| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Pesan Bapa Suci Paus Fransiskus untuk Hari Orang Sakit Sedunia ke-22

Iman dan Kasih :

“Kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.

(1Yohanes 3:16)



Saudara-saudari terkasih,

1. Pada Hari Orang Sakit Sedunia Ke-22, yang tahun ini bertema: Iman dan Kasih : “Kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. (1Yohanes 3:16), saya ingin memberi perhatian khusus kepada orang sakit dan semua orang yang membantu dan merawat mereka. Gereja melihat di dalam diri Anda, orang-orang sakit, suatu kehadiran istimewa Kristus yang menderita. Ini benar. Penderitaan kita – dan sesungguhnya dalam penderitaan kita, adalah penderitaan Kristus sendiri; Dia menanggung beban penderitaan ini bersama dengan kita dan Dia menunjukkan maknanya. Ketika Putera Allah bergantung di kayu salib, Dia musnahkan kesepian derita dan memberi terang atas kegelapan penderitaan itu. Dengan demikian kita dapat menemukan diri kita berada di hadapan misteri kasih Allah, yang memberi kita harapan dan keberanian: harapan, karena di dalam rencana kasih Allah, bahkan malam gelap penderitaan menghasilkan terang Kebangkitan (Paskah); dan keberanian, yang memampukan kita menghadapi setiap penderitaan bersama Dia dan dalam persatuan dengan-Nya.

2. Penjelmaan Putera Allah tidak menghapus penyakit dan penderitaan dari pengalaman manusia tetapi Dia sendiri memikulnya, mengubahnya dan memberinya makna baru. Makna baru, karena penyakit dan penderitaan bukanlah kata terakhir, sebaliknya, memiliki makna hidup baru dan berkelimpahan; mengubahnya, karena di dalam persatuan dengan Kristus, penyakit dan penderitaan tidak lagi bermakna negatif tetapi positif. Yesus adalah jalan, dan bersama Roh-Nya, kita dapat mengikuti-Nya. Sebagaimana Bapa telah memberi kita Putera-Nya karena kasih, dan Putera memberikan diri-Nya kepada kita karena kasih yang sama, maka kita pun dapat mengasihi sesama sebagaimana Allah telah lebih dahulu mengasihi kita, saling memberikan hidup kita satu sama lain. Iman kepada Allah menghasilkan kebaikan, iman kepada Kristus yang tersalib menjadi kekuatan untuk mengasihi sesama sampai selama-lamanya, bahkan musuh-musuh kita. Bukti iman yang otentik kepada Kristus adalah penyerahan diri dan menyebarkan kasih kepada sesama kita, khususnya kepada mereka yang nasibnya kurang beruntung, kepada mereka yang menderita dan kepada mereka yang tersingkirkan.

3. Berkat Sakramen Baptis dan Penguatan, kita dipanggil untuk meneladani Kristus, yang adalah seorang Samaria yang baik hati bagi semua orang yang menderita. “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.” (1Yoh.3:16). Ketika kita mendekati orang-orang yang membutuhkan perhatian, dengan kasih yang lembut, kita membawa harapan dan senyum Allah kepada dunia yang penuh dengan kontradiksi. Ketika bakti diri kita bagi orang lain menjadi ciri khas dari tindakan-tindakan kita, itu berarti kita membuka jalan bagi Hati Kristus dan kita tinggal di dalam kehangatan hati-Nya; dengan demikian kita berperan serta dalam mewujudkan Kerajaan Allah.

4. Agar tumbuh dalam kasih yang lembut dan rasa hormat serta kemurahan hati yang peka, kita memiliki teladan Kristiani yang sudah pasti untuk direnungkan: yaitu Maria, Bunda Yesus dan Bunda kita, yang selalu memperhatikan Suara Allah dan aneka kebutuhan serta kesulitan-kesulitan anak-anaknya. Maria, didorong oleh belas kasih Allah yang menjadi manusia di dalam dirinya, tanpa memperitungkan dirinya segera bergegas dari Galilea ke Yudea untuk bertemu dan membantu saudarinya Elizabeth. Maria meminta Putera-nya pada pesta perkawinan di Kana ketika ia melihat di sana kekurangan anggur. Dia menyimpan di dalam hatinya, sepanjang peziarahan hidupnya, kata-kata Simeon di usia senja-nya yang meramalkan bahwa sebuah pedang akan menembus jiwanya, dan dengan kekuatan yang tegar berdiri di kaki salib Yesus. Maria mengetahui jalan yang harus ditempuh, dan karena itu ia menjadi ibu bagi semua orang yang sakit dan menderita. Kepadanya kita dapat berpaling dengan yakin dan berbakti kepadanya sebagai anak-anaknya, dengan keyakinan bahwa ia akan menolong kita, mendukung kita dan tidak akan meninggalkan kita. Maria adalah Bunda Kristus yang tersalib dan bangkit: ia berdiri disamping salib-salib kita dan mendampingi kita dalam perjalanan menuju kebangkitan dan kepenuhan hidup.

5. Santo Yohanes, murid yang berdiri bersama Maria di bawah salib, mengantar kita kepada sumber-sumber iman dan kasih, mengantar kita kepada hati Allah yang adalah “kasih” (1Yoh.4:8.16). Ia mengingatkan kita bahwa kita tidak dapat mengasihi Allah bila kita tidak mengasihi saudara dan saudari kita. Mereka yang berdiri bersama dengan Maria di bawah salib, belajar mengasihi seperti yang Yesus lakukan. Salib adalah “kepastian kasih setia yang Allah miliki untuk kita. Kasih yang begitu agung masuk ke dalam dosa kita dan mengampuninya, masuk ke dalam penderitaan kita dan memberi kita kekuatan untuk menanggungnya. Inilah kasih yang masuk ke dalam alam maut untuk mengalahkannya dan untuk menyelamatkan kita… salib Kristus mengundang kita juga untuk membiarkan diri kita dikuasai oleh kasih-Nya, yang mengajar kita selalu memandang orang lain dengan belaskasih dan lemah-lembut, khususnya mereka yang menderita, mereka yang membutuhkan pertolongan” (Jalan Salib Bersama Kaum Muda, Rio de Janeiro, 26 Juli 2013)

Saya mempercayakan Hari Orang Sakit Sedunia Ke-22 ini kepada doa-doa Maria. Saya memohon dia untuk menolong orang yang sakit agar mampu menanggung penderitaan mereka dalam persekutuan dengan Yesus Kristus dan mendukung semua orang yang mempedulikan mereka. Bagi semua orang yang sakit, dan bagi semua karyawan perawat kesehatan dan sukarelawan yang membantu mereka, dengan tulus hati saya memberikan Berkat Apostolik saya.



Dari Vatikan, 6 Desember 2013

Paus Fransiskus

Selasa, 11 Februari 2014 Hari Biasa Pekan V -- Hari Orang Sakit Sedunia

Selasa, 11 Februari 2014
Hari Biasa Pekan V -- Hari Orang Sakit Sedunia
  
Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. -- Mzm 84:11
  

Antifon Pembuka (Mzm 84:5)
  
Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, ya Tuhan, yang memuji-muji Engkau tanpa henti!
  
Doa Pagi

   
Ya Allah, kami sungguh mengakui bahwa tidak ada Allah seperti Engkau yang senantiasa memelihara kesehatan badan kami.Pada hari Orang Sakit Sedunia ini, ya Allah, limpahkanlah rahmat kesembuhan atas mereka yang sakit, baik di rumah maupun di rumah sakit. Pulihkanlah kesehatan mereka sehingga mereka dapat bekerja lagi dan hidup dengan badan yang sehat. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Rumah Allah yang dibangun Raja Salomo sungguh megah. Namun, Salomo menyadari bahwa bukan sekadar tempat yang menyebabkan Allah hadir, melainkan doa-doa yang dipanjatkan dengan rendah hati. Maka hakikat rumah Allah adalah rumah doa (bdk. Mat 21:13)

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (8:22-23.27-30)
 
  
"Engkau telah bersabda, "Nama-Ku akan tinggal di sana." Dengarkanlah permohonan umat-Mu Israel."
   
Pada hari pentahbisan rumah Allah, Raja Salomo berdiri di depan mezbah Tuhan di hadapan segenap jemaah Israel. Ia menadahkan tangannya ke langit, lalu berkata, “Ya Tuhan, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas, dan di bumi di bawah. Engkau memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu. Benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sedangkan langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit pun tidak dapat memuat Engkau, apalagi rumah yang kudirikan ini! Karena itu berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya Tuhan Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba panjatkan di hadapan-Mu pada hari ini! Kiranya siang malam mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, terhadap tempat yang tentangnya Kaukatakan: ‘Nama-Ku akan tinggal di sana’. Dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini. Dan dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israel, yang mereka panjatkan di tempat ini; dengarkanlah dari tempat kediaman-Mu di surga; dan apabila Engkau mendengarnya maka Engkau akan mengampuni.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Ayat. (Mzm 84:3.4.5.10.11)
1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung laying-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Lihatlah kami, ya Allah, perisai kami, pandanglah wajah orang yang Kauurapi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Condongkanlah hatiku kepada perintah-Mu, ya Allah dan kurniakanlah hukum-Mu kepadaku.

Teguran Yesus kepada orang-orang Farisi dan ahli Taurat sangat mengejutkan. Adat istiadat yang menggeser sabda Allah harus segera dievaluasi, karena adat istiadat itulah yang menjauhkan hati mereka dari Allah. Seberapa baikpun adat, itu tetap perintah manusia, bukan sabda Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:1-13)
  
"Kamu akan mengabaikan perintah Allah untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
  
Pada suatu hari serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka melihat beberapa murid Yesus makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Sebab orang-orang Farisi – seperti orang-orang Yahudi lainnya – tidak makan tanpa membasuh tangan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat-istiadat nenek moyang. Dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas tembaga. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada Yesus, “Mengapa murid-murid-Mu tidak mematuhi adat-istiadat nenek moyang kita? Mengapa mereka makan dengan tangan najis?” Jawab Yesus kepada mereka, “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadat kepada-Ku, sebab ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat-istiadat manusia.” Yesus berkata kepada mereka, “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat-istiadatmu sendiri. Karena Musa telah berkata: ‘Hormatilah ayahmu dan ibumu!’ Dan: ‘Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati’. Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapa atau ibunya: ‘Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk kurban, yaitu persembahan kepada Allah’, maka kamu membiarkan dia untuk tidak lagi berbuat sesuatu pun bagi bapa atau ibunya. Dengan demikian sabda Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat-istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan!”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Yesus mengkritik orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat sebagai orang munafik. Hal itu terjadi karena mereka lebih mementingkan hukum manusia daripada hukum Tuhan. Mereka lebih mengutamakan penghayatan-penghayatan lahiriah semata tanpa melihat nilai indah di dalamnya. Kita juga diundang oleh Yesus untuk melihat nilai yang lebih dalam, bukan hanya sekadar taat buta kepada hukum dan adat-istiadat manusia.

Doa Malam

Tuhan Yesus, ingatkan dan sadarkanlah kami agar kami memuliakan Engkau tidak hanya di bibir, sedangkan hati kami jauh dari pada-Mu. Ampunilah segala kesalahan kami dan limpahkanlah damai-Mu sepanjang istirahat kami malam ini. Amin.


RUAH

Santa Skolastika


Senin, 10 Februari 2014 Peringatan Wajib Sta. Skolastika, Perawan

Senin, 10 Februari 2014
Peringatan Wajib Sta. Skolastika, Perawan
  
“Skolastika, saudari St. Benediktus yang telah disucikan kepada Allah sejak masih muda belia, punya kebiasaan mengunjungi saudaranya setahun sekali” (St. Gregorius Agung)

  
Antifon Pembuka (Mzm 15:5-6)

Tuhan Engkaulah milik pusaka dan warisanku, dalam tangan-Mulah nasibku. Tanah permai akan menjadi bagianku, milik pusakaku menyenangkan hatiku.

Doa Pagi


(+) Allah Bapa yang Mahakuasa, penuhilah jiwaku dengan kemuliaan-Mu yang besar. Tinggallah di pusat jiwaku selamanya. Buatlah aku mampu menyucikan diri, agar Engkau suka tinggal dalam jiwaku dan jiwaku bersukaria bersama-Mu. Jangan biarkan kesibukan dunia menyita perhatianku akan kehadiran-Mu yang harum semerbak mewangi. Aku ingin selalu tinggal bersama-Mu di kenisah jiwaku tempat Engkau bersemayam seperti Engkau suka tinggal di dalam jiwa puteri-Mu, St. Skolastika. (+) Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (8:1-7.9-13)
    
"Imam-imam membawa tabut perjanjian ke tempat mahakudus dan datanglah awan memenuhi rumah Tuhan."
     
Setelah Rumah Allah selesai dibangun, Raja Salomo memerintahkan para tua-tua Israel dan semua kepala suku, yakni para pemimpin keluarga Israel, berkumpul di hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian Tuhan dari kota Daud, yaitu Sion. Maka pada hari raya di bulan Etanim, yakni bulan ketujuh, berkumpullah di hadapan Raja Salomo semua orang Israel. Setelah semua tua-tua Israel datang, imam-imam mengangkat tabut itu. Mereka mengangkut tabut Tuhan dan Kemah Pertemuan serta segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; Semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi. Sedang Raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu, dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya. Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian Tuhan itu ke tempatnya, yakni di ruang belakang rumah itu, di tempat mahakudus, tepat di bawah sayab kerub-kerub. Sebab kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungan dari atas. Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh batu yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb, yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian yang diadakan Tuhan dengan orang-orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir. Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, turunlah awan memenuhi rumah Tuhan, sehingga oleh karena awan itu, imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian, sebab kemuliaan Tuhan memenuhi rumah itu. Pada waktu itu berkatalah Salomo, “Tuhan telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman. Sekarang aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bangunlah, ya Tuhan, dan pergilah ke tempat peristirahatan-Mu.
Ayat. (Mzm 132:6-7.8-10)
1. Dengarlah! Kami dengar tabut itu ada di Efrata, kami telah mendapatinya di padang Yaar. “Mari kita pergi ke tempat kediaman-Nya, dan sujud menyembah pada tumpuan kaki-Nya.”
2. Bangunlah, ya Tuhan, dan pergilah ke tempat peristirahatan-Mu, Engkau serta tabut kekuasaan-Mu! Biarlah imam-imam-Mu berpakaian kebenaran, dan biarlah bersorak-sorai orang-orang yang Kaukasihi! Demi Daud, hamba-Mu, janganlah Engkau menolak orang yang Kauurapi!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Yesus mewartakan Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:53-56)
  
"Semua orang yang menjamah Yesus, menjadi sembuh."
   
Pada suatu hari Yesus dan murud-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. Ke mana pun Yesus pergi, - ke desa-desa, ke kota-kota atau ke kampung-kampung, - orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamahnya menjadi sembuh.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Yustin ditinggal mati ayahnya ketika dia berumur sembilan tahun. Ibunya yang masih cantik menikah lagi dengan pria yang tidak baik. Tidak jarang Yustin diperlakukan secara kasar oleh ayah tirinya. Tatkala mengalami kesedihan, dia lari ke makam ayahnya untuk mengadu dan menangis. Setelah beberapa lama dia berlutut dan menyentuh gundukan makam ayahnya itu, dia merasa lega dan kuat lagi untuk menjalani hidup sehari-hari. Baginya, kuburan sang ayah menjadi tempat khusus untuk mengungkapkan kerinduan dan cintanya kepada sang ayah, dan itu menguatkan hidupnya.

Manusia adalah makluk tanda. Segala sesuatu diungkapkan dengan tanda, dan juga membutuhkan tanda untuk berkomunikasi dengan ”yang lain”. Salomo membuat Bait Allah untuk menyimpan Tabut Perjanjian yang bertuliskan 10 Perintah Allah. Umat Israel merasa dikuatkan oleh kehadiran Tabut itu karena yakin bahwa Yahwe tinggal di situ untuk selama-lamanya. Bait Allah dan Tabut Perjanjian menjadi tempat khusus untuk perjumpaan antara umat dan Yahwe. Tuhan Yesus adalah kemah Allah. Kehadiran Allah yang Mahakuasa dan penuh belaskasih nyata dalam kehadiran-Nya maka dimanapun Dia ada di situ banyak orang sakit disembuhkan.

Allah bisa hadir di mana-mana. Namun, manusia membutuhkan tempat khusus bagi Yang Mahakudus. Gereja dan tempat ziarah adalah tempat khusus untuk Yang Mahakudus. Di sana kita bisa berdoa dengan lebih khyusuk. Sakramen Mahakudus adalah tempat kehadiran Allah secara khusus, tempat kita bisa menyembah Dia secara lebih khusuk. Hari Minggu adalah hari yang khusus untuk merayakan iman akan wafat dan kebangkitan Tuhan dalam Ekaristi. Dengan mengkhususkan waktu untuk berdoa di tempat yang khusus itu kuasa dan kasih Allah semakin kita rasakan dan pengalaman khusus inilah yang menyucikan hidup kita.

Tuhan Yesus, kuatkan imanku dan doronglah aku untuk senantiasa memberi waktu yang khusus untuk berelasi dengan Engkau yang Mahakudus sehingga aku semakin menemukan sukacita yang berasal daripada-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

Kobus: Garam Asin vs Garam Tawar


Minggu, 08 Februari 2014 Hari Minggu Biasa V

Minggu, 08 Februari 2014
Hari Minggu Biasa V
   
“Kamu adalah terang dunia. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga." (Mat 5:14.16)

Antifon Pembuka (Mzm 95:6-7)
   
Marilah bersujud dan menyembah, berlutut di hadapan Tuhan, Pencipta kita, sebab Dialah Allah kita.
 
Venite adoremus Deum,
et procidamus ante Dominum:
ploremus ante eum, qui fecit nos:
quia ipse est Dominus Deus noster.
Venite exsultemus Domino:
iubilemus Deo salutari nostro.
Gloria Patri...

Doa Pagi

Ya Allah, peliharalah senantiasa keluarga-Mu dengan kasih sayang. Karena hanya rahmat-Mu yang menjadi dasar harapan dan andalan kami, maka jagailah kami selalu dalam perlindungan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (58:7-10)
 
  
"Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, maka terangmu akan terbit dalam gelap."
 
Beginilah firman Tuhan Allah, “Aku menghendaki supaya engkau membagi-bagikan rotimu kepada orang yang lapar, dan membawa ke rumahmu orang-orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah laksana fajar, dan luka-lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan di depanmu dan kemuliaan Tuhan menjadi pengiringmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil Tuhan dan Ia akan menjawab; engkau akan berteriak minta tolong, dan Ia akan berkata, ‘Ini Aku!’ Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu, dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah; apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, dan memuaskan hati orang yang tertindas, maka terangmu akan terbit dalam gelap, dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 859
Ref. Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gulita.
Ayat. (Mzm 112:4-5.6-7.8a.9; Ul: 4a)
1. Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gelap Ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya.
2. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan pada Tuhan.
3. Hatinya teguh, ia tidak takut, ia murah hati, orang miskin diberinya derma. Kebajikan tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 2:1-5)
  
"Aku mewartakan kepadamu kesaksian Kristus yang tersalib."
  
Saudara-saudara, ketika aku datang kepadamu, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa pun di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Aku pun datang kepadamu dalam kelemahan, dengan sangat takut dan gentar. Baik ajaran maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, melainkan dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya imanmu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah terang dunia, sabda Tuhan. Barangsiapa mengikuti Aku, ia mempunyai terang hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:13-16)
 
"Kamu adalah garam dunia."
 
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak-injak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagi pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu yang di surga.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Bahan baku garam adalah natrium clorida (NaCl), yang dihasilkan oleh air laut dan dapat membuat rasa asin. Walau garam sangat dibutuhkan tubuh, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan akan menyebabkan hipertensi (tekanan darah tinggi). Fungsi garam yang utama adalah sebagai bumbu. Selain itu, juga sering digunakan untuk mengawetkan makanan.

Hari ini, Yesus menunjukkan fungsi 'rohani' garam, yakni sebagai gambaran jati diri orang-orang kristiani. Hakikat orang Kristen adalah garam. Di mana-mana, dia harus menjadi BUMBU, bukan MENU. Di mana pun berada, orang-orang Kristen harus menjadi "rasa utama" dalam masyarakat. Yang tidak bisa memerankan hal tersebut, memang tidak ada lagi gunanya, selain dibuang dan diinjak orang (ayat.13). Orang Kristen dihargai kehadirannya, jika berperan utama dalam segala bidang, tanpa mau menonjolkan dirinya sebagai "Menu". Ingatlah, bahwa orang Kristen itu bumbu! Namun, bumbu yang utama. Dengan kata lain, kehadiran orang Kristen harus bisa dirasakan, sehingga ketidakhadirannya merupakan suatu kehilangan bagi masyarakat sekitar.

Sekadar refleksi tambahan tentang garam: Jika garam juga berfungsi sebagai pengawet makanan, mungkin maksud Yesus adalah orang Kristen harus menjadi penjaga tradisi yang baik, agar tidak "membusuk" oleh aneka perubahan yang belum jelas. Bukankah banyak orang yang hanya mengobrak-abrik tradisi yang baik, tanpa mampu membuat tradisi yang lebih baik; tetapi malah merusaknya? Nah, orang-orang Kristen adalah garda utama penjaga tradisi yang baik.

Hal kedua yang dikatakan Yesus adalah terang dunia. Orang Kristen adalah terang dunia! Dia adalah pribadi pencerah, yakni orang-orang yang membawa pencerahan bagi dunia. Jika siang menjadi pencerah bagai matahari; dan jika malam menjadi pencerah bagaikan bulan. Orang-orang Kristen harus mampu menjadi pencerah; dan berani tampil, bukan mengurung diri di kamar dengan idealisasinya sendiri (bdk. ay. 15). Tampilnya orang Kristen di tengah masyarakat, bukan sekadar demi "penampilan", melainkan agar masyarakat sekitar melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Allah. Orang Kristen harus menjadi pendorong utama bagi setiap orang untuk menjadi abdi Allah.
CAFE ROHANI

Sabtu, 08 Februari 2014 Hari Biasa Pekan IV

Sabtu, 08 Februari 2014
Hari Biasa Pekan IV

“Bunda Maria, lindungi aku, anakmu! Aku berjanji akan memperbaiki hidupku dan menyerahkan diriku seutuhnya kepadamu” (St. Hieronimus Emilianus)

Antifon Pembuka (Mzm 119:10-11)

Dengan segenap hati aku mencari Engkau, jangan biarkan daku menyimpang dari perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah berkenan menganugerahkan kebijaksanaan sejati kepada Raja Salomo karena ketulusannya. Kami pun telah Kauberi anugerah besar, kebijaksanaan yang sempurna, yaitu Yesus Kristus yang senantiasa hadir dalam Ekaristi. Terimalah rasa syukur dan pujian kami melalui persembahan hidup kami hari ini. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin. 
    
Ketika ditawari Tuhan untuk meminta, Raja Salomo yang masih belia meminta hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi dengan tepat, dan kemampuan untuk dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat. Tuhan sungguh berkenan akan permohonan Raja Salomo. Dari doa permohonannya, seseorang dikenal isi hatinya.

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (3:4-13)

Pada suatu hari Raja Salomo pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan kurban sebab di situlah bukit pengurbanan yang paling besar; seribu kurban bakaran ia persembahkan di atas mezbah itu. Di Gibeon itu Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Bersabdalah Allah, “Mintalah apa yang kauharapkan dari pada-Ku!” Lalu Salomo berkata, “Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau! Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini. Sekarang, ya Tuhan, Allahku, Engkau telah mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. Kini hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan tepat, dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” Tuhan sangat berkenan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. Maka bersabdalah Allah kepada Salomo, “Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu! Sungguh, Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau pun takkan bangkit seseorang seperti engkau. Namun yang tidak kauminta pun akan Kuberikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorang pun seperti engkau di kalangan raja-raja.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ajarkanlah ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:9-14)
1. Bagaimana kaum muda mempertahankan hidupnya tanpa cela? Dengan mengamalkan firman-Mu.
2. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
3. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
4. Terpujilah Engkau, ya Tuhan; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
5. Dengan bibirku aku menceritakan segala hukum yang Kauucapkan.
6. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.

Kesibukan yang padat menuntut waktu istirahat. Yesus merencanakan pergi ke tempat sunyi, sendirian dan beristirahat. Namun tuntutan untuk istirahat luluh oleh rasa belas kasih yang intens akan kehausan rohani umat yang mencari-Nya. Waktu pribadi tak harus diterapkan secara kaku, bukan?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:30-34)

Pada waktu itu Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan tugas itu mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!” Memang begitu banyaknya orang yang datang dan pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah menahului Yesus. Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus mengajak para murid-Nya untuk pergi ke tempat yang sunyi supaya mereka sendirian. Dia mau bercakap-cakap dan mengajar banyak hal kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Ajaran-Nya berkaitan dengan kuat kuasa-Nya untuk melakukan mukjizat dan semuanya itu mendatangkan rasa kagum dari orang banyak. Hati Yesus tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak. Yesus tahu bahwa mereka membutuhkan seorang gembala. Kita pun diundang untuk selalu datang kepada Yesus dan mendengarkan pengajaran-Nya.

Doa Malam

Bimbinglah kami, ya Tuhan Yesus, dalam memilih prioritas hidup agar mampu memberi tempat utama untuk kehadiran-Mu dan berani melepaskan belenggu-belenggu cinta diri. Berilah istirahat yang tenang pada malam ini ya Tuhan, dan hantarkan kami kepada hari baru besok. Amin. 

RUAH

Jumat, 07 Februari 2014 Jumat Pertama --- Hari Biasa Pekan IV

Jumat, 07 Februari 2014
Jumat Pertama --- Hari Biasa Pekan IV
 
“Setiap perbuatan Kristus merupakan kebanggaan dari Gereja Katolik, tetapi kebanggaan yang paling besar adalah salib” (St. Sirilus dari Yerusalem)

 
Antifon Pembuka (Mzm 18:17.50)
 
Tuhan hidup! Terpujilah gunung batuku! Mulialah Allah Penyelamatku! Aku mau meyakinkan syukur bagi-Mu, ya Tuhan, aku mau menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.
 
Doa Pagi


Tuhan, Engkau sungguh mencintai kami. Rezeki yang cukup telah kami terima, kesehatan yang baik tetap kami rasakan. Tuhan, buatlah agar kami mampu mempertanggungjawabkan pemberian-Mu ini sehingga kemuliaan-Mu yang bekerja dalam hidup kami dapat kami pancarkan lewat pengabdian kami sehari-hari. Amin.

Tuhan Sang Pencipta menjadi asal dan tujuan akhir hidup manusia. Manusia tidak mampu hidup dengan mengandalkan kekuatan sendiri. Kuasa Tuhan selalu turut terlibat dalam hidup dan perjuangan manusia. Sebaliknya, manusia juga mesti terus melibatkan Tuhan dalam seluruh hidupnya. Akhirnya, ia akan selalu menikmati sukacita hidupnya dalam kuasa Tuhan.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (47:2-11)
 
  
"Dengan segenap hati Daud memuji-muji Tuhan dan mengungkapkan kasihnya kepada Sang Pencipta."
   
Seperti lemak disendirikan untuk kurban penghapus dosa, demikianlah Daud dipungut dari orang-orang Israel. Singa dipermainkan olehnya seolah-olah kambing jantan saja, dan beruang seakan-akan hanyalah anak domba. Bukankah di masa mudanya ia membunuh seorang raksasa dan mengambil nista dari bangsanya dengan melemparkan batu dari pengumban dan mencampakkan kecongkakan Goliat? Karena berseru kepada Tuhan Yang Mahatinggi, yang memberikan kekuatan kepada tangan kanannya, maka Daud merebahkan orang yang gagah dalam pertempuran, sedangkan tanduk bangsanya ia tinggikan. Itulah sebabnya ia disanjung-sanjung karena “laksaan” dan dipuji-puji karena berkat-berkat dari Tuhan, ketika mahkota mulia dipersembahkan kepadanya. Sebab ia membasmi segala musuh di sekelilingnya, dan meniadakan orang-orang Filistin, lawannya, serta mematahkan tanduk mereka hingga hari ini. Dalam segala tindakannya Daud menghormati Tuhan, dan dengan kata sanjungan kepada Yang Kudus, Yang Mahatinggi. Ia bernyanyi-nyanyi dengan segenap hati, dan mengungkapkan kasihnya kepada Sang Pencipta. Di depan mezbah ditaruhnya kecapi, dengan bunyinya ia memperindah lagu dan kidung. Ia memberikan kemeriahan kepada segala perayaan, dan hari-hari raya diaturnya secara sempurna. Maka orang memuji-muji Nama Tuhan yang kudus, dan mulai pagi-pagi benar suara orang bertalu-talu di tempat kudus-Nya. Tuhan mengampuni segala dosanya serta meninggikan tanduknya untuk selama-lamanya. Tuhan menjanjikan kerajaan yang lestari, dan menganugerahkan kepadanya takhta yang mulia di Israel!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Muliakanlah Allah, penyelamatku.
Ayat. (Mzm 18:31.47.50.51)
1. Jalan Allah itu sempurna, janji Tuhan adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
2. Tuhan itu hidup! Terpujilah Gunung Batuku dan mulialah Allah Penyelamatku! Maka aku akan menyanyikan syukur bagi-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan; aku mau menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.
3. Tuhan mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya; Ia menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya, yakni Daud dan anak cucunya, untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya. Alleluya.

Orang kudus telah menikmati kebahagiaan bersama para malaikat di surga. Mereka telah menjadi saksi karya keselamatan Allah dalam diri Yesus Kristus, Putra-Nya. Mereka membela imannya dengan mengurbankan jiwa dan raganya. Yohanes Pembaptis berani menyuarakan kebenaran Allah. Ia mengingatkan orang untuk melakukan yang benar sesuai kehendak Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:14-29)
  
"Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, kini bangkit lagi."
    
Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya memang sudah terkenal, dan orang mengatakan, “Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati, dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia.” Yang lain mengatakan, “Dia itu Elia!” Yang lain lagi mengatakan, “Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu.” Waktu Herodes mndengar hal itu, ia berkata, “Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan kini bangkit lagi.” Memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. Karena Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengar Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk para pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu puteri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka raja berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!” Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena segan terhadap tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu dalam sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Dalam Injil hari ini ada dua tokoh kontras, yaitu Yohanes Pembaptis dan Raja Herodes. Yohanes setia memegang kebenaran dan tidak takut menyampaikan kebenaran walau beresiko tinggi.

Dari mana sumber kekuatan itu? Sementara Raja Herodes, pribadi yang labil, mudah ditiup angin sehingga terombang-ambing. Di satu sisi dia mengagumi Yohanes dan mengakui bahwa Yohanes benar, tetapi di lain pihak, dia ingin pujian dan tidak mau dikritik. Demi menjaga nama baiknya, dia membunuh tokoh yang dikaguminya.

Kitab Sirakh mengingatkan kita bahwa Daud menjadi luar biasa hebat karena diurapi oleh Allah. Yohanes Pembaptis menjadi teguh dan mantap hidupnya karena dia melakukan matiraga, prihatin, bertapa dan senantiasa setia pada suara hatinya. Hidup kita akan tenang, damai dan berani menghadapi aneka tantangan, masalah serta kerapuhan diri kalau sumber kekuatan itu dari Allah yang bertakhta dalam hati kita. Hanya dengan askese, disiplin dalam berdoa dan merayakan Ekaristi serta latihan rohani lainnya, kita bisa memelihara sumber kekuatan ilahi sehingga kita tetap setia kepada kebenaran dan tidak jatuh pada gengsi dan kesombongan.

Tuhan Yesus, tariklah aku ke tempat yang lebih dalam, yaitu hati-Mu sendiri sumber kekuatan sejati sehingga saya tidak terombang-ambing oleh godaan dari luar dari keinginan spontan serta haus pujian. Amin.
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

Katekese: Yang Ideal, Bukan Utopia

Beato Yohanes Paulus II menulis Amanat Apostolik Familiaris Consortio (Persekutuan Keluarga). Di dalamnya dijelaskan posisi keluarga kristiani, khususnya tentang makna-peran perkawinan dan di keluarga di dunia modern. Dokumen yang secara resmi diumumkan pada 22 November 1981 ini menegaskan kembali Konstitusi Pastoral tentang Gereja di dunia modern (Gaudium et Spes). Singkatnya, Gereja ingin mendorong keluarga-keluarga kristiani, agar menjadi keluarga ideal pada zaman ini. Yang ideal adalah cita-cita yang hendak dicapai, bukan sekadar utopia belaka.  

    Ideal berarti: Pertama, hidup seturut jati dirinya. Jati diri keluarga ditemukan dalam rencana Allah Pencipta dan Penebus (FC, 17). Allah mencipta karena cinta. Allah menebus karena cinta. Hakikat dan peranan keluarga memiliki keunikan yang tak mungkin tergantikan oleh media secanggih apa pun, yakni cinta kasih. Keluarga lahir dari cinta kasih Allah sendiri, yang ikatannya bagaikan Roh Kudus yang mengikat cinta kasih Bapa dan Putra. Inilah perwujudan keterlibatan Allah dalam lembaga perkawinan, yakni cinta kasih. Maka, keluarga memiliki tugas perutusan untuk menjaga, mengajarkan dan menghayati cinta kasih itu. Keluarga adalah sekolah cinta kasih. Dari akar keluargalah, anak-anak belajar mencintai. Gaudium et Spes, 48 menegaskan bahwa keluarga merupakan gambaran dan partisipasi cinta kasih antara Kristus dan Gereja.  

     Kedua, berpegang teguh pada janji perkawinan. Allah sendirilah pencipta perkawinan (GS, 48). Maka, pria dan wanita, yang dalam janji perkawinan telah menjadi 'bukan lagi dua, melainkan satu daging' (Mat 19:6) hendaknya saling bekerjasama, membantu dan melayani berdasarkan ikatan mesra antar pribadi untuk saling berserah diri. Kristus sendiri menjadi Mempelai Gereja menyambut pasangan suami istri dengan berkat-Nya, tinggal dalam keluarga dan menyerahkan diri untuk keluarga (dalam keluarga kudus di Nazaret), supaya mereka diteguhkan dan dibantu dalam tugas yang luhur sebagai ayah-ibu. Pasangan suami istri hendaknya saling menguduskan, dengan meresapi serta menghayati iman, harapan dan cinta kasih. Tugas orang tua juga memberikan pendidikan agama kepada anak-anak mereka. Anak-anak memiliki kewajiban membantu orang tua, khususnya pada saat-saat kesulitan dan kesepian usia lanjut. Akhirnya, mesti dihidupkan dan dibiasakan berbagi kekayaan rohani (sharing) dengan keluarga-keluarga lain dalam kebesaran jiwa. 

 Ketiga, memiliki hubungan yang intensif (FC, 15). Di dalam kehidupan keluarga inti, sangat penting menghidupi hubungan pribadi (personal) antar-pasangan suami istri, orang tua dan anak, saudara-saudari sekandung. Hubungan yang intensif dan personal itu tidak saja dimotivasi dan dihidupi secara manusiawi, tetapi juga secara Ilahi. Dengan demikian, keluarga diangkat dan disucikan menjadi keluarga Allah, yakni Gereja. Dokumen tersebut menegaskan bahwa keluarga merupakan Gereja Mini (Ecclesiola) atas dasar Sakramen Baptis yang membawa kelahiran kembali, berkat daya kuasa penebusan, wafat dan kebangkitan Krisuts. Dengan demikian, anak-anak yang lahir dari buah kasih pasangan suami istri juga harus dibaptis dan dididik secara Katolik, sehingga hubungan atas dasar ikatan iman tetap terjamin. 

 Keempat, menghidupi nilai-nilai luhur perkawinan (GS, 47). Kesucian martabat perkawinan disuramkan oleh poligami, perceraian, percintaan bebas (selingkuh). Selain itu, nilai-nilai luhur yang menjadikan perkawinan sungguh bermartabat masih dicemari oleh sikap egois, gila kenikmatan dengan ulah-ulah yang tak pantas dalam hubungan pasangan suami istri (intimitas). Kondisi tersebut diperparah oleh kondisi sosial, ekonomi, dan psikologis rentan dalam zaman yang serba permisif ini. Keluarga bisa kehilangan suasana rukun dan damai, karena pengaruh keadaan lingkungan sosial yang kurang kondusif, atau kondisi ekonomi keluarga secara keseluruhan, atau bahkan pengaruh labilitas psikologis para anggotanya. 

 Untuk itu sangatlah penting mempertahankan kerukunan dan kegembiraan di dalam keluarga, sebab keselamatan tak dapat dilepaskan dengan upaya-upaya semacam itu.

Ditulis oleh: Adrian Pristio, O.Carm (Cafe Rohani Edisi Januari 2014)

Kamis, 06 Februari 2014 Peringatan Wajib St. Paulus Miki, dkk, Martir

Kamis, 06 Februari 2014
Peringatan Wajib St. Paulus Miki, dkk, Martir

“Tidak ada jalan lain untuk mencapai kesempurnaan di luar jalan orang Kristiani” (St. Paulus Miki)

Antifon Pembuka

Para kudus bergembira di surga, sebab mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, sehingga kini bersukaria selamanya.

Doa Pagi

Allah, Bapa yang Maharahim, syukur dan terima kasih atas anugerah orang tua yang telah memberi teladan dan segala bekal hidup setia dan takwa di hadirat-Mu. Bantulah kami dengan rahmat-Mu agar dapat tetap setia memelihara harta warisan rohani tersebut sampai ajal kami tiba. Kuatkanlah pula iman kami bila suatu saat kami menghadapi tantangan untuk bersaksi seperti St. Paulus Miki dan kawan-kawannya. Amin.

Setelah 40 tahun memerintah, Raja Daud mangkat. Sebelum mangkat, dari pergulatan imannya, Daud menasihati Salomo, penggantinya. Karena hanya sabda Allah yang kekal, maka kerajaan juga bisa kekal, jika menjadi lembaga yang menjamin pelaksanaan sabda Allah. Nanti, kita tahu bahwa sabda Allah tersebut menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus, keturunan Daud.

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (2:1-4,10-12)

Saat kematian Daud sudah mendekat. Pada suatu hari ia berpesan kepada Salomo, anaknya, “Aku ini akan mengakhiri perjalananku yang fana. Maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah kesatria. Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa. Semoga dengan demikian engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju, dan semoga Tuhan menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel. Kemudian Daud mendapat istirahat bersama-sama nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud. Jadi Daud memerintah orang Israel selama empat puluh tahun; di Hebron ia memerintah tujuh tahun, dan di Yerusalem tiga puluh tiga tahun. Kemudian Salomo duduk di atas takhta Daud, ayahnya, dan menjadi kokohlah kerajaannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, Engkau menguasai segala-galanya.
Ayat. (1Taw 29:10.11ab.11d-12a.12bcd)
1. Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allahnya bapa kami Israel, dari sediakala sampai selama-lamanya.
2. Ya Tuhan, milik-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya segala-galanya yang ada di langit dan di bumi!
3. Ya Tuhan, milik-Mulah kerajaan. Engkaulah yang tertinggi melebihi segala-galanya. Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu.
4. Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya. Dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan, dalam tangan-Mulah kuasa untuk memperluas dan memperkokoh kerajaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Percayalah kepada Injil.

Dengan aneka persyaratannya, Yesus mengutus para murid pergi berdua-dua. Berita pertobatan, ternyata menjadi efektif jika disertai dengan keteguhan untuk mengusir kejahatan, dan penyembuhan orang sakit. Inilah misi Injili.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:7-13)

Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, kecuali tongkat; roti pun tidak boleh dibawa, demikian pula bekal dan uang dalam ikat pinggang; mereka boleh memakai alas kaki tetapi tidak boleh memakai dua baju. Kata Yesus selanjutnya kepada murid-murid itu, “Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu, dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang ada di kakimu sebagai peringatan bagi mereka.” Mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak, dan menyembuhkan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus mengutus para murid-Nya untuk pergi berdua-dua. Dua dipertimbangkan lebih baik daripada satu. Karena jika satu jatuh, rekannya akan membantu untuk mengangkatnya. Mereka melakukan banyak mukjizat. Kita pun juga diutus Yesus. Kesuksesan sebuah prutusan pertama-tama adalah percaya akan kuat kuasa Allah sendiri, mengandalkan hanya Allah semata. Selain itu, keberhasilan pewartaan ditunjukkan dengan kerja sama antar sesama rekan pewarta. St. Paulus Miki dan kawan-kawannya telah melakukannya.

Doa Malam

Tuhan Yesus, semoga kami tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang telah Kauberikan kepada kami untuk menjadi utusan-Mu di tengah-tengah dunia yang semakin menantang iman Kristiani kami. Hanya Engkaulah yang menjadi bekal dan kekuatan sepanjang hidup kami. Amin. 

RUAH

Rabu, 05 Februari 2014 Peringatan Wajib Sta. Agata, Perawan dan Martir

Rabu, 05 Februari 2014
Peringatan Wajib Sta. Agata, Perawan dan Martir

Engkau melihat hatiku dan Engkau mengetahui kerinduanku. Hanya Engkau saja yang boleh memilikiku, oleh sebab aku sepenuhnya adalah milik-Mu. (Sta. Agata)

 
Antifon Pembuka
  
Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita yang bernyala.
 
Doa Pagi


Allah yang Maha Penyayang, bimbinglah kami hari ini dalam merencanakan pekerjaan. Arahkanlah niat kami pada jalan-jalan ketetapan-Mu agar tidak hanya mengandalkan kekuatan kami sendiri dan lupa akan campur tangan-Mu serta kehadiran-Mu pada setiap langkah hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Hasil sensus: Ada 1.300 pria di Israel dan Yehuda yang bisa memegang pedang. Rupanya, Raja Daud mengadakan sensus demi kepentingan militer, karena menyadari kerajaannya mulai goyah. Daud lupa, bahwa Raja umat terpilih adalah Allah sendiri. Sanksinya: Malapetaka tak bisa dihindari!

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (24:2.9-17)


Sekali peristiwa, Raja Daud berkata kepada Yoab dan para panglima tentara yang bersama-sama dengan dia, katanya, "Jelajahilah segenap suku Israel dari Dan sampai Bersyeba; adakanlah pendaftaran di antara rakyat, supaaya aku tahu jumlah mereka." Lalu Yoab memberitakan kepada raja hasil pendaftaran rakyat. Orang Israel ada delapan ratus ribu pria yang dapat memegang pedang; dan orang Yehuda ada lima ratus ribu. Tetapi berdebar-debarlah hati Daud, setelah ia menghitung rakyat. Maka berkatalah Daud kepada Tuhan, "Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini! Maka sekarang, Tuhan, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh." Setelah Daud bangun pada waktu pagi, datanglah sabda Tuhan kepada Nabi Gad, pelihat Daud, demikian, "Pergilah, katakanlah kepada Daud: Beginilah sabda Tuhan: Tiga perkara Kuhadapkan kepadamu; pilihlah salah satu daripadanya, maka Aku akan menimpakan kepadamu." Kemudian datanglah Gad kepada Daud, memberitahukan kepadanya dengan berkata, "Pilihlah dari ketiga bencana ini: Akan terjadi tiga tahun kelaparan di negerimu? Atau engkau melarikan diri tiga bulan lamanya dari lawanmu, sementara mereka itu mengejar engkau? Atau, akan terjadi tiga hari penyakit samapr di negerimu? Sekarang, pikirkanlah dan pertimbangkanlah, jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang Mengutus aku." Lalu berkatalah Daud kepada Gad, "Sangat susah hatiku! Biarlah kiranya kita jatuh ke dalam tangan Tuhan, sebab besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia." Jadi Tuhan mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel dari pagi hari sampai waktu yang ditetapkan. Maka matilah dari antara bangsa itu, dari Dan sampai Bersyeba, tujuh puluh ribu orang. Ketika malaikat mengacungkan tangannya ke Yerusalem untuk memusnahkannya, menyesallah Tuhan karena malapetaka itu, lalu Ia bersabda kepada malaikat yang mendatangkan kemusnahan kepada bangsa itu, "Cukup! Turunkanlah sekarang tanganmu itu." Waktu itu malaikat Tuhan itu ada dekat tempat pengirikan Arauna, orang Yebus. Ketika melihat malaikat yang tengah memusnahkan bangsa itu, berkatalah Daud kepada Tuhan, "Sungguh, aku telah berdosa, dan telah membuat kesalahan! Tetapi domba-domba ini, apakah yang mereka lakukan? Biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, ampunilah semua dosa kesalahanku.
Ayat. (Mzm 32:1-2.5-7)

1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, "Aku akan menghadap Tuhan." Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi ia tidak akan terlanda.
4. Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan. Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.

Dengan penuh rasa heran, Yesus mencermati bahwa seorang nabi tidak dihormati di tempat asalnya dan di antara kaum keluarganya sendiri. Mereka sulit percaya kepada Yesus, karena merasa tahu persis latar belakang-Nya. Kita diingatkan pada kisah "Pohon Pengetahuan" (Bdk Kej 1) yang kadang malah bisa mencelakakan!


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:1-6)

Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mukjizat-mukjizat yang demikian, bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Maka Yesus tidak mengadakan satu mukjizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Yesus ditolak oleh orang-orang sekampung-Nya sendiri. Adalah kebiasaan Yahudi membandingkan seseorang sebagai anak dari ayahnya. Dengan demikian, "anak Maria" dimaksudkan sebagai sebuah penghinaan. Kuasa Yesus untuk mengadakan mukjizat tidak menjadi efektif karena ketidakpercayaan mereka. Kita diundang untuk memiliki iman kepada Yesus. Bila kita memiliki iman, kita mampu melihat mukjizat Tuhan terjadi dalam kehidupan kita, kendati kecil dan sederhana di mata kita. Sta. Agata pasti telah mengalaminya.

Doa Malam


Tuhan Yesus, Guru kesempurnaan, semua yang telah kami kerjakan hari ini kami haturkan kepada-Mu sebagai persembahan kami yang jauh dari sempurna. Kami hendak belajar dari-Mu sendiri bagaimana menerima dan menanggung cela, kritik dan cercaan orang lain atas usaha dan karya kami. Peliharalah dan kuatkanlah semangat dan kesabaran kami. Amin. 
 

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy