| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 18 Mei 2012 Hari Biasa Pekan VI Paskah -- Novena Roh Kudus hari pertama

Jumat, 18 Mei 2012
Hari Biasa Pekan VI Paskah -- Novena Roh Kudus hari pertama

Ya Maria, engkau memeluk dengan kasih sayang keibuan seorang pendosa yang dipandang sebelah mata oleh seluruh dunia ---- St Bonaventura


Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Doa Penerangan Roh Kudus PS 147

Ya Bapa, utuslah Roh Kudus memenuhi hati umat-Mu, dan menyalakan di dalamnya api cinta-Mu.

P. Utuslah Roh-Mu, maka semuanya akan dicipta kembali.
U. Dan Engkau akan membaharui muka bumi.

Marilah kita berdoa (hening).
Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu dengan penerangan Roh Kudus. Berilah supaya berkat Roh yang kudus ini kami senantiasa berpikir benar, bertindak bijaksana, serta selalu bergembira karena penghiburan-Nya. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Antifon Pembuka (lih. Why 5:9-10)

Tuhan, Engkau menebus kami dengan darah-Mu dari tiap suku, bahasa, rakyat dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah. Alleluya.

Doa Pagi

Ya Allah, segala peristiwa hidupku hari ini kupersembahkan bagi para pewarta sabda-Mu di mana pun mereka berada. Semoga segala kesulitan yang mereka hadapi menjadi tantangan untuk tetap maju dan berjuang demi kemuliaan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Allah mengenal segala tipu muslihat manusia yang ingin mencelakakan hamba-Nya. Namun, Allah mampu meluputkannya. Adegan Paulus yang diadukan oleh orang-orang Yahudi kepada Galio adalah tanda bahwa kehendak Allah berkuasa atas Paulus daripada kehendak orang-orang Yahudi.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (18:9-18)

"Banyak umat-Ku di kota ini!"


Ketika Paulus ada di kota Korintus, Tuhan berfirman kepadanya pada suatu malam di dalam suatu penglihatan, “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.” Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan, dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka. Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di propinsi Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus. Mereka membawa dia ke depan pengadilan. Kata mereka, “Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum.” Ketika Paulus hendak memulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu, “Hai orang-orang Yahudi, sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku menerima perkaramu. Tetapi dalam hal ini adalah perselisihan tentang perkataan, nama, atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara yang demikian.” Lalu Galio mengusir mereka dari ruang pengadilan. Maka semua orang menyerbu Sostenes, kepala rumah ibadat, lalu memukulinya di depan pengadilan itu; tetapi Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu. Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 825

Ref. Allah telah naik, diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.

Ayat. (Mzm 47:2-3.4-5.6-7)

1. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.
2. Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, Ia menundukkan suku-suku bangsa ke bawah telapak kaki kita; Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggan Yakub yang dikasihi-Nya.
3. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkanlah mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!

Bait Pengantar Injil, do = g, gregorian, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

Ayat.
Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.

Kebahagiaan dan sukacita kekal adalah janji Yesus bagi murid-murid-Nya. Bila saat itu tiba, mereka lupa akan segala penderitaan yang pernah mereka alami di dunia. Yesus minta agar mereka tetap bertahan dalam iman.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:20-23a)

"Tidak ada seorang pun yang dapat mendapat kegembiraanmu itu daripadamu."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira, dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa pada-Ku.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Tiada sukses tanpa bekerja. Tiada mahkota tanpa salib. Tiada kebahagiaan tanpa derita. Tuhan Yesus mengingatkan kita, para murid-Nya bahwa kita akan mengalami banyak penderitaan dan kesulitan dalam hidup mereka. Namun, bila kita bertekun dan bersabar dalam menanggung semuanya itu, justru sukacita dan kegembiraan besar akan kita alami. Bagaimana selama ini?

Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93

Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Doa Penutup
PS 92

Allah, pokok keselamatan kami, karena kebangkitan Kristus kami lahir kembali dalam pembaptisan dan menjalani hidup baru. Arahkanlah hati kami kepada Kristus yang kini duduk di sebelah kanan-Mu. Semoga Roh-Mu menjaga hidup kami sampai Penyelamat kami datang dalam kemuliaan. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami, kini dan sepanjang masa.

Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus, Amin.


Doa Malam

Tuhan, jalan-Mu adalah jalan salib. Agar sampai kepada-Mu aku membutuhkan rahmat-Mu. Oleh karena itu, berkatilah aku, ya Tuhan, agar aku tak sesat jalan karena nikmat dunia seringkali lebih memikat.

RUAH

Kamis, 17 Mei 2012 Hari Raya Kenaikan Tuhan

Kamis, 17 Mei 2012
Hari Raya Kenaikan Tuhan


“Peristiwa kenaikan ke surga yang sekaligus historis dan transenden merupakan peralihan” (Katekismus Gereja Katolik, 660)


Antifon Pembuka (Kis 1:11)

Hai orang-orang Galilea, mengapa takjub memandang ke langit? Yesus telah diangkat ke surga dari tengah-tengahmu. Tetapi Ia akan datang kembali sebagaimana kamu melihat Dia pergi ke surga.

Doa


Allah Bapa yang Mahakuasa, kami bergembira dan bersyukur kepada-Mu, karena dengan kenaikan Putera-Mu ke surga Engkau meninggikan martabat kami. Sebagai kepala kami Ia telah mendahului mencapai kemuliaan. Maka dibangkitkan-Nyalah pada kami, anggota-anggota Tubuh-Nya, harapan yang mantap. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.


Kisah Kenaikan Tuhan dalam Kisah Para Rasul mengawali sejarah berkembangnya Gereja dalam melaksanakan tugas perutusan yang dipercayakan oleh Kristus, di bawah bimbingan dan kuasa Roh Kudus (Kis 1:8). Hari Raya Kenaikan Tuhan mengajak kita untuk menyadari diri sebagai (warga) Gereja yang terus-menerus dituntut untuk mendewasakan diri agar mampu melaksanakan tugas perutusan kita, menegakkan Kerajaan Allah di dunia ini. Pendewasaan diri itu terjadi tidak dengan terus-menerus bermimpi dengan sekadar "berdiri melihat ke langit" (Kis 1:11), tetapi dengan menghadapi tantangan-tantangan kehidupan ini, tempat di mana seharusnya Allah meraja.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:1-11)


"Mereka melihat Dia terangkat ke surga."


Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberikan perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Kepada mereka Ia menampakkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu ketika, waktu makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, sebab beginilah kata-Nya – “telah kamu dengar dari pada-Ku, Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ, “Tuhan, pada masa inikah Engkau mau memulihkan kerajaan bagi Israel?” Jawab-Nya, “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, kamu akan menerima kuasa, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria, dan sampai ke ujung bumi. Sesudah mengatakan demikian, terangkatlah Yesus disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Yesus naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka. Kedua orang itu berkata kepada mereka, “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus yang terangkat ke surga meninggalkan kamu ini akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 825

Ref. Allah telah naik, diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
Ayat. (Mzm 47:2-3.6-7.8-9; Ul:6)

1. Hai segala bangsa, bertepuk-tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja Agung atas seluruh bumi.
2. Allah telah naik diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkanlah mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!
3. Sebab Allah adalah Raja atas seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu yang paling indah! Allah merajai segala bangsa, di atas takhta-Nya yang kudus Ia bersemayam.

Inti dari kenaikan Tuhan adalah perpisahan yang meninggalkan berkat dan rasa sukacita yang meliputi semua murid. Sukacita karena Tuhan Yesus bukan pergi tidak kembali untuk meninggalkan murid-murid-Nya, melainkan pergi untuk mengutus Roh Kudus. Hari Raya Kenaikan Tuhan menjadi relevan dan berarti kalau kita percaya bahwa Tuhan Yesus telah naik ke surga dan mengirimkan Roh Kudus yang membimbing kita. Kita patut bersyukur karena dengan datangnya Roh Kudus maka Gereja akan selalu diingatkan oleh Yesus agar berjalan dalam kehendaknya.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (1:17-23)

"Allah mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya dalam surga."


Saudara-saudara, kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang maha mulia, aku memohon supaya Ia memberi kamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar, supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya; yaitu betapa kaya kemuliaan yang dijanjikan-Nya untuk diwarisi oleh orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasanya bagi kita yang percaya. Kekuatan itu sesuai dengan daya kuasa Allah, yang bekerja dalam Kristus, yakni kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan Allah dalam surga. Di situ Kristus jauh lebih tinggi dari segala pemerintahan dan penguasa, kekuasaan dan kerajaan serta tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini melainkan juga di dunia yang akan datang. Segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan Allah kepada jemaat sebagai kepala dari segala yang ada. Jemaat itulah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Diri-Nya, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, gregorian, PS 959

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 28:19.20)
Pergilah dan ajarlah semua bangsa, firman Tuhan; Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.

Hari Raya Kenaikan mengenangkan puncak keyakinan iman para murid bahwa Yesus itu sungguh-sungguh manusia, yang hadir dalam kebersamaan dengan mereka. Hari Raya Kenaikan juga menjadi saat iman para murid disempurnakan dalam sebuah kesadaran baru bahwa Yesus yang mereka kenal itu sungguh-sungguh Allah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-20)


"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil."

Pada suatu hari Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati menampilkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Antifon Komuni (lih. Mat 28:20)


Sungguh, Aku besertamu selalu sampai akhir zaman. Alleluya.


Renungan


Kebangkitan Tuhan melimpahi kita dengan sukacita pada hari Paskah; demikian juga kenaikan-Nya ke surga membawa kegembiraan bagi kita sekarang. Kini kita memperingati dan merayakan hari, di mana kodrat rendah kita diangkat dalam Kristus mengatasi semua barisan di surga, mengatasi semua rombongan malaikat, mengatasi ketinggian semua kuasa surgawi, sampai pada takhta Bapa di surga. Kita ini dibangun berdasarkan perbuatan-perbuatan Tuhan berturut-turut, hingga keajaiban rahmat Tuhan nampak lebih besar lagi; sebab, meskipun segala hal yang kelihatan mendorong kita untuk menyatakan hormat selayaknya, sudah dilenyapkan dari pandangan kita, namun iman kita tetap teguh, harapan kita kuat dan cinta kita hangat.


Inilah kekuatan yang diberikan kepada jiwa-jiwa besar, inilah terang bagi jiwa-jiwa yang sungguh setia. (Sumber: Ibadat Harian, Bacaan Ofisi Masa Paskah, Yogyakarta: Kanisius, 1982:98)



LUASKAN CAKRAWALA!

Rekan-rekan yang budiman!


Bacaan Injil bagi Hari Raya Kenaikan Tuhan tahun ini (Mrk 16:15-20) memuat tiga unsur pokok. Yang pertama ialah perintah untuk pergi ke seluruh penjuru dunia mengumumkan Injil kepada semua ciptaan sehingga mereka yang menerimanya akan memperoleh keselamatan, tapi yang menolak akan terhukum (ay. 15-16). Kedua, para murid akan disertai tanda-tanda hebat: mampu mengusir setan, berbicara bahasa-bahasa baru, bisa memegang ular, tak mempan racun, bisa menyembuhkan dengan meletakkan tangan di atas orang sakit. Yang ketiga ialah Yesus naik ke surga dan duduk di kanan Allah. Begitulah para murid berangkat memberitakan Injil ke segala penjuru dunia diteguhkan dengan tanda-tanda yang dibekalkan kepada mereka.


PENUTUPAN INJIL MARKUS


Injil Markus sebenarnya berakhir pada Mrk 16:8, pada kalimat yang menceritakan bagaimana para perempuan yang tadi mendatangi makam Yesus lari ketakutan dan tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun sebab mereka gentar. Setelah itu ada tambahan bahwa para perempuan itu akhirnya menyampaikan kepada Petrus dkk. pesan tokoh berjubah putih yang mereka lihat di kubur. Juga dikatakan bahwa Yesus sendiri dengan para murid mengabarkan berita kudus itu (berita kebangkitan) dari Timur ke Barat. Kedua kalimat yang ditambahkan setelah ay. 8 ini disebut para ahli sebagai "penutupan pendek" dari Injil Markus. Kiranya dulu ada penyalin awal beranggapan bahwa ay. 8 terasa terpenggal dan sulit dimengerti. Masakan Injil berakhir dengan ketakutan para saksi pertama. Maka ia berusaha menjelaskan bahwa akhirnya toh mereka berani mengabarkan kepada para rasul. Para rasul sendiri kemudian memberitakan kebangkitan dengan disertai Yesus yang bangkit.


Dalam terbitan modern, didapati pula ay. 9-20 yang lazim disebut sebagai "penutupan panjang". Jadi Injil Markus memiliki dua penutupan. Yang panjang menceritakan beberapa kali penampakan Yesus terangkat ke surga. Mula-mula ia menampakkan diri kepada Maria Magdalena, ay. 9-11 (mengingatkan pada Yoh 20:11-18), lalu kepada dua orang murid ketika ada dalam perjalanan ke luar kota, ay. 12-13 (berdasarkan kisah dua murid di Emaus Luk 24:13-35), dan akhirnya kepada kesebelas murid ketika sedang makan sambil mencela ketidakpercayaan mereka akan berita orang yang telah melihatnya sesudah bangkit., ay. 14 (seperti Luk 24:41 dst. ketika ia minta diberi makan agar jangan dikira jejadian atau proyeksi pikiran mereka sendiri). Sesudah itu, ay. 15-20, yang dibacakan hari ini, ia memberi penugasan memberitakan Injil ke semua makhluk (mirip dengan Kis 1:8 dan Mat 28:19), menegaskan tanda-tanda yang bisa dilakukan mereka, serta kenaikannya ke surga dan kepergian para rasul mengajar ke seluruh penjuru dunia disertai tanda-tanda tadi. Beberapa rujukan ke Injil lain di atas menunjukkan bahwa bagian penutupan ini dikarang atas dasar sumber-sumber tadi yang sebenarnya baru ditulis beberapa waktu setelah Markus sendiri. Bagaimanapun juga penutupan panjang ini termasuk Injil Markus yang diterima di Gereja.


Penutupan panjang itu memberi pandangan mengenai kegiatan komunitas pengikut Yesus awal, sedangkan penutupan pendek di atas hanya dimaksud menghaluskan akhir sebuah karangan. Kedua-duanya diterima sebagai bagian Injil Markus dalam Alkitab sejak daftar kitab-kitab kanonik itu mulai stabil, yakni pada abad ke-4. Jadi tidak lagi dipersoalkan kewibawaan bagian penutupan Injil Markus. Pertanyaan kita ialah bagaimana membuat penafsiran yang sesuai dengan kenyataan bahwa teks itu berasal dari zaman setelah teks Markus sendiri selesai. Uraian berikut berusaha menjawab pertanyaan itu.


MENGUMUMKAN INJIL KE "SELURUH DUNIA" DISERTAI "TANDA-TANDA"?


Sebelum terangkat ke surga, Yesus meminta para murid agar pergi ke seluruh penjuru dunia mengumumkan Injil - Kabar Gembira - kepada seluruh ciptaan. Para murid diajak menemukan ruang hidup yang makin luas. Luaskan cakrawala! Itulah arti pergi ke segala penjuru dunia. Bukan hanya wilayah atau negeri jauh yang mesti dijadikan tanah misi. Jauh lebih kaya dan dapat terus disesuaikan dengan keadaan zaman, juga zaman kita. Kita didorong menemukan bentuk-bentuk baru dalam kehidupan di masyarakat, entah itu cara-cara berpikir yang baru, entah itu pendalaman rohani yang hingga kini belum amat dijelajahi. Itulah inti perintah ke segala penjuru dunia tadi. Temukan lorong-lorong baru berpikir, temukan kenyataan-kenyataan yang kini makin menggambarkan jalannya kekuatan-kekuatan yang ada dalam masyarakat Juga termasuk dalam perintah itu kesadaran baru akan martabat manusia yang sungguh yang mesti didekati para murid. Kemajuan sarana komunikasi juga tempat yang perlu didatangi menurut semangat perintah tadi. Semuanya itu perlu didekati, ditemukan - bukan dijauhi, didiamkan, apalagi dianggap tidak perlu dimengerti. Wilayah-wilayah itu masih menantikan Kabar Gembira.


Tadi dalam analisis teks ditunjukkan bagian ini tidak termasuk yang disusun Markus sendiri, walaupun menjadi bagian utuh dari Injil Markus dalam bentuk kanoniknya. Dan justru di situlah nilainya. Ada pemikiran mendalam mengenai Yesus yang bangkit itu. Di situ termuat pengertian orang beriman yang membaca kembali karya Yesus di dunia ini dalam diri mereka.


Untuk apa menemukan macam-macam realitas baru itu? Menurut ay. 15 itu juga, semua yang ada di situ ialah "makhluk", dengan kata lain hasil ciptaan Yang Maha Kuasa. Ciptaan, entah manusia, entah lingkungan, entah jagat batin, itulah yang berhak menerima Kabar Gembira. Kabar ini dibawakan Yesus sendiri sejak awal, yakni bahwa Allah itu Allah yang penuh perhatian dan kini makin ingin mendekat ke ciptaanNya sendiri kendati ciptaan itu boleh jadi sudah menjauh dariNya. Ia mendekat, merujukkan diri kembali dan bila ini terjadi, di situlah terbangun yang terbangun Kerajaan Allah. Maka orang diajak Yesus untuk mengarahkan diri ke kenyataan ini (itulah makna "bertobat") dan dengan demikian dapat menerima Injil tadi (Mrk 1:15). Bila wilayah-wilayah yang didatangi murid tadi ujudnya bukan hanya negeri asing, tanah baru yang kini tak ada lagi, melainkan dimensi-dimensi kehidupan baru seperti dijelaskan di atas, maka pewartaan Kabar Gembira ini juga masih tetap akan menghadirkan Yang Ilahi di sana. Pemberitaan Injil dapat dan haruslah melebarkan dimensi kehidupan sehingga ada ruang bagi Yang Ilahi di dalam pelbagai dimensi baru yang didatangi para murid. Ini namanya ikut membuat ciptaan makin dekat dengan kehendak-Nya ketika menciptakan semua: baik adanya.


Tak mengherankan bila dikatakan, dalam gaya bicara waktu itu, yang percaya akan selamat sedangkan yang menolak akan kena hukuman. Tak perlu kalimat seperti itu diancamkan karena memang bukan dimaksud sebagai ancaman, melainkan sebagai jaminan bahwa bila diterima, kenyataan akan hadirnya Yang Ilahi itu akan menjadi keselamatan. Keterbelahan dunia dan masyarakat yang makin dirasakan belakangan ini menjadi tantangan bagi para murid untuk menyajikan alternatif: Kerajaan Allah sudah ada, tinggal diterima. Tentunya kita mesti pandai-pandai membahasakan dan menampilkannya dengan cara yang bisa dicerna orang sekarang.


Pelbagai tanda yang menyertai para murid dalam ay. 17-18 itu gambaran yang kerap dipakai orang dulu. Tujuannya mengatakan bahwa keadaan yang kelihatannya berbahaya sebenarnya bisa diatasi. Para murid pada zaman ini diajak menemukan semangat yang sama dengan tanda-tanda yang ditulis di sana, walaupun tidak perlu sama bentuknya. Apa misalnya? Macam-macam. Salah satunya ialah tidak perlu merasa dihantui oleh risiko. Justru mereka yang berani menghadapi risiko biasanya orang yang sukses. Kemudian juga mau berusaha menyampaikan iman dengan cara yang komunikatif dan mudah diterima. Bukankah ini yang dimaksud dengan berbicara bahasa-bahasa baru? Bahkan ular, lambang penggoda licik tidak akan berhasil mengalahkan murid yang berani pergi menemukan wilayah-wilayah baru. Dan seterusnya. Racun tidak akan mencelakan lagi - bukan dimaksud murid akan belajar ilmu kebal racun. Ini keliru. Racun ialah kekuatan perusak hidup yang tak selalu kelihatan yang perlu diwaspadai dan dipunahkan dayanya. Juga penyakit, yang bila disebutkan justru menggarisbawahi harapan orang akan kesembuhan, akan pertolongan, akan perhatian.


Begitulah para murid zaman kini yang mencoba mengaktualkan perintah dan memahami tanda-tanda itu akan juga melihat Yesus terangkat ke surga dan duduk di kanan Allah (ay. 19) Artinya, akan melihat Yesus mencapai kebesarannya. Dan inilah sumber kekuatan yang menyertai perjalanan menemukan pelbagai dimensi kehidupan yang baru dan mengenali tanda-tanda kekuatan kehadiran ilahi yang menyertai mereka (ay. 20) dan yang menyertai kita juga.


"KEPENUHAN" KRISTUS YANG "MEMENUHI" APA SAJA (Ef 1:23)


Petikan dari surat kepada umat di Efesus kali ini mensyukuri iman umat serta memohonkan terang batin agar umat semakin mengenal hadirnya Allah dalam kehidupan mereka. Ditegaskan bahwa Allah telah menunjukkan kebesaran-Nya dengan membangkitkan Kristus dan kini menganugerahinya kemuliaan sebesar-besarnya di surga. Sebagai pengikut Kristus, umat Efesus sebetulnya bersatu dengan Kristus yang mulia itu. Umat bahkan diibaratkan sebagai tubuh yang kepalanya ialah Kristus sendiri (Ef 1:23). Ditegaskan bahwa sebagai tubuh, umat menjadi "kepenuhan" sang kepala yang kini telah "memenuhi" semua dan segala sesuatu, tentunya dengan kebesaran yang diperolehnya dari Allah, Bapanya. Bagaimana memahami ungkapan "kepenuhan " dan "memenuhi" dalam ayat itu?


Dengan mengimani Kristus, umat diresapi dengan kebesaran Kristus yang juga menjadi utuh dalam kehidupan umat. Kepercayaan menjadi betul ada isinya. Inilah makna "kepenuhan". Namun pembaca di Efesus dulu pun kiranya juga sadar bahwa perlu berpijak pada kenyataan hidup di bumi dengan pelbagai keterbatasannya. Menyadari diri sebagai kepenuhan Kristus yang mulia tadi bukan ajakan agar merasa jaya terhadap dunia sekeliling, melainkan memahami kehidupan sendiri sebagai anugerah dari Atas sana. Inilah kebesaran Kristus yang hidup dalam umat. Mengakui serta menerima diri sebagai pemberian ilahi, itulah iman yang sejati. Inilah yang membuat Kristus menjadi penuh berisi. Ia bukan hanya tokoh besar yang dulu pernah hidup di satu tempat di dunia ini, bukan sekadar pernyataan ajaran kepercayaan, melainkan yang bisa menggerakkan kehidupan sehari-hari pula. Iman jadi bagian hidup bersama.


Bagaimana dengan keadaan umat yang hidup dalam masyarakat majemuk, baik dalam kepercayaan, agama, maupun alam pikiran yang bermacam-macam? Itu juga keadaan umat di Efesus. Itu juga keadaan umat di Indonesia. Sebenarnya begitu pula di mana-mana. Kenyataan ini juga diolah dalam petikan kali ini. Tadi dikatakan umat menjadi kepenuhan dari Kristus yang "memenuhi" segalanya. Umat Efesus dan kaum beriman di mana saja dibesarkan hatinya agar belajar melihat keanekaragaman dalam masyarakat bukan sebagai keadaan yang mengancam, melainkan sebagai yang mengungkapkan yang sudah ada dalam diri mereka. Keberanian pandangan ini kiranya dapat memperkaya umat zaman sekarang pula. Tetapi bila demikian umat akan mudah terombang-ambing kekuatan-kekuatan masyarakat? Tidak begitu bila umat sendiri memang membiarkan diri diresapi oleh Kristus sampai penuh. Bahkan dengan demikian umat akan mengenal bagaimana Kristus yang telah memenuhi apa saja itu ada di sekitar! Inilah berita gembira bagi semua! Gagasan dalam petikan surat Efesus ini dapat menjadi dasar teologi budaya yang amat aktual.

BERSAKSI


Dalam bacaan pertama (Kis 1:1-11) dikisahkan peristiwa kenaikan Yesus ke surga. Di situ disebutkan dua orang yang berpakaian putih berkata kepada murid-murid bahwa Yesus akan datang kembali dengan cara seperti yang mereka lihat ketika ia naik ke surga. Maksudnya, dia yang kini telah memasuki dunia ilahi itu satu ketika nanti akan datang kembali dengan cara yang sama. Dan tenggang waktu antara kenaikan dan kedatangannya kembali ialah zaman kita belajar mengenali kehadirannya dan mengakuinya, atau menurut Injil Matius, ikut "menyembahnya" dan mempersaksikannya. Dengan demikian semakin banyak orang mengerti apa itu dan bagaimana keilahian bisa menyertai manusia di dunia. Upaya ini dapat akan lambat laun menjadi kenyataan apa itu "ia datang kembali". Bisa dikatakan bahwa kedatangannya kembali itu sejalan dengan pengertian manusia akan kehadirannya. Tugas para murid ialah mewartakan kehadiran ini dan membuat banyak orang memahami serta menghormati kehadiran ini. Dalam banyak hal boleh dikatakan bahwa kita yang percaya akan dia ikut membuatnya datang kembali dengan cara sama seperti para murid dulu melihat ia terangkat ke surga dan menerima pengutusan darinya.


Salam hangat,

A. Gianto

HARI RAYA KENAIKAN TUHAN - Kamis, 17 Mei 2012

HARI RAYA KENAIKAN TUHAN
Kamis, 17 Mei 2012
Kis 1:1-11; Ef 4:1-13; Mrk 16:15-20
Pesan terakhir dari seseorang dalam suatu perpisahan, entah karena hendak menghadap Tuhan atau hendak berpergian jauh merupakan suatu wasiat, yaitu pesan yang sangat penting dan harus dilaksanakan. Pada Hari Raya Kenaikan Tuhan ini, kita menerima wasiat dari Yesus yang dengan sangat jelas disampaikan dalam bacaan Injil dan bacaan pertama.
Markus dalam Injilnya menulis pesan Yesus itu demikian, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Mrk 16:15). Oleh Lukas, pesan yang sama dirumuskan agak berbeda, “Kamu akan menerima kuasa, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria, bahkan sampai ke ujung bumi” (Kis 1:8). Kedua pesan wasiat bahwa kita harus mewartakan Injil dan menjadi saksi-Nya ini merupakan satu kesatuan.
Kata Injil berasal dari bahasa Yunani euangelion yang berarti kabar baik atau kabar gembira. Dalam konteks iman Kristiani, kabar baik yang dimaksud adalah warta tentang karya keselamatan Allah bagi kita semua yang terlaksana dalam pribadi Yesus Kristus. Maka, seluruh hidup Yesus yang meliputi karya, sengsara, wafat, dan kebangkitan serta kenaikan-Nya ke surga merupakan pelaksanaan karya keselamatan Allah yang harus kita wartakan. Dengan demikian, memberitakan Injil berarti mewartakan Yesus dan mewartakan Yesus itu sama dengan bersaksi atau memberi kesaksian tentang Dia.
Untuk melaksanakan tugas perutusan itu, Yesus tidak membiarkan kita berjuang sendirian. Ia memberikan Roh Kudus-Nya untuk menyertai, membimbing dan meneguhkan kita. Secara istimewa, Roh Kudus itu telah kita terima pada saat kita menerima sakramen baptis (bdk. Kis 1:5) dan semakin disempurnakan dalam sakramen penguatan/krisma. Anugerah Roh Kudus yang kita terima dalam sakramen baptis dan penguatan ini, selalu diperbarui karena setiap saat Tuhan senantiasa mengaruniakan Roh Kudus-Nya kepada kita.
Sebagai orang-orang yang telah menerima anugerah Roh Kudus, kita jangan seperti orang-orang Galilea yang hanya berdiri menatap ke langit atau bahasa Jawanya ndomblong (Kis 1:11). Kita harus pergi mewartakan Injil seperti yang dilakukan para murid, “Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru (Mrk 16:20).
Bagaimana pada zaman sekarang kita secara konkret melaksakan tugas untuk mewartakan Injil ini? Ardas KAS yang pertama, tahun 1984-1990 memberikan keterangan demikian, “kepada yang terbuka, siap mewartakan Kristus/Injil; kepada yang tertutup, siap mewartakan yang benar, baik, dan suci; kepada yang keyakinan agamanya kuat, mencoba meningkatkan menjadi orang-orang yang betul-betul baik”. Jadi, mewartakan Injil dan bersaksi tentang Yesus tidak selalu harus secara eksplisit menyebut nama Yesus dan mengajarkan kepada semua orang siapa Dia serta mengajak mereka untuk mengimani-Nya. Cara ini hanya tepat kita lakukan bagi mereka yang terbuka hatinya untuk mengenal dan mengimani Kristus.
Semetara itu, kepada mereka yang tertutup dan keyakinanya kuat (fanatik), pewartaan Injil dan kesaksian kita cukup dengan mewartakan apa yang benar, baik dan suci sesuai dengan yang diajarkan Yesus tanpa secara eksplist menyebut nama-Nya. Tujuannya, supaya kita semua, apa pun keyakinannya, sungguh-sungguh menjadi orang yang benar, baik dan suci. Hal inilah yang ditegaskan oleh St. Paulus dalam bacaan kedua. “Hendaklah kamu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkan kasihmu dalam saling membantu. Dan, berusahalah memelihara kesatuan roh dalam ikatan damai sejahtera.” (Ef 4:2-3). Inilah nilai-nilai Injil yang sifatnya universal, diterima semua orang.
Marilah kita tidak ragu-ragu melaksanakan pesan wasiat dari Yesus untuk mewartakan Injil dan menjadi saksi-Nya sesuai dengan konteks kehidupan kita, yakni sesuai dengan situasi kepada siapa kita harus mewartakan (nilai-nilai) Injil dan bersaksi. Yang jelas, kepada siapa pun kita harus mewartakan nilai-nilai universal Injil ini: rendah hati, lemah lembut, sabar, saling mengasihi, saling membantu, dan selalu berusaha memelihara kesatuan dalam damai sejahtera. Kita percaya bahwa “Tuhan turut bekerja dan meneguhkan” usaha-usaha kita (bdk. Mrk 16:20)

Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

Rabu, 16 Mei 2012 Hari Biasa Pekan VI Paskah

Rabu, 16 Mei 2012
Hari Biasa Pekan VI Paskah

Cinta itu tak mengenal perpecahan, tidak menambah perselisihan --- Paus Klemens I

Antifon Pembuka

Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku. Alleluya.

Doa

Tuhan, Engkau memberikan kepadaku segala sarana untuk menjalani kehidupan ini. Buatlah agar sarana itu tidak menjadi tujuan, sebab Engkaulah yang menjadi tujuan dan harapan hidupku. Amin.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (17:15.22-18:1)


"Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberikan kepada kamu."

Pada waktu itu terjadilah kerusuhan di kota Berea. Maka Paulus pergi dari sana. Orang-orang yang mengiringi Paulus menemaninya sampai di kota Atena, lalu kembali dengan pesan kepada Silas dan Timotius, supaya mereka selekas mungkin menyusul Paulus. Di Atena Paulus pergi berdiri di atas Aeropagus dan berkata, “Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia. Ia juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup, nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja Allah telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi, dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka serta batas-batas kediaman mereka. Maksudnya supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah serta menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah dikatakan juga oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.” Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia. Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberikan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua orang harus bertobat. Karena Allah telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia dengan perantaraan seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan orang itu dari antara orang mati.” Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata, “Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu.” Lalu Paulus pergi meninggalkan mereka. Tetapi beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan Paulus dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Aeropagus, dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka. Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Surga dan bumi penuh dengan kemuliaan-Mu.
Ayat. (Mzm 148:1-2.11-12b.12c-14a.14bcd)

1. Pujilah Tuhan di surga, pujilah Dia di tempat tinggi! Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
2. Pujilah Tuhan, hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia. Pujilah Tuhan, hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
3. Biarlah semuanya memuji-muji Tuhan, sebab hanya nama-Nya yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
4. Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:16)
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:12-15)

"Roh Kebenaran akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.



Renungan



Paulus, sejak pertobatannya, dengan setia dan berani mewartakan kabar gembira tentang Yesus Kristus. Sejak awal perutusannya ia mengkhususkan diri menginjili bangsa-bangsa asing. Di hadapan Areopagus di Athena tanpa gentar dan takut ia memberi kesaksian mengenai karya Allah sebagai Pencipta dan juga tentang kebangkitan Yesus Kristus. Meskipun ia ditolak di sana, namun beberapa orang mulai percaya dan bergabung dengan dia.

Karya pewartaan Injil ataupun karya-karya baik lainnya tidak pernah berjalan tanpa hambatan. Tetapi yang pasti di balik hambatan itu selalu ada rahmat Allah yang tersembunyi dan yang terus menerus bekerja menghantar orang kepada keselamatan. Rahmat Allah tak pernah tinggal diam untuk membangun Kerajaan Allah di tengah dunia ini, karena Roh Kudus selalu menyertai orang-orang yang bekerja untuk Tuhan.

Yesus sendiri telah menyatakan pekerjaan Roh Kudus kepada para murid-Nya, yaitu akan memimpin mereka kepada seluruh kebenaran, memberitakan hal-hal yang akan datang, dan memuliakan Allah. Melalui pekerjaan Roh Kudus ini Yesus Kristus tetap menyertai para murid-Nya, agar mereka sanggup memperbaiki hidup manusia dari kesalahan kepada kebenaran, membangun harapan untuk masa depan dan juga sanggup memuliakan Allah dalam hidup setiap hari.

Ada banyak peristiwa dalam dunia ini yang membuat umat manusia sering merasa seperti tertimpa beban berat, namun bila Roh Kudus selalu diandalkan, Roh itu akan memimpin umat-Nya kepada kebenaran, memberi harapan akan masa datang, dan berkobar hatinya untuk selalu memuliakan nama Tuhan.

Ya Tuhan, syukur atas Roh Kebenaran, yang Engkau curahkan atas diriku. Ajarilah aku untuk selalu mengandalkan Dia dalam karyaku setiap hari. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Selasa 15 Mei 2012 Hari Biasa Pekan VI Paskah

Selasa 15 Mei 2012
Hari Biasa Pekan VI Paskah

“Allah menyingkapkan rahasia-rahasia-Nya kepada orang yang rendah hati” (Tomas a Kempis)


Antifon Pembuka (lih. Why 19:7.6)


Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa. Alleluya.


Doa Pagi

Tuhan, rahmat-Mu cukup bagiku untuk melakukan kehendak-Mu hari ini. Semoga di saat yang paling sulit sekalipun aku tetap bersandar kepada-Mu dan dapat mewartakan nama-Mu dengan segenap hati dan kekuatanku. Amin.

Dunia akan menguasai para utusan Tuhan; mendera, membelenggu dan memenjarakan mereka. Tetapi dunia tidak akan mampu membinasakan mereka karena kuasa Tuhan yang Mahakuasa akan dahsyat menggenggam para utusan-Nya.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:22-34)

"Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dan engkau akan selamat, engkau dan sisi rumahmu."

Ketika Paulus dan Silas ada di kota Filipi terjadilah yang berikut ini: Orang-orang Filipi bangkit menentang Paulus dan Silas; lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka. Setelah berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat. Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah, dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Dan terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah. Seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri. Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya, “Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!” Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas. Ia mengantar mereka keluar, sambil berkata, “Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat supaya aku selamat?” Jawab mereka, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” Lalu Paulus dan Silas memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur-bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis. Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 138:1-2a.2b-3.7c-8)

1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, karena Engkau mendengarkan kata-kata mulutku. Di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu, aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, Engkau akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Aku akan mengutus Roh kebenaran kepadamu, sabda Tuhan, dan Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.

Yesus memang harus kembali kepada Bapa. Namun Ia tidak akan menelantarkan para murid-Nya. Ia akan mengirim Roh Kudus sebagai penghibur dan penunjuk jalan kebenaran. Dalam diri Roh Kudus, janji Tuhan ditepati, yaitu bahwa Dia akan senantiasa menyertai umat-Nya hingga akhir zaman.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:5-11)

"Jikalau Aku tidak pergi, penghibur tidak akan datang kepadamu."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorang pun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, maka hatimu berdukacita. Namun benar yang Kukatakan kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, penghibur tidak akan datang kepadamu; sebaliknya jika Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau penghibur itu datang, Ia akan menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus menegaskan bahwa adalah lebih menguntungkan bagi para murid kalau Ia pergi. Hanya dengan cara demikian, Roh Kudus akan diutus kepada para murid. Roh Kudus itulah yang menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Itulah kuat kuasa kehadiran Allah yang membuat kita hidup sungguh-sungguh sebagai kaum pilihan Allah. Apakah kita selalu terbuka akan kehadiran dan bimbingan Roh Kudus dalam hidup keseharian kita?

Doa Malam


Terima kasih ya Tuhan, atas Roh Kudus-Mu yang telah Kauutus untuk hadir dalam diriku. Buatlah setiap kata dan perbuatanku senantiasa mendatangkan berkat bagi sesamaku sehingga nama-Mu semakin dimuliakan. Amin.

RUAH

Bacaan Harian 14 - 20 Mei 2012

Bacaan Harian 14 - 20 Mei 2012

Senin, 14 Mei: Pesta St. Matias, Rasul (M).

Kis 1:15-17.20-26; Mzm 113:1-8; Yoh 15:9-17.

Kasih akan berbuah sukacita. Siapa yang mengasihi akan mengalami sukacita sebab dengan cara demikian orang mau memenuhi undangan Yesus untuk tinggal dalam kasih-Nya. Dan siapa mau tinggal bersama Yesus berarti tinggal bersama Allah.

Selasa, 15 Mei: Hari Biasa Pekan VI Paskah (P).

Kis 16:22-34; Mzm 138:1-3.7c-8; Yoh 16:5-11.

Misi pewartaan kabar gembira tidak selalu lancar dan membahagiakan. Para rasul mengalami hambatan dan penganiayaan. Namun, dengan iman yang teguh akan campur tangan Allah, mereka dibebaskan dari belenggu penjara. Peristiwa ini membuka mata hati banyak orang untuk bertobat dan memberi diri untuk dibaptis.

Rabu, 16 Mei: Hari Biasa Pekan VI Paskah (P).

Kis 17:15.22 – 18:1; Mzm 148:1-2.11-14abcd; Yoh 16:12-15.

Sebelum perpisahan-Nya, Yesus tidak ingin membebani para murid dengan banyak hal. Ia membiarkan Roh Kudus, yaitu Roh Kebenaran, agar pada saat-Nya memberitakan segala sesuatu yang didengar dari Yesus tentang apa yang diterima-Nya dari Bapa. Apakah kita juga bersikap seperti Yesus, memberi ruang bagi kehadiran dan karya Roh Kudus dalam hidup kita, terlebih dalam menapaki masa depan kita?

Kamis, 17 Mei: Hari Raya Kenaikan Tuhan (P). Kis 1:1-11; Mzm 47:2-3.6-9;Ef 1:17-23 atau Ef 4:1-13 (Ef 4:1-7.11-13); Mrk 16:15-20.

Special calendar for the archdioceses and dioceses of the US states of Alaska, California, Hawaii, Idaho, Montana, Nevada, Oregon, Utah, and Washington: Hari Biasa Pekan VII Paskah

Kis 18:1-8; Mzm 98:1, 2-3ab, 3cd-4; Yoh 16:16-20

Catatan: Lilin Paskah tetap dipasang dekat altar, dan dinyalakan dalam setiap Perayaan Ekaristi sampai Pentakosta. Besok mulai Novena Pentakosta. Dianjurkan supaya digunakan doa umat yang sesuai dengan novena itu, misalnya dari Buku DOA UMAT (1967) no. 18 atau dari KUMPULAN DOA UMAT (1977), hlm. 94. Lihat Puji Syukur No. 90 dst.
Hari ini adalah hari Raya Kenaikan Tuhan. Hari raya artinya hari besar, hari penting, hari yang lain dari yang lain. Lewat bacaan Injil hari ini kita disadarkan kembali bahwa kita mempunyai tugas yang mulia. Tugas itu diberikan oleh Yesus sebelum Dia meninggalkan para murid dan kembali ke surga. Kita mengenal dan menjadi pengikut Yesus karena jasa para misionaris yang dahulu datang dari luar negeri. Misionaris itu datang dari jauh. Mereka meninggalkan keluarga, orang-orang yang mereka cintai dan harta benda yang mereka miliki. Bahkan ada yang mati saat mewartakan Yesus. Dan sekarang setelah kita menjadi pengikut Yesus, kita juga diminta oleh Tuhan Yesus untuk pergi mewartakan Injil. Kita tidak perlu pergi ke seluruh dunia. Kita bisa mewartakan Yesus dalam keluarga, tempat kerja dan dimana pun kita berada. Pada saat kita berusaha hidup dengan baik, tidak ikut korupsi dan tidak ikut berbuat jahat sesungguhnya kita sudah mewartakan Yesus. Kita tidak perlu takut sebab Yesus telah berjanji akan menyertai kita sampai pada akhir zaman.

Jumat, 18 Mei: Hari Biasa Pekan VI Paskah (P).

Kis 18:9-18; Mzm 47:2-7; Yoh 16:20-23a.

Perjumpaan dengan Yesus yang bangkit dan mulia serta tinggal bersama-Nya akan memberikan sukacita yang tak terlukiskan. Itulah sukacita surgawi, yang siap mengubah dukacita dan kesulitan hidup selama di dunia ini. Tetaplah di dalam Tuhan!

Sabtu, 19 Mei: Hari Biasa Pekan VI Paskah (P).

Kis 18:23-28; Mzm 47:2-3.8-10; Yoh 16:23b-28.

Paulus menjelajah beberapa daerah untuk meneguhkan hati semua murid. Menjadi suatu tanggung jawab Paulus untuk terus mengarahkan hati semua murid Yesus kepada iman yang benar. Yesus adalah Mesias, yang terurapi dari Allah.

Minggu, 20 Mei: Hari Minggu Paskah VII (P).

Kis 1:15-17.20a.20c-26; Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab; 1Yoh 4:11-16; Yoh 17:11b-19.

Special calendar for the archdioceses and dioceses of the US states of Alaska, California, Hawaii, Idaho, Montana, Nevada, Oregon, Utah, and Washington: Hari Raya Kenaikan Tuhan (P). Kis 1:1-11; Mzm 47:2-3.6-9;Ef 1:17-23 atau Ef 4:1-13 (Ef 4:1-7.11-13); Mrk 16:15-20.

Doa Yesus, ialah agar para murid menjadi satu sama seperti Yesus dan Bapa adalah satu. Itulah satu-satunya Gereja Kristus (Katekismus Gereja Katolik, 816). Apakah kita telah hidup dalam kesatuan ini, dalam keluarga atau komunitas, juga dalam Gereja Kristus? Apakah kita menangkap kerinduan Yesus akan kesatuan semua murid-Nya?

Senin, 14 Mei 2012 Pesta St. Matias, Rasul

Senin, 14 Mei 2012
Pesta St. Matias, Rasul

"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu." (Yoh 15:9)


Antifom Pembuka (Yoh 15:16)

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Doa


Ya Tuhan, hari ini Gereja merayakan Pesta St Matias yang dipilih untuk menggenapi sebelas rasul. Dalam suasana gembira, ini aku mempersembahkan kepada-Mu segala peristiwa hidupku hari ini. Semoga karena rahmat Baptis dan Krisma aku pun setia dalam melaksanakan karya kerasulan hari ini. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:15-17.20-26)

"Yang kena undi adalah Matias; dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas murid."

Pada waktu itu berdirilah Petrus di tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya. Ia berkata, "Hai, Saudara-saudara, harus digenapi nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud, tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami, dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. Sebab ada tertulis dalam Kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya. Dan lagi: Biarlah jabatannya diambil orang lain. Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang yang dipilih dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami. Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus." Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan juga bernama Yustus, dan Matias. Mereka semua lalu berdoa, "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang! Tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas, yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya." Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu, dan yang kena undi adalah Matias. Dengan demikian Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan mendudukkan dia bersama para bangsawan.
Ayat. (Mzm 113:1-2.3-4.5-6.7-8)

1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
4. Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama para bangsawan, bersama dengan para bangsawan bangsanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (lih. Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:9-17)

"Allah telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah."

Pada perjamuan malam terakhir Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu! Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kisah Para Rasul menceritakan tentang proses pemilihan Matias sebagai Rasul sepeninggalan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus. Meskipun pemilihan itu tampak amat sederhana, yaitu hanya dengan membuang undi, namun dalam doa yang mendahului pengundian itu mereka yakin penuh akan campur tangan Tuhan sendiri dalam memilih rasul-Nya.

Tugas seorang rasul tidak lain daripada melanjutkan karya keselamatan Yesus Kristus melalui kesaksiannya akan Sabda, Karya dan Kebangkitan Yesus Kristus. Tugas ini tampaknya ringan, namun penuh tantangan dan pengorbanan salib sebab tidak semua orang dengan mudah menerima kesaksian bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat. Tantangan itu bahkan akan terjadi hingga akhir zaman.


Iman, cinta dan persahabatan dengan Yesus Kristus mengikat seorang rasul untuk menjalankan tugasnya sampai akhir. Ia tak pernah takut terhadap apa pun yang terjadi karena percaya Yesus tak akan pernah meninggalkannya. Komitmen seperti ini telah menjadi kekuatan dan harapan baginya untuk bersaksi ke mana pun diutus. Cinta kasih Kristus mengobarkan semangatnya. Walau sebagai manusia lemah seorang rasul juga sadar ia tidak memiliki apa-apa untuk menjalankan tugas ini, namun ia percaya bawa Tuhan yang memilih, Tuhan akan memperlengkapi dia dengan segala daya dan kuasa dari surga. Tuhan turut bekerja dan menyertai dia selamanya, seperti janji Yesus sendiri: “Apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”


Ya Tuhan, seperti para Rasul-Mu, semoga aku pun sanggup memberi diri dengan sepenuh hati dalam melanjutkan karya-Mu yang suci. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kobus: Martir (Yoh 15:9-17)

Minggu, 13 Mei 2012 Hari Minggu Paskah VI/B

Minggu, 13 Mei 2012
Hari Minggu Paskah VI/B

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh (Yoh. 15:11)


Antifon Pembuka (lih. Yes 48:20)


Wartakanlah kabar sukacita, agar didengar. Wartakanlah sampai ke ujung bumi: Tuhan telah membebaskan umat-Nya. Alleluya.


Doa


Allah Bapa kami yang kekal, Engkau membuat orang yang semula asing menjadi sahabat dengan sabda Yesus, yang telah Kaubangkitkan dari alam maut. Kami mohon, ajarilah kami menaruh cinta kasih, yang memberi harapan akan masa depan kepada orang-orang dan para bangsa. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (10:25-26.34-35.44-48)

"Karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga."


Sekali peristiwa, ketika sampai di kota Kaisarea, Petrus masuk ke rumah Kornelius. Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur dekat kaki Petrus, ia menyembahnya. Tetapi Petrus menegakkan dia serta berkata, "Bangunlah, aku hanya manusia biasa." Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membeda-bedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Allah dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. Ketika Petrus sedang berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. Dan semua orang beriman dari golongan bersunat yang waktu itu menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga. Sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu Petrus bertanya, "Bolehkah mencegah orang-orang ini dibaptis dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?" Maka Petrus menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian orang-orang itu meminta kepada Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama mereka.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807

Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4; Ul:4b)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib, keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan, yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya, di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-10)


"Allah adalah kasih."

Saudara-saudaraku yang terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, gregorian, PS 959

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:23)
Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:9-17)


"Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikian juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Ini perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Antifon Komuni (Yoh 14:15-16)


"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya." Alleluya.

Renungan


Sebagai seorang Katolik, kita tentu dengan sadar dan penuh keyakinan mengakui bahwa Yesuslah jalan, kebenaran dan hidup sejati; hanya melalui Kristus kita bisa sampai kepada Bapa dan menikmati berbagai hak sebagai ahliwaris surga. Namun, hal itu tidak bernilai sama sekali bagi kita jika kita tidak hidup dalam kasih dan damai dengan Tuhan dan sesama. St. Yohanes dalam suratnya menegaskan: ”Marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Bila seseorang tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah dan tidak berasal dari Allah” (1 Yoh. 4:7-8).

Kesaksian iman yang berkualitas di tengah dunia ini harus terpancar dalam cara hidup yang penuh kasih dan damai. Inilah misi kehadiran Yesus di dunia ini dan inilah juga misi kita semua yang percaya kepada-Nya. “Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu,” sabda Yesus.

Marilah kita tekun menghayati misi Kristus ini dalam hidup nyata kita setiap hari. Yakinlah, Roh Kudus yang Tuhan janjikan kepada kita sebagai Penolong ajaib, akan menaungi kita dan menyertai kita dengan karunia-karunia-Nya.

Ya Tuhan, penuhilah aku dengan kasih karunia Roh Kudus agar aku mampu mengamalkan kasih-Mu itu setiap hari. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

MINGGU PASKAH VI/B – 13 MEI 2012


MINGGU PASKAH VI/B – 13 MEI 2012
Novena Persiapan KEK II hari ke-4


Bacaan:
Kis 10:25-26,34-35,44-48
1 Yoh 4:7-10
Yoh 15:9-17

Pengantar
Hari ini, kita merayakan Ekaristi Minggu Paskah VI, sekaligus Novena ke-4 untuk Persiapan KEK II dan Bulan Katekese Liturgi hari ke-13. Tema pokok yang hendak kita renungkan adalah “Tinggallah dalam Kasih Kristus”. Sebuah ajakan. Kita diajak untuk tinggal dalam kasih Kristus dengan menyadari, mengalami, dan merasakan kasih-Nya. Kemudian kita juga diutus menyalurkan kasih Tuhan dengan berbagi kasih kepada sesama sebagaimana ajakan pada Antifon Pembuka, “Beritakanlah kabar sukacita supaya didengar, siarkanlah sampai ke ujung bumi: Tuhan telah menebus umat-Nya, alleluia”.

Homili
Kata yang paling banyak muncul dalam bacaan-bacaan hari ini adalah “kasih”: kasih, mengasihi, tinggal dalam kasih-Ku, kasihilah. Maka, saya mengajak: marilah kita jadikan “kasih” ini sebagai kata yang sakti, yang kalau kita hayati sungguh-sungguh mempunyai daya dan kekuatan yang menghidupkan dan menyelamatkan.
Kita belajar dari fakta kehidupan sehari-hari. Bukankah manusia baru yang lahir dan hidup di dunia ini terjadi karena adanya saling kasih antara sepasang suami istri? Bukankah seorang bayi dapat tetap hidup dan tumbuh berkembang dengan selamat karena adanya kasih dari orangtua? Kasih itu menghidupkan dan menyelamatkan.
Dalam kehidupan beriman pun demikian. “Allah adalah kasih. Dalam hal inilah, kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.” (1Yoh 4:8b-9 – bacaan kedua). Allah adalah kasih. Dan karena Ia adalah kasih, maka siapa pun kita dan apa pun keadaan kita, tetap dikasihi-Nya. “Allah tidak membeda-bedakan orang. Setiap orang yang dari bangsa mana pun yang takut akan Allah dan mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya” (Kis 10:34-35 – bacaan pertama). Semua orang dikasihi oleh Tuhan dan diberi-Nya kesempatan untuk mengalami dan menerima kasih-Nya. Dengan demikian, keselamatan tidak tergantung pada suku, agama, ras, bangsa, dan golongan seseorang tetapi tergantung pada kasih karunia Tuhan yang mengasihi semua orang.
Kasih Tuhan itu sungguh nyata bagi kita. Tinggal bagaimana kita selalu menyadarinya. Kita diberi hidup dengan segala fasilitan pendukungnya (udara, air, sinar matahari), kita diberi kesehatan (kalau sedang sakit, pasti sekian lama sudah diberi kesehatan), kita diberi keluarga (suami/istri, anak/orangtua) yang baik, kita diberi pekerjaan, dll.
Akhirnya, dalam perspektif iman kita, kasih Allah itu mencapai puncak-Nya dalam diri Yesus Kristus yang menyerahkan nyawa-Nya demi keselamatan kita. “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh 15:13). Kasih Kristus yang disertai pengurbanan itulah yang membuahkan keselamatan abadi bagi kita.
Namun, karena kita hidup di dunia ini, kita tidak hanya mengharapkan keselamatan abadi tetapi juga keselamatan riil sekarang ini, di dunia ini. Itulah makanya kita tidak cukup hanya menyadari dan menerima kasih Tuhan, tetapi kita juga harus mengasihi seperti Yesus mengasihi kita. “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu” (Yoh 15:12). Dengan demikian, hendak ditegaskan bahwa keselamatan kita tergantung pada 2 hal, yaitu pada kasih Allah dan pada saling kasih di antara kita.
Mengenai kasih Allah yang menyelamatkan kita, kiranya sudah jelas dalam keyakinan iman kita, bahwa “Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. … Allahlah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita”. Kita semua adalah orang-orang yang lemah dan rapuh sehingga mudah jatuh dalam dosa. Dosa menjadikan kita tidak selamat karena upah dosa adalah maut/kematian (Rm 6:23a). Namun, karena pengurbanan Kristus, kita tidak jadi (di)binasa(kan), melainkan menerima anugerah kehidupan dan keselamatan kekal (Rm 6:23b).
Mengenai saling kasih di antara kita, kiranya juga tidak sulit bagi kita untuk membuktikan dan meyakini kalau saling kasih itu membuahkan keselamatan. Ketika kasih sungguh-sungguh dihayati dalam hidup bersama, dalam keluarga, komunitas, tempat kerja, jalan raya, masyarakat, dll keselamatan akan dengan mudah tercipta. Namun, kalau mulai ada kebencian dan permusuhan kemudian terjadi perkelahian, bentrokan, tawuran, perang, dll keselamatan kita menjadi terancam. Maka, kasih itu memelihara kehidupan dan menyelamatkan sedangkan kebencian, dendam, dan permusuhan itu mengancam kehidupan dan keselamatan.
Untuk itu, marilah kita saling mengasihi. Tidak perlu dengan kasih yang muluk-muluk tetapi dengan kasih yang sederhana. 1) memberi sapaan dan senyuman, 2) menyediakan waktu untuk mendengarkan dan hadir dalam kebersamaan, 3) mau urun rembug/tenaga/pemikiran/dana sesuai kemampuan serta 4) menghargai kebebasan dan memberi kesempatan kepada setiap pribadi dan kelompok untuk mengaktualisasikan diri dan kelompoknya, baik dalam kehidupan sosial maupun penghayatan imannya. Kita mohon berkat Tuhan agar kita dapat menghasilkan buah-buah kasih yang demikian ini secara tetap.
Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy