| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 17 Februari 2014 Hari Biasa Pekan VI

Senin, 17 Februari 2014
Hari Biasa Pekan VI
  
Jangan makan terlalu banyak, agar kamu tidak menjejali diri menjadi sakit (St. Bernardus)

Antifon Pembuka (Mzm 119:76)

Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.

Doa Pagi


Tuhan Yesus, anugerahkanlah kekuatan-Mu apabila kami jatuh dalam berbagai pencobaan. Bantulah kami bertekun dalam iman yang telah Kauberikan lewat Sakramen Pembaptisan. Semoga kami tidak mudah diombang-ambingkan oleh berbagai kemudahan di zaman ini. Berilah kami hati yang tenang karena kami selalu bersanda pada-Mu. Sebab Engkaulah satu-satunya jalan, kebenaran dan hidup, berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (1:1-11)
 
  
"Ujian terhadap imanmu menghasilkan ketekunan, agar kamu menjadi sempurna dan utuh."
         
Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan. Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan. Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit; maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah berharap, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. Bila seorang saudara berada dalam keadaan yang rendah baiklah ia bermegah karena kedudukannya yang tinggi, dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput; matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya: di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga rahmat-Mu sampai kepadaku, ya Tuhan, supaya aku hidup.
Ayat. (Mzm 119:67.68.71.72.75.76)
1. Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.
2. Engkau baik dan murah hati, ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
3. Memang baik, bahwa aku tertindas, supaya aku belajar memahami ketetapan-ketetapan-Mu.
4. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
5. Aku tahu, ya Tuhan, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan memang tepat bahwa Engkau telah menyiksa aku.
6. Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Aku ini jalan, kebenaran dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:11-13)
 
"Mengapa angkatan ini meminta tanda?"
   
Sekali peristiwa datanglah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari surga. Maka mengeluhlah Yesus dalam hati dan berkata, “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sungguh, kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberikan tanda.” Lalu Yesus meninggalkan mereka. Ia naik ke perahu dan bertolak ke seberang.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
    
“Liturgi adalah ibadat publik yang dilakukan oleh Penebus kita sebagai Kepala Gereja kepada Allah Bapa dan juga ibadat yang dilakukan oleh komunitas umat beriman kepada Pendirinya [Kristus], dan melalui Dia kepada Bapa. Singkatnya, liturgi adalah ibadat penyembahan yang dilaksanakan oleh Tubuh Mistik Kristus secara keseluruhan, yaitu Kepala dan anggota-anggotanya.” (Paus Pius XII, Mediator Dei 20)
    
Renungan
  
Victor Frankl adalah orang Yahudi yang selamat dari pembantaian oleh Nazi - Jeman Holokos. Dia diberi kesempatan untuk hidup tetapi harus menjalani kerja paksa, yaitu memperbaiki rel kereta api di udara terbuka dengan suhu di bawah 00 C. Bila musim dingin, dia mengalami siksaan yang luar biasa berat. Banyak temannya tidak tahan dan mati. Suatu hari ketika dia sedang menyeret tubuh teman yang meninggal, dia menemukan secarik kertas di saku baju mayat itu. Tulisan itu menarik perhatiannya: ”Cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap jiwa, hati, pikiran dan kekuatan-Mu dan cintainya sesamamu seperti dirimu sendiri!” Bagaimana saya bisa mencintai Tuhan dan sesama kalau saya sendiri frustrasi? Situasi itu menyadarkan dirinya: ”Saya tetap bebas. Ya, bebas memilih frustrasi atau survive!” Dari kesadaran itu, dia bangkit mensugesti diri bahwa dirinya berharga dan masih dibutuhkan.

St. Yakobus menasihati kita agar dalam berbagai pencobaan, kita memilih untuk tidak frustrasi tetapi menerima realitas itu dengan tabah. Ketabahan ini mematangkan iman dan kemantapan pribadi–tidak goyah atau mendua hati. Keteguhan hati ini menjadi sumber harga diri dan tenaga untuk memperjuangkan sesuatu yang luhur. Maka ketika orang Farisi meminta tanda, Yesus tidak memberi. Iman yang benar keluar dari hati yang murni bukan karena melihat mukjizat.

Kita akan memiliki iman yang mendalam dan kepribadian yang mantap kalau memiliki keberanian menghadapi berbagai pencobaan. Keberanian adalah sebuah keutamaan Kristiani. Seseorang dikatakan pemberani kalau tidak melarikan diri dari kesulitan, dan tidak menutupi kelemahan diri namun tidak dibuat repot oleh kelemahan itu.

Tuhan Yesus, ingatkanlah aku bahwa kebebasan adalah anugerah Ia yang tak pernah dicabut dari diriku. Dalam keadaan apa pun, aku tetap bebas memilih. Ajarilah aku memilih untuk mencintai. Amin.
  
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

Minggu, 16 Februari 2014 Hari Minggu Biasa VI

Minggu, 16 Februari 2014
Hari Minggu Biasa VI

"Misteri keselamatan dinyatakan kepada kita dan diteruskan dan tercapai didalam Gereja, dan dari sumber yang asli dan satu-satunya ini, bagaikan air yang 'rendah hati, berguna, berharga, dan murni' misteri ini mencapai dunia. Para muda dan umat tercinta, seperti Saudara Fransiskus kita harus sadar akan dan menyerap kebenaran fundamental yang diwahyukan ini, yang terkandung didalam kata-kata yang di sucikan oleh tradisi: Tidak ada keselamatan diluar Gereja. Hanya dari dia-lah (Gereja) kuasa hidup menuju Kristus dan Roh-Nya mengalir secara pasti dan secara penuh, untuk memperbaharui seluruh kemanusiaan, dan karenanya mengarahkan setiap manusia untuk menjadi bagian dari Tubuh Mistik Kristus." (Beato Paus Yohanes Paulus II, Pesan Radio untuk Vigili Fransiskan di St. Petrus dan Assisi, 3 Oktober 1981, L'Osservatore Romano, October 12, 1981.)

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 31:3-4)

Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku. Sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku. Oleh karena nama-Mu, Engkau akan menuntun dan membimbing aku.

Esto mihi in Deum protectorem, Et in locum refugii, ut salvum me facias: quoniam firmamentum meum, et refugium meum es tu: et propter nomen tuum dux mihi eris, et enutries me. In te Domine speravi, Non confundar in aeternum: in iustitia tua libera me. Gloria Patri…


Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah bersabda bahwa Engkau akan tinggal dalam hati yang lurus dan murni. Semoga dengan pertolongan rahmat-Mu kami hidup menurut Sabda-Mu agar kami panta menjadi tempat kediaman-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (15:15-20)
   

"Tuhan tidak memerintahkan siapapun untuk berdosa."
  
Asal sungguh mau, engkau dapat menepati hukum, dan berlaku setia pun dapat kaupilih. Api dan air telah ditaruh Tuhan di hadapanmu; kepada apa yang kaukehendaki dapat kauulurkan tanganmu. Hidup dan mati terletak di depan manusia; apa yang dipilih akan diberikan kepadanya. Sungguh besarlah kebijaksanaan Tuhan. Dia kuat dalam kekuasaan-Nya dan melihat segala-galanya. Mata Tuhan tertuju kepada orang yang takwa kepada-Nya. Dan segenap pekerjaan manusia Ia kenal. Tuhan tidak menyuruh orang menjadi fasik, dan tidak memberi izin kepada siapa pun untuk berdosa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 2/4, PS 852
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
Ayat. (Mzm 1-2.4-5.17-18.33-34; R:1b)
1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan. Berbahagialah orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
2. Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh. Kiranya hidupku mantap, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban hukum-Mu.
3. Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir. Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (2:6-10)
  
"Sejak dahulu kala Allah menyediakan hikmat bagi kemuliaan kita."
  
Saudara-saudara, kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang; bukan hikmat yang dari dunia ini, dan bukan hikmat yang dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan, tetapi hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sejak sebelum dunia dijadikan telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia. Tetapi seperti ada tertulis, “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: Semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” Semua itu telah dinyatakan Allah kepada kita berkat Roh-Nya, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Tuhan langit dan bumi, sebab rahasia kerajaan-Mu Kaubuka untuk orang sederhana.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:17-37)
  
"Dahulu dikatakan demikian; tetapi Aku mengatakan kepadamu begini."
   
Dalam khotbah di bukit Yesus mengajar murid-murid-Nya, kata-Nya, “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, ‘Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, tidak satu iota atau satu titik pun akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kamu telah mendengar apa yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum! Barangsiapa berkata kepada saudaranya, ‘Kafir!’ ia harus dihadapkan ke Mahkamah Agama, dan siapa yang berkata, ‘Jahil!’ harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu, dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas. Kamu telah mendengar firman, ‘Jangan berzinah!’ Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa memandang perempuan dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zinah di dalam hatinya. Maka, jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tangan kananmu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota tubuhmu binasa daripada tubuhmu seutuhnya masuk neraka. Telah difirmankan juga, ‘Barangsiapa menceraikan isterinya, ia harus memberikan surat cerai kepadanya’. Tetapi Aku berkata kepadamu, Barangsiapa menceraikan isterinya kecuali karena zinah, dia membuat isterinya berzinah. Dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan, dia pun berbuat zinah. Kamu telah mendengar pula apa yang difirmankan kepada nenek moyang kita, ‘Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan.’ Tetapi Aku berkata kepadamu: ‘Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, atau pun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Agung. Janganlah pula engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. Jika ya, hendaklah kamu katakana: Ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: Tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Rekan-rekan,

Dalam Injil hari Minggu IV/A (Mat 5:17-37) dan hari Minggu selanjutnya (Mat 5:38-48) terungkap beberapa pokok pengajaran Yesus yang memakai kata-kata tajam menyengat. Terdengar beberapa kali Yesus dengan keras menegaskan, “Kamu telah mendengar yang difirmankan....., tetapi aku berkata kepadamu....” (ay. 21-22.; 27-28; 31-32; 32-33 38-39; 43-44). Seakan-akan hukum Taurat belum cukup. Bahkan diancamkan olehnya api neraka. Ia juga mengecam zinah batin, bahkan menyebut cukil mata saja dan potong tangan segala. Di sini Yesus tampil berbeda dengan gambaran lemah lembut, penuh pengertian, mau membebaskan orang dari kungkungan ajaran hukum belaka. Bagaimana Injil kali ini bisa dijelaskan bagi pendengar zaman ini?

APA ARTI “MENGGENAPKAN “ TAURAT?”

Bagi orang Yahudi, Taurat adalah pengajaran, hukum-hukum, aturan yang terdapat dalam kelima kitab pertama dalam Alkitab. Jumlahnya, bila dihitung, ada 613 hukum, 365 di antaranya sifatnya larangan, sedangkan 248 sisanya berujud keharusan ini atau itu. Masalahnya bagaimana menghayatinya dengan sebaik-baiknya. Ada dua arah. Pertama ialah berusaha memenuhi yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang dengan seteliti-telitinya. Ini hidup saleh yang dijalankan oleh banyak orang beragama di zaman Yesus. Kehidupan beragama dalam arah ini diukur dengan hukum. Sering orang terpancang pada gagasan apa sudah betul menjalankan perintah dan menjauhi larangan. Hukum dipandang sebagai hukum. Arah kedua ialah menerima Taurat dan mempercayainya sebagai cara mendengarkan Dia yang bersabda kepada manusia dan mendalami jiwa Taurat. Kedua arah ini bukanlah bertentangan satu sama lain. Boleh dikata, keduanya adalah kutub menjalani Taurat. Satu ketika orang bisa jadi lebih dekat ke yang satu, di lain ketika lebih ke arah yang lain. Inilah dinamika hidup beragama. Inilah yang memperkaya kehidupan beragama.

Yesus mengatakan dirinya datang bukan untuk meniadakannya melainkan untuk menggenapinya. Ia menerima kedua kutub itu. “Bukan meniadakan” tentunya bukan mengurungkan Taurat dalam pengertian satu persatu di atas. Ia samasekali tidak menyangkal kesahihan sikap orang menerima Taurat dalam cara itu. Kesalehan ini wajar. Tapi sekaligus ditegaskannya bahwa ia datang untuk memenuhi Taurat. Inilah sisi kedua tadi. Taurat dihayatinya sebagai yang membuatnya dekat pada Dia yang bersabda lewat Taurat. Orang seperti ini menggenapkan Taurat, membuat Taurat utuh, bukan menganggapnya sebagai himpunan aturan, perintah, larangan belaka. Begitulah maka menjadi lebih jelas yang dimaksud dalam Mat 5:19: “...siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah dalam Kerajaan Surga, tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkannya, ia akan menduduki tempat yang tinggi dalam Kerajaan Surga.”

BERTUMBUH KEROHANIANNYA

Kedua arah menghayati Taurat sama-sama membawa orang masuk ke dalam Kerajaan Allah. Namun arah yang kedualah yang membuat orang bertumbuh di dalamnya. Besar berarti leluasa, tidak ada kesesakan. Kecil dalam Kerajaan Allah lawan dari itu, mudah merasa sesak, kurang merdeka, tidak leluasa. Meniadakan salah satu perintah hukum Taurat berarti menjalankan Taurat sebagai rangkaian hukum, aturan, pengajaran yang dicoba diikuti satu persatu, seperti memenuhi daftar agenda Yang diajarkan Yesus kepada murid-muridnya ialah menempuh arah kedua, tanpa mengecam arah pertama walaupun mengenali keterbatasan arah pertama tadi. Diberikannya 6 contoh mengenai bagaimana memandang Taurat dalam arah kedua. Berikut ini akan diulas empat contoh pertama yang termasuk bacaan Injil Minggu ini; Minggu berikutnya membicarakan kedua contoh lainnya: contoh kelima (5:38-39) berkisar pada pembalasan. Kel 21:24, Im 24:20 dan Ul 19:21; contoh keenam (5:43-44) membicarakan perintah mengasihi sesama dan membenci musuh dalam Im 19:18.

Marilah diteliti bagaimana contoh-contoh tadi menunjukkan dua arah Taurat. Contoh pertama (5:21-26) menyangkut larangan membunuh yang tertera dalam Kel 20:13 dan juga Ul 5:17. Larangan ini memang penting dan ditujukan untuk melindungi kehidupan. Yesus mengatakan siapa yang marah, mesti dihukum; yang mencaci-maki mesti diadili, siapa yang mengumpat bodoh harus diserahkan ke dalam api neraka. Bagaimana memahami maksudnya? Bukan dengan menaruh yang dikatakan Yesus sebagai aturan yang menambah beratnya Taurat. Yang dikemukakannya ialah hidup baik dengan sesama, menghormati perbedaan yang sering tidak menyenangkan. Inilah yang amat berharga. Menyalahi sesama dalam hal tidak menghormati diungkapkan sebagai yang patut dihukum berat. Begitu pula dalam contoh kedua (Mat 5:27-30), hendak ditekankan inti larangan berzinah Kel 20:14 dan Ul 5:18 bukanlah semata-mata agar orang menghindari tindakan fisik, melainkan terutama sikap batin menginginkan orang lain jadi tujuan pemuasan nafsu. Memang pengajaran seperti ini tidak lagi dapat dianggap bagian hukum karena menyangkut yang tidak secara tegas-tegas diungkapkan melainkan tafsiran meluaskan cakupannya. Yang dikemukakan bukannya lagi larangannya melainkan apa yang mendasari larangan tadi. Masalah ini disoroti lebih jauh dengan contoh ketiga. Dalam pembicaraan contoh ini ditambahkan, bila menyebabkan dosa, lebih baik mata kanan dicukil mata kanan bila membuat orang berdosa, begitu pula, lebih baik kutungi tangan kanan.

Dalam contoh ketiga (Mat 5:31-32) diulas bagaimana memahami dengan benar prosedur menceraikan istri Ul 24:1-4. Memang dari sisi hukum Taurat, cukup bila dibuat surat cerai dan yang mesti diterima resmi oleh pihak istri. Demikian maka ada perlindungan hukum bagi bekas istri. Namun tak jarang prosedur semacam ini disalahgunakan, misalnya tanpa alasan yang kuat untuk menalak istri, atau alasan sebenarnya yang tidak lurus, misalnya menginginkan menikahi perempuan lain. Atau sekongkol suami-istri untuk bercerai demi alasan-alasan lain. Dalam Taurat ikatan nikah hanya bisa diputuskan bila istri menjalankan zinah. Dalam hal ini ikatan dengan suami sudah lepas, dan suami pun wajib menalak dengan prosedur surat talak tadi. Bila penalakan ini dibuat dengan cara lain, memang sang istri bebas dan bisa menikah lagi. Tetapi tindakan ini menyatakan istrinya pernah zinah – demikian merendahkan martabatnya. Lebih lagi, orang yang menikahinya kemudian akan ikut berzinah karena mengambil perempuan yang sebetulnya tidak dilepas dari ikatan nikah dengan alasan yang benar. Terlihat bagaimana pendengar diajak mengenali inti Taurat, yakni kejujuran terhadap diri sendiri dan kepada orang lain, dalam hal ini istri atau suami. Persetujuan yang sifatnya sekongkol melawan arah ini.

Dengan contoh keempat (5:32.33) mengenai larangan bersumpah palsu (Im 19.12 dan Ul 23:21) hendak ditekankan agar orang tidak gampang mengucapkan sumpah karena berat bebannya. Lebih sederhana dan lebih baik memegang perkataan, tampil berintegritas. Juga kerap dalam praktek, sumpah dijalankan untuk menipu tapi membuat pihak lain mau tak mau menerima karena sumpah itu mengatasnamakan perkara-perkara keramat.

WARTA?

Petikan yang memuat kata-kata keras ini sebenarnya mengajak orang untuk berpikir mengenai inti pengajaran agama - bagi orang Yahudi waktu itu ialah kewajiban menjalankan hukum Taurat. Orang diajak melihat lebih dalam yang dimaksudkan Taurat sendiri dan tidak hanya berhenti pada permukaan. Diajarkan bagaimana menemukan Dia yang bersabda di dalam hukum-hukum Taurat, bukan sebaliknya, untuk menjalankan Taurat dan tidak lagi mencari inti keagamaan, yakni mendapati Tuhannya Taurat.

Kata-kata keras Yesus akan diperdengarkan dalam kesempatan peringatan 40 tahun hidup religius dari 8 orang Yesuit di provinsi Indonesia. Tersirat ajakan melihat kembali apakah selama 40 tahun hidup religius tetap mengambang di permukaan atau juga sempat mengenali arah-arah batin. Injil kali ini bukan untuk mengadili atau menilai, melainkan untuk menyegarkan hidup religius. Seperti tampil dalam ulasan di atas, ada dua arah menjalani Taurat: arah luar dan arah dalam. Tidak perlu yang satu dianggap kurang berharga dari yang lain. Bahkan keduanya ada bersama. Kepekaan akan arah-arah inilah yang memungkinkan hidup religius berjalan terus.

Salam hangat,

A. Gianto

Sabtu, 15 Februari 2014 Hari Biasa Pekan V

Sabtu, 15 Februari 2014
Hari Biasa Pekan V
 
“Barangsiapa meninggalkan saudara yang memerlukan bantuannya, sesungguhnya dia itu tunduk dan mengamalkan hukum setan!” (Beato Ishak dari Stella)
 
Antifon Pembuka Mzm 81:10.11a
 
Janganlah ada di antaramu allah lain, dan jangan menyembah allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu!

Doa Pagi

Allah Bapa kami, hanya Engkaulah yang kami sembah sepanjang hidup kami. Berilah kami iman yang kuat agar tidak mudah terpengaruh untuk menyembah allah-allah lain yang membuat kami jatuh dalam dosa. Bimbinglah langkah hidup kami sepanjang hari ini, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Raja Yerobeam merusak iman Israel, dan menggantikannya dengan penyembahan berhala. Dengan menggunakan kekuasaannya, dia menahbiskan imam-imam penyembah berhala. Kemarahan Tuhan Allah Israel memuncak: Seluruh keluarga Yerobeam harus dimusnahkan dari muka bumi. Sungguh, mengerikan!

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (12:26-32; 13:33-34)
 
"Raja Yerobeam membuat dua anak lembu emas."
   
Setelah menjadi raja, berkatalah Yerobeam dalam hatinya, “Kini mungkin kerajaan ini kembali kepada keluarga Daud. Jika bangsa itu tetap pergi mempersembahkan kurban sembelihan di rumah Tuhan di Yerusalem, maka pastilah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda.” Sesudah menimbang-nimbang, raja membuat dua anak lembu jantan dari emas. Lalu ia berkata kepada mereka, “Sudah cukup kamu pergi ke Yerusalem! Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan. Maka hal itu menyebabkan orang berdosa. Sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain. Yerobeam membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengurbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi. Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan raja sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel: ia mempersembahkan kurban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengurbanan yang telah diangkatnya. Raja Yerobeam tidak berbalik dari kelakuannya yang jahat itu, tetapi mengangkat pula imam-imam dari kalangan rakyat untuk bukit-bukit pengurbanan. Siapa saja yang mau ditahbiskannya menjadi imam untuk bukit-bukit pengurbanan. Dan tindakan itu menjadi dosa bagi keluarga Yerobeam, sehingga mereka dilenyapkan dan dipunahkan dari muka bumi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.
Ayat. (Mzm 106:6-7a.19-22)
1. Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa, kami telah bersalah, kami telah berbuat fasik. Nenek moyang kami di Mesir tidak memahami perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
2. Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan rumput.
3. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal besar di tanah Mesir; yang melakukan karya-karya ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah

Yesus mengadakan mukjizat penggandaan roti. Dialah sumber rezeki. Bahkan nantinya Yesus akan menjadi “rezeki” itu sendiri dalam Ekaristi. Makanan adalah soal hidup. Maka dengan mukjizat ini, Yesus mengajarkan bahwa Dia adalah pemelihara kehidupan manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:1-10)
 
"Mereka semua makan sampai kenyang."
 
Sekali peristiwa sejumlah besar orang mengikuti Yesus. Karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hatiku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh.” Murid-murid-Nya menjawab, “Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?” Yesus bertanya kepada mereka, “Berapa roti yang ada padamu?” Jawab mereka, “Tujuh.” Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Yesus mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan. Dan mereka memberikannya kepada orang banyak. Mereka mempunyai juga beberapa ikan. Sesudah mengucap berkat atasnya, Yesus menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. Akhirnya Yesus segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan

  
Yesus sungguh peduli terhadap semua orang yang mengikuti-Nya. Dalam kisah mukjizat perbanyakan roti ini, para murid – dan bukan Tuhan Yesus yang membagikan roti (makanan) kepada orang banyak. Semua makan sampai kenyang. Kisah mukjizat ini mengingatkan kita untuk menjadi pembagi kasih kebaikan Tuhan kepada sesama kita yang membutuhkan bantuan. Bagaimana semangat berbagi ini kita hayati dalam keseharian?
  
Doa Malam

  
Yesus, berilah kami hati seperti Hati-Mu, yaitu hati yang berbelas kasih terhadap sesama yang menderita, berkekurangan, sendirian dan kesepian; yang sakit, dan kelaparan. Semoga kami mau tergerak untuk mengulurkan tangan kami dengan tulus. Amin.
  

RUAH

Paus Fransiskus: Keangkuhan bisa mengubah orang-orang percaya menjadi pemuja berhala

 
Orang kafir bisa menjadi orang percaya melalui kerendahan hati, sama seperti orang percaya dapat kehilangan iman karena mengikuti hawa nafsu mereka sendiri. Ini adalah tema utama dari homili Paus Fransiskus di hari ini (Kamis, 13 Februari) di Casa Santa Marta.

Bacaan-bacaan hari ini memberikan contoh di dua jalan yang berbeda: satu dari penyembahan berhala kemudian percaya pada Allah yang hidup, yang lain dari Allah yang hidup beralih menjadi penyembahan berhala. Dimulai dengan yang pertama , Bapa Suci berbicara tentang Injil yang mengingat perempuan Kanaan yang meminta Yesus untuk membebaskan putrinya dari kerasukan setan.

"Biarkan anak-anak diberi makan terlebih dahulu. Karena tidaklah patut untuk mengambil makanan dari anak-anak dan melemparkannya kepada anjing, "adalah tanggapan Kristus. Yesus, Sri Paus menjelaskan, menggunakan bahasa yang kuat untuk menjelaskan bahwa Ia datang pertama bagi bangsa Israel. Namun, wanita ini tidak menanggapi dengan kecerdasannya, tapi sebagai seorang ibu yang membutuhkan.

"Tuhan, anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang jatuh dari anak-anak," jawabnya.

"Dia terkena resiko mempermalukan dirinya sendiri, tapi dia bersikeras, dan dari kekafiran dan penyembahan berhala ia menemukan kesembuhan bagi putrinya dan untuk dirinya sendiri, ia menemukan Allah yang hidup," kata Paus.

"Ini adalah jalan dari orang yang berkehendak baik, yang mencari Allah dan menemukan-Nya. Tuhan memberkati dia. Berapa banyak orang pergi di jalan ini dan Tuhan menanti mereka! Tapi itu adalah Roh Kudus yang sama yang membawa mereka maju di jalan ini. Setiap hari di Gereja Tuhan ada orang-orang yang pergi di jalan ini, diam-diam, untuk mencari Tuhan, karena mereka membiarkan diri mereka diambil ke depan oleh Roh Kudus. "

Namun, Paus melanjutkan, ada jalan lain, jalan yang Salomo ambil dalam bacaan pertama. Salomo meskipun orang paling bijaksana dan kuat di dunia, dituntun oleh kelemahannya pada para perempuan - selir-selir kafir nya mengubah hatinya ke arah penyembahan berhala. "Perempuan-perempuan ini melemahkan hati Salomo perlahan, perlahan-lahan. Hatinya tidak tetap utuh pada Tuhan, seperti hati Daud, ayahnya, "kata Paus.

"Hatinya dilemahkan, ia dilemahkan dan kehilangan iman. Dia kehilangan iman. Orang paling bijaksana di dunia membiarkan dirinya dibawa oleh kasih yang tidak bijaksana, tanpa kebijaksanaan, ia membiarkan dirinya dibawa oleh nafsu hidupnya. "Tapi bapa, Salomo tidak kehilangan iman, dia percaya pada Allah dan mampu membaca Alkitab!" Ya, itu benar, tetapi memiliki iman tidak berarti mampu melafalkan Syahadat. Anda dapat membaca Syahadat dan kehilangan iman. "

Paus menjelaskan bahwa seperti ayahnya, Salomo adalah seorang pendosa. Tapi tidak seperti ayahnya, yang rendah hati dan meminta pengampunan, Salomo terus dalam dosa-dosanya dan menjadi korup. Terlepas dari kebijaksanaannya, putra Daud mengijinkan kesombongan dan nafsu untuk merusak dirinya. "Di dalam hati di mana seseorang kehilangan iman," kata Bapa Suci.

Penutup homilinya, Paus Fransiskus meminta umat beriman untuk menerima Sabda Allah dengan ketaatan dan kerendahan hati, mengikuti jalan yang sama seperti wanita Kanaan.

"Semoga Sabda Allah [yang] kuat, menjaga kita di jalan ini dan dan tidak mengizinkan kita untuk berakhir dalam korupsi yang membawa kita kepada penyembahan berhala," kata beliau.

Sumber: http://www.zenit.org/en/articles/pope-francis-vanity-can-turn-believers-to-idolatry

(diterjemahkan ~Dv Fans of Iman Katolik)

Paus Fransiskus menyerukan umat beriman untuk menemukan kembali "Rasa Sakral"





Dalam homilinya pagi ini di Casa Santa Marta, Paus Fransiskus mengundang umat beriman untuk "masuk ke dalam misteri Allah" dalam Ekaristi dan menemukan kembali rasa sakral.

Merefleksikan pada bacaan pertama hari ini, yang mengingat penjelmaan Allah dalam bentuk awan di tempat kudus pada masa pemerintahan Raja Salomo, Bapa Suci mengatakan bahwa sementara Allah berbicara melalui umat-Nya melalui para nabi dan Kitab Suci, Tuhan berbicara dengan cara yang berbeda melalui penampakan ini. Penampakan ini terjadi hari ini melalui perayaan liturgi, terutama Ekaristi.

"Ketika kita merayakan misa, kita tidak mengerjakan sebuah penggambaran dari Perjamuan Terakhir: tidak, itu bukan suatu penggambaran," tegas beliau. "Ini merupakan sesuatu yang lain: merupakan Perjamuan Terakhir itu sendiri. Benar-benar menghidupkan sekali lagi Sengsara dan Kematian penebusan Tuhan. Merupakan sebuah penampakan : Tuhan dijadikan hadir di altar untuk ditawarkan kepada Bapa bagi keselamatan dunia".

"Kita mendengar atau mengatakan," Tapi, aku tidak bisa sekarang, aku harus pergi ke Misa, aku harus pergi untuk mendengar Misa 'Misa tidak' didengar ', Misa merupakan keikutsertaan dalamnya, dan itu adalah keikutsertaan dalam penampakan ini, dalam misteri keberadaan Tuhan di antara kita. "

Paus melanjutkan dengan mengatakan bahwa meskipun pentingnya kehadiran Allah dalam liturgi, banyak orang sering menghabiskan waktu mereka di misa dengan melihat jam dan "menghitung [mundur] menit."

"Ini bukanlah sikap liturgi yang dituntut dari kita: liturgi adalah waktu Allah, ruang Allah, dan kita harus menempatkan diri kita di sana, dalam waktu Allah, dalam ruang Allah, dan tidak melihat jam," kata beliau.

"Liturgi adalah benar-benar masuk ke dalam misteri Allah, untuk membiarkan diri kita dibawa ke misteri dan berada dalam misteri. Sebagai contoh, saya yakin bahwa anda semua telah datang ke sini untuk masuk ke dalam misteri. Namun, seseorang mungkin berkata: 'Ah, aku harus pergi ke misa di Santa Marta, karena pada tur melihat-lihat kota Roma, setiap pagi ada kesempatan untuk mengunjungi Paus di Santa Marta. Ini adalah perhentian turis, bukan? 'Kalian semua di sini, kita berkumpul di sini untuk masuk ke dalam misteri: Ini adalah liturgi. Ini adalah waktu Allah, itu adalah ruang Allah, merupakan awan Allah yang mengelilingi kita semua. "

Penutup homilinya, Paus Fransiskus meminta umat beriman untuk meminta Tuhan untuk memberikan mereka "rasa sakral" dalam rangka untuk membedakan antara devosi sehari-hari dan pentingnya Ekaristi.

"Perayaan Ekaristi adalah sesuatu yang lain," kata beliau. "Dalam perayaan kita masuk ke dalam misteri Allah, ke dalam jalan yang tidak dapat kita kendalikan. Hanya Dialah Sosok yang unik, yang mulia, dan berkuasa. Dia adalah segalanya. Mari kita meminta anugerah ini: agar Tuhan akan mengajarkan kita untuk masuk ke dalam misteri Allah ".

Sumber: http://www.zenit.org/en/articles/pope-francis-calls-on-faithful-to-regain-sense-of-the-sacred (Fans of Iman Katolik, signature:~Dv )

Jumat, 14 Februari 2014 Peringatan Wajib St. Sirilus, Rahib dan St. Metodius, Uskup

Jumat, 14 Februari 2014
Peringatan Wajib St. Sirilus, Rahib dan St. Metodius, Uskup
   
“Berilah umat Gereja-Mu bertambah besar jumlahnya, dan kumpulkanlah semua anggotanya dalam kesatuan” (St. Sirilus)

Antifon Pembuka (Mzm 15:5-6)

Ceriterakanlah kemuliaan-Nya di antara para bangsa dan karya-Nya yang agung di antara segala suku. Sebab Tuhan Mahaagung dan sangat terpuji.
    
Doa Pagi

Allah Bapa yang Maharahim, Engkau menjanjikan hiburan dan perdamaian, dan setiap kali pula kami Kauyakinkan bahwa di samping-Mu kami aman. Utuslah kami membawakan damai-Mu kepada siapa pun dan semoga mereka yang kami temui, merasa dekat dengan kerajaan damai-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Perayaan St. Sirilus dan St. Metodius
       
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:46-49)
  
"Wartakanlah keselamatan sampai ke ujung bumi."
   
Waktu Paulus dan Barnabas berada di Antiokhia, pada suatu hari Sabat dengan berani mereka berbicara kepada orang-orang Yahudi, "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu. Tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi." Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu.

Mazmur Tanggapan (do-f, 4/4 PS 827)
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1.2; Ul: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-9)
   
"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya."

   
Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, "Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian itu, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalu kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, 'Damai sejahtera bagi rumah ini.' Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, 'Kerajaan Allah sudah dekat padamu'."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus 
  
Bacaan dari Siklus Jumat, Pekan V, Tahun II
 
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (11:29-32.12:19)
       
"Israel memberontak terhadap keluarga Daud."
   
Pada waktu itu Yerobeam, seorang pegawai Raja Salomo, keluar dari Yerusalem. Di tengah jalan ia bertemu dengan Nabi Ahia, orang Silo, yang berselubung kain baru. Hanya mereka berdua yang ada di padang. Ahia memegang kain baru yang ada di badannya, lalu dikoyakkannya menjadi dua belas koyakan; Ia berkata kepada Yerobeam, “Ambillah bagimu sepuluh koyakan, sebab beginilah sabda Tuhan, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku. Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Kupilih dari segala suku Israel.” Demikianlah orang Israel memberontak terhadap keluarga Daud sampai hari ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Akulah Tuhan Allahmu, dengarkanlah Aku.
Ayat. (Mzm 81:10-11ab.12-13.14-15)
1. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
2. Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri!
3. Sekiranya umat-Ku mendengar Aku; sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan, seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan para lawan mereka Kupukul dengan tangan-Ku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Ya Allah, bukalah hati kami, agar kami memperhatikan sabda Anak-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:31-37)
  
"Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara."
    
Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Tirus, dan lewat Sidon pergi ke Danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang tuli dan gagap dan memohon supaya Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Maka Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian. Kemudian Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya, “Effata”’ artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu, dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang, dan berkata, “Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”anya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Firman hari ini kembali mengisahkan Yesus menyembuhkan kelemahan dan keterbatasan seorang manusia. Pada setiap proses penyembuhan yang dilakukan oleh Sang Guru, ada banyak hal yang bisa kita teladani untuk memperoleh belas kasihan-Nya, Kali ini kita belajar dari Sang Guru ketika Dia menyembuhkan seorang yang tuli dan gagap yang dibawa kepada-Nya.

Pertama-tama Dia memisahkan si 'sakit' dari orang banyak, yang ada hanya Sang Guru sendiri dan si 'sakit', kemudian Sang Guru mulai menyembuhkan sesuai dengan yang mereka minta untuk meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Bagaimana dengan anda dan saya? Apakah kita juga bersedia membawa segala kelemahan dan keterbatasan kita di hadapan Sang Guru? Dan apakah kita bersedia memisahkan diri dari banyak orang untuk berada berdua secara pribadi dengan Sang Guru? Bila kita setiap hari melakukan itu, berdiam diri berdua dengan-Nya, membawa segala keterbatasan kita, kelemahan kita, maka IA pun akan melakukan apa yang kita minta Ia lakukan. Percayalah dan menjadi sembuh. Amin.

Contemplatio:
Dalam hening, nikmatilah waktumu hanya berdua saja bersama Dia, rasakan kedekatanmu dan bawalah segala keterbatasan dan kelemahanmu dan mintalah Ia untuk melakukan apa saja yang engkau ingin Ia lakukan padamu, dan rasakan kuasa-Nya yang akan memenuhimu.

Oratio:
Tuhan Yesus, terimakasih aku boleh mengalami-Mu secara pribadi, kedekatan yang begitu dekat. Amin.

Missio:
Aku akan melatih diriku untuk hadir secara pribadi di kehadirat Tuhan setiap pagi. untuk merasakan kedekatan secara pribadi dengan-Nya, untuk merasakan kasih-Nya dan memberikan diri secara penuh untuk memperoleh kesembuhan dari segala keterbatasan dan kelemahanku.
  
Renungan Harian Mutiara Iman 2014

Rest In Peace: Robby Kristian Sitohang

Segenap admin Renungan Pagi @blogspot dan blog www.renunganpagi.blogspot.com mengucapkan Turut berbelasungkawa dan teriring doa atas wafatnya :

Sdr. Robby Kristian Sitohang




Semoga Allah yang mahapengasih, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, menerima Beliau dalam kerajaan-Nya yang abadi. Bersama Perawan Suci Bunda Allah, para malaikat, para Rasul dan orang kudus-Nya di surga.

Bapa, ampunilah segala kesalahannya dan terimalah beliau dalam cahaya Wajah-Mu. Kuatkanlah keluarganya agar mereka dapat menerima keadaan ini dengan tabah dan sabar, ya Tuhan. Santa Perawan Maria, doakanlah kami. Amin. 

 Profil Alm. Robby Sitohang
======


Nama: Robby Kristian Sitohang
Lahir: 12 April 1992
Wafat: 09 Februari 2014

Profil Keluarga: anak pertama dari 3 bersaudara

Profil Pendidikan:
•SD Gembala Baik, Pontianak
•SMP Gembala Baik, Pontianak
•SMA Negeri 1, Pontianak
•ITB, S1 Teknik Pertambangan

Profil Profesi: pernah bekerja di PT. Orica Mining Service (Sangatta - Kalimantan Timur)

Profil Iman dan Spiritualitas:
•Baptis: 14 April 1994
•Krisma: 11 Februari 2010
•Yuridiksi: Paroki St. Agustinus, Keuskupan Agung Pontianak
•Spiritualitas: Fransiskan-Kapusin
•Santo yang dikagumi: St.Thomas Aquinas
•Website: www.indonesianpapist.com
Admin fb:
Gereja Katolik,
Katolik Indonesia,
Belajar Latin - For Catholics



Kamis, 13 Februari 2014 Hari Biasa Pekan V

Kamis, 13 Februari 2014
Hari Biasa Pekan V

“Dengan meneladan Kristus, orang itu menjadi sama seperti Kristus, menurut ukuran yang diberikan kepadanya” (St. Agustinus)
   
Antifon Pembuka (Mzm 106:4)
 
Ingatlah akan daku demi kemurahan-Mu terhadap umat. Perhatikan daku demi keselamatan dari pada-Mu, ya Tuhan.

Doa Pagi

Allah, sumber hidup dan cinta, kuasailah hati kami selalu. Ajarilah kami dengan jalan-jalan-Mu dan mengikuti teladan Putra-Mu, Yesus, agar kami pantas menjadi anak-anak-Mu yang hidup dalam cinta. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Betapa besar pengaruh isteri! Dalam usia tuanya, Raja Salomo akhirnya jatuh ke dalam penyembahan berhala seperti keyakinan isteri-isterinya. Hati Salomo lebih condong kepada isteri-isterinya daripada kepada Tuhan Allahnya. Bukankah ini merupakan awal malapetaka yang akan menimpa kelangsungan kerajaan-Nya?

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (11:4-13)
 
"Salomo tidak berpegang pada perjanjian Tuhan maka kerajaannya dikoyakkan."
 
Ketika Raja Salomo menjadi tua, isteri-isterinya mencondongkan hatinya kepada dewa-dewa, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. Demikianlah Salomo mengikuti Ashtoret, dewi orang Sion, dan mengikuti Milkom, dewa kekejijikan sembahan orang Amon. Salomo melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti Tuhan, seperti Daud ayahnya. Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengurbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung sebelah timur Yerusalem, dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon. Demikianlah dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan kurban ukupan dan kurban sembelihan kepada dewa-dewa mereka. Maka Tuhan menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari Tuhan, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang telah memerintahkan kepadanya supaya jangan mengikuti dewa-dewa lain. Akan tetapi ia tidak berpegang pada apa yang diperintahkan Tuhan. Lalu bersabdalah Tuhan kepada Salomo, “Oleh karena engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka Aku akan mengoyakkan kerajaanmu dan akan memberikannya kepada hambamu. Hanya saja, demi Daud ayahmu, Aku belum mau melaksanakannya selama engkau masih hidup. Dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya. Namun demikian tidak seluruh kerajaan akan Kurenggut dari padanya. Satu suku akan Kuberikan kepada anakmu demi hamba-Ku Daud dan demi Yerusalem yang telah Kupilih.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.
Ayat. (Mzm 106: 3-4.35-36.37.40)
1. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di setiap saat! Ingatlah akan aku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat, perhatikanlah aku, demi keselamatan yang datang dari pada-Mu.
2. Mereka malah bercampur baur dengan bangsa-bangsa itu, dan meniru kebiasaan mereka. Mereka beribadah kepada berhala-berhala para bangsa, yang menjadi perangkap bagi mereka.
3. Mereka mengurbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kurbankan kepada roh-roh jahat. Maka berkobarlah murka Tuhan terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik pusaka-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terimalah dengan lemah lembut sabda Allah yang tertanam dalam hatimu, sebab sabda itu berkuasa menyelamatkan kamu.

Seorang wanita Yunani berkebangsaan Siro-Fenisia memenangkan debat “teologi” dengan Yesus. Kata-kata kasar (“anjing”) dari Yesus, dia tanggapi dengan pikiran positif. Bagi wanita itu, memang ada anjing kesayangan. Dia mau menjadi anjing kesayangan Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:24-30)
 
"Anjing-anjing pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
  
Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Galilea dan berangkat ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya. Tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. Malah di situ ada seorang ibu, yang anak perempuannya kerasukan roh jahat. Begitu mendengar tentang Yesus, ibu itu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. Ibu itu seorang Yunani berkebangsaan Siro-Fenisia. Ia mohon kepada Yesus supaya mengusir setan dari anaknya. Yesus lalu berkata kepadanya, “Biarlah anak-anak kenyang dahulu! Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Tetapi ibu itu menjawab, “Benar, Tuhan! Tetapi anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.” Lalu Yesus berkata kepada ibu itu, “Karena kata-katamu itu, pulanglah, sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.” Ibu itu pulang ke rumah dan mendapati anaknya terbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Yesus berangkat ke wilayah Tirus dan Sidon. Itulah wilayah yang disebut daerah kafir. Hal ini mau menunjukkan bahwa Yesus akan menjadi Penyelamat dari segala bangsa, bukan hanya untuk orang-orang Yahudi. Dan justru di daerah kafir itu, tampil seorang wanita yang memiliki iman yang besar. Ia berkenan merendahkan diri di hadapan Yesus, dan apa yang diharapkannya terjadi dalam hidupnya. Bagaimana dengan kita?

Doa Malam

Yesus, semoga kami pun mempunyai iman seperti ibu dari Siro-Fenisia. Ia rela dihina dan direndahkan demi kepercayaan yang mendalam dan besar kepada-Mu. Tambahkan selalu iman, harapan dan kasih kami kepada-Mu. Amin.


RUAH

Rabu, 12 Februari 2014 Hari Biasa Pekan V

Rabu, 12 Februari 2014
Hari Biasa Pekan V
  
Aku tak lagi memiliki apa pun. Allah yang baik dapat memanggilku kapan pun Ia kehendaki! --- St. Yohanes Maria Vianey

  
Antifon Pembuka (Mzm 37:30)
  
Mulut orang benar menuturkan kebijaksanaan, dan lidahnya mengatakan kebenaran.
  
Doa Pagi

  
Tuhan, Engkau telah menganugerahkan kebijaksanaan kepada Raja Salomo sehingga nama-Mu dipuji. Anugerahkanlah kami roh kebijaksanaan-mu agar dalam kehidupan ini kami selalu mengutamakan Engkau di atas segala-galanya, sehingga hidup kami sungguh menjadi puji-pujian bagi-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (10:1-9)
 
      
"Ratu Syeba melihat segala hikmat Salomo."
    
Pada suatu ketika, Ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, berhubung dengan nama Tuhan. Maka datanglah ia hendak menguji Salomo dengan teka-teki. Ia datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal. Setelah ia sampai kepada Salomo, dikatakannyalah segala apa yang ada dalam hatinya kepada Salomo. Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu. Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, makanan di mejanya dan cara duduk pegawai-pegawainya. Cara pelayan-pelayan melayani dan berpakaian; minumannya, dan kurban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah Tuhan, maka tercenganglah ratu itu. Dan ia berkata kepada raja, “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu! Tetapi aku tidak percaya akan perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku. Dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar. Berbahagialah para isterimu! Berbahagialah para pegawaimu, yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu! Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan kepadaku sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel! Karena Tuhan mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran.” Lalu diberikannyalah kepada raja seratus dua puluh talenta emas, dan sangat banyak rempah-rempah dan batu permata yang mahal-mahal; tidak pernah datang lagi begitu banyak rempah-rempah seperti yang diberikan ratu negeri Syeba kepada raja Salomo itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Mulut orang benar menuturkan hikmat.
Ayat. (Mzm 37:5-6.30-31.39-40)
1. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah pada-Nya, maka Ia akan bertindak; Ia kan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan menampilkan hakmu seperti siang.
2. Mulut orang benar menuturkan kebijaksanaan, dan lidahnya mengatakan kebenaran. Taurat Allah ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidaklah goyah.
3. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik; Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sabda-Mu ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:14-23)
  
"Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya."
  
Pada suatu hari, Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, “Dengarkanlah Aku, dan camkanlah ini! Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskan dia! Tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya!” Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar! Sesudah itu Yesus masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak. Maka murid-murid bertanya kepada Yesus tentang arti perumpamaan itu. Yesus menjawab, “Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Camkanlah! Segala sesuatu yang dari luar masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskan dia, karena tidak masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban!” dengan demikian Yesus menyatakan semua makanan halal. Yesus berkata lagi, “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Mengenal badan kita, pameo mengatakan, “Kamu adalah apa yang kamu makan.” Mengenai pribadi kita, pameo mengatakan, “Kamu adalah apa yang kamu pikirkan.” Sekarang mari kita pertimbangkan, mana yang lebih penting, pikiran kita atau badan kita. Semua pasti akan menjawab pikiran kita lebih penting daripada badan kita. Namun, berapa waktu yang kita pakai untuk mengurus badan kita, dan berapa waktu yang kita pakai untuk pikiran kita.

Dalam hidup ini kadang lebih memperhatikan penampilan kita dari pada apa yang kita pikirkan. Gengsi dengan pakaian dan jam tangan mahal lebih dihargai daripada pikiran bijaksana dan pikiran positif. Keluarga dengan rumah yang besar dan mobil mewah di dalamnya membuat orang berdecak kagum, lebih daripada keluarga harmonis. Kita sebagai orang Katolik tidak lagi berbicara soal haram atau tidak haram. Tetapi apa yang menjadi pusat perhatian kita menurut Injil adalah, apakah kita sungguh berpikir positif dan bijaksana? Yesus dalam Injil mengingatkan kita bahwa “dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.

Agar mampu menangkap apa yang baik dalam diri kita, hati yang jernih, Roh tinggal dalam hati dan membimbing kita, kita perlu meluangkan waktu untuk hati dan pikiran kita. Dalam Injil yesus mengajak para murid menyingkir dari orang banyak? Yesus mengajak mereka menyingkir dari orang banyak supaya para murid memiliki hati yang tenang untuk berpikir dengan baik, memberi waktu untuk hati supaya mendengar bisikan Roh melalui bacaan-bacaan Injil, doa-doa Gereja, perayaan-perayaan iman. Berapa waktu yang kita gunakan untuk mengurus pikiran dan hati dibandingkan untuk mengurus penampilan fisik kita? Adakah waktu khusus yang kita sediakan untuk berdoa? Adakah waktu untuk membaca majalah-majalah rohani? Yesus mengajak kita untuk memperdalam iman kita dengan menyediakan waktu khusus untuk memperhatikan pikiran dan hati kita daripada memperhatikan penampilan dan dandanan kita. (RP. Michael Moelja Hartomo, O.Carm/Cafe Rohani)

Pesan Bapa Suci Paus Fransiskus untuk Hari Orang Sakit Sedunia ke-22

Iman dan Kasih :

“Kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.

(1Yohanes 3:16)



Saudara-saudari terkasih,

1. Pada Hari Orang Sakit Sedunia Ke-22, yang tahun ini bertema: Iman dan Kasih : “Kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. (1Yohanes 3:16), saya ingin memberi perhatian khusus kepada orang sakit dan semua orang yang membantu dan merawat mereka. Gereja melihat di dalam diri Anda, orang-orang sakit, suatu kehadiran istimewa Kristus yang menderita. Ini benar. Penderitaan kita – dan sesungguhnya dalam penderitaan kita, adalah penderitaan Kristus sendiri; Dia menanggung beban penderitaan ini bersama dengan kita dan Dia menunjukkan maknanya. Ketika Putera Allah bergantung di kayu salib, Dia musnahkan kesepian derita dan memberi terang atas kegelapan penderitaan itu. Dengan demikian kita dapat menemukan diri kita berada di hadapan misteri kasih Allah, yang memberi kita harapan dan keberanian: harapan, karena di dalam rencana kasih Allah, bahkan malam gelap penderitaan menghasilkan terang Kebangkitan (Paskah); dan keberanian, yang memampukan kita menghadapi setiap penderitaan bersama Dia dan dalam persatuan dengan-Nya.

2. Penjelmaan Putera Allah tidak menghapus penyakit dan penderitaan dari pengalaman manusia tetapi Dia sendiri memikulnya, mengubahnya dan memberinya makna baru. Makna baru, karena penyakit dan penderitaan bukanlah kata terakhir, sebaliknya, memiliki makna hidup baru dan berkelimpahan; mengubahnya, karena di dalam persatuan dengan Kristus, penyakit dan penderitaan tidak lagi bermakna negatif tetapi positif. Yesus adalah jalan, dan bersama Roh-Nya, kita dapat mengikuti-Nya. Sebagaimana Bapa telah memberi kita Putera-Nya karena kasih, dan Putera memberikan diri-Nya kepada kita karena kasih yang sama, maka kita pun dapat mengasihi sesama sebagaimana Allah telah lebih dahulu mengasihi kita, saling memberikan hidup kita satu sama lain. Iman kepada Allah menghasilkan kebaikan, iman kepada Kristus yang tersalib menjadi kekuatan untuk mengasihi sesama sampai selama-lamanya, bahkan musuh-musuh kita. Bukti iman yang otentik kepada Kristus adalah penyerahan diri dan menyebarkan kasih kepada sesama kita, khususnya kepada mereka yang nasibnya kurang beruntung, kepada mereka yang menderita dan kepada mereka yang tersingkirkan.

3. Berkat Sakramen Baptis dan Penguatan, kita dipanggil untuk meneladani Kristus, yang adalah seorang Samaria yang baik hati bagi semua orang yang menderita. “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.” (1Yoh.3:16). Ketika kita mendekati orang-orang yang membutuhkan perhatian, dengan kasih yang lembut, kita membawa harapan dan senyum Allah kepada dunia yang penuh dengan kontradiksi. Ketika bakti diri kita bagi orang lain menjadi ciri khas dari tindakan-tindakan kita, itu berarti kita membuka jalan bagi Hati Kristus dan kita tinggal di dalam kehangatan hati-Nya; dengan demikian kita berperan serta dalam mewujudkan Kerajaan Allah.

4. Agar tumbuh dalam kasih yang lembut dan rasa hormat serta kemurahan hati yang peka, kita memiliki teladan Kristiani yang sudah pasti untuk direnungkan: yaitu Maria, Bunda Yesus dan Bunda kita, yang selalu memperhatikan Suara Allah dan aneka kebutuhan serta kesulitan-kesulitan anak-anaknya. Maria, didorong oleh belas kasih Allah yang menjadi manusia di dalam dirinya, tanpa memperitungkan dirinya segera bergegas dari Galilea ke Yudea untuk bertemu dan membantu saudarinya Elizabeth. Maria meminta Putera-nya pada pesta perkawinan di Kana ketika ia melihat di sana kekurangan anggur. Dia menyimpan di dalam hatinya, sepanjang peziarahan hidupnya, kata-kata Simeon di usia senja-nya yang meramalkan bahwa sebuah pedang akan menembus jiwanya, dan dengan kekuatan yang tegar berdiri di kaki salib Yesus. Maria mengetahui jalan yang harus ditempuh, dan karena itu ia menjadi ibu bagi semua orang yang sakit dan menderita. Kepadanya kita dapat berpaling dengan yakin dan berbakti kepadanya sebagai anak-anaknya, dengan keyakinan bahwa ia akan menolong kita, mendukung kita dan tidak akan meninggalkan kita. Maria adalah Bunda Kristus yang tersalib dan bangkit: ia berdiri disamping salib-salib kita dan mendampingi kita dalam perjalanan menuju kebangkitan dan kepenuhan hidup.

5. Santo Yohanes, murid yang berdiri bersama Maria di bawah salib, mengantar kita kepada sumber-sumber iman dan kasih, mengantar kita kepada hati Allah yang adalah “kasih” (1Yoh.4:8.16). Ia mengingatkan kita bahwa kita tidak dapat mengasihi Allah bila kita tidak mengasihi saudara dan saudari kita. Mereka yang berdiri bersama dengan Maria di bawah salib, belajar mengasihi seperti yang Yesus lakukan. Salib adalah “kepastian kasih setia yang Allah miliki untuk kita. Kasih yang begitu agung masuk ke dalam dosa kita dan mengampuninya, masuk ke dalam penderitaan kita dan memberi kita kekuatan untuk menanggungnya. Inilah kasih yang masuk ke dalam alam maut untuk mengalahkannya dan untuk menyelamatkan kita… salib Kristus mengundang kita juga untuk membiarkan diri kita dikuasai oleh kasih-Nya, yang mengajar kita selalu memandang orang lain dengan belaskasih dan lemah-lembut, khususnya mereka yang menderita, mereka yang membutuhkan pertolongan” (Jalan Salib Bersama Kaum Muda, Rio de Janeiro, 26 Juli 2013)

Saya mempercayakan Hari Orang Sakit Sedunia Ke-22 ini kepada doa-doa Maria. Saya memohon dia untuk menolong orang yang sakit agar mampu menanggung penderitaan mereka dalam persekutuan dengan Yesus Kristus dan mendukung semua orang yang mempedulikan mereka. Bagi semua orang yang sakit, dan bagi semua karyawan perawat kesehatan dan sukarelawan yang membantu mereka, dengan tulus hati saya memberikan Berkat Apostolik saya.



Dari Vatikan, 6 Desember 2013

Paus Fransiskus

Selasa, 11 Februari 2014 Hari Biasa Pekan V -- Hari Orang Sakit Sedunia

Selasa, 11 Februari 2014
Hari Biasa Pekan V -- Hari Orang Sakit Sedunia
  
Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. -- Mzm 84:11
  

Antifon Pembuka (Mzm 84:5)
  
Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, ya Tuhan, yang memuji-muji Engkau tanpa henti!
  
Doa Pagi

   
Ya Allah, kami sungguh mengakui bahwa tidak ada Allah seperti Engkau yang senantiasa memelihara kesehatan badan kami.Pada hari Orang Sakit Sedunia ini, ya Allah, limpahkanlah rahmat kesembuhan atas mereka yang sakit, baik di rumah maupun di rumah sakit. Pulihkanlah kesehatan mereka sehingga mereka dapat bekerja lagi dan hidup dengan badan yang sehat. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Rumah Allah yang dibangun Raja Salomo sungguh megah. Namun, Salomo menyadari bahwa bukan sekadar tempat yang menyebabkan Allah hadir, melainkan doa-doa yang dipanjatkan dengan rendah hati. Maka hakikat rumah Allah adalah rumah doa (bdk. Mat 21:13)

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (8:22-23.27-30)
 
  
"Engkau telah bersabda, "Nama-Ku akan tinggal di sana." Dengarkanlah permohonan umat-Mu Israel."
   
Pada hari pentahbisan rumah Allah, Raja Salomo berdiri di depan mezbah Tuhan di hadapan segenap jemaah Israel. Ia menadahkan tangannya ke langit, lalu berkata, “Ya Tuhan, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas, dan di bumi di bawah. Engkau memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu. Benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sedangkan langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit pun tidak dapat memuat Engkau, apalagi rumah yang kudirikan ini! Karena itu berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya Tuhan Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba panjatkan di hadapan-Mu pada hari ini! Kiranya siang malam mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, terhadap tempat yang tentangnya Kaukatakan: ‘Nama-Ku akan tinggal di sana’. Dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini. Dan dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israel, yang mereka panjatkan di tempat ini; dengarkanlah dari tempat kediaman-Mu di surga; dan apabila Engkau mendengarnya maka Engkau akan mengampuni.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Ayat. (Mzm 84:3.4.5.10.11)
1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung laying-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Lihatlah kami, ya Allah, perisai kami, pandanglah wajah orang yang Kauurapi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Condongkanlah hatiku kepada perintah-Mu, ya Allah dan kurniakanlah hukum-Mu kepadaku.

Teguran Yesus kepada orang-orang Farisi dan ahli Taurat sangat mengejutkan. Adat istiadat yang menggeser sabda Allah harus segera dievaluasi, karena adat istiadat itulah yang menjauhkan hati mereka dari Allah. Seberapa baikpun adat, itu tetap perintah manusia, bukan sabda Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:1-13)
  
"Kamu akan mengabaikan perintah Allah untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
  
Pada suatu hari serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka melihat beberapa murid Yesus makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Sebab orang-orang Farisi – seperti orang-orang Yahudi lainnya – tidak makan tanpa membasuh tangan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat-istiadat nenek moyang. Dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas tembaga. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada Yesus, “Mengapa murid-murid-Mu tidak mematuhi adat-istiadat nenek moyang kita? Mengapa mereka makan dengan tangan najis?” Jawab Yesus kepada mereka, “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadat kepada-Ku, sebab ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat-istiadat manusia.” Yesus berkata kepada mereka, “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat-istiadatmu sendiri. Karena Musa telah berkata: ‘Hormatilah ayahmu dan ibumu!’ Dan: ‘Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati’. Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapa atau ibunya: ‘Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk kurban, yaitu persembahan kepada Allah’, maka kamu membiarkan dia untuk tidak lagi berbuat sesuatu pun bagi bapa atau ibunya. Dengan demikian sabda Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat-istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan!”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Yesus mengkritik orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat sebagai orang munafik. Hal itu terjadi karena mereka lebih mementingkan hukum manusia daripada hukum Tuhan. Mereka lebih mengutamakan penghayatan-penghayatan lahiriah semata tanpa melihat nilai indah di dalamnya. Kita juga diundang oleh Yesus untuk melihat nilai yang lebih dalam, bukan hanya sekadar taat buta kepada hukum dan adat-istiadat manusia.

Doa Malam

Tuhan Yesus, ingatkan dan sadarkanlah kami agar kami memuliakan Engkau tidak hanya di bibir, sedangkan hati kami jauh dari pada-Mu. Ampunilah segala kesalahan kami dan limpahkanlah damai-Mu sepanjang istirahat kami malam ini. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy