| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 16 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXVIII

Selasa, 16 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXVIII

“Kendatipun cobaan-cobaan amat besar, cobaan-cobaan itu akan menjadi manis bila kita tahu bahwa kita sedang menyenangkan Allah” (St. Teresa dari Yesus)

Antifon Pembuka (Mzm 119:41)

Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan, keselamatan karya-Mu itu sesuai dengan janji-Mu.

Doa Pagi

Allah yang Mahapengasih, tambahkanlah iman kami sehingga kami mampu berbuat kasih karena iman itu. Semoga karenanya kami beroleh keselamatan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Sebagai anak-anak yang merdeka di dalam Allah, kita dipanggil untuk menghayati iman dalam kasih. Hal ini menuntun kita untuk menemukan kebenaran Kristus.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (4:31b-5:6)

"Sunat tidak berarti sama sekali; yang berarti hanyalah iman yang bekerja melalui cinta kasih."

Saudara-saudara, kita bukanlah anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau tunduk lagi di bawah kuk perhambaan. Sesungguhnya aku, Paulus, berkata kepadamu, ‘Jika kalian menyunatkan diri, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu. Sekali lagi kukatakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat. Kalian lepas dari Kristus, jika kalian mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kalian hidup di luar kasih karunia! Sebab oleh Roh dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan. Sebab bagi orang yang ada dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat sama sekali tidak mempunyai arti. Yang berarti hanyalah iman yang bekerja oleh kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:41.43-45.47.48)
1. Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan, keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu.
2. Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.
3. Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya.
4. Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu.
5. Aku hendak bergembira dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu.
6. Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai, dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.

Yesus meminta kita untuk menghayati iman dalam perbuatan kasih dengan hati yang tulus. Bukan seperti orang Farisi yang hanya permukaan saja. Jangan berat sebelah dalam memberikan kesaksian hidup Kristiani.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:37-41)

"Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih."

Pada suatu ketika, selesai mengajar, Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan. Tetapi orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Hai orang-orang Farisi, kalian membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Hidup kita itu harus seimbang. Penampilan luar (fisik) yang meyakinkan harus diimbangi dengan hati yang murni. Tuhan berkenan kepada orang yang bersih tangannya dan murni hatinya. Artinya, hati yang murni akan mempengaruhi tiap kata dan tindakan kita. Jadi kita perlu lebih dahulu mengolah hidup rohani kita. Hidup rohani yang kuat akan menjadikan kita makin bijak dan menjadi saluran berkat Tuhan bagi sesama.

Doa Malam

Yesus, bersihkanlah hatiku dari kesombongan, iri dan dengki. Bentuklah aku agar hidupku bertumbuh dalam semangat kasih dan kerendahan hati. Amin.


RUAH

Senin, 15 Oktober 2012 Peringatan Wajib Sta. Teresia dari Avila, Perawan dan Pujangga Gereja

Senin, 15 Oktober 2012
Peringatan Wajib Sta. Teresia dari Avila, Perawan dan Pujangga Gereja


Doa tidak lain dari satu pergaulan yang sangat ramah, di mana kita seringkali berbicara seorang diri dengan Dia, tentang Siapa, kita tahu bahwa Ia mencintai kita. --- St Teresia dari Avila

Antifon Pembuka (Mzm 41:2-3)

Bagaikan rusa merindukan air, demikianlah hatiku rindu pada-Mu, ya Allah. Hatiku haus akan Allah, Allah yang hidup.

Doa Pagi


Allah Bapa kami, dengan perantaraan Yesus Putra-Mu, Engkau telah memanggil semua orang agar bertobat dan percaya kepada Injil. Kami mohon, jauhkanlah kami dari dosa-dosa, berilah kami keberanian untuk menanggapi panggilan-Mu dan menempuh jalan yang ditunjukkan oleh Yesus, Putra-Mu, Tuhan kami. Amin.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (4:22-24.26-27.31-5:1)

"Kita ini bukanlah anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita merdeka."

Saudara-saudara, ada tertulis bahwa Abraham mempunyai dua orang anak, seorang dari wanita yang menjadi hambanya dan seorang dari wanita yang merdeka. Tetapi anak dari wanita yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging, dan anak dari wanita yang merdeka itu oleh karena janji. Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua wanita itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari Gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, yaitu Hagar. Tetapi yang lain adalah Yerusalem surgawi, yaitu wanita yang merdeka, ibu kita. Karena ada tertulis, "Bersukacitalah, hai wanita mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai wanita yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab wanita yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai anak lebih banyak daripada yang bersuami." Karena itu, Saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak dari wanita hamba melainkan anak-anak dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan tunduk lagi di bawah perhambaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 113:1-2.3-4.5a.6-7)
1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:29-32)

"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."

Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Yunus!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Pesan kekristenan yang menonjol adalah ajakan untuk bertobat. Secara terus-menerus orang diajak untuk bertobat agar orang senantiasa ingat bahwa Kristus telah membebaskan manusia dari kuk perhambaan. Artinya, orang sudah merdeka, tidak terbelenggu dosa lagi. Menjadi sangat ironis kalau orang yang sudah dibebaskan, malah kemudian mau menjadi terbelenggu lagi. Maka, ajakan pertobatan sebenarnya juga berisi ajakan untuk tidak kembali lagi kepada belenggu dosa itu. Tetapi, toh kalau kemudian tetap jatuh dalam dosa yang sama, orang akan selalu ditarik lagi dari lubang dosa itu. Justru karena itulah ajakan pertobatan itu selalu dikumandangkan. Meskipun begitu, kadang orang berpura-pura tidak mendengarkan ajakan itu dan sulit bertobat.

Memang bertobat bukanlah perkara mudah. Yang paling dibutuhkan dalam proses ini adalah kehendak yang kuat untuk berubah. Selain itu, juga perlu kesadaran bahwa pertobatan sejati tidak membutuhkan syarat-syarat atau tanda-tanda tertentu. Misalnya, ”Saya mau bertobat kalau.....” Yang pokok dan terpenting adalah orang tersebut mau bertobat. Kalau orang mau, entah ada tanda atau tidak, orang akan tetap bertobat. Tetapi, meskipun ada banyak tanda, kalau orang tidak ada kemauan bertobat, pertobatan itu juga tidak akan pernah terjadi. Bahkan boleh dikatakan, jika ada orang yang menuntut tanda untuk pertobatannya, yang sebenarnya terjadi adalah ia hanya mencari dalih agar tidak perlu bertobat.

Doa: Tuhan, ampunilah aku karena kadang hanya mencari-cari alasan saja agar tidak perlu bertobat. Bantu aku agar aku mau merendahkan diri, menyesali segala kesalahan dan dosaku di hadapan-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Bacaan Harian 15 - 21 Oktober 2012

Bacaan Harian 15 - 21 Oktober 2012

Senin, 15 Oktober: Peringatan Wajib Sta. Teresia dari Avila, Perawan dan Pujangga Gereja (P).
Gal 4:22-24,26-27,31-5:1; Mzm 11 3:1-2.3-4.5a.6-7; Luk 11:29-32.

Iman sejati itu menyerahkan diri secara total kepada Allah. Ia tidak lagi memerlukan tanda fisik yang spektakuler. Allah sudah menganugerahkan Tanda sejati, yaitu Yesus Kristus, Anak tunggal-Nya. Kebangkitan-Nya dari alam maut menjadi Tanda keselamatan Allah yang nyata. Orang yang tekun bertobat akan mampu menghayati imannya dengan penuh sukacita.

Selasa, 16 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVIII (H).

Gal 4:31b-5:6; Mzm 119:41.43.44.45.47.48; Luk 11:37-41.

Keserasian antara lahir dan batin, yang di dalam dan di luar, antara hati dan perilaku sangat menentukan kehidupan pribadi. Yesus menghendaki para murid-Nya hidup dalam keserasian tersebut.

Rabu, 17 Oktober: Peringatan Wajib St. Ignasius dari Antiokhia, Uskup dan Martir (M).

Flp 3:17-4:1; Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Yoh 12:24-26.

Mengikuti Yesus berarti melayani. Sebab pelayanan adalah buah dari iman akan Yesus yang melayani. Oleh karena itu, kepenuhan hidup orang beriman terpenuhi dalam pelayanan.

Kamis, 18 Oktober: Pesta St. Lukas, Penginjil (M).

2Tim 4:10-17b; Mzm 145:10-11.12-13ab.17-18; Luk 10:1-9.

Yesus mengutus para murid-Nya, "Pergilah,sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala." Siapakah murid Yesus? Kitalah murid-murid Yesus, jadi perintah ini berlaku untuk kita. Kemana kita diutus pergi? Apakah mesti keluar kampung? Keluar pulau? Keluar negeri? Yesus mengutus kita ‘pergi' ke setiap tempat yang hendak kita kunjungi. Jadi kalau hendak bekerja di kantor, ya ke kantorlah kita diutus untuk memberikan damai sejahtera, kalau hendak ke dapur ya ke dapurlah kita memberikan damai sejahtera.

Jumat, 19 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVIII (H).

Ef 1:11-14; Mzm 33:1-2.4-5.12-13; Luk 12:1-7.

Dalam Injil hari ini, Yesus memberikan secara ringkas namun padat beberapa nasehat kepada para murid-Nya. Nasehat-nasehat itu untuk membesarkan hati mereka yang tampaknya masih takut atau belum cukup percaya diri sebagai rasul/utusan. Salah satu hal terpenting untuk dimiliki oleh seorang utusan adalah menjaga kesesuaian antara kata/ajaran dan perbuatannya. Kesesuaian inilah yang akan memenangkan hati orang-orang yang mendengarkan pewartaan mereka. Dengan kata lain, jangan sampai terjadi orang menilai mereka sebagai pewarta atau orang-orang yang munafik.

Sabtu, 20 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVIII (H).

Ef 1:15-23; Mzm 8:2-3a.4-5.6-7; Luk 12:8-12.

Sebagai murid Kristus, agar terus tumbuh dan berkembang sebagai pribadi beriman, kita hendaknya mendengarkan dengan baik semua ajaran-Nya dan mencermati setiap informasi yang disampaikan kepada kita. Mendengarkan (to listen) berbeda dengan mendengar (to hear). Mendengarkan berarti mengerahkan dan membuka hati, jiwa, akal budi, dan tubuh sepenuhnya kepada apa yang harus didengarkan, dan untuk itu memang dibutuhkan kerendahan hati. Maka, karena begitu dominannya peran mendengarkan dalam pembentukan pribadi manusia, hendaknya kata-kata kita bermanfaat bagi sesama yang berkehendak untuk tumbuh dan berkembang sebagai pribadi cerdas dalam beriman. Semua itu kita laksanakan agar "Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya" (Ef 1:18).

Minggu, 21 Oktober: Hari Minggu Biasa XXIX (H).

Hari Minggu Evangelisasi
Yes 53:10-11; Mzm 33:4-5.18-19.20.22; Ibr 4:14-16; Mrk 10:35-45 (Mrk 10:42-45).

Orang yang melayani itu harus berani berkurban. “Biarlah ia makin besar, aku makin kecil” adalah prinsip pelayanan Yohanes Pembaptis. Para murid Yesus juga mesti meneladan sang Guru untuk melayani sesama. Sanggupkah kita menyediakan waktu, tenaga, pikiran, atau uang untuk sesama yang sedang menderita? Kasih dan pengurbanan kita akan menentukan nasib kita kelak setelah dipanggil Tuhan.

MINGGU BIASA XXVIII/B – Minggu, 14 Oktober 2012



MINGGU BIASA XXVIII/B – Minggu, 14 Oktober 2012
Keb 7:7-11; Ibr 7:12-13; Mrk 10:17-30

Tanggal 11 Oktober 2012 kemarin, baru saja dibuka Tahun Iman dan akan terus berlangsung sampai 24 November 2013 yang akan datang. Selama Tahun Iman, kita diajak meneladan wanita Samaria untuk pergi ke sumur dan menimba air kehidupan, tidak hanya sekali namun berkali-kali. Salah satu sumur, di mana kita setiap saat bisa menimba air kehidupan adalah Kitab Suci. Setiap kali kita membaca dan merenungkan isinya, kita akan selalu mendapatkan inspirasi, terang, dan pencerahan yang menuntun kita di jalan yang benar untuk menuju dan masuk ke dalam Kerajaan Allah. Maka, kita diajak untuk sesering mungkin pergi ke sumur iman kita, yakni Kitab Suci dan menimba kekayaan iman di dalamnya. Pesan dan ajakan ini ditegaskan oleh bacaan-bacaan hari ini.

Bacaan kedua (Ibr 4:12-13) menegaskan bahwa Firman Tuhan itu hidup dan kuat, sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita (ay.12). Dengan kata lain, Firman Tuhan adalah sumber kebijaksanaan yang harus kita cintai. Menurut bacaan pertama (Keb 7:7-11) kebijaksanaan itu harus kita kasihi dan kita “utamanakan lebih daripada tongkat kerajaan dan tahta; ... kekayaan, ... permata, ... emas, ... perak; kesehatan dan keelokan rupa” (ay. 8.9.10). Kalau kita berani seperti Salomo, yaitu mengutamakan kebijaksanaan hidup, pasti harta duniawi datang dengan sendirinya (1Raj 3:11-14).

Kebijaksanaan hidup seperti ini, kalau kita terapkan dalam hidup sehari-hari, salah satunya bermakna demikian: Kita hidup dan bekerja, bukan pertama-tama dan semata-mata untuk mendapat harta kekayaan dan menumpuknya tetapi terutama untuk mengabdi Tuhan dan melayani sesama. Sikap hidup seperti ini akan membuat kita lebih mudah bersyukur atas apa pun yang diberikan Tuhan kepada kita, entah banyak entah sedikit. Kita juga tidak akan “ngaya” untuk mendapatkan dan menumpuk harta sebanyak mungkin, sehingga terhindar dari cara-cara yang tidak benar. Kita juga tidak mudah iri hati atas apa yang diperoleh orang lain tetapi justru ikut mensyukurinya. Dan yang lebih penting, kita akan lebih mudah dan rela berbagi atas apa yang kita miliki kepada orang-orang yang membutuhkan.

Sikap berbagi inilah yang dituntut oleh Yesus dan merupakan syarat untuk masuk Kerajaan Allah dan mendapatkan harta di surga. Memang, sikap menjadi seperti anak kecil – artinya pasrah dan mengandalkan diri secara penuh kepada Tuhan, seperti seorang anak yang pasrah dan mengandalkan diri pada orangtuanya, sebagaimana diuraikan dalam Injil Minggu lalu (Mrk 10:2-16), itu penting. Hal ini harus menjadi sikap dasar iman kita. Namun, itu saja tidak cukup. Pasrah dan mengandalkan Tuhan, tidak berarti kita hanya diam saja dan tidak berbuat apa-apa, tetapi kita harus aktif dan berusaha. Maka, Yesus meminta kita, “Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka, engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah kemari dan mengikuti Aku” (Mrk 10:21).

Dalam Injil hari ini, hal masuk Kerajaan Allah atau memperoleh harta di surga, dikaitkan dengan sikap lepas bebas, tidak terlekat pada harta milik tetapi rela dan mau berbagi harta milik atau kekayaan. Orang yang rela berbagi harta milik kepada orang-orang miskin adalah orang-orang yang merintis jalan ke surga dan akan memasuki Kerajaan Allah. Sebaliknya, orang yang tidak mau berbagi harta milik berarti pergi menjauh dari Kerajaan Allah seperti yang dilakukan pemuda kaya dalam Injil tadi (Mrk 10:22).

Kita masing-masing, entah banyak atau sedikit, entah besar atau kecil, pasti mempunyai harta kekayaan. Wujudnya tidak selalu uang atau barang tetapi bisa berupa bakat, keterampilan, atau keutamaan tertentu. Atas apa yang kita miliki, atau lebih tepatnya atas apa pun yang dianugerahkan Tuhan untuk menjadi milik kita, marilah kita syukuri. Bersyukur berarti kita mengarahkan pandangan ke surga. Namun, supaya kita tidak hanya memandang saja tetapi diperkenankan masuk ke dalamnya, kita harus rela berbagi. Kemauan untuk berbagi ini tidak usah menunggu sampai kita mempunyai harta melimpah. Ingat, persembahan janda yang memberi dari kekurangannya (Luk 21:2-4).

Meskipun demikian, perihal masuk Kerajaan Allah dan hidup kekal itu tidak bisa diklaim sebagai usaha kita tetapi mutlak anugerah Tuhan. Dengan usaha dan kekuatan sendiri, kita tidak mungkin mendapatkannya. Mengapa? Sedikit saja kita berbuat baik, ternyata kita lebih banyak berbuat dosa. Kita ber-amal sedikit saja, ngomel-nya jauh lebih banyak. Sedikit saja kita memberi, ternyata Tuhan jauh lebih banyak memberi kepada kita. Maka, sampai kapan pun usaha kita tidak akan cukup untuk masuk surga. Kita pun bertanya seperti para murid, “Kalau Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus pun memandang kita yang telah berusaha hidup bijaksana, penuh syukur dan rela berbagi ini sambil berkata, “Bagi manusia, hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab, bagi Allah, segala sesuatu adalah mungkin”. Termasuk membuat kita yang tidak mungkin selamat ini menjadi selamat.

Untung dan syukur, Tuhan itu mahabaik. Kalau Tuhan kita begitu baik, lantas bagaimana sikap dan tanggapan kita? 

RD. Ag. Agus Widodo

Minggu, 14 Oktober 2012 Hari Minggu Biasa XXVIII/B

Minggu, 14 Oktober 2012
Hari Minggu Biasa XXVIII/B

Perayaan hari Minggu yakni hari Tuhan dan Ekaristi-Nya merupakan pusat kehidupan Gereja ---- Katekismus Gereja Katolik, 2177


Antifon Pembuka (Mzm 130:3-4)

Jika Engkau ya Tuhan, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, siapakah yang dapat bertahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan.

Doa Pagi


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, bagi orang yang benar-benar menaruh cinta kasih kepada-Mu dan kepada sesama, maka iman adalah keuntungan yang amat besar, harta benda yang tak ternilai. Kami mohon berilah kebebasan sejati, yang tak terikat oleh kehormatan atau pun kekayaan. Curahkanlah kebijaksanaan-Mu yang luhur kepada kami, agar kami berani mengorbankan segalanya dan mengikuti Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (7:7-11)

"Dibandingkan dengan roh kebijaksanaan, kekayaan kuanggap bukan apa-apa."

Aku berdoa, dan aku pun diberi pengertian, aku bermohon, dan roh kebijaksanaan pun datang kepadaku. Dialah yang lebih kuutamakan daripada tongkat kerajaan dan takhta; dibandingkan dengannya, kekayaan kuanggap bukan apa-apa. Permata yang tak terhingga nilainya tidak kusamakan dengan dia, sebab segala emas di bumi hanya pasir saja di hadapannya, dan perak dianggap lumpur belaka di sampingnya. Kebijaksanaan kukasihi lebih daripada kesehatan dan keelokan rupa, dan aku lebih suka memiliki dia daripada cahaya, sebab kemilaunya tak kunjung henti. Namun demikian besertanya datang pula kepadaku segala harta milik, dan kekayaan yang tak terpemanai ada di tangannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, la = fis, PS 846
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera
Ayat. (Mzm 90:12-13.14-15.16-17)

1. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? Dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
2. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Buatlah sukacita kami seimbang dengan dukacita di masa lalu, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.
3. Biarlah hamba-hamba-Mu menyaksikan perbuatan-Mu, biarlah anak-anak mereka menyaksikan semarak-Mu. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas bumi! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (4:12-13)


"Firman Allah sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita."

Saudara-saudara, firman Allah itu hidup dan kuat, lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun! Firman itu menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum! Firman itu sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungjawaban.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do= f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:17-30)
(Singkat: 10:17-27)

"Juallah apa yang kaumiliki, lalu ikutlah Aku!"

(Pada suatu hari Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya. Maka datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya, "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya, "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain Allah! Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayah dan ibumu!" Kata orang itu kepada Yesus, "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya, "Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan beroleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari, dan ikutlah Aku." Mendengar perkataan Yesus, orang itu menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyaklah hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka, "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." Murid-murid tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi, "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Para murid semakin gempar dan berkata seorang kepada yang lain, "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus memandang mereka dan berkata, "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin!") Lalu berkatalah Petrus kepada Yesus, "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" Maka Yesus menjawab, "Sungguh, Aku berkata kepadamu, barangsiapa, karena Aku dan karena Injil, meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
 
Renungan

Pada era kemajuan sarana-prasarana teknologi canggih yang terus bertumbuh dan berkembang saat ini, antara lain sarana komunikasi seperti tilpon/HP atau internet, kiranya segala sesuatu ingin diselesaikan dengan seccpat mungkin. Maka mau tak mau hal itu juga mempengaruhi cara hidup dan cara bertindak manusia, yaitu ingin ‘cepat-cepat sukses atau menikmati sesuatu, dst.’, misalnya cepat-cepat menerima ijazah kemudian membeli nilai atau menyontek, cepat-cepat ingin kaya maka kemudian melakukan korupsi seenaknya, cepat-cepat naik pangkat dan golongan atau jabatan kemudian melakukan KKN, cepat-cepat ingin menikmati kegairahan seksual kemudian meskipun masih remaja atau muda-mudi melakukan hubungan seks bebas yang berdampak kehamilan dan kemudian melakukan aborsi, dst.. Yang kiranya marak pada masa kini adalah cepat-cepat menikmati makanan atau minuman, dan untuk itu senantiasa mengkonsumsi makanan dan minuman instant dalam kemasan. Penelitian menunjukkan bahwa karena begitu banyak mengkonsumsi (kalau tidak boleh dikatakan sebagai menu sehari-hari) makanan dan minuman instant maka daya tahan fisik melemah alias tidak memiliki kebugaran dan kesehatan fisik/tubuh yang handal dan tahan terhadap aneka serangan virus penyakit. Sabda hari ini mengingatkan dan mengajak kita semua untuk hidup dan bertindak mengikuti proses sebagaimana dikehendaki oleh Allah.

"Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Mrk 10:24-25).

“Masuk ke dalam Kerajaan Allah” berarti hidup dan bertindak sesuai dengan perintah dan kehendak Allah, tidak hidup dan bertindak hanya mengikuti selera pribadi atau keinginan sendiri. Kebanyakan orang masa kini adalah hidup dan bertindak mengikuti selera atau keinginan pribadi, cari seenaknya sendiri; aneka aturan atau tata tertib berhenti dalam tulisan dan tidak pernah dilakukan atau dihayati, sebagaimana dapat kita saksikan di jalanan dimana para pengendara kurang atau tidak mentaati rambu-rambu lalu lintas. Demikian juga banyak orang telah melanggar perjanjian atau ikrar yang telah diucapkan, misalnya janji baptis, janji perkawinan, kaul, janji/sumpah pegawai atau jabatan dst..

“Jer basuki mowo beyo” = untuk hidup bahagia, damai sejahtera orang harus siap sedia berkorban dan berjuang, demikian kata peribahasa Jawa. Peribahasa ini kiranya merupakan suatu ajakan bagi kita semua untuk hidup dan bertindak mengikuti proses sebagaimana dikehendaki oleh Allah. Marilah kita lihat dan cermati bahwa tanaman atau binatang yang hidup, tumbuh dan berkembang sesuai dengan proses alamiah lebih sehat dan segar daripada yang perkembangan dan pertumbuhannya diintervensi dengan obat atau vitamin buatan. Sebagai contoh ayam kampung yang tumbuh berkembang secara alamiah meskipun kecil lebih mahal dan berkualitas daripada ayam piaraan dikandang yang dibesarkan dengan suntikan hormon maupun makanan-makanan instant.

Kepada para pelajar atau peserta didik kami harapkan berusaha menjadi pandai atau cerdas dengan berproses seperti biasa saja, artinya belajar terus menerus, tidak hanya belajar menjelang ulangan atau ujian, demikian juga dalam hal mengusahakan keterampilan hendaknya mulai dari yang sederhana kemudian berkembang ke yang lebih sulit dan akhirnya yang sulit dan berbelit-belit. Kepada mereka yang ingin kaya hendaknya lebih mengandalkan pada keterampilan, kecakapan dan kemampuannya, tidak melakukan korupsi sedikitpun dan dalam bentuk apapun.

Kita juga diingatkan bahwa ‘bersama dan bersatu dengan Allah’ pekerjaan atau tugas sesulit dan seberat apapun pasti akan dapat kita lakukan, karena bersama dan bersatu denganNya segala sesuatu mungkin dapat dilakukan. Tumbuh berkembang menjadi pribadi yang cerdas spiritual, beriman dan bermoral memang tidak mudah dan harus menghadapi aneka macam bentuk tantangan, hambatan maupun masalah yang berat dan sulit. Pengalaman menunjukkan bahwa mereka yang siap sedia bekerja keras dengan membaktikan diri sepenuhnya kepada tugas dan pekerjaan serta Penyelenggaraan Ilahi senantiasa sukses menyelesaikan tugas atau pekerjaan sesulit dan seberat apapun. Hidup baik, suci dan berbudi pekerti luhur di era kemerosotan moral masa kini tetap mungkin jika kita usahakan bersama dan bersatu dengan Tuhan. Tuhan senantiasa menyertai perjalanan hidup dan tugas kita jika kita membuka diri terhadap-Nya.

“Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab” (Ibr 4:12-13)

Kutipan di atas ini mengingatkan dan mengajak kita semua untuk senantiasa hidup dan bertindak berpedoman pada firman atau sabda Tuhan, antara lain sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci. Marilah kita ingat dan sadari serta tentu saja kita tiru bahwa para santo-santa semasa hidupnya senantiasa berpedoman pada sabda Tuhan, yang kemudian juga diikuti oleh para gembala kita, paus maupun uskup, dan juga para imam, dimana para gembala kita memiliki motto pelayanan dan perjalanan panggilan dari ayat-ayat Kitab Suci. “Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita”, demikian peringatan bagi kita semua.

Dalam kenyataan sehari-hari sering terjadi bahwa kata-kata teman atau saudara sendiri lebih kuat dan tajam daripada firman atau sabda Allah. Hal ini menunjukkan bahwa yang bersangkutan kurang atau tidak beriman. Kami berharap kepada segenap umat beriman atau beragama untuk setiap hari membaca dan merenungkan apa yang tertulis di dalam Kitab Suci, dan temukan ayat yang mengesan serta selanjutnya jadikan pedoman atau pegangan perjalanan hidup dan panggilan anda. Tentu saja ayat tersebut sesuai dengan pengalaman iman atau perjalanan hidup anda. Sebagai contoh ketika menjelang ditahbiskan imam saya menemukan ayat Kitab Suci “Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.” (Ef 3:12). Yang tercetak dengan tebal inilah yang menjadi motto penghayatan imamat saya sampai sekarang.

“Maka itu aku berdoa dan akupun diberi pengertian, aku bermohon lalu roh kebijaksanaan datang kepadaku. Dialah yang lebih kuutamakan dari pada tongkat kerajaan dan takhta, dan dibandingkan dengannya kekayaan kuanggap bukan apa-apa.Permata yang tak terhingga nilainya tidak kusamakan dengan dia, sebab segala emas di bumi hanya pasir saja di hadapannya dan perak dianggap lumpur belaka di sampingnya.Ia kukasihi lebih dari kesehatan dan keelokan rupa, dan aku lebih suka memiliki dia dari pada cahaya, sebab kilau dari padanya tidak kunjung hentinya.” (Keb 7:7-10). Hidup dan bertindak ‘dalam Dia/Allah’ memang tak terlepas dari doa. Dengan kata lain saya mengajak dan mengingatkan kita semua untuk tidak melupakan doa-doa harian sebagai umat beriman atau beragama. Hadapi dan sikapi aneka tugas, pekerjaan, masalah, tantangan dan beban dalam dan dengan doa alias bersama dan bersatu dengan Allah, karena dengan demikian pasti akan dapat kita laksanakan dengan baik dan sukses.

“Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya TUHAN -- berapa lama lagi? -- dan sayangilah hamba-hamba-Mu! Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami. Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celak “ (Mzm 90:12-15)

Rm. Ign. Sumarya, SJ - 14 Oktober 2012

Kobus: Orang kaya model gini (Mrk 10:17-30)




silahkan klik gambar untuk memperbesar

Sabtu 09 Oktober 2010 Hari Biasa Pekan XXVII

Sabtu 09 Oktober 2010
Hari Biasa Pekan XXVII

“Dalam kemurtadan besar, yang merajalela di mana-mana, kamu harus tetap kuat berakar dalam iman yang benar dan menjadi saksi-saksi iman yang pemberani” (Our Lady, 13 Oktober 1988)

Antifon Pembuka (Gal 3:26)

Kalian semua adalah putra dan putri Allah berkat iman dalam Kristus Yesus. Karena kalian yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenal Kristus.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahakuasa, Engkaulah Allah penyembuh. Teguhkanlah hati kami dan kuatkanlah iman kami sehingga kami dapat menerima rahmat keselamatan-Mu. Buatlah kami tegar menghadapi penderitaan mengingat kasih-Mu yang begitu besar. Semoga kami dapat semakin percaya kepada-Mu dan mengambil bagian dalam karya keselamatan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Injil adalah dasar hidup Kristiani yang menggerakkan diri kita untuk menerima rahmat baptis. Anugerah ilahi ini menjadikan kita milik Kristus dan kita berhak menerima janji Allah.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (3:22-29)

"Kalian adalah anak-anak berkat iman."

Saudara-saudara, menurut Kitab Suci segala sesuatu terkurung di bawah kekuasaan dosa, supaya berkat iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya. Sebelum iman itu datang, kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat dan dikurung sampai iman itu dinyatakan. Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang. Karena itu kita tidak lagi berada dibawah pengawasan penuntun. Sebab kalian adalah anak-anak Allah karena iman dalam Yesus Kristus. Sebab kalian semua yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada pria atau wanita, karena kalian semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Jadi kalau kalian milik Kristus, maka kalian juga keturunan Abraham, dan berhak menerima janji Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:2-3.4-5.6-7)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
3. Hai anak cucu Abraham hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan memeliharanya.

Ukuran kebahagiaan sebagai pengikut Kristus adalah mendengarkan dan memelihara Sabda-Nya. Bukan karena alasan pribadi tetapi karena perintah Allah. Kita harus bersikap aktif untuk meraih kebahagiaan di dalam Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:27-28)

"Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau!"

Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, "Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!" Tetapi Yesus bersabda, "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kita adalah orang beriman. Kita dipanggil untuk setia mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya. Memang, iman harus diwujudkan dalam hidup sehari-hari. Tanpa usaha yang nyata, niscaya kita tidak akan bahagia. Karena itu, mari kita bekerja setiap hari dengan benar sebagai tanda penyerahan diri kepada kehendak Allah. Kuasa Tuhan akan meneguhkan hidup dan perjuangan kita. Yakinlah mulai sekarang!

Doa Malam

Bapa yang Mahabaik, aku mohon rahmat-Mu, mampukanlah aku untuk mengosongkan diri dari segala dosa. Dengan mendengarkan sabda-Mu, bukalah mata hatiku untuk melihat kuasa-Mu yang menyelamatkan. Demi Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH

Jumat, 12 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXVII

Jumat, 12 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXVII

Dunia ini celaka karena kerakusan dan itulah juga sebanya mengapa hidup beragama tidak dihargai ---- St Teresa dari Yesus.

Antifon Pembuka (Luk 11:24)

Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak berhimpun bersama Aku, ia menceraiberaikan.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahabaik, di dalam Dikaulah kami merasa aman dan tenteram. Bukalah hati kami terhadap Sabda-Mu yang Kauberikan melalui Kitab Suci dan Gereja, serta yang Kaubisikkan ke dalam hati kami. Semoga kami boleh menjadi saksi Injil-Mu dalam kehidupan sehari-hari. Sebab Engkaulah Sumber hidup sejati kami. Dengarkanlah doa kami dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (3:7-14)

"Mereka yang hidup dari iman akan diberkati bersama Abraham yang beriman."

Saudara-saudara, kalian mengerti bahwa yang disebut anak-anak Abraham ialah mereka yang hidup dari iman. Adapun Kitab Suci sudah tahu sebelumnya, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi berkat iman. Maka Kitab Suci dahulu sudah mewartakan Injil kepada Abraham. "Olehmu segala bangsa akan diberkati."Jadi mereka yang hidup dari iman akan diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu. Sebaliknya semua orang yang hidup dari pelaksanaan hukum Taurat,berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis, "Terkutuklah orang yang tidak melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam hukum Taurat." Memang tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat. Hal itu jelas, karena "Orang yang benar akan hidup berkat imannya." Padahal dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan perbuatan, sebab tertulis, "Barangsiapa melakukannya, akan hidup karenanya." Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutukkarena kita. Sebab ada tertulis, "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" Yesus Kristus telah melakukan itu, supaya dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.

Ayat. (Mzm 111:1-2.3-4.5-6)

1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Agung dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang.
3. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sekarang penguasa dunia ini dibuang ke luar, sabda Tuhan; dan bila Aku telah ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang kepada-Ku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:15-26)

"Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka Kerajaan Allah sudah datang kepadamu."

Sekali peristiwa, setelah Yesus mengusir setan, ada beberapa orang yang berkata, "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, kepala setan." Ada pula yang mencobai Dia dan meminta tanda dari surga. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah, pasti binasa. Dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jika Iblis juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimana mungkin kerajaannya dapat bertahan? Sebab kalian berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusir setan? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya, amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan. Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia mengembara di tempat-tempat yang tandus mencari perhentian; dan karena tidak mendapatnya, ia berkata, 'Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.' Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan tinggal di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Ada dua keuntungan kalau orang hidup dalam iman, yaitu mendapatkan berkat dan selalu melakukan pekerjaan Allah. Contoh orang yang mendapat berkat karena iman adalah Abraham. Ia mempercayakan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Meskipun belum tahu secara pasti letaknya, Abraham tetap berangkat ketika diperintahkan Tuhan untuk meninggalkan kampungnya menuju tanah terjanji. Ujian akan imannya mencapai puncaknya, ketika Abraham diperintahkan Tuhan untuk mengorbankan anak tunggalnya.

Kalau Abraham adalah contoh orang beriman yang mendapatkan berkat, Yesus adalah contoh orang beriman yang melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah. Apa yang dilakukan Yesus? Ia mengusir setan atas nama Allah, bukan atas nama Beelzebul. Yesus mempercayakan diri sepenuhnya kepada Allah. Karena itu, Yesus tentu tidak akan pernah berkompromi dengan setan, apalagi melakukan pekerjaan setan atau bekerja sama dengan setan. Justru yang dilakukan adalah mengusir setan. Semoga setiap manusia beriman bersikap demikian, menolak setan dan segala pekerjaannya serta hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah.

Doa: Tuhan, semoga aku semakin mempercayakan hidupku sepenuhnya kepada-Mu dan turut serta melakukan pekerjaan-pekerjaan-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Surat Gembala Tahun Iman Bagi Umat Katolik Keuskupan Banjarmasin


Para Pastor, Frater, Suster serta seluruh umat Katolik di Keuskupan Banjarmasin yang terkasih,
Salam sejahtera bagi anda sekalian,
  1. Paus Benediktus XVI, melalui Surat Apostolik Porta Fidei“Pintu kepada Iman” yang diedarkan pada tanggal 11 Oktober 2011, mencanangkan Tahun Iman. Masa ini dimulai pada tanggal 11 Oktober 2012 dan akan ditutup pada perayaan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam yang jatuh pada tanggal 24 Nopember 2013. Pencanangan Tahun Iman ini adalah dalam rangka memperingati 50 tahun pembukaan Konsili Vatikan II (11 oktober 1962) oleh Paus Yohanes XXIII dan 20 tahun keluarnya Katekismus Gereja Katolik oleh Paus Yohanes Paulus II (11 Oktober 1992). Tahun Iman ini menjadi kesempatan yang sangat bernilai bagi seluruh anggota Gereja - mulai dari para Uskup, para imam, dan seluruh umat – untuk mengerti secara lebih mendalam dasar iman kristiani, yakni: “pertemuan dengan peristiwa dan dengan pribadi, yang memberi kepada HIDUP suatu horison yang baru dan suatu arah yang lebih jelas”. Yang dimaksud adalah pertemuan dengan Pribadi Yesus Kristus yang telah bangkit. Di dalamnya, Iman dengan seluruh kedalaman dan kemegahannya dapat ditemukan kembali. Iman adalah suatu anugerah untuk ditemukan kembali, untuk disemaikan dan untuk diwujudkan dalam kesaksian hidup karena Allah telah memberikan kepada setiap dari kita keindahan dan kebahagiaan sebagai orang kristiani. Untuk itu, Paus mengajak kita untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman iman kita dengan kembali mempelajari sumber-sumber iman kita, misalnya membaca kembali Katekismus Gereja Katolik. Dengan cara ini diharapkan bahwa  seluruh Gereja dapat memulihkan kembali “pemahaman yang tepat atas iman-kepercayaan itu, sehingga dengan demikian juga menguatkannya, memurnikannya, mengukuhkannya dan mengakuinya”.
  2. Menanggapi seruan Bapa Paus Benediktus XVI, Keuskupan Banjarmasin memulai pembukaan Tahun Iman pada Hari Minggu Biasa ke XXVIII ini dengan pembacaan Surat Gembala ini. Pada tingkatan para imam dan biarawan-biarawati, sudah diadakan rekoleksi bersama dengan bahan dari Surat Apostolik Porta Fidei di awal bulan Oktober ini. Kita sungguh bersyukur dengan pencanangan Tahun Iman ini oleh Bapa Paus Benediktus XVI. Ajakan Paus untuk kembali mendalami sumber iman kita sungguh sejalan dengan apa yang dihasilkan oleh kegiatan Pra-Sinode di tingkat Paroki di Keuskupan kita. Semua Paroki menyadari dan menyatakan bahwa persoalan utama yang ada di paroki-paroki berakar pada kurangnya pengetahuan, pemahaman, dan perwujudan iman Katolik dalam kehidupan sehari-hari. Keprihatinan dan kesadaran ini, mau tidak mau, mendorong kita untuk kembali mencari dan menemukan Pribadi Kristus yang telah Bangkit dan juga mendorong kita untuk mendalami sumber-sumber iman kita. Saya mengajak para imam, biarawan-biarawati serta seluruh umat sekalian untuk mengisi Tahun Iman ini dengan suatu gerakan untuk mendalami kembali Iman Kepercayaan kita (Credo), menggali kembali sumber-sumber Iman, dan mempelajari Dokumen-dokumen Gereja serta ajaran-ajaran para Bapa Gereja. Apa yang kita lakukan bukan hanya untuk memenuhi seruan dan harapan Bapa Suci Benediktus XVI, tetapi juga sebagai langkah konkrit untuk menjawab keprihatinan yang ditemukan dalam kegiatan Pra-Sinode tingkat Paroki. Kita perlu mengadakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengajaran iman, baik di tingkat Keuskupan maupun di tingkat Paroki. Hendaknya para Deken, para pastor Paroki, para Ketua Komisi sesuai dengan lingkup dan kewenangan masing-masing menghidupkan kembali dan merintis aneka kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan pendalaman iman umat.
  3. Pada langkah pertama, kita akan membaca dan merenungkan bersama Surat Apostolik Pintu Kepada Iman (Porta Fidei) dalam kegiatan Pra-Sinode di Tingkat Dekenat. Selanjutnya saya berharap bahwa surat apostolik tersebut juga menjadi bahan bacaan dan permenungan para imam, biarawan-biarawati serta umat di tingkat paroki, komunitas/KBG dan komunitas biara. Di tingkat Keuskupan, kita akan mengadakan berbagai kegiatan pengajaran iman yang disesuaikan dengan persiapan menuju Sinode Keuskupan di tahun 2013 nanti. Kegiatan-kegiatan pengajaran dan pendalaman iman kristiani itu meliputi segala usia, baik anak-anak, kaum muda, maupun orang-orang dewasa. Keluarga, sebagai Gereja mini, hendaknya juga menjadi tempat persemaian dan pertumbuhan iman katolik yang benar.
  4. Di tingkat Paroki, diharapkan akan tumbuh semangat baru untuk mendalami Iman- Kepercayaan kita. Selain Kitab Suci, buku-buku yang bisa membantu kita untuk mengenal Kristus dengan lebih baik serta memperdalam iman kita adalah Katekismus Gereja Katolik, buku Iman Katolik serta Kompendium Gereja Katolik. Hendaknya tema-tema yang diangkat dalam buku-buku itu diusahakan untuk diwartakan, didalami, dan dibicarakan dalam pertemuan-pertemuan umat maupun pertemuan dalam keluarga. Sekolah-sekolah katolik, sebagai tempat pembinaan dan pendidikan bagi para siswa, seyogyanya juga menjadi tempat pengajaran iman dan wadah bagi kesaksian iman kristiani.
  5. Saudari-saudara yang terkasih, selama Tahun Iman, semua orang beriman dipanggil untuk memperbaharui kurnia iman yang telah diterimanya dan digerakkan oleh iman yang hidup mampu membina sikap tobat serta hidup berdasarkan imannya. Terdorong oleh kebahagiaan hidup sebagai buah pertemuannya dengan Yesus Kristus,  semua orang beriman harus berupaya untuk membagikan pengalaman iman dan kasih mereka, baik kepada saudara seiman maupun saudara-saudari yang tidak seiman, bahkan kepada mereka yang tidak beriman sehingga kabar gembira keselamatan yang dibawa dan diwartakan oleh Kristus juga bisa sampai kepada semua orang.
  6. Pada kesempatan ini, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para misionaris yang telah memulai penyebaran benih iman di Keuskupan ini. Para Uskup pendahulu saya, para imam, para biarawan-biarawati serta katekis yang telah turut serta menaburkan, menyemaikan dan memelihara benih-benih iman sehingga Gereja di Keuskupan Banjarmasin bisa bertumbuh dan berkembang hingga saat ini. Semoga benih-benih tersebut tetap tumbuh dengan baik dan nantinya menghasilkan buah yang melimpah demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan semua orang.

Selamat menjalani dan mengisi Tahun Iman yang penuh rahmat ini dengan semangat untuk memperdalam dan memperbaharui iman yang memungkinkan kita bertemu dengan Pribadi Yesus Kristus yang bangkit dan mengaruniakan rahmat keselamatan Tuhan memberkati Anda sekalian.
Diberikan di Banjarmasin, pada Pembukaan Tahun Iman, 11 Oktober 2012

Mgr. Petrus Boddeng Timang

Uskup Keuskupan Banjarmasin

Kamis, 11 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXVII

Kamis, 11 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXVII

“Akar dari semua dosa terletak di dalam hati manusia” (Katekismus Gereja Katolik, 1873)

Antifon Pembuka (Luk 11:13)

Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun, yang meminta kepada-Nya.

Doa Pagi

Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur kepada-Mu karena hari ini kami Engkau perkenankan mengenang 50 tahun pembukaan Konsili Vatikan II. Melalui Konsili ini Engkau berkenan membarui Gereja-Mu. Semoga melalui perayaan ini umat-Mu terus bertumbuh dalam iman akan Yesus, Tuhan dan Juruselamat kami, yang hidup dan bersatu dengan Engkau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.

Rasul Paulus menegur dengan keras mereka yang plin-plan dalam menghayati imannya. Iman akan Yesus Kristus adalah hal yang utama, apalagi Roh Kudus membimbing hidup kita. Apalagi yang kurang?

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (3:1-5)

"Adakah kalian menerima Roh karena melakukan hukum atau karena percaya akan pewartaan Injil?"

Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah memesona kalian? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan jelas di depanmu? Hanya ini yang ingin kuketahui dari padamu: Adakah kalian menerima Roh karena melakukan hukum Taurat? Atau karena percaya akan pewartaan Injil? Adakah kalian sebodoh itu? Kalian telah mulai dengan Roh, maukah kalian sekarang mengakhirinya dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kalian alami sebanyak itu? Masakah sia-sia! Jadi bagaimana sekarang? Tuhan telah menganugerahi kalian Roh dengan berlimpah-limpah dan Ia telah melakukan mukjizat di antara kalian; adakah Ia berbuat demikian karena kalian melakukan hukum Taurat, atau karena kalian percaya akan pewartaan Injil?
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya.
Ayat. (Luk 1:69-70.71-72.73-75)
1. Tuhan menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya; seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus.
2. Ia melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sumpah telah diucapkan-Nya kepada Abraham bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita supaya kita terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Anak-Mu.

Jangan malu meminta sesuatu.Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk berani bersikap rendah hati. Bapa di surga akan memberikan apa pun yang kita minta pada-Nya. Hanya Allah yang mampu memenuhi kebutuhan hidup kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:5-13)

"Mintalah, maka kalian akan diberi."

Pada waktu itu, sesudah mengajar para murid berdoa, Yesus bersabda kepada mereka, “Jika di antara kalian ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat dan berkata kepadanya, ‘Saudara, pinjamilah aku tiga buah roti, sebab seorang sahabatku dalam perjalanan singgah di rumahku, dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya’, masakah ia yang di dalam rumah itu akan menjawab, ‘Jangan mengganggu aku; pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu’. Aku berkata kepadamu: Sekalipun dia tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu, pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu, mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, akan menerima; setiap orang yang mencari, akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, akan dibukakan pintu. Bapa manakah di antara kalian, yang memberi anaknya sebuah batu, kalau anak itu minta roti? Atau seekor ular, kalau anaknya minta ikan? Atau kalajengking, kalau yang diminta telur? Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Hidup orang Kristen mesti selalu penuh harapan. Kita tidak boleh mudah putus asa dalam menghadapi segala sesuatu. Kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda. Tuhan selalu memberikan kesempatan kita untuk bangkit dan berkembang. Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Sabda Tuhan ini meneguhkan perjuangan hidup kita. Mari kita berjuang di jalan kasih dan pengorbanan!

Doa Malam

Allah yang Maharahim, Engkau tidak pernah meninggalkan aku. Justru akulah yang sering lupa dan menjauh dari-Mu. Aku sering malas berbuat baik dan menutup diri terhadap kesusahan orang lain. Sanggupkanlah aku untuk menolong sesama. Dengan pengantaraan Kristus Putra-Mu yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy