| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 30 Maret 2013 Sabtu Malam Paskah --- Tirakatan Kebangkitan Tuhan

Sabtu, 30 Maret 2013
Sabtu Malam Paskah --- Tirakatan Kebangkitan Tuhan

Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!" Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita. --- Mzm 118:1-2.16-17.22-23;


Dengan bacaan ini kita membuka halaman pertama dari seluruh Kitab Suci kita. Bab pertama Kitab Kejadian ini mengisahkan Tuhan sebagai Pencipta. Ia memisahkan air di atas dan di bawah, menciptakan bumi dan tumbuh-tumbuhan dan membuat penerang-penerang di langit. Pada tahun ini para gembala Gereja Katolik di Indonesia mengajak kita semua untuk memperhatikan lingkungan hidup sebagaimana mestinya, sebagaimana digariskan dalam pesan pastoral KWI 2012.

Baiklah kita renungkan makna dan arti air bagi kehidupan dan perkembangan seluruh ciptaan Allah di bumi ini yang hidup, entah itu binatang, tanaman maupun manusia. Air merupakan kebutuhan vital bagi binatang, tanaman maupun manusia, kekurangan air berarti kematian mendekat atau di ambang pintu. Air memang 'maha penting dan maha kuasa' dalam binatang, tanaman maupun manusia. Kekuasaannya antara lain ketika terjadi banjir bandang, sebagaimana terjadi masa kini akibat dari pemanasan global, telah meluluh-lantakkan binatang, tanaman maupun manusia, termasuk karya-karya manusia seperti bangunan dan sarana-prasarana kehidupan lainnya. Sebaliknya ketika kekurangan air terjadi penderitaan umat manusia juga. Maka baiklah kita jaga sumber-sumber air sehingga mengalirkan air sesuai dengan kebutuhan; hendaknya usaha penggundulan bukit-bukit hijau maupun pembabatan pohon-pohon di hutan dikendalikan atau dihentikan sama sekali.

Bacaan Pertama (Maka jadilah petang dan pagi: PS 866)
Bacaan dari Kitab Kejadian (1:1-31; 2:1-2)

 
"Allah melihat semua yang telah dijadikan-nya dan amat baiklah semuanya itu.”
    
      

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam.


5 6 1 2 1 2 3 1 7 6 1 . 6 5 77 6 5 5
Maka jadilah petang dan pagi, hari per- ta - ma.



Lalu berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Allah menamai cakrawala itu langit.

Maka jadilah petang dan pagi, hari kedua.

Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Maka jadilah petang dan pagi, hari ketiga.

Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Maka jadilah petang dan pagi, hari keempat.

Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung - yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."

Maka jadilah petang dan pagi, hari kelima.

Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.

Maka jadilah petang dan pagi, hari keenam

Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

Maka jadilah petang dan pagi, hari ini.

Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan I, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

Ayat. (Mzm 104:1-2a.5-6.10.12.13-14.24.35c)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol.
2. Engkau telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyah untuk selama-lamanya. Dengan samudera raya bumi ini Kau selubungi; air telah naik melampaui gunung-gunung.
3. Di lembah-lembah Engkau membualkan mata air yang mengalir di antara gunung-gunung. Burung-burung di udara bersarang di dekatnya, bersiul-siul dari antara dedaunan.
4. Dari bangsal-Mu Engkau menyirami gunung-gunung, bumi penuh dengan segala yang Kauturunkan dari langit. Engkau menumbuhkan rumput bagi hewan, dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, Engkau mengeluarkan makanan dari dalam tanah.
5. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan. Bumi penuh dengan ciptaan-Mu: Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
 
Kisah ini cukup mencekam. Kita merasakan kesunyian saat ayah dan anak melangkah bersama. Kita tersenyum pada pertanyaan Ishak yang polos, dan terharu atas jawaban lembut Abraham sambil menghindar. Allah sendirilah yang akan menyediakan segalanya. Pusat kisah ini terletak pada iman Abraham. Iman itu terungkap lewat kesediaannya untuk mengurbankan anak perjanjian sesuai dengan perintah Allah.

Bacaan Kedua

Bacaan dari Kitab Kejadian (22:1-2.9a.10-13.15-18)
 
"Korban Abraham leluhur kita."

Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka Allah mencobai Abraham. Allah berfirman kepada Abraham, "Abraham." Abraham menyahut, "Ya Tuhan." Sabda Tuhan, "Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak, pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Maka sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepada Abraham. Abraham lalu mengulurkan tangannya, dan mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit, "Abraham, Abraham!" Sahut Abraham, "Ya Tuhan." Lalu Tuhan bersabda, "Jangan bunuh anak itu, dan jangan kauapa-apakan dia. Kini Aku tahu bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Lalu Abraham menoleh, dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Diambilnya domba itu, dan dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya. Untuk kedua kali berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, kata-Nya, "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri ---- demikianlah firman Tuhan ---- Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat, sebab engkau mentaati sabda-Ku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan II, do = c, 2/4, PS 847

Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.

Ayat. (Mzm 16:5.8.9-10.11; R1)

1. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
2. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai dan tubuhku akan diam dengan tentram sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
3. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
 
 
Saat Musa mengulurkan tangannya, sebuah angin kencang mengeringkan laut dan orang-orang Israel dapat menyeberanginya lewat tanah yang kering. Sekali lagi Musa mengulurkan tangannya, dan air laut pun berbalik ke tempatnya yang semula. Dengan sendirinya, orang-orang Mesir tercampak ke tengah-tengah laut saat mengejar orang-orang Israel. Tuhan menunjukkan kuasa cinta dan perlindungan-Nya kepada umat pilihan-Nya.

Bacaan Ketiga
Bacaan dari Kitab Keluaran (14:15-15:1)

“Orang-orang Israel berjalan di tengah laut yang kering."

Dalam perjalanan keluar dari tanah Mesir, ketika hampir tersusul oleh pasukan Firaun, ketakutanlah orang-orang Israel dan berseru-seru kepada Tuhan. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Mengapa engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu, dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel dapat masuk ke tengah-tengah laut dan berjalan di tanah yang kering. Dan sementara itu Aku akan menegarkan hati orang-orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan insaf bahwa Aku ini Tuhan apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda.” Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berpindah, berjalan di belakang mereka; dan tiang awan yang tadinya bergerak di depan mereka, beranjak dan berdiri di belakang mereka. Demikianlah tiang awan itu berdiri di antara tentara Mesir dan orang Israel. Awan itu menimbulkan kegelapan, sehingga malam itu berlalu tanpa kesempatan bagi bagi orang Mesir untuk mendekati orang-orang Israel. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, serta mengeringkan laut itu. Maka terbelahlah air laut itu, dan orang Israel masuk dan berjalan di tengah-tengah laut yang kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Orang Mesir pun mengejar dan menyusul mereka. Semua kuda Firaun, kereta dan pasukan berkudanya mengikuti orang Israel masuk ke tengah-tengah laut itu. Pada waktu jaga pagi, Tuhan memandang tentara Mesir dari dalam tiang api dan awan, lalu mengacau-balaukan tentara Mesir. Tuhan membuat roda kereta mereka berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata, “Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir!” Berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, kereta mereka, dan pasukan berkuda mereka.” Musa mengulurkan tangannya ke atas laut; maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya semula, sedangkan orang Mesir lari menuju air itu. Demikianlah Tuhan mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. Jadi berbaliklah segala air itu, lalu menimbun kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel ke laut. Tiada seorang pun di antara mereka yang selamat. Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering di tengah-tengah laut, sedang di kiri dan kanan mereka air itu bagai tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari itu Tuhan menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terkapar di pantai laut. Ketika orang Israel melihat betapa dahsyat perbuatan Tuhan terhadap orang Mesir, maka seluruh bangsa itu merasa takut akan Tuhan; mereka percaya kepada Tuhan dan kepada Musa, hamba-Nya. Pada waktu itulah Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan madah ini bagi Tuhan.

Mazmur Tanggapan III. PS 671 (Kel 15:1-2.3-4.5-6.17-18; R1a)
BERSYUKURLAH KEPADA TUHAN
Solis/Kor:
1. Bersyukurlah kepada Tuhan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pada Allah segala dewata,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pada Tuhan segala penguasa,
U: kar'na kekal kasih Allah.

2. Hanya Dia mengerjakan karya agung,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dengan arif menciptakan langit,
U: kar'na kekal kasih Allah.
membentangkan bumi di atas laut,
U: kar'na kekal kasih Allah.

3. Penerang yang besar dibuat-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
surya yang menguasai siang,
U: kar'na kekal kasih Allah.
bulan, bintang, cahaya malam,
U: kar'na kekal kasih Allah.

4. Yang membunuh anak sulung Mesir,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan membebaskan umat Israel,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dengan tangan kuat dan lengan perkasa,
U: kar'na kekal kasih Allah.

5. Dia yang membelah Laut merah,
U: kar'na kekal kasih Allah.
yang menyeberangkan umat Israel,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan menumpas Firaun dan laskarnya,
U: kar'na kekal kasih Allah.

6. Yang memimpin umat-Nya ke padang gurun,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kerajaan besar ditaklukkan-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
raja-raja masyhur dibunuh-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.

7. Diberikan-Nya tanah mereka,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kepada Israel hamba-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kemalangan kita diindahkan-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.

8. Bersyukurlah kepada Tuhan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pembebas kita dari penindas,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan segala makhluk diberi-Nya makan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
 
 
Cinta Allah itu "abadi" (Yes 54:8): "Biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu" (Yes 54:10). "Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu" (Yer 31: 3). Santo Yohanes berlangkah lebih jauh lagi dan berkata: "Allah adalah kasih" (1 Yoh 4:8-16): Cinta adalah kodrat Allah. Dengan mengutus Putra-Nya yang tunggal dan Roh cinta pada kepenuhan waktu, Allah mewahyukan rahasia-Nya yang paling dalam Bdk. 1 Kor 2:7-16; Ef 3:9-12.; Ia sendiri adalah pertukaran cinta abadi, Bapa, Putera, dan Roh Kudus, dan Ia telah menentukan supaya kita mengambil bagian dalam pertukaran itu. -- Katekismus Gereja Katolik, 220,221

Bacaan Keempat
Bacaan dari Kitab Yesaya (54:5-14)


"Datanglah kepada-Ku, maka kamu akan hidup. Aku akan mengikat perjanjian kekal denganmu."
 
Tuhan bersabda kepada Nabi Yesaya, jika yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, Tuhan semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati Tuhan memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu. Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman Tuhan, Penebusmu. Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi. Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman Tuhan, yang mengasihani engkau. Hai yang tertindas, yang dilanggar angin badai, yang tidak dihiburkan! Sesungguhnya, Aku akan meletakkan alasmu dari batu hitam dan dasar-dasarmu dari batu nilam. Aku akan membuat kemuncak-kemuncak tembokmu dari batu delima, pintu-pintu gerbangmu dari batu manikam merah dan segenap tembok perbatasanmu dari batu permata. Semua anakmu akan menjadi murid Tuhan, dan besarlah kesejahteraan mereka; engkau akan ditegakkan di atas kebenaran. Engkau akan jauh dari pemerasan, sebab engkau tidak usah lagi takut, dan engkau akan jauh dari kekejutan, sebab ia tidak akan mendekat kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan. IV, do = g, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b; R2)
1. Aku akan memuji ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersuka cita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab hanya sesaat ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kuubah menjadi orang yang menari-nari, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.


Dari bacaan kelima (Yes 55:1-11) kita membaca/mendengar mengenai Tuhan yang memperhatikan umat-Nya yang kehausan di tengah jalan. Air, penyangga hidup, diberikan dengan cuma-cuma, gratis, sebagai rahmat supaya mereka dapat pulang dari pembuangan. Pemberian sederhana ini baru permulaan. Kebaikan lain dijanjikan: makanan, tempat tinggal, kebutuhan hidup, dan baru setelah itu hal-hal yang menyangkut hidup rohani: kehidupan agama ("Perjanjian"), pertobatan , kemampuan mendengar sabda ilahi. Malam ini, marilah kita memeriksa kembali baptisan kita dalam terang pembaptisan Yesus bagi kita. Kita dibaptis ke dalam kematian Yesus. Apabila kita mati bersama Kristus, maka kita juga bangkit bersama dengan-Nya, diampuni dan dipenuhi dengan kehidupan ilahi. Semuanya telah diberikan kepada kita dalam Kristus! Yang kita harus lakukan hanyalah dari hari ke hari menyerahkan diri kita kepada Tuhan dan mencari pekerjaan Roh dalam kehidupan kita.

Bacaan Kelima
Bacaan dari Kitab Yesaya (55:1-11)
 
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."
 
Beginilah firman Tuhan, “Hai kamu semua orang yang haus, marilah dan minumlah! Dan kamu yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli, dan makanlah; minumlah anggur dan susu tanpa bayar! Mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti? Dan mengapa upah jerih payahmu kamu belanjakan untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku, maka kamu akan mendapat makanan yang baik, dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu, dan datanglah kepadaku, dengarkanlah Aku, maka kamu akan hidup! Aku akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh, yang Kujanjikan kepada Daud. Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa; sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh karena Tuhan, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau. Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengasihaninya; baiklah ia kembali kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpah. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu, dan rancangan-Ku di atas rancanganmu. Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberi benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku; Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan V, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.

Ayat
. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba dengan kegirangan, dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukan karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!"
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulia karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab yang mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!
 
Perayaan wafat dan kebangkitan Yesus bukan hanya berarti perayaan keselamatan, tetapi juga perayaan yang memberi penegasan bahwa ”janji keselamatan Allah telah terpenuhi, bahwa Allah itu setia dan mengasihi umat-Nya”. Jaminan ini mengajarkan setiap orang yang percaya agar selalu hidup dalam iman, harap, dan kasih kepada-Nya; memelihara ketenangan batin dalam doa, pujian dan sembah bakti yang tak kunjung putus.

Bacaan Keenam
Bacaan dari Kitab Barukh
(3:9-15)

 
"Jikalau engkau berjalan di jalan Allah, niscaya selamanya engkau diam dengan damai sejahtera."

Dengarkanlah, hai Israel, segala perintah kehidupan, condongkanlah telinga untuk mengenal kearifan. Apa sebabnya, hai Israel, apa sebabnya maka engkau berada di negeri musuhmu serta menjadi tua di negeri yang asing dan menajiskan dirimu dengan yang mati dan terbilang di antara mereka yang turun ke dunia orang mati? Engkau telah meninggalkan sumber kebijaksanaan! Jikalau engkau berjalan di jalan Allah, niscaya selamanya engkau diam dengan damai sejahtera. Belajarlah di mana ada kearifan, di mana kekuatan dan di mana pengertian, supaya sekaligus kauketahui tempat umur panjang dan kehidupan, tempat cahaya mata dan damai sejahtera. Siapakah telah menemukan tempat kebijaksanaan, siapakah telah masuk ke dalam perbendaharaannya?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan VI, do = es, 2/4, PS. 852
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
Ayat. (Mzm 19:8-9.10-11)

1. Sabda Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan teguh, membuat arif orang bersahaja. Titah Tuhan tepat, menyenangkan hati. Perintah Tuhan jelas, membuat mata berseri.
2. Hikmat Tuhan baik, tetap selama-lamanya. Keputusan Tuhan benar, adil selalu. Lebih indah daripada emas murni, lebih manis daripada manu lebah.

Yehezkiel mewartakan rahmat pengudusan. Pentahiran, pembebasan dari segala kenajisan, roh dan hati yang baru, sikap berpegang teguh pada ketetapan Tuhan, semua itu adalah suatu rahmat. Isi pewartaan kenabian Yehezkiel membangkitkan pengharapan Israel. Tuhan berpihak lagi kepada Israel, demi menghidupkan kembali harapan dan iman mereka. Tuhan sungguh panjang akal dan kasih setia.

Bacaan Ketujuh
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (36:16-17a, 18-28)

"Kamu akan Kuberi hati dan Roh yang baru di dalam batinmu."

“Hai anak manusia, waktu kaum Israel tinggal di tanahnya sendiri, mereka menajiskan tanah itu dengan tingkah laku mereka. Maka Aku mencurahkan amarah-Ku ke atas mereka, karena darah yang mereka curahkan di atas tanah itu; mereka menajiskan tanah itu dengan berhala-berhala mereka. Aku menghamburkan mereka di antara bangsa-bangsa, sehingga mereka berserak-serak di dalam negeri; Aku menghakimi mereka selaras dengan tingkah lakunya. Di mana saja mereka datang di tengah bangsa-bangsa, mereka menajiskan nama-Ku yang kudus, sehingga semua orang menyindir mereka dengan berkata: Katanya mereka umat Tuhan, tetapi mereka harus keluar dari tanahnya! Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yang kudus dinajiskan oleh kaum Israel di tengah bangsa-bangsa, di mana mereka datang. Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah Firman Tuhan Allah: bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus, yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang. Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, demikianlah Firman Tuhan Allah, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa. Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri; Aku akan membawa kamu kembali ke tanahmu. Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dan segala kenajisanmu dan dari semua berhalamu aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberi hati yang baru, dan roh yang baru akan Kutaruh di dalam batinmu. Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras, dan kepadamu Kuberi hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu, dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku; aku akan membuat kamu tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu. Kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan VIIA, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 42:3.5bcd;43:3-4; Ul: lih 42:2; 2/4)

1. Jiwaku haus akan Allah akan Allah yang hidup! Bilakah tiba saatnya aku boleh datang melihat Allah.
2. Ku terkenang, ketika berkenan maju di tengah kepadatan manusia, melangkah menuju ke rumah Allah di tengah sorak-sorai dan nyanyian syukur.
3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu supaya menuntun langkahku dan membawaku ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
4. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, suka citaku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, sumber kegembiraanku.

atau

Mazmur Tanggapan VIIB, do = d, 2/2, PS 603

Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku, ciptakan hati dan semangat baru.

Ayat. (Yeh 36:25-27)

1. Engkau Kusucikan dan Kubersihkan dari cinta diri, engkau Kuhidupkan, dan Kukobarkan, cinta di hati.
2. Hatimu yang kaku, keras dan beku, Kuambil darimu, ambillah dari-Ku semangat baru dalam karyamu.
 
Madah Kemuliaan

Kemuliaan kepada Allah di surga,
dan damai di bumi kepada orang

yang berkenan pada-Nya.
Kami memuji Dikau.
Kami meluhurkan Dikau.
Kami menyembah Dikau.
Kami memuliakan Dikau.
Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang mahakuasa.
Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal.
Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putra Bapa.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
Karena hanya Engkaulah kudus.
Hanya Engkaulah Tuhan.
Hanya Engkaulah mahatinggi,
ya Yesus Kristus,
bersama dengan Roh Kudus,
dalam kemuliaan Allah Bapa.
Amin.

Penebusan Kristus atas diri kita tidak terjadi di awang-awang, melainkan dalam kenyataan diri kita yang memiliki tubuh. Karena itulah Paulus mengingatkan bahwa tubuh kita bisa menjadi tempat rahmat sekaligus tempat dosa. Semuanya tergantung pada pilihan bebas kita. Pada kenyataannya, tubuh kita ini begitu mudah kita biarkan untuk menjadi budak dosa. Maka, kemerdekaan dari dosa harus juga menyangkut secara nyata kemerdekaan dari kebiasaan menggunakan tubuh kita untuk hal-hal yang berdosa.


Bacaan Kedelapan:
Epistola
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (6:3-11)

"Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, dan tidak akan mati lagi." 

Saudara-saudara, kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh pembaptisan dalam kematian, supaya, seperti halnya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi, jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu bahwa Kristus, sesudah bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi; maut tidak berkuasa lagi atas Dia! Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya; kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 867
Ref. A l l e l u y a

(3x 1= F, G, A)
Dinyanyikan tiga kal; setiap kali ganti nada dasar. Sesudah ulangan ketiga baru dinyanyikan ayat-ayat Mazmur.
Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab.17.22-23)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya.
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan! Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan.
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di antara kita.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:1-12)
 
"Mengapa kamu mencari yang hidup di antara orang mati?"

Pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, wanita-wanita pergi ke makam dan membawa rempah-rempah, yang telah mereka sediakan. Mereka mendapati batu sudah terguling dari makam. Ketika masuk ke dalam makam, mereka tidak melihat jenazah Yesus. Mereka sangat bingung. Tiba-tiba berdirilah di hadapan mereka dua orang pemuda berpakaian putih berkilau-kilauan. Wanita-wanita itu amat terkejut dan menundukkan kepala, tetapi kedua pemuda itu berkata, "Mengapa kamu mencari yang hidup di antara orang mati? Dia tidak lagi di sini. Dia sudah bangkit. Ingatlah akan perkataan, yang telah disampaikan-Nya kepadamu: Putra Manusia harus diserahkan ke tangan orang berdosa, disalibkan, dan bangkit pada hari ketiga." Mereka pun teringat kembali akan perkataan Yesus itu. Sekembali dari makam, mereka menceritakan semuanya ini kepada kesebelas murid-Nya dan semua orang lain. Wanita-wanita itu ialah Maria Magdalena, Yohana dan Maria ibunda Yakobus serta wanita-wanita lain, yang selalu bersama murid-murid Yesus. Mereka memberitahukan hal-hal itu kepada para rasul. Tetapi para rasul tidak percaya; mereka menganggap cerita itu omong kosong. Namun Petrus berdiri dan berlari ke makam; ia menjenguk ke dalam makam, tetapi yang dilihat hanya kain kafan. Ia pun kembali keheran-heranan memikirkan apa yang terjadi.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Beberapa tahun lalu di TV-TV kita menayangkan iklan semacam ini “Apakah Anda ingin tahu, kejadian di masa datang, tentang keberuntungan dan kejadian-kejadian penting Anda? Saya memang tidak bisa mengubah jalan hidup Anda, tetapi mungkin dengan bantuan saya, Anda bisa mengambil langkah-langkah yang perlu untuk menemukan keberuntungan Anda. Ketik REG, spasi “***”, kirim ke 9888. Saya “***” bisa membantu Anda, menentukan langkah-langkah masa depan.

Ini adalah satu model iklan. Banyaknya iklan semacam itu, menggambarkan keadaan dan kecenderungan masyarakat kita, yang tidak mau hidup biasa. Mereka ingin bukti, enggan berusaha pelan-pelan, dan suka hal-hal takhayul.

Bagaimana dengan keadaan murid Yesus? Para perempuan itu datang ke kubur, tetapi jenasah Yesus tidak mereka temukan. Mereka terkejut sampai terpaku. Ketika itulah tampak dua orang laki-laki berpakaian berkilau-kilauan, yang membuat para perempuan itu sangat ketakutan, menundukkan kepala, tetapi tak melarikan diri. Mereka, kedua orang itu langsung menegur: bahwa kedatangan mereka ke kubur sebenarnya aneh, sebab mencari DIA yang hidup, tetapi datang ke kubur. Dia telah bangkit kembali, Dia hidup, jadi tidak mungkin berada di dunia orang mati. Perempuan-perempuan itu percaya, tetapi Yesus yang bangkit tidak mereka lihat.

Untuk mengerti PASKAH, kita dituntut beriman saja, tanpa bukti-bukti lain. Para jago minuman keras di kampung saya, memiliki istilah “lawaran” untuk upacara minum mereka. Minum “lawaran” berarti minum saja tanpa tambahan kacang goreng atau apa pun. Orang baru disebut hebat kalau bisa menikmati minum saja, minum lawaran.

Untuk mengerti PASKAH, kita dituntut beriman lawaran. Beriman saja, tanpa bukti-bukti tambahan. Hal ini dibutuhkan, sebab kita pun seperti para perempuan yang menjenguk Yesus; tidak melihat Yesus yang bangkit. Bahkan tanda-tanda ketidakhadiran-Nya pun tidak kita lihat. Perempuan itu masih bisa melihat “tanda ketidakhadiran Yesus”, yaitu kubur kosong, jenasahnya tidak ada lagi. Kita tidak melihat apa pun: Kuburnya tidak kita lihat. Kita berada dalam situasi lain, di tempat lain (bukan di Israel) dan zaman lain. Karena itu, dibutuhkan iman lawaran, iman tanpa syarat untuk mampu merayakan Paskah.

Paskah itu perayaan Tuhan yang disiksa, disalib, dibunuh dan telah bangkit kembali, tetapi kebangkitan-Nya tidak kita lihat. Maka, untuk merayakan Paskah dibutuhkan sikap beriman, tidak menuntut bukti. Jika ada orang, baru akan beriman kalau sembuh dari sakit, kalau dapat pacar, kalau dapat kerja, kalau dapat rezeki; semua ini iman bersyarat. Tomas contohnya: dengan sinis menolak berita kebangkitan, sebelum mencucukkan jarinya ke dalam luka Yesus.

Perayaan PASKAH adalah perayaan iman tingkat tinggi, sebab orang dituntut untuk percaya begitu saja. Orang yang amat bergantung dengan berbagai ramalan, dengan berbagai kesaktian dan jimat semu seperti di atas, sulit mengerti PASKAH. Kita harus belajar percaya seperti kaum perempuan itu, yang percaya tanpa syarat, bahwa Dia yang disalibkan telah hidup kembali. Selamat merayakan vigili Paskah.
   
Renungan sesudah Injil: Paulus Teguh Kusbiantoro, O.Carm / RUAH  

Kobus: Sabtu Suci (Pagi-Sore)






silahkan klik gambar untuk memperbesar

Kobus: Jumat Agung 29 Maret 2013






silahkan klik gambar untuk memperbesar

Jumat, 29 Maret 2013 Hari Jumat Agung --- Memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan

Jumat, 29 Maret 2013
Hari Jumat Agung --- Memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan


Kristus memberikan darah dan air dari lambung-Nya dan membentuk Gereja --- St. Yohanes Krisostomus


Doa

Ingatlah, ya Allah Bapa, akan belas kasih-Mu. Kuduskanlah dan lindungilah selalu hamba-hamba-Mu. Bagi merekalah Kristus, Putra-Mu, telah memulai misteri Paskah dengan penumpahan darah-Nya. Dialah Tuhan, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. 

Prayer    
 
Re- member your mercies, O Lord, and with your eternal protection sanctify your ser- vants,  for whom Christ your Son, by the shedding of his Blood, established the Paschal Mys-ter- y.  Who lives and reigns for ev-er and ev-er. A-men.
 
Bacaan dari Kitab Yesaya (52:13-53:12)


 
"Ia ditikam karena kedurhakaan kita."

Beginilah firman Tuhan, “Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil! Ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan! Seperti banyak orang tertegun melihat dia – rupanya begitu buruk, tidak seperti manusia lagi, dan tampaknya tidak seperti anak manusia lagi,-- demikianlah ia membuat tercengang banyak bangsa, dan raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia! Sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. Maka mereka berkata: Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan? Sebagai taruk Hamba Yahwe tumbuh di hadapan Tuhan, dan sebagai tunas ia muncul dari tanah kering. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan, dan biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia, dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Ia tidak tampan, dan semarak pun tidak ada padanya, sehingga kita tidak tertarik untuk memandang dia; dan rupanya pun tidak menarik, sehingga kita tidak terangsang untuk menginginkannya. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kitalah yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Sesungguhnya dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; derita yang mendatangkan keselamatan bagi kita, ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing mengambil jalan sendiri! Tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas, dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dank arena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan waktu mati ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan, dan tipu tidak ada di dalam mulutnya. Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan, dan apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman, Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan. Ini semua sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dank arena ia terhitung di antara para pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang, dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.
Demikianlah sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 820
Ref. Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kupercayakan jiwaku.
Ayat. (Mzm 31: 2.6.12-13.15-16.17.25; R: Luk 23:46)
1. Pada-Mu ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, Ya Tuhan Allah yang setia.
2. Di hadapan semua lawanku aku bercela, tetangga-tetanggaku merasa jijik. Para kenalanku merasa nyeri; mereka yang melihat aku cepat-cepat menyingkir, Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati. Telah menjadi seperti barang yang pecah.
3. Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, Aku berkata, "Engkaulah Allahku!". Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari musuh-musuhku dan bebaskan dari orang-orang yang mengejarku!
4. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap hatimu.
  
Responsorial Psalm 
Ref. Father, into your hands I commend my spirit.
(Ps 31:2, 6, 12-13, 15-16, 17, 25)
1. In you, O LORD, I take refuge; let me never be put to shame. In your justice rescue me. Into your hands I commend my spirit; you will redeem me, O LORD, O faithful God.
2. For all my foes I am an object of reproach, a laughingstock to my neighbors, and a dread to my friends; they who see me abroad flee from me. I am forgotten like the unremembered dead; I am like a dish that is broken.
3.  But my trust is in you, O LORD; I say, “You are my God. In your hands is my destiny; rescue me from the clutches of my enemies and my persecutors.”
4. Let your face shine upon your servant; save me in your kindness. Take courage and be stouthearted, all you who hope in the LORD. 
  
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (4:14-16; 5:7-9)
 
"Yesus tetap taat dan menjadi sumber keselamatan abadi bagi semua orang yang patuh kepada-Nya."
    
Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan kita! Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya. Dalam hidupnya sebagai manusia, Yesus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi sekalipun Anak, Ia telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya! Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Flp 2:8-9)
Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Dari sebab itulah Allah mengagungkan Dia. Nama yang paling luhur dianugerahkan kepada-Nya.

Gospel Acclamation 
Ref. Glory to you, Word of God, Lord Jesus Christ!
Christ became obedient to the point of death, even death on a cross. Because of this, God greatly exalted him and bestowed on him the name which is above every other name  (Phil 2:8-9)
  
BACAAN INJIL
Y: Yesus ; S: Semua Rakyat ; Pi: Pilatus ; Pe: Petrus ; N: Naracerita ;W: Suara Wanita ; H: Hamba
   
P A S S I O
   
Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Yohanes (18:1-9:42)
   
 
MEREKA MENANGKAP YESUS DAN MEMBELENGGUNYA
  

N. Seusai perjamuan Paskah, keluarlah Yesus dari ruang perjamuan bersama dengan murid-murid-Nya, dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman. Yesus masuk ke taman itu bersama dengan murid-murid-Nya. Yudas, yang mengkhianati Yesus tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. Maka datanglah juga Yudas ke situ bersama sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi. Mereka datang lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. Yesus tahu semua yang akan menimpa diri-Nya. Maka Ia maju ke depan dan berkata kepada mereka,

Y. “Siapakah yang kamu cari?”

N. Jawab mereka,

S. “Yesus dari Nazaret.”

N. Kata Yesus kepada mereka,

Y. “Akulah Dia.”

N. Yudas yang mengkhianati Yesus berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika Yesus berkata kepada mereka: “Akulah Dia”, mundurlah mereka, dan jatuh ke tanah. Maka Yesus bertanya pula,

Y. “Siapakah yang kamu cari?”

N. Jawab mereka,

S. “Yesus dari Nazaret”.

N. Jawab Yesus,

Y. “Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi.”

N. Demikian terjadi supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: “Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun yang Kubiarkan hilang.” Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, dan menetakkannya kepada hamba Imam Agung dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus. Kata Yesus kepada Petrus,

Y. “Sarungkan pedangmu itu! Bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?”


YESUS DIBAWA DULU KE ISTANA HANAS


N. Maka para prajurit serta perwiranya, dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Lalu mereka membawa Yesus mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Agung; dan Kayafaslah yang telah menasihatkan kepada orang-orang Yahudi: “Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa.” Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Agung dan ia masuk ke halaman istana Imam Agung. Tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Agung, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu, lalu membawa Petrus masuk. Maka kata perempuan penjaga pintu itu kepada Petrus,

W. “Bukankah engkau juga murid orang itu?”

N. Jawab Petrus,

Pe. “Bukan!”

N. Sementara itu hamba-hamba dan para penjaga Bait Allah telah memasang api arang, sebab hawanya dingin waktu itu, dan mereka berdiri berdiang di situ. Petrus pun berdiri berdiang di situ. Petrus pun berdiri berdiang bersama-sama dengan mereka. Maka mulailah Imam Agung menanyai Yesus tentang para murid dan tentang ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya,

Y. “Aku berbicara terus terang kepada dunia! Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan.”

N. Ketika Yesus berkata demikian, seorang penjaga yang berdiri di situ menampar muka Yesus sambil berkata,

H. “Begitukah jawab-Mu kepada Imam Agung?”

N. Jawab Yesus kepadanya,

Y. “Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau benar, mengapa engkau menampar Aku?”


"BUKANKAH ENGKAU JUGA SEORANG MURID YESUS?" - "BUKAN!"


N. Lalu Hanas mengirim Yesus terbelenggu kepada Kayafas, Imam Agung. Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya,

S. “Bukankah engkau juga seorang murid Yesus?”

N. Petrus menyangkalnya, katanya,

Pe. “Bukan!”

N. Salah seorang hamba Imam Agung, keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus, berkata kepadanya,

H. “Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Yesus?”

N. Maka Petrus menyangkal lagi dan ketika itu berkokoklah ayam. 
N. Keesokan harinya mereka membawa Yesus dari istana Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah. Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata,

Pi. “Apakah tuduhanmu terhadap orang ini?”

N. Jawab mereka kepadanya,

S. “Jikalau Ia bukan penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!”

N. Kata Pilatus kepada mereka:

Pi. “Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu.”

N. Kata orang-orang Yahudi itu:

S. “Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang.”

N. Demikianlah terjadi supaya genaplah firman Yesus yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Ia akan mati. Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya,

Pi. “Engkau inikah raja orang Yahudi?”

N. Jawab Yesus,

Y. “Dari hatimu sendirikah engkau katakan hal itu? Ataukah adakah orang lain yang mengatakan kepadamu tentang Aku?”

N. Kata Pilatus,

Pi. “Orang Yahudikah aku? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala telah menyerahkan Engkau kepadaku, apakah yang telah Engkau perbuat?”

N. Jawab Yesus,

Y. “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini! Jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku sudah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi. Akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.”

N. Maka kata Pilatus kepada-Nya:

Pi. “Jadi Engkau adalah raja?”

N. Jawab Yesus,

Y. “Seperti yang kaukatakan, Aku adalah raja! Untuk itulah Aku lahir, dan untuk itulah Aku datang ke dunia ini, yakni untuk memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”

N. Kata Pilatus kepada-Nya:

Pi. “Apakah kebenaran itu?”

N. Sesudah mengatakan demikian, Pilatus keluar lagi mendapatkan orang-orang Yahudi, dan berkata kepada mereka,

Pi. “Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya. Tetapi padamu ada kebiasaan, bahwa pada hari raya Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi ini bagimu?”

N. Mereka pun berteriak,

S. “Jangan Dia, melainkan Barabas!”

N. Barabas adalah seorang penyamun.


"SALAM, YA RAJA BANGSA YAHUDI"



N. Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri, dan menaruhnya di atas kepala Yesus. Mereka mengenakan jubah ungu pada-Nya, dan sambil maju ke depan mereka berkata,

S. “Salam, hai raja orang Yahudi!”

N. Lalu mereka menampar wajah Yesus. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada orang-orang Yahudi,

Pi. “Lihatlah aku membawa Dia keluar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.”

N. Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka,

Pi. “Lihatlah manusia ini!”  

N. Ketika para imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Yesus, berteriaklah mereka,

S. “Salibkan Dia, salibkan Dia!”

N. Kata Pilatus kepada mereka,

Pi. “Ambil saja sendiri dan salibkanlah Dia! Sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya.”

N. Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya,

S. “Kami mempunyai hukum, dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.”

N. Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia. Lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan, dan berkata kepada Yesus,

Pi. “dari manakah asal-Mu?”

N. Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus,

Pi. “Tidakkah Engkau mau berbicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?”

N. Yesus menjawab,

Y. “Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan dari atas. Sebab itu, dia yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya.”


"ENYAHKANLAH DIA! ENYAHKANLAH DIA! SALIBKAN DIA!"



N. Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Yesus, tetapi orang-orang Yahudi berteriak,

S. “Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap diri raja, melawan Kaisar.”

N. Ketika mendengar perkataan itu, Pilatus menyuruh Yesus ke luar. Lalu ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani: Gabata. Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam duabelas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu,

Pi. “Inilah rajamu!”

N. Maka berteriaklah mereka,

S. “Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!”

N. Kata Pilatus kepada mereka:

Pi. “Haruskah aku menyalibkan rajamu?”

N. Jawab imam-imam kepala,

S. “Kami tidak mempunyai raja, selain Kaisar!”

N. Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. Dan mereka menerima Yesus. 

"YESUS DISALIBKAN BERSAMA DUA ORANG LAIN"


N. Sambil memikul salib-Nya, Yesus dibawa ke luar, ke tempat yang bernama Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Di situ Yesus disalibkan, dan bersama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah menyebelah, Yesus di tengah-tengah. Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: “Yesus Orang Nazaret, Raja orang Yahudi.” Banyak orang Yahudi membaca tulisan itu, sebab tempat Yesus disalibkan itu letaknya dekat kota, dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, Latin dan Yunani. Maka kata imam-imam kepala kepada Pilatus, “Jangan engkau menulis: “Raja orang Yahudi, tetapi: Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi.”

N. Jawab Pilatus,

Pi. “Apa yang kutulis, tetap tertulis.”


"MEREKA MEMBAGI-BAGI PAKAIANKU"



N. Setelah prajurit-prajurit menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian Yesus, lalu membaginya menjadi empat bagian, masing-masing prajurit satu bagian. Jubah Yesus pun mereka ambil. Tetapi jubah itu tidak berjahit, dari atas sampai ke bawah merupakan satu tenunan utuh. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain, “Janganlah kita membagi jubah ini menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya.”

N. Demikianlah terjadi supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: “Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka, dan membuang undi atas jubah-Ku.” Hal itu telah dilakukan oleh prajurit-prajurit itu.


ITULAH ANAKMU - ITULAH IBUMU



N. Di dekat salib Yesus berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang Ia kasihi disampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya:

Y. “Ibu, inilah anakmu!”

N. Dan kemudian kata-Nya kepada murid itu, “

Y. Inilah ibumu!”

N. Dan sejak saat itu murid itu menerima Maria di dalam rumahnya.


"SELESAILAH SUDAH"



N. Sesudah itu, karena Yesus tahu bahwa segala sesuatu telah selesai berkatalah Ia – supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci, --

Y. “Aku haus!”

N. Di situ ada suatu buli-buli penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang pada sebatang hisop, mencelupkannya dalam anggur asam itu, lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah meminum anggur asam itu, berkatalah Yesus,

Y. “Sudahlah selesai.”

N. Lalu Yesus menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-Nya.


………………..(Semua hening sejenak merenungkan wafat Tuhan)…………



"SEGERA DARAH DAN AIR MENGALIR KELUAR"



N. Karena hari itu adalah hari persiapan Paskah, dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib – sebab Sabat itu adalah hari yang besar – maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan, dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit, lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung Yesus dengan tombak, dan segera mengalirlah darah serta air keluar. Dan orang yang melihat sendiri hal itu yang memberi kesaksian ini, dan benarlah kesaksiannya. Dan ia tahu bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan; dan nas lain yang mengatakan: Mereka akan memandang Dia yang telah mereka tikam.

'JENAZAH YESUS DIBUNGKUS DENGAN KAIN KAFAN DAN DIBUBUHI DENGAN WANGI-WANGIAN"


N. Sesudah itu Yusuf dari Arimatea (Yusuf ini adalah seorang murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi) meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan jenazah Yesus. Pilatus meluluskan permintaan Yusuf. Maka datanglah Yusuf dan menurunkan jenazah Yesus. Juga Nikodemus datang di situ. Dialah yang dulu datang malam-malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil jenazah Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adapt pemakaman orang Yahudi. Di dekat tempat Yesus disalibkan itu ada suatu taman, dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan Paskah orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka membaringkan jenazah Yesus di situ.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan
  

Injil yang kita dengarkan hari ini sangat panjang, lebih panjang dari bacaan Injil mana pun yang biasa dibacakan di gereja dalam upacara liturgi kita. Ya, kisah sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Injil Yohanes. Pada umumnya, di banyak tempat, kisah sengsara ini tidak dibacakan secara biasa, tetapi dinyanyikan dengan pemeranan oleh tiga orang. Berkaitan dengan hal-hal itu saja bisa segera muncul pertanyaan lagi: mengapa? Nampaknya tidak berlebihan kalau saya katakan bahwa itu terjadi karena Kisah Sengsara begitu istimewa.

Begitu istimewanya kisah ini hingga menjadi matakuliah tersendiri di tempat saya belajar. Di tempat lain, bahkan dipelajari secara lebih luas dan mendalam. Belum lagi fakta bahwa keempat penginjil memandang penting peristiwa ini, tak ada satu pun penginjil yang tak memuatnya dalam Injilnya. Tetapi yang sungguh-sungguh membuatnya istimewa adalah kisah itu sendiri, kebenaran yang ditunjukkannya. Betapa Yesus yang sesungguhnya penuh kuasa membiarkan diri-Nya dikhianati, digiring ke pengadilan yang tidak adil, disiksa, disangkal, dihina, dilecehkan dan dibunuh. Untuk apa? Untuk melaksanakan kehendak Bapa-Nya menyelamatkan kita, manusia yang berdosa. Dia yang tak berdosa menderita bagi kita yang berdosa. Sang Kebenaran disalahkan oleh orang-orang yang bersalah. Sang Penyelamat wafat di tangan orang-orang yang tak mau menerima keselamatan. Injil hari ini mengajarkan kebenaran iman kita.

Kalau begitu istimewa dan mengajarkan kebenaran, mengapa banyak orang tidak percaya? Jawabannya pada kata-kata Yesus sendiri, “Setiap orang yang berasal dari kebenaran
   

RUAH

Kobus: Kamis Putih 28 Maret 2013






silahkan klik gambar untuk memperbesar

Malam Paskah 2013


MALAM PASKAH/C – 31 MARET 2013

Paskah merupakan Hari Raya Kebangkitan Kristus, yang rangkaian perayaannya telah kita awali dengan Malam Kamis Putih yang lalu sebagai kenangan akan Yesus yang mengadakan Perjamuan Malam Terakhir bersama murid-murid-Nya. Kemarin, kita juga telah merayakan Jumat Agung untuk mengenangkan wafat Yesus. Saat ini, tiba saatnya kita merayakan kebangkitan-Nya. Ketiga rangkaian Tri Hari Suci ini meneguhkan iman kita bahwa dengan wafat-Nya, Kristus menghacurkan kematian; dan dengan kebangkitan-Nya, Ia memulihkan serta memperharui kehidupan (bdk. Anamnese 3).

Inilah warta keselamatan bagi kita. Berkat Misteri Paskah Kristus, dosa, maut, dan kematian telah dikalahkan sehingga tidak dapat menguasai kita lagi. Sebaliknya, kepada kita dianugerahkan keselamatan dan hidup yang baru. Oleh karena itu, makna terdalam dari Perayaan Paskah adalah pembaruan hidup, sebagaimana dinyatakan dalam bacaan Epistola. “Seperti halnya, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru” (Rm 6:4). Bagi kita, pembaruan hidup itulah yang akan membuahkan keselamatan.

Rangkaian bacaan, mulai dari Kisah Penciptaan sampai Kisah Kebangkitan Yesus, menggambarkan bahwa Allah terus-menerus berkarya untuk memperbarui hidup kita dan juga alam semesta. Pada awal mula, ketika alam semesta ini belum berbentuk, masih kosong, dan gelap gulita, Allah menciptakannya secara baru. Diciptakanlah terang sebagai ciptaan yang pertama (Kej 1:3-5). Sebab, dengan terang itu, akan terlihat dengan jelas langkah-langkah pembaruan untuk selanjutnya sehingga semua menjadi baik adanya (Kej 1:4,10,12,18,2125), bahkan sungguh amat baik (Kej 1:31). Manusia (kita), diciptakan oleh Allah secara istimewa, sesuai gambar dan rupa Allah. 

Manusia yang secitra dengan Allah, ternyata tidak luput dari kerapuhan, dosa dan derita. Namun, Tuhan Allah tetap mencitainya. Ia berkenan membebaskan manusia dari dosa dan derita serta menuntunnya menuju tempat baru yang aman, makmur dan sejahtera. Inilah yang digambarkan dalam kisah pembebasan bangsa Israel dari penderitaan di Mesar. Dalam perjalanan itu, ketika mereka mengalami kebuntuan, Tuhan membuka jalan dengan membelah Laut Merah. Ketika mereka terancam bahaya oleh bala tentara Mesir, Tuhan melindungi dan menyelamatkan.

Kalau Tuhan selalu mengerjakan karya-karya cinta kasih untuk memperbarui dan menyelamatkan kita, bagaimanakah sikap kita yang seharusnya? Nabi Yesaya mengajak kita, “Carilah Tuhan, selama Ia dapat ditemukan; berserulah kepada-Nya, selama Ia dekat. Hendaknya si jahat meninggalkan jalannya, dan si fasik melepaskan angan-angannya. Hendaklah ia berbalik kepada Tuhan, yang akan berkasihan kepadanya; hendaknya ia berbalik kepada Allah kita, sebab dengan murah Allah mengampuni.” (Yes 55:6-7). Kita diajak untuk mencari Yesus seperti yang dilakukan oleh Maria Magdalena, Yohana, Maria ibu Yesus dan wanita-wanita yang lain dalam kisah Injil.

Dikisahkan dalam Injil tadi, para wanita pergi ke makam untuk mencari Yesus, yang sudah tiga hari dimakamkan. Kepergian mereka tidak hanya spontan, tetapi sungguh direncanakan dan disiapkan. Mereka telah kangsenan satu dengan yang lain dan menyiapkan rempah-rempah. Namun, setelah mereka sampai di makam dan tidak menemukan Yesus, mereka menjadi sangat kebingungan. Di tengah kebingunan mereka, dua orang berpakaian putih menemui mereka dan berkata, “Mengapa kamu mencari yang hidup di antara orang mati. Dia tidak lagi di sini. Dia sudah bangkit”.

Yesus bangkit berarti Ia hidup, hadir, dan menyertai kita. Inilah kata-kata Yesus setelah kebangkitan-Nya dalam Injil Matius dan Markus, “… ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Mat 28:20; bdk. Mrk 16:20). Dengan kebangkitan-Nya, Yesus tidak lagi hadir secara fisik seperti yang dialami para murid sebelum wafat-Nya. Kebangkitan membuat-Nya mengatasi ruang dan waktu. Ia tidak hanya hadir di Nazaret, Galilea, Kepernaum, Kana, Yerusalem, dan wilayah-wilayah Palestina yang lain. Kebangkitan membuat Yesus hadir secara universal: kapan pun, di mana pun dan dalam keadaan apa pun, Ia selalu hadir menyertai kita. 

Nah, kalau Yesus selalu hadir dan menyertai kita, lalu apa makna mencari Yesus? Para wanita yang mencari Yesus di makam, tidak menemukan Dia sehingga mereka bingung karena mereka tidak ingat akan sabda Tuhan. Baru setelah diingatkan oleh kedua orang yang menemuinya, “Mereka pun teringat kembali akan perkataan Yesus itu”. Setelah ingat, mereka percaya dan menceritakan (mewartakan) kepada para murid dan semua orang lain yang dijumpai. Sementara itu, Petrus, setelah mendengarkan cerita wanita-wanita tersebut, ia tidak percaya. Petrus segera lari ke makam dan tidak menemukan Yesus di sana. “Ia pun kembali dan keheran-heranan memikirkan apa yang terjadi”. Kalimat ini, dalam Kitab Suci LAI, ditulis, “Lalu ia pergi, dan bertanya dalam hatinya, apa yang kiranya telah terjadi” (Luk 24:12). Jadi, yang dilakukan Petrus adalah memikirkan, bertanya dalam hati, merenungkan.

Dari kedua pengalaman tersebut, yakni pengalaman para wanita dan pengalaman Petrus, mereka tidak menemukan Yesus di makam. Mereka menemukan Yesus dalam kesadaran, yakni ketika mereka mengingat, memikirkan, dan bertanya dalam hati. Kiranya, ini pulalah cara yang harus kita lakukan untuk mencari dan menemukan Yesus, yakni selalu berusaha menyadari kehadiran dan penyertaan-Nya dalam kehidupan kita. Untuk itu, perayaan Paskah, di mana kita merayakan Kristus yang hidup, hadir dan menyertai kita, mengundang kita untuk melatih dan meningkatkan kepekaan dan kesadaran kita akan kehadiran Tuhan. Bagaimana caranya? Tentu saja semakin meningkatkan keheningan dan doa, karena pada saat itulah kita secara khusus mengasah kepekaan kita akan kehadiran, sabda, dan bimbingan Tuhan.

Namun, dengan keheningan dan doa saja tentu tidak cukup. Kita harus mampu juga menyadari kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari yang tampaknya bukan rohani. Kita ingat salah satu madah Kamis Putih, “Jika ada cinta kasih, hadirlah Tuhan”. Maka, kita mencari dan menghadirkan Tuhan dengan saling mengasihi. Sebab, cinta kasih tidak hanya sekedar menghadirkan Tuhan tetapi lebih dari itu. Dengan mengasihi sesama, kita mengabdi dan melayani Tuhan. Sebab, Yesus sendiri telah bersabda, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kami lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat 25:40).

Marilah kita hayati makna Paskah ini sebagai kesempatan untuk memperbarui diri. Paskah berarti “Seperti halnya, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru” (Rm 6:4). Tuhan telah bangkit. Ia kini hidup, hadir, dan menyertai kita serta terus-menerus memperbarui hidup kita. Untuk itu, marilah kita asah kepekaan dan kesadaran kita akan kehadiran Tuhan melalui keheningan. Selanjutnya, kita abdi dan kita layani Tuhan dengan mengasihi sesama. Di mana ada cinta kasih, Tuhan hadir dan suatu saat nanti akan bersabda, “Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah kerajaan yang telah disediakan bagi-Mu, sejak dunia dijadikan” (Mat 25:34). Inilah sabda keselamatan yang mengalir dari Kebangkitan Kristus dan yang kita damba-dambakan.

Ag. Agus Widodo, Pr 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy