| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu Biasa II/C – 20 Januari 2013



Minggu Biasa II/C – 20 Januari 2013
Yes 62:1-5; 1Kor 12:4-11; Yoh 2:1-11

Kalau boleh dan bisa memilih atau menentukan, tentu kita akan memilih hidup yang tanpa masalah. Semua berjalan dengan baik. Semua usaha berhasil. Semua rencana terlaksana sesuai harapan. Namun, rasanya tidak mungkin hidup itu selalu berjalan dengan baik, sesuai rencana dan harapan, tanpa ada masalah sedikit pun.  

Sejarah hidup bangsa Israel, yang notabene merupakan umat pilihan Tuhan pun mencatat bahwa mereka tidak terlepas dari kesulitan dan masalah. Bacaan pertama (Yes 62:1-5) menyatakan janji Tuhan untuk menolong mereka yang menderita dan mengalami kesulitan di tanah pembuangan. Bacaan Injil (Yoh 2:1-11) mengisahkan sebuah pesta perkawinan yang nyaris mengalami persoalan besar karena kekurangan anggur sebagai salah satu jamuan yang utama untuk para tamu. Mari kita menimba inspirasi dari bacaan-bacaan ini supaya kita pun dapat menghadapi masalah, kesulitan, dan persoalan hidup sebagai orang beriman dan sesuai dengan iman kita.

Marilah kita awali dengan memperdalam bacaan Injil. Konteks situasi yang dikisahkan dalam Injil ini, kurang lebih demikian: sebuah keluarga di Kana Galilea mengadakan pesta perkawinan. Pada zaman itu, pesta nikah dilaksanakan berhari-hari (sekitar satu minggu). Maka, kalau keluarga kurang cermat dalam memperhitungkan tamu yang akan hadir, mereka bisa kehabisan anggur atau suguhan yang lain pada saat pesta belum selesai. Inilah yang terjadi pada pesta nikah di Kana ini.

Dalam konteks budaya Yahudi pada waktu itu, kekurangan anggur bukanlah masalah sepele. Masalah ini bisa menjadi aib yang besar. Para tamu dapat tersinggung dan merasa kurang dihargai atau diterima sepantasnya. Buntutnya, keluarga yang bersangkutan tidak hanya dijadikan buah bibir setelah pesta tetapi bisa sampai dituntut di pengadilan.

Melihat situasi tersebut, Bunda Maria bertindak cepat. Letak kota Kana ini ± 14 km sebelah utara Nazaret. Menurut ukuran waktu itu, masih dekat dan tetanggaan dengan Nazaret. Rupanya, keluarga Kana ini juga mempunyai hubungan yang dekat atau bahkan kekerabatan dengan keluarga Nazaret. Buktinya, Maria dan Yesus diundang ke situ. Maria sendiri, kemungkinan seperti ibu-ibu yang lain ikut rewang di dapur. Kedekatan relasi ini makin tampak ketika Maria melihat bahwa mereka kehabisan anggur, tanpa diminta oleh tuan rumah, ia langsung bergerak cepat. Maria datang kepada Yesus karena ia yakin, dalam situasi gawat tersebut, hanya Yesus yang merupakan tumpuan harapan satu-satunya.

Begitulah, akhirnya terjadi dialog antara Maria dengan Yesus. Meskipun Yesus mengatakan bahwa “saat-Nya belum tiba” (ay.4), Maria yakin bahwa Yesus tidak akan tinggal diam dan membiarkan tuan rumah mengalami masalah besar. Dengan keyakinan itu, ia meminta kepada para pelayan agar mereka melakukan apa yang diperintahkan Yesus. Benar! Yesus tergerak melakukan sesuatu. Ia menyuruh para pelayan mengisi tempayan yang biasanya dipakai untuk membasuh kaki (ay.6) sebelum para tamu masuk ruangan pesta. Ada 6 tampayan yang harus diisi dengan air, masing-masing sampai penuh (ay.7). Diperkirakan, 1 tempayan dapat menampun 90 liter air. Jadi totalnya ada 540 liter.  

Injil Yohanes ini tidak menulis apa pun mengenai apa yang dibuat Yesus untuk mengubah air menjadi anggur. Hanya dituliskan, setelah ke-6 tempayan itu diisi air sampai penuh, pelayan-peyanan diminta mencedoknya dan membawa kepada peminpin pesta. Ternyata air tersebut sudah berubah menjadi anggur dengan kualitas yang baik (ay.8-10). Kemudian, dikatakan bahwa mukjizat itu merupakan “yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya” (ay.11)

Sekarang, apa pesan-Nya untuk kita?

Pertama, mari kita realistis bahwa hidup itu tidak akan pernah terlepas dari kesulitan, masalah, dan persoalan. Masalah muncul karena memang harus ada. Kita akan semakin kuat dan menjadi pribadi yang tangguh dengan adanya masalah yang harus kita hadapi, bagaikan sebuah pohon yang akan menjadi besar dan kuat ketika tumbuh bersama dengan terpaan hujan deras dan angin kencang. Tanpa masalah, kita justru tidak akan maju dan berkembang.

Kedua, dalam menghadapi realitas kehidupan yang demikian, kita diajak untuk mempunyai keyakinan iman bahwa Tuhan pasti dan selalu menolong. Sabda-Nya, “Aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatan menyala seperti suluh” (Yes 62:1). Ia juga mengaruniakan Roh-Nya untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan ajaib dalam hidup kita (bdk.1Kor 12:4-6). Ia berkenan hadir dalam kehidupan kita dan tinggal bersama kita sebagaimana Ia hadir di tengah-tengah keluarga Kana (Yoh 2:2). Bunda Maria pun selalu siap sedia memberi pertolongan pada kita (Yoh 2:3-5).

Ketiga, keyakinan iman bahwa Tuhan dan Bunda Maria selalu hadir, menyertai dan menolong kita, hendaknya membuka hati kita untuk selalu menjadikan Tuhan dan Bunda Maria sebagai tamu istimewa dalam kehidupan kita. Melalui doa-doa dan devosi kita, Perayaan Ekaristi, membaca Kitab Suci, dll., kita undang Bunda Maria dan Tuhan Yesus untuk hadir dalam diri kita dan keluarga kita. Niscaya kita pun akan mengalami mukjizat Tuhan. Kita akan mendapat pertolongan dalam menghadapi setiap masalah, persoalan dan kesulitan. Hidup kita yang seringkali tawar seperti air, juga akan diubah menjadi seperti anggur yang manis dan berkualitas. Dan yang lebih penting, semoga kita un menjadi seperti para murid, yaitu semakin percaya dan beriman kepada Tuhan (Yoh 2:11).

Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

Kobus: Sharing 1 Pelayanan Pasutri





silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 20 Januari 2013 Hari Minggu Biasa II (C)

Minggu, 20 Januari 2013
Hari Minggu Biasa II (C)

Mukjizat perbanyakan roti menunjukkan lebih dahulu kelimpahan roti istimewa dari Ekaristi-Nya Bdk. Mat 14:13-21; 15:32-39.: Tuhan mengucapkan syukur, memecahkan roti dan membiarkan murid-murid-Nya membagi-bagikannya, untuk memberi makan kepada orang banyak. Tanda perubahan air menjadi anggur di Kana Bdk. Yoh 2:11. telah memaklumkan saat kemuliaan Yesus. Ia menyampaikan penyempurnaan perjamuan pernikahan dalam Kerajaan Bapa, di mana umat beriman akan minum Bdk. Mrk 14:25. anggur baru, yang telah menjadi darah Kristus. --- Katekismus Gereja Katolik, 1335

Antifon Pembuka (Mzm 64:4)

Seluruh bumi hendaknya menyembah Dikau, ya Allah, dan bermazmur bagi-Mu, meluhurkan nama-Mu, ya Allah Mahatinggi.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa, Engkau telah memberi kami tanda agung hubungan-Mu yang mesra dengan kami dalam diri Yesus Al Masih. Semoga Ia memuaskan lapar dan haus kami akan kebahagiaan sejati dan semoga semua orang dapat menikmati damai sejahtera-Mu yang Kaujanjikan dalam diri-Nya. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (62:1-5)
 
 
"Seorang mempelai girang hati melihat pengantin perempuan."

Oleh karena Sion, aku tidak dapat berdiam diri. Dan oleh karena Yerusalem, aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatan menyala seperti suluh. Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu. Orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh Tuhan sendiri. Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan, dan serban kerajaan di tangan Allahmu. Engkau tidak akan disebut lagi “Yang-Ditinggalkan- Suami”, dan negerimu tidak akan disebut lagi “Yang-Sunyi”. Tetapi engkau akan dinamai “Yang-Berkenan-Kepada-Tuhan” dan negerimu akan disebut “Yang Bersuami”, sebab Tuhan telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami. Sebab seperti seorang jejaka menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu. Dan seperti seorang mempelai girang hati melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atas engkau.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3.7-10ac)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, ya seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari kehari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa di antara segala suku.
3. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.
4. Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa, “Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (12:4-11)
 
"Roh yang satu dan sama memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus seperti yang dikehendaki-Nya."
 
Saudara-saudara, ada rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi hanya ada satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu, yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mukjizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-maram roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan sama. Ia memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali
Ayat. (2 Tes 2:14)
Allah memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (2:1-11)
  
"Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya."
  
Pada waktu itu ada pesta perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ. Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, Maria berkata kepada Yesus, “Mereka kehabisan anggur!” Kata Yesus kepada ibu-Nya, “Mau apakah engkau dari pada-Ku, Ibu? Saat-Ku belumtiba.” Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan, “Apa yang Ia katakan kepadamu, buatlah!” Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu, “Isilah penuh tempayan-tempayan itu dengan air!” Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka, “Sekarang cedoklah, dan bawalah kepada pemimpin pesta!” Lalu mereka pun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air yang telah menjadi anggur itu, - dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan yang mencedok air itu mengetahuinya, - ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya, “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dulu, dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik. Akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, dan merupakan yang pertama dari tanda-tanda-Nya. Dengan itu Yesus telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Krisis adalah bagian dari hidup manusia. Ada krisis ekonomi, krisis moral, krisis air bersih dan ada krisis relasi pasturi. Dalam situasi krisis tersebut, orang tidak boleh abai. Orang harus tetap tenang dan jernih bersikap. Ia tidak boleh kalut dan gegabah dalam menghadapi krisis.

Krisis selalu membawa dampak, baik positif maupun negatif. Dampak positif, bila orang dapat mengatasi dan memaknai krisis, biasanya ia akan mengalami pertumbuhan. Jika menyangkut iman, ia akan semakin bertumbuh dalam iman. Dampak negatif, krisis bisa membawa kehancuran. Inilah yang membahayakan.

Krisis yang diwartakan oleh Injil hari ini seolah hanya sekadar kehabisan anggur untuk pesta. Padahal, masalahnya sangat serius bagi keluarga ini; yaitu selain akan mendapat masalah yang memalukan dalam pesta, usai pesta akan menjadi buah bibir. Bangsa Yahudi terkenal mengedepankan gengsi di urutan atas, maka kehabisan anggur dalam pesta pernikahan adalah aib. Kitab isa membayangkan situasinya amat tidak kondusif, dan hati tuan rumah menjadi keruh tidak karuan. Pesta akan berubah menjadi malapetaka. Siapa yang sanggup menanggungnya? Tidak ada! Dalam krisis seperti ini yang selalu diharapkan adalah solusi terbaik dan tercepat. Tujuannya agar permasalahan selesai dan keluarga lolos dari bencana.

Keluarga di Kana yang di Galilea ini mengundang Bunda Maria dan Yesus beserta para murid. Rupanya mereka mempunyai hubungan dekat dengan keluarga di Nazaret. Tanpa diminta oleh tuan rumah, Bunda Maria datang kepada Putranya seraya menyampaikan masalahnya, “Mereka kehabisan anggur.” Reaksi Yesus pertama-tama terkesan dingin dan cenderung menolak. Tetapi, karena Bunda Maria ngotot bahkan memerintahkan para pelayan agar taat pada Yesus, “Apa yang dikatakan kepada-Mu buatlah itu!” maka Yesus tidak mau menambah masalah yang ada. Segera Yesus memerintahkan para pelayan supaya mengisi tempayan-tempayan itu dengan air. Setelah mereka menjalankan perintah Yesus, mukjizat pun terjadi. Air berubah menjadi anggur terbaik dan termanis.

Satu-dua hal kita catat di sini. Masalah tidak membuat krisis berkepanjangan dan putus asa bagi orang-orang beriman. Keluarga itu telah memilih yang terbaik. Mereka mengundang Bunda Maria dan Yesus untuk hadir dalam pesta keluarganya. Kita pun akan dihindarkan dari krisis berkepanjangan jika mau mengundang Bunda Maria dan Yesus untuk hadir dalam keluarga kita. Kita menjadikan mereka sebagai tamu istimewa. Niscaya Bunda Maria akan menolong kita tatkala menghadapi masalah dan membawa pada Putranya. Mukjizat pun akan terjadi atas keluarga kita. Tentu cara kita mengundang tidak hanya sebatas memasang gambar atau meletakkan patung Bunda Maria dan Yesus di rumah kita. Lebih dari itu, imani dan berdoalah, maka pertolongan Tuhan dan bunda-Nya akan nyata dan begitu manis atas keluarga kita. Sungguh, betapa manisnya mukjizat Yesus.
RUAH (YUDHI)

Sabtu, 19 Januari 2013 Hari Biasa Pekan I

Sabtu, 19 Januari 2013
Hari Biasa Pekan I

Dalam perayaan Misa, Liturgi Sabda serta Liturgi Ekaristi mempunyai hubungan erat satu sama lain dan merupakn suatu ibadat yang terpadu, Karena itu tidak diizinkan memisahkan satu dari yang lain dan merayakan dua-duanya pada waktu atau tempat yang berbeda, Tidak juga diizinkan bagian-bagian tertentu dalam Misa dilaksankan terpisah pada jam berbeda dalam hari yang sama. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 60)

Antifon Pembuka (Ibr 4:16)

Marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian agar kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.

Doa Pagi

Ya Allah, berkali-kali Engkau bersabda melalui para nabi. Tetapi pada pribadi Yesus kami imani Dialah Sabda-Mu yang menjelma, warta gembira bagi sekalian orang segala jaman. Resapkanlah Sabda-Mu ini ya Tuhan, agar menjadi kekuatan bagi kami dalam melangkah dan melakukan aktivitas pekerjaan kami hari ini sehingga dapat berjalan dengan baik. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Sabda itu menyelidiki isi hati manusia sampai sedalam-dalamnya. Maka mestinya manusia tidak perlu menipu diri dan berani dengan sejujur-jujurnya membuka hati pada Allah. Tambahan pula, Tuhan itu adalah Bapa Maharahim, dan kita memiliki seorang Pengantara, Yesus Kristus, Imam Agung yang memahami kelemahan-kelemahan kita sedalam-dalamnya.

Bacaan dari Surat kepada orang Ibrani (4:12-16)
  
"Marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian."
  
Saudara-saudara, sabda Allah itu hidup dan kuat, lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun! Sabda itu menusuk amat dalam, sampai ke batas jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum! Sabda itu sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. Kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita! Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8-9.10.15; R: Yoh 6:63c)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh memberikan hikmat kepada orang yang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selamanya.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku mewartakan Injil kepada orang yang hina-dina dan memberitakan pembebasan kepada orang tawanan. Alleluya.

Pada zamannya, orang-orang berdosa dan mereka yang punya profesi dibenci oleh masyarakat, praktis tersingkir dari kehidupan umum. Yesus mendobrak mentalitas ini. Maka, Ia bergaul dan mewartakan Injil-Nya pada mereka. Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Ini logika sederhana yang kerap tidak ditangkap banyak orang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:13-17)
  
"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
 
Sekali peristiwa Yesus pergi ke pantai Danau Galilea, dan semua orang datang kepada-Nya. Yesus lalu mengajar mereka. Kemudian ketika meninggalkan tempat itu, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi, lalu mengikuti Yesus. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Lewi, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Yesus makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya, “Mengapa Gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengar pertanyaan itu dan berkata kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Siapa yang bisa membantah kebenaran ini: Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Dengan pernyataan itu, Yesus ingin membungkam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, yang suka memberi cap-cap buruk pada status pekerjaan tertentu, orang tertentu, tingkat sosial tertentu. Hari ini kita diajari untuk berani melepas cap-cap buruk kepada seseorang, jika tidak ingin dibungkam Yesus dengan aneka cara.

Doa Malam

Yesus, sumber keselamatan, Engkau datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa. Ampunilah kami yang sering menghakimi sesama tanpa melihat bahwa kami juga orang berdosa, sebab Engkaulah Tuhan yang Maha Pengampun, kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH

Jumat, 18 Januari 2013 Hari Biasa Pekan I

Jumat, 18 Januari 2013
Hari Biasa Pekan I

Dosa adalah satu "perkataan, perbuatan, atau satu keinginan yang bertentangan dengan hukum abadi" (Agustinus, Faust. 22,27) Dikutip oleh TomasAqu., s.th. 1-2,71,6, obj. 1: sc.. Satu penghinaan terhadap Allah. Ia membangkang terhadap Allah dalam ketidaktaatan, yang berlawanan dengan ketaatan Kristus. ---- Katekismus Gereja Katolik, 1871

Antifon Pembuka (Mzm 78:3.7c)

Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceriterakan kepada kami oleh para leluhur. Semoga karya Allah jangan dilupakan selama-lamanya.

Doa Pagi


Bapa, kami bersyukur pada-Mu atas anugerah yang Engkau berikan pada kami. Curahkanlah kuasa Roh Kudus-Mu, agar kami dapat mengerti Sabda yang ingin Engkau sampaikan kepada kami hari ini. Sehingga Sabda yang kami renungkan hari ini, sungguh mengubahkan kami untuk semakin serupa dengan Engkau. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
   
     
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (4:1-5.11)

  
"Baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam istirahat Allah."
 
Saudara-saudara, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku. Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya. Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan. Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya." Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku." Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.

Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Semoga karya Allah jangan dilupakan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 78:3.4bc.6c-7; R:7c)

1. Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceritakan kepada kami oleh para leluhur. Kami meneruskannya kepada angkatan yang kemudian: puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya, serta perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.
2. Supaya anak cucu mereka menceritakannya pula kepada anak turunan mereka; supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang teguh perintah-perintah-Nya.
3. Jangan sampai seperti nenek moyangnya, mereka menjadi angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak lurus hati, dan jiwanya tidak setia kepada Allah.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya. 


   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:1-12)
 
"Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa pengampunan dosa."
   
Selang beberapa hari sesudah Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Yesus memberitakan sabda kepada mereka, beberapa orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya ke hadapan Yesus karena orang banyak itu. Maka mereka membuka atap yang di atas Yesus. Sesudah atap terbuka, mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Melihat iman mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ duduk juga beberapa ahli Taurat. Mereka berpikir dalam hati, “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah! Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Tetapi Yesus langsung tahu dalam hati-Nya bahwa mereka berpikir demikian; maka Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh itu ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan ‘Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah’? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” – lalu berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu - : “Kepadamu Kukatakan: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya, dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu. Mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya, “Yang seperti ini belum pernah kita lihat!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan



Ada macam-macam penyebab kelumpuhan. Namun akibatnya sama: orang tak mampu menggerakkan anggota tubuhnya sendiri. Kaki tidak kuat menyangga beratnya tubuh, demikian juga tangan tak lagi memiliki daya seperti semula. Ada kalanya kelumpuhan disebabkan oleh kerusakan syaraf, misalnya, akibat suatu operasi yang gagal.

Tampaknya kelumpuhan tidak selalu karena kerusakan fisik semata. Penyembuhan orang lumpuh dalam Injil dikaitkan Yesus dengan pengampunan atas dosa-dosanya. Lewat kisah ini, Yesus menunjukkan kepada kita, bahwa akibat dari dosa adalah kelumpuhan rohani. Orang yang demikian, hatinya dingin seperti es dan keras seperti batu. Bisa saja secara fisik ia sehat walafiat, namun jiwanya kering merana, lumpuh, tak mampu lagi melihat karunia Allah di sekitarnya. Agar dapat sembuh, ada kalanya kita memerlukan uluran tangan-tangan orang lain yang dengan kemauan keras membawa kita ke hadapan Yesus. Usaha orang-orang yang luar biasa, untuk menjumpai Yesus, sampai menjebol atap rumah, membuahkan hasil yang memuaskan.


Tuhan Allahku, sembuhkan aku dari kelumpuhan rohani akibat dosa-dosaku. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian


Di sana-sini terjadilah bahwa imam, Diakon atau umat dengan bebas mengubahkan atau menggantikan teks-teks Liturgi suci yang harus mereka bawakan, Praktek yang tidak baik ini harus berhenti, Karena dengan berbuat demikian, perayaan Liturgi Suci digoyahkan dan tidak jarang arti asli Liturgi dibengkokkan. --- (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 59)

Kamis, 17 Januari 2013 Hari Biasa Pekan I

Kamis, 17 Januari 2013
Peringatan Wajib St. Antonius, Abas

“St. Antonius banyak berdoa, sebab ia belajar bahwa orang harus berdoa secara tersembunyi dan berdoa tanpa henti” (St. Atanasius)

Antifon Pembuka (Mzm 91:13-14)

Orang jujur bertumbuh bagaikan palma, berkembang bagaikan pohon jati. Mereka ditanam dekat bait Tuhan, bertunas di pelataran rumah Allah.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Maha Pengasih, hari ini kami diingatkan, supaya jika mendengar suara-Mu janganlah keraskan hati seperti nenek moyang kami ketika mencobai dan menguji-Mu di padang gurun sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Mu yang agung selama 40 tahun. Semoga dengan berkat-Mu kami selalu ingat akan hal ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Surat Ibrani hari ini menulis bahwa Roh Kudus membisikkan hati kita: Jangan bertegar hati. Waspada agar tidak memiliki hati yang jahat dan tidak percaya. Dalam hidup bersama hendaknya orang saling menasihati. Ini penting, bahkan dikatakan dengan mendesak: setiap hari.


Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (3:7-14)
  
"Hendaklah kalian saling menasihati setiap hari, selama masih dapat dikatakan 'hari ini'."
   
Saudara-saudara, dikatakan Roh Kudus, “Pada hari ini jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman, pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan tidak mengenal jalan-Ku, sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.” Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini”, supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hati karena tipu daya dosa. Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang pada keyakinan iman kita yang semula sampai kepada akhirnya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = d, 4/4, PS 854
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:6-7.8-9.10-11; R:8)
1. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
2. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
3. Empat puluh tahun lamanya Aku muak terhadap angkatan itu; maka Aku berkata, "Mereka ini bangsa yang sesat hati! Mereka tidak mengenal jalan-Ku." Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku, "Mereka takkan masuk ke tempat istirahat-Ku."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 9:35b)
Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.

Dalam Kerajaan Allah tidak ada orang yang dikucilkan. Maka di hadapan orang kusta yang hidupnya dipisahkan dari masyarakat itu, Yesus tergerak hatinya, “Aku mau, jadilah engkau tahir,” kata Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:40-45)
       
"Orang kusta lenyap penyakitnya dan menjadi tahir."
  
Sekali peristiwa, seorang sakit kusta datang kepada Yesus. Sambil berlutut di hadapan Yesus, ia mohon bantuan-Nya, katanya, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata kepadanya, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Yesus menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras, kata-Nya, “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Yesus tinggal di luar kota di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Atau: Lihat Mat (19:16-26)

Renungan

Kita kerapkali menganggap bahwa mewartakan ‘belas kasih Allah’ (istilah kerennya: memberi kesaksian) selalu merupakan tindakan yang benar. Hari ini, tindakan si kusta yang sudah disembuhkan, yang menceritakan belas kasih Yesus ke mana-mana, membuat Yesus harus tinggal di luar kota dan di tempat-tempat yang sunyi. Sikap taat kepada Allah jauh lebih penting daripada tindakan yang seakan ingin membantu ‘popularitas’ Allah. Bagaimana dengan kita?

Doa malam

Terimakasih Yesus, atas kasih-Mu hingga malam ini. Engkau dapat menyembuhkan segala penyakit yang kami derita jika kami percaya kepada-Mu. Ampunilah kekurang-percayaan kami akan kurnia-Mu ini. Sebab Engkau berkuasa atas hidup dan kesehatan kami. Amin.


RUAH

Rabu, 16 Januari 2013 Hari Biasa Pekan I

Rabu, 16 Januari 2013
Hari Biasa Pekan I

Kristus selalu memberikan kepada Gereja-Nya anugerah kesatuan --- Katekismus Gereja Katolik, 820

Antifon Pembuka (lih. Mzm 105:1)

Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah nama-Nya di antara para bangsa.

Doa Pagi

Allah Bapa kami, sumber segala cahaya, Engkau menyinari setiap orang yang datang di dunia ini. Kami mohon, terangilah kiranya hati dan budi kami dengan cahaya rahmat-Mu, agar kami sanggup memikirkan yang layak dan berkenan di hati-Mu, serta mencintai Engkau dengan tulus ikhlas. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Menurut Surat Ibrani, kita adalah orang-orang yang dipercayakan kepada Yesus. Bagi kita Ia menjadi Imam Besar, yang karena belas kasih-Nya mendamaikan kita orang berdosa dengan Bapa. Jalan yang ditempuh-Nya adalah dengan menjadi sama seperti kita, termasuk menderita karena pencobaan. Tujuannya agar kita pun kuat ketika dicobai.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:14-18)
 
"Yesus harus menjadi sama dengan saudara-saudara-Nya."
 
Saudara-saudara, orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya melalui kematian-Nya, Yesus memusnahkan dia, yakni Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Yesus pun membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan karena takut akan maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang dikasihi-Nya, melainkan keturunan Abraham. Itulah sebabnya, dalam segala hal Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan, dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersuka-hati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
4. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.

Injil hari ini adalah sebuah contoh sehari-hari yang dilalui Yesus: menyembuhkan orang-orang dari berbagai penyakit dan mengusir setan, pergi ke kota-kota terdekat untuk mewartakan kabar baik. Di tengah-tengah kesibukan-Nya itu, terutama pagi-pagi, Yesus pergi ke tempat sunyi untuk berdoa sendirian.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:29-39)
  
"Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit."
 
Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum, Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi, dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Yesus. Waktu menemukan Yesus, mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." Jawab Yesus, "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea, memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Mungkin banyak orang yang membaca kutipan Injil tersebut tidak menduga, bahwa Injil yang relatif pendek ini mengisahkan siklus hidup Yesus secara lengkap: Rumah ibadat (doa bersama) --- pelayanan orang sakit --- berdoa di tempat yang sunyi (doa pribadi, meditasi) --- memberitakan Injil. Bagi kita, setiap aktivitas merupakan kerja; dan bekerja selalu berarti pelayanan. Itulah yang kita bawa dalam doa pribadi, dan kita persembahkan kepada Tuhan dalam rumah ibadat. Indah kan?

"Perayaan Ekaristi dalam Kurban Misa sungguh merupakan sumber dan punya tujuan penghormatan yang diberikan kepada Ekaristi di luar Misa. Selain itu, hosti kudus disimpan sesudah Misa terutama supaya anggota umat yang tidak dapat menghadiri Misa, terutama mereka yang sakit dan yang lanjut usia, oleh Komuni suci ini dapat dipersatukan dengan Kristus dan dengan Kurban-Nya yang dipersembahkan dalam Misa". Disamping itu, dengan penyimpanan hosti kudus itu, dibuka kesempatan untuk bersembah sujud kepada Sakramen seagung ini dan mempersembahkan kepada-Nya hormat yang wajib diberikan kepada Allah. Oleh karena itu, bentuk-bentuk sembah sujud yang bukan hanya bersifat pribadi tetapi juga umum dan komuniter, seperti telah ditetapkan atau direstui oleh Gereja sendiri, harus ditunjang dengan sungguh-sungguh. --- (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 129)
Doa Malam

Syukur kepada-Mu, ya Tuhan, atas hidup kami. Semoga kami selalu menghargai anugerah-Mu ini dengan menjaga kesehatan tubuh dan jiwa kami dengan baik, sebab Engkaulah sumber hidup yang kekal. Amin.

RUAH

Bacaan Harian 14 - 20 Januari 2013

Bacaan Harian 14 - 20 Januari 2013

Senin, 14 Januari 2013 : Hari Biasa Pekan I (H).
Ibr 1:1-6; Mzm 97:1.2b.6.7c.9; Mrk 1:14-20.

Sabda Yesus yang kita dengar hari ini mengajak kita untuk menyadari bahwa kebaikan dan kekuatan Allah sungguh ditawarkan kepada kita, asal saja kita mau mendekat pada-Nya. Hal itu membutuhkan pertobatan terus-menerus dan mengasah diri untuk semakin mengikuti teladan dan ajaran-ajaran Yesus.

Selasa, 15 Januari 2013: Hari Biasa Pekan I (H).
Ibr 2:5-12; Mzm 8:2a.5-9; Mrk 1:21b-28.

Yesus mengajar dengan penuh kuasa. Bahkan roh jahat pun dihardik-Nya dan taat kepada-Nya. Jika kita setia dan selalu berpegang pada-Nya, niscaya tak akan ada kekuatan jahat apapun yang dapat menggoncangkan dan menggoyahkan kita.

Rabu, 16 Januari 2013: Hari Biasa Pekan I (H).
Ibr 2:14-18; Mzm 105:1-4.6-9; Mrk 1:29-39.

Yang Yesus tawarkan bukanlah 'penyembuhan' untuk persoalan atau masalah kita saat ini. Ia menawarkan yang lebih dari itu: 'penyembuhan' untuk kehidupan itu sendiri. Jadi, janganlah kita baru mencari Yesus hanya di saat kita menghadapi persoalan dan masalah. Carilah Dia demi kehidupan yang bahagia sepanjang masa.

Kamis, 17 Januari 2013: Peringatan Wajib St. Antonius, Abas (P).
Ibr 3:7-14; Mzm 95:6-11; Mrk 1:40-45
.

Dengan penuh iman, orang yang sakit kusta itu berkata, Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku. Maka Yesus tergerak oleh belas kasihan: Aku mau, jadilah engkau tahir. Yesus juga mau 'mentahirkan' hidup kita. Tetapi, adakah Ia mendapatkan iman pada hati kita?

Jumat, 18 Januari 2013: Hari Biasa Pekan I (H).
Ibr 4:1-5.11; Mzm 78:3.4bc.6c-8; Mrk 2:1-12.

Orang lumpuh itu dibawa oleh sahabat-sahabatnya kepada Yesus dengan menempuh cara yang sangat sulit. Karena Yesus melihat iman para sahabat orang lumpuh itu, Ia berkata kepada si lumpuh, Dosamu sudah diampuni! Jadi ingatlah, karena iman kita, orang-orang lain dapat diselamatkan. Maka, jangan pernah mundur untuk mendoakan orang lain dengan penuh iman.

Sabtu, 19 Januari 2013: Hari Biasa Pekan I (H).
Ibr 4:12-16; Mzm 19:8-10.15; Mrk 2:13-17.

Yesus datang bukan untuk orang benar, melainkan orang berdosa. Jadi, selama kita merasa diri sebagai orang berdosa, Yesus menawarkan diri untuk menjadi sahabat kita. Tetapi, kalau kita merasa diri sebagai orang benar, kita menutup diri untuk hadirnya Yesus dalam hidup kita.

Minggu, 20 Januari 2013: Hari Minggu Biasa II (H).
Yes 62:1-5; Mzm 96:1-2a.2b-3.7-8a.9-10ac; 1Kor 12:4-11; Yoh 2:1-11.

Iman Maria sungguh luar biasa besarnya. Meskipun Yesus menolak dengan mengatakan “Saat-Ku belum tiba”, Maria yang tahu betul siapa Yesus, tetap saja berkeyakinan bahwa Yesus tidak akan tinggal diam. Ia begitu percaya bahwa belas-kasih-Nya pasti akan tercurah untuk mengatasi “masalah” yang muncul dalam peristiwa kehabisan anggur itu. Maka Maria dengan yakin memerintahkan kepada para pelayan untuk melakukan apa saja yang dikatakan Yesus kepada mereka. Dan nyatanya, iman seperti itu tidak sia-sia. Yesus tergerak dan memerintahkan para pelayan untuk mengisi tempayan, lalu meminta mereka mencedok air dari tempayan itu untuk membawanya ke pemimpin pesta. Dan mukjizat pun terjadi: pemimpin pesta mengecap anggur yang lebih baik dari yang tersedia sebelumnya. Yang menarik adalah bahwa iman Maria itu telah “mengubah” rancangan Allah. Apa yang semula disebut “saat-Ku belum tiba” ternyata saat itu tiba juga berkat iman Maria.

Senin, 14 Januari 2013 Hari Biasa Pekan I

Senin, 14 Januari 2013
Hari Biasa Pekan I

Di mana ada dosa, di situ ada keanekaragaman, di situ ada perpecahan, sekte-sekte dan pertengkaran --- Origenes


Antifon Pembuka (Mzm 97:1-2)

Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorai! Biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan kaki-Nya.

Doa Pagi

Allah Bapa kami, dengan perantaraan Yesus Putra-Mu, Engkau telah memanggil semua orang agar bertobat dan percaya kepada Injil. Kami mohon, jauhkanlah kami dari dosa-dosa, berilah kami keberanian untuk menanggapi panggilan-Mu dan menempuh jalan yang ditunjukkan oleh Yesus, Putra-Mu, Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Mulai hari ini kita membaca Surat kepada Orang Ibrani. Ayat-ayat pertama adalah pengantar surat yang berbicara mengenai jalan terakhir Tuhan berbicara kepada kita, yakni dengan pengantaraan Anak-Nya. Ini akan menjadi tema besar dari surat kepada Orang Ibrani. Ada delapan pernyataan berturut-turut tentang Kristus (ayat. 2-4), dan kemudian ditutup dengan pernyataan besar dari Bapa sendiri, "Anak-Kulah Engkau".

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (1:1-6)
 
"Allah berbicara kepada kita dengan pengantaraan Anak-Nya."
 
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagaimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan." Atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku" Lagipula, ketika mengantar pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1.2b.6.7c.9; Ul: 1a.9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. Segala dewata sujud menyembah Allah.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Tiba waktunya bagi Yesus untuk memulai karya-Nya. Inti pewartaan-Nya adalah "Kerajaan Allah sudah dekat". Dan dua hal yang diminta pada para pendengar-Nya adalah bertobat dan percaya pada Injil. Setelah itu, hal pertama yang dilakukan-Nya adalah memanggil orang-orang yang kemudian menjadi murid-Nya dan melibatkan mereka dalam perutusan mewartakan Kerajaan Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)
  
"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."
 
Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia." Mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Para murid dipanggil untuk memberitakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan. Itulah tugas murid Kristus. Pertobatan bukanlah barang sepele, karena menjadi pewartaan utama Yesus, yang didahului oleh Yohanes Pembaptis. Bukankah seluruh isi Surga hanya bisa digembirakan oleh berita pertobatan? Maka, seharusnya pertobatan terus-menerus menjadi pola hidup setiap murid Kristus. Saya berusaha meyakinkan diri, bahwa Anda telah melakukannya.

Amanat misi. "Kepada para bangsa Gereja diutus oleh Allah untuk menjadi 'Sakramen universal keselamatan'. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan hakiki sifat katoliknya, menaati perintah Pendirinya, Gereja sungguh-sungguh berusaha mewartakan Injil kepada semua orang" (AG 1): "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat 28:19-20). ---- Katekismus Gereja Katolik, 849


Doa Malam

Yesus, terima kasih atas kesetiaan-Mu untuk mencintai , tanpa batas. Terimalah syukur kami dan ampunilah kami jika usaha kami untuk hidup seperti yang Engkau kehendaki kurang sempurna. Sebab Engkaulah Raja, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy