| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 16 Desember 2010 Hari Biasa Pekan III Adven

Kamis, 16 Desember 2010
Hari Biasa Pekan III Adven

Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau. <---> Yes 54:10

Doa Renungan

Allah Bapa sumber kehidupan, Engkau menciptakan aku karena cinta-Mu. Engkau menyatakan cinta-Mu lewat berbagai peristiwa hidupku, juga peristiwa-peristiwa yang sulit aku terima. Ajarlah aku menerima dengan iman setiap peristiwa hidupku hari ini agar aku mampu bekerja sama dalam rencana keselamatan-Mu. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (54:1-10)

“Bersorak sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembiralah dengan sorak sorai dan memekiklah hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak daripada yang bersuami,” demikianlah firman Tuhan. “Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghemat. Panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu. Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri. Keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi. Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah berkecil hati sebab engkau takkan dipermalukan. Engkau akan melupakan masa remajamu yang memalukan, dan takkan mengingat lagi aib kejandaanmu. Sebab yang menjadi suamimu ialah Penciptamu, Tuhan Semesta Alam nama-Nya. Dan yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, yang disebut Allah Seluruh Bumi. Sungguh, seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati engkau dipanggil kembali oleh Tuhan. Masakan isteri masa muda akan tetap ditolak?”, demikianlah firman Tuhan. “Sesaat saja Aku meninggalkan dikau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau,“ firman Tuhan Penebusmu. “Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nabi Nuh. Seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah takkan menggenangi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka lagi terhadap engkau, dan bahwa Aku tidak akan menghardik engkau lagi. Sebab sekalipun gunung-gunung bergeser dan bukit-bukit menjadi goncang, namun kasih setia-Ku tidak akan beralih dari padamu, dan perjanjian damai-Ku tidak akan goncang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
atau: Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah membebaskan daku.
Ayat. (Mzm 30:2. 4. 5-6. 11-12a. 13b)
1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus. Sebab hanya sesaat Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 3:.4.6)
Persiapkanlah jalan untuk Tuhan; luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan. Alleluya =>

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:24-30)

Yesus berbicara kepada orang banyak tentang Yohanes, “Untuk apakah kalian pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian kemari? Atau untuk apakah kalian pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian indah dan yang hidup mewah, tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah kalian pergi? Melihat nabi? Benar! Dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari nabi. Karena tentang dia ada tertulis, ‘Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau. Ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu.’ Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh wanita tidak ada seorang pun yang lebih besar daripada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar daripadanya.” Seluruh orang banyak termasuk para pemungut cukai yang mendengar perkataan-Nya mengakui kebenaran Allah karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes. Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Yesus berbicara kepada orang banyak tentang Yohanes Pembaptis. Dia memberikan pembelaan habis-habisan tentang Sang Pembuka Jalan. Yohaneslah yang terbesar dari semua manusia, hidup dan pewartaannya melebihi seorang nabi. Pewartaan Yohanes pun efektif mempertobatkan orang-orang yang mau diselamatkan oleh Tuhan.

Betapa penting memberikan penghargaan atau apresiasi kepada sesama terhadap apa yang sudah dilakukannya. Apresiasi itu bukan hanya demi suatu kesaksian kebenaran, melainkan juga pengakuan akan sebuah pengorbanan dan cinta serta pelayanan. Apresiasi itu memungkinkan orang untuk semakin melakukan hal terbaik yang masih bisa diperbuatnya. Bagi pemberi apresiasi, hal itu berguna sebagai ungkapan kejujuran, kerendahan hati, dan keberanian yang mementingkan kebenaran. Mementingkan kebenaran berarti menjunjung tinggi orang yang melakukannya.

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk menghargai karya kasih dan pelayanan dari sesamaku. Bantulah aku dan sesamaku untuk saling menguatkan di jalan kebenaran. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2011

Berdasarkan SKB tiga menteri, Selasa (15/6/2010), daftar libur bersama dan cuti bersama 2011 adalah sebagai berikut:

  1. 1 Januari Tahun Baru Masehi
  2. 3 Februari Tahun Baru Imlek 2562
  3. 15 Februari Maulid Nabi Muhammad SAW
  4. 5 Maret Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1933
  5. 22 April Wafat Yesus Kristus
  6. 17 Mei Hari Raya Waisak tahun 2555
  7. 2 Juni Kenaikan Yesus Kristus
  8. 29 Juni Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
  9. 17 Agustus hari Kemerdekaan
  10. 30-31 Agustus Hari Idul Fitri 1432
  11. 6 November Hari Idul Adha
  12. 27 November Tahun Baru Hijriyah 1433
  13. 25 Desember Natal

Sedangkan cuti bersama Idul Fitri yakni pada 29 Agustus, 1 dan 2 September. Sedangkan 26 Desember cuti bersama Natal. Penetapan ini disahkan dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama (Nomor 1 Tahun 2010), Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nomor: KEP 110/MEN/VI/2010) dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.

Panduan Adven 2010 Keuskupan Agung Jakarta, Pertemuan IV: Kasih Dalam Perbedaan Pendapat

Minggu Keempat : “Kasih Dalam Perbedaan Pendapat”

Doa Renungan

Allah Bapa kami, sumber kebahagiaan, Putra-Mu merasakan keramahan, kemesraan dan kerasan di dalam keluarga. Di situlah Engkau mengucapkan Sabda kekal di dunia dan menguduskan keluarga, tempat Engkau tinggal di antara kami. Curahkanlah berkat-Mu kepada setiap rumah tangga, dan semoga kami hidup damai dan rukun serta saling membagi rezeki di situ. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

BACAAN: LUKAS 2:41-52

"Yesus ditemukan orang tua-Nya di tengah para ahli kitab."


Tiap-tiap tahun, pada hari raya Paskah, orangtua Yesus pergi ke Yerusalem. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Seusai hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orangtua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan. Karena tidak menemukan Dia, kembalilah orangtua Yesus ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari, mereka menemukan Yesus dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia, tercenganglah mereka. Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami?” Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan Maria menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Yesus makin bertambah besar, dan bertambah pula hikmat-Nya; Ia makin besar, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

TUJUAN

  • Setiap pasutri mengutamakan persatuan dalam ikatan keluarga.
  • Mereka yang lupa akan kehendak Allah perlu diingatkan kembali supaya berpegang pada kehendak Allah .
  • Setiap pribadi menghargai perbedaan pendapat dalam mencari penyelesaian
  • Maneladan keluarga Kudus dari Nasaret dalam menghadapi perbedaan.

GAGASAN POKOK


  • Kewajiban orang Yahudi mengikuti perayaan Paskah di Bait Allah Yerusalem
  • Yusuf dan Maria panik mencari Yesus yang tidak pulang bersama kerabatnya dari Yerusalem menuju ke Nasaret.
  • Yesus diketemukan di Bait Allah bersama guru Agama Yahudi
  • Yesus yang berusia 12 tahun berdiskusi dengan pemuka agama Yahudi
  • Yesus membuat terkejut Yusuf dan Maria dengan berkata "Mengapa kamu mencari aku? Tidakkah kamu tahu bahwa aku harus tinggal di dalam rumah Bapa-Ku."


POKOK - POKOK PERMENUNGAN


  1. Perbedaan pendapat yang terjadi Yesus dan kedua orang tuanya buka karena masing-masing mau menangnya sendiri.
  2. Yusuf dan Maria bertanggung jawab atas anak yang dipercayakan kepada mereka.
  3. Maria dan Yusus menunjukkan kemampuan untuk menahan diri dan tidak emosional, tetapi mau mendengarkan apa yang dijelaskan anak mereka.
  4. Yesus mendengarkan keluhan orang tua dan mau pulang ke Nazareth.

Panduan Adven 2010 Keuskupan Agung Jakarta, Pertemuan III: Bersama mengatasi masalah!

Minggu Ketiga : “Bersama Mengatasi Masalah!”

BACAAN: MATIUS 2:13-18

"Herodes menyuruh agar semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya dibunuh."


Setelah orang-orang majus yang mengunjungi bayi Yesus di Betlehem itu pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangunlah. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, ‘Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku’. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, sangat marahlah ia. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yeremia: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.


TUJUAN :


  • Tetap setia satu sama lain dalam menghadapi masalah
  • Tetap saling mengargai sekalipun berbeda pendapat
  • Saling komunikasikan setiap persoalan yang dihadapi dan menyerahkan sepenuhnya kepada terang Roh Kudus
  • Merenungkan dan menghayati bagaimana keluarga Kudus Nasaret bersama-sama sehati dan sepenanggungan mengatasi masalah .

GAGASAN POKOK

  • Suka cita keluarga kudus karena kelahiran bayi Yesus berubah menjadi duka cita.
  • Yusuf menerima mimpi untuk segera menyingkir ke Mesir dan tinggal di sana.
  • Perjalanan penuh resiko Yusuf dan Maria dari Betlehem menjuju ke Mesir yang penuh kepedihan dan resiko dari kejaran tentara Herodes.

POKOK-POKOK PERMENUNGAN


  • Yusuf dan Maria bersama-sama menghadapi persoalan yang menyangkut keselamatan anak mereka
  • Mereka berdua menempuh perjalanan yang panjang untuk menghindarkan kanak-kanak Yesus dari kekejaman Herodes.
  • Mereka memikul tanggung jawab yang besar karena anak yang mereka rawat itu adalah Anak dari Yang Maha Tinggi, yang akan menyelamatkan umat manusia.

Rabu, 15 Desember 2010 Hari Biasa Pekan III Adven

Rabu, 15 Desember 2010
Hari Biasa Pekan III Adven

Bukan kepada kami, ya Tuhan, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu. Mzm 115:1

Doa Pagi

Tuhan Allah kami, Engkaulah junjungan hidup kami. Satu-satunya Allah yang patut dipuji dan disembah. Hanya dalam Dikau kami diselamatkan. Semoga semakin banyak orang yang mengimani Engkau. Amin.

Keselamatan Allah diadakan untuk segala makhluk. Langit dan bumi, alam lingkungan dan manusia diundang untuk mengalami keselamatan-Nya. Dalam Tuhan ada keadilan dan kekuatan yang sempurna. Bila berada di dalam rengkuhan kasih Tuhan, niscaya orang akan mengalami kebahagiaan kekal. Saat itulah segenap alam semesta akan bersorak sorai memuji Tuhan.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (45:6b-8. 18. 21b-25)

"Hai langit, teteskan keadilan dari atas."

Beginilah firman Tuhan, “Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain, yang menjadikan terang dan menciptakan gelap. Akulah yang memberikan kebahagiaan dan mendatangkan kemalangan. Akulah Tuhan yang membuat semuanya ini. Hai langit, teteskanlah keadilan dari atas, dan baiklah awan-awan mencurahkannya. Baiklah bumi membuka diri, dan bertunaskan keselamatan serta menumbuhkan keadilan. Akulah Tuhan yang menciptakan semuanya ini.” Sebab beginilah firman Tuhan yang menciptakan langit dan bumi. Dialah Allah yang membentuk dan menjadikan serta menegakkan bumi; yang menciptakan bumi bukan supaya kosong, melainkan supaya didiami orang; beginilah firman-Nya, “Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain. Akulah Tuhan! Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain Aku. Allah yang adil dan juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku. Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali. Semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa, sambil berkata, Hanya dalam Tuhanlah keadilan dan kekuatan. Semua orang yang telah bangkit amarahnya terhadap Dia akan datang kepada-Nya dan mendapat malu. Tetapi seluruh keturunan Israel akan nyata benar dan akan bermegah dalam Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai langit, teteskanlah keadilan, hai awan, curahkanlah keadilan.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat kepada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yes 25:9a-10a)
Nyaringkanlah suaramu, hai pembawa kabar baik. Lihat, Tuhan Allah datang dengan kekuatan.

Kedatangan Yesus ke dunia menunjukkan bahwa tahun rahmat Tuhan sudah tiba. Alam semesta dan manusia boleh merasakan pemulihan Allah. Aneka penyakit disembuhkan, orang mati dibangkitkan, dan orang miskin diberikan kabar baik yang penuh pengharapan. Hidup orang beriman memang penuh pengharapan. Iman yang hidup harus diwujudkan dengan sikap optimis.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:19-23)

"Katakanlah kepada Yohanes apa yang kalian lihat dan kalian dengar."

Yohanes memanggil dua orang muridnya dan menyuruh mereka bertanya kepada Yesus, “Tuankah yang ditunggu kedatangannya, atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus, mereka berkata, “Yohanes Pembaptis menyuruh kami bertanya, ‘Tuankah yang ditunggu kedatangannya, atau haruskah kami menantikan seorang lain?’” Pada waktu itu Yesus sedang menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat; dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta. Maka Yesus menjawab, “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kalian lihat dan kalian dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberikan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya. Sabda Tuhan itu telah menjelma menjadi daging dalam pribadi Yesus Kristus, Anak Allah yang hidup. Allah Bapa telah memenuhi janji-janji keselamatan-Nya. Orang tidak perlu menunggu lagi saat keselamatan itu. Orang yang percaya dan berharap kepada-Nya akan selamat.

Doa Malam

Tuhan Allah kami, Engkaulah junjungan hidup kami, satu-satunya Allah yang patut dipuji dan disembah. Hanya dalam Dikau kami diselamatkan. Semoga semakin banyak orang yang mengimani Engkau. Amin.


RUAH

Selasa, 14 Desember 2010 Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam-Pujangga Gereja

Selasa, 14 Desember 2010
Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam-Pujangga Gereja

"Sesungguhnya pemungut cukai dan perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah". (Mat 21:31b)

Doa Renungan

Bapa, kami tidak tahu apa yang akan kami alami hari ini. Semua kami serahkan ke dalam tangan kasih-Mu ya Tuhan. Kami percaya Engkau memberikan kepada kami yang terbaik untuk semakin mengenal Engkau dalam setiap peristiwa yang akan kami alami hari ini. Terjadilah pada kami seturut kehendak-Mu, ya Tuhan. Amin.

Pembacaan dari Nubuat Zefanya (3:1-2.9-13)

"Keselamatan dijanjikan kepada semua orang yang hina dina."

Beginilah firman Tuhan, "Celakalah si pemberontak dan si cemar, kota yang penuh penindasan! Ia tidak mau mendengarkan teguran siapa pun dan tidak memperdulikan kecaman. Ia tidak percaya kepada Tuhan dan tidak menghadap Allahnya. Tetapi Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya mereka sekalian menyerukan nama Tuhan dan bersama-sama beribadah kepada-Nya. Orang-orang yang memuja Aku, yang terserak-serak, akan datang dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia dan membawa persembahan kepada-Ku. Pada hari itu, engkau tidak akan mendapat malu karena segala perbuatan durhaka yang kaulakukan terhadap-Ku. Sebab pada waktu itu Aku akan menyingkirkan dari padamu orang-orangmu yang angkuh dan congkak, dan engkau takkan menyombongkan diri lagi di gunung-Ku yang kudus. Di tengah-tengahmu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, yang akan mencari perlindungan pada nama Tuhan. Mereka itulah sisa Israel. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong. Dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu. Sebaliknya seperti kawanan domba mereka akan merumput dan berbaring dengan tenang, dan tidak ada orang yang mengganggu mereka lagi."
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
atau Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkannya.
Ayat. (Mzm 34:2-3.6-7.17-18.19.23; Ul: lih. 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya maka mukamu akan berseri-ser, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
4. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan, datanglah dan jangan berlambat; ringankanlah beban umat-Ku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:28-32)

"Yohanes Pembaptis datang dan orang-orang berdosa percaya kepadanya."

Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi, "Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata, 'Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.' Jawab anak itu, 'Baik, Bapa'. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab, 'Tidak mau.' Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang anak itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka, "Yang kedua." Maka berkatalah Yesus kepada mereka, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan pelacur-pelacur akan mendahului kalian masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes Pembaptis datang menunjukkan jalan kebenaran kepada kalian, dan kalian tidak percaya kepadanya. Dan meskipun kalian melihatnya, namun kemudian kalian tidak menyesal, dan kalian tidak juga percaya kepadanya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Yesus mengecam para imam kepala dan pemuka bangsa Yahudi karena mereka tidak mau menerima Yohanes Pembaptis dan warta pertobatan yang dimaklumkannya. Apa yang mereka lakukan itu adalah kelanjutan dari pola hidup mereka yang lebih memperhatikan hal-hal yang lahiriah, tanpa suatu kedalaman hidup dan pegangan akan nilai yang prinsipil dari hidup sebagai anak-anak Allah. Mereka ternyata ingin bertobat setelah mendapatkan warta tentang pertobatan.

Janganlah kita serta-merta mengadili diri kita sebagai yang lebih baik daripada ahli Taurat dan orang Farisi, karena dalam diri kita hidup juga perilaku anak sulung dan anak bungsu sekaligus. Kita sebagai orang Kristiani yang sudah berjanji untuk menjadi anak-anak Allah yang selalu berkenan kepada Bapa kita. Kita telah menyatakan kesanggupan kita untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Namun, berapa kali kita jatuh dalam kesalahan dan dosa? Bukankah itu adalah bagian dari perilaku anak sulung yang tampaknya mematuhi perintah ayahnya, namun ternyata adalah seorang pembangkang? Bukankah kita sama dengan ahli Taurat dan orang Farisi yang dikecam oleh Yesus? Kita juga bisa seperti anak bungsu yang melakukan kehendak bapanya, walaupun sebelumnya kita menolak untuk melakukannya?

Kalau kita melakukan ”penolakan dalam kata” di hadapan orang lain—kemudian kita melakukannya—maka ”penolakan dalam kata” itu bisa menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk melakukan hal buruk yang telah ada di benaknya, atau untuk tidak melakukan hal baik yang sebenarnya mau dilakukannya. Marilah kita lanjutkan perjuangan kita untuk menjadi anak Allah, meneguhkan niat kita, memperkuat komitmen kita, dan menghasilkan buah yang baik untuk hidup kita bersama dengan semua orang yang berkehendak baik.

Ya Tuhan, bantulah aku untuk senantiasa mencari dan melaksanakan kehendak-Mu yang menyelamatkanku. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Senin, 13 Desember 2010 Pw St. Lusia – Perawan dan Martir

Senin, 13 Desember 2010
Pw St. Lusia – Perawan dan Martir

Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak. Mzm 17:7

Doa Pagi

Tuhan, jadikanlah kami pribadi yang berani meyakini kebenaran sekalipun kebenaran itu berasal dari pribadi yang tidak kami sukai. Semoga kami semakin berani membuka mata hati kami terhadap talenta yang dimiliki sesama dan mau hidup dengan saling melengkapi. Amin.

Melalui mulut Bileam, Allah memberikan gambaran rencana penyelamatan dan pemulihan keturunan Israel. Allah itu Mahatinggi, Mahakuasa. Ia mampu membuat segalanya menjadi baik kembali. Pemulihan ini akan dilaksanakan kelak dalam Pribadi Kudus yang akan diutus-Nya. Bagai sebuah bintang cemerlang Penyelamat itu akan menerangi segala bangsa.

Pembacaan dari Kitab Bilangan (24:2-7. 15-17a)

"Sebuah bintang terbit dari Yakub."

Pada waktu itu Bileam memandang ke depan, dan ia melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka. Maka Roh Allah menghinggapi dia. Lalu ia mengucapkan sanjak, katanya, “Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya; tutur kata orang yang mendengar firman Allah, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Alangkah indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub, dan tempat-tempat kediamanmu, hai Israel! Laksana lembah yang membentang luas, laksana taman di tepi sungai, laksana pohon gaharu yang di taman Tuhan, laksana pohon ara di tepi air. Seorang pahlawan tampil dari wangsanya memerintah bangsa yang tak terbilang banyaknya. Rajanya akan naik tinggi melebihi Agag, dan kerajaannya akan dimuliakan.” Kemudian diucapkannya lagi sanjaknya, “Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya, tutur kata orang yang mendengar firman Allah, dan yang memperoleh pengenalan akan Yang Mahatinggi, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa, sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang. Aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat: sebuah bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel; ia meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia, bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya
Ayat. (Mzm 25:4b-5b. 6-7c. 8-9)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Dosa-dosaku pada waktu muda, dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu.
3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Bait Pengantar Injil, do = c, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 85:8)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu.

Mengakui kelebihan dan kehebatan orang lain itu sangat sulit. Diperlukan sikap rendah hati untuk mampu mengalahkan kecenderungan diri sendiri. Imam-imam kepala dan pemuka bangsa Yahudi tidak mampu melihat kuasa Yesus. Mereka tidak mampu melihat rencana keselamatan Allah dalam diri Yesus. Memang kedegilan hati menghalangi proses penyelamatan Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:23-27)

"Dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes?"

Pada suatu hari Yesus masuk ke Bait Allah. Ketika Ia sedang mengajar, datanglah imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi kepada-Nya; mereka bertanya, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” Jawab Yesus kepada mereka, “Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu, dan jika kalian memberi jawabannya, Aku pun mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Nah, dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes? Dari surga atau dari manusia?” Mereka lalu berunding satu sama lain, “Jika kita katakan, ‘Dari surga’, Ia akan berkata kepada kita, ‘Kalau begitu mengapa kalian tidak percaya kepadanya?’ Tetapi jika kita katakan, ‘Dari manusia’, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes itu nabi.” Mereka lalu menjawab, “Kami tidak tahu.” Maka Yesus pun berkata kepada mereka, “Jika demikian, Aku pun tidak mau mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”
Demikianlah Injil Tuhan

U. Terpujilah Kristus


Renungan

Sikap kritis terhadap situasi kondisi di lingkungan itu sangat baik. Kita peduli terhadap hidup bersama. Namun sikap kritis menjadi tidak baik bila didasari oleh rasa curiga, mengamat-amati, sikap antipati, dan ingin menjatuhkan orang lain. Sikap yang demikian sangat bertentangan dengan kehendak Allah. Bagaimana sikap kritisku selama ini?

Doa Malam

Ya Tuhan, bantulah kami untuk dapat memerima segala sesuatu dengan keterbukaan hati. Jauhkanlah kami dari sikap berbelit-belit, hanya untuk menghindari hal yang kurang berkenan di hati. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 13 - 19 Desember 2010

UJUD-UJUD KERASULAN DOA BULAN DESEMBER 2010:

Ujud Umum: Semoga pengalaman pribadi akan penderitaan membantu kita untuk lebih memahami penderitaan mereka yang sebatang kara, kesepian, sakit, dan berusia lanjut; sehingga hati kita pun tergerak mengulurkan bantuan dengan murah hati.

Ujud Misi: Semoga semua bangsa di bumi membuka pintu hati mereka terhadap Kristus dan Kabar Baik akan perdamaian, persaudaraan, dan keadilan.

Ujud Gereja Indonesia: Semoga Hari Ibu (22 Desember) menggerakkan semua pihak untuk mewujudkan rasa hormat dan penghargaan yang tinggi kepada kaum ibu dan menyemangati hidup bersama dalam cinta yang berkurban dan kebijaksanaan yang bertanggung jawab.

Bacaan Harian 13 - 19 Desember 2010

Senin, 13 Desember: Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan-Martir (M).
Bil 24:2-7.15-17a; Mzm 25:4bc-5ab.6-7c.8-9; Mat 21:23-27.
Kuasa yang berasal dari Allah tak kan terjatuhkan oleh kuasa-kuasa yang berasal dari kedengkian dan kepicikan manusia. Karena itu, para pelayan Tuhan tak perlu takut menghadapi segala usaha manusia yang mau menjatuhkan. Namun, di sisi lain, pekalah selalu apakah kita memang sedang melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya ataukah pekerjaan-pekerjaan untuk kepentingan kita.

Selasa, 14 Desember: Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam-Pujangga Gereja (P).
Zef 3:1-2.9-13; Mzm 34:2-3.6-7.17-19.23; Mat 21:28-32.
Yang terpenting dari sikap tobat bukanlah kata, melainkan wujud nyata dalam perbuatan. Pertobatan bukan sekedar mengakukan dosa, tetapi meninggalkan dosa itu dan mengusahakan perbuatan-perbuatan yang berkenan di hadapan Allah.

Rabu, 15 Desember: Hari Biasa Pekan III Adven (U).
Yes 45:6b-8.21b-25; Mzm 85:9ab-14; Luk 7:19-23.
Ketika murid-murid Yohanes Pembaptis bertanya kepada Yesus, apakah Ia Mesias yang dinanti-nantikan, Yesus mengajak para murid Yohanes itu melihat dan mendengar apa yang telah dilakukan Yesus: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang-orang miskin diberitakan kabar baik. Nah, apakah belum cukup tanda-tanda kehadiran dan karya Yesus yang ada di sekitar kita untuk membuat kita sungguh-sungguh berserah pada-Nya?

Kamis, 16 Desember: Hari Biasa Pekan III Adven (U).
Yes 54:1-10; Mzm 30:2.4-6.11-12a.13b; Luk 7:24-30.
Dalam masa Adven ini, seperti halnya Yohanes Pembaptis yang diutus Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi Sang Juruselamat, marilah kita pun mempersiapkan hati untuk menyambut kehadiran Penyelamat kita. Salah satu bentuk persipan adalah dengan mengikuti pendalaman iman masa Adven yang dilakukan di lingkungan-lingkungan dan kemudian mewujudkan tekad sesuai pesan pendalaman iman tersebut.

Jumat, 17 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).
Kej 49:2.8-10; Mzm 72:1.3-4b.7-8.17; Mat 1:1-17.
Dari silsilah Yesus yang diturunkan Matius, tampaklah bahwa Yesus adalah keturunan Yehuda. Keluarga Yehuda mengalami penantian yang panjang untuk sampai pada Mesias yang dinantikan. Penantian itu membutuhkan kesetiaan dan kesabaran. Inilah makna hidup dalam pengharapan.

Sabtu, 18 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).
Yer 23:5-8; Mzm 72:2.12-13.18-19; Mat 1:18-24.
Imanuel berarti Allah beserta kita. Itulah yang dikehendaki Allah, bahwa Ia akan menyertai kita sampai akhir zaman. Maka, kita tidak pernah sendirian. Masalahnya adalah apakah kita sungguh terbuka untuk menyadari bahwa Allah yang penuh belas-kasih itu ada di tengah kita.

Minggu, 19 Desember: Hari Minggu Adven IV (U).
Yes 7:10-14; Mzm 24:1-4ab.5-6; Rm 1:1-7; Mat 1:18-24.
Karena keterbukaan hati Yusuf pada suara Tuhan, malaikat Tuhan pun datang padanya dalam mimpi saat ia merencanakan untuk mengambil keputusan penting dalam hidupnya. Maka, dalam setiap keputusan dalam hidup kita, baiklah kita juga mengikutsertakan Tuhan, bertanya kepada-Nya, mohon petunjuk-Nya, dan mndengarkan suara-Nya. Karena keterbukaan hati kita itu, Tuhan pasti akan menuntun kita ke jalan yang sesuai dengan rancangan baik-Nya untuk kita.

Minggu, 12 Desember 2010 Hari Minggu Adven III

Minggu, 12 Desember 2010
Hari Minggu Adven III

TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa. <--> Mzm 98:2

Antifon Pembuka

Bersukacitalah selalu dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan bersukacitalah! Sebab Tuhan sudah dekat.

Doa Renungan

Allah Bapa kami, sumber sukacita, Engkau tahu bagaimana umat-Mu dengan iman dan harapan mempersiapkan hari raya kelahiran Putra-Mu di dunia. Kami mohon, perkenankanlah kami menikmati kebahagiaan hari yang agung itu serta merayakannya dengan meriah dan penuh sukacita. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (35:1-6a.10)

"Tuhan sendiri datang menyelamatkan kamu."


Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorai dan berbunga. Seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai! Kemudian Libanon, semarak Karmel dan Saron, akan diberikan kepadanya. Orang akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita. Kuatkanlah tangan yang lemah lesu, dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati. "Kuatkanlah hatimu, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan membawa pembalasan dan ganjaran. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan dan telinga orang-orang tuli akan dibuka; orang lumpuh akan melompat seperti rusa dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai. Pada waktu itu orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sementara sukacita abadi meliputi mereka. Kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 802
Ref. Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
Ayat. (Mzm 146:7.8-9a.9b-10; R: Yes 35:4)
1. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung. Dia tetap setia untuk selama-lamanya.
2. Tuhan membuka orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-menurun.

Pembacaan dari Surat Rasul Yakobus (5:7-10)

"Teguhkanlah hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat."

Saudara-saudara, bersabarlah sampai kedatangan Tuhan, seperti petani yang menantikan hasil tanahnya yang berharga: Ia sabar sampai turun hujan musim gugur dan hujan musim semi, demikian kamu pun harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu karena kedatangan Tuhan sudah dekat! Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Ingatlah, Hakim telah berdiri di ambang pintu. Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yes 61:1; 2/4)
Roh Tuhan menaungi aku; Aku diutus-Nya menyampaikan warta gembira kepada kaum papa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:2-11)

"Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"


Sekali peristiwa Yohanes Pembaptis yang ada berada di penjara mendengar tentang pekerjaan Kristus. Lalu ia menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Berbahagialah orang yang tidak sangsi dan menolak Aku." Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih daripada nabi. Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau! Ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. Aku berkata kepadamu: Camkanlah, di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis. Namun demikian, yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar daripada Yohanes."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan

Rekan-rekan yang baik!
Petikan kali ini, Yes 35:1-6a, dipungut dari kumpulan nubuat yang dihimpun dalam Yes 34-35. Di situ digambarkan keadaan di masa mendatang ketika umat Israel akan mengalami kembali kejayaannya di bawah pimpinan Tuhan mereka yang bakal mengalahkan kekuatan-kekuatan lawan. Gagasan seperti ini timbul di kalangan umat ketika mereka mengalami kejatuhan dan sulit bangun kembali. Dalam keadaan itulah mereka mengingat-ingat kembali apa yang terjadi pada mereka dulu dan kini dengan penuh kepercayaan berharap bahwa Ia bakal tetap menolong umat-Nya menemukan kembali tempat mereka. Petikan ini mengungkapkan kemantapan ini.

UMAT DI PENGASINGAN

Akan berfaedah mengingat kembali kejadian-kejadian pokok yang melatari bacaan kali ini. Pada tahun 587 seb. Masehi, kota Yerusalem digempur oleh Nebukadnesar, raja Babilonia yang menawan para pemimpin serta orang-orang penting di Yehuda dan membawa mereka ke Babilonia. Di sana mereka hidup dengan cukup leluasa dan berpenghasilan cukup. Namun tokoh-tokoh itu tetap mendambakan pulang ke Yerusalem dan membangun kembali kota itu dan kejayaannya. Dalam keadaan ini muncullah serangkai khotbah yang memberi semangat serta harapan ke arah itu. Mereka mengaktualkan kembali iman kepercayaan akan Tuhan mereka yang dahulu kala memimpin keluar leluhur mereka dari tanah perbudakan di Mesir. Kini Ia akan juga membawa mereka kembali ke negeri mereka. Musuh serta penindas akan dikalahkannya dan Ia akan bertahta kembali di kota suci-Nya. Dalam kitab Yesaya, ada bagian yang menggarap hal ini yakni Yes 40-55 yang lazim disebut Deutero-Yesaya. Babilonia kemudian ditaklukkan Persia tahun 539 seb. Masehi. Tahun berikutnya orang-orang Yahudi diberi kesempatan oleh penguasa Persia untuk pulang dan membangun kembali negeri mereka. Kejadian sejarah ini semakin meneguhkan harapan akan terbangunnya kembali Yerusalem. Ingatan akan khotbah dan tulisan-tulisan yang menggugah iman dan semangat tadi dikumpulkan dan diperluas dengan teks-teks yang menggarisbawahi kejayaan Tuhan mereka terhadap kekuatan-kekuatan yang melawan umat-Nya. Inilah yang kemudian dikenal sebagai tulisan apokaliptik yang terkumpul dalam Yes 56-66 yang disebut para ahli sebagai Trito-Yesaya. Bahan yang kini terdapat dalam Yes 24-27 dan Yes 34-35 itu sejalan dengan nada apokaliptik tadi.

DIA YANG MEMBAWA KEMBALI

+ Tolong jelakan maksud bacaan pertama ini. Kok nadanya penuh hura-hura.
- Ehm. Yes 35:1-6a memantulkan pemikiran teologis tentang kepercayaan turun-temurun dengan menghadapkannya pada pengalaman yang nyata kini - di tempat pembuangan di negeri Babilonia.
+ Nanti dulu, kalau bener nangkapnya, waktu itu orang tidak lagi merasa bisa berpegang begitu saja pada keyakinan turun-temurun, eh sukar menerima kebenaran iman yang diajarkan leluhur, begitukah?
- Masalah umat waktu itu begini. Ada ajaran kepercayaan turun-temurun bahwa Tuhan mereka telah memilih umatNya dan berjanji melindunginya dan memberinya kebesaran. Tapi nyatanya Yerusalem digempur, para pemimpin ditawan, umat hidup di tempat pengasingan. Bagaimana bisa terjadi? Taruh kata memang umat telah bersalah, apa memang kedosaan umat itu menghapus kesetiaanNya pada janji-janjiNya kepada leluhur? Kalau begitu apa perlakuanNya terhadap umat mesti diukur dengan kedosaan umatNya? Ini soal iman.
+Â Jadi orang mulai bertanya-tanya, bila Dia memang betul-betul Maha Besar, maka Ia dapat mengatasi kedosaan yang sebesar apapun dengan kerahimanNya. Orang ditantang untuk berani berpikir ke situ. Ini krisis.
- Tetapi mereka juga melihat keadaan sedang berubah. Penguasa Persia kini memberi kesempatan mereka pulang membangun kembali negeri mereka. Bagi mereka ini tanda bahwa Tuhan masih setia.Â
+ Boleh dikata dalam masa pengasingan itu Tuhan mereka berani solider mengalami kejatuhan pamor juga?
- Ini amatan yang tajam. Betul. Mereka mendapati Dia bersedia ikut mengalami kesukaran dan menghadapinya bersama umatNya. Bila begitu mengapa kecil hati, begitulah keyakinan umat tergugah kembali.
+ Karena percaya tetap disertai Tuhan, umat menemukan kembali gairah meninggalkan tempat perbudakan di Mesir dan menempuh perjalanan ke tanah terjanji di bawah pimpinanNya, seperti leluhur mereka dulu.
- Tapi perjalanan kali ini akan lebih mulus. Tempat-tempat sekering padang gurun akan bertukar menjadi tempat yang subur dan memberi hidup (Yes 35:1-2). Orang-orang yang tadinya kehilangan arah karena "buta", "tuli", "tertatih-tatih", "bisu" kini dapat melihat dan mendengar kembali dan akan dapat bergegas melompat (ay. 5-6a) karena mereka telah memperoleh kekuatan kembali dari Tuhan mereka yang kebesarannya kini dipercaya dan ditegaskan kembali dengan lantang (ay. 3-4).
+ Jadi petikan ini mencerminkan penerapan gagasan lama ke masa kini.
- Betul. Kepercayaan akan Tuhan yang memerdekakakan dari perbudakan Mesir menjadi kekuatan umat kini untuk berharap dapat membangun kembali negeri mereka. Ada keyakinan besar mereka dituntun oleh Yang Maha Kuasa sendiri ke sana, seperti leluhur mereka dulu.

DALAM TUNTUNAN-NYA

Dapat dirasa-rasakan bagaimana suasana batin orang-orang di pengasingan di Babilonia tadi. Mereka kini merasa terdukung oleh Tuhan mereka, tidak dibiarkan sendiri. Bahkan mereka melihat bagaimana Ia mengubah suasana kelam menjadi penuh harapan. Pokok-pokok di atas tadi dapat diaktualkan kembali bagi masa kini dengan menonjolkan suasana batin tadi.

Kesuburan bisa tumbuh di jalan sekersang apapun bila dilalui dan dijalani dalam iman yang sungguh, yang mengubah kekeringan menjadi tempat yang meriah dan indah. Hanya dengan penglihatan dan pendengaran yang peka akan kehadiran Pembawa kehidupan sendiri, yakni Dia yang membimbing umat-Nya di perjalanan hidup mereka, barulah kesuburan tadi tampak indah ("berbunga") dan terdengar meriah ("bersorak-sorak"). Juga perjalanan hidup yang dapat meletihkan kini akan enteng dijalani. Selemah apapun orang akan mendapatkan kembali kekuatan karena Ia ada bersamanya. Dan itulah yang diwartakan dengan nada penuh gembira oleh orang-orang yang tadinya bisu bungkam seribu bahasa.

Acap kali orang merasa hidup batin sesak, tidak merdeka, ada keterbatasan ruang gerak, sering juga ada keleluasaan menalarkan hal-hal yang bersangkutan dengan hidup beriman. Pembicaraan ini tak usah dikenakan pada masalah kebebasan beragama atau perseteruan atas dasar agama. Itu soal lain. Perkembangan hidup rohani kerap ditandai dengan kebutaan, ketulian, serta ketertatih-tatihan batin. Dalam keadaan ini orang butuh pertolongan agar melihat kembali, mampu mengerti dan bisa berjalan cepat mengejar ketinggalan.

Nanti dalam ulasan bacaan Injil bagi hari Minggu ini (Mat 11:2-11) akan diuraikan bagaimana umat Perjanjian Baru menerapkan iman turun-temurun tadi kepada Yesus. Petikan Injil itu bahkan menampilkan Yesus yang mengutip Yes 35:5-6 guna menjelaskan siapa dirinya, yakni dia yang sudah diramalkan dalam nubuat tadi.


===============================


Injil Minggu Adven III/A 12 Desember 2010 (Mat 11:2-11)
ENGKAUKAH YANG DIJANJIKAN BAKAL DATANG?

Dalam Mat 11:2-11 diceritakan bagaimana Yohanes Pembaptis mengutus murid-muridnya kepada Yesus untuk memastikan apakah ia itu betul dia yang diwartakan bakal datang (ay. 2-3) dan jawaban Yesus (ay. 4-6). Selanjutnya, ketika murid-murid Yohanes telah pergi, Yesus berbicara kepada orang banyak mengenai Yohanes Pembaptis (ay. 7 dst.).

MENCARI TAHU - MEMASTIKAN - MENERIMA

Beberapa waktu sebelumnya, Yohanes Pembaptis ditangkap oleh Herodes Antipas (Mat 4:12). Ini perkara politik. Warta kenabian dan seruan pertobatannya Yohanes membuat guncangan di masyarakat dan dikhawatirkan akan membahayakan kedudukan Herodes di hadapan penguasa Romawi. Ada alasan lain. Yohanes pernah mengecam keras perkawinan Herodes dengan Herodias yang waktu itu masih bersuamikan saudara tiri Herodes sendiri (Mat 14:4; terlarang menurut Im 18:6). Di penjara Yohanes masih bisa menerima kunjungan murid-muridnya. Dari merekalah Yohanes mendengar tentang Yesus yang mulai dikenal di masyarakat.

Menurut Mat 3:11, Yohanes memaklumkan kedatangan dia yang lebih berkuasa daripadanya yang akan membaptis dengan Roh dan api sehingga orang dapat memasuki Kerajaan Surga setelah menerima baptisan tobat yang diserukannya. Tetapi belum jelas baginya siapa orangnya. Dalam pemaklumannya nama Yesus memang tidak disebut. Ketika Yesus datang kepadanya minta ikut dibaptis (ay. 13-15), Yohanes tentunya menduga bahwa dia inilah orangnya. Ada pengalaman rohani. Injil menggambarkannya dengan terdengarnya kata-kata dari langit bahwa Yesus itu anak terkasih dan mendapat perkenan ilahi (ay. 17.) Tetapi diakah orang yang dinanti-nantikan? Keragu-raguan ini tidak perlu ditafsirkan sebagai kekurangpercayaan. Dibutuhkan berita lebih lanjut yang bakal memastikan bahwa dia itulah orangnya. Iman yang hidup tetap butuh informasi yang aktual, bukan sekadar mengamini rumus-rumus kepercayaan saja.

TENTANG YOHANES PEMBAPTIS LAGI

Setelah murid-murid Yohanes pergi, Yesus mulai berbicara mengenai Yohanes. Dikatakannya bahwa orang-orang datang kepada tokoh itu karena ia tidak seperti "buluh digoyang angin" (ay. 7), sebuah ibarat yang mirip ungkapan Indonesia "seperti air di daun talas". Mereka datang untuk berguru kepada orang yang wataknya kuat, kepada orang yang berprinsip, berkepribadian. Itulah Yohanes Pembaptis.

Ditambahkan bahwa mereka tentunya tidak ke tempat sepi untuk menemui orang yang "berpakaian halus" (ay. 8-9). Mereka datang mendengarkan seorang nabi yang menyampaikan sabda Tuhan. Yohanes digambarkan memakai pakaian kasar dari bulu unta dan berikat pinggang kulit (Mat 3:4) seperti nabi zaman dulu (bdk. pakaian nabi Elia dalam 2 Raj 1:8)! Juga di zaman sekarang orang masih suka mendengar tokoh yang berintegritas kenabian tetapi yang tidak memaksa-maksakan penghayatan sendiri.

Siapakah yang dimaksud dengan "yang terkecil dalam Kerajaan Surga" yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis, yang hingga kini tak ada yang melebihinya? Bila diingat kata-kata Yohanes Pembaptis sendiri, maka jelas yang dimaksud ialah Yesus. Dalam Mat 3:11 Yohanes menegaskan, akan datang yang lebih berkuasa daripadanya dan dia ini akan membaptis dengan Roh dan api. Tapi kemudian bagaimana bisa dijelaskan bahwa menurut Mat 11:11 Yesus itu "terkecil" dalam Kerajaan Surga? Gagasan paling kecil bisa dikenakan kepada orang yang ditugasi melayani orang lain. Dan dalam Mat 20:28 Yesus menerapkan gagasan melayani tadi kepada dirinya sendiri. Ia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. Untuk membuat Yang Ilahi mendekat kepada manusia. Itulah kebesarannya.

Seandainya hari ini kita bertanya kepada Yesus, "Engkaukah dia yang bakal datang?", jawabannya akan sama. Ia akan mengajak kita memahami karya ilahi yang masih tetap berlangsung di antara kita di dunia ini kendati sering masih terselubung. Itulah jalan mengenalinya. Lalu, apa kita bisa mengharapkan diri kita juga akan dibicarakan oleh Yesus dengan para penghuni surga - seperti dulu ketika ia berbicara tentang Yohanes kepada orang banyak? Matt mengangguk penuh pengertian. Kita boleh merasa beruntung disertai Matt dalam Masa Adven ini.


Salam hangat,
A. Gianto


Panduan Adven 2010 Keuskupan Agung Jakarta, Pertemuan II: Mempertahankan Keutuhan Keluarga

Minggu Kedua : “Mempertahankan Keutuhan Keluarga!”

Doa Renungan (Puji Syukur 162)


Ya Allah, Bapa sekalian insan, Engkau menciptakan manusia dan menghimpun mereka menjadi satu keluarga, yakni keluarga-Mu sendiri. Engkau pun telah memberi kami keluarga teladan, yakni keluarga kudus Nazaret, yang anggota-anggotanya sangat takwa kepada-Mu dan penuh kasih satu sama lain. Terima kasih, Bapa, atas teladan yang indah ini.
Semoga keluarga kami selalu Kau dorong untuk meneladan keluarga kudus Nazaret. Semoga keluarga kami tumbuh menjadi keluarga Kristen yang sejati yang dibangun atas dasar iman dan kasih: kasih akan Dikau dan kasih antar semua anggota keluarga.Ajarlah kami hidup menurut Injil, yaitu rukun, ramah, bijaksana, sederhana, saling menyayangi, saling menghormati, dan saling membantu dengan ikhlas hati. Hindarkanlah keluarga kami dari marabahaya dan malapetaka; sertailah kami dalam suka dan duka; tabahkanlah kami bila kami sekeluarga menghadapi masalah-masalah. Bantulah kami agar tetap bersatu padu dan sehati sejiwa; hindarkan kami dari perpecahan dan percekcokan.
Jadikanlah keluarga kami ibarat batu yang hidup untuk membangun jemaat-Mu menjadi Tubuh Kristus yang rukun dan bersatu padu.Berilah kepada keluarga kami rezeki yang cukup. Semoga kami sekeluarga selalu berusaha hidup lebih baik di tengah-tengah jemaat dan masyarakat.
Jadikanlah keluarga kami garam dan terang dalam masyarakat. Semoga keluarga kami selalu setia mengamalkan peran ini kendati harus menghadapi aneka tantangan.
Ya Bapa, kami berdoa pula untuk keluarga yang sedang dilanda kesulitan. Dampingilah mereka agar jangan patah semangat. Terlebih kami sangat perihatin untuk keluarga-keluarga yang berantakan. Jangan biarkan mereka ini hancur. Sebaliknya berilah kekuatan kepada para anggotanya untuk membangun kembali keutuhan keluarga.
Semua ini kami mohon kepada-Mu, Bapa keluarga umat manusia, dengan pengataraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin

BACAAN: MATIUS 1:18-25

"Silsilah Yesus, anak Daud."

Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut: Pada waktu Maria, ibu Yesus, bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf, suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi: 'Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamai Dia Imanuel' yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki, dan Yusuf menamai anak itu Yesus.

TUJUAN :

1. Kita dapat menemukan kegembiraan dalam hidup berkeluarga
2. Kita dapat saling setia dan tulus hati dengan pasangan hidup kita.
3. Kita dapat mempertahankan keutuhan keluarga yang kita bangun dengan meneladan keluarga Kudus dari Nazareth

GAGASAN POKOK :

  • Ketaatan Yusuf pada hukum yang berlaku
  • Ketulusan hati Yusuf yang tidak mau mempermalukan isterinya di depan umum
  • Kepatuhan Yusuf melaksanakan perintah Tuhan setelah ia terbangun dari mimpi
  • Ketabahan Yusuf dan Maria setelah menerima kabar dari malaikat Tuhan.

POKOK-POKOK PERMENUNGAN

  • Mencari jalan terbaik dalam menyelesaikan setiap persoalan.
  • Perlu ketulusan hati terhadap pasangan kita. Berpegang teguh terhadap janji yang kita ucapkan.
  • Kesediaan untuk mendengarkan suara dan menjalankan perintah Tuhan

Panduan Adven 2010 Keuskupan Agung Semarang, Pertemuan I: Menantikan Kedatangan Kristus

PERTEMUAN PERTAMA: MENANTIKAN KEDATANGAN KRISTUS
TUJUAN: Memahami Makna Adven sebagai masa penantian kedatangan Kristus Sang Juru Selamat Dunia.

Pengantar

Pada pertemuan pertama, kita diajak melihat bagaimana bangsa Israel mengharapkan kedatangan Yesus Sang Mesias. Pengharapan mereka tidak lepas dari situasi mereka yang sulit dan sekaligus pengharapan mereka akan campur tangan Tuhan. Pengalaman bangsa Israel tersebut menjadi bahan refleksi bagi kita semua untuk menghayati peristiwa Adven sebagai penantian dan pengharapan akan kedatangan Kristus dalam kehidupan dewasa ini. Sebagaimana bangsa Israel dalam menghadapi berbagai persoalan hidup, mereka mengharapkan kedatangan dan campur tangan Tuhan, apakah kita juga mengharapkan kedatangan Tuhan dan campur tangan-Nya dalam kehidupan kita? Apakah Adven dapat kita hayati sebagai peristiwa iman, dimana Allah mengutus Putra-Nya untuk masuk dalam sejarah hidup manusia dan mengantar manusia pada keselamatan?

Dasar Pemikiran

a. Situasi masyarakat zaman Yesus

Palestina pada zaman Yesus dari beberapa wilayah, yaitu: Yudea, Samaria, dan Galilea. Wilayah Yudea terletak di Palestina Selatan dan merupakan daerah pegunungan yang terletak di sekitar Yerusalem dan Bait Allah. Lahan daerah ini gersang dan kering. Dalam kehidupam masyarakatnya terdapat berbagai diskriminasi dan kesenjangan sosial, dan diskriminasi rasial atau kesukuan, perendahan martabat kaum perempuan, kesenjangan dalam pekerjaan, hingga pengucilan bagi orang cacat, miskin, dan menderita. Pada zaman itu masyarakat Palestina dikuasai oleh raja-raja dan pejabat-pejabat lokal yang ditunjuk oleh penguasa Roma. Di samping pejabat-pejabat ini masih ada tuan-tuan tanah yang kaya raya dan kaum rohaniwan kelas tinggi yang suka menindas rakyat demi kepentingan dan kedudukan mereka. Golongan-golongan ini senantiasa memihak penjajah, supaya mereka tidak kehilangan hak istimewa dan nama baik di mata penjajah, karena penguasa Roma memiliki kekuasaan untuk mencabut hak milik seseorang.

Sebagian besar penduduk Palestina adalah rakyat kecil dan miskin. Lebih menyedihkan lagi, mereka masih diperparah dengan beban pelbagai pajak dan pungutan aneka kepentingan: untuk angkatan perang Romawi, para pejabat setempat dan untuk Bait Allah. Konon pajak dan pungutan itu mencapai 40% dari penghasilan rakyat.

Dalam masyarakat Yahudi, agama berarti hukum yang menuntut ketaatan. Mereka berusaha menetapkan hukum pada setiap keadaan hidupnya. Seringkali hal ini juga menyebabkan upaya pengucilan golongan masyarakat tertentu, misalnya para pendosa publik, seperti pelacur dan pemungut cukai, penderita kusta yang tidak taat pada hukum agama. Mereka semua dianggap sebagai orang berdosa. Pandangan itu seringkali membuat mereka yang saat kepada hukum, menjadi sombong dan merasa diri lebih baik dibanding orang lain. Sebagai orang yang baik dan suci, mereka tidak mau bergaul dengan orang-orang berdosa.

Sungguh situasi ekonomi sosial, politik, dan agama bukannya membawa rasa damai dan bahagia bagi masyarakat kecil, tetapi justru menjadi sumber penderitaan bagi mereka. Mereka tertindas secara politis, ekonomis, sosial bahkan secara religius. Maka tidak jarang, keadaan hidup yang tertekan itu menimbulkan usaha-usaha untuk memberontak kepada para penguasa, misalnya seperti yang dilakukan oleh kaum Zelot. Namun bagi kebanyakan orang situasi itu menumbuhkan pengharapan akan datangnya tokoh penolong dan pembela kehidupan mereka.

b. Pengharapan menantikan mesias.

Siapa yang mereka harapkan sebagai penolong? Pengharapan mereka tidak lain adalah Mesias yang mewartakan kabar baik Kerajaan Allah, di mana mereka bisa mengalami kesejahteraan lahir batin. bandingkan dengan bangsa kita, yang dalam keadaan tertindas senantiasa merindukan munculnya seorang Ratu Adil.

Impian tentang Kerajaan Allah sudah hidup selama berabad-abad dalam sejarah bangsa Israel. Ungkapan Kerajaan Allah merangkum kepercayaan bahwa Tuhanlah yang bisa diharapkan suatu ketika mengusir ketidakadilan dan kesusahan. Mereka meyakini campur tangan Allah yang menyelamatkan.

Apa yang mereka harapkan akan mesianitas itu terpenuhi dalam diri Yesus. Kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka adalah mewartakan Kerajaan Allah yang tidak lain adalah kerahiman Allah sendiri. Yesus mewartakan bahwa Allah adalah Bapa yang penuh belas kasih dan berpihak pada orang-orang yang lemah dan berdosa. Maka yang paling nyata merasakan kerajaan Allah justru orang-orang kecil yang percaya pada campur tangan Allah. Mereka merasakan bahwa kerajaan Allah itu tidak lain adalah Yesus sendiri yang tampil di tengah mereka. dan menyatakan belas kasih dan kerahiman Allah.

Sharing Pengalaman

a. Masihkah orang-orang zaman sekarang ini menantikan kehadiran dan keterlibatan Tuhan?
b. Situasi apa saja yang membuat orang menantikan kehadiran Tuhan?
c. Apa makna Adven bagi hidupmu saat ini?

Refleksi dan Peneguhan

- Situasi hidup yang berat dan galau membuat banyak orang membutuhkan hadirnya seorang penolong dan penyelamat. Bangsa Israel mengakui bahwa penolong dan penyelamat itu tidak lain Yesus Kristus.

- Dalam masa Adven ini kita diajak untuk berefleksi tentang makna menantikan kedatangan Kristus dalam misteri inkarnasi (penjelmaan) Allah yang menjadi manusia dalam diri Yesus. Kristus tidak hanya hadir dalam sejarah masa lalu, tetapi juga hadir pada saat ini juga dan senantiasa akan selalu hadir dalam hidup manusia. Maka melalui Adven, kita diajak untuk meneguhkan penantian dan pengharapan kita akan kehadiran dan campur tangan tuhan dalam kehidupan kita yang dipenuhi dengan segala suka duka, segala harapan dan keprihatinan serta segala pengharapan dan kecemasan.
- Salah satu kecemasan dan keprihatinan yang kita hadapi bersama saat ini adalah tantangan dalam kehidupan modern yang diwarnai dengan aneka macam teknologi komunikasi. Kita berharap dalam masa Adven ini kita bisa menyikapi perkembangan zaman itu dengan bijak dan sekaligus menumbuhkan pengharapan kita akan kehadiran Tuhan yang menyelamatkan.

Sabtu, 11 Desember 2010 Hari Biasa Pekan II Adven

Sabtu, 11 Desember 2010
Hari Biasa Pekan II Adven

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu <--> 1Petrus 5:7

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, syukur atas kasih dan anugerah-Mu. Syukur atas keluarga dan para sahabat yang Kauanugerahkan berada bersamaku. Seringkali mereka juga menjadi perantara kasih-Mu dalam hidupku. Kiranya sabda-Mu yang akan aku renungkan hari ini menjadi kekuatan bagiku untuk dapat mengasihi mereka juga. Amin.

Kitab Putra Sirakh mengisahkan kepahlawanan iman keyahudian. Dia menyebutkan, antara lain Elia sebagai seorang nabi yang luar biasa, perkataannya laksana obor. Ia juga terangkat ke surga dalam kereta dengan kuda berapi. Dialah nabi yang dinantikan kedatangannya untuk memulihkan suku-suku Yakub sebelum datangnya hari Tuhan.

Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh (48:1-4.9-11)

"Elia akan datang lagi."

Dahulu kala tampillah Nabi Elia bagaikan api. Perkataannya membakar laksana obor. Dialah yang mendatangkan kelaparan atas orang Israel, dan karena geramnya, jumlah mereka dijadikannya sedikit. Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya dan api diturunkannya sampai tiga kali. Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mukjizatmu! Siapa dapat memegahkan diri sama dengan dikau? Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda berapi. Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, untuk mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. Berbahagialah orang yang telah melihat engkau, dan yang meninggal dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 802
Ref. Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
Ayat. (Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19;R: lh4)
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
3. Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu; Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, allelya, alleluya
Ayat. (Lukas 3:4.6)
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

Para murid Yesus sadar akan tradisi tentang Elia. Bahkan Elia harus datang dahulu sebelum datangnya hari Tuhan. Yesus menegaskan bahwa Elia sudah datang. Yohanes Pembaptis itulah Elia baru.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:10-13)

"Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia."

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya turun dari gunung, para murid bertanya kepada-Nya, "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?" Yesus menjawab, "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu. Dan Aku berkata kepadamu, Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian pula Anak Manusia akan menderita oleh mereka." Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Betapa kejam manusia yang tidak mau hidup dalam lingkaran rahmat Tuhan. Mereka memperlakukan orang yang diutus Tuhan untuk memaklumkan kabar gembira tentang kasih dan kebenaran-Nya dengan semena-mena. Orang-orang Israel telah menutup telinga mereka terhadap pemakluman kenabian yang dikumandangkan oleh Elia. Mereka melenyapkan Yohanes Pembaptis yang telah lantang memaklumkan pertobatan. Pada akhirnya, mereka pun memperlakukan Yesus bagaikan tokoh yang gagal total, dengan menyalibkan Dia di luar kota.

Tidak sedikit orang benar yang mendapat perlakuan tidak sepantasnya dari orang lain. Terkadang pengorbanan hidup mereka tidak berdampak apa pun bagi kehidupan orang-orang bejat di sekitarnya. Kondisi kehidupan yang memprihatinkan karena dosa seakan-akan menjadi pengalaman yang rutin dan kerap diterima saja. Berbagai upaya pemulihan seakan habis ditelan kebejatan hidup.

Masa Adven adalah saat yang tepat untuk memerangi arogansi dan kedegilan hati manusia. Marilah kita perangi berbagai keinginan hidup yang tidak teratur dan pola hidup yang tidak terpuji, yang semata-mata berpusat pada kehendak kita masing-masing, dan yang merusak orang lain serta merugikan Tuhan sendiri. Marilah kita menata suatu orientasi hidup yang berpusat pada Kristus sendiri, agar pengurbanan-Nya di kayu salib tidak menjadi sia-sia.

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk memerangi kesombongan diriku sendiri agar aku dapat menerima Engkau dan semua orang yang telah Engkau pilih untuk mempermaklumkan nama-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy