| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 11 Januari 2011 Hari Biasa Pekan I

Selasa, 11 Januari 2011
Hari Biasa Pekan I

Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. <---> 1Yoh 4:8

Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, terimakasih karena berkat perlindungan-Mu aku boleh bangun dengan sehat pada pagi hari ini. Berkat perlindungan-Mu pula, tidak ada satu pun roh jahat yang bisa mencelakakan diriku. Berilah kekuatan iman agar aku bisa menolak segala godaan roh jahat dalam pikiranku sepanjang hari ini. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Berkat sengsara dan kematian-Nya, Yesus dimuliakan oleh Allah. Melalui Dia, Allah menyelamatkan dan memuliakan semua makhluk ciptaan-Nya. Pengorbanan Yesus tidak akan pernah sia-sia.

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:5-12)

"Yang disempurnakan dengan penderitaan."

Saudara-saudara, dunia yang akan datang, yang sedang kita bicarakan, ditaklukkan oleh Allah bukan kepada malaikat-malaikat. Sebab ada orang yang pernah memberi kesaksian dalam Kitab Suci, "Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Atau apakah anak manusia, sehinga Engkau mengindahkannya? Namun untuk waktu yang singkat Engkau telah membuatnya hampir setara dengan Allah, dan memahkotai dia dengan kemuliaan dan semarak; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya." Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada Yesus, tidak ada sesuatu pun yang dikecualikan-Nya, artinya yang tidak ditaklukkan kepada Yesus. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya. Yang kita lihat ialah bahwa untuk waktu yang singkat Yesus telah direndahkan sedikit di bawah malaikat-malaikat, tetapi oleh derita kematian-Nya Ia telah dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Dan berkat kasih karunia Allah Yesus mengalami maut bagi semua orang. Memang Allah menjadikan segala sesuatu bagi diri-Nya dan mengantar banyak orang kepada kemuliaan. Maka sudah sepatutnya Ia pun menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. Sebab Dia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan semua berasal dari Yang Satu. Itulah sebabnya Yesus tidak malu menyebut mereka saudara, ketika Ia berkata, "Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji Engkau di tengah-tengah umat."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Engkau membuat Anak-Mu berkuasa atas segala buatan tangan-Mu.
Ayat. (Mzm 8:2a.5.6-7.8-9)
1. Ya Tuhan, Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi! Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
3. Domba, sapi, dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagaimana sebenarnya, sebagai Sabda Allah.

Yesus mengajar dengan penuh kuasa karena Dia mengajar dengan kuasa Allah. Dia mempunyai kuasa seperti yang dimiliki oleh Allah, maka kuasa jahat pun tunduk kepada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:21b-28)

"Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa."

Pada suatu malam Sabat, Yesus masuk ke dalam rumah ibadat di kota Kapernaum dan mengajar di sana. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, "Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazareth? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya, "Diam, keluarlah daripadanya!" Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar daripadanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, "Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya." Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

ANDRA, itulah nama dosen idolaku. Orangnya masih muda, tapi gelar Doktor sudah terpancang gagah di depan namanya. Mengajarnya bagus, orangnya ramah, apalagi kalau sudah berpakaian kasual, wuah, rasanya tidak ada yang lebih menarik daripadanya. Mulai dari pemain bola yang paling guanteng sampai aktor yang paling keren, kalah semua!

Suatu sore aku diajak sahabatku jalan-jalan. "Ada rumah makan baru, tempatnya asyik banget," begitu dia promosi. "Di sana ada tamannya yang luas dan kita bisa jalan-jalan dulu sebelum makan." Tanpa pikir panjang aku pun segera mengiyakan, dan berjalan-jalanlah kami sore itu.

Ketika sedang asyik menikmati taman, mendadak sontak, Anggie sahabatku menggamit lenganku. "Lihat itu di depan," ujarnya sambil menunjuk sepasang laki-laki dan perempuan yang sedang bergandengan tangan mesra. Gubrak! Hampir aku tak dapat percaya mataku. Bagaimana mungkin, "Bukankah itu Pak Andra dan Bu Dewi?" "Betul," jawab Anggie. "Tapi, Bu Dewi itu sudah punya suami dan anak, kan?" "Betul," jawab Anggie bingung bagai terserap melihat adegan perselingkuhan di depan matanya.

Berhati-hatilah, sebaiknya jangan mengidolakan siapa pun di dunia ini, melainkan cukup Yesus saya yang menjadi idola kita. Mengapa? Sebab setiap manusia ada kelemahan, sehingga manusia dapat mengecewakan kita. Sebaliknya, Yesus tidak akan pernah mengecewakan kita karena Ia adalah sempurna adanya dan kasih-Nya setia bagi kita. Bahkan, banyak teman kita yang hidupnya hancur karena kecewa dengan idolanya. Saat Romo idolanya mengecewakan, ia tidak mau ke Gereja lagi. Saat dosen idolanya mengecewakan, ia tidak mau belajar lagi.

Bayangkan, bahkan roh jahat saja mengenali Yesus sebagai Yang Kudus dari Allah . Yesus memang mahatinggi, semua telah ditaklukkan di bawah kaki-Nya. Karena itu layaklah kita meninggikan Dia dan menjadikan idola dalam hidup kita; sumber teladan hidup kita.

Oh Yesus, biarlah kekagumanku kepada-Mu semakin bertambah dari hari ke hari, kekaguman yang membakar semangatku untuk dapat menjadi seperti-Mu. Amin.

Oase Rohani, Renungan dan Catatan Harian

Senin, 10 Januari 2011 Hari Biasa Pekan I

Senin, 10 Januari 2011
Hari Biasa Pekan I

"Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." <--> Mrk 1:17

Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus yang Maha Pengampun, terimakasih atas rahmat pengampunan yang selalu Engkau tawarkan dan berikan kepada-Ku. Aku ingin mensyukuri rahmat pengampunan-Mu itu dengan menjadi penjala manusia seperti yang Kaukehendaki. Berilah aku kekuatan agar sepanjang hari ini aku mampu menjala manusia melalui seluruh sikap dan tindakanku. Amin.

Tak ada kata lelah bagi Allah untuk menyelamatkan umat manusia, ciptaan-Nya. Dia terus mengirimkan para utusan-Nya, bahkan Putera-Nya terkasih diberikan sebagai tebusan dosa-dosa umat-Nya. Kasih Allah sungguh nyata dalam hidup dan karya Yesus. Kepada-Nyalah kita harus percaya.

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (1:1-6)

"Allah berbicara kepada kita dengan pengantaraan Anak-Nya."

Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagaimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan." Atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku" Lagipula, ketika mengantar pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1.2b.6.7c.9; Ul: 1a.9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. Segala dewata sujud menyembah Allah.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Sebagai utusan Allah, Yesus mewartakan datangnya Kerajaan Allah. Kedatangan-Nya membuahkan pertobatan bagi semua orang yang percaya. Dan untuk melanjutkan tugas yang sangat mulia ini, Yesus membutuhkan orang-orang yang rela diutus-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)

"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."

Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia." Mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Seorang remaja putri menemukan album foto orangtuanya. Ia membuka-buka album itu dan membayangkan peristiwa-peristiwa saat bersama orangtuanya. Saat masih bayi, ulang tahun pertama, taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan seterusnya.

Peristiwa-peristiwa itu membuatnya haru sekaligus bahagia membayangkan betapa besar dia dicintai. Sebuah foto kenangan dapat membangkitkan rasa syukur dan bahagia. Membaca dan merenungkan Kitab Suci lebih dari sekadar melihat kenangan masa lampau, melainkan menemukan pribadi Yesus yang hidup kembali saat ini dan di sini. Allah menyatakan Diri kepada manusia sekarang ini juga. Yesus berkarya memanggil dan mengutus para murid sekarang ini juga. Harapan-Nya ialah sekarang ini juga kita mengarahkan pandangan pada-Nya, menemukan dasar kehidupan kita pada-Nya.

Mulai dengan hal-hal kecil, misalnya dengan memandang orang-orang di sekitar kita sebagai orang-orang berharga dan dikasihi oleh Allah, melepaskan pikiran dan pandangan negatif tentang sesama, dan berniat berbuat baik membawa orang kepada Yesus. Kerajaan Allah sudah mulai nyata dalam Diri Yesus. Kita semua dipanggil dan diutus untuk ambil bagian di dalamnya.

Tuhan, betapa indahnya mengalami kasih-Mu melalui pengalaman-pengalaman sederhana. Bukalah mata hatiku untuk menemukan Engkau. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Minggu, 09 Januari 2011 Pesta Pembaptisan Tuhan

Minggu, 09 Januari 2011
Pesta Pembaptisan Tuhan
(Hari Minggu Biasa I)


“Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum." (Yes 42:3)

Antifon Pembuka

Setelah Yesus dibaptis, terbukalah langit, dan Roh Kudus seperti burung merpati turun pada-Nya, serta terdengarlah suara Bapa, “Inilah Putera-Ku terkasih, pada-Nya Aku amat berkenan.”

Doa Renungan

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah memaklumkan Yesus Kristus sebagai Putera-Mu, ketika sesudah pembaptisan-Nya di sungai Yordan, Ia keluar dari air, dengan disaksikan oleh Roh Kudus yang turun pada-Nya seperti burung merpati. Kami pun telah Kauangkat menjadi putera dan puteri-Mu, ketika kami dilahirkan kembali dari air dan Roh Kudus. Kami mohon semoga kami tetap setia dan hidup pantas sebagai putera dan puteri-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (42:1-4.6-7)

"Lihat, itu hamba-Ku, yang kepadanya Aku berkenan."

Beginilah firman Tuhan, "Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku yang kepadanya Aku berkenan. Aku menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suaranya, atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan ia padamkan, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya." Beginilah firman Tuhan, "Aku, Tuhan telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan. Aku telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 846
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
Ayat. (Mzm 29:1a.2.3ac-4.3b+9b-10; R:11b)
1. Sampaikanlah kepada Tuhan, hai penghuni surga, sampaikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan!
2. Suara Tuhan terdengar di atas air, suara Tuhan mengguruh di atas air yang besar. Suara Tuhan penuh kekuatan, suara Tuhan penuh semarak.
3. Allah yang mulia mengguntur. Di dalam bait-Nya setiap orang berseru, "Hormat!" Tuhan bersemayam di atas air bah, Tuhan bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (10:34-38)

"Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus."

Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus menemui perwira Romawi dan seisi rumahnya. Setibanya di rumah sang perwira, Petrus berkata. "Sesungguhnya Allah tidak membeda-bedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Allah dan mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh karena Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang. Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea mulai dari Galilea sesudah pembaptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa. Yesus itu telah berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6; 2/4)
Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia!"


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (3:13-17)

"Sesudah dibaptis, Yesus melihat Roh Allah turun ke atas-Nya."

Ketika Yohanes membaptis di Sungai Yordan, datanglah Yesus dari Galilea ke sana untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya, "Akulah yang mesti dibaptis oleh-Mu! Masakan Engkau yang datang kepadaku!" Lalu Yesus menjawab kepadanya kata-Nya, "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menurutinya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air, dan pada waktu itu juga langit terbuka, dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Kisah pembaptisan Yesus di Sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis, mengingatkan saya akan pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang guru agama Katolik, ketika saya duduk di bangku SMP. Saat itu guru kami bertanya: “Apakah dengan pembaptisan mau menyatakan bahwa sebenarnya Yesus pun memiliki dosa?”.

Saudara-saudara yang terkasih di dalam Kristus,

Upacara pembaptisan sendiri sudah berakar di dalam tradisi Yahudi. Ada tuntutan bahwa seseorang perlu membersihkan dirinya dari dosa dan kenajisan lewat suatu upacara permandian, sehingga ia dapat mengikuti suatu upacara agama (bdk. Im 15:5,8,10,13; 16:4). Inisiasi dengan upacara pembaptisan di kalangan Yahudi pada zaman Yesus antara lain sebagai pengenangan akan bangsa Yahudi yang melintasi Laut Merah. Gerakan Yohanes Pembaptis yang membaptis umat Yahudi, muncul dalam bingkai tersebut. Pembaptisan dilakukan dalam rangka pertobatan dan mempersiapkan orang dalam menghadapi “murka Allah yang akan datang” (Mat 3:4). Pertobatan melalui pembaptisan merupakan jalan keluar agar Allah mengampuni dosa.

Pembaptisan pada dasarnya merupakan hal yang cukup biasa, tetapi menjadi luar biasa manakala “tamu” yang datang meminta untuk dibaptis adalah Yesus sendiri. Di sinilah kita dapat memahami keheranan, kebingungan dan mungkin juga kegelisahan yang dialami oleh Yohanes saat itu. Oleh karenanya, secara spontan Yohanes mencegah Yesus. Tidak mungkin dirinya membaptis orang yang lebih besar darinya (Mat 3:14-15). Justru dirinyalah yang seharusnya dibaptis oleh Yesus. Keberatan itu kemudian memperoleh tanggapan dari Yesus: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah" (Mat 3:15). Tanggapan itu sekaligus menjelaskan bagaimana Yesus yang tak berdosa dapat mengalami suatu baptis pertobatan.

Saudara-saudari yang dikasihi Allah.

Baik Yesus maupun Yohanes merupakan cerminan pribadi yang dengan kerendahatiannnya taat kepada Allah. Yohanes berusaha membiarkan dirinya menuruti (= sejajar) dengan kemauan Yesus. Ketakutan dan keraguan dalam dirinya bukan lagi menjadi halangan untuk melakukan perintah Yesus. Yesus sendiri memberi teladan bagaimana memenuhi kehendak Allah. Sangat berbeda dengan kaum Farisi yang menganggap dirinya istimewa dan tidak mau dibaptis oleh Yohanes pembaptis (bdk. Luk 7:30). Dengan dibaptis, maka Yesus melakukan kehendak Allah secara penuh. Ia tidak hanya bisa mengajar para pengikut-Nya, tetapi mampu menjadi figur Anak Allah sejati yang taat pada Bapa-Nya. Status sebagai anak Allah semata-mata muncul karena sikap penyerahan diri dan kepatuhan yang utuh pada kehendak Bapa. "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan" (Mat 3:17). Kepatuhan, ketaatan, sikap penyerahan diri dan akhirnya percaya pada kehendak Allah hanya mungkin terjadi kalau ada kerendahatian.

Peristiwa pembaptisan Yesus sekaligus juga mau mengingatkan kita akan makna baptis yang kita terima. Dengan baptis, manusia dibebaskan dari dosa, dilahirkan kembali serupa sebagai anak-anak Allah serta digabungkan dengan Gereja setelah dijadikan serupa dengan Kristus oleh materai yang tak terhapuskan (bdk. Kan. 849). Unsur yang nampak di sini adalah bahwa kita juga disatukan dengan Kristus sebagai Anak Allah. Kristus telah tinggal dalam diri kita. Alhasil umat beriman pun mempunyai perutusan yang sama seperti Kristus di dunia. Setelah dibaptis, seperti Dia, kita diajak untuk “berjalan keliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis” (Kis 10:38). Kita menjadi Anak Allah sekaligus juga Hamba Allah. Melalui pembaptisan, Roh Allah dicurahkan kepada hati semua umat beriman “supaya ia menyatakan hukum-Nya kepada bangsa-bangsa” (Yes 42:1). Kita semua yang telah dibaptis akhirnya dipanggil untuk mewartakan keselamatan kepada semua orang. Baptisan memeteraikan seseorang untuk menjalani perutusannya sebagai pewarta Kerajaan Allah. Kesadaran menjalani hidup sebagai sebuah perutusan ilahi harus terus menerus bergema dalam hati semua orang beriman.

Oleh karena itu, sikap rendah hati harus menjadi sebuah disposisi batin yang terus menerus dimiliki oleh seorang Hamba Allah. Kerendahatian memampukan kita menjalankan tugas – tugas pelayanan yang dipercayakan pada kita secara sempurna. Kerendahatian membantu kia untuk senantiasa taat pada kehendak Allah yang bergema di dalam hati dan diri. Kerendahatian itu pulalah yang membuat kita memasrahkan segala daya upaya pada penyelanggaraan ilahi. Hamba Allah dalam konteks dewasa ini adalah setiap orang yang mengabdi tanpa pamrih, yang rela menjalankan tugas rutin sehari-hari tanpa merasa bosan. Semuanya semata-mata karena Allah yang berkehendak dan mengutus diri kita.


Salam,

Prasetyo H.Wicaksono

Sabtu, 08 Januari 2011 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Sabtu, 08 Januari 2011
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Kita harus menjaga pikiran kita, hati kita, dan segenap indra kita, sebab inilah pintu gerbang lewat mana si iblis biasanya masuk. (St. Yohanes Maria Vianney).

Antifon Pembuka (Gal 4:4-5)

Allah telah mengutus Putra-Nya, yang dilahirkan oleh seorang wanita, agar kita diangkat menjadi anak-anak Allah.

Doa Renungan

Allah yang maharahim, aku bersyukur atas hari ini. Kuasailah hatiku supaya tidak terjerumus pada suatu kejahatan sekalipun itu hal yang kecil. Arahkanlah pikiran hatiku, agar aku hanya menyembah Engkau satu-satunya Allah, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.


Kitab Suci tidak membagi tubuh dan jiwa, dunia dan roh secara tajam. 'Dunia' adalah kehidupan manusia yang berlawanan dengan kehendak Allah dan nilai-nilai Kristiani. Mereka yang berada dalam Kristus adalah dalam "roh" dan dilepaskan dari dunia dengan segala godaannya.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:14-21)

"Allah mengabulkan doa kita."

Saudara-saudaraku terkasih, inilah sebabnya kita berani menghadap Allah, yaitu karena Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita tahu juga bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya. Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah; maka Allah akan memberikan hidup kepadanya, yaitu kepada dia yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut itu. Ada dosa yang mendatangkan maut, dan tentang ini, tidak kukatakan bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut. Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindungi orang itu, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang, dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan kehidupan yang kekal. Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5.6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:16)
Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang.


Hukum Musa memerintahkan banyak hal berkenaan dengan pembasuhdan dan pemercikan sebagai ungkapan kehidupan, pemurnian, dan pembaruan. Yohanes Pembaptis mengadopsi kebiasaan yang penuh arti ini. Yesus menyempurnakan dalam pembaptisan-sakramen pengampunan, kekudusan, kehidupan, dan kelahiran kembali.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:22-30)


"Sahabat mempelai bersukacita mendengar suara mempelai."

Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke tanah Yudea, dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanes pun membaptis di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya," Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang Sungai Yordan, dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga, dan semua orang pergi kepada-Nya." Jawab Yohanes, "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari surga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai, yang berdiri dekat dia dan mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan


Orang yang hebat pasti mampu dan mau mengakui kelebihan dan kehebatan orang lain. Sebaliknya, orang picik sangat sulit mengakui kelebihan orang lain, apalagi memberikan pujian yang pantas. Bahkan orang yang tidak tahu diri pasti sulit memberikan tempat kepada orang lain yang memang menjadi haknya. Sikap Yohanes Pembaptis menyadarkan kita untuk memberikan 'ruang gerak' bagi sesama untuk berkembang sesuai keahliannya. Aku hendak.....

RUAH

Jumat, 07 Januari 2011 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan -- Jumat Pertama Dalam Bulan

Jumat, 07 Januari 2011
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan -- Jumat Pertama Dalam Bulan

Yesus taat dengan diam dan tidak pernah mengeluh, maka belajarlah menderita dan diam, taat dan diam daripada-Nya. (St Paulus Salib)

Antifon Pembuka (Mzm 112:4)

Bagi orang tulus hari telah terbit cahaya dalam kegelapan, yaitu Tuhan yang maharahim, penyayang yang adil.

Doa Renungan

Yesus yang baik, kami bersyukur atas pengorbanan-Mu. Tambahkanlah iman kepercayaan pada kami orang yang lemah ini, sehingga iman akan Engkau bertumbuh dari hari ke hari dan sungguh menjadi pelita hidup kami. Amin.

Terang iman dikuatkan dan dipelihara oleh air pembaptisan, karya Roh Kudus, tubuh dan darah Kristus, dan kesaksian Bapa lewat tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat. Kehidupan abadi ada dalam Putra Allah dan dimiliki oleh mereka yang percaya kepada-Nya.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:5-13)

"Kesaksian tentang Anak Allah."

Saudara-saudara terkasih, tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air, dan darah dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Allah menjadi pendusta karena orang itu tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Dia, ia tidak memiliki hidup. Semuanya ini kutuliskan kepada kamu supaya kamu, yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah! Pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20; R: 12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel . Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 9:35)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan

Sungguh malang nasib orang yang berpenyakit kusta. Selain menderita karena penyakitnya, ia juga diasingkan oleh masyarakat. Dengan melaporkan kepada imam setelah mendapatkan kembali kesembuhannya, orang yang sembuh dari penyakit kusta dipersatukan kembali dengan keluarga dan diterima kembali dalam komunitas. Demikian pula Yesus membebaskan kusta dosa dan kesombongan kita, dan menyatukan kita dengan keluarga, Gereja.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:12-16)

"Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta."

Sekali peristiwa Yesus berada di sebuah kota. Ada di situseorang yang penuh kusta. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah si kusta dan memohon, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Maka Yesus mengulurkan tangan-Nya menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. Yesus melarang orang itu memberitahukan hal ini kepada siapa pun juga dan Ia berkata, "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa sebagai bukti bagi mereka." Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar, dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Yesus mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan.

Renungan

Sakit adalah salah satu kelemahan dan kerapuhan manusia. Dalam keadaan lemah, ia sulit melakukan aktivitas apapun. Ia sangat tergantung kepada belas kasih orang lain. Dalam keadaan ini, orang akan mudah mengandalkan kekuatan Tuhan. Hatinya terbuka untuk menerima belas kasih Tuhan. Ia menyadarkan diri pada kerahiman Tuhan. Itulah ungkapan iman yang mendatangkan keselamatan. Tuhan sangat berkenan pada sikap seperti ini. Aku hendak...........

R U A H

Kamis, 06 Januari 2010 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Kamis, 06 Januari 2010
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Ketaatan adalah sumber kebebasan sejati (Paus Yohanes Paulus II)

Antifon Pembuka (Yohanes 1:1)

Sejak awal mula Sabda itu Allah dan Ia berkenan dilahirkan sebagai Penebus dunia.

Doa Renungan

Allah Bapa kami, ajarlah kami melaksanakan cinta kasih dengan tulus, terutama kepada sesama yang tidak menyenangkan. Dengan demikian, kami dapat meluhurkan nama-Mu serta melakukan kehendak-Mu agar pantas menjadi murid Yesus Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan pengantara kami. Amin.

Yohanes mengingatkan kita akan penipuan diri dalam cinta. Tak seorang pun bisa mengatakan bahwa ia mencintai Allah, tetapi sekaligus membenci sesamanya. Bukti bahwa kita mencintai Allah, yaitu melaksanakan perintah-perintah-Nya untuk mencintai Allah dan sesama. Cinta Kristus, bukan hanya model, tetapi juga pendorong dan alasan mendasar cinta kasih Kristiani.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:19-5:4)

"Barangsiapa mengasihi Allah, Ia harus juga mengasihi saudaranya."

Saudara-saudaraku terkasih, kita harus mengasihi karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata, "Aku mengasihi Allah," tetapi membenci saudaranya, ia adalah seorang pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang ia lihat, tidak mungkin ia mengasihi Allah yang tidak ia lihat. Dan inilah perintah yang kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. Setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat,sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: yakni iman kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 72:1-2.14.15bc.17)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Ia akan menebus nyawa mereka dari penindasan dan kekerasan; darah mereka mahal di matanya. Kiranya ia didoakan senantiasa, dan diberkati sepanjang hari!
3. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 4:18)
Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.

Yesus tampil sebagai seorang nabi besar di Galilea, yang memiliki kuasa Roh Kudus, Yesus membawakan pesan bahwa keselamatan sudah tiba. Hanya orang yang terbuka hatinya mengakui Yesus sebagai Juruselamat. Orang-orang sekampung-Nya diundang untuk memiliki keterbukaan hati tersebut.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:14-22a)

"Pada hari ini digenapilah Kitab Suci."

Sesudah dicobai Iblis di padang gurun, dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Selama di situ Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ, dan semua orang memuji Dia. Lalu Ia datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan. Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab Nabi Yesaya, dan setelah membukanya, Ia menemukan nas di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. Kemudian Yesus menutup kitab itu, mengembalikannya kepada pejabat, lalu Ia duduk: dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Yesus mulai mengajar mereka, katanya, "Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya!" Semua orang itu membenarkan Dia, dan mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Karya keselamatan Allah diberikan kepada semua orang, tanpa terkecuali. Kita juga bebas menerima atau menolak tawaran kasih Allah. Karena Allah tidak pernah memaksakan kehendak-Nya. Orang yang membuka diri pasti akan bahagia menikmati rahmat-Nya. Sebaliknya, yang menolak tentu akan menderita. Rahmat Tuhan tidak bisa masuk ke dalam dirinya. Egoisme orang sekampung Yesus telah menutup rahmat Tuhan bagi mereka.

R U A H

Rabu, 05 Januari 2011 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Rabu, 05 Januari 2011
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Ketaatan adalah keutamaan yang begitu mengagumkan. -- St Fransiskus de Sales.

Antifon Pembuka (Yesaya 9:2)

Rakyat yang berjalan dalam kegelapan melihat cahaya terang benderang. Suatu cahaya menerangi mereka, yang tinggal di daerah naungan maut.

Doa Renungan

Ya Allah sumber hidup kami, kami ini umat-Mu dan ingin tetap pada Yesus Putera-Mu. Kepada siapakah kami akan pergi, Dialah jalan kami menemukan hidup sejati. Tambahkanlah selalu iman kami, kembangkanlah harapan kami, pupuklah cinta kami agar mampu mewujudkan keutamaan Injili. Jauhkan dari kami sikap keras kepala mau menang sendiri, atau berlaku keras kaku pada sesama. Jadikan rasa hati kami semakin peka pada perasaan sesama, sehingga hanya komunikasi hati dan cinta pada kehidupanlah yang kami pupuk dari hari ke hari. Bantulah kami dengan rahmat-Mu, agar kami membangun sikap yang baik terhadap sesama, sehingga hidup bersama kami menyenangkan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Yohanes mendorong setiap orang Kristiani untuk mencintai satu sama lain. Dengan cara itu ia mengasihi Allah yang tak kelihatan. Karena barangsiapa berada dalam kasih, ia berada dalam Allah. Orang Kristiani juga diundang untuk memiliki iman akan cinta kebapaan Allah dan menanti dengan penuh rindu akhir zaman.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:11-18)

"Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita."

Saudara-saudariku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yakni kalau kita mempunyai keberanian yang penuh iman pada hari penghakiman, karena, sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan, sebab ketakutan mengandung hukuman, dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 72:1-2.10.12-13; R:11)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, segala bangsa menjadi hambanya!
3. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Kristus, yang diwartakan kepada para bangsa! Terpujilah Engkau, Kristus, yang diimani oleh seluruh dunia.

Dalam peristiwa di danau, Yesus menunjukkan bahwa Dia mempunyai kuasa dan wibawa atas semua ciptaan, juga atas kuasa-kuasa alam. Para murid diundang untuk bertumbuh dalam iman dan menyerahkan hidup mereka pada kuasa Yesus. Kata-kata Yesus, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" menjadi pedoman hidup mereka.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:45-52)

" Para murid melihat Yesus berjalan di atas air."

Sesudah memberi makan lima ribu orang, Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu, dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida. Sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah berpisah dari mereka, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam, perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika melihat betapa payahnya para murid mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Yesus datang kepada mereka berjalan di atas air, dan Ia hendak melewati mereka. Ketika melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat-Nya dan sangat terkejut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Yesus naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Pengetahuan dan pengertian akan mengantarkan kita pada sikap bijaksana dalam mengarungi bahtera hidup ini. Tiap saat Tuhan memberikan wejangan dan tuntunan bagi hidup kita. Itulah kehendak Tuhan bagi umat kesayangan-Nya. Kita perlu terus menerus belajar mencari, menemukan, mengerti, dan melaksanakan kehendak Tuhan ini. Jangan sampai Tuhan gemas melihat hidup kita tidak sesuai kehendak-Nya. Tuhan mau kita hidup bahagia. Aku hendak....

R U A H

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy