| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 08 Mei 2011 Hari Minggu Paskah III

Minggu, 08 Mei 2011
Hari Minggu Paskah III

MENGANGKAT BEBAN HIDUP

Antifon Pembuka

Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, bermazmurlah bagi nama-Nya yang mulia, dan gemakanlah pujian-Nya.

Doa Pembuka

Allah Bapa kami di surga, Engkau selalu membangkitkan daya hidup baru pada umat-Mu. Engkau telah memulihkan martabat kami dan mengangkat kami menjadi putera-puteri-Mu. Semoga kami senantiasa memuji Dikau karenanya, dan semoga kami mendambakan kebangkitan kami dan terlaksananya segala harapan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (2:14.22-33)

"Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi."

Pada hari Pentakosta, bangkitlah Petrus berdiri bersama kesebelas rasul. Dengan suara nyaring ia berkata kepada orang banyak, "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan, mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh dengan tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan-Nya dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan. Karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram. Sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu. Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburnya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang nabi, dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. Karena itu Daud telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 859
Ref. Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gulita.
Ayat. (Mzm 16:1.2a-5.7-8.9-10.11; Ul: 11a)
1. Jagalah aku, ya Allah,
sebab pada-Mu aku berlindung.
Aku berkata kepada Tuhan,
"Engkaulah bagian warisan dan pialaku,
Engkau sendirilah yang meneguhkan
bagian yang diundikan kepadaku.
2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku,
pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku.
Aku senantiasa memandang kepada Tuhan
karena Ia berdiri di sebelah kananku,
aku tidak akan goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai,
dan tubuhku akan diam dengan tentram;
sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati
dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Tuhan,
jalan kehidupan;
di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah,
di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:17-21)

"Kamu telah ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda."

Saudara-saudara terkasih, Allah menghakimi semua orang menurut perbuatannya, tanpa pandang muka. Dan Dia itu kamu sebut "Bapa". Maka hendaklah kamu hidup dengan bertakwa selama kamu menumpang di dunia idi. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dan cara hidupmu yang sia-sia, warisan nenek moyangmu Kamu telah ditebus bukan dengan harta yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang amat mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba, yang tak bernoda dan tak bercacat. Kristus telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir ihi, demi kamu. Oleh Dia, kamu percaya kepada Allah. Allah telah membangkitkan Dia dar antara orang mati. Allah pun telah memuliakan Dia. Maka seluruh iman dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 24:32)
Terangkanlah Kitab Suci kepada kami, ya Tuhan Yesus, agar hati kami berkobar-kobar mendengar sabda-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:13-35)

"Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti."

Pada hari Minggu Paskah, dua orang murid Yesus sedang pergi ke sebuah desa bernarna Emaus, yang terletak kira-kira sepuluh kilometer jauhnya dari Yerusalem. Mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, “Apa yang kamu percakapkan sementara berjalan?’ Maka berhentilah mereka dengan muka heran. Seorang dari mereka, yang bernama Kleopas, balik bertanva, "Adakah Engkau satu-satunya orang pendatang di Yerusalem yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Bertanyalah Yesus, “Kejadian apa?” Jawab mereka, “Segala yang terjadi dengan Yesus dan Nazaret! Dia itu seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh rakyat. Tetapi para imam kepala dan para pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan Dia. Padahal tadinya kami mengharapkan bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sekarang sudah lewat tiga har sejak semuanya itu terjadi. Beberapa wanita dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, tetapi tidak menemukan jenazah Yesus. Lalu mereka kembali dengan berita bahwa mereka telah melihat malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Lalu beberapa teman kami pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar apa yang dikatakan wanita-wanita itu; tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat.” Lalu berkatalah Yesus kepada mereka, “Hai kamu orang bodoh! Betapa lamban hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dinubuatkan oleb para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dar Kitab-Kitab Musa sampai dengan Kitab para nabi. Sementara itu mereka mendekati desa yang mereka tuju. Yesus berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi kedua murid itu mendesak, katanya, “Tinggallah bersarna dengan kami, sebab hari sudah mulai malain, dan matahari hamnpir terbenam. Maka masuklah Ia untuk tinggal bersama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka, dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus hilang dan pandangan mereka. Maka kata mereka seorang kepada yang lain, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?’ Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, “Sungguh Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon!” Lalu kedua murid itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagalmana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


ANTARA YERUSALEM DAN EMAUS

Rekan-rekan yang baik!

Injil Hari Minggu Paskah III/A ini (Luk 24:13-35) mengisahkan perjalanan dua orang murid ke Emaus meninggalkan kota Yerusalem tempat angan-angan mereka tentang Yesus pudar. Namun selama perjalanan itu juga mereka memperoleh penjernihan dari orang yang tak dikenal yang tiba-tiba saja menyertai mereka. Baru pada akhir perjalanan itu mereka mengenali siapa sesungguhnya dia. Tetapi saat itu juga ia lenyap dari pandangan mereka. Pengalaman berjumpa dengan dia telah memperkaya mereka. Dan mereka pun bergegas kembali ke Yerusalem mengabarkan pengalaman mereka kepada para murid yang masih berkumpul di sana.

PENTINGKAH LOKASI EMAUS?


Emaus disebut sebagai "dusun" yang letaknya kira-kira 11 km dari Yerusalem. Kerap lokasinya disamakan dengan Emaus yang disebut-sebut dalam 1 Mak 3:40-57; 4:3; 9:50. Di situ pada tahun 166 seb. Masehi terjadi kemenangan perlawanan Yudas Makabe terhadap kekuasaan asing. Peristiwa ini makin menyuburkan perkembangan harapan akan seorang Mesias yang akan membangun kembali kejayaan di masa lampau, semacam gagasan mesianisme politik. Harapan ini bahkan makin tebal ketika gerakan keluarga Makabe dan penerusnya mulai mundur dan tertumpas. Angan-angan seperti itu masih tetap subur pada zaman Yesus. Banyak orang mengira Yesus itu Mesias dalam artian itu. Bahkan banyak di antara murid-murid yang paling terdekat berpendapat demikian. Memang Yesus resminya dihukum mati sebagai pemimpin gerakan politik.

Akan tetapi Emaus yang dibicarakan dalam Kitab Makabe itu letaknya sekitar 30 km sebelah barat laut Yerusalem. Terlalu jauh bagi perjalanan pulang balik dalam satu sore dan malam. Lukas juga menyebut tempat itu jaraknya hanya sekitar 11 km dari Yerusalem. Jadi jelas yang dimaksud bukan Emaus tempat kemenangan gerakan Yudas Makabe dua abad sebelumnya itu. Beberapa tempat lain pernah diduga sebagai Emaus-nya kedua murid tadi. Tetapi tak satu pun bisa dipastikan. Lukas kiranya memang tidak hendak berbicara mengenai lokasi geografis. Boleh diperkirakan ia memakai nama Emaus guna memunculkan asosiasi antara tempat mulai suburnya mesianisme politik dan kenyataan sekarang bahwa tumpuan harapan itu tidak ada lagi karena sudah dihukum mati dan disalibkan (ay. 19-21). Ketimpangan informasi mengenai jarak Yerusalem - Emaus dalam kisah ini (sekitar 11 km) dengan jarak antara Yerusalem - Emaus zaman Makabe dulu (sekitar 30 km) rupa-rupanya sengaja ditampilkan agar pembaca memahami tempat itu bukan dalam artian geografis. Dengan demikian pembaca bisa memahami perjalanan ke Emaus sebagai perjalanan batin menyadari pelbagai distorsi dalam benak masing-masing mengenai siapa Yesus itu. Yesus yang telah bangkit itu menjumpai murid-muridnya dan meluruskan gagasan mereka mengenai dirinya Angan-angan keliru tentangnya hanya membuat hidup suram.

DUA ORANG MURID


Hanya satu dari kedua orang murid disebutkan namanya, yakni Kleopas (Luk 24:18). Mengapa? Ini cara Lukas untuk membuat pembaca ikut serta di dalam kisahnya. Pembaca seakan-akan diajak menjadi murid yang tak disebut namanya itu. Dengan demikian pembaca bisa merasa ikut disapa oleh musafir yang tiba-tiba menyertai perjalanan mereka ke Emaus (ay. 17), "Apa yang sedang kalian percakapkan?" Ditanya demikian, kedua murid itu terhenyak dan menyadari bahwa hingga kini mereka berjalan menuju "cita-cita yang berakhir dengan kekecewaan" itu. Dan muka mereka pun menjadi muram. Kleopas balik bertanya (ay. 18) apa orang itu satu-satunya peziarah di Yerusalem yang tak tahu apa yang terjadi hari-hari itu. Pembaca yang mengidentifikasikan diri dengan murid yang lain yang tak disebut namanya itu dapat ikut serta di dalam pembicaraan tadi. Mungkin reaksinya tak sama dengan yang dikatakan Kleopas. Boleh jadi juga akan hanya diam dan menggagas siapa gerangan orang ini. Dan musafir itu malah bertanya lebih lanjut mengenai apa yang terjadi. Maka mereka pun mulai bercerita mengenai Yesus orang Nazaret. Dengan cara ini Lukas makin mengikutsertakan kesadaran pembacanya dalam pembicaraan mengenai siapa Yesus dari Nazaret itu. Injilnya mempertemukan pembaca dengan sang musafir itu sendiri. Ada baiknya pembaca zaman sekarang juga mengikuti perjalanan itu hingga akhir dan tidak tergesa-gesa memoralisir peristiwa ini. Sebuah kesempatan langka orang dapat mengikuti peristiwa ini dari dalam. Sayang bila segera digantikan dengan pesan-pesan seluhur apapun, dengan maksud saleh manapun.

Bagaimana penerapannya? Kita masing-masing diajak untuk menceritakan pengalaman kita hingga kini mengenai Yesus kepadanya sendiri. Ia menyertai perjalanan kita. Juga perjalanan dalam macam-macam kekecewaan batin yang sebenarnya berasal dari gambaran keliru kita mengenai apa dan siapa tumpuan harapan hidup kita. Juga sikap kurang percaya kita akan didengarkannya seperti ketika ia mendengarkan kecurigaan dua murid itu terhadap kesaksian para perempuan mengenai Yesus (ay. 22-24).

DISERTAI YANG TELAH BANGKIT

Musafir itu menanggapi kisah kedua murid itu dengan berkata (Luk 24:25), "Hai kamu orang bodoh dan lamban pikiran!" Dalam bahasa kita kata-kata ini terasa sebagai celaan. Tapi dalam cara berdiskusi para cendekia di zaman itu, kata-kata seperti itu dimaksud sebagai ajakan untuk bersama-sama memikirkan kembali perkaranya guna menemukan penjelasan yang lebih memuaskan. Pemikiran mana yang hendak ditampilkan di sini?

Dengan merujuk pada nubuat mengenai penderitaan Mesias sebagai jalan ke kemuliaannya Injil hendak mengingatkan pembaca pada pemberitaan sengsara yang pernah sampai tiga kali disampaikan Yesus sendiri kepada para murid (Luk 9:22, 9:33-45; 18:31-34), yakni bahwa ia bakal dimusuhi, menderita dan dibunuh, tetapi akan dibangkitkan pada hari ketiga. Memang tiap kali para murid tak bisa memahami. Tak tecerna oleh mereka mengapa sang Mesias sampai perlu menderita dan bahkan dibunuh, agar mencapai kemuliaannya. Perjalanan dari Yerusalem ke Emaus ditampilkan sebagai penjernihan gagasan para murid - gagasan kita masing-masing - mengenai Yesus. Caranya sederhana. Kedua murid itu diminta mengingat-ingat kembali semua yang sudah pernah didengar tentangnya. Tapi kali ini mereka diajak membaca kembali pengalaman itu dengan pikiran yang merdeka yang tidak dikuasai agenda tersembunyi yang ini atau yang itu. Mereka dihadapkan kepada sumber-sumber kepercayaan yang sejati (ay. 27: "mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi"). Seperti mereka, kita juga diajak agar bersedia berdialog dengan sabda Tuhan sendiri dan membiarkan diri diperkaya olehNya.

Seperti disebutkan nanti dalam ay. 32, mereka berkata satu sama lain "hati kita berkobar-kobar". Yang "berkobar-kobar" biasanya api yang menerangi dan memiliki daya memurnikan logam campuran. Jadi pikiran ("hati") mereka yang tadinya gelap kini terang menyala-nyala dan yang tadinya bercampur baur kini dimurnikan. Murid-murid "terbuka matanya" (Luk 24:31) dan mengerti bahwa Yesus menyertai mereka. Mereka segera berangkat kembali dan membagikan pengalaman mereka kepada murid-murid lain di sana yang belum ikut mengalami kebangkitan Yesus.

MENGENALINYA


Di Emaus "ketika Ia memecah-mecah roti" barulah kedua murid itu mengenali siapa sesungguhnya orang yang menyertai mereka tadi. Baru pada saat itulah mereka menyadari sepenuhnya bahwa orang itu sama dengan dia yang dalam Perjamuan Malam (Luk 22:16 dan 18) mengatakan tidak akan makan dan minum lagi sampai Kerajaan Allah betul-betul datang. Mereka berdua mengalami bahwa kini Yang Ilahi bisa benar-benar hadir di tengah-tengah manusia. Artinya, mereka yang percaya bahwa Yesus telah bangkit juga akan mempercayai kehadirannya di dalam kehidupan mereka. Dan kehadirannya inilah yang memberi harapan yang baru dan wajah yang baru bagi kemanusiaan. Yang diminta dari kita ialah membiarkan kehadirannya makin tampak dan makin biasa dirasakan orang banyak, makin memberi harapan.

Pada saat kedua murid tadi menyadari siapa orang yang mereka ajak datang ke rumah mereka di Emaus - ke dalam kehidupan mereka - saat itu juga Yesus lenyap. Kehadirannya tak dapat mereka kukuhi bagi mereka sendiri. Namun demikian, ada yang tinggal, yakni kebijaksanaan serta kekuatan baru untuk meniti jalan kembali ke Yerusalem dalam terang kobaran "hati" (= pikiran) mereka dan membawakan kabar gembira kepada rekan-rekan mereka yang sedang berkumpul di tempat yang butuh kesadaran baru. Perjumpaan dengan dia yang bangkit bukanlah pengalaman yang menggumpal ke dalam dan tinggal diam. Perjumpaan ini sumber kekuatan yang merebak ke luar dan menyentuh banyak orang.

Bacaan pertama dari Kis 2:14.22-33 menyampaikan kotbah Petrus pada hari Pentakosta kepada semua orang Yahudi dan siapa saja yang berada di Yerusalem. Pada intinya Petrus menegaskan bahwa Yang Mahakuasa telah membangkitkan Yesus orang Nazaret dan dengan demikian ia menjadi Kristus. Maut tidak berkuasa mencengkeramnya. Petrus menandaskan pula bahwa hal ini sudah disadari oleh Daud jauh-jauh hari sebelumnya. Begitulah maka kebangkitan Kristus bukan gagasan para murid Yesus belaka. Kristus kini berbagi daya hidup ilahi - Roh Kudus - dengan mereka yang mengikutinya. Inilah sumber kekuatan mereka. Apa relevansi peristiwa ini bagi orang sekarang? Kebangkitan Kristus telah mengubah hidup umat manusia dari yang dikuasai maut hingga menjadi kehidupan yang dimerdekakan. Dalam keadaan ini besarlah peran orang-orang yang percaya dan mempersaksikan kenyataan iman ini dengan pelbagai cara. Ada yang mewartakannya dengan kata-kata yang menguatkan. Ada yang mempersaksikan dengan perbuatan mengangkat kemanusiaan. Inilah daya Roh Kudus.

Salam hangat,
A. Gianto

Sabtu, 07 Mei 2011 Hari Biasa Pekan II Paskah


Sabtu, 07 Mei 2011
Hari Biasa Pekan II Paskah

"Sesungguhnya, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya." (Mzm 33:18)

Doa Renungan

Allah Bapa yang penuh kasih, semoga Putra-Mu yang bangkit hidup di tengah-tengah kami dalam kata-kata dan perbuatan kami. Jadikanlah kami saksi-saksi atas Engkau, yang selalu hendak menganugerahkan hidup. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (6:1-7)

"Mereka memilih tujuh orang yang penuh Roh Kudus."

Di kalangan jemaat di Yerusalem, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia: Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Demikianlah sabda Tuhan
U.Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 833
Ref. Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya.
Ayat. (Mzm 33:1-2.4-5.18-19; R: 22)
1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar!
Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur.
Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi,
bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali.
2. Sebab firman Tuhan itu benar,
segala sesuatu yang dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.
Ia senang pada keadilan dan hukum;
bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa,
kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya;

Ia hendak melepaskah jiwa mereka dari maut
dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.


Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:6)
Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:16-21)

"Para murid melihat Yesus berjalan di atas air."

Setelah mempergandakan roti dan memberi makan lima ribu orang. Yesus mengundurkan diri ke gunung. Ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedang laut bergelora karena angin kencang. Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!" Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tuju.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kehidupan di dunia ini seperti samudra luas dan kita dengan sampan kecil berusaha mengarunginya menuju pelabuhan terakhir hidup ini. Angin kencang persoalan dan ombak ganas tantangan yang menerpa tidak jarang menjadikan sampan hidup kita oleng, bahkan nyaris karam dalam keputusasaan. Dalam situasi itu, kita sering bertanya, ”Di mana Tuhan?”

Tuhan yang penuh kasih tidak pernah meninggalkan kita berjuang sendirian. Dia selalu menghampiri kita dan ingin naik ke dalam sampan hidup kita untuk menyertai kita. Namun, kita justru takut dan ragu untuk membiarkan Yesus masuk dalam sampan hidup kita. Di dalam seluruh situasi hidup kita, biarkan Yesus masuk dalam sampan kehidupan kita dan menguasai hidup kita. Dia akan mengantar kita dengan selamat menuju pelabuhan terakhir hidup kita.

Ya Tuhan, aku begitu angkuh dan sombong sehingga tidak melihat kehadiran-Mu dalam kehidupanku. Masuklah Tuhan dalam sampan hidupku dan antarkan aku ke pelabuhan terakhir hidupku. Bersama-Mu, aku tidak takut. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 06 Mei 2011 Jumat Pertama Dalam Bulan -- Hari Biasa Pekan II Paskah

Jumat, 06 Mei 2011
Jumat Pertama Dalam Bulan -- Hari Biasa Pekan II Paskah


"Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ demikian juga dibuat-Nya, dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki." (Yoh 6:11)


Salib telah diukirkan dalam hidup manusia. Hendak menyingkirkannya, sama dengan mengingkari realitas hidup manusia (Yoh. Paulus II)


Antifon Pembuka

Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu dari tiap suku, bahasa, rakyat, dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah Bapa (Why 5:9-10). Alleluya.

Doa Renungan


Allah Bapa yang Maharahim, semoga kebijaksanaan-Mu mampu menjadi teladan bagi hidup kami. Berkatilah agar kami bijaksana dalam bertindak, bersikap dan mengambil keputusan, sehingga segala sikap hidup kami berlandaskan kasih dan berpegang pada Injil Putera-Mu, Tuhan dan Penyelamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.


Pertimbangan bijaksana diberikan oleh Gamaliel. Dari banyak pengalaman, akhirnya karya manusia hancur. Manusia tidak bisa menghalangi karya Allah, bahkan kalau berani melawannya, orang tersebut melawan Allah. Para rasul sungguh bergembira karena dianggap layak menderita karena nama Yesus.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (5:34-42)


"Para rasul bergembira karena mereka dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus."

Pada waktu itu para rasul sedang diperiksa oleh Mahkamah Agama Yahudi. Maka seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta supaya para rasul itu disuruh keluar sebentar. Sesudah itu ia berkata kepada sidang, "Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini! Sebab dahulu telah muncul Si Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa, dan ia mempunyai kira-kira empat ratus pengikut; tetapi ia dibunuh, lalu cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap. Sesudah dia, pada waktu pendaftaran penduduk, muncullah Si Yudas, seorang Galilea. Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan cerai-berailah seluruh pengikutnya. Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap; tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah." Nasihat itu diterima. Sesudah itu para rasul dilepaskan. Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus. Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah umat dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14; Ul:1a)

1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b, 2/4)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Mukjizat penggandaan roti ini dianggap sebagai pralambang Ekaristi. Tindakan dan kata-kata Yesus dilanjutkan oleh para imam dalam perayaan Ekaristi. Yesus mengambil roti, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada para murid-Nya. Bahasa Yunani untuk “mengucap syukur” adalah “eucharisteo”, yang menjadi akar Ekaristi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes
(6:1-15)


"Yesus membagi-bagikan roti kepada orang banyak yang duduk di situ, sebanyak mereka kehendaki."

Pada waktu itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mukjizat-mukjizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. Ketika itu Paska, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya, dan melihat bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus, "Di manakah kita akan membeli roti, sehingga mereka ini dapat makan?" Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya, "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja!" Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya, "Di sini ada seorang anak, yang membawa lima roti jelai dan mempunyai dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" Kata Yesus, "Suruhlah orang-orang itu duduk!" Ada pun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ; demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya, "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih, supaya tidak ada yang terbuang." Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. Ketika orang-orang itu melihat mukjizat yang telah diadakan Yesus, mereka berkata, "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia!" Karena Yesus tahu bahwa mereka akan datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk dijadikan raja, Ia menyingkir lagi ke gunung seorang diri.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Sikap empati, peduli, dan berbagi itu akan meringankan beban hidup bersama. Masing-masing orang merasa saling membutuhkan satu sama lain. Memang, tidak ada orang yang mampu hidup sendiri tanpa peranan orang lain. Justru, jika mampu meringankan beban sesama, seseorang akan menemukan wujud jati dirinya dengan sempurna. Itulah ungkapan persaudaraan dalam peziarahan hidup di dunia ini. Betapa indahnya hidup bersama sebagai saudara.

Doa Malam


Allah, Bapa yang Mahabaik, kasih-Mu senantiasa melimpah dan membahagiakan kami, bagaikan sungai yang mengalir tiada henti. Ampunilah kami yang kurang bersyukur dan berterima kasih, karena kami hanya mengikuti dan mencari kepuasan diri. Curahkanlah rahmat pertobatan dan anugerah belas kasih-Mu memenuhi hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


R U A H

Renungan

Masih segar dalam ingatan Thomas ketika dia mengalami kesulitan dana untuk menyelesaikan skripsinya. Saat itu Thomas benar-benar kehabisan akal bagaimana mengatasi kesulitan yang benar-benar menyesakkan dada itu. Ayahnya baru saja meninggal dunia. Ibunya hanya seorang ibu rumah tangga. Dua orang adiknya sedang menyelesaikan studi mereka di SMP dan SMA. Pada suatu kesempatan, Thomas menceritakan kesulitannya kepada teman kuliahnya, Joni. Thomas berkata, "Mau gak mau aku harus berhenti kuliah untuk sementara waktu dan harus kerja."

Joni kemudian menyampaikan kesulitan Thomas kepada orang tuanya. Kemudian orang tua Joni tergerak hatinya untuk menolong Thomas. Thomas benar-benar bersyukur atas bantuan yang diterimanya dari orang tua Joni.

Setelah lulus, Thomas bekerja di sebuah perusahaan swasta. Setiap bulan, Thomas menyisihkan sedikit dari gajinya untuk meringankan biaya sekolah anak-anak yang dikelola oleh Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi Paroki. "Dengan memberi aku tidak akan kekurangan. Dengan memberi aku bersyukur atas semua yang Tuhan berikan padaku. Dengan memberi aku benar-benar mengalami berkat Tuhan," itulah keyakinan yang tertanam kuat dalam diri Thomas.

Kita sering berpikir bahwa memberi berarti menunggu ada sisa. Namun, berbeda dengan sikap Yesus yang memberi sesamanya dari rasa syukur. Yesus memberi makan lima ribu orang karena Dia mengucap syukur atas apa yang ada, yaitu lima roti jelai dan dua ikan. Dan mukjizat pergandaan roti pun terjadi.

Kita biasanya lebih mudah mengeluh dan merasa bahwa diri kita sendiri belum cukup bagaimana mungkin kita bisa berbagi kepada orang lain. Padahal dalam iman, kita mesti percaya bahwa Tuhan terus-menerus melakukan karya agung-Nya. Mukjizat selalu terjadi asal kita bersyukur. Semoga kita semakin bertumbuh dalam rasa syukur karena percaya bahwa Tuhan terus-menerus melakukan karya-karya agung-Nya kepada kita setiap saat.

Ya Tuhan, aku percaya Engkau terus melakukan karya agung-Mu di dalam hidupku. Ajarilah aku untuk bersyukur atas semua yang telah Engkau lakukan bagiku sehingga aku mau berbagi hidup kepada sesamaku. Amin.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Haria

Kamis, 05 Mei 2011 Hari Biasa Pekan II Paskah

Kamis, 05 Mei 2011
Hari Biasa Pekan II Paskah

TAAT KEPADA ALLAH

"Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: 'Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia'" --- Kis 5:2-9

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahamulia, ajarilah kami memberi kesaksian atas iman Kristus yang bangkit kepada siapa saja yang bertemu kami sepanjang hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (5:27-33)

"Kami adalah saksi dari segala sesuatu dan Roh Kudus."

Pagi itu kepala pengawal Bait Allah serta orang-orangnya menangkap para rasul yang sedang mengajar orang banyak dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama Yahudi. Imam Besar lalu mulai menegur mereka, "Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam nama Yesus. Namun ternyata kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu, dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami." Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, "Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Dan kami adalah saksi dari segalanya itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang menaati Dia." Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka, dan mereka berusaha membunuh rasul-rasul itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya

Ayat. (Mzm 34:2.9.17-18.19-20; R: 7a)

1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
2. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
3. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Karena telah melihat Aku, engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:31-36)

"Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya."

Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus di hadapan murid-muridnya, "Siapa yang datang dari atas ada di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari surga ada di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya, ia mengakui bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal; tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Bayangkanlah, Anda berada di suatu tempat atau berada dalam situasi yang benar-benar menakutkan. Barangkali Anda takut karena Anda berada dalam rumah seorang diri dan tiba-tiba lampu padam sehingga kegelapan menguasai seluruh rumah? Barangkali Anda sedang dalam pesawat yang melaju di atas udara dan tiba-tiba terjadi goncangan hebat karena cuaca yang buruk? Bisa juga Anda takut pada binatang berbisa yang tiba-tiba saja datang mendekat. Atau barangkali Anda takut jika tidak lulus dalam ujian.

Ada banyak alasan di dalam kehidupan kita yang membuat kita merasa takut. Rasa takut merasuki dan menguasai kita karena kita berada dalam situasi yang tidak bisa kita kuasai dan kita kontrol.

Mengapa Rasul-rasul tidak takut memberikan kesaksian tentang Yesus ketika dihadapkan kepada Mahkamah Agama? Jawabannya terungkap dengan cukup jelas dalam bacaan pertama hari ini. Rasul-rasul itu tidak takut kepada ancaman manusia. Mereka memilih untuk taat kepada Allah daripada kepada manusia. Keyakinan ini menjadi dasar yang meneguhkan, menguatkan, dan membesarkan hati mereka saat menghadapi situasi genting dan mengancam. "Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia". Mereka tidak takut bahwa jawaban itu akan membuat Mahkamah Agama tersinggung dan sakit hati. Lebih dari itu mereka tidak takut kalau dengan jawaban itu mereka justru dimasukkan ke dalam penjara atau bahkan dibunuh.

Yesus memanggil kita untuk mendengarkan, mengikuti, dan percaya kepada-Nya. Oleh karena itu, kita selalu siap untuk melangkah menapaki jalan sebagai murid-murid-Nya. Jalan sebagai murid adalah jalan sengsara, jalan salib. Menjadi murid Yesus berarti mengambil bagian dalam salib-Nya. Bentuk yang paling konkret ialah berani memberikan kesaksian tentang Yesus melalui hidup kita sehari-hari.

Tuhan Yesus, semoga aku menjadi murid-murid-Mu yang berani memberikan kesaksian tentang Engkau di dalam hidup ini. Pimpin aku untuk lebih taat kepada-Mu daripada kepada manusia. Amin

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian

Rabu, 04 Mei 2011 Hari Biasa Pekan II Paskah

Rabu, 04 Mei 2011
Hari Biasa Pekan II Paskah

Jika engkau terbang kepada luka-luka dan stigmata Yesus, engkau akan merasakan penghiburan dalam pencobaan (Thomas a Kempis)

Antifon Pembuka

Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku (Mzm 18:50;22:23). Alleluya.

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahamulia, sungguh besar kasih-Mu, Engkau mengutus Putra-Mu yang tunggal agar kami yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Ampunilah kami yang kurang percaya ini. Berilah kami iman yang kuat sehingga makin mengimani Putra-Mu yang telah menghalau kegelapan dosa dan mampu melakukan perbuatan-perbuatan yang benar. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami. Amin.

Kasih Allah sungguh mengagumkan. Ia meneguhkan kepemimpinan dan karya para rasul dengan membebaskan mereka secara ajaib dari penjara. Selanjutnya para murid diutus untuk terus mewartakan nama Yesus.


Pembacaan dari Kisah Para Rasul (5:17-26)

"Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak."

Imam Besar Yahudi dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki di Yerusalem mulai bertindak terhadap jemaat, sebab mereka sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota. Tetapi waktu malam, seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar. Kata malaikat itu, “Pergilah, berdirilah di Bait Allah, dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.” Mereka menaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara. Tetapi ketika para petugas datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, “Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapinya, dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu. Tetapi setelah kami membukanya, tidak seorang pun yang kami temukan di dalamnya.” Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar, “Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak.” Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah; lalu mengambil rasul-rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut kalau-kalau orang banyak melempari mereka dengan batu.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)

1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.


Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:16)
3 ...
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.


Allah begitu mencintai dunia ini. Itulah sebabnya, Ia tidak ragu-ragu mengutus Putra satu-satunya untuk menyelamatkan dunia. Dunia hanya diminta untuk percaya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes
(3:16-21)


"Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia."

Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Berkat cinta yang besar, seseorang mampu mengampuni dan tetap mencintai sesama yang telah menyakitinya. Cinta sejati itu mampu mengubah jiwa seseorang menjadi baru penuh pengampunan. Cinta kasih Allah sangat luar biasa kepada manusia yang sering tidak setia kepada Allah. Sadarkah kita semua?


Doa Malam

Allah Bapa yang mahapengasih, jangan biarkan rasa iri merasuki hati dan budi kami, baik dalam keluarga, komunitas, di tempat kerja dan masyarakat di mana kami berada. Semoga malaikat-Mu selalu menuntun hidup kami ke jalan yang ditunjukkan Putera-Mu, Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

R U A H

Selasa, 03 Mei 2011 Pesta St. Filipus, dan Yakobus Rasul

Selasa, 03 Mei 2011
Pesta St. Filipus, dan Yakobus Rasul

" Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.." (Yoh 14:8-9)

Doa Renungan

Allah Bapa pokok sukacita kami, Engkau mempersatukan hati umat beriman untuk mengejar tujuan yang sama. Semoga kami menyayangi perintah-Mu dan merindukan janji-Mu, agar di tengah kesibukan dunia ini, hati kami tetap terpikat pada sukacita sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:1-8)

"Tuhan menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul."

Saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu; -- kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya.Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, re = b, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R: 5a)

1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkan kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.


Bait Pengantar Injil, do = d,
PS 959

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:6-14)

"Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, namun engkau tidak mengenal Aku!

Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada Tomas, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
Inilah Injil Tuhan kita!

U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Setiap orang beriman pasti memiliki kebanggaan akan agamanya masing-masing yang diyakini sebagai jalan hidup dan keselamatan. Tidak jarang juga pemeluk agama jatuh pada kebanggaan ekstrem terhadap agamanya dengan memusuhi atau membenci agama lain. Kita pengikut Tuhan Yesus pun harus bangga karena iman kepada Yesus, sebab Dia adalah jalan, kebenaran, dan hidup, dan tidak ada orang yang datang kepada Bapa tanpa melalui diri-Nya. Cukupkah hanya berbangga diri dalam iman kepada Yesus?

Sebaik apa pun jalan, kalau tidak dijalani, jalan itu tidak ada maknanya. Demikian juga kebanggaan kita akan iman kepada Yesus tidak akan menghantarkan orang sampai pada kebenaran dan hidup kalau hidupnya tidak berjalan di jalan Yesus sendiri. Karena itu, kita dipanggil untuk mendengarkan nasihat Santo Paulus untuk selalu memegang teguh sabda Tuhan dalam Kitab Suci, supaya iman dan kepercayaan kita tidak sia-sia. Berbanggalah, saat kita mampu setia menjalani iman kita kendati harus penuh dengan perjuangan dan pengorbanan.

Tuhan Yesus, aku bersyukur atas iman kepada-Mu. Jangan biarkan kepercayaanku kepada-Mu sia-sia karena hidupku yang jauh dari kehendak dan jalan yang telah Kautunjukkan bagiku. Kuatkan diriku untuk selalu setia menapaki jalan kehendak-Mu dan hantarkan aku kepada kebenaran serta kehidupan sejati. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Senin, 02 Mei 2011 Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup-Pujangga Gereja

Senin, 02 Mei 2011
Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup-Pujangga Gereja

Semakin banyak kita mengosongkan diri kita, semakin luas ruangan yang kita berikan kepada Allah untuk diisi (Beata Teresa Kalkuta)


Antifon Pembuka

Kebijaksanaan orang suci diwartakan bangsa-bangsa. Kemuliaannya dikabarkan umat, dan nama mereka hidup terus, dikenangkan turun-temurun (lih. Sir 44:15.14)

Doa Pagi


Tuhan Allah, pencipta langit dan bumi serta segala isinya, curahkanlah Roh Kudus-Mu untuk mendampingi kami dalam mewartakan kasih-Mu kepada sesama, keluarga dan sanak saudara, tetangga dan siapa saja yang kami jumpai.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Allah telah menunjukkan kasih-Nya kepada Petrus dan Yohanes dalam perlawanannya terhadap Sanhendrin. Penyembuhan dan mukjizat terjadi. Itulah sebabnya, umat juga berdoa supaya mereka dapat mengalahkan semua ancaman di masa mendatang sebagaimana dirasakan oleh kedua rasul tersebut.


Pembacaan dari Kisah Para Rasul (4:23-31)

"Ketika para rasul berdoa, mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani."

Setelah dilepaskan oleh Mahkamah Agama Yahudi, pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka. Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya, “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap, dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya. Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi. Mereka melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu. Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami. Maka berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu. Mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 2:1-3.4-7a.7b-9)

1. Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya: “Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari kita!”
2. Dia, yang bersemayam di surga, tertawa; Tuhan memperolok-olok mereka. Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya, Ia mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya: “Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!”
3.Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, “Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.”

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya

Ayat. (Kol 3:1)
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.


Nikodemus, seorang Farisi datang kepada Yesus dan berbicara dengan-Nya. Ia terbuka untuk berdialog dengan Yesus. Ia mengakui Yesus sebagai seorang Guru yang diutus oleh Allah. Manusia baru hanya bisa dilahirkan kembali dari air dan Roh.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:1-8)

"Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus; ia seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang kepada Yesus pada waktu malam dan berkata, “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.” Yesus menjawab, kata-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Kata Nikodemus kepada-Nya, “Bagaimana mungkin seorang dilahirkan kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah roh. Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan


Orang beriman mengalami peristiwa kelahiran dua kali dalam hidupnya. Pertama, saat dilahirkan ke dunia oleh sang ibu. Kedua, saat dilahirkan kembali dalam pembaptisan. Melalui Sakramen Baptis, kita mengalami keselamatan Allah. Yaitu, dosa-dosa asal kita dihapuskan, kita diangkat menjadi anak-anak Allah, kita disatukan menjadi anggota Gereja. Kita dilahirkan dalam Roh yang membebaskan dan memberdayakan. Kita menjadi manusia baru yang dikhususkan bagi Allah.


Doa Malam

Allah yang Mahabaik, untuk menjadi anak-anak-Mu tidak mungkin setengah-setengah. Tambahkanlah iman kami agar kami dapat dengan tekun dan tabah berani menyatakan iman kami akan Engkau sebagai Allah dan Bapa kami dan akan Yesus, Putra-Mu sebagai Tuhan dan Juruselamat kami. Mampukan kami untuk hidup dengan penuh kasih di tengah masyarakat, lingkungan yang berbeda keyakinan. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.


R U A H

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy