsara, wafat di salib, namun bangkit untuk menyelamatkan umat manusia. Tuhan, kasihanilah kami.
Karena cinta kasih, Engkau menampilkan orang Samaria dalam perumpamaan agar hati kami tergerak untuk menolong sesama. Kristus, kasihanilah kami.
Karena cinta kasih, Engkau mengadakan Ekaristi, agar
kami mampu memperbarui niat serta tekad kami melaksanakan perintah cinta
kasih-Mu kepada Tuhan dan sesama. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau telah menanamkan Sabda-Mu di dalam hati kami dan melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memberi kami teladan bagaimana melaksanakan Sabda-Mu itu. Kami mohon, doronglah kami menunjukkan belas kasih kepada sesama kami, sebagaimana Putra-Mu telah melakukannya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Paulus menegur umat di Galatia yang goyah karena adanya pewartaan yang memutarbalikkan Injil. Paulus menyatakan bahwa Injil yang diwartakannya adalah Injil yang benar dari Yesus sendiri. Dia juga menegaskan bahwa pewartaannya tidak memiliki motivasi untuk mendapatkan simpati dari manusia, tetapi lebih pada meneruskan apa yang dinyatakan oleh Yesus.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (1:6-12)
Ya Allah, Engkau telah menanamkan Sabda-Mu di dalam hati kami dan melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memberi kami teladan bagaimana melaksanakan Sabda-Mu itu. Kami mohon, doronglah kami menunjukkan belas kasih kepada sesama kami, sebagaimana Putra-Mu telah melakukannya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Paulus menegur umat di Galatia yang goyah karena adanya pewartaan yang memutarbalikkan Injil. Paulus menyatakan bahwa Injil yang diwartakannya adalah Injil yang benar dari Yesus sendiri. Dia juga menegaskan bahwa pewartaannya tidak memiliki motivasi untuk mendapatkan simpati dari manusia, tetapi lebih pada meneruskan apa yang dinyatakan oleh Yesus.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (1:6-12)
"Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kalian terima, terkutuklah dia."
Saudara-saudara, aku heran, bahwa kalian begitu cepat berbalik dari Allah, yang telah memanggil kalian oleh kasih karunia Kristus, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil; hanya ada orang-orang yang mengacaukan kalian dan yang bermaksud memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi seandainya kami sendiri atau pun seorang malaikat dari surga mewartakan kepada kalian suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi, "Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kalian terima, terkutuklah dia." Jadi bagaimana sekarang? Adakah aku mencari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah aku mencoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencari perkenanan manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku menerimanya bukan dari manusia, dan bukan pula manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh pernyataan Yesus Kristus.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.7-8.9.10c)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh; perintah-Nya lestari untuk selama-lamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Dia akan disanjung sepanjang masa.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952.
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan; yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.
Untuk mendapatkan hidup kekal, pengetahuan atau pengenalan akan hukum yang diwahyukan Tuhan belumlah cukup. Perlu pelaksanaan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, iman akan cinta kasih yang bisa membimbing kepada hidup kekal, bukan hanya didengungkan dalam pikiran dan dikagumi keunggulan nilainya, tetapi perlu dilaksanakan sungguh-sungguh dalam hidup sehari-hari.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:25-37)
"Siapakah sesamaku?"
Pada suatu ketika, seorang ahli kitab berdiri hendak mencobai Yesus, "Guru, apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya, "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya, "Benar jawabmu itu. Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata lagi, "Dan siapakah sesamaku manusia?" Jawab Yesus, "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi juga memukulnya, dan sesudah itu meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu. Ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu. Ketika melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datanglah ke tempat itu seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan. Ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasih. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya, 'Rawatlah dia, dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku kembali.' Menurut pendapatmu siapakah di antara ketiga orang ini adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu, "Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya." Yesus berkata kepadanya, "Pergilah, dan lakukanlah demikian!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Seluruh perintah Tuhan dalam Kitab Suci terangkum dalam dua kalimat singkat ini, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Sebuah perintah yang singkat namun sangat dalam dan sangat sulit untuk dilakukan. Hanya orang yang memiliki hati murni mampu melakukan hal ini. Namun, inilah perintah Allah. Hal inilah yang menyukakan Allah. Mungkin kita pernah bertanya bersama Paulus, “Adakah aku mencari kesukaan manusia atau kesukaan Allah?” Bila kita mau mengikuti dan menyukakan Allah mari kita lakukan perintah Tuhan.
Doa Malam
Allah Bapa kami yang mahabaik, terimalah persembahan hidup kami hari ini yang telah Kauberi kepercayaan mengelola talenta dua dinar untuk mengurus sesama kami yang membutuhkan pertolongan. Jika berkenan kepada-Mu, terimalah; jika ada kekurangan dan kesalahan, sudilah Engkau mengampuni kami. Doa ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
RUAH
"Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain"
Minggu, 05 September 2014
Hari Minggu Biasa XXVII
Hari Minggu Biasa XXVII
Yes. 5:1-7; Mzm. 80:9,12,13-14,15-16,19-20; Flp. 4:6-9; Mat. 21:33-43.
"Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain"
Saya
ragu apakah para penguasa yang mengatasnamakan dirinya sebagai wakil
rakyat itu merupakan orang-orang yang beriman. Setidaknya merupakan
orang yang percaya kepada Tuhan bahwa Dialah pencipta dan pemilik alam
semesta, termasuk negara kita. Sebab, kalau mereka beriman demikian,
tentu mereka akan selalu berpikir dan berusaha agar bangsa dan negara
kita ini semakin maju dan berkembang sehingga menghasilkan buah
kesejahteraan yang dapat dinikmati oleh seluruh raykat, bukan malah
sebaliknya merampok habis-habiskan kekayaan bangsa kita. Bahkan
sekarang, suara rakyat pun juga dirampok. Padahal ada pepatah mengatakan "vox populi, vox Dei" (suara rakyat adalah suara Tuhan). Mereka tidak
ubahnya seperti pekerja-pekerja kebun anggur yang merampok hasil anggur
yang seharusnya diserahkan kepada Sang Raja untuk digunakan demi
kemajuan Kerajaan dan kesejahteraan seluruh rakyat. Berhadapan dengan
suasana seperti sekarang ini, apa yang bisa kita lakukan? Setidaknya,
kita jangan sampai kehilangan harapan. Harapan agar Tuhan bertindak
untuk membinasakan (=mempertobatkan) orang-orang jahat tersebut dan
senantiasa menolong dengan rahmat-Nya setiap orang yang sungguh tulus
berniat dan berusaha membangun bangsa kita demi kesejahteraan bersama
yang dibarengi dengan keadilan dan kedamaian.
Doa: Tuhan, bebaskanlah kami dari orang-orang jahat yang hendak merusak bangsa kami dan anugerahilah kami pekerja-pekerja yang baik untuk kesejahteraan, keadilan dan kedamaian bangsa kami. Amin. -agawpr-
Doa: Tuhan, bebaskanlah kami dari orang-orang jahat yang hendak merusak bangsa kami dan anugerahilah kami pekerja-pekerja yang baik untuk kesejahteraan, keadilan dan kedamaian bangsa kami. Amin. -agawpr-
Minggu, 05 Oktober 2014 Hari Minggu Biasa XXVII
Minggu, 05 Oktober 2014
Hari Minggu Biasa XXVII
Suatu teguran menyadarkan kedosaan, yang kerap kali tidak dapat dilihat oleh orang saleh sendiri. (St. Gregorius Agung)
Antifon Pembuka (Bdk. Est 3:2-3)
Semesta alam takluk kepada kehendak-Mu, ya Tuhan, dan tidak ada yang dapat menentangnya. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu, langit dan bumi serta segala isinya. Engkaulah Tuhan atas semesta alam.
Hari Minggu Biasa XXVII
Suatu teguran menyadarkan kedosaan, yang kerap kali tidak dapat dilihat oleh orang saleh sendiri. (St. Gregorius Agung)
Antifon Pembuka (Bdk. Est 3:2-3)
Semesta alam takluk kepada kehendak-Mu, ya Tuhan, dan tidak ada yang dapat menentangnya. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu, langit dan bumi serta segala isinya. Engkaulah Tuhan atas semesta alam.
Within your will, O Lord, all things are established, and there is none
that can resist your will. For you have made all things, the heaven and
the earth, and all that is held within the circle of heaven; you are the
Lord of all.
In voluntate tua, Domine, universa sunt posita, et non est qui possit
resistere voluntati tuæ: tu enim fecisti omnia, cælum et terram, et
universa quæ cæli ambitu continentur: Dominus universorum tu es.
Tobat 3
Tuhan Yesus Kristus, Engkau tidak puas melihat hasil penggarap-penggarap kebun anggur-Mu yang lama. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkau telah membuat kebun anggur baru, yaitu Gereja dan menyerahkan penggarapannya kepada umat-Mu yang baru dengan harapan akan mendapat hasil yang melimpah. Kristus, kasihanilah kami.
Engkau tak jemu-jemunya membimbing kami, para penggarap kebun anggur baru agar mampu melaksanakan tugas kami dengan gembira dan dengan semangat cinta kasih. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Allah Yang Mahakuasa dan kekal, kebaikan-Mu tiada tara, jauh melampaui segala yang kami mohon dan jauh melebihi jasa-jasa kami. Curahkanlah belas kasih-Mu atas kami, singkirkanlah segala yang menggelisahkan hati kami, dan tambahkanlah apa yang belum terungkap dalam doa-doa kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (5:1-7)
Bacaan dari Kitab Yesaya (5:1-7)
"Kebun anggur Tuhan semesta alam ialah kaum Israel."
Aku hendak menyanyikan lagu tentang kekasihku, lagu kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihmu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur. Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lubang tempat memeras anggur, lalu dinantinya supaya kebuh itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang masam. Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem dan orang Yehuda, adililah Aku dan kebun anggur-Ku itu. Apakah yang masih harus Kuperbuat untuk kebun anggur-Ku itu yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya ia menghasilkan buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam? Masa sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis. Aku akan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak; Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuhlah putri malu dan rumput; Aku akan memerintakan awan-awan supaya jangan menurunkan hujan di atasnya. Kebun anggur Tuhan semesta alam itu ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinantikan-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman; dinantikan-Nya kebenaran, tetapi hanya ada keonaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4, PS 851
Ref. Ya Tuhan, lindungi kami di dalam kesesakan.
Ayat. (Mzm 80:9+12.13-14.15-16.19-20; Ul: Yes 5:7)
1. Telah Kauambil pohon anggur dari Mesir; Kauhalau bangsa-bangsa, lalu Kautanam pohon itu. Dijulurkannya ranting-rantingnya sampai ke laut, dan pucuk-pucuknya sampai ke Sungai Efrat.
2. Mengapa Engkau menggempur temboknya, sehingga ia dipetik oleh setiap orang yang lewat? Babi hutan menggerogotinya dan binatang-binatang di padang memakannya.
3. Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
4. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu; biarlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu. Ya Tuhan, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (4:6-9)
"Lakukanlah semua yang telah kamu lihat padaku, maka Allah, sumber damai sejahtera, akan menyertai kamu."
Saudara-saudara, janganlah kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Maka damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Jadi, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, itulah yang harus kamu pikirkan. Dan apa yang telah kamu pelajari, apa yang telah kamu terima, apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu! Maka Allah, sumber damai sejahtera, akan menyertai kamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 15:16)
Aku telah memilih kamu dari dunia, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, sabda Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:33-43)
"Kebun anggur itu akan ia sewakan kepada penggarap-penggarap lain."
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, "Dengarkanlah perumpamaan ini. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: yang seorang mereka pukuli, yang lain mereka bunuh, dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang pertama. Tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka, pikirnya, 'Anakku akan mereka segani.' Tetapi, ketika para penggarap itu melihat anak itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: 'Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.' Maka mereka menangkap dia, dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?" Kata imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi kepada Yesus, "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan ia sewakan kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya." Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru? Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu Aku berkata kepadamu, 'Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.'
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Ada sepasang keluarga muda yang baru menikah. Mereka terpaksa harus berpisah karena sang suami harus ikut wajib militer di negeri yang jauh, entah untuk berapa lama. Karena perang itu bisa berlarut-larut, maka sebelum berpisah sang suami berpesan kepada isterinya, “Aku sangat mencintaimu. Namun, aku tidak sampai hati menyiksamu sendirian dalam kesendirian dan kesepian. Sekiranya ada pria lain mencintaimu dan kamu mencintainya, aku ikhlaskan kalian untuk menikah.”
Berangkatlah sang suami ke medan perang. Tahun demi tahun berlalu. Ia tidak pernah sekalipun mengirim surat kepada isterinya. Akhirnya, perang selesai dan ia boleh pulang. Lalu ia menulis surat kepada isterinya, “Kalau kamu tidak menikah lagi dengan pria lain dan setia menunggu kedatanganku, tolong memberi tanda dengan mengikatkan seutas sapu tangan kuning pada sebuah cabang pohon oak yang tumbuh di depan rumah kita. Tapi kalau kamu sudah menikah dengan pria lain, kamu tidak perlu memberi tanda apa-apa. Aku akan berbalik dan meninggalkan rumah kalian.”
Pada suatu senja hari sampailah ia di depan rumah mereka. Ia hampir tak sanggup menatap ke ranting-ranting pohon oak itu. Dengan segala kekuatannya dia memandang lurus-lurus ke pohon oak itu. Ia hampir tak percaya. Ia bukan hanya melihat seutas sapu tangan kuning, melainkan puluhan sapu tangan kuning yang melambai-lambai kepadanya. Ia segera masuk ke rumah dan menjumpai isterinya yang setia selamanya.
Kesetiaan adalah kunci keutuhan keluarga. “Aku akan setia kepadamu dalam untung dan malang, saat sehat maupun sakit,” itulah janji pernikahan suami isteri yang harus selalu diperjuangkan. Keluarga yang utuh ditentukan oleh kualitas cinta kasih suami isteri.
Yesus mengajak kita untuk menerima tugas dengan setia. Para penggarap kebun anggur menjadi contoh orang-orang yang tidak setia (Mat 21:33-43). Mereka menyalahgunakan kepercayaan. Hati mereka jahat dan dipenuhi nafsu membinasakan sesama. Suami isteri mendapat kepercayaan dari Tuhan untuk membangun rumah tangga yang bahagia. Tugas ini sangat mulia sebagai bentuk ikut ambil bagian dalam rencana karya keselamatan Allah. Mari kita membina keluarga yang utuh dan bahagia karena setia kepada kehendak Allah. (Willy/Cafe Rohani)
Antifon Komuni (Rat 3:25)
Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.
The Lord is good to those who hope in him, to the soul that seeks him.
Atau (Bdk. 1Kor 10:17)
Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh sebab kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.
Though many, we are one bread, one body, for we all partake of the one Bread and one Chalice.
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati