| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 13 Desember 2011 Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan-Martir

Selasa, 13 Desember 2011
Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan-Martir


"Mereka yang murni hatinya adalah bait Roh Kudus." -- Sta. Lusia


Antifon Pembuka

Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut terhadap ancaman di pengadilan. Kerajaan surga kini menjadi miliknya.

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahamulia, Engkau menghendaki kami bagaikan domba yang merumput dan berbaring dengan tenang. Tuhan jagalah pintu bibir kami agar tidak berbicara bohong dan tidak mempergunakan lidah untuk menipu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Nubuat Zefanya (3:1-2.9-13)

"Keselamatan dijanjikan kepada semua orang yang hina dina."

Beginilah firman Tuhan, "Celakalah si pemberontak dan si cemar, kota yang penuh penindasan! Ia tidak mau mendengarkan teguran siapa pun dan tidak memperdulikan kecaman. Ia tidak percaya kepada Tuhan dan tidak menghadap Allahnya. Tetapi Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya mereka sekalian menyerukan nama Tuhan dan bersama-sama beribadah kepada-Nya. Orang-orang yang memuja Aku, yang terserak-serak, akan datang dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia dan membawa persembahan kepada-Ku. Pada hari itu, engkau tidak akan mendapat malu karena segala perbuatan durhaka yang kaulakukan terhadap-Ku. Sebab pada waktu itu Aku akan menyingkirkan dari padamu orang-orangmu yang angkuh dan congkak, dan engkau takkan menyombongkan diri lagi di gunung-Ku yang kudus. Di tengah-tengahmu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, yang akan mencari perlindungan pada nama Tuhan. Mereka itulah sisa Israel. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong. Dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu. Sebaliknya seperti kawanan domba mereka akan merumput dan berbaring dengan tenang, dan tidak ada orang yang mengganggu mereka lagi."
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
atau Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkannya.

Ayat.
(Mzm 34:2-3.6-7.17-18.19.23; Ul: lih. 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya maka mukamu akan berseri-ser, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
4. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya

Ayat. Tuhan, datanglah dan jangan berlambat; ringankanlah beban umat-Ku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:28-32)

"Yohanes Pembaptis datang dan orang-orang berdosa percaya kepadanya."

Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi, "Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata, 'Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.' Jawab anak itu, 'Baik, Bapa'. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab, 'Tidak mau.' Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang anak itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka, "Yang kedua." Maka berkatalah Yesus kepada mereka, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan pelacur-pelacur akan mendahului kalian masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes Pembaptis datang menunjukkan jalan kebenaran kepada kalian, dan kalian tidak percaya kepadanya. Dan meskipun kalian melihatnya, namun kemudian kalian tidak menyesal, dan kalian tidak juga percaya kepadanya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan

Para orang tua sering bercerita bahwa mendidik dan membesarkan anak sering mengandung misteri. Yang semula anak nakal ternyata akhirnya sukses dan jadi orang baik. Sebaliknya, yang semula manis ternyata akhirnya justru jatuh dalam narkoba dan masuk penjara. Mungkin seperti itu pula yang terjadi dalam perjalanan hidup kita yang sedang dididik oleh Tuhan sendiri. Yang menentukan adalah apakah kita terbuka untuk belajar dari kesalahan dan kegagalan kita atau tidak.

Tuhan menawarkan berkat istimewa kepada Israel, tetapi banyak dari mereka menolaknya. Yesus menawarkan cinta-Nya, tetapi justru pelacur, pemungut cukai, dan orang-orang berdosa yang menyambutnya. Semua orang tentu melakukan kesalahan dalam hidupnya. Adalah bencana besar ketika orang menjadi yakin bahwa dirinya sudah sempurna dan tak perlu lagi belajar untuk menjadi lebih baik. Orang semacam ini tidak hanya menipu Tuhan dan sesamanya, tetapi juga dirinya sendiri.

Yesus, aku berseru kepada-Mu, dengarkanlah aku. Aku ingin memperbarui hidupku. Bentuklah hatiku agar dengan rendah hati belajar dari kesalahanku. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Senin, 12 Desember 2011 Hari Biasa Pekan III Adven

Senin, 12 Desember 2011
Hari Biasa Pekan III Adven

“Dalam segala pekerjaan baik, para malaikat bekerja sama dengan kita” (St. Tomas Aquinas)

Antifon Pembuka

Dengarkanlah sabda Tuhan, hai para bangsa, dan wartakanlah sampai ke ujung bumi: Janganlah takut! Lihatlah, Penebus kita datang.

Doa Pagi

Ya Allah, firman-Mu adalah jalan bagi langkahku. Berkatilah langkah hidupku dalam mengabdi Engkau dan sesama sehingga aku pantas memuji karya-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Juruselamatku. Amin.

Bileam adalah orang yang menerima kekuatan dari Allah. Ia menjadi alat-Nya. Nubuat yang diucapkannya menekankan kekuatan dan vitalitas orang-orang Israel. Nubuat itu berbicara tentang kepenuhan berkat dan kekuatan Israel, kemakmuran serta hidup yang mengalir dari berkat.


Bacaan dari Kitab Bilangan (24:2-7.15-17a)

"Sebuah bintang terbit dari Yakub."

Pada waktu itu Bileam memandang ke depan, dan ia melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka. Maka Roh Allah menghinggapi dia. Lalu ia mengucapkan sanjak, katanya, “Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya; tutur kata orang yang mendengar firman Allah, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Alangkah indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub, dan tempat-tempat kediamanmu, hai Israel! Laksana lembah yang membentang luas, laksana taman di tepi sungai, laksana pohon gaharu yang di taman Tuhan, laksana pohon ara di tepi air. Seorang pahlawan tampil dari wangsanya memerintah bangsa yang tak terbilang banyaknya. Rajanya akan naik tinggi melebihi Agag, dan kerajaannya akan dimuliakan.” Kemudian diucapkannya lagi sanjaknya, “Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya, tutur kata orang yang mendengar firman Allah, dan yang memperoleh pengenalan akan Yang Mahatinggi, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa, sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang. Aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat: sebuah bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel; ia meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia, bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.6-7c.8-9)

1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Dosa-dosaku pada waktu muda, dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu.
3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Bait Pengantar Injil, do = c, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 85:8)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu.

Ada perdebatan antara Yesus dan lawan-lawan-Nya, yaitu imam-imam kepala dan para pemuka bangsa Yahudi. Mereka ini menjadi alat (atau diperalat) untuk menjatuhkan hukuman mati terhadap Yesus yang masuk kota, membersihkan Bait Allah, menyembuhkan orang buta dan lumpuh serta mengajar. Hingga kini selalu ada orang-orang yang diperalat untuk menjatuhkan orang lain. Begitulah cara kerja si jahat.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:23-27)

"Dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes?"

Pada suatu hari Yesus masuk ke bait Allah. Ketika Ia sedang mengajar, datanglah imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi kepada-Nya; mereka bertanya, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” Jawab Yesus kepada mereka, “Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu, dan jika kalian memberi jawabannya, Aku pun mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Nah, dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes? Dari surga atau dari manusia?” Mereka lalu berunding satu sama lain, “Jika kita katakan, ‘Dari surga’, Ia akan berkata kepada kita, ‘Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepadanya?’ Tetapi jika kita katakan, ‘Dari manusia’, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes itu nabi.” Mereka lalu menjawab, “Kami tidak tahu.” Maka Yesus pun berkata kepada mereka, “Jika demikian, Aku pun tidak mau mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Pertanyaan Yesus membuat para imam kepala dan pemuka bangsa Yahudi terpojok. Mereka sungguh terjepit dan dipermalukan. Jawaban apa pun yang mereka berikan, menjadi bumerang bagi diri mereka sendiri. Kalau mereka katakan dari Allah, mereka mengakui kebodohan dan ketidakpercayaan mereka, karena mereka tidak mau mengakui Yohanes. Kalau mereka katakan dari manusia, mereka takut akan amukan orang banyak, yang menganggap Yohanes sebagai nabi yang diutus Allah. Singkat kata, Allah adalah sumber dari kuasa, yang dimiliki oleh Yohanes maupun Yesus sendiri.

Doa Malam


Yesus, kuasa-Mu dipertanyakan oleh imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi. Ampunilah aku jika sepanjang hari ini aku berkelit dan berbelit-belit di hadapan-Mu. Amin.

RUAH

Bacaan Harian 12-18 Desember 2011

UJUD-UJUD KERASULAN DOA BULAN DESEMBER

Ujud Umum: Semoga semua orang semakin bertumbuh dalam harmoni dan perdamaian melalui sikap dan tindakan saling mengerti dan saling menghormati.

Ujud Misi: Sebagai utusan-utusan Injil, semoga anak-anak dan orang muda dihormati dan dilindungi dari segala bentuk kekerasan dan eksploitasi.

Ujud Gereja Indonesia: Bekerja sama dengan semua pihak yang berkehendak baik, semoga Gereja berperan aktif dalam segala upaya membela dan memajukan Hak Asasi Manusia di persada Nusantara.

Bacaan Harian 12-18 Desember 2011

Senin, 12 Desember: Hari Biasa Pekan III Adven (U).
Bil 24:2-7.15-17a; Mzm 25:4bc-5ab.6-7c.8-9; Mat 21:23-27.

Mengakui kelebihan dan kehebatan orang lain itu sangat sulit. Diperlukan sikap rendah hati untuk mampu mengalahkan kecenderungan diri sendiri. Imam-imam kepala dan pemuka bangsa Yahudi tidak mampu melihat kuasa Yesus. Mereka tidak mampu melihat rencana keselamatan Allah dalam diri Yesus. Memang kedegilan hati menghalangi proses penyelamatan Allah.

Selasa, 13 Desember: Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan-Martir (M).
Zef 3:1-2.9-13; Mzm 34:2-3.6-7.17-19.23; Mat 21:28-32.

Yesus mempunyai cara untuk mengkritik imam-imam kepala dan para pemuka agama Yahudi. Sebagaimana anak pertama berjanji untuk taat tetapi tidak melakukan apa-apa, demikian juga para pemimpin agama Yahudi secara terbuka memusuhi Yesus dan gagal percaya kepada-Nya. Dan sebagaimana anak kedua yang awalnya menolak perintah ayahnya, tetapi kemudian menyesal dan melakukannya, begitu pula para pemungut cukai dan pelacur membarui kehidupan dan menerima Yesus serta masuk ke dalam kerajaan.

Rabu, 14 Desember: Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam-Pujangga Gereja (P).
Yes 45:6b-8.18.21b-25; Mzm 85:9ab-14; Luk 7:19-23.

Kedatangan Yesus ke dunia menunjukkan bahwa tahun rahmat Tuhan sudah tiba. Alam semesta dan manusia boleh merasakan pemulihan Allah. Aneka penyakit disembuhkan, orang mati dibangkitkan, dan orang miskin diberikan kabar baik yang penuh pengharapan. Hidup orang beriman memang penuh pengharapan. Iman yang hidup harus diwujudkan dengan sikap optimis.

Kamis, 15 Desember: Hari Biasa Pekan III Adven (U).
Yes 54:1-10; Mzm 30:2.4-6.11-12a.13b; Luk 7:24-30.

Yesus berbicara kepada orang banyak tentang Yohanes Pembaptis. Dia memberikan pembelaan habis-habisan tentang Sang Pembuka Jalan. Yohaneslah yang terbesar dari semua manusia, hidup dan pewartaannya melebihi seorang nabi. Pewartaan Yohanes pun efektif mempertobatkan orang-orang yang mau diselamatkan oleh Tuhan

Jumat, 16 Desember: Hari Biasa Pekan III Adven (U).
Yes 56:1-3a.6-8; Mzm 67:2-3.5.7-8; Yoh 5:33-36.

Tidak sedikit orang menutup diri terhadap tindakan dan karya Allah yang menyelamatkan dalam diri Yesus. Mereka menolak untuk bekerja sama dengan Dia. Mereka mencari alasan untuk dapat menolak Yohanes dan nantinya juga akan mengajukan alasan untuk menolak Yesus. Namun, rencana dan kebijaksanaan ilahi terbukti kebenarannya dalam kehidupan setiap orang yang percaya.

Sabtu, 17 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).
Kej 49:2.8-10; Mzm 72:1-4b.7-8.17; Mat 1:1-17.

Silsilah Yesus ini sangat penting di dalam rentetan sejarah penyelamatan Allah. Matius mau menunjukkan posisi Yesus dalam sejarah keselamatan mulai Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru. Janji keselamatan Allah mulai Abraham, Ishak, dan Yakub segera terlaksana dalam pribadi Yesus. Allah benar-benar setia memenuhi janji keselamatan-Nya.
NOVENA NATAL

Salam, dan terberkatilah saat dan waktu ketika Putra Allah dilahirkan oleh Perawan yang Tersuci di sebuah kandang di Betlehem di tengah malam yang dingin mencekam. Demi saat anugerah agung mulia itu, aku memohon dengan sangat kepada-Mu, sudi dengarkanlah doaku dan kabulkanlah permohonanku (sebut permohonan di sini). Dengan pengantaraan Yesus Kristus dan Bunda-Nya yang Tersuci. Amin.

Minggu, 18 Desember: Hari Minggu Adven IV (U).
2Sam 7:1-5.8b-12.14a.16; Mzm 89:2-5.27.29; Rm 16:25-27; Luk 1:26-38.

Maria sejak semula telah disiapkan Allah untuk menjadi bunda bagi Putera-Nya, yang akan lahir ke dunia. Allah selalu menyertai dan memenuhi Maria dengan berkat melimpah. Roh Kudus telah membuat Maria layak menjadi rahim Sang penyelamat. Semuanya ini bisa terjadi berkat kerendahan hati Maria yang menyerahkan semuanya kepada kehendak Allah.

Menjadi Saksi dengan Kerendahan Hati

Minggu, 11 Desember 2011
Hari Minggu Adven III/ Tahun B

MENJADI SAKSI DENGAN KERENDAHAN HATI

Renungan

Tak terasa, kita sudah memasuki Minggu Adven III. Lilin adven yang menyala bertambah, menjadi semakin terang. Terang yang melambangkan; persiapan kita menyambut kedatangan Tuhan dalam perayaan Natal semakin dekat. Terang yang semakin memperlihatkan sisi-sisi kehidupan kita semakin terlihat jelas di hadapan Tuhan. Terang yang mempertontonkan: “ini lho dirimu sejatinya di hadapan Tuhan”. Bila itu tersadari, betapa banyak sisi kehidupan kita yang terus menerus harus kita benahi. Ada dosa di sana. Ada kerapuhan yang hinggap. Ada kelemahan yang terus melekat. Semua mendesak untuk dibaharui. Semua mendesak untuk diteguhkan dan diberkati. Maka pertobatan dan pembaharuan diri tetaplah prioritas nomor wahid untuk mendekatkan diri pada Sang Terang sejati yang kita nantikan, yakni Yesus Kristus.

Pembaharuan diri macam apakah yang harus kita lakukan? Dalam Minggu Adven III ini, kita bisa belajar membaharui diri pada sosok Yohanes yang diutus Allah. Kita belajar pada sosok Yohanes, bahwa jalan untuk sampai pada Terang sejati adalah jalan kerendahan hati. Kerendahan hati inilah wujud nyata dari pembaharuan yang bisa kita lakukan. Santo Agustinus mengatakan bahwa kerendahan hati adalah jalan yang pasti membawa seseorang kepada Tuhan. Santo Agustinus bahkan mengatakan; pertama-tama, kerendahan hati, kedua; kerendahan hati, dan yang terakhir, kerendahan hati; hanya untuk menekankan betapa pentingnya kerendahan hati untuk mencapai kesempurnaan rohani. Kerendahan hati yang demikian ada dalam sosok Yohanes.

Yohanes adalah utusan Allah. Dia dipanggil Tuhan untuk memberikan kesaksian tentang, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Yohanes sendiri bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus kepadanya beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan kepadanya, “siapakah engkau?” Yohanes mengaku dan tidak berdusta, katanya, ”Aku bukan Mesias!” lalu mereka bertanya kepadanya, “kalau begitu, siapakah engkau? Elia? Nabi yang akan datang? Yohanes menjawab dengan konsisten, “bukan!” ketika didesak untuk menjelaskan siapa dirinya, Yohanes mengatakan, “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: luruskanlah jalan bagi Tuhan, seperti yang telah dikatakan oleh nabi Yesaya”. Orang-orang Farisi yang ada di antara mereka juga bertanya kepada Yohanes, “Mengapa engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia dan bukan nabi yang akan datang?” Yohanes menjawab, “Aku membaptis dengan air, tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian daripada aku. Membuka tali kasutNya pun aku tidak layak.” (Yoh 1:6-8.19-28).

Sikap dan tindakan Yohanes sungguh sarat dengan kerendahan hati. Untuk sebuah popularitas diri, bisa saja ketika ditanya tentang dirinya, dia berbohong. Bisa saja, ketika ditanya, siapakah engkau, Yohanes menjawab, “Aku Mesias”. Dengan demikian orang akan berbondong-bondong datang kepadanya. Dia akan dipuji dan dihormati banyak orang karena mengatakan bahwa dirinya Mesias. Tapi semuanya itu tidak ia lakukan. Ia jujur mengatakan sebuah kebenaran tentang dirinya, bahwa dirinya bukanlah Mesias. Dia bukan Elia dan nabi yang akan datang. Dengan jujur dan lapang dada, ia bangga mengatakan, bahwa dirinya hanyalah suara yang berseru-seru di padang gurung; “Luruskanlah jalan Tuhan”. Puncak kerendahan hatinya terletak dalam sikapnya yang penuh keyakinan; bahwa berhadapan Dia yang akan datang, membuka tali kasutNyapun ia tidak layak. Kerendahan hati Yohanes, mengalir dari kesadarannya bahwa ia hanyalah seorang utusan. Utusan yang memiliki tanggungjawab memberi kesaksian tentang terang, tentang keselamatan. Justru sikap yang demikianlah yang menyebabkan Yohanes menjadi besar dengan perannya. Dia adalah sosok yang “happy to be number two” di tengah arus yang berjuang keras untuk “to be number one”.

Kalau mau jujur, kita hidup dalam situasi zaman yang mengedepankan persaingan, popularitas, kehebatan pribadi. Itu semua mengakibatkan munculnya sikap: mencari pujian, pamer kehebatan, merasa diri paling hebat, paling berjasa, paling dibutuhkan atau bahkan paling suci. Menganggap yang lain tidak berharga dibanding dirinya, menganggap yang lain tidak bermanfaat karena tak punya peran. Dengan kata lain, kita hidup dalam zaman yang kesombongan nyaris menjadi nafas hidup. Dalam semangat hidup yang demikian, kita dipanggil untuk memberi kesaksian bentuk hidup yang lain, yakni kerendahan hati.

Kerendahan hati dalam bahasa Latin disebut humilitas. Kata ini berasal dari kata humus, artinya: tanah. Kata ini mau mengatakan bahwa orang menjadi rendah hati kalau ia menyadari asal-usul dirinya. Ia hanyalah debu tanah yang kotor. Pengenalan diri yang sejati akan selalu membawa manusia kepada sikap memuliakan Tuhan, Pencipta-Nya. Allah yang Mahabesar telah sudi mengangkat manusia yang kecil, hina, dan kotor menjadi anak-anak-Nya sendiri. Dari kesadaran inilah mengalir sikap bakti dan pelayanan yang sejati dari orang-orang yang rendah hati. Jadi semangat kerendahan hati selalu disertai semangat pelayanan.

Kecuali itu, kerendahan hati sebagai sebuah sikap hidup sungguh selaras dengan apa yang kita nantikan. Dia yang kita nantikan adalah Allah yang mau menjelma menjadi manusia. Dia yang adalah Allah maha segalanya mau menjadi manusia yang lahir dalam keterbatasan dan kesederhanaan. Kerendahan hati yang luar biasa dari pihak Allah, yang harus ditanggapi dengan kerendahan hati pula. Itulah pertobatan yang terus kita lakukan pada minggu adven III ini.

Namun, merupakan sebuah perjuangan yang besar untuk bisa rendah hati. Perjuangan besarnya terletak pada kemauan kita untuk berlatih rendah hati. Ibu Theresa menunjukkan jalan kerendahan hati sebagai latihan rohani. Jalan kerendahan hati tersebut adalah:

1. Berbicaralah sesedikit mungkin tentang diri sendiri
2. Uruslah sendiri persoalan pribadi Anda
3. Hindari rasa ingin tahu masalah orang lain
4. Janganlah mencampuri urusan orang lain
5. Terimalah pertentangan dengan kegembiraan
6. Janganlah memusatkan perhatian pada kesalahan orang lain
7. Terimalah hinaan dan caci maki
8. Terimalah perasaan tak diperhatikan, diperlakukan dan dipandang rendah
9. Mengalah terhadap kehendak orang lain
10. Terimalah celaan, walaupun Anda tidak layak menerimanya
11. Bersikap sopan dan peka sekalipun seseorang memancing amarah Anda
12. Janganlah mencoba agar dikagumi dan dicintai
13. Bersikaplah mengalah dalam perbedaan pendapat, walau pendapat Anda yang benar
14. Pilihlah selalu yang tersulit.

Sungguh sebuah latihan yang tidak mudah. Tapi, itulah jalan kerendahan hati yang sudah mendarah daging hidup dalam diri Ibu Theresa. Kita bisa belajar darinya. Semoga dengan jalan ini, kita menjadi sosok yang rendah hati. Dengan demikian, kita bisa menjadi saksi akan Terang yang segera kita rayakan kedatangan-Nya.

Salam dan berkat.

Pastor Antonius Purwono, SCJ

Kobus: Ajakan

Minggu, 11 Desember 2011 Hari Minggu Adven III/ Tahun B

Minggu, 11 Desember 2011
Hari Minggu Adven III/ Tahun B

Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan --- Yakobus 1:3

Antifon Pembuka (Flp 4:4-5)

Bersukacitalah selalu dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan bersukacitalah! Sebab Tuhan sudah dekat

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau mencipta dunia kembali berkat cahaya yang memancar pada diri Yesus, saksi utama-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami mendengar suara-Nya serta menimba harapan baru dari cinta kasih-Nya terhadap manusia yang dipelopori-Nya.
Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (61:1-2a.10-11)

"Aku bersukaria di dalam Tuhan."

Kata nabi, "Roh Tuhan ada padaku, sebab Ia telah mengurapi aku. Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati. Aku diutus untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara. Tuhan Allah berkenan kepadaku untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan dan hari pembalasan Allah kita. Aku bersukaria di dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku. Sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin pria mengenakan hiasan kepala, dan seperti pengantin wanita memakai perhiasannya. Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840

Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Luk 1:46-54; Ul: Yes 61:10b)
1. Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini.
2. Mulai sekarang aku disebut yang bahagia oleh sekalian bangsa. Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa; kuduslah nama-Nya.
3.Kasih sayang-Nya turun-temurun kepada orang yang takwa. Perkasalah perbuatan tangan-Nya; diceraiberaikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
4. Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya. Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan; orang kaya diusir-Nya dengan tangan kosong.
5.Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel, hamba-Nya. Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunannya untuk selama-lamanya.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (1Tes 5:16-24
)

"Semoga roh, jiwa, dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tidak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita."

Saudara-saudara, bersukacitalah senantiasa! Tetaplah berdoa dan mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kamu di dalam Kristus Yesus. Jangan padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat! Ujilah segala sesuatu, dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan. Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya, dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia yang memanggil kamu adalah setia; maka Ia pun akan menggenapinya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, Kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yes 61:1)
Roh Tuhan ada padaku. Ia mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:6-8.19-28)


"Di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal."

Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes. Ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Yohanes sendiri bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus kepadanya beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan kepadanya, "Siapakah engkau?" Yohanes mengaku dan tidak berdusta, katanya, "Aku bukan Mesias!" Lalu mereka bertanya kepadanya, "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Yohanes menjawab, "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Ia pun menjawab, "Bukan!" Maka kata mereka kepadanya, "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" Jawab Yohanes, "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan, seperti yang telah dikatakan Nabi Yesaya." Di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya kepada Yohanes, "Mengapa engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" Yohanes menjawab kepada mereka, "Aku membaptis dengan air, tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian daripada aku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak." Hal itu terjadi di Betania yang di seberang Sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis orang.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Antifon Komuni (Yes 35:4)

Katakanlah kepada yang berkecil hati: tabahkanlah hatimu dan jangan takut. Lihatlah, Tuhan akan datang menyelamatkan kita.

Renungan

Menjadi saksi yang jujur dan tulus bukanlah perkara mudah. Seorang saksi yang sejati membutuhkan kepercayaan diri yang kuat dan iman yang mendalam akan apa yang disaksikannya itu. Kerapkali orang memutarbalikkan fakta atau menjadi saksi palsu karena dia tidak sungguh-sungguh tahu bahkan tidak tahu sama sekali (karena dibayar) kejadian yang sebenarnya. Atau juga orang menjadi tidak jujur karena mendapat ancaman yang hebat.

Ada seorang bapak yang berprofesi sebagai seorang guru di tempat terpencil sangat ketakutan ketika dia harus memberi kesaksian tentang pembunuhan terhadap istri dan ketiga anaknya karena ia dengan lantang menyuarakan ketidakadilan yang terjadi di daerahnya. Dia benar-benar mengalami tekanan yang sangat hebat. Dengan mata kepalanya sendiri, dia menyaksikan bagaimana istri dan ketiga anaknya dibantai. Walaupun dengan tekanan yang amat hebat supaya ia menyangkal apa yang dia saksikan dengan matanya sendiri, ia dengan gagah perkasa memberikan kesaksian tentang kejadian yang sebenarnya. Dia rela mati demi kesaksiannya itu. Dia adalah seorang yang luar biasa. Dia seorang guru yang sederhana dan tahu apa artinya kejujuran dan keadilan.

Hari ini dalam Injil kita berjumpa dengan seorang tokoh yang luar biasa, yang bahkan sudah tidak asing bagi kita. Dialah Santo Yohanes Pembaptis. Kali ini yang ditonjolkan adalah kesaksiannya. Pertama-tama dia ditampilkan sebagai yang diutus oleh Yang Mahakuasa untuk menjadi saksi bagi "terang" meskipun ia bukan terang itu sendiri. Kemudian kepada ornag-orang yang datang kepadanya, Yohanes menegaskan bahwa dirinya bukan Mesias, bukan Elia, bukan nabi melainkan orang yang berseru-seru di padang gurun untuk menghimbau agar jalan bagi Tuhan diluruskan. Ia membaptis dengan air tentunya sekadar membantu orang mengungkapkan niatan untuk hidup bersih menyongsong Dia yang akan datang. Yohanes juga dengan tegas menyatakan dirinya tidak pantas melepas tali sandal Dia yang bakal datang. Ini berarti bahwa Yohanes merasa tidak patut menjalankan urusan yang menjadi hak Dia yang akan datang itu.

Inti dari pewartaan Injil hari ini adalah kesaksian Yohanes Pembaptis akan siapa yang bakal datang itu yakni yang sudah ada di tengah-tengah umat yang tidak mereka kenal. Dialah Yesus, Sang Terang. Yohanes memberi kesaksian bahwa Terang itu akan bersinar sehingga orang menjadi percaya dan memperoleh hidup yang kekal dari Terang itu.

Apa makna Injil hari ini bagi kita? Pertama, kita disadarkan oleh Santo Yohanes Pembaptis akan kehadiran Kristus, Sang Terang yang menerangi hidup kita. Tapi itulah manusia, yang jauh lebih menyukai kegelapan daripada terang. Hal sederhana bisa kita lihat bahwa banyak lampu jalan yang dirusak karena orang tidak mau perbuatannya yang jahat diketahui orang banyak. Orang yang dianggap jujur dan tulus melakukan tugas pelayanannya di suatu tempat kerap disingkirkan agar kebobrokan di tempat kerja itu tetap tertutup rapat. Banyak orang yang bekerja sama dalam hal-hal yang tidak baik. Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) terjadi di mana-mana, juga di lingkungan Gereja. Ada kelompok-kelompok tertentu dalam Gereja yang ekslusif. Mereka tidak mau diganggu-gugat. Kalau diganggu mereka akan memberontak karena kenyamanannya diusik.

Kedua
, kalau kita sungguh-sungguh mau menjadi saksi yang tulus dan jujur, pertama-tama yang dibutuhkan adalah kerendahan hati seperti Santo Yohanes Pembaptis. Dia mengakui dirinya apa adanya. Ia tidak terpengaruh popularitas yang bisa diraihnya karena semua orang menganggap dia sebagai seorang nabi. Dia menolak semua kenikmatan duniawi demi tercapainya apa yang mau diwartakannya yakni KRISTUS, SANG TERANG. Kita pun diharapkan tidak terbuai oleh kenikmatan akan popularitas sesaat. Tugas kita seperti Santo Yohanes Pembaptis ialah memberi kesaksian tentang KRISTUS, SANG TERANG itu.

Untuk menjadi saksi yang sejati dan tulus tentang Kristus, Sang Terang, kita mesti BERSATU dengan-Nya. Kalau tidak, yang terjadi adalah kita bukan mewartakan Kristus tetapi diri sendiri. Bahkan, kita bisa menjual Kristus demi kepentingan pribadi.

Di saat yang semakin dekat dengan datangnya Kristus Sang Terang, kita diajak menjadi SAKSI bagi Kristus, Sang Terang yang hadir di dalam diri kita. Dengan itu kita akan mampu memancarkan Terang Kristus mulai dari dalam keluarga, komunitas, dan lingkungan sekitar kita.

Semoga, rahmat, dan berkat dari Kristus Sang Terang berlimpah atas kita semua.



RUAH

Sabtu, 10 Desember 2011 Hari Biasa Pekan II Adven

Sabtu, 10 Desember 2011
Hari Biasa Pekan II Adven

Jagalah hatimu bersih dan Tuhan akan melindungi kamu ---- Tomas a Kempis

Antifon Pembuka

Datanglah, ya Tuhan, tampakkanlah wajah-Mu, maka selamatlah kami.

Doa Renungan


Allah yang Mahakuasa, Engkau berkenan kepada Nabi Elia untuk melaksanakan mukjizat-Mu. Perkenankanlah kami juga menjadi saksi-saksi-Mu yang hidup dalam sikap dan perbuatan kami hari ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Nabi Elia, pembuat mukjizat itu, tampil di Israel sebagai pembawa damai. Ia diutus "untuk mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub." Perutusan yang sama mesti menjadi tugas profetis setiap umat beriman.

Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh (48:1-4.9-11)

"Elia akan datang lagi."

Dahulu kala tampillah Nabi Elia bagaikan api. Perkataannya membakar laksana obor. Dialah yang mendatangkan kelaparan atas orang Israel, dan karena geramnya, jumlah mereka dijadikannya sedikit. Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya dan api diturunkannya sampai tiga kali. Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mukjizatmu! Siapa dapat memegahkan diri sama dengan dikau? Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda berapi. Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, untuk mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. Berbahagialah orang yang telah melihat engkau, dan yang meninggal dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 802
Ref. Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
Ayat. (Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19;R: lh4)
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
3. Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu; Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.


Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, allelya, alleluya
Ayat. (Lukas 3:4.6)
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.


Sama seperti Yohanes Pembaptis tidak diakui, malahan mengalami sengsara dan dibunuh, demikian juga Yesus, Sang Anak Manusia ditolak dan akan dibunuh seperti dia. Ini Dia hadapi demi cinta-Nya kepada manusia dan hanya karena cinta.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:10-13)

"Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia."

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya turun dari gunung, para murid bertanya kepada-Nya, "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?" Yesus menjawab, "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu. Dan Aku berkata kepadamu, Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian pula Anak Manusia akan menderita oleh mereka." Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Salah satu prinsip Intan sebagai mahasiswi adalah selalu berbicara yang baik tentang semua teman-temannya. Intan selalu memuji dan berusaha menceritakan kebaikan teman-temannya dan selalu mengucapkan terima kasih atas kebaikan orang lain. Kebiasaan ini membuat Intan disukai banyak orang dan memiliki banyak kawan. Hal ini pulalah yang membuat Intan disegani dan dihormati.

Sikap yangs sama ditunjukkan Yesus dalam bacaan hari ini. Yesus berbicara mengenai Yohanes Pembaptis, bukan menjelek-jelekkan dia, tetapi memberitahukan kepada banyak orang siapa Yohanes Pembaptis itu. Yohanes Pembaptis menderita dan dibunuh. Yohanes diperlakukan buruk. Hal inilah yang akan menimpa Yesus juga. Yesus memperkenalkan kebaikan Yohanes sekaligus juga kebaikan-Nya. Murid-murid Yesus pun akhirnya mengerti siapa Yohanes untuk lebih mengerti siapa Yesus.

Tuhan Yesus Kristus, bantulah aku supaya aku bisa memperkenalkan-Mu kepada teman-temanku melalui sikap dan tutur kataku yang positif. Dengan demikian, mereka dapat mengenal dirinya sendiri dan mengasihi orang lain dengan tulus. Amin.


Doa Masa Adven

Ya Allah, Bapa yang Mahakudus kami bersyukur kehadirat-Mu, karena lewat masa penantian ini Engkau menjanjikan Juruselamat yakni Yesus Kristus, Putra-Mu. Kedatangan-Nya dinubuatkan oleh para nabi dan dinantikan oleh Perawan Maria dengan cinta mesra.
Dialah Adam baru yang memulihkan persahabatan kami dengan Dikau. Ia penolong yang lemah dan menyelamatkan yang berdosa. Ia membawa damai sejati bagi kami dan membuat semakin banyak orang mengenal Engkau, dan berani melaksanakan kehendak-Mu. Ia datang sebagai manusia biasa, untuk melaksanakan rencana-Mu dan membukakan jalan keselamatan bagi kami.
Pada akhir zaman ia akan datang lagi dengan semarak dan mulia untuk menyatakan kebahagiaan yang kami nantikan.
Kami mohon kelimpahan rahmat-Mu, agar selama hidup di dunia ini kami selalu siap siaga dan penuh harap menantikan kedatangan-Nya yang mulia, agar pada saat Ia datang nanti, kami Kau perkenankan ikut berbahagia bersama Dia dan seluruh umat kesayangan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH & OASE ROHANI

Jumat, 09 Desember 2011 Hari Biasa Pekan II Adven

Jumat, 09 Desember 2011
Hari Biasa Pekan II Adven

Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu -- Yes 60:2


Antifon Pembuka

Lihatlah, Tuhan akan datang dengan mulia, mengunjungi umat-Nya dalam damai, dan memberi mereka hidup abadi.

Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahakudus, tambahkanlah kepekaan hati dan budiku akan bimbingan-Mu agar aku merasakan damai sejahtera yang hanya berasal dari pada-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pembebasku. Amin.

Seruan untuk taat tidak pernah merugikan. Firman Tuhan, “Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering.” Sebaliknya, berkat Allah akan melimpah. Kita bisa membuktikan kebenaran ini.

Bacaan dari Kitab Yesaya (48:17-19)

"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku."


Beginilah firman Tuhan, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, “Akulah Tuhan Allahmu, yang mengajarkan hal-hal yang berfaedah bagimu, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh. Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. Maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya. Nama mereka takkan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R:5a)

1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, orang berdosa tidak akan betah dalam perkumpulan orang benar; sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan pasti datang. Sambutlah Dia! Dialah pangkal damai sejahtera.

Kendati ditolak oleh mereka yang menganggap diri bijaksana, hikmat ilahi akan menang dan meneguhkan tindakan-tindakan Yohanes dan Yesus. Kebenaran akan selalu menang.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:16-19)

"Mereka tidak mendengarkan Yohanes Pembaptis maupun Anak Manusia."

Yesus berkata kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya, ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak berkabung.’ Sebab Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan dan tidak minum, dan mereka berkata, ‘Ia kerasukan setan’. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang-orang berdosa’. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Cara Allah untuk mendekati umat-Nya sering tidak dimengerti. Yohanes yang sederhana dan asketis telah diusir sebagai orang yang kerasukan setan. Yesus yang penuh kegembiraan dan luwes dalam bergaul dicap sebagai pelahap dan peminum, sahabat kaum pendosa. Keterbukaan hati untuk memahami pilihan Allah untuk menyelamatkan umat-Nya sungguh diharapkan.

Doa Malam


Tuhan Yesus, hikmat-Mu sungguh kuharapkan agar aku tidak gegabah dalam melihat dan menilai setiap peristiwa hidupku. Mampukan aku selalu terbuka akan bimbingan-Mu. Amin.


RUAH

Kamis, 08 Desember 2011 Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Dosa


Kamis, 08 Desember 2011
Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Dosa

Allah berputera Dia, yang oleh-Nya segala dijadikan dan Maria melahirkan Dia, yang oleh-Nya segala diselamatkan --- St Anselmus


Antifon Pembuka

Aku bersukaria dalam Tuhan, dan jiwaku bersorak-sorai dalam Allah. Aku dikenakan dandanan keselamatan dan diselubungi dengan pakaian kejujuran, bagaikan mempelai berhiaskan ratna mutu manikam.

Doa Pagi


Allah Bapa di surga, terima kasih bahwa Engkau telah membentuk kami sebelum dunia dijadikan. Berkatilah langkah hidup kami untuk tetap mematuhi perintah-Mu agar kami kudus dan tak bercacat di hadapan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Laki-laki dan perempuan, manusia pertama itu, saling melemparkan kesalahan kepada pihak lain. Intinya, mereka tidak mau mengakui dosa mereka. Begitulah hati manusia hingga zaman ini, sulit mengakui bahwa dirinya bersalah dan berdosa. Orang cenderung melemparkan kesalahan dan dosa kepada orang lain. Padahal, yang dikehendaki Allah adalah kejujuran dan kerendahan hati.

Bacaan dari Kitab Kejadian (3:9-15.20)

"Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan wanita itu."

Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?” Ia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Lalu Tuhan berfirman, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa kamu telanjang? Apakah engkau makan buah dari pohon yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan disisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan!” Dengan perutmulah engkau akan menjalar, dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3bc-4; Ul: lh.1ab)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!


Kita adalah hasil tangan Allah yang mencipta. Kita dijadikan "di dalam Kristus" untuk melakukan pekerjaan baik yang telah Allah rencanakan sebelum penciptaan. Inilah pekerjaan orang yang hidup dalam Kristus.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (1:3-6.11-12)

"Di dalam Kristus, Allah telah memilih kita."

Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semua untuk menjadi anak-anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya. Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya. Dengan demikian kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan-Nya supaya menjadi pujian bagi kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 1:28, 2/4)
Salam Maria, penuh rahmat; Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita.


Maria terkejut oleh salam malaikat. Siapakah dia sehingga Allah berkenan kepadanya dan diberkati di antara semua wanita? Allah sengaja memilihnya untuk mengambil peranan yang khusus dan istimewa dalam karya keselamatan-Nya. Jawaban Maria adalah model murid Kristen yang sejati. Ia adalah contoh ketaatan dan kerendahan hati bagi setiap murid.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)

"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."

Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; Terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Maria dikandung tanpa dosa. Kita diingatkan bahwa Maria mendapatkan rahmat khusus dari Tuhan. Dia diberkati di antara semua wanita. Tradisi Kristiani melihat dalam salam malaikat bahwa Maria dipersatukan dengan Allah dalam sebuah acara yang sedemikian rupa sehingga dia itu "penuh rahmat". Itu sebabnya, dia tanpa noda dosa sejak saat dikandung.

Doa Malam

Allah yang Maharahim, kuatkanlah kami untuk bersedia dan rela meneladan hati Bunda Maria yang dikandung tanpa noda dosa. Dia telah mengamini apa yang menjadi rencana dan kehendak-Mu bagi keselamatan dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
RUAH

Bolehkah Kita Merayakan Natal pada Masa Adven?

Hari ini kita memasuki Minggu Adven yang kedua. Setelah Minggu Adven kedua ini, banyak Gereja Kristen Protestan akan merayakan Natal sebelum tanggal 25 Desember. Bagaimana sikap kita, orang Katolik, terhadap undangan dan ajakan untuk merayakan Pesta Natal pada masa Adven? Kita hendaknya mempunyai sikap tegas terhadap pesta Natal sebelum tanggal 25 Desember dengan mengatakan “tidak”. Kita hendaknya menghindari sikap kompromi dengan alasan demi persahabatan atau tidak ada kesempatan lagi merayakannya setelah tanggal 25 Desember karena banyak orang akan mengadakan liburan.

Gereja Katolik melarang pesta Natal pada Masa Adven karena Masa Adven merupakan masa pertobatan, sebagai persiapan menyambut kedatangan Tuhan. Bertobat berarti kita meratakan hati kita yang lekuk-lekuk oleh rupa-rupa dosa, seperti kebencian, irihati, dan dendam dengan cara menerima Sakramen Pengampunan Dosa di lingkungan-lingkungan atau di gereja. Dalam Sakramen Tobat itu, kita tidak hanya menyesali dosa-dosa kita, tetapi kita juga membuka diri terhadap pimpinan Roh Kudus sehingga kita mau diubah untuk menjadi manusia baru. Terus menerus berusaha menjadi manusia baru merupakan persiapan yang pantas untuk menyambut kedatangan Sang Raja ke dalam jiwa dan hati kita. Karena itu, perayaan Natal yang sangat meriah dan hebat, tetapi tanpa pertobatan adalah tidak berarti dan kosong. Dengan kata lain, kehilangan adven berarti kehilangan Natal, karena kita kehilangan sukacita Natal yang sesungguhnya, yaitu Lahir Baru di dalam Tuhan.

Supaya Natal sungguh bermakna, marilah kita menggunakan Masa Adven ini sebagai sebuah kesempatan yang indah untuk meluruskan hidup kita sebagai jalan untuk menyambut kedatangan Raja dari segala Raja. Yohanes Pembaptis mengulangi seruan Nabi Yesaya untuk menyongsong kedatangan Yesus Kristus, Sang Mesias : “... ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya” (Markus 1:3). Tuhan memberkati!


(Romo Felix Supranto, SS.CC).

Sumber:

http://www.reginacaeli.org/index.php?option=com_content&view=article&id=748:suara-gembala&catid=159:edisi38&Itemid=165

Rabu, 07 Desember 2011 Pw St. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja

Rabu, 07 Desember 2011
Pw St. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja

“Kristus adalah segala-galanya bagi kita” (St. Ambrosius)


Antifon Pembuka

Tuhan bersabda, “Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku. Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku.”

Doa Pagi

Puji syukur kepada-Mu ya Bapa, sebab barangsiapa bersatu dengan-Mu akan beroleh kekuatan. Semoga aku berani membuka telinga hatiku, supaya dapat mendengar seruan-Mu dalam peristiwa hidup yang terkadang terasa jauh dari-Mu. St. Ambrosius, doakanlah aku. Amin.

Israel putus asa karena merasa ditinggalkan oleh Allah mereka. Namun, nabi mengingatkan bahwa Sang Pencipta adalah kekal. Ia adalah sumber kekuatan yang diperbarui bagi mereka yang memerhatikan kehendak ilahi. Kita pun bisa merasakan hal ini.

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:25-31)

"Tuhan yang mahakuasa memberikan kekuatan kepada yang lelah."


Yang Mahakudus berfirman, “Dengan siapa kalian hendak menyamakan Daku? Siapa yang setara dengan Daku? Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah! Siapa yang menciptakan semua bintang itu? Siapa yang menyuruh mereka ke luar seperti tentara, sambil memanggil nama mereka masing-masing? Tidak ada satu pun yang tidak hadir, sebab Dia itu Mahakuasa dan Mahakuat. Hai Yakub, hai Israel, mengapa engkau berkata begini, ‘Hidupku tersembunyi dari Tuhan, dan hatiku tidak diperhatikan Allahku?’ Tidakkah engkau tahu, dan tidakkah engkau mendengar? Tuhan itu Allah yang kekal, yang menciptakan alam semesta. Tuhan tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu. Pengertian-Nya tidak terduga. Tuhan memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada mereka yang tidak berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung. Tetapi orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru. Mereka seumpama rajawali yang terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya. Mereka berlari dan tidak menjadi lesu. Mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835
Ref. Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-10)

1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya. Berbahagialah orang yang menyongsong Dia

Dalam Yesus, kebijaksanaan Allah hadir dan dapat dipelajari. Sebab itu, Yesus mengundang para pencari kebijaksanaan sejati untuk datang kepada-Nya. Ayo, kita pun datang kepada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:28-30)

"Datanglah kepada-Ku kalian yang letih lesu."

Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, “Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah-lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Merasa lelah atau letih adalah pengalaman yang biasa dan normal. Ada banyak alasan orang mengalami kelelahan. Dalam situasi yang demikian, orang butuh istirahat. Yesuslah, tempat istirahat yang paling tepat. Dalam diri-Nya, kita mendapatkan ketenangan dan kedamaian.

Doa Malam


Yesus yang lembut dan rendah hati, ajarilah aku supaya dapat menerima kesulitan dan pencobaan dengan hati gembira, sehingga dapat disebut pengikut-Mu yang sejati. Engkaulah kekuatan dan Juruselamatku. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy