| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kobus: Dipakai (Yoh 12:20-33)

Minggu, 25 Maret 2012 Hari Minggu Prapaskah V/B

Minggu, 25 Maret 2012
Hari Minggu Prapaskah V/B

Pengantar

Hari ini sudah Minggu Prapaskah V. Minggu depan, kita akan merayakan Minggu Palma, sebagai awal dari Minggu Sengsara dan Pekan Suci. Oleh karena itu, Minggu ini kita mulai diajak mengarahkan perhatian pada paristiwa “Yesus menuju sengsara-Nya”. Patung-patung orang kudus yang melambangkan kemuliaan surgawi diselubungi dengan kain ungu. Maksudnya adalah untuk mengungkapkan duka cita atas dosa-dosa kita yang menyebabkan sengsara Tuhan kita Yesus Kristus. Namun, dalam duka cita itu kita juga mempunyai pengharapan karena sengsara dan wafat Yesus bagaikan “bijih gandum yang jatuh ke tanah dan mati namun hidup kembali sehingga membuahkan kehidupan bagi banyak orang” yang percaya kepada-Nya (bdk. Yoh 12:20-33).

Homili

Bacaan-bacaan hari ini mengajak kita untuk memaknai sengsara dan wafat Yesus sebagai peristiwa penyelamatan. Maka, baiklah pada kesempatan ini kita memperdalam iman kita dengan merenungkan apa sebenarnya peristiwa keselamatan itu bagi kita?

Bacaan pertama menguraikan bahwa peristiwa keselamatan merupakan peristiwa pembaruan perjanjian antara Tuhan Allah dengan umat-Nya. “Aku akan mengikat perjajian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda” (Yer 31:31). Sifat-sifat dari perjanjian yang baru adalah: Taurat ditaruh di dalam batin dan ditulis di dalam hati, bukan di atas loh batu atau di atas kertas (Yer 31:33); perjanjian yang baru itu ditengarai sebagai pengenalan personal dengan Allah, bukan pada pengenalan akan hukum tertulis (Yer 31:34a); dan perjanjian baru itu dijamin oleh kesediaan Allah untuk mengampuni dosa (Yer 31:34b).

Perjanjian baru tersebut merupakan perjanjian yang menyelamatkan. Sebab, di dalam hati manusia Tuhan berkenan menuliskan hukum-Nya sehingga manusia bisa mengerti mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Dengan pengertian ini, manusia diharapkan mengikuti bimbingan Tuhan yang dikenalnya secara pribadi untuk hanya mengikuti yang baik dan yang benar saja. Namun, hal ini tidak selalu mudah. Karena kelemahannya, manusia mudah jatuh ke dalam dosa, yaitu dengan tidak melakukan yang baik dan benar tetapi malah sebaliknya melakukan yang salah dan yang jahat. Meskipun demikian, perjanjian yang menyelamatkan tetap berlangsung dan tak terbatalkan, karena janji terakhir berupa kesediaan Tuhan untuk mengampuni kesalahan dan tidak mengingat dosa-dosa manusia lagi.

Puncak dari pengampunan dosa manusia, termasuk dosa-dosa kita, terlaksana dalam diri Yesus Kristus. Melalui penumpahan darah-Nya di kayu salib, Yesus memperbarui perjanjian keselamatan itu, sekali untuk selamanya. Inilah yang kita kenangkan setiap kali kita merayakan Ekaristi, khususnya pada saat konsekrasi atas piala berisi anggur. “Terimalah dan minumlah: inilah piala darah-Ku, darah perjanjian baru dan kekal yang ditumpahkan bagimu dan bagi semua orang demi pengampunan dosa”.

Wafat Yesus di salib merupakan puncak dari pelaksanaan rencana keselamatan Allah. Namun, mungkin kita bertanya: mengapa untuk menyelamatkan kita harus dengan cara demikian? Karena kita semua adalah orang berdosa dan upah dosa adalah maut/kematian (Rm 6:23). Nah, untuk menyelamatkan manusia dari kematian, Yesus harus mengalami kematian dan turun ke dalam dunia orang mati supaya orang-orang mati dibangkitkan bersama dengan Dia. Dengan demikian, wafat Yesus bagaikan biji gandum yang jatuh ke tanah dan mati, kemudian menghasilkan buah berlimpah. Sebab, kematian-Nya menghasilkan keselamatan dan kehidupan kekal bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Maka, bagi kita yang percaya dan menjadi pengikut Kristus, jaminan akan keselamatan dan kehidupan kekal itu sudah kita miliki. Tinggal, bagaimana kita memeliharanya dan terus-menerus berusaha memperdalam dan memperteguh iman kepercayaan kita itu sekaligus kita berupaya semakin setia menjadi pengikut Kristus.

Sebagai pengikut Kristus, kita pun juga dipanggil untuk menjadi biji gandum yang harus jatuh ke tanah, kemudian mati dan menghasilkan buah berlimpah. Kita tidak usah terlalu jauh membayangkannya sebagai saat kita harus mati. Kita renungkan saja saat jatuhnya gandum sebagai saat kita melakukan pengorbanan diri demi keselamatan orang lain. Jika pengorbanan kita dianalogikan sebagai biji gandum yang mati, adakah kita mampu menghasilkan buah berlimpah? Biji gandum yang dapat menghasilkan buah berlimpah tentu saja harus biji gandum yang bernas dan berkualitas. Sudahkah kita berupaya menjadi biji gandum yang berkualitas baik? Bernas dan berkualitas dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Rm. A. Agus Widodo, Pr.

Minggu, 25 Maret 2012 Hari Minggu Prapaskah V/B

Minggu, 25 Maret 2012
Hari Minggu Prapaskah V/B

Diberkatilah orang yang di pintunya Kristus berdiri dan mengetuk. Pintu kita adalah iman; jika pintu itu cukup kuat, maka seluruh rumah selamat adanya. --- St Ambrosius


Antifon Pembuka (Mzm 42:1-2)


Jatuhkanlah keputusan adil bagiku, ya Allah, dan belalah perkaraku terhadap orang jahat. Luputkanlah aku dari orang curang dan penipu, Engkaulah Allah pelindungku.


Doa


Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas cinta dan pengorbanan-Mu bagi kami. Pengorbanan dan kematian-Mu di atas kayu salib mendatangkan buah-buah keselamatan bagi umat manusia. Mampukan kami untuk mematikan sifat manusiawi agar kami menghasilkan buah kebaikan. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Yeremia (31:31-34)


Beginilah firman Tuhan, "Sungguh, akan datang waktunya Aku akan mengikat perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuikat dengan nenek moyang mereka, ketika Aku memegang tangan mereka dan membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Perjanjian-Ku itu sudah mereka ingkari, meskipun Akulah tuan yang berkuasa atas mereka," demikianlah firman tuhan. "Tetapi beginilah perjanjian yang Kuikat dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman. "Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka, dan menuliskannya dalam hati mereka. Maka Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya, dengan mengatakan 'Kenalkan Tuhan!' sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku," demikianlah firman Tuhan, "sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka, dan takkan lagi mengingat dosa mereka."

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/2, PS 811

Ref. Karna belas kasih-Mu sayangi hamba-Mu. Semoga Dikau rela bersihkan jiwaku.
Ayat. (Mzm 51:3-4.12-13.14-15; Ul: 12a)

1. Aku hamba durhaka dalam kecemasan. Mohon belas kasih-Mu, di takhta-Mu Tuhan. Karna kemurahan-Mu, bersihkan jiwaku. Semoga Kauleburkan segala dosaku.
2. Hati merasa malu datang kepada-Mu. Karna ingat selalu, noda di hatiku. Dengan rendah di hati mohon kepada-Mu. Semoga Kauampuni segala dosaku.
3. Mohon kekuatan-Mu mohon bantuan-Mu. Agar tiap langkahku, Dikau serta selalu. Dari lembah sengsara, angkatlah diriku. Hingga pada akhirnya sampai kepada-Mu.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (5:7-9)


Saudara-saudara, dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi sekalipun Anak, Kristus telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya. Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 12:26)
1. Barangsiapa melayani Aku hendaklah mengikuti Aku, sabda Tuhan. Terpujlah ...
2. Di mana Aku berada, di situpun hamba-Ku hendaknya berada. Terpujilah ...

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:20-33)

Di antara orang-orang yang datang ke Yerusalem untuk merayakan Paskah terdapat beberapa orang Yunani. Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya, "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus." Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas, dan berdua menyampaikannya pula kepada Yesus. Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya, "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari surga, "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!" Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata, "Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia." Tetapi Yesus menyahut, "Suara itu telah terdengar bukan karena Aku, melainkan karena kamu. Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila sudah ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Ini dikatakan Yesus untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Rekan-rekan yang budiman!

Waktu itu, seperti dikisahkan dalam Yoh 12:20-33, menjelang hari Paskah banyak orang datang ke Yerusalem dengan tujuan mengikuti ibadah di Bait Allah. Juga orang-orang yang bukan Yahudi. Di antara mereka ada orang-orang Yunani yang mengikuti kepercayaan Yahudi. Di Kota Suci ini mereka mendengar berita mengenai Yesus dan pengajarannya. Boleh jadi mereka juga tahu tentang tindakan simbolik Yesus membersihkan tempat ibadat. Karena itulah mereka ingin menemuinya. Dan mereka minta Filipus untuk memperkenalkan mereka kepada Yesus. Filipus memberi tahu Andreas dan kedua-duanya menyampaikannya kepada Yesus. Jawaban Yesus berisi hal-hal yang paling dalam mengenai dirinya. Bagaimana penjelasan peristiwa yang dibacakan pada hari Minggu Prapaskah V tahun ini?

ORANG YUNANI


Yang dimaksud dengan orang-orang Yunani dalam Injil Yohanes ialah mereka yang secara etnik bukan Yahudi. Mereka dari macam-macam bangsa tapi latar pendidikan mereka itu Yunani, yakni kebudayaan transnasional waktu itu. (Ada pula orang Yahudi yang berbahasa Yunani - misalnya yang disebut dalam Kis 6:1 - tapi bukan merekalah yang dibicarakan di sini.) Dari antara orang-orang Yunani itu ada yang mengikuti ibadat Yahudi. Nanti juga ada yang menjadi pengikut Yesus. Mereka yang tertarik ikut hidup dalam komunitas kristiani awal itu menghadapi persoalan mengenai siapa sebenarnya Yesus, mengapa ia disalib, dan bagaimana peristiwa penyaliban itu menjadi penyelamatan bagi semua orang. Inilah keadaan yang melatari peristiwa yang disampaikan dalam bacaan hari ini.

Penderitaan dan kematian Yesus di salib menjadi tanda tanya besar bagi pengikut-pengikutnya. Paulus merumuskan dalam 1Kor 1:23-24 "....kami memberitakan Kristus yang disalibkan: Untuk orang Yahudi sebuah batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi adalah kebodohan, tapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi dan orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah". Dalam Injil Yohanes, persoalan yang dihadapi orang Yahudi tercermin dalam percakapan dengan Nikodemus, sedangkan yang dihadapi orang-orang Yunani muncul dalam bacaan hari ini.


Baik diingat, tindakan simbolik Yesus membersihkan Bait Allah berakhir dengan pernyataan bahwa Bait Allah yang sebenarnya ialah Bait yang akan dibangunnya kembali tiga hari setelah diruntuhkan, yakni dirinya sendiri (Yoh 2:19). Dan Bait yang baru ini tidak lagi terikat pada batasan-batasan ke-Yahudi-an. Tembok pemisah juga akan terbongkar dan Bait yang baru ini Bait yang hidup. Bahkan dalam laporan Injil Markus mengenai peristiwa itu, didapati pernyataan Yesus yang mengutip Yes 56:7 "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa?..." Termasuk mereka inilah orang-orang Yunani tadi.


Orang-orang Yunani itu menghubungi Filipus yang kemudian menyampaikan keinginan mereka bertemu Yesus kepada Andreas. Kiranya Filipus dan Andreas berperan sebagai humas. Amat boleh jadi mereka juga orang-orang yang berpendidikan modern dan luas kontaknya. Mereka memiliki keterampilan bergaul. Kedua murid ini juga disebut dalam kisah pemberian makan orang banyak dalam Yoh 6:1-15. Di situ mereka diminta oleh Yesus mengurus orang yang mengikutinya. Dalam petikan kali ini mereka melantarkan keinginan orang-orang Yunani tadi kepada Yesus.

INGIN MENEMUI YESUS

Filipus dan Andreas melantarkan keinginan orang-orang Yunani kepada Yesus sendiri. Yohanes tidak menyebutkan alasannya. Langsung disampaikan serangkaian penegasan dari Yesus (ay. 23-30). Ini cara Yohanes mengajak pembaca ikut memasuki peristiwa yang ditampilkannya, seperti pernah kita dapati dalam pertemuan antara Yesus dan Nikodemus. Kali ini pembaca juga diajak menjadi orang yang ingin menemui Yesus dengan macam-macam pertanyaan. Tetapi tidak semua rasa ingin tahu yang bermunculan dalam benak kita ada arahnya yang jelas. Hanya ada sebagian yang benar-benar membawa kita maju. Apa kiranya pertanyaan-pertanyaan itu? Dari jawaban Yesus yang panjang itu dapat disimpulkan beberapa pokok berikut ini.

Saatnya sudah tiba, dia yang diikuti orang banyak itu mengalami penderitaan dan mati disalib. Dari penegasan lain diketahui bahwa saat itu ditentukan oleh Bapanya sendiri, bukan pihak lain, bukan pula oleh Yesus sendiri. Orang diajak menyelami ketaatan Yesus serta kepasrahannya kepada Bapanya meskipun jalan yang akan dititi masih gelap. Justru kesediaannya inilah yang membuat Bapanya berkenan memberinya kebesaran. Penyerahan inilah yang memungkinkan kehidupan baru. Dipakai perumpamaan biji yang jatuh ke tanah dan "mati", tapi sebenarnya justru tumbuh menghasilkan buah banyak. Ia menjalaninya sampai memperoleh hidup kekal bagi semua orang.


Tentunya orang akan bertanya-tanya, apa kita mesti seperti dia? Sering orang terlalu antusias ke sana. Sebenarnya tidak diajarkan agar orang meniru Yesus dan tidak seorang pun diminta ke sana. Yang diminta ialah mengikutinya. Maksudnya, ikut mengusahakan agar ia dapat menjalankan perutusannya, mengawaninya, juga dalam saat-saat gelap, tidak membiarkannya sendirian. Tidak perlu ditafsirkan sebagai ikut menjalani penderitaan. Kalau cuma ikut meneguhkan penderitaan belaka kita malah akan memberatkannya. Bersimpati, solider dengan orang yang menderita berarti juga menyertainya dengan wajah segar. Bukan dengan muka muram. Ini cara meringankan bebannya.


KESAKSIAN DARI ATAS,GUNTUR, MALAIKAT?


Disebutkan ada "suara dari surga", tapi orang-orang mengira "guntur" atau "malaikat" yang berbicara kepada Yesus. Bagaimana penjelasannya? Ketiga hal ini sebenarnya cara orang memahami wahyu ilahi. Yang pertama, "suara dari surga" itu jelas cara sang Penginjil memahami secara batin pernyataan dari atas sana. Pengalaman ini disampaikan kepada pembaca. Kini pembaca tahu apa yang sedang terjadi. Cara ini juga dipakai dalam Injil Sinoptik (Markus, Matius, Lukas) dalam kisah pembaptisan Yesus dan penampakan kemuliaannya di gunung. Yang kedua dan ketiga, "Sebagai guntur" dan "malaikat yang berbicara", adalah cara pemahaman orang banyak. Dirasakan ada sesuatu yang hebat, yang mencekam, yang dari atas sana, tetapi isinya tak segera disadari. Butuh penjelasan dari yang dari atas sana juga, yakni "malaikat". Motif seperti ini kerap muncul dalam tulisan-tulisan apokaliptik. Orang mendapat penglihatan atau pengalaman hebat, tetapi butuh pertolongan dari malaikat untuk memahaminya. Orang banyak mengira Yesus juga mengalami guntur dan memahami artinya dari penjelasan malaikat. Tetapi pembaca tahu bahwa sebenarnya Yesus mengalaminya dengan cara yang berbeda. Yesus langsung menangkap maksud Bapanya dan dapat menjelaskannya kepada siapa saja. Ada kebijaksanaan padanya untuk memahami keilahian. Oleh karenanya, ia dapat membawakannya kepada orang banyak.

Kita juga akan bertanya-tanya apa artinya perkataan dari langit "Aku sudah memuliakan dan akan memuliakannya lagi!" Yesus sendiri menjelaskannya. Dalam ay. 30 dikatakannya bahwa perkataan itu bukan demi dia, melainkan demi orang banyak sehingga mereka mengerti bahwa dunia telah mendapatkan penghakiman. Yang menguasai dunia ini akan dicampakkan keluar ketika Yesus ditinggikan dari bumi, maksudnya, nanti ketika ia disalib, wafat dan dibangkitkan. Tak meleset bila "penguasa dunia" di situ kita mengerti sebagai kuasa kegelapan dan kematian yang menakutkan. Kuasa itu kini sudah dihakimi dan diputuskan tidak lagi mengurung dunia dan akan segera tersingkir oleh terang, yakni sang Sabda yang diperdengarkan kepada orang banyak dalam ujud diri Yesus.


JUGA BAGI KITA?


Orang-orang Yunani mendengar semua itu langsung dari Yesus. Mereka mencari kebijaksanaan, dan sang kebijaksanaan sendiri memperkenalkan diri kepada mereka. Orang-orang Yunani mewakili umat manusia yang bukan Yahudi, yang tidak termasuk mereka yang mendapat wahyu ilahi turun-temurun. Tetapi keinginan tahu mereka membawa mereka mendekat kepada dia. Kepada orang-orang inilah kebijaksanaan datang. Itulah wahyu bagi mereka. Juga bagi orang zaman ini.

Yang mendekat kepada Yesus boleh berharap mendengar lebih tentangnya dari pada yang hingga kini terpikirkan. Perkenalan diri Yesus mencakup hal-hal baru tentang yang perkara-perkara yang sudah mulai dipercaya. Itulah dinamika iman kepercayaan. Sudah beribu kali didengar tentang salib, wafat, dan kebangkitan Yesus - tapi tetap akan didapati yang baru. Syaratnya, orang berani berkata, seperti orang-orang Yunani tadi: Pak,/Mas,/Bang,/Mo, kami ingin menemui Yesus - dia yang sudah Anda kenal dari dekat itu!


Kata-kata tadi diucapkan kepada Filipus dan diteruskan kepada Andreas. Bagaimana bila keinginan seperti itu disampaikan kepada kita, para humas sang Sabda pada zaman ini? Filipus dan Andreas dulu diminta Yesus membagikan makanan bagi orang banyak yang berbondong-bondong mengikutinya (Yoh 6:1-15). Perkenalan diri Yesus juga akan semakin berlimpah buahnya bila semakin dibagikan kepada orang banyak.


Salam hangat,

A. Gianto

Sabtu, 24 Maret 2012 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah*

Sabtu, 24 Maret 2012
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

“Mengalami pencobaan bukanlah dosa; dosa adalah menyerah kepada pencobaan-pencobaan” (St. Paulus dari Salib)


Antifon Pembuka (Mzm 17:5-7)

Rintihan maut membisingkan telingaku, jeritan neraka menegakkan bulu romaku. Terhimpit aku berteriak kepada Tuhan, dan dari bait-Nya yang suci Ia mendengarkan seruanku.

Doa Pagi

Tuhan semesta alam, Engkaulah yang menguji hati manusia. Hari ini aku serahkan permasalahanku kepada-Mu, dan janganlah aku Kaupermalukan. Amin.

Tuhan bersemayam di dalam hati nurani tiap orang. Melalui suara hati nurani, Tuhan membisikkan bimbingan-Nya. Tuhan selalu ingin agar orang hidup dengan benar, lurus dan tak bercela. Bila mengikuti bimbingan Tuhan, orang akan selamat. Segala marabahaya yang mengancamnya akan mudah dihindarinya. Ia akan selalu hidup dalam kebenaran Allah.

Bacaan dari Kitab Yeremia (11:18-20)

"Aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih."

Nabi berkata, “Tuhan memberitahukan ancaman-ancaman yang dirancang orang terhadapku; maka aku mengetahuinya. Pada waktu itu Engkau, ya Tuhan, memperlihatkan ancaman mereka kepadaku. Dulunya aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih; aku tidak tahu bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku dengan berkata, “Marilah kita binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi!” Tetapi, Tuhan semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung.
Ayat. (Mzm 7:2-3.9b-10.11-12)

1. Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung; selamatkanlah aku dari semua orang yang mengejar aku, dan lepaskanlah aku, supaya jangan mereka seperti singa menerkam aku dan menyeret aku, dengan tidak ada yang melepaskan.
2. Hakimilah aku, Tuhan, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas. Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.
3. Perisaiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati; Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Orang yang mendengarkan firman Tuhan, dan menyimpannya dalam hati yang baik, akan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Tuhan mengaruniakan mulut untuk berbicara. Perkataan yang keluar dari mulut seseorang menentukan siapa dirinya. Orang bisa dipercaya karena perkataan sama dengan perbuatannya. Jalan hidupnya merupakan perpaduan yang sinergis antara kata dan karya. Itulah wujud pribadi sejati dalam diri Yesus. Banyak orang merasa terusik oleh sikap dan tindakan-Nya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (7:40-53)

"Apakah Engkau juga orang Galilea?"

Sekali peristiwa Yesus mengajar di Yerusalem. Beberapa di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan Yesus, berkata, “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.” Yang lain berkata, “Ia ini Mesias.” Tetapi yang lain lagi berkata, “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.” Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Yesus. Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh-Nya. Maka ketika penjaga-penjaga yang ditugaskan imam-imam kepala dan orang-orang Farisi pergi kepada imam-imam kepala, orang-orang Farisi berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak membawa-Nya?” Jawab penjaga-penjaga itu, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” Jawab orang Farisi itu kepada mereka, “Adakah kamu juga disesatkan? Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? Orang banyak itu tidak mengenal hukum Taurat! Terkutuklah mereka!” Nikodemus, seorang dari mereka yang dahulu telah datang kepada Yesus, berkata kepada mereka, “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang sebelum ia didengar, dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuatnya?” Jawab mereka, “Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci, dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea.” Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Orang-orang Farisi dan imam-imam kepala memiliki alasan tersendiri untuk membunuh Yesus. Namun penjaga-penjaga yang mereka tugaskan, termasuk Nikodemus, percaya dengan kata-kata dan karya Yesus. Hanya orang-orang yang dikuasai oleh kebencian, menjadi sulit untuk percaya kepada Yesus. Sebab Yesus memang pribadi penuh kasih yang tidak bisa didekati dengan kebencian.

Doa Malam


Yesus, menjadi pengikut-Mu tidaklah cukup hanya setengah-setengah. Buatlah aku menjadi saksi-Mu yang tidak hanya dipuji-puji tetapi bersedia juga untuk dicaci maki dan dijauhi demi kebenaran-Mu. Amin.


RUAH

Jumat, 23 Maret 2012 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah, Hari Pantang

Jumat, 23 Maret 2012
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah, Hari Pantang

Menjadi seorang Kristen berarti mengatakan ‘ya’ kepada Yesus Kristus. Hal itu mencakup penyerahan diri kepada Firman Tuhan dan ketergantungan kepada Firman-Nya, dan usaha untuk mencapai pengertian yang lebih baik dan mendalam akan arti dari Firman ini. - Beato Yohanes Paulus II


Antifon Pembuka (Mzm 54:3-4)

Selamatkanlah aku, ya Allah, demi nama-Mu, dan bebaskanlah aku dengan kuasa-Mu. Dengarkanlah doaku, ya Allah, dekatkanlah telinga-Mu kepada kata-kata mulutku.

Doa


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, kemurahan hati-Mu melimpah jauh melampaui jasa ataupun permohonan kami. Limpahkanlah belas kasih-Mu kepada kami sepenuhnya; ampunilah dosa-dosa kami yang menggelisahkan hati dan anugerahilah kami segala sesuatu yang kami tak mampu menyebutnya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
Amin.

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan
(2:1a.12-22)


"Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati yang keji terhadapnya."

Orang-orang fasik berkata satu sama lain, karena angan-angannya tidak
tepat "Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita. Ia membanggakan mempunyai pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Tuhan. Bagi kita ia merupakan celaan atas anggapan kita, hanya melihat dia saja sudah berat rasanya bagi kita. Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya. Kita dianggap olehnya sebagai orang yang tidak sejati, dan langkah laku kita dijauhinya seolah-olah najis adanya. Akhir hidup orang benar dipujinya bahagia, dan ia bermegah-megah bahwa bapanya ialah Allah. Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang. Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya. Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan." Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka. Maka mereka tidak tahu akan rahasia-rahasia Allah, tidak yakin akan ganjaran kesucian, dan tidak menghargai kemuliaan bagi jiwa yang murni.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati.
Ayat. (Mzm 34:17-18.19-20.21.23)

1. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
2. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu.
3. Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua orang yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (bdk. Mat 4:4)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (7:1-2.10.25-30)

"Orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesus, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba."

Yesus berjalan keliling Galilea, Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun. Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam. Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya." Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku." Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Hidup benar, jujur, lurus dan saleh di zaman sekarang tidak mudah. Orang yang demikian sering harus berhadapan dengan tantangan dari orang-orang sekitarnya. Ada yang disingkirkan dari pergaulan dan lingkungan kerja. Ada yang dibenci dan ada pula yang dituduh berbuat jahat melalui sebuah rekayasa.

Situasi serupa muncul dalam bacaan pertama. Hidup orang saleh dipandang sebagai gangguan oleh orang-orang yang tidak benar hidupnya. Maka, orang saleh mesti disingkirkan. Mengapa? Kesalehan orang-orang benar membuat kejahatan orang-orang yang tidak benar menjadi terang-benderang. Kejahatan mereka menjadi jelas dan diketahui. Yesus pun dilihat sebagai gangguan oleh mereka yang hidupnya tidak benar. Merasa takut bahwa kedok dan kejahatan mereka terbongkar. Oleh karena itu, mereka merencanakan kejahatan terhadap Yesus dan mau menyingkirkan Dia. Hati mereka sudah dipenuhi keinginan untuk mencari-cari kesalahan Yesus agar dapat memuluskan rancangan jahat mereka. Keinginan mereka yang jahat itu bertolak belakang dengan kebaikan yang dilakukan oleh Yesus.

Kita dipanggil untuk menyuarakan dan menghidupi kebenaran, kejujuran dan ketulusan. Kendati harus berhadapan dengan berbagai tantangan dan godaan, kita harus tetap maju dan teguh. Beranikah kita?

Ya Yesus, Engkau tetap setia pada tugas perutusan-Mu meskipun berhadapan dengan berbagai tantangan dan godaan. Semoga aku pun setia mengikuti panggilan-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 22 Maret 2012 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Kamis, 22 Maret 2012
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

“Semuanya membosankan, semuanya menjemukan bagi seorang yang malas” (St. Yohanes Maria Vianney)


Antifon Pembuka (Mzm 105:3-4)


Bergembiralah orang yang mencari Tuhan. Rindukanlah Tuhan dan kamu akan dikuatkan. Pandanglah selalu wajah-Nya.


Doa Pagi


Allah yang kekal dan kuasa, Engkaulah Allah yang panjang sabar dan besar belas kasihan-Mu. Terima kasih atas pengampunan-Mu dan kuatkanlah aku dalam mengampuni sesamaku dengan rela dan kebesaran hati. Amin.

Bangsa yang telah menyeleweng mendapat pengampunan Tuhan. Mereka mau berubah menjadi baik berkat permohonan hati Nabi Musa. Dialah nabi besar yang berkenan di hati Tuhan.

Bacaan dari Kitab Keluaran (32:7-14)

"Allah menyesali malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya."

Di Gunung Sinai Allah berfirman kepada Musa, “Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak perilakunya. Begitu cepat mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka. Mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah serta mempersembahkan kurban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lagi firman Tuhan kepada MUsa, “Telah Kulihat bangsa ini, dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk! Oleh sebab itu biarkanlah murkaku bangkit terhadap mereka, dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.” Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan berkata, “Mengapakah, Tuhan, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat? Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu, dan menyesallah akan malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu. Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.” Dan menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umatku.
Ayat. (Mzm 106:19-20.21-22.23)

1. Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan rumput.
2. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di tanah Mesir; yang melakukan perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.
3. Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 3:16)

Begitu besar kasih Allah kepada dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, beroleh hidup yang kekal.


Hidup kekal menjadi tujuan terakhir peziarahan hidup orang beriman. Hidup kekal berarti percaya kepada Allah yang hidup dan kepada Yesus Kristus yang diutus-Nya. Barangsiapa percaya kepada-Nya akan hidup dan selamat.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (5:31-47)

"Yang mendakwa kamu adalah Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapan."

Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang Yahudi, “Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar. Ada yang lain yang bersaksi tentang Aku, dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes, dan ia telah bersaksi tentang kebenaran. Tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Yohanes adalah pelita yang menyala dan bercahaya, dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu jualah yang sekarang Kukerjakan, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Dialah yang bersaksi tentang Aku! Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Kamu menyelidiki Kitab-Kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup kekal. Tetapi walaupun Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku, dan kamu tidak menerima Aku. Jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, karena kamu menerima hormat seorang dari orang lain tetapi tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang esa? Jangan kamu menyangka bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa yang kepadanya kamu menaruh pengharapan. Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab Musa telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulis oleh Musa, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Aku katakan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Ada peribahasa kuno yang mengatakan, “Kata-kata mengobarkan hati, tetapi teladan itu termeterai.” Kata-kata Yohanes Pembaptis tentang Yesus memang mengobarkan hati para pendengarnya. Namun sekejap juga lenyap. Pekerjaan (tanda, mukjizat) Yesuslah yang lebih termeterai sebagai pengalaman akan Allah yang hidup.

Doa Malam


Bapa, Engkaulah Allah yang esa; Engkau menghendaki kami selamat berkat kesaksian Yesus yang turun ke dunia. Tambahkanlah kepercayaan kami sehingga kami hanya mencari hormat yang datang dari pada-Mu. Amin.


RUAH

Rabu, 21 Maret 2012 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Rabu, 21 Maret 2012
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Di dalam hati ada juga kasih, asal perbuatan baik dan suci. Kasih inilah yang dilukai oleh dosa (Katekismus Gereja Katolik, 1853)

Antifon Pembuka (Mzm 69:14)

Dalam masa rahmat ini, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan. Demi kerelaan-Mu, dengarkanlah aku dan selamatkanlah aku seturut janji-Mu.

Doa Pagi

Tuhan, segala sesuatu ada saatnya dan Engkaulah penguasa waktu. Buatlah aku bersedia untuk sabar dalam menanggung segala sesuatu yang terjadi di sepanjang hari ini sehingga pada saatnya aku dapat menikmati hasil dari kesabaran itu. Amin.

Janji Tuhan bagai fajar yang menyinari bumi. Dia akan menepati janji-janji-Nya tepat pada waktunya. Bagai seorang ibu, Dia menyayangi orang-orang tertindas yang berharap kepada-Nya.

Bacaan dari Kitab Yesaya (49:8-15)

"Aku telah membentuk dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia untuk membangunkan bumi kembali."

Beginilah firman Tuhan, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau. Aku telah membentuk dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi, untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung ‘Keluarlah!” dan kepada orang-orang yang ada di dalam gelap ‘Tampillah!” Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka. Mereka tidak menjadi lapar atau haus. Angin panas dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka, dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air. Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan. Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada yang dari utara, dari barat dan ada yang dari tanah Sinim, bersorak-soraklah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak sorai, hai gunung-gunung! Sebab Tuhan menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas. Sion berkata, “Tuhan telah meninggalkan aku, dan Tuhanku telah melupakan aku.” Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakan, Aku tidak akan melupakan engkau.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
Ayat. (Mzm 145:8-9.13c-14.17-18; Ul: 8a)

1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh
dan penegak bagi semua yang tertunduk.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 11:25)
Akulah kebangkitan dan hidup, sabda Tuhan. Setiap orang yang percaya pada-Ku, akan hidup, sekalipun ia sudah mati.

Bapa dan anak itu satu. Segala kuasa di surga dan di bumi telah diserahkan Bapa kepada Anak. Anak berkuasa menghakimi orang hidup dan orang mati. Barangsiapa telah melihat Anak, ia telah melihat Bapa. Namun, berbahagialah orang beriman yang tetap percaya walaupun tidak pernah melihat Tuhan.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes
(5:17-30)


"Seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati, dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya."

Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” Karena perkataan itu, orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh Yesus, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri, dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah. Maka Yesus menjawab mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa mengasihi Anak, dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan yang lebih besar lagi daripada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran. Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Aku berkata kepadamu: Sungguh, saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. Dan Bapa telah memberikan kuasa kepada Anak untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kubur akan mendengar suara Anak, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri. Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Bekerja sebagaimana Bapa bekerja adalah prinsip kerja yang paling mendasar. Kita ingat, sesudah mukjizat penggandaan roti, Yesus menasehati orang-orang yang mencari-Nya, "Bekerjalah untuk makanan yang tidak dapat binasa."


Doa Malam


Allah Bapa yang hidup, Engkau telah menghidupkan kembali orang-orang mati. Engkau juga menghidupkan dan membarui sel-sel dalam tubuhku hari demi hari. Sadarkanlah aku agar selalu berterima kasih kepada-Mu atas anugerah hidup baru ini. Amin.


RUAH

Selasa, 20 Maret 2012 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Selasa, 20 Maret 2012
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

“Percayalah akan Allah dan teruslah beriman akan Kristus” (Paus Benediktus XVI)


Antifon Pembuka (Yes 55:1)


Tuhan bersabda, “Kalian yang haus datanglah ke sumber air, dan kalian yang tak mampu membayar, mari datanglah dan minumlah dengan gembira.”


Doa Pagi


Allah, sumber air hidup, berkatilah hati dan pikiran kami hari ini agar apa yang kami ucapkan dan lakukan menjadi berkat bagi mereka yang mendengarkan dan menyaksikan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Air sangat penting artinya bagi hidup manusia. Air yang mengalir melambangkan rahmat Tuhan bagi tiap makhluk. Rahmat Tuhan ini terus mengalir kepada orang yang berkenan kepada-Nya.


Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-9.12)


"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."

Kata nabi: Seorang malaikat mmbawa aku ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci, dan mengalir menuju ke timur. Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju gerbang yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya. Ia mengukur seribu hasta, dan menyuruh aku masuk ke dalam air itu; dalamnya sampai di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku masuk sekali lagi ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di lutut. Kemudian ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali lagi ia mengukur seribu hasta, dan sekarang air itu sudah menjadi sungai di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang; suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Sudahkah engkau lihat hai anak manusia?” Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai itu. Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana. Malaikat itu berkata kepadaku, “Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847

Ref. Tuhan penjaga, dan benteng perkasa, dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 46:2-3.5-6.8-9)

1. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub,.Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan di bumi.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu. Terpujilah..

Yesus, Sang Cinta Allah datang ke dunia untuk membarui dunia yang telah hancur karena dosa. Karena cinta-Nya, banyak orang menjadi sembuh dan hidup bahagia.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (5:1-16)


"Orang itu disembuhkan seketika."

Pada hari raya orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem, dekat pintu Gerbang Domba, ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; serambinya ada lima dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit. Ada di situ seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di sana, dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, “Maukah engkau sembuh?” Jawab orang sakit itu kepada-Nya, “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang; dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Kata Yesus kepadanya, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu, lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu, “Hari ini hari Sabat, dan tidak boleh engkau memikul tilammu.” Akan tetapi ia menjawab mereka, “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Mereka bertanya kepadanya, “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?” Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. Kemudian, ketika bertemu dengan dia dalam Bait Allah, Yesus lalu berkata kepadanya, “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Orang itu keluar, lalu menceritakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Penderitaan yang dijalani dengan tabah, mengundang Tuhan untuk datang. Tuhan bagaikan tabib yang datang untuk orang sakit. Maka janganlah pernah berhenti berharap, juga saat-saat sakit yang bahkan tanpa harapan untuk sembuh.


Doa Malam


Yesus, Engkau telah menyembuhkan orang dekat kolam Betesda. Sembuhkanlah pula kami dari rasa rindu untuk bersatu dengan-Mu, tidak hanya dalam duka melainkan juga dalam suka. Amin.


RUAH

Senin, 19 Maret 2012 Hari Raya St Yusuf, Suami SP. Maria

Senin, 19 Maret 2012
Hari Raya St Yusuf, Suami SP. Maria

Yusuf adalah orang yang dipilih secara khusus; dengan perantaraannya dan di bawah perlindungan Kristus masuk ke dunia secara tepat dan sesuai. ----- St Bernardinus dari Siena

Antifon Pembuka

Dialah pengurus rumah yang setia dan bijaksana, yang diangkat Tuhan menjadi kepala atas semua hamba-hamba-Nya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya.

Doa

Allah Bapa kami yang mahamurah, berkatilah keluarga-keluarga kami, semoga kami tidak hidup bagi diri kami sendiri, melainkan semoga kami dan keluarga-keluarga kami terbuka satu sama lain dan terbuka untuk kepentingan masyarakat umum. Semoga kami tidak enggan untuk saling mengasihi, terutama setelah melihat betapa Engkau mengasihi kami dalam diri Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Orang tua yang hidupnya benar akan diberkati Tuhan. Seluruh hidup dan karyanya penuh dengan kasih karunia Tuhan. Dia menjadi berkat bagi seluruh keturunannya. Tuhan akan terus memelihara mereka dalam kasih setia. Daud menjadi berkat bagi seluruh keturunan dan kerajaannya. Tuhan berjanji akan membangkitkan penyelamat dari keturunan wangsa Daud.

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:4-5a.12-14a.16)

Pada suatu malam datanglah firman Tuhan kepada Natan, "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Apabila umurmu sudah genap, dan engkau telah mendapat istirahat bersama nenek moyangmu, Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.27.29; Ul: 37)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku; Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku". Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh".

Abraham diangkat Tuhan menjadi bapa kaum beriman. Dialah tokoh iman yang menyenangkan hati Tuhan. Imannya kepada Tuhan mengalahkan kekuatan ego dirinya. Dia telah berhasil melaksanakan kehendak Tuhan dengat taat setia. Dia telah memilih Tuhan daripada anaknya. Tuhan mengganjar kesetiaan Abraham ini dengan berkat bagi seluruh keturunannya.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (4:13.16-18.22)


Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat Abraham dan keturunannya diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran atas iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab di hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua, seperti ada tertulis, "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa." Kepada Allah itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang dengan firman-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada. Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah berfirman kepadanya, "Begitu banyaklah nanti keturunanmu." Dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Mzm 84:5)
Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti.

Yusuf tidak banyak ditampilkan dalam Kitab Suci. Dia hanya muncul beberapa kali saja. Setelah itu, tidak ada ceritanya lagi. Secara khusus, Yusuf diutus Allah menjadi pendamping Maria untuk melahirkan Mesias, sang Penyelamat. Dia menjadi bapa pelindung bagi Maria dan Kanak-kanak Yesus. Dia mewarisi sikap dan kerendahan hati Daud, bapa leluhurnya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (1:16.18-21.24a)

Menurut silsilah Yesus Kristus, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Sebelum Kristus lahir, Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf. Ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama istrinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan tampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena DIalah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Santo Yusuf, bapak asuh Yesus dan suami Santa Perawan Maria setia pada panggilannya untuk mendampingi Maria dan Yesus. Ia harus bekerja keras sebagai seorang tukang kayu, tetapi ia tidak keberatan. Ia bahagia dapat melakukan hal-hal kecil, sederhana, bagi keluarganya, di Kota Nazaret. Semua yang dilakukannya dalam kesunyian Nazaret, ia lakukan bagi Tuhan untuk kebahagiaan Maria dan Yesus.

Santo Yusuf dalam Kitab Suci

Santo Yusuf berasal dari keturunan Daud dan hidup sederhana sebagai seorang tukang kayu di Nazareth. Ia seorang yang berani, murni hati, jujur, tulus, setia, rendah hati, lemah lembut. Ketika tahu bahwa Maria telah mengandung sebelum hidup sebelum sebagai suami-istri, Yusuf tidak mau mencemarkan nama baiknya di masyarakat. Dengan diam-diam ia bermaksud menceraikannya. Di satu pihak, dia tak dapat mengerti bagaimana Maria dapat hamil. Di pihak lain, dia amat yakin bahwa Maria tidak berdosa. Karena itu, dia mencari jalan keluar yang terbaik. Namun, niatnya itu dibatalkannya ketika mendapat perintah malaikat dalam mimpinya (Mat 1:18-24). Ia adalah seorang seorang yang setia dan patuh kepada bisikan ilahi yang menggema halus dalam hatinya.

Beberapa kali malaikat mengunjung dia dalam mimpi. Yusuf melaksanakan segala perintahnya dalam diam, tanpa kata. Perintah kedua diterimanya setelah Yesus lahir. Raja Herodes mau membunuh kanak-kanak Yesus dengan jalan menghabisi semua anak laki-laki di bawah usia dua tahun. Yusuf diberitahu untuk menyelamatkan Yesus beserta ibu-Nya ke Mesir. Ia langsung melaksanakan perintah dengan membawa Yesus serta ibu-Nya ke tanah Mesir (Mat 2:13-15). Setelah kematian Herodes, kembali malaikat memerintahkannya agar kembali ke Israel. Ia bertindak bijaksana dan hati-hati. Ia tidak membawa Yesus dan Maria kembali ke Betlehem melainkan ke Nazaret di Galilea (Mat 2:19-23).

Dalam Kitab Suci tercermin sikap kesetiaan Yusuf sebagai suami dan bapak asuh Yesus. Hal itu tampak ketika Yesus hilang dalam perjalanan pulang ke Nazaret setelah merayakan Paskah Yahudi di Yerusalem. Tiga hari penuh, ia bersama Maria setia mencari Yesus. Akhirnya, mereka menemukan-Nya, di Bait Allah Yerusalem. Yesus sedang berdiskusi dengan para ahli Kitab (Luk 41-52). Ia mendekati Putranya itu dengan sikap lemah lembut, sederhana dan rendah hati. Kesederhanaan dan kelemahlembutannya itulah yang membuat Yesus meninggalkan para ahli Kitab dan segera mengikuti mereka untuk kembali ke Nazaret.

Santo Yusuf dalam Tradisi

Tradisi mengatakan bahwa dia telah meninggal dunia sebelum pesta perkawinan di Kana, awal karya Yesus di depan umum maupun pada akhir hidup-Nya di kayu salib. Sebab tidak mungkin Yesus - pada saat terakhir di kayu salib - menyerahkan Bunda-Nya, Maria, kepada Yohanes, murid yang dikasihi-Nya, jika Santo Yusuf masih hidup. Juga tak mungkin jika Santo Yusuf masih hidup dan sebagai seorang ayah yang penuh tanggung jawab serta setia pada Tuhan membiarkan Maria dan Yesus, Puteranya menderita sendiri.

Dalam awal perjalanan hidup Gereja, Santo Yusuf jarang mendapat perhatian. Ia dilupakan, atau setidaknya dibiarkan berdiri dalam bayang-bayang di belakang. Sifatnya yang sederhana dan tidak suka menonjolkan diri tampaknya mempengaruhi sedikitnya perhatian yang diberikan kepadanya oleh banyak pengajar Gereja. Akan tetapi, teologi mengenai panggilan, martabat, kekudusan dan perantaraannya mulai berkembang baru pada abad pertengahan. Antusiasme St Teresia dari Avila terhadap Santo Yusuf sungguh luar biasa. Secara jelas ia ungkapkan dalam tulisan-tulisannya serta diabadikan dalam 12 biara baru yang didirikannya, yang diberi nama St. Yoseph.

Gelombang besar perhatian dimulai dengan para Paus dari akhir abad ke-19. Semua Paus dari masa-masa modern, sejak dari Paus Pius IX hingga Paus Yohanes Paulus II, telah menyampaikan ajaran-ajaran penting mengenai Santo Yusuf dalam dokumen-dokumen resmi mereka. Sejak tahun 1870, Gereja secara resmi melalui Paus Pius IX memaklumkan Santo Yusuf sebagai pelindung Gereja Universal. Paus sesudahnya, Paus Leo XIII menghadirkan Santo Yusuf dan peranannya dalam sejarah keselamatan melalui ensikliknya tentang Santo Yusuf "Quamquam Pluries" (1889).

Paus Leo XIII ini menandaskan bahwa "Tuhan, dengan memberikan Yusuf kepada Santa Perawan, tidak memberikannya kepada Maria hanya sekadar sebagai pendamping hidup, saksi keperawanan, dan pelindung kehormatannya; Ia juga memberikan Yusuf kepada Maria agar ia, melalui ikatan perkawinan, dapat ikut ambil bagian dalam martabat yang agung dan luhur." Sedangkan Paus Yohanes Paulus II, pada tahun 1989 menyampaikan kepada kita suatu penjelasan dan refleksi yang sungguh indah mengenai panggilan unik Santo Yusuf dalam rencana keselamatan Allah di dalam "Redemptoris Custos" -- pelindung Sang Penebus. Anjuran Apostolik yang inspirasional ini berbicara mengenai peran dan perutusan Santo Yusuf dalam kehidupan Kristus dan Gereja semesta.

Hingga kini, tanggapan khas yang kerap dijumpai mengenai pribadi Santo Yusuf sebagai suami Maria dan ayah asuh Yesus adalah seorang ayah yang tulus hati, setia, jujur, dan baik, entah melalui teladan hidup, kata-kata maupun tindakannya. Secara tulus, ia mencintai Maria dan Yesus dengan seluruh jiwa-raganya. Cintanya sungguh tidak terbagi, penuh kehangatan dan selalu memberi. Cintanya sungguh tidak mengharapkan balasan apa pun. Itulah sebabnya Yesus bertumbuh dan berkembang dalam semangat cinta yang sama.

Santo Yusuf juga seorang tokoh besar dalam karya keselamatan Allah. Ia telah membuktikan segalanya selama ia dipercayakan Allah untuk mendampingi Maria dan membesarkan Yesus. Sebagai seorang ayah dan suami, ia tidak suka menonjolkan diri. Ia mengabdikan dirinya secara total dengan tulus hati demi pelayanan. Ia adalah seorang pelayan yang sempurna, seorang suami yang jujur dan ayah yang sempurna. Santo Yusuf menjadi figur bagi Gereja dalam pelayanannya, model kesetiaan dan kejujuran bagi kita, secara khusus bagi para ayah bagi anak-anak dan seorang suami bagi isteri. Marilah kita meneladan kehidupan Santo Yusuf.

Doa Memorare kepada Santo Yusuf
oleh Sta. Faustina

Ingatlah, ya suami Maria yang termurni, pelindungku yang terkasih, Santo Yusuf, belum pernah terdengar bahwa seorang pun yang mohon perlindunganmu dan mohon pertolonganmu dibiarkan seorang diri tanpa penghiburan. Terdorong oleh keyakinan ini, aku datang kepadamu, dan dengan segala hasrat hatiku, aku mempercayakan diriku kepadamu. Janganlah menolak doaku, ya bapa asuh Juruselamat kami, melainkan dengan penuh belas kasih, dengarkanlah dan jawablah doaku. Amin.

RUAH


Bersukacitalah atas karya penyelamatan Allah pada kita

Minggu, 18 Maret 2012
Hari Minggu Prapaskah IV/B

BERSUKACITALAH ATAS KARYA PENYELAMATAN ALLAH PADA KITA

Minggu Prapaskah IV merupakan Minggu Laetare atau Minggu Sukacita. Maka, Antifon Pembuka mengajak kita “Bersukacitalah, hai Yerusalem dan berhimpunlah, kamu semua yang mencintainya; bergembiralah dengan sukacita, hai kamu yang dulu berdukacita, agar kamu bersorak-sorai dan dipuaskan dengan kelimpahan penghiburanmu” (bdk. Yes 66:10-11).

Ada dua alasan, mengapa kita pantas bersukacita. Pertama, melalui masa Prapaskah, Tuhan menunjukkan kasih setia-Nya yang tanpa batas kepada kita. Meskipun kita orang yang lemah dan mudah/sering berbuat dosa, Tuhan selalu mengampuni dan membantu kita untuk memperbaiki diri. Kedua, kita sudah separoh jalan menghayati masa Prapaskah dengan meningkatkan doa, puasa/pantang dan amal kasih. Jika sudah baik, kita syukuri dan kita tingkatkan, jika masih kurang, kita masih mempunyai waktu untuk menghayatinya dengan lebih sungguh.

Minggu Laetare mengingatkan kita bahwa Masa Prapaskah merupakan simbol perjuangan kita di dunia untuk mencapai sukacita abadi yang dilambangkan dengan Paskah. Sukacita abadi kita peroleh berkat kehidupan, wafat, dan kebangkitan Kristus. Penderitaan dan kesulitan dalam perjuangan kita untuk menghayati masa Prapaskah ini tidak sebanding dengan sukacita abadi, yaitu sukacita Paskah, yang akan kita peroleh. Kata Paulus, “Penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” (Ibr 8:18).

Ajakan dan suasana sukacita semakin tampak dalam bacaan-bacaan hari ini. Bacaan pertama dari Kitab Tawarikh mewartakan kerahiman Allah yang dinyatakan lewat pembebasan. Kita diajak bersukacita karena Allah yang maharahim membebaskan bangsa Israel dari pembuangan. Kepada kita, Allah juga berkenan menerima usaha pertobatan kita dan mengampuni dosa-dosa kita. Dalam Bacaan kedua, St. Paulus mewartakan iman akan keselamatan yang kita peroleh berkat kasih karunia Allah. Kita diajak bersukacita karena Allah yang maha pengasih berkenan menyelamatkan kita. Kita semua adalah orang berdosa yang seharusnya binasa, tetapi karena kasih karunia Allah, kita diselamatkan. Keselamatan bukanlah hasil usaha dan kerja kita melainkan pemberian dan kasih karunia Allah.

Melalui bacaan Injil, kerahiman dan kasih karunia Allah yang membebaskan dan menyelamatkan kita semakin diperjelas. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup kekal. Sebab, Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia melainkan untuk menyelamatkannya” (Yoh 3:16-17). Bukankah kita pantas bersukacita kalau kita yang seharusnya dihukum dan dibinasakan karena dosa-dosa kita tetapi kita justru dibebaskan dan diselamatkan? Apalagi, itu semua diberikan kepada kita, bukan karena usaha, jasa dan kerja kita tetapi karena kasih karuni dan belas kasih Allah kepada kita.

Sebagai orang yang dikasihi: diampuni, dibebaskan dan diselamatkan, tentu kita tidak cukup hanya menerimanya dengan sukacita. Kita juga harus ngrumangsani sebagai orang yang dikasihi Tuhan kemudian berusaha menata hidup yang lebih pantas di hadapan Tuhan. Bagaimana caranya? Menurut bacaan Injil, paling tidak ada 2 hal: percaya kepada Tuhan dan mencintai terang.

Setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Percaya kepada Tuhan menyangkut segi lahir maupun batin. Secara lahir, kita mengatakan bahwa “Aku Percaya kepada Allah … dst”. Namun, kepercayaan itu juga harus dihayati lebih mendalam. Kalau kita percaya kepada seseorang, maka kita akan mengikuti dan melaksanakan apa yang dikatakan atau diperintahkan orang tersebut. Demikian pula, kalau kita percaya kepada Tuhan, tentunya kita juga menuruti dan melaksakakan kehendak Tuhan, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. … Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Mat 22:37.39).

Barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah. Kepada kita masing-masing, Tuhan telah menganugerahkan pelita hati nurani, yang membuat kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Dengan terang pelita hati itu, kita tentu diarahkan untuk memilih dan melakukan yang baik dan benar.

Semoga, dengan semakin percaya kepada Tuhan dan dengan mencintai serta menjadi terang, kita semakin dapat merasakan sukacita yang sejati. Sukacita karena dicintai Tuhan. Sukacita karena mencintai Tuhan dan sesama. Sukacita karena selalu mengusahakan apa yang baik dan benar.


Rm. A. Agus Widodo, Pr

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy