| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 08 Juli 2011 Hari Biasa Pekan XIV

Jumat, 08 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XIV

"Sebab Tuhan mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan." (Mzm 37:28)

Doa Renungan


Allah Bapa sumber kebijaksanaan, Engkau hadir dalam penderitaan manusia dan tidak membiarkan mereka binasa. Engkau memakai kemalangan dan kesusahan untuk menyatakan kehendak dan kasih-Mu. Berilah aku rahmat-Mu hari ini agar hatiku sungguh mampu menerima segala penderitaan dalam hidupku sebagai bagian dari rencana-Mu yang indah untuk menyatakan kasih-Mu yang besar. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kejadian (46:1-7.28-30)

"Sekarang bolehlah aku mati?"


Pada waktu itu berangkatlah Israel dengan segala miliknya, dan ia tiba di Bersyeba. Lalu dipersembahkannya kurban sembelihan kepada Allah Ishak, ayahnya. Bersabdalah Allah kepada Israel dalam penglihatan waktu malam, "Yakub, Yakub!" Sahutnya, "Ya, Tuhan." Maka bersabdalah Allah, "Akulah Allah, Allah ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana. Aku sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan membawa engkau kembali; tangan Yusuflah yang akan mengatupkan kelopak matamu nanti." Maka berangkatlah Yakub dari Bersyeba. Anak-anak Israel membawa Yakub, ayah mereka, beserta anak dan isteri mereka, dan mereka naik kereta yang dikirim Firaun untuk menjemput. Mereka juga membawa ternak dan harta benda yang telah diperoleh mereka di tanah Kanaan. Lalu tibalah mereka di Mesir, yakni Yakub dan seluruh keturunannya bersama-sama dengan dia. Anak-anak dan cucunya, laki-laki dan perempuan, seluruh keturunannya dibawanya ke Mesir. Yakub menyuruh Yehuda berjalan lebih dahulu mendapatkan Yusuf, supaya Yusuf datang ke Gosyen menemui ayahnya. Dan sementara itu sampailah mereka ke tanah Gosyen. Lalu Yusuf memasang keretanya dan pergi ke Gosyen, mendapatkan ayahnya, Israel. Ketika Yusuf bertemu dengan ayahnya, dipeluknyalah leher ayahnya dan lama menangis pada bahunya. Berkatalah Israel kepada Yusuf, "Sekarang aku boleh mati, setelah aku melihat mukamu dan mengetahui bahwa engkau masih hidup."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat. (Mzm 37:3-4.18-19.27-28.39-40)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu!
2. Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; mereka tidak akan mendapat malu sewaktu ditimpa kemalangan, dan pada hari-hari kelaparan mereka akan menjadi kenyang.
3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi; sebab Tuhan mencintai kebenaran, dan tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Orang-orang yang berbuat jahat akan binasa, dan anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.
4. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik, Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Roh Kebenaran akan datang dan mengajar kalian segala kebenaran. Ia akan mengingatkan segala yang telah Kunyatakan kepadamu.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:16-23)

"Bukan kalian yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu!"


Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, "Lihat, Aku mengutus kalian seperti domba ke tengah-tengah serigala! Sebab itu hendaklah kalian cerdik seperti ular, dan tulus seperti merpati. Tetapi waspadalah terhadap semua orang. Sebab ada yang akan menyerahkan kalian kepada majelis agama, dan mereka akan menyesah kalian di rumah ibadatnya. Karena Aku kalian akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kalain, janganlah kalian kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kalian katakan, karena semuanya itu akan dikurniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kalian yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu. Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh; demikian pula seorang ayah terhadap anaknya. Anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kalian akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi barangsiapa bertahan sampai kesudahannya, akan selamat. Apabila mereka menganiaya kalian di suatu kota, larilah ke kota yang lain. Aku berkata kepadamu, sungguh, sebelum kalian selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


"Aku tidak suka dengan kehadiranmu disini!" kata tetangga-tetangga keluarga Yusup yang baru datang ke desa itu. Itulah cara untuk mengusir seseorang yang tidak disukainya karena Yusup keluarga kristiani. Penolakan adalah perwujudan ketidaksenangan seseorang kehadiran seseorang yang berbeda agama. Fenomena itulah yang masih ada di kehidupan bermasyarakat.

Injil hari ini kita baca berbicara tetang penolakan. "Waspadalah terhadap semua orang karena akan ada yang menyerahkan kamu .... dan mereka akan menyesah kamu ... dan karena Aku kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja". Memang kebencian terhadap orang kristiani bukanlah tersembunyi sekarang dengan jelas dan kasat mata orang-orang yang tidak suka dengan keluarga kristiani berbicara terus terang, baik melalui perkataan maupun sikap, bahkan melalui ranah hukum yang dilegalkan. Penolakan itu akan berakibat pada penganiayaan bahkan pembunuhan sebagai konsekuensi iman kepada Yesus Kristus. Namun jangan khawatir dan takut,
"Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan". Ya benar, orang yang benar di depan Tuhan adalah orang yang taat pada sabda-Nya, orang yang bertindak lurus di depan Tuhan, dia akan diselamatkan.

Kehidupan riil kita di masyarakat sudah bergeser dengan pelbagai perkembangan pengaruh media. Kehidupan yang harmoni dan menghormati perbedaan dalam masyarakat sudah mulai ditinggalkan. Orang berpikiran sempit dan tidak menerima perbedaan. Yesus memberikan peneguhan kepada keluarga Yusup dalam cerita tadi dan memberikan kekuatan kepada kita murid-murid-Nya agar tidak patah arang dan takut menghadapi semuanya itu. Yesus mengajak kita untuk tetap bertahan dalam penolakan dan penganiayaan dan setia mengikuti Dia.

Ya Yesus, cukuplah tanda-Mu bagiku. Berilah aku kepekaan budi dan hati agar aku selalu berada di jalan-Mu. Amin.

Rm. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. -- Inspirasi Batin 2011

Kamis, 07 Juli 2011 Hari Biasa Pekan XIV

Kamis, 07 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XIV

"Pergilah dan beritakanlah: kerajaan surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang-orang sakit, bangkitkanlah orang mati dan tahirkanlah orang kusta, usirlah setan-setan." (Matius 10:7-8)


Doa Renungan


Allah Bapa sumber kehidupan, aku bersyukur karena Engkau telah mengutus Putera-Mu ke dunia, yang kemudian mengutus murid-murid-Nya untuk mewartakan kabar gembira. Aku mohon supaya Engkau memberi aku hati seorang murid yang siap diutus. Utuslah aku menjadi pewarta kabar gembira-Mu. Berilah aku iman akan kasih-Mu yang memelihara aku dalam perutusanku. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kejadian (44:18-21.23b-29; 45:1-5)

"Demi keselamatanmu Allah mengutus aku ke Mesir."

Di tanah Mesir Yusuf pura-pura menuduh adiknya, Benyamin, mencuri. Maka tampillah Yehuda mendekati Yusuf dan berkata, "Mohon bicara Tuanku, izinkanlah hambamu ini mengucapkan sepatah kata kepada Tuanku, dan janganlah bangkit amarahmu terhadap hambamu ini, sebab Tuanku adalah seperti Firaun sendiri. Tuanku telah bertanya kepada hamba-hamba ini, 'Masih adakah ayah atau saudaramu?' Dan kami menjawab Tuanku, 'Kami masih mempunyai ayah yang sudah tua dan masih ada anaknya yang muda, yang lahir pada masa tuanya; kakaknya telah mati, dan hanya dia sendirilah yang tinggal dari mereka yang seibu, sebab itu ayah sangat mengasihi dia.' Lalu Tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini, 'Bawalah dia kemari kepadaku, supaya mataku memandang dia.' Lagi Tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini, 'Jika adikmu yang bungsu itu tidak datang kemari bersama kalian, kalian tidak boleh melihat mukaku lagi.' Setelah kami kembali kepada hambamu, ayah kami, maka kami memberitahukan kepadanya perkataan Tuanku itu. Kemudian ayah kami berkata, 'Kembalilah kamu membeli sedikit bahan makanan bagi kita.' Tetapi jawab kami, 'Kami tidak dapat pergi ke sana, sebab kami tidak boleh melihat muka orang itu, apabila adik yang bungsu tidak bersama-sama kami.' Kemudian berkatalah hambamu, ayah kami, 'Kamu tahu, bahwa isteriku telah melahirkan dua orang anak bagiku; yang seorang telah pergi, dan aku telah berkata, "Tentulah ia diterkam oleh binatang buas, dan sampai sekarang aku tidak melihat dia kembali. Jika anak ini kamu ambil pula daripadaku, dan ia ditimpa kecelakaan, maka tentulah kamu akan menyebabkan daku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena nasib celaka'." Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya. Lalu berserulah ia, "Suruhlah keluar semua orang dari sini." Maka tidak ada seorang pun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya. Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran oleh orang-orang Mesir dan seisi istana Firaun. Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya, "Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?" Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia. Lalu kata Yusuf kepada mereka, "Marilah mendekat." Maka mendekatlah mereka. Kata Yusuf lagi, "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kalian jual ke Mesir. Tetapi sekarang janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri karena kalian menjual aku ke sini, sebab demi keselamatan hidup kalianlah, Allah menyuruh aku mendahului kalian ke Mesir."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan karya Tuhan yang ajaib.
Ayat. Mzm 105:16-17.18-19.20-21; R:5a)
1. Ketika Ia mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan, dan menghancurkan seluruh persediaan makanan, diutus-Nya seorang mendahului mereka, yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.
2. Kakinya diborgol dengan belenggu, lehernya dirantai dengan besi, sampai terpenuhilah nubuat-Nya, dan firman Tuhan membenarkan dia.
3. Maka raja menyuruh melepaskan dia, dan penguasa para bangsa membebaskannya. Dijadikannya dia tuan atas istananya, dan pengelola segala harta kepunyaannya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 15:1)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Alleluya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:7-15)

"Kalian telah memperoleh dengan cuma-cuma, maka berilah pula dengan cuma-cuma."

Pada waktu itu Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, "Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kalian telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berilah pula dengan cuma-cuma. Janganlah kalian membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kalian membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kalian membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Apabila kalian masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kalian berangkat. Apabila kalian masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun kepadanya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Dan apabila seorang tidak menerima kalian dan tidak mendengarkan perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu, dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku berkata kepadamu: Sungguh, pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


”Non c’e pace senza perdono, non c’e perdono senza pace!—Tidak ada kedamaian tanpa pengam*punan, tidak ada pengampunan tanpa kedamaian!”
Itulah kata-kata inspiratif dari Paus Yohanes Paulus II yang sering dikutip orang ketika berbicara mengenai perdamaian dan pengampunan. Seruan Yusuf kepada saudara-saudaranya dalam bacaan pertama hari ini, ”Marilah dekat-dekat” (Kej. 45:4), memperlihatkan sikap mengampuni atas kejahatan saudara-saudaranya di masa lalu dan ajakan berdamai. Inilah salam damai dari Yusuf yang memecahkan kekakuan, menghilangkan ketakutan, kecemasan, kekhawatiran, dan mendorong mereka untuk kembali bersatu sebagai saudara.

Upaya memulihkan hubungan persaudaraan yang retak atau terputus membutuhkan sebuah proses dan waktu. Demikian yang dialami Yusuf dan saudaranya. Kepergiannya ke Mesir merupakan sebuah proses panjang dan tidak mudah baginya untuk menjadi penyelamat bagi keluarganya. Yusuf berhasil menjadi penyelamat keluarga karena ia memiliki sikap mengampuni dan suka akan kedamaian.


Tuhan, jadikanlah aku jalan perdamaian dan kerukunan dalam keluarga dan masyarakat agar aku dapat menikmati keselamatan yang berasal dari-Mu. Bantulah aku menjauhkan penghalang perdamaian, yakni sikap tidak mau mengampuni. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Rabu, 06 Juli 2011 Hari Biasa Pekan XIV

Rabu, 06 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XIV

Bukalah pintu bagi-Nya. Ia ingin masuk, guna mendapati mempelai-Nya menanti dan berjaga. (St. Ambrosius)

Antifon Pembuka (Mzm 33:18-19)

Pandangan Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut, dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Doa Pagi

Ya Tuhan, berilah kami kelapangan hati dalam menerima segala peristiwa hidup ini. Kami percaya bahwa di balik semua peristiwa itu, Engkau mempunyai rencana dalam hidup kami. Karena itu, jauhkanlah kami sepanjang hari ini dari sikap dengki dan mencelakakan sesama. Amin.

Karya Tuhan di luar perhitungan manusia. Yusuf yang dijual oleh saudara-saudaranya sendiri, malah justru menjadi penyelamat bagi mereka dari ancaman kelaparan.


Pembacaan dari Kitab Kejadian (41:55-57; 42:5-7a.17-24a)

"Kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita."


Sekali peristiwa seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun. Maka berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir, “Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu.” Kelaparan itu melanda seluruh bumi. Maka Yusuf membuka semua lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab kelaparan itu makin hebat di tanah Mesir. Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab kelaparan itu menghebat di seluruh bumi. Di antara orang yang datang membeli gandum itu terdapatlah pula anak-anak Israel, sebab tanah Kanaan pun ditimpa kelaparan. Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu; dialah yang menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri itu. Maka ketika saudara-saudara Yusuf datang, kepadanyalah mereka menghadap, dan kepadanyalah mereka sujud dengan mukanya sampai ke tanah. Yusuf melihat saudara-saudaranya dan segera mengenal mereka. Tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing bagi mereka. Dan dimasukkannyalah mereka semua ke dalam tahanan tiga hari lamanya. Pada hari ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka, “Buatlah begini, maka kalian akan tetap hidup, sebab aku takut akan Allah. Jika kalian orang jujur, biarkanlah seorang saudaramu tetap tinggal terkurung dalam rumah tahanan, tetapi kalian boleh pulang dengan membawa gandum untuk meredakan kelaparan seisi rumah. Tetapi saudaramu yang bungsu harus kalian bawa kepadaku sebagai tanda bukti bahwa perkataanmu benar. Kalau begitu kalian tidak akan mati.” Demikianlah diperbuat mereka. Mereka berkata seorang kepada yang lain, “Betul-betul kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita Yusuf! Bukankah kita melihat betapa besar kesesakan hatinya ketika ia memohon belas kasih kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya! Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa diri kita.” Lalu Ruben menjawab mereka, “Bukankah dahulu kukatakan kepadamu, ‘Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu!’ Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku. Sekarang darahnya dituntut dari pada kita.” Tetapi mereka tidak tahu, bahwa Yusuf mengerti perkataan mereka, sebab mereka memakai juru bicara. Maka Yusuf mengundurkan diri dari mereka, lalu menangis. Kemudian ia kembali kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga kasih setia-Mu menyertai kami, ya Tuhan, sebab kami berharap kepada-Mu.

Ayat. (Mzm 33:2-3.10-11.18-19
)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak-sorai!
2. Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa. Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat; bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Alleluya.


Yesus memanggil dan memilih keduabelas murid-Nya. Ia juga memberi mereka kuasa untuk ambil bagian dalam pewartaan Kerajaan Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:1-7)

"Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel!"

Pada suatu hari Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan melenyapkan segala penyakit serta segala kelemahan. Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas, saudaranya; Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes, saudaranya; Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius, pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus, dan Ia berpesan kepada mereka, “Janganlah kalian menyimpang ke jalan bangsa lain, atau masuk ke dalam kota Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan wartakanlah, ‘Kerajaan Surga sudah dekat’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Menarik bahwa penginjil Matius tidak pernah menyembunyikan identitasnya sebagai “pemungut cukai” dalam kisah panggilannya. Ada dua nilai yang ada di sini. Nilai masa lalu dan masa kini dalam panggilan Yesus. Nilai panggilan kita sebagai orang Kristen pun menyimpan dua hal ini. Kita yang lemah, rapuh dan pendosa dipilih-Nya untuk diselamatkan dan menjadi rasul.

Doa Malam

Tuhan Yesus Kristus, para murid Kauutus untuk mewartakan bahwa Kerajaan Surga sudah dekat. Siramilah hati kami dengan cahaya kasih ilahi-Mu agar dalam kehidupan kami mencerminkan hidup yang terus diperbarui lewat laku tobat. Dengan demikian di dunia ini kami sudah boleh mengalami secercah indahnya kerajaan surga. Sebab Engkaulah, Pengantara kami. Amin.


RUAH

Selasa, 05 Juli 2011 Hari Biasa Pekan XIV

Selasa, 05 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XIV

"Aku bersyukur kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku." (Mzm 17:6)

Doa Renungan

Tuhan Yesus Gembala yang baik, Engkau sungguh murah hati dan penuh belas kasih. Tuntunlah kami pada hari ini agar dapat menjadi saluran rahmat-Mu untuk menolong saudara-saudara kami yang terlantar. Gerakkanlah hati kami sehingga kami dapat membagikan kasih-Mu kepada mereka dengan sepenuh hati. Semoga kami dapat menjadi pekerja-pekerja-Mu yang setia. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kejadian (32:22-32)

"Namamu selanjutnya adalah Israel sebab engkau bergumul melawan Allah dan engkau menang."

Pada suatu malam Yakub bangun dan membawa kedua istrinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya. Ia menyeberang di tempat penyeberangan sungai Yabok. Sesudah menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala miliknya. Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Maka terjadilah: seorang laki-laki bergulat dengan Yakub sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkan Yakub, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi itu terpelecok, ketika Yakub bergulat dengan orang itu. Lalu kata orang itu, "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub, "Aku tidak akan membiarkan dikau pergi, jika engkau tidak memberkati aku." Bertanyalah orang itu kepadanya, "Siapakah namamu?" Sahutnya, "Yakub." Lalu kata orang itu, "Namamu bukan lagi Yakub, melainkan Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang." Bertanyalah Yakub, "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya, "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ. Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya, "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi aku tetap hidup!" Ketika meninggalkan Pniel, Yakub melihat matahari terbit; Yakub pincang karena terkilir sendi pangkal pahanya. Sampai sekarang orang Israel tidak memakan daging yang menutup sendi pangkal paha, karena sendi pangkal paha Yakub telah dipukul, yaitu pada otot pangkal pahanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Dalam kebenaran aku akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 17:1.2-3.6-7.8b.15)
1. Dengarkanlah, Tuhan, pengakuan yang jujur, perhatikanlah seruanku; berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.
2. Daripada-Mulah kiranya datang penghakiman: kiranya mata-Mu melihat apa yang benar. Bila Engkau menguji hatiku; bila Engkau memeriksanya pada waktu malam dan menyelidiki aku, maka tidak suatu kejahatan pun Kautemukan.
3. Aku berseru kepadamu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku. Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
4. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu. Dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Aku ini gembala yang baik, sabda Tuhan; Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku. Alleluya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:32-38)

"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya!"

Pada suatu hari dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan. Setelah setan diusur, orang bisu itu dapat berbicara. Maka heranlah orang banyak, katanya, "Hal semacam itu belum pernah dilihat orang di Israel!" Tetapi orang Farisi berkata, "Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan." Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata Yesus kepada murid-murid-Nya, "Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Tujuan kehadiran Yesus adalah untuk melakukan kehendak Allah dan menyatakan kebaikan-Nya. Itulah sebabnya, semua karya-Nya dimulai dengan mengajar (mewartakan Sabda Allah) agar mereka mengenal, mengimani, dan menghayati hidup dalam kekuatan dan rahmat Allah. Sebagai tanda bahwa Allah beserta-Nya dan memberkati umat-Nya, menyembuhkan orang-orang sakit, dan mengusir setan-setan. "Hal-hal semacam itu memang tidak pernah terjadi di Israel" [Matius 9:33]. Tetapi yang mengherankan justru orang-orang terpelajar (ahli-ahli Taurat) yang mengatakan bahwa Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul (penghulu setan). Kuasa Allah dan belas kasih-Nya tidak dihalangi oleh aneka pernyataan itu. Allah tetap menunjukkan kasih-Nya dan memberikan kesembuhan kepada banyak orang.

Bagaimana dengan kita? Sebagai pengikut Kristus buktikanlah kepada dunia bahwa Kristus telah hadir dalam diri kita. Buktikanlah kepada dunia, hidup dan kesaksian kita mencerminkan Kristus yang kita imani, agar dunia (juga mereka yang belum percaya pada Kristus) ikut menikmati sukacita Injil dan disembuhkan dari segala penyakit mereka.

Tuhan, terima kasih atas belas kasih-Mu yang telah Engkau nyatakan kepadaku. Bantulah dan kuatkan aku, agar aku berani memberi kesaksian kepada sesamaku, bahwa Engkaulah Allah yang hidup itu, bagi semua orang. Amin.

Renungan Harian Mutiara Iman 2011

Senin, 04 Juli 2011 Hari Biasa Pekan XIV

Senin, 04 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XIV

"Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: teguhkanlah hatimu, hai anakku dan imanmu telah menyelamatkan engkau." (Mat 9:22)

Doa Renungan


Allah Bapa yang mahakuasa, Engkaulah Allah penyembuh. Teguhkanlah hati kami dan kuatkanlah iman kami sehingga kami dapat menerima rahmat keselamatan-Mu. Buatlah kami tegar menghadapi penderitaan mengingat kasih-Mu yang begitu besar. Semoga kami dapat semakin percaya kepada-Mu dan mengambil bagian dalam karya keselamatan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Yakub mempunyai pengalaman religius mengesankan di Betel, yang menunjukkan kesucian tempat tersebut. Dalam mimpi, ia melihat suatu tangga yang membentang dari bumi sampai ke langit. Ia mengenalinya sebagai pintu gerbang surga. Yakub lalu mendirikan sebuah tugu peringatan yang akan menjadi rumah Allah.


Pembacaan dari Kitab Kejadian (28:10-22a)

"Yakub melihat sebuah tangga, melihat malaikat Allah turun naik, dan melihat Allah yang bersabda."

Pada waktu itu Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran. Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu. Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu." Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya." Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang surga." Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya. Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus. Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 3/4, PS 851
Ref. Ya Tuhan, lindungi kami di dalam kesesakan.
Ayat. (Mzm 91:1-2.3-4.14-15ab; R:10)

1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, "Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
2. Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat perangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya adalah perisai dan pagar tembok.
3. Sungguh hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, "Aku akan menyertai dia dalam kesesakan."

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.


Iman kepercayaan yang luar biasa besar telah ditunjukkan dalam kisah kebangkitan anak perempuan kepala rumah ibadat dan penyembuhan wanita dari sakit pendarahan. Kepala rumah ibadat itu sebenarnya tahu bahwa anaknya sudah meninggal, tetapi ia tetap percaya bahwa Yesus dapat mengembalikan hidupnya. Sedangkan wanita yang sakit pendarahan, dari kedalaman hatinya ia berkata asal menjamah jubah-Nya ia akan sembuh.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:18-26)

"Anakku baru saja meninggal; tetapi datanglah, maka ia akan hidup."

Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus seorang kepala rumah ibadat. Ia menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup." Lalu Yesuspun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia. Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Kita tentu senang apabila mendapat hadiah doorprize. Ya namanya juga nasib yang lagi beruntung. Barangkali cuma mempunyai satu karcis saja, ternyata nomor karcis kita cocok dengan hasil undian door prize. Itulah karunia atau pemberian tanpa diminta. Tetapi itu bisa terjadi sungguh-sungguh.

Injil hari ini tidak berbicara mengenai door prize. Tetapi penyembuhan atau mukjizat yang terjadi pada dua orang itu, yaitu anak perempuan dari kepala rumah ibadat yang dihidupkan dan wanita yang dua belas tahun sakit pendarahan, sama-sama karunia dari Tuhan Yesus. Yang menarik, wanita yang sakit pendarahan itu memang memohon dan percaya kepada Yesus yang akan dapat menyembuhkan; sedangkan anak perempuan yang baru saja meninggal dihidupkan oleh Yesus karena permohonan bapaknya, yakni kepala rumah ibadat. Entah dimohonkan sendiri ataupun dimohonkan oleh orang lain, Tuhan Yesus mau mengabulkan doa permohonan tersebut. Si anak perempuan telah mati, tentu juga tidak dapat memohon sendiri kepada Yesus. Tetapi, berkat doa permohonan bapaknya si kepala rumah ibadat, Yesus datang dan membangkitkan anak perempuan itu kembali.

Marilah kita bertekun dengan doa permohonan. Kita dapat berdoa kepada Tuhan untuk memohon suatu keperluan pribadi atau diri sendiri, tetapi juga dapat memohonkan bagi keperluan orang lain. Inilah pentingnya mendoakan sesama kita, mendoakan orang lain. Barangkali kita terlalu banyak berdoa untuk diri sendiri. Marilah pada hari ini kita memulai habitus baru: suka berlama-lama untuk mendoakan orang lain. Sebaliknya orang lain itu bukan sekadar istri, suami, anak, atau kerabat atau juga teman atau sahabat sendiri saja, tetapi marilah juga orang-orang yang mungkin tidak kenal tetapi memerlukan doa kita. Mereka itu dapat orang-orang miskin di pinggir jalan itu, orang-orang yang terkena musibah bencana alam, orang-orang yang sedang menjadi pengangguran, dan sebagainya

Tuhan Yesus, banyak hal aku menjadi jauh dari-Mu. Bantulah aku agar dapat melihat peneguhan-peneguhan yang Engkau berikan lewat kesetiaan-Mu menjagai aku sehingga aku tetap menjadi satu dengan-Mu. Amin.

RUAH, E. Martasudjita, Pr -- Inspirasi Batin 2011

Menjadi Sederhana

Minggu, 03 Juli 2011
Hari Minggu Biasa XIV

MENJADI SEDERHANA

"Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan, langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang pandai tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil." (Mat 11:25)

Saudara-saudari seperjalanan iman,

Hari Jumat yang lalu, kita merayakan Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus. Hati-Nya adalah hati yang solider. Hati yang ”mau turun”, rendah hati penuh komitmen, dan pengorbanan. Hari Minggu Biasa XIV ini merenungkan Injil Matius 11:25-30. Tuhan Yesus menunjukkan siapa Diri-Nya di hadapan Allah dan bagi orang yang menerima Dia. Banyak orang ingin mengetahui siapakah Diri-Nya. Dibalik keinginan ingin tau, ada ”harapan” .

”Untuk mengenal orang lain, kita harus terlebih dahulu mengenal diri sendiri”. Setiap manusia diciptakan menjadi pribadi yang ”unik”, memiliki karakter. Langkah awal untuk mengenal Tuhan Allah dan sesama adalah mengenal keunikan, karakter, kemampuan, dan kelemahan diri pribadi. Pengenalan diri yang holistik akan menempatkan posisi yang benar dan bijak di hadapan Allah dan sesama. Sebaliknya, proses pengenalan diri yang belum sepenuhnya akan menjadi ”penghalang” untuk menempatkan diri pada posisi yang benar dan bijak. Pengenalan diri yang belum ”penuh” akan membatasi ”gerak” kehadiran Allah dan sesama dalam hidup kita.

”Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya”
(ayat 26-27). Otensitas kehadiran Tuhan Yesus ditentukan oleh relasi-Nya yang sangat mendalam dengan Bapa-Nya. Kehadiran Tuhan Yesus menghadirkan Bapa-Nya, bukan Dirinya sendiri. Kehadiran Tuhan Yesus adalah demi Dia yang mengutus-Nya. Dalam situasi inilah arti sederhana mendapatkan makna yang penuh. ”Kesederhanaan” adalah membukakan diri sepenuhnya akan kehendak Allah,
membiarkan” Allah menguasai diri kita. Kesederhanaan adalah komitmen yang kuat untuk menghadirkan cinta kasih Allah. Kesederhanaan adalah ”keberanian” untuk meninggalkan diri sendiri.

Terlalu sibuk dengan diri sendiri membawa kita ”jatuh” dalam keterbatasan manusiawi. Menyadari ”keterbatasan” manusiawi, marilah kita datang kepada Tuhan Yesus, ”Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu” (ayat 28). Tuhan Yesus menjanjikan kesegaran hidup dan mengundang kita untuk masuk dalam ”sekolah kebijaksanaan”.

”It’s so easy to give up on life when we are weighed down with so many pressures. Take time to really rest in the Lord today”



Salam dan berkat,

Pastor L. Setyo Antoro, SCJ

Minggu, 03 Juli 2011 Hari Minggu Biasa XIV

Minggu, 03 Juli 2011
Hari Minggu Biasa XIV

"Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan, langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang pandai tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil." (Mat 11:25)

Antifon Pembuka

Kami mengenangkan kasih setia-Mu, ya Allah, dalam rumah-Mu yang kudus. Sebagaimana Engkau berkuasa di seluruh dunia, demikian pun Engkau dipuji sampai ke ujung bumi. (Mzm 47:10-11)

Doa Renungan


Allah Bapa yang Mahaluhur, Putra-Mu telah menghampakan diri untuk mengangkat dunia, yang telah jatuh dalam kehinaan serta membebaskan kami dari dosa. Semoga umat-Mu, yang telah Kaubebaskan dari kekuasaan dosa, Kauperkenankan menikmati sukacita, yang menandai karya pengudusan-Mu, dan yang takkan ada hentinya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Zakharia (9:9-10)

"Lihat! rajamu datang kepadamu."

Beginilah firman Tuhan, "Bersorak-sorailah dengan nyaring, hai Putri Sion, bersorak-sorailah, hai Putri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya! Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda. Ia akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim, Ia akan memusnahkan kuda-kuda dari Yerusalem; busur perang akan ia lenyapkan, dan ia akan memberitakan damai kepada bangsa-bangsa. Wilayah kekuasaanya akan terbentang dari laut sampai ke laut, dan Sungai Efrat sampai ke ujung-ujung bumi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 837
Ref. Tuhan rajaku, agunglah nama-Mu. Alam raya dan makhlukmu kagum memandang-Mu.
Ayat. (Mzm 145:1-2.8-9.10-11; Ul: 1)

1. Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku. Aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.
2. Tuhan itu pengasih dan penyayang panjang sabar dan besar kasih setianya. Tuhan itu baik kepada semua orang penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
3. Segala yang Kaujadikan aku bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan dan orang-orang yang Kau kasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:9.11-13)

"Jika oleh Roh, kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, maka kamu akan hidup."

Saudara-saudara, kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, kalau Roh Allah memang tinggal dalam dirimu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukanlah milik Kristus. Dan jika Roh Allah, yang membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, diam di dalam dirimu, maka Ia yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang diam di dalam dirimu. Jadi, Saudara-saudara, kita ini orang berhutang, tetapi bukan kepada daging supaya hidup menurut daging. Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati. Tetapi, jika oleh Roh, kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, maka kamu akan hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS. No. 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi. Sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:25-30)

"Aku lemah lembut dan rendah hati."

Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab misteri Kerajaan Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan oleh Bapa kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. Datanglah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan


SIAPAKAH DIA ITU?

Rekan-rekan yang baik!
Kemarin saya minta Matt mengupas Injil yang dibacakan Minggu Biasa XIV A ini (Mat 11:25-30) yang memuat pernyataan Yesus mengenai siapa dirinya di hadapan Allah (ay. 25-27), dan siapa dia bagi orang-orang yang bersedia menerimanya (27-30). Berikut ini jawabannya. Ia malah menambah amatan mengenai Za 9:9-10 yang diperdengarkan Minggu itu juga. Selamat membaca!


A. Gianto.


Rekan-rekan di ruang Alkitab!

Banyak orang ingin tahu mengenai siapa tokoh Yesus yang katanya mengerjakan hal-hal yang hebat. Mereka bertanya-tanya bagaimana dia dapat mengajarkan tentang Allah dengan caranya sendiri, dari mana dia peroleh kepandaian menyembuhkan dan kekuatan mengusir roh jahat, mengapa dia memilih dan mengutus rasul untuk menjalankan hal-hal yang hingga kini dilakukannya sendiri. Itulah pertanyaan yang mengusik batin orang.

SIAPAKAH YESUS ITU?

Apakah dia itu benar-benar tokoh dinantikan orang banyak (Mat 11:2-6)? Malah Yohanes Pembaptis bertanya demikian. Ada yang berpikir, bila ya mengapa ada yang berani menganggap sepi wartanya mengenai kedatangan Kerajaan Surga dan malah mengira ia berbicara yang bukan-bukan (Mat 11:7-19)? Bahkan di beberapa tempat seperti Khorazim, Betsaida, Kapernaum, orang-orang tak percaya kepadanya meskipun ia mengerjakan hal-hal yang ajaib (Mat 11:20-23). Apa yang dipikirkan Yesus sendiri tentang semua ini?

Tentunya kalian yang hidup pada zaman dan keadaan yang berbeda mempunyai pertanyaan lain, misalnya, apa arti mengikuti dia dalam masyarakat yang tidak lagi terbatas pada dunia orang Yahudi dulu, bahkan tidak ada hubungannya dengan dunia itu sama sekali. Bagaimana tetap bisa menerimanya dan meyakini ajarannya di tengah-tengah pelbagai tawaran ajaran keselamatan yang ada pada zaman kalian ini. Semua ini pertanyaan besar yang pasti mengusik batin kaum cerdik pandai. Tentu saja saya tidak akan ikut menerjuni gelanggang ini. Kali ini saya hanya akan menjelaskan pokok-pokok yang ada dalam petikan itu serta menunjukkan kaitannya dengan kehidupan orang yang memang sudah menerima dia. Saya kira begitu juga sikap kalian.

YESUS DAN BAPANYA

Dari pernyataan Yesus dalam Mat 11:25 dapat disimpulkan betapa ia sungguh mengenal Dia yang diwartakannya kepada orang banyak dengan pelbagai tindakannya: menyembuhkan orang, mengusir roh jahat, mengajar, mengutus para murid. Semua kegiatan itu dilakukannya agar orang makin mengenal kehadiran Allah di dunia, khususnya agar orang dapat melihat bahwa Allah itu Allah yang peduli, bahkan Dia bisa dipanggil Bapa. Semua yang dikerjakan Yesus itu demi Dia yang mengutusnya. Dan ia tidak ragu-ragu mengakui hal ini. Dalam saat-saat yang kurang menyenangkan, seperti ketika dimusuhi, ditolak, Yesus justru menimba kekuatan dari kesadaran batinnya itu.

Rekan saya Luc juga menyampaikan hal tadi. Malah menurut Luk 10:21 Yesus penuh kegembiraan dalam Roh. Di situ Luc sebenarnya mau menggambarkan kegembiraan Yesus ketika mendengar hasil kerja ke-70 muridnya. Mereka berhasil membuat kekuatan-kekuatan jahat takluk ketika mendengar mereka mewartakan nama Yesus. Bagi Yesus, jelas Bapanya sendiri bertindak. Ia merasakan kesatuan dirinya dengan Dia yang mengutusnya. Karena itulah upayanya berhasil. Mereka yang ikut serta memperoleh keberhasilan pula.

Ingin saya tambahkan satu hal. Keberhasilan jangan diukur semata-mata dari besarnya penerimaan orang lho! Ini bisa menjurus ke demam panggung. Luc juga tahu itu. Yesus menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilannya itu bergantung pada kesanggupannya dan kesanggupan para murid mewartakan kebaikan ilahi. Perkara diterima atau malah dicurigai itu bukan hal pokok. Para pendengar masih tetap memiliki kemerdekaan. Sisi ini tidak boleh diabaikan. Kalau mereka menjadi sedemikian terpesona dan tak bisa lain kecuali menerima begitu saja maka sulit dikatakan mereka merdeka. Cara seperti ini bukan cara Yesus, bukan juga cara Bapanya. Bukan cara para penerus karya Yesus. Itu cara kekuatan jahat yang biasa menyudutkan dengan macam-macam kebaikan yang mengikat. Bila begitu tak ada kemungkinan memilih, orang hanya akan tanda tangan dan habis perkara. Tapi batin mereka tidak diperkaya. Mereka malah jadi kerdil dan makin terbelenggu.

MEROMANTIKKAN "ORANG SEDERHANA"?

Kalian mungkin bertanya. Bukankah dalam ay. 25 Yesus bersyukur bahwa Bapanya menyembunyikan yang hendak disampaikannya terhadap pikiran orang-orang bijak dan orang pandai, tetapi Ia menyatakannya kepada orang kecil. Tapi jangan salah tangkap. Tak ada romantisme "orang kecil". Kita-kita ini sering mengidealkan orang sederhana, kaum kecil. Kita bilang kita mau omong kepada orang di jalanan. Kalau hanya ragam bicara, okay deh, tetapi tak usah kita terbuai retorika kita sendiri. Juga orang kecil jangan kita jadikan komoditi yang bisa diperdagangkan entah oleh Gereja entah oleh LSM entah oleh orang kecil sendiri. Nanti malah berakhir dengan memaksa-maksakan kebaikan kepada mereka dan tidak menjalankan hal yang diinginkan dia yang mengutus kita.

Yang dimaksud Yesus dengan orang bijak dan orang pandai di sini ialah orang yang merasa sudah tahu bahwa Allah bertindak begini dan bukan begitu. Tentu saja mereka itu tidak sebarangan. Memang mereka punya kitab-kitab keramat, dan tradisi. Tetapi mereka lama kelamaan membatasi ruang gerak Allah sendiri. Mereka sulit menerima bahwa Yang Mahakuasa itu dapat memakai cara-cara yang tidak biasa, yang belum jadi rutin. Dengan mengutus Yesus ia memakai cara yang tak lumrah. Yang Mahakuasa memusatkan diri pada manusia Yesus itu. Dia itu satu-satunya yang mendapat perkenan untuk menampilkan wajahNya kepada umat manusia. Karena itu Yesus dapat memanggil-Nya Bapa dan dapat mengajak kita berani ikut memanggilNya demikian. Jelas hanya Putra sajalah yang mengenal Bapa. Ini kesimpulan iman kami. Dan hanya orang-orang yang diajak dan mau menerima Putra dapat mengenali Bapa seperti Yesus sendiri. Itulah yang diungkapkan dalam ay. 26-27. Untuk menerima kenyataan iman ini, jalan orang bijak dan jalan orang pandai saja tak dapat menjamin. Memang mereka dapat sampai pada serangkai amatan mengenai kenyataan iman itu. Tapi belum berarti mereka hidup di dalamnya. Di sini perlu mereka menjadi orang kecil, menjadi orang yang mau menerima tanpa pamrih. Semacam komitmen dan keberanian melangkahi ambang. Sering sukar dijalani karena orang waswas, karena semua yang dipegang hingga kini tidak lagi kukuh. Yang menjamin ialah yang ada di seberang ambang itu, yang belum terpegang. Penyerahan, ya pasrah pada yang di sebelah sana, itulah sikap orang kecil. Mempertahankan pemikiran, mencari keamanan itu sikap orang bijak dan orang pandai yang tetap ada di sebelah sini. Mereka mandek di tengah jalan.

AJAKAN BAGI YANG PATAH SEMANGAT

Yesus sebetulnya tidak mengecam orang-orang yang dengan upaya sendiri mau mengerti siapa dia dan mau tahu apa hubungannya dengan Allah. Memang dikatakan sikap mau mengenalinya dengan upaya kebijaksanaan sendiri tidak membawa banyak hasil. Mereka nanti akan lelah. Bisa pula kecewa. Mereka akan kehilangan arah dan hilang semangat. Tetapi mereka tidak ditinggalkannya. Mereka telah melihat sejauh mana kebijaksanaan dan kepandaian mereka bisa menolong. Kini ditawarkannya satu hal yang dapat mengubah kehidupan mereka. Yang dapat membawa mereka ke tataran lain.

Bagi orang pada zaman itu jelas yang diarah ialah mereka yang dengan cermat dan saleh mengikuti perintah-perintah Taurat yang jumlahnya sampai 613 - enam ratus tigabelas! Perintah dan larangan ini bisa menjadi beban yang memberatkan dan tak menjamin kebahagiaan yang sejati dan belum tentu bisa menjadi ungkapan iman yang hidup. Nanti dalam Mat 23:4 Yesus memberi tahu orang banyak bahwa para ahli Taurat dan kaum Farisi memonopoli ajaran Musa dan memberatkan umat dengan perintah-perintah yang tidak mereka hayati sendiri. Tak mendatangkan hasil. Dan toh cara-cara itu dianggap cara beragama yang baik! Mereka menjadikan agama beban, bukan jalan memerdekakan batin agar dapat menerima kehadiran ilahi - dan menerima sesama seperti apa adanya.

Ada ajakan untuk ikut mengangkat beban yang dipanggul Yesus, ikut memikul yang dipikulnya. Menerima ajakan seperti ini melegakan. Kenapa? Bila mau pakai pikiran orang biasa, ya mestinya karena yang berat-berat sudah dipikulnya sendiri. Kita ini akan ikut memanggul beban bukan pertama-tama untuk ikut berkorban, ikut menderita, dst., melainkan sebagai tanda terima kasih bahwa dia sudah mau menjalankan tugas yang diberikan Bapanya itu. Kita sudah menikmati hasil jerih payahnya. Dan ungkapan terima kasih inilah yang mendasari keselamatan kita. Bukankah berterima kasih itu sama dengan mengakui kebaikan? Itulah yang dilakukan Yesus ketika ia bersyukur kepada Bapanya seperti terungkap pada awal bacaan hari ini. Orang yang mampu mengucap syukur akan menemukan jalan lapang. Mereka ini juga bisa mengajak orang lain maju terus. Itulah keleluasaan batin orang beriman.

Salam,
Matt

TAMBAHAN: Dengar-dengar Za 9:9-10 akan kalian bacakan juga dalam kesempatan kali ini. Petikan itu menyoroti satu sisi baru dari sang "raja" Mesias yang bakal dimuliakan di bukit Sion di Yerusalem. Dalam alam pikiran orang Yahudi dulu, juga pada zaman Yesus, tokoh Mesias turun temurun menjadi tumpuan harapan akan masa depan yang gemilang, yang jaya, yang adil dan makmur. Kalian tentu tahu bahwa harapan-harapan seperti ini terasa bila keadaan hidup di masyarakat sedang kurang baik. Keadilan serasa dilupakan para pemimpin. Kekerasan merajalela. Susahnya, tak begitu terlihat jalan ke perbaikan. Maka banyak orang mulai menginginkan dan mengangankan keadaan yang sempurna yang bakal datang yang dibawakan oleh seorang utusan resmi dari Yang Maha Kuasa sendiri. Cara ini juga dulu dipakai untuk memahami siapa Yesus tokoh yang semakin tenar di masyarakat dan memikat perhatian orang banyak.

Pada zaman kalian prinsipnya bisa jadi masih sama, cuma tentunya ujudnya agak lain. Gus barusan beritahu tentang keadaan di negeri kalian. Katanya ada pelbagai agama dan macam-macam aliran kepercayaan. Sebetulnya mirip zaman dulu juga. Dalam keadaan ini kerap kali agama berlomba-lomba cari pengaruh dengan macam-macam cara yang sering membuat orang rada kurang merasa enak. Kok gitu ya, batin orang. Memang umat agama juga masih tetap kumpulan manusia yang hidup dalam kaidah-kaidah hidup kemasyarakatan. Dalam hubungan ini bisa jadi agama jadi penghalal apa-apa saja yang melestarikan serta membesarkan kelompok sendiri.

Dalam petikan dari Zakharia itu disarankan agar orang tidak membiarkan diri dikuasai cara berpikir dan bertindak yang begitu. Nabi itu dengan berani mengatakan bahwa sang Terurapi yang betul-betul ini ialah tokoh yang "lemah lembut", dus tidak menakutkan dan tidak membuat orang mulai kehilangan kebebasan di hadapannya.. Ini gambaran yang berbeda dengan yang kerap ditawarkan pada zaman itu. Biasanya mereka berkampanye bagi Mesias yang hebat yang kuat, yang bakal menghantam mampus musuh. Dengan demikian barang siapa yang ikut dia akan dapat bagian dalam kebanggaan ini. Bukan itu, demikian Nabi Zakharia mau mengatakan. Mesias yang benar ialah yang membuat orang bisa bersimpati padanya dan di sinilah mulai ada rasa saling percaya, di sinilah mulai tumbuh iman dan kebenaran. Dan ini juga yang saya olah dalam pelbagai tulisan.


Salam dan berkat,

Matt

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy