| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 02 Mei 2014 Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja

Jumat, 02 Mei 2014
Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja 
[Jumat Pertama dalam Bulan]
           
Bidah-bidah pertama kurang mengakui ke-Allah-an Kristus daripada kemanusiaan-Nya yang benar [Doketisme gnostis]. Sudah sejak waktu para Rasul, iman Kristen menegaskan inkarnasi benar dari Putra Allah, yang "datang mengenakan daging" Bdk. 1 Yoh 4:2-3; 2 Yoh 7.. Tetapi dalam abad ke-3 Gereja sudah harus menegaskan, dalam konsili yang berkumpul di Antiokia melawan Paulus dari Samosata, bahwa Yesus Kristus adalah Putra Allah menurut kodrat-Nya dan bukan melalui adopsi. Dalam Kredonya konsili ekumenis pertama tahun 325, Konsili Nikea, mengakui, bahwa Putra Allah "dilahirkan, bukan dijadikan, sehakikat (homousios) dengan Bapa". Ia menghukum Arius, yang menyatakan bahwa "Putra Allah ada dari ketiadaan" (DS 130) dan "dari substansi atau hakikat yang lain" daripada Bapa (DS 126). (Katekismus Gereja Katolik, 465)     
      
 
Antifon Pembuka (Bdk. Sir 44:15.14)

Kebijaksanaan orang suci diwartakan para bangsa. Kemuliaannya dikabarkan umat, dan nama mereka hidup terus, dikenang turun-menurun. Alleluya.

Doa Pagi


Allah Bapa yang Maharahim, milik tak seberapa yang ada pada kami rupanya tak mencukupi untuk sekian banyak orang yang ada di sekitar kami. Tetapi Engkau selalu menyelenggarakan segala yang kami perlukan. Datanglah di tengah-tengah kami, ucapkanlah Sabda-Mu dan bagikanlah rezeki-Mu. Jadikanlah rezeki tak seberapa yang kami perlukan tanda kelimpahan dan kemurahan hati-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
     
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:34-42)
   
"Para rasul bergembira karena mereka dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus."
     
Pada waktu itu para rasul sedang diperiksa oleh Mahkamah Agama Yahudi. Maka seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta supaya para rasul itu disuruh keluar sebentar. Sesudah itu ia berkata kepada sidang, "Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini! Sebab dahulu telah muncul Si Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa, dan ia mempunyai kira-kira empat ratus pengikut; tetapi ia dibunuh, lalu cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap. Sesudah dia, pada waktu pendaftaran penduduk, muncullah Si Yudas, seorang Galilea. Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan cerai-berailah seluruh pengikutnya. Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap; tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah." Nasihat itu diterima. Sesudah itu para rasul dilepaskan. Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus. Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah umat dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14; Ul:1a)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b, 2/4)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
   
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:1-15)
   
"Yesus membagi-bagikan roti kepada orang banyak yang duduk di situ, sebanyak mereka kehendaki."
    
Pada waktu itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mukjizat-mukjizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. Ketika itu Paska, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya, dan melihat bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus, "Di manakah kita akan membeli roti, sehingga mereka ini dapat makan?" Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya, "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja!" Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya, "Di sini ada seorang anak, yang membawa lima roti jelai dan mempunyai dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" Kata Yesus, "Suruhlah orang-orang itu duduk!" Ada pun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ; demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya, "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih, supaya tidak ada yang terbuang." Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. Ketika orang-orang itu melihat mukjizat yang telah diadakan Yesus, mereka berkata, "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia!" Karena Yesus tahu bahwa mereka akan datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk dijadikan raja, Ia menyingkir lagi ke gunung seorang diri.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
           
atau Bait Pengantar Injil dan bacaan Injil dari Rumus Khusus Pw. St. Atanasius
    
Bait Pengantar Injil 
Ref. Alleluya, alleluya 
Ayat. (bdk. Yoh 16:13) 
Roh Kebenaran akan datang dan mengajar kalian segala kebenaran. Ia akan mengingatkan segala yang telah Kunyatakan kepadamu.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:22-25a) 
 
"Apabila kamu dianiaya di suatu kota, larilah ke kota yang lain."
  
Tatkala mengutus murid-murid-Nya, Yesus berkata kepada mereka, "Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi barangsiapa bertahan sampai kesudahannya, ia akan selamat. Apabila kamu dianiaya di suatu kota, larilah ke kota yang lain. Aku berkata kepadamu: Sungguh, sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang. Seorang murid tidaklah melebihi gurunya, dan seorang hamba tidak melebihi tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya, dan bagi seorang hamba juga ia menjadi sama seperti tuannya." 
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. 
     
Renungan

     
Hari ini Gereja memperingati St Athanasius, Uskup dan Pujangga Gereja. Athanasius adalah pembela terbesar ajaran Gereja Katolik tentang Tritunggal Mahakudus dan Misteri Penjelmaan Sabda menjadi Manusia. Ia dikenal sebagai ”Bapa Ortodoksi” karena perjuangannya yang besar dalam menentang ajaran-ajaran sesat yang berkembang pada masa itu. Sebagai uskup, Athanasius berusaha menyampaikan ajaran yang benar. Ia menentang dan melawan ajaran-ajaran sesat dalam Gereja, sehingga beberapa kali hidupnya terancam dan ia harus melarikan diri untuk menyelamatkan diri dari kepungan musuh-musuhnya. Athanasius dikenal sebagai uskup yang banyak menulis. Dengan tulisan-tulisannya ia berusaha menerangkan dan membela ajaran iman yang benar.

Petrus dan Yohanes dalam bacaan pertama juga menyampaikan ajaran yang benar bahwa Yesus Kristus adalah jalan, kebenaran dan hidup. Yesus Kristus adalah Juru Selamat yang dibangkitakan oleh Allah dan berkuasa menyembuhkan segala penyakit. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan tetapi telah menjadi batu penjuru.

Yesus datang untuk memberikan hidup kepada kita, memberikan harapan di saat kita susah, dan memerintahkan yang baik dan benar kepada kita, sehingga kita akan menghasilkan buah dalam hidup dan karya kita.

Ya Bapa, ajarlah aku untuk mendengarkan Yesus Putra-Mu, sehingga aku berjalan di jalan yang benar dan hidupku menghasilkan buah. Amin.

Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus di hadapan murid-muridnya

Kamis, 01 Mei 2014
Hari Biasa Pekan II Paskah
Kis 5:27-33; Mzm 34:2.9.17-18.19-20; Yoh 3:31-36
 
Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus di hadapan murid-muridnya, ...
Memberi kesaksian berarti mengatakan suatu kebenaran berdasarkan apa yang diketahui, diyakini, dilihat dan didengar. Tujuannya adalah untuk membuat orang yang diberi kesaksian itu mengerti dan menjadi percaya. Maka, kalau Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus kepada murid-muridnya berarti ia mengatakan kepada mereka apa yang dia ketahui, dia yakini, dia lihat dan dia dengar tentang Yesus supaya murid-muridnya juga mengenal, mengerti dan menjadi percaya kepada Yesus. Kita tahu bahwa sebagian besar dari murid-murid Yohanes kemudian mengikuti Yesus dan menjadi murid-Nya. Sekarang, tugas untuk memberi kesaksian tentang Yesus juga menjadi tugas kita. Pertama-tama, tentunya kita harus memberi kesaksian di hadapan anggota keluarga, terutama orangtua memberi kesaksian iman di hadapan anak cucu supaya mereka pun semakin mengenal, mengerti dan percaya kepada-Nya sehingga setia mengikuti-Nya sampai kapan pun. Kemudian kita perluas kepada saudara/i di sekitar kita. Dan karena ini merupakan kesaksian iman, tentu tidak cukup hanya dengan kata-kata saja tetapi juga harus dengan tindakan nyata. Sebab, kesaksian iman tanpa disertai perbuatan nyata hanya akan menjadi kesaksian yang mandul dan kosong.
  
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menjadi saksi-saksi-Mu dalam kata dan tindakan agar semakin banyak orang mengenal dan mengimani-Mu. Amin. -agawpr-

Kamis, 01 Mei 2014 Hari Biasa Pekan II Paskah

Kamis, 01 Mei 2014
Hari Biasa Pekan II Paskah   
          
Taat [ob-audire] dalam iman berarti menaklukkan diri dengan sukarela kepada Sabda yang didengar, karena kebenarannya sudah dijamin oleh Allah, yang adalah kebenaran itu sendiri. Sebagai contoh ketaatan ini Kitab Suci menempatkan Abraham di depan kita. Perawan Maria melaksanakannya atas cara yang paling sempurna. (Katekismus Gereja Katolik, 144)

 
Antifon Pembuka (Mzm 68:8-9.20)
 
Ya Allah, ketika Engkau tampil di depan umat-Mu, melangkah mendahului dan tinggal di tengah mereka, maka bumi goncang dan langit bergetar. Alleluya.
 
Doa Pagi
 

Allah yang Mahakuasa, hari ini kami mempersembahkan seluruh hidup kami kepada-Mu. Kami juga hendak mempersembahkan hidup, perjuangan dan masa depan kaum buruh di seluruh dunia, khususnya di Indonesia, yang hari ini memperingati hari kaum buruh sedunia. Berkatilah perjuangan mereka untuk memperbaiki hidup dan kesejahteraan mereka, demi meningkatnya kesejahteraan bersama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  

Ketaatan kepada Allah mengantar setiap orang untuk mengabdi kepada-Nya dengan setia. Para rasul adalah contoh dan teladan dalam hal ini. Mereka menjadi saksi Kristus yang setia.
  

Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:27-33)
   
    
"Kami adalah saksi dari segala sesuatu dan Roh Kudus."
     
Pagi itu kepala pengawal Bait Allah serta orang-orangnya menangkap para rasul yang sedang mengajar orang banyak dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama Yahudi. Imam Besar lalu mulai menegur mereka, “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam nama Yesus. Namun ternyata kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu, dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Dan kami adalah saksi dari segalanya itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang menaati Dia.” Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka, dan mereka berusaha membunuh rasul-rasul itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 34:2.9.17-18.19-20; R: 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
2. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
3. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Karena telah melihat Aku, engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.
   
Kesaksian Yohanes Pembaptis mengantar kita kepada keselamatan kekal. Setiap orang dihantar untuk percaya kepada Kristus agar ia memperoleh hidup yang kekal. Terimalah kesaksiannya bahwa Allah adalah benar.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:31-36)
  
"Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya."
    
Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus di hadapan murid-muridnya, “Siapa yang datang dari atas ada di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari surga ada di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya, ia mengakui bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal; tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan

   
Oleh pembaptisan kita telah menjadi manusia yang datang dari atas dan bukan dari bumi. Percaya kepada Yesus berarti percaya akan Dia yang diutus oleh Allah. Sebagai orang yang percaya kita berusaha menaati perintah-Nya. Dengan menaati perintah-Nya kita dibebaskan dari belenggu dunia. Kita menjadi anak-anak Allah Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, orang bebas, yang jauh dari murka Allah. Menjadi manusia dari atas harus dibuktikan dalam perbuatan nyata.
 
Doa Malam
 
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, kami mohon ampun atas kekhilafan kami sepanjang hari ini. Kami yang telah Kauangkat menjadi anak-anak-Mu karena jasa Yesus Kristus Putera-Mu telah menodai martabat itu, dengan pikiran, perkataan dan perbuatan yang berasal dari kehinaan dunia. Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
     
RUAH

Rabu, 30 April 2014 Hari Biasa Pekan II Paskah

Rabu, 30 April 2014
Hari Biasa Pekan II Paskah
    
Kis 5:17-26; Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Yoh 3:16-21
 
“Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya."

Kalau kita mempunyai seseorang atau sesuatu yang amat kita kasihi, tentu kita rela melakukan apa saja untuk seseorang atau sesuatu tersebut, sekali pun itu disertai pengorbanan. Kita tidak merasa sayang dan rugi untuk memberikan sebagian besar dari waktu, tenaga, pikiran dan harta bahkan seluruh diri kita untuk yang kita cintai. Apa pun kita lakukan dan kita berikan supaya yang kita cintai itu tetap dalam keadaan baik, jangan sampai celaka atau rusak, apalagi binasa. Cinta yang sejati disertai pemberian dan pengorbanan diri. Itulah yang dilakukan Allah kepada kita. Karena cinta-Nya yang begitu besar kepada kita, maka Ia memberikan dan mengorbankan anak-Nya yang tunggal untuk menebus dan menyelamatkan kita. Untuk itu, marilah kita sungguh-sungguh menyadari bahwa kita adalah orang yang dicintai oleh Tuhan. Dan karena kita telah dicintai oleh Tuhan, marilah kita juga mencintai Tuhan dan sesama. Kita berani dan tidak ragu berkorban waktu, tenaga, pikiran, harta, dll untuk Tuhan dan sesama.

Doa: Tuhan, semoga kami selalu menyadari betapa besar kasih-Mu kepada kami sehingga kami juga semakin mengasihi Engkau dan sesama. Amin. -agawpr-

Rabu, 30 April 2014 Hari Biasa Pekan II Paskah

Rabu, 30 April 2014
Hari Biasa Pekan II Paskah
   
“Yesus berkata, Lewat jalan mana kamu akan pergi? Akulah Jalan. Kemanakah kamu akan pergi? Akulah kebenaran. Di manakah kamu akan tinggal? Akulah Hidup. Setiap orang dapat mencapai pengertian akan Kebenaran dan Hidup, tetapi tidak semua menemukan Jalannya. Para orang bijak di dunia menyadari bahwa Tuhan adalah kehidupan kekal dan kebenaran yang dapat diketahui; namun Sang Sabda Allah yang adalah Kebenaran dan Hidup yang bersatu dengan Allah Bapa, telah menjadi Jalan, dengan menjelma menjadi manusia. Renungkanlah kerendahan hati-Nya [Kristus] dan kamu akan mencapai Allah.” --- St. Agustinus, De verbis Domini sermones

   
Antifon Pembuka (Mzm 18:50; 22:23)
  
Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku. Alleluya.
 
Doa Pagi

    
Allah Bapa yang mahatahu, Engkau tahu siapakah kami ini. Engkau mengenal keinginan kami akan yang baik, yang menggembirakan dan membahagiakan. Kami percaya bahwa Engkaulah cahaya dunia, yang memberi kehangatan dan kegembiraan. Berilah kami iman yang kuat sehingga makin mengimani Putra-Mu yang telah menghalau kegelapan dosa dan mampu melakukan perbuatan-perbuatan yang benar. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:17-26)
 
   
"Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak."
     
Imam Besar Yahudi dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki di Yerusalem mulai bertindak terhadap jemaat, sebab mereka sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota. Tetapi waktu malam, seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar. Kata malaikat itu, “Pergilah, berdirilah di Bait Allah, dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.” Mereka menaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara. Tetapi ketika para petugas datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, “Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapinya, dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu. Tetapi setelah kami membukanya, tidak seorang pun yang kami temukan di dalamnya.” Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar, “Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak.” Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah; lalu mengambil rasul-rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut kalau-kalau orang banyak melempari mereka dengan batu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.
   
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:16)
3 ...
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:16-21)
   
"Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia."
   
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan  
   
Mas Giman adalah seorang penjual kue putu keliling. Setiap jam 16.00, ia lewat di depan asrama tempat saya bekerja. Padahal, ia sudah bekerja mulai jam 12.00, dan baru akan pulang pada jam 01.00 dini hari. Waktu sebelum berjualan, dia gunakan untuk menyiapkan barang dagangan. Dijalaninya pekerjaan setiap hari, tanpa mempedulikan teriknya sang mentari, lebatnya sang hujan, dan bahaya para pemalak yang berkeliaran di malah hari. Ia tidak pernah mengeluh, meskipun hasil dagangannya tidak memberikan keuntungan yang besar. Jika ditanya tentang motivasi jerih payahnya itu, ia menjawab dengan singkat, “Demi anak, Mas.”

Kisah kasih Mas Giman ini mengingatkan saya akan kebesaran kasih Allah yang kita baca dalam Injil hari ini. Dalam Injil tersebut Yesus mengatakan, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16). Dua hal yang jadi permenungan kita adalah “karena begitu besar” dan “dunia”. Frase pertama menjadi alasan Allah untuk mengasihi dunia.

Menurut John Owen, seorang ahli Kitab Suci, yang dimaksud “dunia” adalah orang-orang terpilih. Orang-orang terpilih adalah orang-orang yang mendapat anugerah penyelamatan dan menanggapi rahmat itu sesuai dengan kehendak Allah. Orang terpilih adalah mereka yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Penyelamat. Karena percaya, mereka diselamatkan oleh-Nya. Keselamatan manusia adalah kebahagiaan Allah juga.

Anda dipilih Allah untuk mendapat kasih-Nya yang besar atas dasar rahmat Pembaptisan. Dengan Pembaptisan, Anda diangkat menjadi anak-anak Allah, dan dimasukkan menjadi anggota Gereja-Nya. Sebagai anak-anak Allah, Anda punya tugas mewartakan Allah yang diimani dengan tindakan nyata. Di sinilah, kunci keselamatan Anda. Persoalannya adalah, apakah Anda sungguh-sungguh telah mengimani Allah dan menanggapi rahmat-Nya dengan sebaik-baiknya? Apakah Anda sudah sungguh-sungguh berjuang demi kemuliaan Allah dan keselamatan sesama? Mas Giman sudah melakukannya. (Antonius Mungsi, O.Carm/CAFE ROHANI) 
 
Anugerah keselamatan membutuhkan penerimaan, kerjasama, sebuah ya untuk karunia ilahi. Penerimaan ini, setidaknya secara implisit, berorientasi kepada Kristus dan Gereja. Dengan demikian juga dapat dikatakan bahwa sine ecclesia nulla salus -- "Tanpa Gereja tidak ada keselamatan." Berada dalam Gereja, Tubuh Mistik Kristus, meskipun secara implisit dan sungguh secara misterius, adalah syarat esensial untuk keselamatan.
   
Siapapun yang tidak mengenal Kristus, yang bukan karena kesalahannya sendiri, ada dalam suatu kegelapan dan kelaparan rohani, kadang dengan akibat-akibat negatif di tingkat kultural dan moral. Karya missioner Gereja dapat menyediakan baginya sumber-sumber daya bagi perkembangan yang penuh akan rahmat penyelamatan Kristus, dengan menawarkan kesetiaan yang sadar dan penuh pada pesan iman dan partisipasi aktif dalam kehidupan Gereja melalui sakramen-sakramen. (St. Yohanes Paulus II, - Paus Audiensi Umum, 31 Mei 1995)

Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Selasa, 29 April 2014
Pw. St. Katarina dari Siena
 
Kis 4:32-37; Mzm 93:1ab.1cd-2.5; Yoh 3:7b-15
 
"Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal."

Terhadap Nikodemus yang tidak mudah mengerti akan sabda dan ajaran-Nya, Yesus berkenan untuk memberikan penjelasan. Meskipun demikian, tetap tidak mudah bagi Nikodemus untuk mengerti. Padahal, dia adalah seorang guru, seorang pengajar Israel. Hal yang sama juga sering kita alami. Ada banyak misteri iman akan Tuhan kita Yesus Kristus, apalagi akan Allah Tritunggal, yang sampai sekarang tidak dapat kita mengerti sepenuhnya, meskipun kita sudah banyak belajar, membaca banyak buku, mengikuti berbagai macam kursus/pembekalan, bahkan kuliah teologi sampai menjadi doktor sekalipun. Misteri tentang iman dan Tuhan kita itu ibaratnya seluas dan sebanyak air di samudera sedang kemampuan kita untuk mengerti hanya sebesar botol. Jelas tidak mungkin, sebuah botol kecil mampu menampung seluruh air laut. Maka, dalam hal beriman tidak berlaku "aku mengerti maka aku percaya" tetapi antara pengertian dan kepercayaan itu berjalan seiring, bahkan sebaliknya. Iman mendahului pengertian. Sebab, dengan percaya kita pelan-pelan akan semakin mengerti apa yang kita percayai. "Credo ut inteligam", kata St. Agustinus. Saya percaya untuk mengerti atau saya percaya supaya saya mengerti atau saya percaya sehingga saya mengerti. Oleh karena itu, yang terpenting bagi kita adalah percaya sepenuhnya meski tidak mengerti sepenuhnya. Percaya bahwa Yesus Kristus telah ditinggikan di kayu salib untuk menebus kita sehingga kita beroleh hidup yang kekal. Dia adalah Musa baru yang datang untuk menyelamatkan umat Tuhan. Bedanya, kalau Musa menyelamatkan umat Israel yang dipagut ular di padang gurun dengan manaruh ular tembaga di sebuah tiang, Yesus meninggikan diri-Nya sendiri di atas palang salib untuk menyelamatkan kita semua.

Doa: Tuhan, tambahkanlah selalu iman kami supaya kami semakin mengerti akan apa yang kami imani. Amin. -agawpr-

Selasa, 29 April 2014 Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja

Selasa, 29 April 2014
Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja
  
“Segala sesuatu diarahkan kepada keselamatan manusia. Allah tidak membuat apa pun di luar tujuan ini” (St. Katarina dari Siena)
  
Antifon Pembuka (bdk. Why 19:7.6)
 
Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa. Alleluya.
 
Doa Pagi
 
Allah Bapa surgawi, beban hidup akan menjadi lebih ringan bila kami putra-putri-Mu mau hidup rukun dan saling berbagi. Pandanglah niat baik hati kami untuk berani memulai memberikan diri kepada sesama. Semoga doa-doa St. Katarina dari Siena menguatkan kami dalam beriman secara nyata dalam peri hidup sehari-hari, khususnya untuk sepanjang hari ini. Doa ini kami unjukkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
      
Salah satu sikap yang memecah belah hidup bersama adalah egois. Sebaliknya sikap terbuka, sehati dan sejiwa, kompak, mau peduli dan berbagi akan menyatukan hidup bersama. Inilah sifat dan sikap Gereja awali yang bersekutu dalam semangat kasih persaudaraan. Semua orang mau peduli dan menyerahkan diri dalam kebersamaan komunitas. Mereka telah diikat oleh kasih Kristus yang menyelamatkan.
      
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:32-37)
  
"Mereka sehati dan sejiwa."
    
Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan tidak seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Di antara mereka tidak ada seorang pun yang berkekurangan. Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk-tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 93:1ab.1cd-2.5)
1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan sepanjang masa.
 
atau bacaan dari Rumus Khusus Para Kudus:
  
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:5-2:2)
 
"Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa."
  
Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Allah menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
atau Pujilah Tuhan, hai jiwaku.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-9.13-14.17-18a; Ul: 1a)

1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
4. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa. Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat, Dia sadar bahwa kita ini debu. 
5. Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya. Sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya atas anak cucu mereka, asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya. 
              
 Bait Pengantar Injil dan Bacaan Injil dari rumus Hari Biasa Pekan II Paskah, atau dari Rumus Umum Para Perawan, misalnya Mat 11:25-30
     
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:14b.15)
Anak Manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
             
Orang yang percaya dan taat kepada Tuhan akan selamat dan bahagia. Dia akan hidup senantiasa dalam kasih Tuhan. Sikap percaya kepada Tuhan ditandai dengan kelahiran kembali dalam Sakramen Baptis. Berkat meterai kekal ini, orang mengalami penghapusan dosa asal dan semua dosa lainnya. Dia ikut mati dan bangkit bersama Kristus yang diimaninya. Seluruh hidupnya telah berada di bawah kuasa kasih Kristus.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:7b-15)
   
"Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia."
   
Dalam percakapannya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya, “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Jawab Yesus, “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui, dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal surgawi? Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Nikodemus adalah seorang guru Israel tidak memahami apa itu lahir baru. Tetapi ia mau bertanya dan mencari tahu. Yesus membuka rahasia hidup baru dalam Roh kepada Nikodemus yang sedang mencari. Kita semua seperti Nikodemus, kurang memahami apa artinya lahir baru. Karena itu kita harus terbuka kepada Yesus dan ingin tahu seperti Nikodemus. Yesus akan menjawab kesukaran kita dengan membuka tabir rahasia siapa diri-Nya supaya kita yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Apakah aku sungguh percaya?
 
Doa Malam
  
O Penebus Ilahi, dengan rahmat Pembaptisan kami telah Kaulahirkan kembali menjadi manusia baru. Semoga rahmat-Mu senantiasa menyertai kami dalam mengisi hidup baru itu. Bantulah agar kami selalu terbuka akan segala kesempatan yang Kautawarkan untuk selalu mengikuti ke mana Roh Kudus-Mu membimbing kami. Ampunilah ketegaran hati kami yang suka melawan kehendak-Mu. Amin.
    
Kalau mengalami kejahatan dan penderitaan, iman akan Bapa yang maha kuasa dapat diuji secara serius. Sewaktu-waktu Allah tampaknya tidak hadir dan tidak mampu mencegah kemalangan. Namun Allah Bapa menyatakan kekuasaan-Nya atas cara paling rahasia dalam Penghinaan dan kebangkitan Putera-Nya, yang mengalahkan yang jahat. Dengan demikian, Yesus yang tersalib adalah "kekuatan dan hikmat Allah. Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia" (1 Kor 1:24- 25). Dalam pembangkitan dan pengangkatan Kristus, Bapa menunjukkan "kekuatan kuasa-Nya" dan menyatakan betapa "hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya" (Ef 1:19). --- Katekismus Gereja Katolik, 272
         
RUAH

Yesus bersabda, "Sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

Senin, 28 April 2014
Hari Biasa Pekan II Paskah

Kis 4:23-31; Mzm 2:1-3.4-7a.7b-9; Yohanes 3:1-8

Yesus menjawab, kata-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”

Melalui pembaptisan, kita masing-masing telah dilahirkan kembali sebagai anak-anak Allah. Pada waktu pembaptisan tersebut, entah sendiri atau diwakili umat yang hadir, kita mengucapkan janji baptis yang pada Malam dan Hari Raya Paskah kemarin kita terbarui. Kita juga diperciki dengan air suci untuk mengingatkan kita akan pembaptisan yang telah kita terima. Semoga, pada waktu pembaruan janji baptis dan pemercikan air suci itu, kita benar-benar menghayatinya dan membuka diri pada Roh Kudus sehingga hidup dan komitmen kita sebagai anak-anak Allah juga sungguh diperbarui.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk selalu mengikuti bimbingan Roh-Mu agar hidup dan semangat iman kami selalu diperbarui. Amin. -agawpr-

Ag. Agus Widodo, Pr
Collegio San Paolo Apostolo
via Torre Rossa 40
Roma, 00165

Bacaan Harian 28 April - 04 Mei 2014

Bacaan Harian 28 April - 04 Mei 2014

Senin, 28 April: Hari Biasa Pekan II Paskah (P).

Kis 4:23-31; Mzm 2:1-9; Yoh 3:1-8.


Selasa, 29 April: Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja (P). 

Kis 4:32-37; Mzm 93:1-2.5; Yoh 3:7-15.


Rabu, 30 April: Hari Biasa Pekan II Paskah (P).

Kis 5:17-26; Mzm 34:2-9; Yoh 3:16-21.


Kamis, 01 Mei: Hari Biasa Pekan II Paskah (P).
Kis 5:27-33; Mzm 34:2.9.17-20; Yoh 3:31-36.


Jumat, 02 Mei: Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja (P).
Kis 5:34-42; Mzm 27:1.4.13-14; Yoh 6:1-15. 
 
Sabtu, 03 Mei: Pesta St. Filipus dan Yakobus, Rasul (M). 
1Kor. 15:1-8; Mzm. 19:2-3,4-5; Yoh. 14:6-14

Minggu, 04 Mei: Hari Minggu Paskah III (P). 
Kis. 2:14,22-33; Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11; 1Ptr. 1:17-21; Luk. 24:13-35.

Sakramen Krisma Tanda Meterai Roh Kudus

Setiap orang ingin bertumbuh menjadi dewasa. Sebab, pertumbuhan secara manusiawi maupun rohani menjadi ciri khas manusia. Karena itu, selayaknya orang yang “lahir” secara kristiani karena Pembaptisan ingin bertumbuh menjadi lebih dewasa di dalam Kristus.

Pada saat menerima Sakramen Krisma kehidupan beriman seseorang secara khusus diperkuat oleh Roh Kudus sehingga ia mampu memberi kesaksian dengan perkataan dan perbuatan serta dengan seluruh kehidupannya. Maka, dengan Sakramen Krisma orang beriman dimampukan untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah baik dalam hidup pribadi, dalam menjalankan pekerjaannya, maupun dalam mengamalkan peranannya dalam masyarakat dan Gereja.
 
Kesinambungan antara Sakramen Pembaptisan dan Krisma
Sebelum peristiwa Pentakosta para Rasul sudah menerima Roh Kudus (Yoh 20:22) tetapi mereka baru berkobar-kobar menjadi saksi Kristus sesudah Pentakosta. Demikian juga halnya dengan kehidupan Kristiani. Sebenarnya Roh Kudus pun sudah diterima seorang anggota Gereja pada waktu dibaptis. Namun, di dalam Sakramen Krisma, orang menerima “kepenuhan Roh Kudus” (KGK, 1294) sehingga dia secara penuh dan giat berkarya dalam Gereja. Roh Kudus itu pula yang mendorongnya untuk menjadi saksi kerajaan-Nya.

Maka, kalau Sakramen Pembaptisan yang disebut pintu (LG, 11) untuk masuk ke dalam persekutuan umat Allah (PO, 5) mengarah ke dalam, sebaliknya Sakramen Krisma yang mewajibkan orang menyebarluaskan dan membela iman sebagai saksi Kristus yang sejati mengarah ke luar. Tentu saja dengan Pembaptisan dan Krisma orang Kristiani ditugaskan untuk kerasulan (LG, 33; AG, 36), tetapi dalam Krisma tugas perutusan tersebut lebih ditegaskan. Dengan demikian, kelihatan bahwa Sakramen-sakramen Inisiasi merupakan proses menuju kematangan rohani: masuk ke dalam persekutuan Gereja kemudian diutus (KGK, 1285).
 
Krisma, Pengurapan Roh Kudus
Sakramen Krisma disebut juga Sakramen Penguatan. Krisma sendiri berarti pengurapan. Oleh karena itu, orang yang telah menerima Sakramen Krisma disebut juga orang “yang diurapi”, tetapi kesempurnaannya terdapat dalam diri Yesus Kristus yang diurapi Allah dengan Roh Kudus-Nya (Kis 10:38). Jadi, Krisma adalah pengurapan yang menjadikan seseorang seperti Kristus, dengan menerima pengurapan Roh Kudus yang sama seperti yang diterima oleh Kristus.

Pada saat menerima Sakramen Krisma seorang diurapi dengan minyak yang menandakan meterai Roh Kudus (KGK, 1295). Ini berarti dia “Sepenuhnya menjadi milik Kristus, ditempatkan dalam pelayanan-Nya untuk selamanya” (KGK, 1296). Dia diangkat dan ditugaskan dengan kekuatan Roh Kudus untuk menjadi saksi bagi Kristus sebagai Mesias serta untuk membangun dunia menuju kesempurnaannya. Maka, pemberian Roh Kudus dalam Krisma mengungkapkan secara eksplisit rahmat fungsional gerejani, yaitu mengemban tugas Gereja untuk menjadi saksi kerajaan-Nya maupun tugas membangun persekutuan.
 
Menjadi Saksi Iman
Dalam Alkitab Sakramen Krisma adalah janji Kristus untuk mengutus Roh Kudus kepada para Rasul. Sebelum kenaikan-Nya ke surga, Yesus berkata kepada para murid-Nya, “Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.” (Luk 24:49). Pada kesempatan yang sama Yesus berjanji kepada para pengikut-Nya, “Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Kis 1:8).
 
Kedua kutipan di atas memperlihatkan kepada kita dengan jelas bahwa alasan mendasar mengapa Kristus menetapkan Sakramen Krisma adalah supaya para pengikut-Nya menjadi saksi-saksi tentang diri-Nya. Seperti yang dialami para Rasul pada hari Pentakosta, curahan Roh Kudus pada saat menerima Sakramen Krisma terjadi secara melimpah. Peristiwa itu menjadikan orang Kristen seperti para Rasul, yaitu: memiliki kasih yang berkobar kepada Kristus dan keinginan memberikan diri untuk ikut serta dalam karya penyelamatan-Nya. Demikian pula karena kekuatan Roh Kudus yang dianugerahkan dalam Krisma dia lebih berani menjadi saksi Kristus, dan membela iman dengan perkataan dan perbuatan (KGK, 1285, LG, 11). Sumber: KGK, 1285, 1293-1296; Oleh Rm. Dionisius Kosasih, O.Carm/ RUAH

Senin, 28 April 2014 Hari Biasa Pekan II Paskah

Senin, 28 April 2014
Hari Biasa Pekan II Paskah
   
Tuhan telah memberikan kepada kita kata-kata doa dalam Mazmur, dalam doa-doa penting Liturgi Suci, dan tepatnya dalam liturgi Ekaristi itu sendiri. Di sini, Dia mengajar kita cara berdoa. Kita masuk ke dalam doa yang telah dibentuk dan diturunkan selama berabad-abad di bawah inspirasi Roh Kudus, dan bergabung dalam percakapan Kristus dengan Bapa. Maka yang paling utama dari liturgi adalah doa: pertama mendengarkan dan kemudian menjawab, dalam Mazmur Tanggapan, dalam doa Gereja, dan dalam Doa Syukur Agung. Kita merayakan Ekaristi dengan benar jika kita merayakannya dengan sikap "doa", menyatukan diri kita dengan misteri Kristus dan peran-Nya sebagai Putra. Jika kita merayakan Ekaristi seperti ini: pertama mendengarkan dan kemudian menjawab, lalu berdoa dengan menggunakan kata-kata yang ditunjukkan kepada kita oleh Roh Kudus, maka kita merayakan Ekaristi dengan benar. Dan melalui doa kita bersama, umat ditarik ke dalam persekutuan sebagai anak-anak Alah. (Paus Benediktus XVI)
   
Antifon Pembuka (bdk. Rm 6:9)
       
Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi. Maut takkan menguasai-Nya lagi. Alleluya.

Doa Pagi

Allah yang Mahabaik, untuk menjadi anak-anak-Mu tidak mungkin setengah-setengah. Tambahkanlah iman kami agar kami dapat dengan tekun dan tabah berani menyatakan iman kami akan Engkau sebagai Allah dan Bapa kami dan akan Yesus, Putra-Mu sebagai Tuhan dan Juruselamat kami. Mampukan kami untuk hidup dengan penuh kasih di tengah masyarakat, lingkungan yang berbeda keyakinan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:23-31)
  
"Ketika para rasul berdoa, mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani."
    
Setelah dilepaskan oleh Mahkamah Agama Yahudi, pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka. Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya, “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap, dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya. Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi. Mereka melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu. Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami. Maka berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu. Mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 2:1-3.4-7a.7b-9)
1. Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya: “Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari kita!”
2. Dia, yang bersemayam di surga, tertawa; Tuhan memperolok-olok mereka. Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya, Ia mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya: “Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!”
3.Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, “Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.”

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kol 3:1)
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
 
Nikodemus, seorang Farisi datang kepada Yesus dan berbicara dengan-Nya. Ia terbuka untuk berdialog dengan Yesus. Ia mengakui Yesus sebagai seorang Guru yang diutus oleh Allah. Manusia baru hanya bisa dilahirkan kembali dari air dan Roh.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:1-8)
   
"Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
    
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus; ia seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang kepada Yesus pada waktu malam dan berkata, “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.” Yesus menjawab, kata-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Kata Nikodemus kepada-Nya, “Bagaimana mungkin seorang dilahirkan kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah roh. Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Persatuan atau persekutuan dalam doa sangatlah penting. Persatuan dalam doa ini menjadi kekuatan komunitas itu sendiri. Para rasul bersatu di dalam doa sesudah mereka mendengarkan kisah pengalamanan saudara mereka dalam pelayananan: Petrus dan Yohanes, yang harus menghadapi Mahkamah Agama. Kekuatan persatuan mereka dalam doa itu ditampakkan dan dibuktikan dengan bergoyangnya tempat di mana mereka berkumpul.

Peristiwa ini mengingatkan kita, ketika keuskupan, paroki, atau keluarga kita sedang menghadapi masalah, besar ataupun kecil, kita tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan manusiawi kita masing-masing, tetapi juga membutuhkan persatuan dalam doa-doa kita. Roh Kudus akan menguatkan kita yang bersatu dalam doa sehingga mampu menghadapi dan menyelesaikan persoalan yang kita hadapi.

Tuhan, terima kasih karena Engkau mengingatkan aku melalui para rasul-Mu betapa besar kekuatan doa bagi hidup kami bersama. Amin.
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

Minggu, 27 April 2014 Hari Minggu Paskah II

Minggu, 27 April 2014
Hari Minggu Paskah II
Minggu Kerahiman Ilahi - Kanonisasi Yohanes Paulus II dan Yohanes XXXIII
 
Kis 2:42-47;  Mzm 118:2-4.13-15.22.24; 1 Petrus 1:3-9; Yoh 20:19-31
 
Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" (Yoh 20:26)

Hari ini, kita merayakan Pesta Kerahiman Ilahi dan kanonisasi Paus Yohanes Paulus II dan Paus Yohanes XXXIII. Bacaan Injil berbicara tentang Yesus yang hadir di tengah-tengah para murid dan memberikan damai sejahtera bagi mereka. Istilah Ibrani untuk damai sejahtera ialah "shalom" yang mnunjuk pada keserasian, keutuhan, kebaikan, kesejahteraan dan keberhasilan di segala bidang kehihidupan. Situasi demikian, di satu sisi merupakan anugerah Allah dan di sisi lain merupakan usaha manusia untuk mewujudkan dan memeliharannya. Namun, seringkali manusia justru melakukan yang sebaliknya, yakni merusak damai sejahtera dengan berbuat dosa dan kejahatan. Hal ini amat jelas dalam dosa Adam dan Hawa. Dengan dosa yang mereka buat, maka rusaklah keserasian dan keselarasan hubungan dengan Allah dan ciptaan yang lain. Mereka kehilangan damai dalam hati karena rasa bersalah dan malu di hadapan Allah (Kej 3:8). Mereka yang sebelumnya memiliki persekutuan intim dengan Allah menjadi takut, menyembunyikan diri dan tidak berani mendengar suara-Nya (Kej 3:8.10). Hubungan harmonis di antara Adam dan Hawa sebagai suami istri pun terganggu. Mereka saling menyalahkan (Kej 3:12). Dosa mereka tidak hanya merusak keserasian hubungan dengan Allah dan sesama tetapi juga dengan alam. Mereka harus bermusuhan dengan ular (Kej 3:15) dan harus bekerja keras untuk mengelola alam (Kej 3:17-19).

Dalam berbagai bentuk dan manifestasi, dosa Adam dan Hawa masih terus-menerus dilakukan oleh keturunannya sampai sekarang, termasuk kita. Akan tetapi, meskipun kedamaian dan kesejahteraan manusia dalam hubungannya dengan Allah, sesama dan alam telah rusak oleh ulah manusia sendiri, Allah menghendaki agar damai sejahtera itu harus dipulihkan. Maka, ia memberikan kerahiman-Nya kepada kita. Kerahiman, yang kata dasarnya adalah rahim menunjuk pada bagian tubuh perempuan, di mana setiap orang mengawali hidupnya di sana dalam suasana damai dan sejahtera karena dihidupi, dipelihara dan dijamin oleh Allah sendiri. Bagi kita, orang-orang yang berdosa, kerahiman Allah menjadi semakin nyata dan penuh dalam diri Yesus Kristus. Sebab, melalui karya, pengajaran, sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya, Ia memulihkan keserasian hubungan kita dengan Allah sehingga kita kembali mengalami damai sejahtera.

Kedua Paus yang hari ini ditetapkan sebagai santo, yakni Paus Yohanes XXXIII dan Paus Yohanes Paulus II, juga merupakan Paus pembawa damai sejahtera. Paus Yohanes XXXIII dikenal dengan ensiklik "Pacem in Terris" (Damai di Bumi, 1963) yang berisi ajakan untuk menegakkan perdamaian universal berdasarkan kebenaran, keadilan, kemurahan dan kebebasan. Beliau antara lain menyerukan bahwa "damai di bumi, yang paling dirindukan oleh semua manusia dari segala zaman, dapat ditegakkan dengan kuat, hanya apabila perintah yang ditetapkan Allah ditaati dengan setia". Sementara itu, Paus Yohanes Paulus II melakukan upaya perdamaian dengan banyak sekali melakukan kunjungan ke berbagai negara di seluruh dunia. Beliau juga menjalin hubungan yang baik dengan semua agama, misalnya dengan mengumpulkan para wakil pemimpin agama dan kepercayaan di seluruh dunia dalam rangka perdamaian dunia 1986.

Kepada kita, Tuhan telah dan selalu memberikan kerahiman dan damai sejahtera-Nya. Maka, marilah kita juga menjadi rasul-rasul kerahiman dan damai sejahtera di mana pun kita berada.
 
Doa: Bapa yang kekal, kupersembahkan kepada-Mu, Tubuh dan Darah, Jiwa dan ke-Allah-an, Putera-Mu terkasih, Tuhan kami Yesus Kristus sebagai pemulihan dosa-dosa kami dan dosa seluruh dunia. Maka, demi sengsara Yesus yang pedih, tunjukkanlah belas kasih-Mu kepada kami dan seluruh dunia. Amin. -agawpr-
 
Ag. Agus Widodo, Pr
Collegio San Paolo Apostolo
via Torre Rossa 40
Roma, 00165

Santa Faustina Kowalska: Rasul Kerahiman Ilahi


Percaya bukan begitu


Minggu, 27 April 2014 Hari Minggu Paskah II

Minggu, 27 April 2014
Hari Minggu Paskah II
(Hari Kedelapan Oktaf Paskah - Hari Minggu Kerahiman Ilahi)
  
Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" (Yoh 20:26)
 

Antifon Pembuka
 
Jadilah seperti bayi yang baru lahir, yang selalu haus akan air susu rohani yang murni supaya olehnya kamu tumbuh dan diselamatkan. Alleluya.

Quasi modo geniti infantes, alleluia: rationalbiles, sine dolo lac concupiscite, alleluia, alleluia, alleluia.

 
Doa Pagi

 
Allah yang Maharahim, dalam perayaan Pesta Paskah ini Engkau menyalakan iman umat yang dikuduskan bagi-Mu. Tambahkanlah rahmat yang telah Engkau anugerahkan agar kami semua semakin memahami betapa agung pembaptisan yang menyucikan kami, betapa luhur Roh yang melahirkan kami kembali, dan betapa mulia darah yang menebus kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:42-47)
   

"Semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama."
    
Orang-orang yang menjadi percaya dan memberi diri dibaptis bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua, sementara rasul-rasul itu mengadakan banyak mukjizat dan tanda. Semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama. Selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan sehati tiap-tiap hari mereka berkumpul di Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah-rumah jemaat secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 118:2-4.13-15.22.24; Ul: lih. 1)
1. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!"
Biarlah kaum Harun berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!"
Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata,
"Kekal abadi kasih setia-Nya!"
2. Aku di dorong dengan hebat sampai jatuh,
tetapi Tuhan menolong aku.
Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku;
Ia telah menjadi keselamatanku.
Suara sorak-sorai dan kemenangan terdengar di kemah orang-orang benar,
"Tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan."
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Inilah hari yang dijadikan Tuhan
marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
vv
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:3-9)
                      
"Oleh kebangkitan Yesus Kristus, Allah telah melahirkan kita kembali dari antara orang mati kepada suatu hidup yang penuh pengharapan."
     
Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus! Berkat rahmat-Nya yang besar kita telah dilahirkan kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati. Kita dilahirkan untuk hidup yang penuh harapan, yaitu untuk menerima warisan yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan tak dapat layu, yang tersimpan di surga bagi kamu. Kuasa Allah telah memelihara kamu karena iman sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia yang akan dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu harus berdukacita sejenak oleh berbagai-bagai pencobaan. Semuanya itu dimaksudkan untuk membuktikan kemurnian imanmu, yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api. Dengan demikian kamu memperoleh pujian-pujian, kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan tak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 24:32; 2/4)
Yesus bersabda: Hai Tomas, karena melihat Aku, engkau percaya:
berbahagialah yang tidak melihat namun percaya.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:19-31)
   
"Delapan hari kemudian Yesus datang."
    
Setelah Yesus wafat di salib, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” Pada waktu Yesus datang itu Tomas, seorang dari kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya, “Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, aku sama sekali tidak akan percaya.” Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Kemudian Yesus berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku, dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah!” Tomas menjawab kepada-Nya, “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya, “Karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini. Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya oleh imanmu itu kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan
  
Seorang imam tua pernah berkata, “Cintamu pada Tuhan adalah sebesar keberanianmu meninggalkan dosa-dosamu.” Nasihat ini terdengar indah, namun begitu berat untuk dilakukan. Kita pasti memiliki pengalaman berusaha mencintai Tuhan namun justru hal sebaliknya yang kita lakukan. Kita ingin mengasihi sesama namun justru rasa jengkel, iri hati dan marah yang muncul dalam hati. Inilah perjuangan kita selama hidup di dunia ini.

Bapa dalam belas kasih-Nya yang tak terbatas memberi kita kesempatan untuk selalu bertobat dan menyesali dosa-dosa kita. Ia tahu bahwa kita lemah, maka Ia mengutus Roh Kudus yang memampukan kita untuk kembali kepada-Nya. Tidak peduli seberapa jauh kita telah meninggalkan-Nya, Ia selalu menunggu dan menantikan kita kembali kepada-Nya. Mungkin kita sering lelah memohon ampun atas dosa-dosa yang sama namun Bapa tidak pernah bosan mendengar dan mengampuni dosa-dosa kita.

Pada hari ini, di mana Paus Fransiskus menyatakan Paus Yohanes XXIII dan Paus Yohanes Paulus II sebagai orang kudus (Santo), Gereja merayakan Minggu Kerahiman Ilahi. Gereja mengajak kita semua untuk mengalami kasih Allah yang mengampuni, membebaskan dan mendorong kita untuk bertobat. Setiap kali kita jatuh dalam dosa, Allah melalui para imam, rindu untuk mengampuni dosa-dosa kita. Dosa membuat mata hati kita tidak lagi mampu memandang Allah. Dosa membuat kita lelah dan berbeban. Pernahkah atau seberapa sering kita datang kepada seorang imam, pelayan pengampunan Allah, mengakukan semua dosa-dosa kita dan sesudahnya tiba-tiba beban berat kita hilang? Inilah kuasa kasih Tuhan. Yesus datang bukan untuk orang-orang sehat melainkan untuk orang sakit dan berdosa. Kitalah salah satunya.

Dalam bacaan Injil, kita mendengar Yesus bangkit, Rasul Tomas tidak dapat mempercayainya dan menginginkan suatu tanda. Rasa tidak percaya juga sering menghinggapi kita. Kita sangsi apakah Tuhan masih mau mengampuni dosa-dosa kita, apakah Tuhan tidak bosan mendengar doa dan permohonan yang sama terus-menerus, apakah Tuhan tidak lelah menunggu kita kembali kepada-Nya, dan berbagai keraguan lainnya. Namun, seperti Yesus menjawab Tomas dengan mengatakan, “berbahagialah yang tidak melihat namun percaya,” Yesus ingin agar kita juga belajar untuk percaya. Tidak ada dosa yang terlalu besar hingga tidak bisa diampuni, tidak ada pelanggaran yang terlalu berat hingga membuat Yesus melupakan kita serta tidak ada dosa dan pelanggaran kecil yang Dia abaikan. Karena itu, Yesus berkata, “Jangan kamu tidak percaya lagi, melainkan percayalah!”

Percaya berarti menaruh harapan pada belas kasih Allah. Percaya berarti mau melemparkan diri di pangkuan Allah bila kita telah berbuat dosa. Tidak ada yang lebih buruk dari kehilangan harapan dan kepercayaan akan belas kasih Allah. Yesus datang ke dunia bukan untuk sekedar dikenang namun juga untuk tinggal dekat bersama kita. Ia datang bukan untuk menghakimi namun untuk memulihkan yang berdosa serta berbeban berat.

Bila dua ribu tahun yang lalu Yesus memberi damai pada para murid-Nya, kini Ia pun bersabda kembali, “Damai sejahtera bagimu.” Maukah kita belajar mencintai-Nya, menghirup damai-Nya, dan melepas beban dosa-dosa kita?

Charles Virgenius, O.Carm

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy