| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Santo Fransiskus dari Assisi

Tuhan, Jadikanlah Aku Pembawa Damai

(Santo Fransiskus Assisi)




Tuhan, Jadikanlah aku pembawa damai,
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih,
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan,
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan,
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian,
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran,
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku sumber kegembiraan,
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang,
Tuhan semoga aku lebih ingin menghibur daripada dihibur,
Memahami dari pada dipahami, mencintai dari pada dicintai,
Sebab dengan memberi aku menerima
Dengan mengampuni aku diampuni
Dengan mati suci aku bangkit lagi, untuk hidup selama-lamanya.
Amin



Minggu, 23 Januari 2011 Hari Minggu Biasa III

Minggu, 23 Januari 2011
Hari Minggu Biasa III

“Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati bait-Nya" (Mzm 27:4)

Antifon Pembuka

Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu baru! Bermadahlah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Kepada-Nya pujian dan keluhuran, kekuasaan dan kemegahan dalam rahmat-Nya yang suci.

Doa Renungan

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, bimbinglah langkah laku kami sesuai kehendak-Mu, agar kami selalu sanggup berbuat baik sebanyak-banyaknya berkat bantuan rahmat Putera-Mu tercinta, Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (8:23b-9:3)

"Di wilayah bangsa-bangsa lain orang telah melihat terang yang besar."

Ketika dahulu Tuhan merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Tuhan akan memuliakan jalan ke laut itu, yakni daerah seberang Sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain. Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; terang telah bersinar atas mereka yang diam di negeri kekelaman. Engkau, ya Tuhan, telah banyak menimbulkan sorak-sorai dan sukacita yang besar. Mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti orang bersukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekan bangsa itu dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah kupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14; Ul: 1a)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapa aku harus takut. Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar.
2. Satu hal telah ku minta kepada Tuhan, satu inilah yang ku-ingini; diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1:10-13.17)

"Semoga kamu seia sekata, dan jangan ada perpecahan di antara kamu."

Saudara-saudara, aku menasihati kamu demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata, dan jangan ada perpecahan di antara kamu. Sebaiknya hendaklah kamu erat bersatu dan sehati sepikir. Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahu oleh orang-orang dari keluarga Kloe bahwa ada perselisihan di antara kamu. Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau: Aku dari golongan Apolos. Atau: Aku dari golongan Kefas. Atau: Aku dari golongan Kristus. Apakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan demi kamu? Ataukah kamu dibaptis dalam nama Paulus? Sebab Kristus mengutus kamu bukan untuk membaptis, melainkan untuk memberitakan Injil. Dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:23; 2/4)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (4:12-17)

"Yesus diam di Kapernaum supaya genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya."

Ketika mendengar bahwa Yohanes Pembaptis ditangkap, Yesus menyingkir ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya: Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang Sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain; bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang. Sejak waktu itu Yesus memberitakan, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Rekan-rekan,

Dalam Mat 4:12-23 yang dibacakan pada Minggu Biasa III tahun A ini dikisahkan dua tindakan Yesus sebelum mulai melayani orang-orang sezamannya: mengenali lapangan dan mengajak beberapa orang menjadi rekan sekerja. Tentunya ia sudah mulai dikenal di Yudea, terutama di dekat Yerusalem. Ketika keadaan politik di situ kurang menguntungkan, ia menyingkir ke wilayah Galilea di utara dan tinggal beberapa waktu di kota tempat ia dibesarkan, Nazaret. Tetapi ia kemudian pindah ke Kapernaum di tepi danau (ay. 12-14). Di situlah ia mulai mewartakan kedatangan Kerajaan Surga (ay. 15). Ia juga memilih murid-murid pertama, yakni Simon Petrus dan saudaranya, Andreas, dan kemudian juga Yakobus dan Yohanes, kedua anak Zebedeus (ay. 18-22).

Akan sekadar diamati bagaimana Matius dalam petikan ini memahami tampilnya Yesus dengan menerapkan nubuat dalam Yes 8:23a-9:a yang dipakai sebagai bacaan pertama kali ini.

LAPANGAN

Membaca ringkasan Matius mengenai awal karya Yesus itu kita boleh bertanya, tokoh macam apakah dia itu? Tak berlebihan bila kita memandangnya sebagai seorang yang pandai memahami keadaan dan dapat bertindak dengan cara yang cocok. Bayangkan, ia mempunyai peluang besar di Yerusalem dan sekitarnya. Orang-orang di daerah itu haus akan kerohanian baru dan mendambakan ketenteraman batin. Kita ingat banyak orang pergi ke padang gurun menemui Yohanes Pembaptis dan minta dibaptis olehnya. Arus kebangunan rohani ini membuat Herodes waswas. Bisa-bisa penguasa Roma menganggap ada gerakan religius yang mau berontak. Maka Herodes pun mengamankan Yohanes Pembaptis yang juga pernah mengkritik kelakuan moral Herodes terang-terangan. (Lihat Mat 11:2-11 yang pernah diulas bagi Minggu Adven III A.) Bila Yesus tetap tinggal di Yerusalem atau di daerah Yudea, ia tentu akan mendapat kesulitan yang sama. Karena itu ia menyingkir ke utara (Mat 4:12). Dalam Injil Matius, gagasan "menyingkir" memiliki arti menjauhi bahaya dengan bijaksana, seperti diceritakan tentang Yusuf (2:14 dan 22). Juga nanti Yesus disebut menyingkiri tempat-tempat yang menolaknya (12:15; 14:13; 15:21). Kadang-kadang memang lebih baik menghadapi kekuatan yang memusuhi dengan perhitungan bijaksana dan akal sehat daripada dengan keberanian belaka.

KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DI UTARA

Wilayah utara sejak zaman dulu berbeda dengan Yudea, baik alamnya maupun budayanya. Tanahnya lebih subur. Perekonomian lebih maju. Orang-orangnya lebih berani berpikir merdeka. Sering mereka dicurigai sebagai kurang taat beragama oleh kaum elit di Yerusalem, yakni para ahli Taurat, imam-imam, kaum Farisi. Memang di wilayah utara juga ada cukup banyak orang yang asalnya dari Yudea. Mereka pindah - transmigrasi - ke utara untuk menemukan nafkah yang lebih baik dan mencari peluang lebih luas. Keluarga Yesus kiranya juga dari Yudea. Karena itulah Yusuf dan Maria datang ke sana dari Nazaret di Galilea untuk menyensuskan diri seperti diceritakan Lukas (Luk 2:1-5).

Macam-macam prasangka, lebih-lebih di bidang hidup keagamaan, lebih terasa di Yerusalem dan Yudea pada umumnya. Orang di utara sudah biasa berhubungan dengan budaya lain. Di wilayah yang memiliki tradisi berpikir lebih luas itulah Yesus mulai mewartakan hal baru. Ia didengarkan. Lihat misalnya kekaguman orang di Kapernaum mendengarkan uraiannya yang segar mengenai Taurat (Mrk 1:21-22 dan Luk 4:31-32). Mereka membicarakan yang dikatakannya. Jadi mereka tidak pasif melulu dan kemudian melupakannya. Tentu saja tidak selalu mereka setuju. Malah di Nazaret ia pernah ditolak (Mrk 6:1-6a Mat 13:53-58 Luk 4:16-30). Bagaimanapun juga, ia jadi berita. Dan orang mau tahu. Ia tidak dianggap sepi.

Di wilayah utara sudah beberapa puluh tahun sebelumnya berkembang satu sektor perekonomian dan bisnis baru, yakni pengelolaan ikan dari danau. Pasar-pasar ikan bertumbuhan di tepian danau sampai menjadi wilayah hunian dan kota yang ramai. Kapernaum ialah salah satu dari kota-kota itu. Begitu juga Magdala, Betsaida, dan wilayah Genesaret di tepian danau Tiberias. Nanti Yesus mondar-mandir di antara kota-kota itu ikut perahu nelayan. Dalam ukuran zaman itu, para nelayan ialah orang-orang yang maju dalam bisnis. Salah satu usahawan seperti itu ialah Zebedeus, ayah Yakobus dan Yohanes. Juga Simon Petrus dan Andreas adalah pebisnis ikan yang mapan. Memang kebanyakan masih dilakukan sendiri, dari menjala, menyortir, kemudian meleveransir ke pasar. Orang-orang itu lincah berusaha. Mereka inilah yang dijumpai Yesus. Mereka ini kemudian juga menjadi pengikutnya. Yesus melihat kemungkinan-kemungkinan yang ada. Ia tidak menunggu orang datang kepadanya. Ia mendatangi para nelayan itu, menyertai mereka. Begitulah ia makin didengarkan orang.

MATIUS DAN BACAAN PERTAMA (Yes 8:23a-9:3)

Dikatakan dalam Mat 4:13-15 bahwa Yesus meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali. Uraian di atas sekedar menjelaskan mengapa ia ke sana. Matius sendiri menambahkan bahwa semua ini terjadi agar terpenuhi yang disampaikan Yes 8:23-9:1, yakni bangsa-bangsa yang diam di wilayah kegelapan kini telah melihat terang yang besar. Negeri-negeri dan orang-orang yang dulu biasanya dianggap tidak masuk hitungan kini telah memperoleh terang. Dan terang itu ialah kedatangan Yesus yang di antara mereka.

Boleh jadi gagasan telah terbit terang - habis gelap terbitlah terang - terasa biasa-biasa saja. Tapi bagi orang Yahudi, yang menjadi pendengar utama Injil Matius, terang yang terbit dan dapat dialami itu mengingatkan pada perkara-perkara yang lebih dalam. Pertama-tama tentu saja penciptaan terang yang membatasi ruang gerak kegelapan. Injil Yohanes memakai gagasan ini untuk menjelaskan kedatangan Yesus. Tapi ada pula gagasan lain yang amat kaya, yaitu yang tersirat dalam rumus berkat imam Harun seperti didapati dalam Bil 6:24-26. Dimohonkan agar kehidupan ini menjadi teberkati dan dijagai Tuhan (Bil 6:24), agar orang mengalami sinar wajah Tuhan dan merasa disayang olehNya (Bil 6:25), merasa dipandangi dan mendapat kedamaian dariNya (Bil 6:26). Wajah Tuhan yang bersinar itu membuat pengalaman kegelapan tersapu. Tuhan tak pernah berwajah gelap. Ia memang bisa memalingkan wajahnya dari manusia. Dan bila ini terjadi maka manusia akan menjadi mangsa kekuatan-kekuatan gelap. Bahkan akan dirundung maut. Jadi dipandangi Tuhan dengan sinar wajahNya itulah kedamaian dan keselamatan. Gagasan mengenai terang ini amat membantu menjelaskan mengapa Matius justru memilih ayat Yesaya yang menegaskan bahwa bagi bangsa-bangsa telah terbit terang. Dan sinar wajah Tuhan sendiri yang menyayangi manusia, yang memandanginya terus dan memberi kedamaian itu ialah Yesus yang kini mulai bekerja. Ia juga seperti ciptaan pertama yang menerangi jagat mengusir kegelapan.

TANGGAPAN YANG SEPADAN


Menghadapi kenyataan datangnya terang ini, apa reaksi orang-orang? Menurut Mat 4:17 Yesus sendiri menyerukan, "Bertobatlah...!" Ada ajakan untuk meninjau kembali cara kerja dan pandangan hidup yang nyata-nyata dijalani. Kalau bener-bener memberi rasa sreg, ya terus, tapi kalau tidak....? Lha, inilah yang dimaksud seruan itu. Jadi seruan itu bukan untuk menumbuhkan rasa kapok karena dihajar, melainkan dimaksud untuk membuka pikiran dan hati orang. Yang ditawarkan di sini ialah "Kerajaan Surga" yang sudah dekat, yakni terang yang datang dari atas sana yang kini sudah ada di sini. Praktisnya, orang diajak melihat kehidupan ini dalam terang sinar wajah Tuhan yang telah dipalingkan kepada manusia dalam diri Yesus. Termasuk melihat kehidupan yang masih penuh luka. Karya Yesus menyembuhkan orang, mengusir roh jahat, menghibur orang yang kena susah, mengajarkan jalan kebenaran akan menunjukkan bahwa manusia tidak dibiarkan sendirian.

Dalam petikan Injil ini juga diceritakan Yesus memilih murid -murid sebagai rekan sekerja. Simon Petrus dan Andreas dipanggil ketika mereka tengah menangani pekerjaan mereka menjala ikan. Mereka segera meninggalkan jala mereka untuk mengikuti Yesus. Juga Yakobus dan Yohanes meninggalkan perahu serta ayah mereka - pemilik perusahaan ikan yang sukses tadi. Orang-orang ini melihat sinar wajah Tuhan yang memandangi mereka dan tidak ingin kehilangan lagi.

Mereka yang dipanggil itu akan dijadikan penjala manusia (Mat 4:19). Sering diartikan mencari pengikut sebanyak-banyaknya. Seperti mendulang lubuk misi! Tafsiran seperti itu tidak klop, baik dulu maupun sekarang, bahkan bisa memerosotkan panggilan rasuli. Luk 5:10 menjelaskan "penjala manusia" sebagai "anthropous (ese) zogron", artinya memegang manusia untuk membawa ke kehidupan. Tanggung jawab rasuli bukan menangkapi, tetapi mendukung, menuntun, memelihara, menguatkan agar orang bisa hidup terus, dan menemukan jalan mereka.

Murid-murid Yesus yang pertama itu berasal dari kalangan yang cukup berada serta cukup terpandang di masyarakat. Mereka bisa membantu orang yang berkekurangan. Kawan kita Luc mengolah perspektif ini lebih jauh, lihat misalnya Kis 2:44-45; 5:34-35. Itulah cara Luc mengatakan agar sebanyak-banyaknya orang dapat menikmati kesejahteraan yang memang dicurahkan dari atas sana. Dan Matt juga tahu ini. Murid-murid yang pintar mengelola ikan itu kini dipanggil menjadi pengelola terang bagi manusia - bukan mengelola manusia demi terang.

Teriring salam,
A. Gianto

Sabtu, 22 Januari 2011 Hari Biasa Pekan II

Sabtu, 22 Januari 2011
Hari Biasa Pekan II

Pujilah Tuhan, hai jiwaku; seluruh diriku, pujilah nama-Nya yang kudus (Mzm 103:1)

Antifon Pembuka (Mzm 47:8-9)

Allahlah Raja semesta alam, bermazmurlah penuh seni. Allah merajai segala bangsa, bersemayamlah di takhta kudus.

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahabaik, betapa indahnya hidup kami yang telah Kausucikan dengan darah-Mu yang kudus ya Yesus. Semoga dengan Roh Kudus, kami semakin mampu mempersembahkan seluruh hidup kami kepada-Mu. Sebab Dialah Tuhan pengantara kami. Amin.

Kristus sebagai imam agung datang untuk membawa kesejahteraan dan masa depan bagi umat-Nya. Hal itu terjadi dalam korban salib-Nya. Darah-Nya menyucikan hati nurani kita dari perbuatan yang sia-sia. Kita dijadikan layak untuk masuk dalam kemuliaan-Nya.

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:2-3.11-14)

"Kristus masuk ke dalam tempat kudus dengan membawa darah-Nya sendiri."

Saudara-saudara, dalam kemah suci, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus. Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus. Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, --artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, -- dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 825
Ref. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
Ayat. (Mzm 47:2-3.6-7.8-9; R: 6)
1. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.
2. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkan mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!
3. Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu yang paling indah! Allah merajai segala bangsa, di atas takhta-Nya yang kudus Ia bersemayam.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Kis 16:14b)
Bukalah hati kami, ya Allah, agar dapat memperhatikan sabda Anak-Mu.

Banyak orang gagal mengerti siapakah Yesus dan misi perutusan-Nya. Bahkan orang-orang terdekat-Nya tidak mampu memahami betapa Ia mencintai orang-orang yang dilayani-Nya dengan tulus ikhlas.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:20-21)

"Orang-orang mengatakan Yesus tidak waras lagi."

Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makanpun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Hidup dan karya pelayanan kita kadang tidak dimengerti oleh orang lain, khususnya orang-orang yang paling dekat dengan kita. Apalagi berhubungan dengan karya pelayanan sosial, Gereja, dan masyarakat luas. Mereka kadang tidak setuju dengan semangat perubahan hidup kita. Bahkan, mereka menjadi penghalang bagi proses pembaruan hidup yang baru. Padahal, hidup mesti terus diperbaharui demi kebaikan bersama.

R U A H

Jumat, 21 Januari 2011 Peringatan Wajib Santa Agnes

Jumat, 21 Januari 2011
Peringatan Wajib Santa Agnes

"Kristus mempercantik jiwaku dengan perhiasan rahmat dan kebajikan. Aku ini milik Dia, yang dilayani oleh para malaikat." ~ St. Agnes

Antifon Pembuka

Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala.

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, bersama Santa Agnes yang kami rayakan bersama pada hari ini, kami bersyukur dan berbahagia karena boleh menjadi umat-Mu, milik kesayangan-Mu. Syukur karena Engkau tidak lagi mengingat dosa-dosa kami. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Imamat Yesus adalah sebuah unsur perjanjian yang baru dan lebih baik, di mana Dia menjadi Pengantara. Janji dalam Perjanjian Lama bahwa Allah menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Nya adalah juga janji dalam Perjanjian Baru. Akan tetapi janji dalam Perjanjian Baru lebih kuat dan mendalam.

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (8:6-13)

"Kristus menjadi pengantara perjanjian yang lebih agung."

Saudara-saudara, sekarang Yesus telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua. Sebab Ia menegor mereka ketika Ia berkata: "Sesungguhnya, akan datang waktunya," demikianlah firman Tuhan, "Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda,bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka, pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka," demikian firman Tuhan. "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku. Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka." Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:8.10.11-12.13-14; R: 9a)
1. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Dalam diri Kristus Allah mendamaikan dunia dengan Diri-Nya dan telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

Yesus memilih dua belas rasul-Nya. Yesus mengangkat mereka dengan tujuan ganda: untuk menyertai-nya dalam pelayanan dan untuk ambil bagian dalam pewartaan Injil. Simon sebagai yang pertama di antara dua belas rasul.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:13-19)

"Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk menyertai Dia."

Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injildan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus,Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, 18 selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Menjadi murid Kristus berarti kita siap sedia menerima tugas perutusan. Berkat Sakramen Baptis, dosa-dosa kita sudah dihapuskan dengan cuma-cuma. Hidup kita sudah dikuduskan dan dijadikan anggota keluarga Allah. Kita menjadi saksi-saksi karya keselamatan Kristus yang sudah kita alami. Sekarang tugas kita untuk membagi sukacita keselamatan ini. Tentu, kuasa Tuhan akan menyertai perutusan kita sampai akhir zaman. Aku hendak....

R U A H


Santa Agnes
Perawan dan Martir


Agnes lahir di Roma pada tahun 291. Ia cantik dan simpatik. Tidaklah mengherankan apabila banyak pemuda jatuh hati padanya dan bertekat mengawininya. Tetapi apa yang dialami pemuda-pemuda itu? Mereka menyesal, kecewa bahkan marah karena lamaran mereka ditolak. Agnes, gadis rupawan itu berkaul tidak mau menikah karena ia telah berjanji untuk tetap perawan dan setia pada Yesus yang mencintainya. Pemuda-pemuda frustasi itu melaporkan Agnes kepada pengadilan Romawi dengan mengungkapkan identitasnya sebagai seorang penganut agama Kristen.

Di hadapan pengadilan Romawi, Agnes diuji, ditakut-takuti bahkan dituduh menjalani kehidupan sebagai seorang pelacur. Ia diancam dengan hukuman mati dan dipaksa membawakan korban kepada dewa-dewa kafir Romawi. Tetapi Agnes tak gentar sedikit pun menghadapi semua ancaman dan siksaan itu. Ia dengan gagah berani menolak segala tuduhan atas dirinya dan mempertahankan kemurniannya. Belenggu yang dikenakan pada tangannya terlepas dengan sendirinya. Bagi dia, Kristus adalah segala-galanya. Dia yakin bahwa Kristus menyertai dan tetap menjaga dirinya dari segala siksaan atas dirinya.

Akhirnya tiada jalan lain untuk menaklukkan Agnes selain membunuh dia dengan pedang. Kepalanya dipenggal setelah ia berdoa kepada Yesus, mempelainya. Peristiwa naas ini terjadi pada tahun 304, setahun setelah masa penganiayaan di bawah pemerintahan kaisar Diokletianus. Jenazahnya dikebumikan di Jalan Nomentana. Kemudian di atas kuburannya didirikan sebuah gereja untuk menghormatinya.

Agnes dilukiskan sedang mendekap seekor Anak Domba (Agnus), lambang kemurnian, dan memegang daun palem sebagai lambang keberanian. Pada hari pestanya (21 Januari) setiap tahun, dua ekor anak domba disembelih di Gereja Santa Agnes di Jalan Nomentana. Bulu domba itu dikirim kepada Sri Paus untuk diberkati dan dipakai untuk membuat hiasan atau mantel. Hiasan dan mantel itu kemudian dikembalikan kepada Uskup Agung dari Gereja itu untuk dipakai sebagai simbol kekuasaannya.


"Orang Kudus Sepanjang Tahun"

Kamis, 20 Januari 2011 Hari Biasa Pekan II

Kamis, 20 Januari 2011
Hari Biasa Pekan II

"Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan." (Matius 18:15-16)

Antifon Pembuka (Mzm 40:17)

Hendaknya bergembira dan bersukaria semua orang yang mencari Engkau; hendaknya semua yang merindukan bantuan-Mu berseru: Agunglah Tuhan!

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, aku bersyukur atas banyak hal yang boleh aku alami. Jika di waktu-waktu yang telah lewat aku kurang bersyukur, saat ini aku mau datang ke hadapan-Mu ya Tuhan, mensyukuri banyak anugerah yang telah aku terima. Biarlah Sabda-Mu yang akan kubaca hari ini membantu aku untuk bersyukur, karena aku memiliki Engkau di dalam hidupku. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Yesus adalah Imam Agung. Dia menjadi Pengantara antara Allah dan manusia. Ia menebus dosa umat-Nya dengan menyerahkan hidup-Nya di kayu salib. Ia bertindak serentak sebagai imam, Altar dan Korban. Justru dengan cara itulah, Yesus sanggup menyelamatkan semua orang, yang demi Dia datang kepada Allah.

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (7:25-8:6)

"Kristus mempersembahkan diri sekali untuk selama-lamanya."

Saudara-saudara, Yesus sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka. Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban. Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya. Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga, dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia. Sebab setiap Imam Besar ditetapkan untuk mempersembahkan korban dan persembahan dan karena itu Yesus perlu mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. Sekiranya Ia di bumi ini, Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini telah ada orang-orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat. Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di surga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu." Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17; R: 8a.9a)
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, "Lihatlah Tuhan, aku datang!"
2. "Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Biarlah bergembira dan bersukacita semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan daripada-Mu tetap berkata, "Tuhan itu besar!"

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.

Hidup dan pelayanan Yesus menarik banyak orang. Itulah sebabnya tidak sedikit orang yang berasal dari pelbagai wilayah mencari Dia. Mereka mengalami sentuhan kasih Tuhan melalui penyembuhan yang mereka peroleh. Tetapi pandangan mereka tentang Yesus dan misi perutusan-Nya perlu dimurnikan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:7-12)

"Roh-roh jahat berteriak, "Engkau Anak Allah." Tetapi dengan keras Yesus melarang memberitahukan siapa Dia."

Sekali peristiwa, Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea,dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya.Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya.Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah." Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Karya keselamatan Yesus diperuntukkan bagi semua orang. Siapapun diberi kesempatan yang sama untuk mendengarkan warta keselamatan Allah. Memang, Yesus datang untuk memanggil semua orang datang kepada-Nya. Orang yang kurang menanggapi pewartaan-Nya akan terus disadarkan kembali. Sedangkan yang membuka diri mesti ditanggapi dan dipelihara dengan penuh perhatian. Kuasa kegelapan pun tundauk dan menyembah-Nya.

R U A H

Rabu, 19 Januari 2011 Hari Biasa Pekan II

Rabu, 19 Januari 2011
Hari Biasa Pekan II

Kebajikan-Nya tak terhingga, dan jika aku menempatkan kepercayaanku pada-Nya, aku tak akan ditinggalkan. (Paus St. Pius X)

Antifon Pembuka

Tuhan, Engkau telah bersumpah dan tidak akan menyesal, "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek" (Mzm 110:4)

Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, kami memuji dan mengagungkan-Mu. Engkau berani dan rela menanggung resiko menolong sesama yang membutuhkan. Doakanlah kami supaya kami berani meneladan-Mu. Dengan demikian kebesaran kasih-Mu dapat kami wartakan. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami yang meraja dan berkuasa untuk selama-lamanya. Amin.

Yesus adalah Imam untuk selama-lamanya. Ia telah menyerahkan hidup-Nya di salib. Tetapi justru dengan kematian-Nya, ia membawa kehidupan dan keselamatan bagi manusia.

Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani (7:1-3.15-17)

"Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut tata imamat Melkisedek."

Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi. Ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, Melkisedek menyongsongnya dan memberkati dia. Dan kepadanya Abraham memberikan sepersepuluh dari semua jarahannya. Menurut arti namanya, Melkisedek pertama-tama adalah raja kebenaran, atau juga raja Salaem, yaitu raja damai sejahtera. Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah; harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan! Dan karena dijadikan sama dengan Anak Allah, ia menjadi imam sampai selama-lamanya. Sungguh, Yesus telah ditetapkan sebagai imam menurut tata imamat Melkisedek; artinya: Menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa. Sebab tentang Yesus diberikan kesaksian, "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut tata imamat Melkisedek".
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek.
Ayat (Mzm 110:1.2.3.4)
1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuhmu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!"
2. Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
3. Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu.
4. Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek".

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:23)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit.

Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat tahu bahwa Yesus selalu peduli dengan orang-orang yang menderita. Mereka mengamat-amati Yesus kalau-kalau Ia melakukan sesuatu yang tak diperbolehkan pada hari Sabat. Yesus tahu maksud jahat mereka. Maka dalam belas kasih-Nya yang melimpah, ia justru menyembuhkan orang yang mati sebelah tangannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:1-6)

"Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat menyelamatkan nyawa orang atau membunuhnya?"

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu, "Mari, berdirilah di tengah!" Kemudian Yesus berkata kepada mereka, "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja. Yesus jengkel karena kedegilan mereka! Dengan marah Ia memandang sekeliling, lalu berkata kepada orang tadi, "Ulurkanlah tanganmu!" Ia pun mengulurkan tangannya dan sembuhlah seketika. Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Keselamatan itu lebih penting daripada sekadar melakukan hukum/peraturan lahiriah. Peraturan merupakan hasil kesepakatan bersama seluruh anggota masyarakat. Peraturan hendaknya membantu kita untuk hidup lebih baik. Bila justru membuat hidup kita tidak berkembang, maka peraturan itu perlu ditinjau kembali. Yesus telah menyempurnakan hukum itu dalam hukum cinta kasih. Kasih menjadi dasar semua hukum dan peraturan. Aku ingin....

R U A H

Selasa, 18 Januari 2011 Hari Biasa Pekan II

Selasa, 18 Januari 2011
Hari Biasa Pekan II

Allah bukan tidak adil. Maka tidak mungkin Ia lupa akan pekerjaan dan kasih yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya lewat pelayananmu terhadap orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang. (Ibrani 6:10)

Antifon Pembuka (Mzm 111:1)

Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat.

Doa Renungan

Allah Bapa sumber kegembiraan dan pemberi rahmat surgawi yang adil, Kauangkat kami menjadi pelayan-Mu. Semoga kami boleh menerima berkat-Mu dengan berlimpah. Berkatilah usaha kami dan dengan rendah hati kami berharap akan terpenuhilah janji-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Hidup orang Kristiani dibangun di atas iman, harapan, dan kasih. Tuhan senantiasa memenuhi janji-Nya kepada umat-Nya. Maka dengan sendirinya, semangat ketekunan seharusnya menandai semua karya orang Kristiani.

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (6:10-20)

"Pengharapan adalah sauh yang kuat dan aman."

Saudara-saudara, Allah bukan tidak adil. Maka tidak mungkin Ia lupa akan pekerjaan dan kasih yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya lewat pelayananmu terhadap orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang. Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang lestari, sampai apa yang kamu harapkan akhirnya benar-benar kamu miliki. Kami ingin kalian jangan menjadi lamban, tetapi tetap bersemangat mengikuti jejak mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah. Ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi daripada-Nya. Dalam sumpah itu Ia berjanji: Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak." Abraham menanti dengan sabar, dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya. Kalau orang bersumpah, ia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan baginya sumpah itu menjadi suatu pengukuhan yang mengakhiri segala kesangsian. Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji, dan supaya mereka benar-benar percaya akan putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah. Kedua kenyataan ini, janji dan sumpah, tidak berubah-ubah, dan tentang ini Allah tidak mungkin berdusta! Jadi maksud Allah mengikat janji dengan sumpah ialah: Supaya kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat bahwa kita akan menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita. Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, sauh yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, yakni ketika Ia, menurut tata imamat Melkisedek, menjadi Imam Agung untuk selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selamanya ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.4-5.9.10c)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya.
3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Dia akan disanjung sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Bapa Tuhan kita Yesus Kristus akan menerangi mata budi kita, agar kita mengenal harapan panggilan kita.

Peraturan memang kita perlukan untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Namun, kasih Allah jauh melebihi dari semua aturan manusia. Maka, kita tidak boleh membatasi kasih-Nya dengan aturan-aturan yang kita buat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:23-28)

"Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat."

Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada Yesus, "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" Jawab Yesus kepada mereka, "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengiringnya kekurangan dan kelaparan? Tidakkah ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Agung lalu makan roti sajian -- yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam -- dan memberikannya juga kepada pengikut-pengikutnya?" Lalu kata Yesus kepada mereka, "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. Jadi Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat,"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Dalam hidup ini, kita hendaknya punya prinsip dan komitmen yang kuat. Jika tidak, kita menjadi orang yang tidak punya pendirian. Kita akan mudah terbawa arus dan dipengaruhi oleh orang lain. Di lain pihak, prinsip dan komitmen pribadi ini hendaknya tidak kaku. Kita masih terbuka terhadap pandangan lain yang lebih baik. Keterbukaan ini akan membuat relasi dengan orang lain makin lancar. Kita tidak gampang mencurigai sesama.

R U A H

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy