| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 08 Juni 2014 Hari Raya Pentakosta

Minggu, 08 Juni 2014
Hari Raya Pentakosta
    
Tuhan berjanji akan mengutus Roh Kudus untuk membuat kita siap bagi rencana Allah. Sebab, seperti tepung kering tidak dapat melekat menjadi adonan, apalagi menjadi roti, tanpa sesuatu yang cair, begitu pula kita, karena banyak, tidak dapat menjadi satu dalam Kristus Yesus tanpa air yang datang dari surga (bdk. Yoh 7:38-39). Dan seperti tanah kering tidak dapat menghasilkan buah tanpa diberi air, begitu pula kita, yang semula adalah kayu kering, tidak akan dapat menghasilkan buah kehidupan tanpa hujan dari surga turun atas kemauan-kemauan kita. (St. Ireneus, Sumber: Bacaan Ofisi Hari Raya Paskah)

 
Antifon Pembuka (Keb 1:7)
 
Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia. Dialah yang menyatukan segala sesuatu dan memahami setiap tutur bahasa. Alleluya.
  
Spiritus Domini replevit orbem terrarum, alleluia: et hoc quod continet omnia, scientiam habet vocis, alleluia, alleluia, alleluia.
  

Doa Pagi

 
Allah Bapa kami yang Mahaagung dan kekal, berkat misteri Pentakosta Engkau menguduskan Gereja-Mu di antara para bangsa dan segala bahasa. Sebarluaskan anugerah Roh Kudus ke seluruh dunia. Ulangilah mukjizat Pentakosta: sentuhlah dengan Roh-Mu hati umat beriman, seperti yang Kaulakukan pada awal pewartaan Injil. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:1-11)
    
    
"Mereka dipenuhi Roh Kudus dan mulai berbicara."
    
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang yang percaya akan Yesus berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk. Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus. Lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diilhamkan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan. Waktu itu di Yerusalem berkumpul orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena masing-masing mendengar rasul-rasul itu berbicara dalam bahasa mereka. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata, “Bukankah semua yang berbicara itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita? Kita orang Partia, Media, Elam, kita penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab; kita semua mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 828
Ref. Utuslah Roh-Mu ya Tuhan dan jadi baru seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 104:1.24.29-30.31.34; Ul. 30)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sangat besar! Betapa banyak perbuatan-Mu, ya Tuhan, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
2. Biarlah kemuliaan Tuhan tetap untuk selama-lamanya, biarlah Tuhan bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya! Biarlah renunganku manis kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena Tuhan.
3. Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka terkejut; apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12:3b-7.12-13)
   
"Kita semua telah dibaptis dalam Roh Kudus menjadi satu tubuh."
  
Saudara-saudara, tidak seorang pun dapat mengaku, “Yesus adalah Tuhan”’ selain oleh Roh Kudus. Ada rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh. Ada rupa-rupa pelayanan, tetapi hanya ada satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu; Dialah yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan pernyataan Roh untuk kepentingan bersama. Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab kita semua, baik Yahudi maupun Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh, dan kita semua diberi minum dari satu Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Madah Pentakosta (Sekuensia) PS 569
(Veni Sancte Spiritus)
 
1. Veni, Sancte Spiritus et emitte caelitus lucis tuae radium.
2. Veni, pater pauperum, veni, dator munerum, veni, lumen cordium.
3. Consolator optime, dulcis hospes animae, dulce refrigerium.
4. In labore requies, in aestu temperies, in fletu solatium.
5. O lux beatissima, reple cordis intima tuorum fidelium.
6. Sine tuo numine, nihil est in homine, nihil est innoxium.
7. Lava quod est sordidum, riga quod est aridum, sana quod est saucium.
8. Flecte quod est rigidum, fove quod est frigidum, rege quod est devium.
9. Da tuis fidelibus, in te confidentibus, sacrum septenarium.
10. Da virtutis meritum, da salutis exitum, da perenne gaudium. Amen.
 
atau
 
1. Ya Roh Kudus, datanglah dari surga sinarkan pancaran cahaya-Mu.
2. Suluh hati, datanglah, Bapa kaum yang lemah, pemberi anugerah.
3. Kau penghibur ulungku, 'Kau sahabat jiwaku, penyejukku yang lembut.
4. Kausegarkan yang lelah, Kautenangkan yang resah; Kau melipur yang sendu.
5. O Cahaya yang cerah, datang dan penuhilah hati kaum beriman.
6. Tanpa kekuasaan-Mu, hampa daya umat-Mu; hanya noda adanya.
7. Yang cemar bersihkanlah, yang kersang siramilah, yang terluka pulihkanlah.
8. Yang keras lunakkanlah, yang beku cairkanlah, yang sesat arahkanlah.
9. Limpahilah umat-Mu yang percaya pada-Mu: sapta karunia-Mu.
10. Dan curahilah anugrah: akhir hidup bahagia, sukacita tak henti.
 
Bait Pengantar Injil, do = bes, gregorian, PS 964
Ref. Alleluya
Ayat. Datanglah, hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:19-23)
      
"Seperti Bapa telah mengutus Aku, kini Aku mengutus kamu. Terimalah Roh Kudus."
     
Setelah Yesus disalibkan, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
      
Renungan

     
Pada hari ini, bersama Gereja, kita yang percaya kepada Kristus, merayakan Hari Raya Pentakosta. Setiap kali merayakan Pentakosta, kita selalu diingatkan kembali akan karya Roh Kudus. Karya Roh Kudus yang menghilangkan rasa takut. Karya Roh Kudus yang menghilangkan rasa kuatir. Karya Roh Kudus yang memberikan keberanian untuk mewartakan Injil yang disampaikan Yesus pada waktu itu. Karya Roh Kudus yang menyemangati para murid Yesus untuk bersaksi tentang siapa Yesus yang sesungguhnya. Karya Roh Kudus memberikan keberanian untuk bersaksi tentang Injil hingga ke ujung bumi.

Ketika para murid Yesus berkumpul di suatu tempat dengan semua pintu dan jendela tertutup rapat karena mereka takut, datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka. Kehadiran Yesus memberi suatu semangat yang baru. Rasa takut dan sedih berubah menjadi sukacita. Rasa kuatir berubah jadi harapan baru. Saat itu, Yesus mengetahui bahwa Dia tidak berada selamanya bersama mereka. Dia sudah berjanji untuk menyertai mereka sampai akhir, walau Dia harus segera kembali kepada Bapa dan bersatu dengan Bapa, karena Dia dan Bapa adalah satu. Untuk itu, Dia menghembusi mereka dengan Roh-Nya, “Terimalah Roh Kudus.” Dengan hembusan itu, Yesu menganugerahkan Roh Kudus kepada para murid yang pada saat itu sedang berada dalam kondisi ketakutan. Roh Kudus inilah yang selalu memberikan keberanian, menyemangati dan menyertai para murid-Nya dalam melaksanakan tugas mewartakan Injil.

Kita yang dibaptis dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus telah menerima Roh Kudus yang sama. Roh Kudus yang sama, kini juga selalu menganugerahkan keberanian kepada kita untuk bersaksi tentang Kristus. Roh Kudus itu jugalah yang memberikan keberanian kepada kita untuk mewartakan Injil.

Namun, kita adalah manusia lemah. Kita sering kurang berani atau ragu-ragu mengakui iman kita di depan orang lain. Kita membutuhkan keberanian yang berasal dari Roh Kudus untuk bersaksi tentang Kristus dan Injil-Nya. Barangkali kesaksian kita yang paling efektif tidak hanya melalui kata-kata, tetapi terlebih melalui sikap, dan perbuatan baik yang dijiwai semangat Kristus. Maka, untuk menjadi saksi yang meyakinkan banyak orang, mari kita berani berbuat baik dalam hidup sehari-hari. Selamat Hari Raya Pentakosta!

CAFE ROHANI

Sabtu Sore, 07 Juni 2014 Vigili Pentakosta

Sabtu Sore, 07 Juni 2014
Vigili Pentakosta 
           
"Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman Tuhan." (Yeh 37:14)
    
Bentuk sederhana dari Misa Vigili
      
Antifon Pembuka (bdk. Rm 5:5, 8:11)

Cinta kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita berkat Roh-Nya yang tinggal dalam diri kita. Alleluya.

Doa Sore

Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki agar perayaan Paskah dirangkum dalam masa suci lima puluh hari. Anugerahkanlah Roh-Mu agar bangsa-bangsa yang tercerai-berai dan yang berbeda bahasa dan budaya dihimpun kembali dan bersatu padu memuji nama-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan Pertama
dan atau Kel 19:3-8a.16-20b atau Yeh 37:1-14 atau Yl 2:28-32 (bacaan dapat digunakan semuanya)
Bacaan dari Kitab Kejadian (11:1-9)
                      
"Kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan Tuhan bahasa seluruh bumi."
     
Pada zaman dahulu, seluruh bumi satu bahasanya dan sama logatnya. Pada suatu hari mereka berangkat ke arah timur dan menemukan tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. Mereka berkata satu sama lain, "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Batu bata itu mereka pakai sebagai batu bangunan, dan aspal sebagai perekatnya. Mereka berkata, "Marilah kita dirikan sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan sampai terserak ke seluruh bumi." Lalu turunlah Tuhan untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu. Maka Tuhan bersabda, "Mereka ini satu bangsa dan satu pula bahasa mereka semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka. Mulai dari sekarang apa pun yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan terlaksana. Baiklah Kita turun dan mengacau-balaukan bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." Demikianlah mereka diserakkan oleh Tuhan dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah bahasa seluruh bumi dikacau-balaukan Tuhan, dan dari situlah mereka diserakkan Tuhan ke seluruh bumi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = as, 4/4, PS 826
Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku, ciptakan hati dan semangat baru.
Ayat. (Mzm 104:1-2a.24.25c.27-28.29bc-30; R: 30)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
2. Apabila Engkau mengambil roh mereka, matilah mereka dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu mereka pun tercipta kembali dan Engkau membaharui muka bumi.
3. Biarlah kemuliaan Tuhan untuk selama-lamanya, biarlah Tuhan bersukacita atas semua yang diciptakan-Nya. Biarlah renunganku berkenan kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena Tuhan.

Pilihan lain Mazmur Tanggapan: Mzm 33:10-11, 12-13, 14-15; Ul: 12b; MT Daniel 3:52, 53, 54, 55, 56; Ul: 52b atau Mzm 19:8,9,10,11; Ul: Yoh 6:68c; Mzm 107:2-3, 4-5, 6-7, 8-9; Ul: 1 (dapat digunakan seluruhnya)

Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:22-27)
   
"Roh berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan."
    
Saudara-saudara, kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = as, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. 2/4
Datanglah hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman, dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (7:37-39)
   
"Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
  
Pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan Pondok Daun, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Antifon Komuni (lih. Yoh 7:37)
     
 Pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan, Yesus berdiri dan berseru, "Siapa saja yang haus, hendaklah ia datang kepada-Ku, dan minum!" Alleluya
   

Renungan

 
"Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi." (Kej 11:4), demikian cita-cita dan impian orang sombong serta serakah. Orang yang berusaha merealisasikan cita-cita dan impian yang demikian itu akhirnya akan jatuh berantakan, sebagaimana telah terjadi di Babel. "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." (Kej 11:6-7). Karena egoisme, kesombongan dan keserakahan orang kaya tertentu maka hancur dan rusaklah lingkungan hidup maupun kehidupan bersama. Hampir semua lapisan tanah ditutupi beton dan bangunan yang tinggi, maka banjir bandang tak terhindari, itulah yang akhir-akhir ini terjadi. Dibalik kejayaan keberhasilan duniawi yang antara lain ditandai oleh gedung-gedung pencakar langit, hotel dan losmen terjadilah kemerosotan moral manusia. Maklum cukup banyak hotel dan losmen telah menjadi tempat terselubung untuk pelacuran, tempat untuk melakukan ketidak-setiaan atau perselingkuhan. Dibalik hingar bingar dan nyanyian ada narkoba dan pelecehan seksual. Dibalik kesuksesan kepemilikan sarana komunikasi seperti HP ada kehancuran komunikasi kasih antar manusia. Memperhatikan kasus Babel yang menjadi simbol kesombongan dan keserakahan manusia, marilah kita sebagai orang beriman mawas diri: apakah saya juga tergerak atau dijiwai untuk membangun sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit alias dambaan atau impian kosong, hampa?
  
Saat di Babel, menurut catatan Alkitab, orang-orang tercerai berai dan terjadilah kekacauan bahasa, hasil dari kesombongan dan keangkuhan manusia yang ingin membangun dengan usahanya sendiri, tanpa Allah, “sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit” (Kej 11:4). Menara babel adalah contoh yang tepat dari kesombongan yang sia-sia. Pada saat Pentakosta, perpecahan ini disatukan. Tidak ada lagi keangkuhan terhadap Allah, tidak ada pula perdebatan antara manusia dengan sesamanya; namun, ada keterbukaan pada Allah, ada keterbukaan untuk menyerukan perkataan-Nya: bahasa baru, karena kasih Allah telah dicurahkan dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita (Rm 5:5); bahasa yang dapat dimengerti setiap orang dan, yang sekalinya diterima, dapat diekspresikan dalam tiap kehidupan dan tiap kebudayaan. Bahasa Roh, bahasa Injil, adalah bahasa persatuan yang mengundang kita untuk menjadi lebih baik dari sikap tertutup, sikap masa bodoh, perpecahan, dan permusuhan.
 
Perikop injil Yohanes berbicara tentang hati yang akan mengalir aliran-aliran air hidup. Dikatakan bahwa pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan Yesus dengan aliran-aliran air hidup ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan. Dengan kata lain, aliran-aliran air yang keluar dari hati manusia itu, membawa kehidupan dan bukan kematian. Karena aliran-aliran air tersebut berasal dari Allah sendiri. Dan kita sudah tahu hakikat dan sifat air. Air itu bisa memberi kesegaran, kesejukan, menghilangkan haus dan memberi kehidupan bagi seluruh umat manusia. Dan aliran-aliran air hidup itu adalah Roh Kudus yang akan diutus oleh Yesus.
      
Kehadiran Roh Kudus dalam diri kita, mampu mengubah kehidupan manusia yang lama menjadi manusia baru. Kehidupan manusia lama kita, biasanya ditandai dengan beberapa sikap. Pertama, sikap suka mengeluh. Sikap suka mengeluh, membuat hidup kita tidak bahagia. Sebab kita tidak mampu melihat hal yang baik dalam diri kita. Sebaliknya, jika kita menerima Roh Kudus, maka sikap suka mengeluh akan diubah dengan kemampuan mengucap syukur. Roh Kudus membuat kita bisa bergembira, walaupun kita hanya makan tempe dan tahu. Kedua, sikap tidak mempunyai pengharapan. Tidak ada orang yang paling sial di dunia, selain orang yang tidak mempunyai pengharapan. Sementara dengan kehadiran Roh Kudus, kita bisa melihat masa depan dengan keyakinan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita. Ketiga, sikap suka menebar kebencian dan mementingkan diri sendiri. Dengan kuasa Roh Kudus, kita mampu menjadi pembawa damai. Saat menjadi pembawa damai, hati kita akan jadi tenang dan damai. Lebih lanjut, Katekismus Gereja Katolik, No. 2630 menerangkan:     "Perjanjian Baru hampir tidak mengenal doa keluhan, seperti yang sering ditemukan dalam Perjanjian Lama. Dalam Kristus yang bangkit, doa Gereja diwarnai oleh harapan, meskipun kita masih menanti dan masih harus menobatkan diri hari demi hari. Doa Kristen muncul dari kedalaman yang lebih besar. Santo Paulus menamakan asal doa ini "mengeluh"; yang ia maksudkan, ciptaan yang "mengeluh dan merasa sakit bersalin" (Rm 8:22). Ia juga maksudkan kita, karena kita "mengeluh dalam hati sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam harapan" (Rm 8:23-24). AkhirnyaSsanto Paulus juga maksudkan Roh Kudus, yang, menggantikan kita "dalam kelemahan kita, sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan" (Rm 8:26)."

Marilah kita buka hati kita terhadap bisikan atau sentuhan Roh Kudus. Hidup doa adalah masalah hati, perjumpaan hatiku dengan Hati Allah, sehingga hatiku dikuasai oleh Allah dan dengan demikian kita hidup dan bertindak sesuai dorongan atau bisikan Roh-Nya, dan tidak mengikuti kemauan atau keinginan pribadi. Maka salah satu ujud doa yang baik adalah permohonan rahmat Allah, yang kita butuhkan agar kita dapat hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak Allah. Dengan kata lain jika kita mohon keselamatan jiwa kita sendiri maupun orang lain, yakinlah bahwa permohonan kita pasti dikabulkan. Pengabulan doa butuh kerjasama kita sebagai manusia yang lemah dan rapuh ini. Jika kita mohon keselamatan jiwa maka semua usaha, kerja dan pelayanan kita memiliki tujuan utama keselamatan jiwa manusia, bukan harta benda atau uang. Kita tidak mungkin mengetahui kuasa Allah sepenuhnya, karena Ia adalah Mahakuasa, maka juga tak mungkin kita memaksa Allah untuk mengabulkan permohonan atau dambaan kita, apalagi yang menjadi permohonan atau dambaan kita bukan keselamatan jiwa manusia. Namun jika kita mohon keselamatan jiwa manusia, sekali lagi percayalah pasti akan dikabulkan, karena Ia Mahakuasa.

Ketika Petrus melihat murid itu (=Yohanes), ia berkata kepada Yesus, “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau, ikutlah Aku.”

Sabtu, 07 Juni 2014
Hari Biasa Pekan VII Paskah - Sabtu Imam

Kis 28:16-20.30-31; Mzm 11:4.5.7; Yoh 21:20-25

Ketika Petrus melihat murid itu (=Yohanes), ia berkata kepada Yesus, “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau, ikutlah Aku.”

Tuhan menciptakan, mencintai, mengenal, memanggil dan mengutus kita masing-masing secara personal. Maka, dari sekian milyar manusia di dunia ini tidak ada seorangpun yang sama persis dalam segala hal. Masing-masing berbeda, unik dan khas. Untuk setiap orang, Tuhan juga mempunyai rencana serta kehendak yang khas. Hal ini tampak misalnya dalam Injil hari ini, di mana Tuhan berbicara mengenai kehendak-Nya atas Petrus dan Yohanes. Tuhan mempunyai kehendak yang berbeda atas keduanya dan hal itu merupakan hak Tuhan secara ekslusif. Kepada Petrus yang bertanya tentang Yohanes, Ia menegaskan "itu bukan urusanmu". Dari sini kita bisa mengambil beberapa inspirasi. Pertama, kita harus menerima apapun rencana dan kehendak Tuhan atas diri kita serta menlaksanakan tugas dan perutusan kita dengan penuh sukacita. Kedua, kita tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada orang lain. Misalnya, orangtua tidak boleh memaksa agar anaknya harus menjadi ini atau itu. Kendati orangtua berkewajiban mendidik anak termasuk dengan memberikan wawasan dan arahan namun tidak boleh mamaksakan kehendaknya. Tuhan sudah mempunyai rencana untuk mereka masing-masing, sehingga yang paling penting adalah bagaimana orangtua mendampingi, membimbing dan mengarahkan anak untuk selalu dekat dengan Tuhan sehingga mereka menjadi peka akan rencana dan kehendak-Nya kemudian menerima dan menjalaninya dengan sukacita. Ketiga, apa pun panggilan dan tugas perutusan kita, dimaksudkan untuk damai sejahtera. "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan" (Yer 29:11). Maka, kalau yang kita lakukan itu tidak mendatangkan damai sejahtera tetapi kesengsaraan bagi diri sendiri dan orang lain, jelas bahwa itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Doa: Tuhan, bantulah aku untuk semakin peka terhadap rencana dan kehendak-Mu atas diriku serta berilah aku rahmat-Mu untuk melaksanakan tugas perutusanku dengan penuh sukacita demi terwujudnya damai sejahtera. Amin. -agawpr-

Sabtu Pagi, 07 Juni 2014 Hari Biasa Pekan VII Paskah

Sabtu Pagi, 07 Juni 2014
Hari Biasa Pekan VII Paskah --- Novena Roh Kudus hari ke-sembilan
  
“Roh Kudus hadir bagaikan matahari pada setiap pribadi, yang mampu menerima-Nya dan menyinarkan daya pengaruh-Nya untuk membantu sesama” (St. Basilius Agung)
      
Doa Penerangan Roh Kudus PS 94
   
+ Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu karena Roh Kudus yang telah Kaucurahkan ke dalam hati kami. Kehadiran-Nya dalam hati kami telah membuat kami menjadi bait kehadiran-Mu sendiri, dan bersama Dia pula kami telah Kaulahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu.

Dialah penghibur dan penolong yang Kauutus dalam nama Kristus. Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran. Semoga Dia mengajarkan segala sesuatu kepada kami dan mengingatkan kami akan firman yang telah dikatakan oleh Yesus, agar kami selalu dituntun oleh firman-Nya.

Melalui Roh Kudus-Mu ini sudilah Engkau membimbing Gereja-Mu, para pemimpin dan pembantu-pembantunya, dan berilah mereka kebijaksanaan yang sejati. Semoga karena bimbingan-Nya kami semua boleh menikmati buah-buah Roh: kasih, suka-cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebajikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.

Melalui Roh Kudus-Mu pula sudilah Engkau membimbing umat-Mu untuk peka dan setia kepada kehendak-Mu, untuk tetap tabah dalam penderitaan, berani menjadi saksi Putra-Mu, berani menjadi pelayan sesama, dan menjadi terang serta garam dunia.

Semoga Roh Kudus selalu memimpin kami dengan lembut dan ramah, menuntun kami dengan cermat dan teguh; semoga Ia menjadi daya ilahi di dalam kehidupan beriman dan bermasyarakat, dan menghantar kami masuk ke dalam kemuliaan surgawi untuk berbahagia abadi bersama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Antifon Pembuka (Kis 1:14)

Para murid semua sehati sejiwa tekun berdoa bersama para wanita dan Maria, ibunda Yesus, serta saudara-saudara Yesus. Alleluya.
 
Doa Pagi
 
Allah Bapa kami yang mahabaik, semoga anugerah yang kami terima, bermanfaat bagi hidup kami. Utuslah kiranya kepada kami Roh Kudus, yang dahulu Kaucurahkan kepada para rasul dan jagalah agar api cinta kasih-Nya tetap menyala dalam hati kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
Dalam tahanan di Roma Paulus tekun dan setia mewartakan Kerajaan Allah. Ia menegaskan tugasnya di hadapan orang-orang Yahudi yang ada di sana. Ia bekerja di jalan Tuhan dan bukan mengadukan bangsanya.
 
Bacaan dari Kisah Para Rasul (28:16-20.30-31)
   
"Paulus tinggal di Roma memberitakan Kerajaan Allah."
    
Setelah tiba di Roma, Paulus yang dalam tahanan diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya. Tiga hari kemudian Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi, dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata, “Saudara-saudara, aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita atau terhadap adat istiadat nenek moyang kita! Meskipun demikian aku ditangkap di Yerusalem dan diserahkan kepada orang-orang Roma. Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku, karena tidak terdapat suatu kesalahan pun padaku yang setimpal dengan hukuman mati. Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya, dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar, tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku. Itulah sebabnya aku meminta, supaya boleh bertemu dan berbicara dengan kamu, sebab justru karena pengharapan Israellah aku diikat dengan belenggu ini.” Dua tahun penuh Paulus tinggal di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya. Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 11:4.5.7)
1. Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus; Tuhan, takhta-Nya di surga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
2. Tuhan menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan. Sebab Tuhan adalah adil, dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Aku akan mengutus Roh Kebenaran kepadamu, sabda Tuhan. Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.
 
Kita dipanggil untuk mengikuti Yesus dan hidup taat serta melaksanakan perintah-Nya. Taat kepada-Nya adalah satu hal penting, karena hidup dan mati kita ada dalam penyelenggaraan Tuhan.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (21:20-25)
   
"Dialah murid, yang telah menuliskan semuanya ini, dan kesaksiannya itu benar."
    
Setelah Yesus yang bangkit berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku”’ Petrus berpaling dan melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus; dia inilah yang berkata, “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?” Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus, “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau, ikutlah Aku.” Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan, “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.” Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, dan yang telah menuliskannya; dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Injil Yohanes disebut juga Injil kasih. Kedekatan dengan Yesus membuat orang tetap hidup. Hidup jasmani bisa terbatas tetapi hidup rohani bersifat kekal abadi. Kita diajak untuk selalu dekat dengan Yesus agar memperoleh anugerah hidup yang kekal abadi.

Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93
 
Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
 
Doa Penutup PS 92
 
Allah yang mahakuasa, kebangkitan Putra-Mu telah menumbuhkan hidup baru dalam diri kami. Semoga karena bantuan Roh-Mu kami dapat mewujudkan rahmat kebangkitan dalam hidup kami sehari-hari. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin. +
  
*** SORE: MISA VIGILI PENTAKOSTA ***
  
Doa Malam
 
Allah yang Mahakuasa, curahkanlah Roh Kudus-Mu atas kami untuk menerangi hati dan budi kami. Perkenankan kami mengalami Pentakosta baru di tengah-tengah Gereja. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu! Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!”

Jumat, 06 Juni 2014
Hari Biasa Pekan VII Paskah -- Novena Roh Kudus ke-8

Kis 25:13-21; Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab; Yoh 21:15-19

Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu! Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!”

Ketika merenungkan Injil ini, saya teringat akan penyangkalan Petrus pada Yesus pada saat Ia diadili. Tidak ada satu pun kesaksian dalam Injil yang mengatakan bahwa Yesus sakit hati atas penyangkalan Petrus. Saya yakin, Yesus ingat secara persis bagaimana Petrus menyangkal-Nya. Bahkan, Ia tidak hanya ingat tetapi malah sudah tahu sebelumnya dan memberi peringatan kepada Petrus. Namun, setelah Ia wafat dan bangkit, kepada Petrus yang kemungkinan besar merasa malu, enggan dan takut-takut, Yesus sama sekali tidak mengungkit penyangkalannya. Inilah yang menurut hemat saya merupakan pengampunan yang sesungguhnya. Mengampuni (to forgive) itu tidak sama bahkan bertolak belakang dengan sekedar melupakan (to forget). Dalam diri orang yang sungguh-sungguh mengampuni, tidak ada lagi rasa sakit hati, dendam, marah terhadap orang lain yang melakukan hal-hal buruk kepadanya. Sebaliknya, orang yang hanya melupakan akan dengan mudah terpancing kembali rasa marah, dendam dan sakit hatinya sehingga secara tidak sadar seringkali mengungkitnya. Pengampunan dan kasih dari Yesus yang sedemikian besar inilah yang membuat Petrus menjawab dengan mantab ketika ditanting apakah ia mengasihi Yesus. Ia pun menerima tugas perutusan dari-Nya untuk menggembalakan domba-domba-Nya dengan segala risiko yang harus ditanggungnya.

Kepada kita masing-masing, Yesus juga mengasihi dengan kasih-Nya yang begitu besar. Ia selalu memberikan pengampunan atas segala dosa dan kesalahan kita. Maka, sudah sepantasnya kita bersyukur mempunyai Tuhan yang begitu baik sambil terus berusaha untuk memperbaiki hidup kita dan semakin mengasihi Tuhan yang jauh lebih dulu mengasihi kita dengan kasih yang lebih besar. Petrus mewujudkan kasihnya kepada Tuhan dengan melaksanakan tugas perutusan yang diberikan Tuhan kepadanya. Marilah kita juga mengasihi Tuhan dengan cara melaksanakan tugas perutusan kita masing-masing dengan sebaik-baiknya. Selain itu, marilah kita juga semakin mengasihi Tuhan dengan cara mengasihi Gereja-Nya, yakni dengan terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan Gereja, ikut serta memelihara fasilitas-fasilitas gereja, dan dengan menghormati serta melaksanakan ajaran-ajaran Gereja, baik dalam hal iman, moral, sosial, dan lain-lain.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk semakin mengasihi-Mu dengan cara semakin mengasihi Gereja-Mu dan tugas perutusan kami masing-masing. Amin. -agawpr-

Jumat, 06 Juni 2014 Hari Biasa Pekan VII Paskah (Jumat Pertama Dalam Bulan)

Jumat, 06 Juni 2014
Hari Biasa Pekan VII Paskah -- Novena Roh Kudus hari ke-delapan
(Jumat Pertama Dalam Bulan)
  
Roh Kudus mengubah sifat takut yang tidak jantan menjadi semangat berani (St. Sirilus dari Aleksandria)


Doa Penerangan Roh Kudus PS 94

+ Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu karena Roh Kudus yang telah Kaucurahkan ke dalam hati kami. Kehadiran-Nya dalam hati kami telah membuat kami menjadi bait kehadiran-Mu sendiri, dan bersama Dia pula kami telah Kaulahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu.

Dialah penghibur dan penolong yang Kauutus dalam nama Kristus. Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran. Semoga Dia mengajarkan segala sesuatu kepada kami dan mengingatkan kami akan firman yang telah dikatakan oleh Yesus, agar kami selalu dituntun oleh firman-Nya.

Melalui Roh Kudus-Mu ini sudilah Engkau membimbing Gereja-Mu, para pemimpin dan pembantu-pembantunya, dan berilah mereka kebijaksanaan yang sejati. Semoga karena bimbingan-Nya kami semua boleh menikmati buah-buah Roh: kasih, suka-cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebajikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.

Melalui Roh Kudus-Mu pula sudilah Engkau membimbing umat-Mu untuk peka dan setia kepada kehendak-Mu, untuk tetap tabah dalam penderitaan, berani menjadi saksi Putra-Mu, berani menjadi pelayan sesama, dan menjadi terang serta garam dunia.

Semoga Roh Kudus selalu memimpin kami dengan lembut dan ramah, menuntun kami dengan cermat dan teguh; semoga Ia menjadi daya ilahi di dalam kehidupan beriman dan bermasyarakat, dan menghantar kami masuk ke dalam kemuliaan surgawi untuk berbahagia abadi bersama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Antifon Pembuka (lih. Why 1:5-6)
 
Kristus menaruh cinta kasih kepada kita, dan menguduskan kita dengan darah-Nya. Ia menjadikan kita raja dan imam di hadapan Allah Bapa-Nya. Alleluya.


Doa Pagi


Allah Bapa kami yang kuasa dan kekal, kepada seluruh masyarakat dunia hendak Kauperlihatkan cinta kasih-Mu terhadap manusia dalam diri Yesus Kristus, Sabda-Mu yang terpercaya. Kami mohon, bukalah hati dalam masyarakat di sekitar kami terhadap Dia. Sebab berkat Dialah kami berdiri teguh dan belajar hidup dalam cinta kasih. Sebab Dialah  Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kisah Para Rasul (25:13-21)
   
   
"Yesus telah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan, bahwa Ia hidup."
     
Waktu Paulus ditahan dalam penjara di kota Kaisarea, datanglah Raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea untuk mengadakan kunjungan kehormatan kepada Gubernur Festus. Karena mereka beberapa hari lamanya tinggal di situ, Festus memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, katanya, “Di sini ada seorang tahanan yang ditinggalkan Gubernur Feliks pada waktu dia pergi. Ketika aku berada di Yerusalem, imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengajukan dakwaan terhadap orang itu dan meminta supaya ia dihukum. Aku menjawab mereka, bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu. Karena itu mereka turut bersama-sama dengan aku ke mari. Pada keesokan harinya aku segera mengadakan sidang pengadilan dan menyuruh menghadapkan orang itu. Tetapi ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya, mereka tidak mengajukan suatu tuduhan pun tentang perbuatan jahat, seperti yang telah aku duga. Mereka hanya berselisih paham dengan dia tentang soal-soal agama mereka, dan tentang seorang yang bernama Yesus, yang sudah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan bahwa Ia hidup. Karena aku ragu-ragu bagaimana harus memeriksa perkara-perkara seperti itu, aku menanyakan apakah Paulus mau pergi ke Yerusalem, supaya perkaranya dihakimi di situ. Tetapi Paulus naik banding, Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan, dan menunggu sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar. Karena itu aku menyuruh menahan dia sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835 (MTA hal 271)
Ref. Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab; Ul: 19a, 2/4)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.
3. Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya, agungkanlah Dia hai pahlawan-pahlawan perkasa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu; Ia akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (21:15-19)
 
"Gembalakanlah domba-domba-Ku!"
  
Yesus yang telah bangkit menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Sesudah mereka sarapan, Yesus berkata kepada Simon Petrus, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya, “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya, “Benar, Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu! Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika masih muda engkau sendiri mengikat pinggangmu dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki. Tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu, dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.” Hal ini dikatakan Yesus untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan

   
Di tepi danau Tiberias, Petrus, dengan kesadaran akan pengalaman imannya di masa lalu, menjawab dengan jujur bahwa ia sungguh mengasihi Kristus. Kasihnya akan Kristus inilah yang menjadi dasar penggembalaan umat beriman yang dipercayakan Tuhan kepadanya.
  
Sesungguhnya tanpa kasih kepada Kristus, kita pun akan sulit untuk menjadi gembala-gembala yang baik (bdk. Yoh.10:11.14) dan murah hati (bdk. Luk.6:36; 2Kor.4:1). Paulus pun ingin menjawab pertanyaan yang sama. Selama masa penahanannya, ia tidak takut memperlihatkan identitas keimanannya bahwa ia adalah murid Kristus, warga negara Roma dan seorang Yahudi yang bersaksi bahwa Yesus Kristus sungguh telah bangkit dan hidup (bdk. Rm.1:4; 2Kor.5:15). Keberanian Paulus lahir dari pengalamannya dikasihi Kristus (bdk. Kol.3:12). Kasih Kristus telah menangkapnya dan mengubah diri serta orientasi hidupnya. Hal ini yang membuat ia amat mengasihi Yesus. Kasihnya jauh lebih kuat daripada tembok dan jeruji penjara serta ancaman hukuman dan bahaya kematian.
   
”…. Apakah engkau mengasihi Aku…?” tanya Yesus kepada kita. Apa jawaban kita? Beranikah kita menjawabnya seperti Petrus dan Paulus?

Ya Tuhan, tambahkanlah selalu cinta dan kasihku kepada-Mu. Buatlah aku selalu mengasihi-Mu lebih dari segalanya, sambil tak henti pula mengasihi diri sendiri dan sesama di sekitarku. Amin.

Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93

Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Doa Penutup PS 92

Allah sumber cahaya kekal, Engkau telah membukakan kami jalan menuju hidup kekal dengan memuliakan Putra-Mu dan mengutus Roh Kudus. Semoga cinta bakti dan iman kami selalu bertambah. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin. +

Renungan: Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

“Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka, supaya mereka semua menjadi satu"

Kamis, 05 Juni 2014
Peringatan Wajib. St. Bonifasius, Uskup dan Martir

Kis 22:30; 23:6-11;  Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11; Yoh 17:20-26

“Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka, supaya mereka semua menjadi satu"

Yesus menghendaki dan mendoakan agar kita hidup rukun, berdamai dan bersatu dengan orang lain. Inilah salah satu wujud nyata dari penghayatan iman kristiani dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, marilah kita berusaha dan berdoa juga agar kita mampu mewujudkan kehendak dan doa Yesus ini. Lebih-lebih, pada masa-masa sekarang ini, ketika Pilpres semakin dekat, rasanya semakin banyak pihak yang berusaha memecah belah dan memicu permusuhan, bahkan melakukan tekanan dan kekerasan. Sebagai pengikut Kristus, marilah kita tetap mempunyai hati yang tenang sehingga tidak mudah terpicu dan tersulut tetapi tetap cinta damai demi terciptanya kerukunan dan kesatuan. Kalau kita ndilalah menjadi korban kekerasan dan permusuhan (= dimusuhi) sikap cinta damai itu kita tunjukkan dengan pengampunan. Doa Tuhan Yesus dan doa-doa kita menjadi daya kekuatan yang memampukan usaha-usaha kita.

Doa: Tuhan, berkatilah setiap usaha kami untuk menjaga dan mengupayakan kedamaian, kerukukan, dan kesatuan dalam kebhinekaan hidup kami. Amέƞ. -agawpr-

Ag. Agus Widodo, Pr
Collegio San Paolo Apostolo
via Torre Rossa 40
Roma, 00165

Novena perdana kepada Roh Kudus yang dilaksanakan oleh para rasul merupakan model dari apa yang dilakukan oleh Gereja setiap tahun.


“Kisah Para Rasul mengingatkan kita akan masa sesudah Kenaikan Kristus ke surga, ketika para rasul atas amanat Yesus, kembali ke ruang atas dan tinggal di sana dalam doa bersama Ibu Yesus dan saudara-saudari yang terhimpun dalam komunitas awal yang merupakan inti dari Gereja (bdk. Kis 1:12-14). Setiap tahun, sesudah Hari Raya Kenaikan, Gereja menjalani novena perdana ini, novena kepada Roh Kudus. Para rasul berhimpun di ruang atas bersama Bunda Kristus, memohon penggenapan janji yang disampaikan kepada mereka oleh Kristus yang telah bangkit, 'Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku.' (Kis 1:8). Novena perdana kepada Roh Kudus yang dilaksanakan oleh para rasul itu merupakan model dari apa yang dilakukan oleh Gereja setiap tahun. Gereja berdoa:

Datanglah, ya Roh Pencipta, hati kami kunjungilah. Penuhi dengan rahmat-Mu jiwa kami ciptaan-Mu.

Saya sangat terharu kita mengulangi doa Gereja Universal ini bersama Anda ... kita percaya: Roh Kudus akan memperbaharui muka bumi.”

— Paus St. Yohanes Paulus II, homili di Beirut, Lebanon 11 Mei 1997.

Kamis, 05 Juni 2014 Peringatan Wajib St. Bonifasius, Uskup dan Martir

Kamis, 05 Juni 2014
Peringatan Wajib St. Bonifasius, Uskup dan Martir - Novena Roh Kudus hari Ketujuh
 
“Gereja itu bagaikan bahtera besar berlayar di lautan dunia dan ditempuh oleh gelombang cobaan di dalam hidup” (St. Bonifasius)

 
Doa Penerangan Roh Kudus PS 94

 
+ Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu karena Roh Kudus yang telah Kaucurahkan ke dalam hati kami. Kehadiran-Nya dalam hati kami telah membuat kami menjadi bait kehadiran-Mu sendiri, dan bersama Dia pula kami telah Kaulahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu.

Dialah penghibur dan penolong yang Kauutus dalam nama Kristus. Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran. Semoga Dia mengajarkan segala sesuatu kepada kami dan mengingatkan kami akan firman yang telah dikatakan oleh Yesus, agar kami selalu dituntun oleh firman-Nya.

Melalui Roh Kudus-Mu ini sudilah Engkau membimbing Gereja-Mu, para pemimpin dan pembantu-pembantunya, dan berilah mereka kebijaksanaan yang sejati. Semoga karena bimbingan-Nya kami semua boleh menikmati buah-buah Roh: kasih, suka-cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebajikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.

Melalui Roh Kudus-Mu pula sudilah Engkau membimbing umat-Mu untuk peka dan setia kepada kehendak-Mu, untuk tetap tabah dalam penderitaan, berani menjadi saksi Putra-Mu, berani menjadi pelayan sesama, dan menjadi terang serta garam dunia.

Semoga Roh Kudus selalu memimpin kami dengan lembut dan ramah, menuntun kami dengan cermat dan teguh; semoga Ia menjadi daya ilahi di dalam kehidupan beriman dan bermasyarakat, dan menghantar kami masuk ke dalam kemuliaan surgawi untuk berbahagia abadi bersama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Antifon Pembuka

Mereka orang suci, sabda Allah, yang mulia karena mewartakan kebenaran ilahi. Alleluya.

Doa Pagi


Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu karena roh Kudus yang telah Kau curahkan ke dalam hati kami. Kehadiran-nya dalam hati kami telah membuat kami menjadi bait kehadiran-Mu sendiri, dan bersama Dia pula kami telah Kau lahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu. Engkau telah menghimpun Gereja-Mu dalam Roh Kudus. Semoga kami mengabdi kepada-Mu dengan ikhlas dan menjadi saksi cinta kasih Kristus di tengah komunitas umat-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  
Rasul Paulus dengan berani bersaksi akan kebangkitan dari antara orang mati. Ia setia kepada Yesus. Kesaksiannya terus diuji dengan perutusan untuk bersaksi di Roma. Di dalam Yesus jangan takut dan ragu untuk melangkah lagi.
        
 Bacaan dari Kisah Para Rasul (22:30.23:6-11)
          
"Hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."
    
Setelah Paulus ditangkap di Kota Yerusalem, kepala pasukan ingin mengetahui dengan teliti apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus. Karena itu ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara dan memerintahkan supaya imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul. Lalu ia membawa Paulus dari markas dan menghadapkannya kepada mereka. Paulus tahu bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi. Oleh karena itu ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya, “Hai Saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharapkan kebangkitan orang mati.” Ketika Paulus berkata demikian, timbullah perpecahan antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki, dan terbagi-bagilah orang banyak itu. Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya. Maka terjadilah keributan besar. Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras, katanya, “Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya.” Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-oyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan supaya turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka lalu membawanya ke markas. Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisi Paulus dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2.5.7-8.9-10.11; R: 5a)
1. Jagalah aku ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, Engkau bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku."
2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Allah, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 17:23)
Semoga mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
  
Sungguh indah doa yang diajarkan Yesus bagi kita. Ia menginginkan agar kita bersatu seperti Yesus dan Bapa adalah satu. Dari kesatuan ini mengalirlah rahmat cinta kasih-Nya yang berlimpah dalam hidup kita.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (17:20-26)
   
"Supaya mereka sempurna menjadi satu."
  
Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya, “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka, supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan  
  

Persatuan itu begitu penting di mata Yesus. Sebab hanya dengan persatuan yang dihayati secara konkret dan sempurna, dunia tahu bahwa Yesus adalah utusan Bapa. Kita semua harus bertanggung jawab atas harapan dan doa Yesus ini. Kita mohon kepada Yesus agar Dia menganugerahkan kepada kita Roh Kudus. Karena hanya dengan daya Roh Kudus, persatuan dapat terwujud secara utuh dan sempurna.

Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93

Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Bapa Kami
 
Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Doa Penutup PS 92
   
Allah yang mahakudus, curahkanlah Roh Kudus-Mu ke dalam diri kami, sehingga kami dapat melaksanakan kehendak-Mu dan layak menjadi milik-Mu. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin. +
  
Doa Malam
 
Syukur ya Bapa, atas bimbingan-Mu sepanjang hari tadi. Semoga kami semakin mampu menjadi saksi kebenaran dan keadilan dan kasih-Mu dapat terpancar serta dirasakan oleh mereka yang mendambakannya. Dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya, "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu yang nama telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita."

Rabu, 04 Juni 2014
Hari Biasa Pekan VII Paskah
Novena Roh Kudus -6

Kis 20:28-38; Mzm 68:29-30.33-35a.35b.36c; Yoh 17:11b-19

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya, "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu yang nama telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita."

Salah satu warisan amat berharga yang saya terima dari keluarga adalah doa. Inilah yang diberikan oleh bapak simbok sejak saya kecil sampai sekarang. Dulu, ketika saya masih bersama mereka, setiap hari, pagi dan malam, kami mempunyai kebiasaan untuk berdoa. Sembahyangan bengi lan sembahyangan esuk yang bersumber dari Padupan Kencana. Kami semua hafal. Lalu ditambah juga dengan doa spontan dari kami masing-masing. Yang paling menyentuh adalah dalam setiap doa spontan yang kami ucapkan adalah kami saling mendoakan satu sama lain. Bapak dan simbok selalu mendoakan saya dan adik dengan menyebut nama kami. Sebaliknya, saya juga selalu mendoakan bapak dan simbok. Sering ditambah dengan mendoakan orang/kepentingan lain juga. Sampai sekarang, kebiasaan berdoa itu tidak pernah luntur. Hal ini saya yakini sebagai salah satu kekuatan pokok hidup kami. Meskipun kami berjauhan, dengan selisih dan beda waktu 5 jam, tapi kami selalu bersatu dalam doa. Hati saya rasanya selalu ayem, misalnya ketika saya dan adik saling berkomunikasi melalui BBM, lalu adik mengatakan "nGomah barusan berdoa untuk Romo". Pada jam lain saya juga berdoa untuk mereka. Doa mempunyai kekuatan luar biasa, menembus ruang dan waktu tanpa ada hambatan dan batasannya. Maka, sebagaimana Yesus memberi contoh mendoakan kita agar Bapa memelihara kita (Yoh 17:11b) dan seperti Paulus berdoa bersama-sama para penatua di Efesus (Kis 20:36), marilah kita juga saling mendoakan supaya Tuhan senantiasa memelihara saudara-saudari kita di nama pun berada.

Doa: Tuhan, Bapa yang kudus, peliharalah .... (sebut nama yang didoakan) agar dia/mereka selalu bersatu dan bersama-Mu. Amin. -agawpr-

Rabu, 04 Juni 2014 Hari Biasa Pekan VII Paskah

Rabu, 04 Juni 2014
Hari Biasa Pekan VII Paskah -- Novena Roh Kudus hari Keenam
 
Roh Kudus itu satu dalam hakikat-Nya, tetapi macam ragam dalam kuasa-Nya. (St. Basilius Agung)
  

Doa Penerangan Roh Kudus PS 94


+ Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu karena Roh Kudus yang telah Kaucurahkan ke dalam hati kami. Kehadiran-Nya dalam hati kami telah membuat kami menjadi bait kehadiran-Mu sendiri, dan bersama Dia pula kami telah Kaulahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu.

Dialah penghibur dan penolong yang Kauutus dalam nama Kristus. Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran. Semoga Dia mengajarkan segala sesuatu kepada kami dan mengingatkan kami akan firman yang telah dikatakan oleh Yesus, agar kami selalu dituntun oleh firman-Nya.

Melalui Roh Kudus-Mu ini sudilah Engkau membimbing Gereja-Mu, para pemimpin dan pembantu-pembantunya, dan berilah mereka kebijaksanaan yang sejati. Semoga karena bimbingan-Nya kami semua boleh menikmati buah-buah Roh: kasih, suka-cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebajikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.

Melalui Roh Kudus-Mu pula sudilah Engkau membimbing umat-Mu untuk peka dan setia kepada kehendak-Mu, untuk tetap tabah dalam penderitaan, berani menjadi saksi Putra-Mu, berani menjadi pelayan sesama, dan menjadi terang serta garam dunia.

Semoga Roh Kudus selalu memimpin kami dengan lembut dan ramah, menuntun kami dengan cermat dan teguh; semoga Ia menjadi daya ilahi di dalam kehidupan beriman dan bermasyarakat, dan menghantar kami masuk ke dalam kemuliaan surgawi untuk berbahagia abadi bersama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Antifon Pembuka (lih. Mzm 47:2)
 
Bertepuktanganlah, hai segala bangsa, bersoraklah bagi Allah dengan suara gembira. Alleluya.
 
Doa Pagi

 
Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengajari kami berdoa: bukan bagi kepentingan sendiri, tetapi justru bagi para murid dan banyak orang lain yang kami layani. Dalam karya dan doa-Mu nampak nyata keprihatinan dan arah hidup-Mu, yakni melulu memuji dan memuliakan Bapa, membangun sikap sehingga tahan uji dan mengangkat hidup sebagai pemberian diri bagi sesama yang sengsara dan menderita. Bimbinglah langkah kami agar perilaku kami hanya membawa berkat dan damai-Mu. Sebab Engkaulah yang hidup dan berkuasa, bersama Bapa dan dalam persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (20:28-38)
 
  .
"Aku menyerahkan kamu kepada Tuhan yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu suatu bagian yang telah ditentukan."
    
Dalam perpisahan dengan para penatua jemaat dari Efesus, Paulus berkata, “Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri. Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar supaya mengikut mereka. Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada henti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata. Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan berkuasa pula menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan. Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.” Sesudah mengucapkan kata-kata itu, Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua. Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu, dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia. Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena Paulus katakan, bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi. Lalu mereka mengantar dia ke kapal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah!
Ayat. (Mzm 68:29-30.33-35a.35b.36c.)
1. Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, Engkau yang telah bertindak bagi kami. Demi bait-Mu di Yerusalem raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu.
2. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi Tuhan, bagi Dia yang berkendaraan melintasi langit purbakala. Perhatikanlah, Ia memperdengarkan suara, suara-Nya yang dahsyat! Akuilah kekuatan Allah.
3. Kemegahan-Nya ada di atas Israel, kekuatan-Nya di dalam awan-awan. Terpujilah Allah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 17:17b.a)
Firman-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (17:11b-19)
  
"Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita."
        
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya, “Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku. Aku telah menjaga mereka, dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu. Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka, dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia. Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
    
Pewartaan, Komunitas, Kesatuan dan Perutusan adalah pesan pokok bacaan-bacaan hari ini. Di Efesus, pewartaan Paulus membuahkan komunitas beriman. Tiada hentinya Paulus menasihati mereka agar tetap setia pada kebenaran iman yang diajarkannya. Kehadiran dan keterlibatan Paulus di antara mereka dalam menghadapi ajaran palsu berhasil mempererat persatuan dalam komunitas itu. Kepergiannya yang disertai rasa sedih dan air mata mengisyaratkan kemandirian komunitas, sekaligus mengingatkan mereka untuk menghidupi pesan Kristus: ”…lebih berbahagia memberi daripada menerima”. Paulus adalah buah dan pemberian terindah komunitas Efesus kepada perkembangan Gereja.

Kristus, teladan utama Paulus, telah memberitakan firman Bapa kepada para murid. Kini dalam doa-Nya, Yesus menyerahkan komunitas beriman ini kepada pemeliharaan Bapa. Ia berdoa agar komunitas ini pun bisa bersatu, seperti Ia dan Bapa; agar menjadi kudus dalam kebenaran Firman Allah. Pengudusan dalam kebenaran Firman ini juga mengisyaratkan perutusan para murid, yakni pewartaan Firman dan Kerajaan Allah. Setiap komunitas beriman yang sungguh kudus, seperti Allah, dipanggil untuk melaksanakan pekerjaan penyelamatan.
 
Ya Tuhan, kuduskanlah Gereja-Mu dalam kebenaran Firman-Mu agar aku kian beriman kepada-Mu dan setia menjalankan perutusan-Mu hingga segala suku bangsa datang bersujud dan berbakti kepada-Mu. Amin.
 
Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93

Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Doa Penutup PS 92

Allah yang Mahaesa, Engkau telah menghimpun Gereja dalam Roh Kudus. Semoga kami mengabdi kepada-Mu dengan ikhlas, dan bersatu padu dalam cinta. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin. +

Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy