| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 14 Mei 2010 Pw. St. Matias, Rasul Hari Pertama Novena Roh Kudus.

Jumat, 14 Mei 2010
Pw. St. Matias, Rasul
Hari Pertama Novena Roh Kudus.

"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu! Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya." (Yoh 15:9-10)

Doa Renungan

Allah Bapa yang maharahim, kasihanilah kami dan jagalah kami selalu, umat yang sudah Kauselamatkan. Kami sudah ditebus oleh wafat dan derita Putra-Mu. Semoga kami bergembira atas kebangkitan-Nya. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (1:15-17.20-26)

"Yang kena undi adalah Matias; dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas murid."

Pada waktu itu berdirilah Petrus di tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya. Ia berkata, "Hai, Saudara-saudara, harus digenapi nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud, tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami, dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. Sebab ada tertulis dalam Kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya. Dan lagi: Biarlah jabatannya diambil orang lain. Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang yang dipilih dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami. Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus." Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan juga bernama Yustus, dan Matias. Mereka semua lalu berdoa, "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang! Tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas, yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya." Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu, dan yang kena undi adalah Matias. Dengan demikian Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan mendudukkan dia bersama para bangsawan.
Ayat. (Mzm 113:1-2.3-4.5-6.7-8)
1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
4. Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama para bangsawan, bersama dengan para bangsawan bangsanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap. (Yoh 15:16)

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:9-17)

"Allah telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah."

Pada perjamuan malam terakhir Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu! Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Nama Matias hanya disebut satu kali dalam Perjanjian Baru, yaitu ketika ia dipilih menjadi rasul menggantikan Yudas Iskariot untuk menggenapi jumlah dua belas rasul. Pemilihannya terjadi sebelum peristiwa Pentakosta, awal kelahiran Gereja. Walaupun pemilihannya terjadi melalui undian, tetapi hal yang pokok adalah doa yang mendahuluinya untuk meminta petunjuk dari Tuhan. ”Mereka semua lalu berdoa.”

Suatu kebiasaan bagus bahwa peristiwa-peristiwa penting—baik dalam keluarga maupun dalam Gereja atau umat—selalu didahului dengan doa. Dengan menyerahkan peristiwa tertentu dalam doa, Tuhan diundang untuk hadir dan berkarya. Hal ini sangat sesuai bagi seseorang secara pribadi maupun bagi komunitas, misalnya untuk memutuskan apakah seseorang dipanggil untuk menjadi imam, biarawan-biarawati, atau pelayan Tuhan. Doa dan pemilahan kehendak Allah adalah hal yang—tidak bisa tidak—harus ada. ”Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu.” Itulah semangat panggilan seorang murid. Biarlah suatu pengambilan keputusan dipercayakan dalam bimbingan Roh Tuhan agar—seperti Matias—pemilihan terjadi karena kehendak Tuhan sendiri.

Kita bersyukur karena kita dipanggil menjadi murid Tuhan bukan pertama-tama karena pilihan kita, tetapi karena Allah yang berkarya di dalam diri kita.

Terima kasih, Tuhan, karena Engkau telah memilih aku untuk ikut serta dalam mewujudkan Kerajaan-Mu di dunia ini. Sertailah aku untuk memenuhi panggilan ini seturut kehendak-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Jumat, 14 Mei 2010 Novena Roh Kudus Hari Pertama

Jumat, 14 Mei 2010
Hari Pertama Novena Roh Kudus

Tuhan bersabda: Jangan takut! Aku menyertai Engkau!

Doa Penerangan Roh Kudus PS 147

Ya Bapa, utuslah Roh Kudus memenuhi hati umat-Mu, dan menyalakan di dalam api cinta-Mu.
P. Utuslah Roh-Mu, maka semuanya akan dicipta kembali.
U. Dan Engkau akan membaharui muka bumi.

Marilah kita berdoa (hening).
Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu dengan penerangan Roh Kudus. Berilah supaya berkat Roh yang kudus ini kami senantiasa berpikir benar, bertindak bijaksana, serta selalu bergembira karena penghiburan-Nya. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (18:9-18)

"Banyak umat-Ku di kota ini!"

9 Ketika Paulus ada di Kota Korintus, Tuhan berfirman kepadanya pada suatu malam di dalam suatu penglihatan, "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! 10 Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini." 11 Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka. 12 Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus, lalu membawa dia ke depan pengadilan. 13 Kata mereka: "Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum Taurat." 14 Ketika Paulus hendak mulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu: "Hai orang-orang Yahudi, jika sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku menerima perkaramu, 15 tetapi kalau hal itu adalah perselisihan tentang perkataan atau nama atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara yang demikian." 16 Lalu ia mengusir mereka dari ruang pengadilan. 17 Maka orang itu semua menyerbu Sostenes, kepala rumah ibadat, lalu memukulinya di depan pengadilan itu; tetapi Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu. 18 Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 825
Ref. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
Ayat. (Mzm 47:2-3.4-5.6-7)
1. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai!
2. Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi.
3. Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku-suku bangsa ke bawah kaki kita, Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggaan Yakub yang dikasihi-Nya.
4. Allah telah naik dengan diiringi sorak-sorai, ya Tuhan itu, dengan diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah bagi Raja kita, bermazmurlah

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat.
Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; kini Aku meninggalkan dunia lagi dan pergi kepada Bapa.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:20-23)

"Tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu daripadamu."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan bersukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira, dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu daripadamu. Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa pada-Ku.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Saudara-saudari yang terkasih, berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Para ibu, terutama yang baru/ketika pertama kali melahirkan anaknya, dan mungkin juga bapak/suaminya, kiranya terbantu untuk merenungkan Warta Gembira di atas ini, dengan mengenangkan pengalaman ketika akan melahirkan anaknya serta pada saat anaknya lahir. Kalau saya boleh menggambarkan kiranya ada pengalaman takut, was-was bercampur harapan akan kebahagiaan sejati, sebagaimana disabdakan oleh Yesus : ”Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia”. Pengalaman berpartisipasi dalam Wafat dan Kebangkitan Yesus, mati dan hidup baru, itulah yang terjadi.

Hari ini adalah hari pertama Novena Pentekosta, dan kita diajak untuk merenungkan sabda Yesus di atas ini. “Menangis, meratap dan berduka cita” itulah yang akan kita alami jika kita setia pada panggilan dan tugas pengutusan kita atau berparitisipasi dalam karya agung penciptaan dan penebusan atau penyelamatan. Para ibu yang sedang mengandung dan akan melahirkan anaknya kiranya hidupnya ditandai aneka bentuk matiraga atau lakutapa dengan harapan agar dapat melahirkan anaknya dengan baik dan lancar serta anak yang dilahirkan sehat wal’afiat, tanpa cacat cela atau noda apapun. Matiraga atau lakutapa hendaknya juga mewarnai atau menjiwai hidup kita sebagai orang beriman. Matiraga antara lain berarti mengarahkan dan mengendalikan raga, anggota tubuh dan nafsu-nafsu atau gairah sesuai dengan kehendak Tuhan, alias mengarah ke perbuatan-perbuatan baik, yang menyelamatkan dan membahagiakan. Buah-buah yang lahir dari matiraga karena setia pada panggilan dan tugas pengutusan akan bersifat ‘abadi’ dan dibawa mati, dan tak mungkin orang lain merampas atau mengambilnya. Buah-buah itu adalah keutamaan-keutamaan atau nilai-nilai kehidupan yang menyelamatkan dan membahagiakan. Ingat dan hayati bahwa kesabaran dan kerendahan hati lahir ketika dilecehkan dan direndahkan, lemah lembut lahir ketika ada kekerasan, murah hati lahir ditengah-tengah hidup pelit, dst..

· "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini." (Kis 18:9-10) , demikian firman Tuhan kepada Paulus, Rasul Agung. “Jangan takut” merupakan pesan Tuhan bagi orang-orang terpilih, seperti Bunda Maria, Yosef, Maria Magdalena dan Paulus. Kita semua adalah yang terpilih dan pemenang; ingat bahwa ada jutaan sperma berrebut satu telor dan hanya satu yang berhasil, yang tidak lain adalah kita semua, yang pernah dikandung oleh ibu kita masing-masing dan dilahirkan ke dunia ini. Maka hendaknya kita jangan takut untuk menjadi saksi-saksi iman, memberitakan firman atau sabda Tuhan di dalam hidup sehari-hari, karena masing-masing dari kita adalah yang terpilih dan pemenang. Lihat, cermati dan percayai bahwa di dalam hidup dan kerja bersama atau tinggal bersama lebih banyak orang baik daripada orang jahat, lebih banyak yang berkehendak baik daripada berkehendak jahat. Dekati dan perlakukan setiap orang dengan rendah hati dan dalam atau oleh cintakasih, maka mereka akan bersahabat dengan kita. Binatang buas pun ketika didekati dan diperlakukan dalam dan oleh kasih dapat menjadi sahabat, apalagi manusia. Jika ada orang yang kurang ajar, rewel, mengganggu untuk minta perhatian, dst.. hemat kami yang bersangkutan kurang kasih atau kurang menghayati kasih yang telah mereka terima secara melimpah ruah (ingat ketika masing-masing dari kita masih dalam kandungan atau bayi/kanak-kanak, hanya dalam dan oleh kasih masing-masing dari kita ada seperti saat ini), maka ingatkan dan dekati dalam dan oleh kasih mereka yang kurangajar, rewel, mengganggu, dst. Kasih akan menang atas segala sesuatu.

Ignatius Sumarya, SJ


Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93

Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kakuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Doa Penutup PS 92

Allah, pokok keselamatan kami, karena kebangkitan Kristus kami lahir kembali dalam pembaptisan dan menjalani hidup baru. Arahkanlah hati kami kepada Kristus yang kini duduk di sebelah kanan-Mu. Semoga Roh-Mu menjaga hidup kami sampai Penyelamat kami datang dalam kemuliaan. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami, kini dan sepanjang masa.

Dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, Amin.


Bagikan

Kamis, 13 Mei 2010 Hari Raya Kenaikan Tuhan

Kamis, 13 Mei 2010
Hari Raya Kenaikan Tuhan

Doa Renungan


Allah Bapa yang mahakuasa, kami bergembira dan bersyukur kepada-Mu, karena dengan kenaikan Putera-Mu ke surga, Engkau meninggikan martabat kami. Sebagai kepala kami Ia telah mendahului mencapai kemuliaan. Maka dibangkitkan-Nyalah pada kami, anggota-anggota tubuh-Nya, harapan yang mantap. Sebab Dialah Tuhan pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (1:-11)


"Mereka melihat Dia terangkat ke surga."

Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang?demikian kata-Nya?"telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus." Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 825
Ref. Allah telah naik, diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
Ayat. (Mzm 47:2-3.6-3.8-9; R:6)
1. Hai segala bangsa bertepuk tanganlah, Elu-elukan Allah dengan sorak sorai. Sebab Tuhan, yang maha tinggi adalah dahsyat. Raja agung atas seluruh bumi.
2. Allah telah naik diiringi soraksorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, kidungkanglah mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur.
3. Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran! Allah memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus.

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Surat Kepada Umat Ibrani (9:24-28; 10:19-23)

"Kristus masuk ke dalam surga sendiri."

Saudara-saudara, Kristus telah masuk ke dalam tempat kudus bukan yang buatan tangan manusia, yang hanya merupakan gambaran dari tempat kudus yang sejati, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita. Ia pun tidak berulangulang masuk untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagaimana Imam Agung setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus mempersembahkan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab kalau demikian, Kristus harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya. Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Bait Pengantar Injil PS 962

Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya

Solis: Pergilah dan ajarlah semua bangsa, sabda Tuhan, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman. (Mat 28:19.20)


Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:46-53)

"Ketika sedang memberkati mereka, Yesus terangkat ke surga."

Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diri kepada para murid. Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi." Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Pada hari raya Kenaikan Tuhan tahun C, 13 Mei 2010 ini dibacakan Luk 24:46-53. Isinya menceritakan pengutusan para murid setelah mereka memahami warta Kitab Suci mengenai kemesiasan Yesus (ayat 46-49) dilanjutkan dengan kisah kenaikan Yesus ke surga setelah memberkati para murid (ayat 50-53).

MEMBUKA PIKIRAN

Guna memahami ayat 46-49 marilah kita tengok konteksnya, yakni ayat 45 yang tidak ikut dibacakan hari ini: "Lalu ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci". Yang dimaksud ialah warta seluruh Kitab Suci mengenai dirinya. (Hal ini diungkapkan dalam ayat 44 sebagai "Taurat Musa, nabi-nabi, dan kitab Mazmur".) Seperti diutarakan dalam ayat 46, ia menjadi Mesias Tuhan yang benar lewat penderitaan dan kebangkitannya. Ditegaskan dalam ayat 47, murid-murid kemudian diminta ikut meluruskan pendapat orang mengenai dia dan wartanya ("mewartakan tobat") agar orang mendapat "pengampunan dosa" dalam nama dia yang telah bangkit itu.

Pikiran murid-murid kini diterangi sehingga mereka mengerti itu semua. Kejadian ini juga dialami oleh kedua orang murid yang sedang ada dalam perjalanan ke Emaus. Mereka mendapat penjelasan mengenai Kitab Suci tentang Yesus (Luk 24:27) dari Yesus yang telah bangkit sendiri meskipun waktu itu mereka belum menyadarinya. Kini, dalam ayat 46 dst. murid-murid sudah tahu siapa yang menjelaskan. Mereka telah mendapat penampakan mengenai dia yang bangkit itu (Luk 24:36-44). Bagaimanapun juga di dalam kedua peristiwa ini para murid akhirnya sama-sama mendapatkan kekuatan untuk mulai menyampaikan pengalaman berjumpa dengan dia yang telah lama diberitakan dalam Kitab Suci. Kedua murid dari kisah Emaus itu segera bergegas ke Yerusalem (Luk 24:33) memberi tahu para murid lain. Kini para murid yang lain juga memperoleh dorongan untuk mewartakan tentang dia mulai dari Yerusalem (ayat 47). Perjumpaan dengan Yesus yang telah bangkit itu memberi kekuatan serta gairah.

Apa itu bersaksi mengenai dia? Kesaksian itu perlu dipahami dalam rangka peristiwa kenaikan Yesus ke surga yang dirayakan hari ini. Ia yang bangkit itu dikatakan berpisah dari murid-muridnya dan terangkat ke surga (Luk 24:51). Bacaan pertama (Kis 1:1-11) mengisahkan peristiwa yang sama dan pada akhir petikan ini (ayat 10-11) disebutkan bahwa dua orang yang berpakaian putih mengatakan kepada murid-murid bahwa Yesus akan datang kembali dengan cara seperti yang mereka lihat ketika ia naik ke surga. Maksudnya, dia yang kini telah memasuki dunia ilahi itu suatu ketika nanti akan datang kembali dengan cara yang sama. Dan tenggang waktu antara kenaikan dan kedatangannya kembali ialah zaman kita belajar mengenali kehadirannya di dunia dan mengakuinya...mempersaksikannya. Orang banyak akan makin mengerti kehadirannya. Bila terjadi maka dapat dikatakan ia telah datang kembali. Bisa dikatakan bahwa kedatangannya kembali itu sejalan dengan pengertian manusia akan kehadirannya. Tugas para murid ialah mewartakan kehadiran ini dan membuat banyak orang memahami serta menghormati kehadiran ini Dalam banyak hal boleh dikatakan bahwa kita yang percaya akan dia ikut membuatnya datang kembali dengan cara sama seperti para murid dulu melihat ia terangkat ke surga.

MENARA BABEL DAN KEHADIRAN YANG ILAHI

Baiklah kita coba pahami hubungan dunia ilahi dan dunia manusia dengan memakai gagasan dari Kitab Suci sendiri. Dalam Kej 11:1-9 diceritakan manusia yang tadinya saling mengerti dan bersatu itu akhirnya terpecah-belah karena tidak dapat saling mengerti lagi. Ini sebetulnya kisah untuk menjelaskan secara teologis asal usul kemerosotan, perpecahan dan permusuhan di antara umat manusia. Diceritakan manusia mulai berambisi memasuki wilayah Yang Ilahi tanpa menghormati kekeramatan Yang Ilahi sendiri. Mereka bermaksud membangun kota dengan menara yang puncaknya menembus ke langit (Kej 11:4) - tempat kediaman Yang Ilahi, wilayah yang keramat itu. Manusia ingin "membuat nama bagi diri sendiri agar jangan sampai terserak ke seluruh bumi", maksudnya menjadi seperti Sang Nama Ilahi itu. Apa yang terjadi? Tuhan malah membiarkan mereka tercerai berai ke seluruh bumi dan tidak saling mengerti lagi sehingga rencana mereka membangun kota dengan menara tadi gagal. Wilayah yang keramat tidak bisa dijadikan tempat berkiprah. Kesembronoan seperti itu malah menjauhkan mereka dari yang mereka inginkan.

Bukan khayal belaka bila kenaikan Yesus ke surga ini kita mengerti sebagai kebalikan kisah menara Babel tadi. Kenaikan Yesus ke surga ialah kemanusiaan yang diterima utuh oleh Tuhan. Kemanusiaan kini bahkan diangkat menjadi bagian dari Yang Ilahi sendiri. Ia juga yang menyatukan kemanusiaan. Dalam hal ini tidak ada upaya kemaruk menyamai Yang Ilahi. Ia berani mengakui diri sebagai manusia lewat penderitaan dan wafatnya itu. Ia menunjukkan kemanusiaan yang tidak meninggikan diri sampai ke awan-awan. Dan justru dengan demikian ia dibangkitkan. Ia menjadi menara kemanusiaan yang puncaknya betul-betul mencapai langit. Kenaikannya ke surga ini juga nanti bahkan diikuti kedatangan Roh Kudus yang membuat orang dari pelbagai bahasa dan bangsa dapat saling mengerti kembali. Dalam banyak arti kenaikan Yesus ke surga mengingatkan kita akan kehadiran Yang Ilahi di dalam kemanusiaan.

BAIT ALLAH DI YERUSALEM

Injil Lukas berakhir dengan berita bahwa para murid senantiasa berada di Bait Allah memuliakan Tuhan (Luk 24:53). Bait Allah juga menjadi tempat awal Injil ini. Di situlah Zakharia menerima pemberitaan akan kelahiran Yohanes Pembaptis ketika bertugas menjalankan ibadat. Ketika Zakharia mempertanyakan bagaimana ia dapat percaya semua itu, malaikat Gabriel membuatnya gagu. Meskipun Injil Lukas tidak menyebutkannya, dalam keadaan ini jelas Zakharia tidak dapat mengucapkan kata-kata berkat yang menjadi bagian ibadat di Bait Allah. Pada akhir Injil Lukas disebutkan Yesus mengangkat tangan dan memberkati murid-muridnya (Luk 24:50-51). Dengan ini kiranya Lukas hendak mengingatkan orang akan berkat imam dalam Im 9:22. Hal yang tidak dapat dilakukan oleh Zakharia kini dilakukan oleh Yesus yang sedang terangkat ke surga. Berarti ibadat di Bait Allah kini telah utuh kembali. Dan bukan itu saja. Kini batas-batas antara yang keramat dan yang duniawi telah dibuka kembali. Ia memberkati murid-murid ketika ia terangkat ke surga. Ingat juga bahwa pada saat ia wafat di salib. tirai Bait Allah yang memisahkan tempat yang paling kudus dengan bagian lain koyak terbuka (Luk 23:45). Wafatnya menandai rujuknya kembali keilahian dengan kemanusiaan. Dan Lukas maju lebih jauh lagi. Kini Yesus menjadi berkat bagi seluruh kemanusiaan. Artinya, Yang Ilahi tidak lagi jauh dari kemanusiaan. Yesus yang naik ke surga itu bukan seperti menara Babel yang mendatangkan kutuk, melainkan yang mendatangkan berkat. Inilah yang diminta agar dipersaksikan para murid kepada semua bangsa. Pertobatan mulai dengan mengakui bahwa Yang Ilahi dapat hadir di antara manusia. Ini juga memungkinkan pengampunan dosa yang diperbuat manusia dalam kisah menara Babel dulu.

NGOBROL DENGAN LUC

AG: [Di Café Venezia, menikmati gelato.] Luc, dalam jilid dua bukumu (Kis 1:3) kau katakan Yesus naik ke surga setelah berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara mengenai Kerajaan Allah selama 40 hari. Tapi pada akhir Injilmu kau tidak mengatakan tenggang waktu ini. Apa dapat sedikit kaujelaskan maksudmu?

LUC Ah, kau ini terlalu terbiasa bongkar pasang teks sastra kayak montir mobil aja. Pakai angan-angan dong! Waktu 40 hari itu kan cara untuk mengatakan murid-murid punya cukup waktu untuk memahami bahwa Yesus memang benar-benar ada di antara mereka, dan bahwa semua ajarannya mengenai Kerajaan Allah dulu itu tetap berlaku.

AG: Tapi mengapa Yesus kaukatakan melarang mereka meninggalkan kota Yerusalem sebelum Roh Kudus datang, begitu kan yang sebetulnya yang mau kaukatakan dalam Kis 1:4-5?

LUC: Kamu sendiri kan telah berulang kali menjelaskan kepada rekan-rekan bahwa bila kota itu kusebut sebagai "Hierosolyma" - dan bukan "Ierousaleem" - aku bermaksud mengatakan kota dan penghuni yang bersedia menerima kehadiran Yesus. Nah dalam Kis 1:4 kupakai bentuk "Hierosolyma". Murid-murid perlu bertekun dulu di dalam lingkungan yang menerima Yesus sambil menantikan kedatangan Roh Kudus yang bakal membuat mereka nanti mampu bersaksi kepada kota "Ierousaleem" (Kis 1:8), yakni kota dan orang-orang yang kurang menerima kehadirannya. Ingat apa yang kukatakan dalam Luk 24:47 ketika murid-murid diutus menyampaikan berita pertobatan dan pengampunan dosa kepada semua bangsa "mulai dari Ierousaleem", mulai dari lingkungan yang kurang mengakui kehadiran Yesus.

AG: Ah, kau ini menuntut agak banyak dari pembaca. Masak orang zaman kini dapat mengerti perbedaan halus seperti ini.

LUC: [Mbeling] Karena itu kamu disuruh belajar tafsir, rasakan! Orang-orang zaman ini perlu belajar memahami yang betul halus, supaya tidak cari-cari alam alus yang semu.

AG: Wah, mulai lagi memusuhi kaum alus ya! Omong-omong, apa setuju dengan pendapat para teolog bahwa masa antara kenaikan Yesus ke surga hingga kedatangannya kembali nanti itu ialah masa karya Roh Kudus di dalam Gereja?

LUC: Tentu saja! [Memandangi gelas yang sudah hampir kosong, kayak anak kecil kehabisan permen.] Dan boleh kutambahkan, hendaknya Gereja pertama-tama dimengerti sebagai kumpulan mereka yang meluangkan tempat bagi kehadiran Yang Ilahi di dunia ini, seperti yang kugambarkan dalam Kisah Para Rasul. Ngerti kan?

Dan masih banyak yang kita omongkan sore itu. Kita bicara mengenai eklesiologi yang katanya perlu dibenahi, mengenai eksegese yang sebaiknya dijadikan kegiatan kreatif agar tidak bikin ngantuk, dst. Saya tanya kenapa bahan Luc pada akhir Injilnya agak banyak kesejajarannya dengan Yoh 20:19-23. Luc mengakui, dulu ia dan Oom Hans memang sering mendengar pembicaraan Oma Miryam dengan beberapa ibu lain ketika arisan di rumah. Karena itu mereka tahu agak lebih banyak daripada Mark dan Matt.

Salam,
A. Gianto

Rabu, 12 Mei 2010 Hari Biasa Pekan VI Paskah

Rabu, 12 Mei 2010
Hari Biasa Pekan VI Paskah

“Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran” Kis 17:15.22-18:1; Yoh 16:12-15

Doa Renungan

Ya Bapa, terimakasih atas perlindungan-Mu pada hidup kami. Engkau berusaha menuntun kami dengan segala upaya agar kami selamat dan nanti pada akhirnya dapat berbahagia bersama-Mu. Semoga Engkau terus menjaga tindak tanduk dan setiap keputusan yang kami ambil pada hari ini supaya semakin berkenan kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (17:15.22-8:1)

"Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberikan kepada kamu."

Pada waktu itu terjadilah kerusuhan di kota Berea. Maka Paulus pergi dari sana. Orang-orang yang mengiringi Paulus menemaninya sampai di kota Atena, lalu kembali dengan pesan kepada Silas dan Timotius, supaya mereka selekas mungkin datang kepadanya. Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: "Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga. Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia. Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat. Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati." Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata: "Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu." Lalu Paulus pergi meninggalkan mereka. Tetapi beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan dia dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Areopagus, dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka. Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Surga dan bumi penuh dengan kemuliaan-Mu.
Ayat. (Mzm 148:1-2.11-12.13.14)
1. Pujilah Tuhan di surga, pujilah Dia di tempat tinggi! Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
2. Pujilah Tuhan, hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia; Pujilah Tuhan, hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
3. Biarlah semuanya memuji-muji Tuhan, sebab hanya nama-Nya yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
4. Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel , umat yang dekat pada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:12-15)

"Roh Kebenaran akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Saudara-saudari yang dicintai oleh Tuhan,
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Semakin belajar atau semakin banyak yang dipelajari pada umumnya juga semakin banyak yang tidak atau kurang diketahui, itulah hukum bagi siapapun yang terus menerus belajar atau bersikap mental belajar sepanjang hidup/hayat. Maka pada umumnya orang yang belajar terus menerus juga akan rendah hati serta berterima kasih dan bersyukur atas berbagai ilmu, pengetahuan, keterampilan dst…yang telah diterimanya melalui siapapun yang telah berbuat baik kepadanya. Orang yang demikian ini juga sering dimintai tolong orang lain untuk membagikan apa yang dimilikinya, dan karena yang dibagikan adalah ilmu, pengetahuan, keterampilan dst.. maka semakin dibagikan semakin diperkaya lagi. Orang yang bersikap mental belajar senantiasa terbuka terhadap aneka macam kritik, saran, pertanyaan, dst. dan disikapinya sebagai ‘yang akan memimpin ke dalam seluruh kebenaran’ , artinya semua tanggapan menjadi tantangan dan ajakan untuk terus belajar tanpa henti sampai mati. Maka dengan ini kami mengajak dan mengingatkan kita semua; marilah bersikap mental belajar terus menerus sepanjang hidup/hayat, dan kepada anak-anak sedini mungkin dibiasakan sikap mental belajar ini antara lain dengan teladan konkret dari orangtua. Kepada mereka yang sedang bekerja, entah tugas pekerjaan apapun, kami harapkan menghayati sikap mental belajar selama bekerja, maka ketika diberi jenis pekerjaan baru yang belum pernah diketahui atau dijumpai hendaknya diterima dengan rendah hati alias dikerjakan dengan sepenuh hati seraya membuka diri atas bantuan orang lain yang baik hati. Kita semua mendambakan kebenaran dan rasanya kebenaran akan kita peroleh jika kita saling belajar dan mengajar atau terus menerus belajar.

· "Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu.” (Kis 17:32), demikian ejekan seseorang kepada Paulus yang membicarakan perihal kebangkitan orang mati. Orang-orang Atena pada waktu itu memang unggul dalam berfilsafat alias kecerdasan otak namun lemah dalam hal kecerdasan spiritual; mereka tidak percaya akan kebangkitan orang mati, yang memang merupakan misteri, tak terpahami hanya dengan akal atau otak saja. Hanya mereka yang sungguh beriman percaya akan kebangkitan orang mati. Beriman berarti mempercayakan diri pada ‘sesuatu yang tak kelihatan’, termasuk yang akan datang, yang sama sekali belum kita ketahui. Dalam lingkungan hidup yang lebih didominasi oleh semangat materialistis saat ini kiranya sebagai orang yang sungguh beriman juga akan memperoleh ejekan atau cemoohan sebagaimana dihadapi oleh Paulus. Demikian juga orang-orang yang lebih berpikir logis alias mengandalkan otaknya saja pada umumnya juga dengan mudah melecehkan atau merendahkan mereka yang sungguh beriman. Ketika memperoleh ejekan atau cemoohan yang menyakitkan tersebut hendaknya tidak perlu ditanggapi, melainkan diamkan saja serta doakan mereka atau kalau memang tidak kuat sama sekali , tinggalkan saja sebagaimana Paulus juga meninggalkan orang-orang Atena yang tidak menerima pewartaannya. Dengan kata lain suatu saat kita memang harus berani menyadari dan menghayati diri sebagai yang lemah, rapuh dan serba terbatas, lebih-lebih ketika menghadapi masalah, tantangan atau hambatan yang sulit diatasi. Masing-masing dari kita toh tak mungkin mengerjakan atau mengatasi segala sesuatu, apa yang kita kerjakan hanyalah bagian kecil dari keseluruhan, maka baiklah kita tetap rendah hati dalam fungsi, jabatan atau kedudukan apapun.

“Hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia; hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda! Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN, sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit. Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya” (Mzm 148:11-14a)


Ignatius Sumarya, SJ




Bagikan

Selasa, 11 Mei 2010 Hari Biasa Pekan VI Paskah

Selasa, 11 Mei 2010
Hari Biasa Pekan VI Paskah

Bergembiralah karena telah menjadi percaya kepada Allah.

Doa Renungan

Allah Bapa di surga, pada diri Yesus Putra-Mu digambarkan program hidup cinta kasih dan damai. Doa kami hendak mengungkapkan hasrat kami akan dunia yang lebih baik berkat wafat dan kebangkitan Kristus, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (16:22-34)

"Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dan engkau akan selamat, engkau dan sisi rumahmu."

22 Ketika Paulus dan Silas ada di Kota Filipi terjadilah yang berikut ini: Orang-orang Filipi bangkit menentang Paulus dan Silas lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka. 23 Setelah berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. 24 Seusai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat. 25 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah, dan orang-orang hukuman lain medengarkan mereka. 26 Dan terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah. Seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.27 Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri. 28 Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!" 29 Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas. 30 Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" 31 Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." 32 Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. 33 Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis. 34 Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 138:1-2ab.2cde-3.7-8, R:8bc)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu.
2. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
3. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.”

Bait Pengantar Injil PS 962

Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya

Ayat. Aku akan mengutus Roh kebenaran kepadamu, sabda Tuhan, dan Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:5-11)

"Jikalau Aku tidak pergi, penghibur tidak akan datang kepadamu."

5 Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? 6 Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. 7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. 8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; 9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; 11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Pengalaman manusiawi kita mengatakan bahwa sungguh sangat berat berpisah dengan orang yang begitu dekat dengan kita—pasti ada kesedihan dan penyesalan mendalam. Para murid merasa sedih mendengar ucapan Yesus, ”Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi.” Kesedihan para murid dirasakan karena mereka masih menghendaki kehadiran Yesus secara fisik, dalam ruang dan waktu.

Yesus sesungguhnya tidak meninggalkan para murid-Nya bagi yatim piatu. Kini ia hadir secara baru dan menetap melalui Roh-Nya. Roh yang sama memberanikan Paulus dan Silas untuk tidak gentar menghadapi perlawanan para pembesar kota. Penjara, dera, penganiayaan, dan belenggu tidak menyurutkan semangat mereka untuk mengantar orang-orang pada iman akan Yesus. Karya Roh hadir dalam diri mereka, yang dalam penjara justru menyanyikan puji-pujian kepada Allah. Kekuatan Roh pun menyebabkan pintu-pintu penjara terbuka dan belenggu-belenggu mereka terurai. Hasil yang nyata adalah pertobatan kepala penjara, yang memberi dirinya bersama keluarganya dibaptis.

Kita bergembira karena kita dipercaya oleh Yesus untuk berkarya sebagai saksi-saksi-Nya. Marilah kita menanggapinya dengan penuh sukacita, sambil memohon kehadiran Roh-Nya yang menetap.

Tuhan Yesus Kristus, utuslah Roh Kudus-Mu untuk hadir secara menetap dalam kehidupan dan karyaku sebagai saksi-saksi-Mu yang sejati, dan antarlah semakin banyak orang untuk percaya kepada-Mu. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian




Bagikan

Senin, 10 Mei 2010 Hari Biasa Pekan VI Paskah

Senin, 10 Mei 2010
Hari Biasa Pekan VI Paskah

“Kamu juga harus bersaksi karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."

Doa Renungan

Allah Bapa kami maha pengasih, jadikanlah bumi ini tempat kediaman-Mu, di mana Roh Yesus Putra-Mu mengarahkan kata dan karya kami kepada keadilan, kedamaian, serta kebebasan. Bimbinglah dengan demikian semua orang untuk hidup yang benar. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (16:11-15)

"Tuhan membuka hati Lidia, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus."

11 Setelah Paulus mendapat pesan dari Surga supaya menyeberang ke Makedonia, kami bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake, dan keesokan harinya tibalah kami di Neapolis; 12 dari situ kami ke Filipi, kota pertama di bagian Makedonia ini, suatu kota perantauan orang Roma. Di kota itu kami tinggal beberapa hari. 13 Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ. 14 Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. 15 Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak sampai kami menerimanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan kepada umat-Nya
Ayat. (Mzm 149:1b-2.3-4.5-6.9)
1. Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh. Biarlah Israel bersukacita atas Yang menjadikannya, biarlah bani Sion bersorak-sorak atas raja mereka!
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tari-tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur mereka! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka, untuk melaksanakan terhadap mereka hukuman seperti yang tertulis. Itulah semarak bagi semua orang yang dikasihi-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Roh Kebenaran akan bersaksi tentang Aku, sabda Tuhan; tetapi kamu juga harus bersaksi.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:26--16:4a)

"Roh kebenaran bersaksi tentang Yesus."

26 Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. 27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku." 1 "Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. 2 Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. 3 Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku. 4 Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Menjalankan suatu tugas membutuhkan semangat atau motivasi yang besar dan benar. Seorang bapak keluarga yang bertanggung jawab akan menjadikan keluarganya—istri dan anak-anak—sebagai motivasi untuk pekerjaannya. Para penanggung jawab negara dalam berbagai jajaran akan menjadikan kesejahteraan rakyat dan kepentingan umum sebagai motivasi pengabdian yang benar. Para pejabat Gereja, biarawan-biarawati, dan petugas-petugas pastoral lainnya akan menjadikan keselamatan rohani sebagai motivasi dasar pelayanan mereka. Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus menjanjikan Roh Penghibur, Roh Kebenaran, yang akan menyertai para murid-Nya untuk menjadi saksi-saksi-Nya di dunia melalui pelayanan dan pemberian diri mereka yang total. Dialah yang akan menjadi motivator mereka, memberi mereka dorongan, serta melengkapi mereka dengan kekuatan dan keberanian, terutama di kala mereka menghadapi tantangan, perlawanan, dan penganiayaan.

Buah-buah Roh dalam pewartaan dan pelayanan—seperti yang dijalankan oleh Paulus—adalah ”Tuhan membuka hati Lidia, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus” dan memberi diri dibaptis bersama seisi rumahnya. Sebagai tanda bahwa ia telah menjadi percaya, Lidia mengundang Paulus dan rekan-rekannya untuk menumpang di rumahnya. Pewartaaan dan pelayanan yang dijalankan dengan motivasi Roh membawa buah-buah iman.

Kita semua diberi perutusan sebagai saksi-saksi Kristus. Apakah kita menjadikan Roh-Nya sebagai motivator tugas dan karya kita sehari-hari? Apakah kita cukup terbuka memberi diri untuk dibimbing oleh Roh-Nya dan merasakan kehadiran Roh yang sama?

Tuhan, sumber perutusan, bukalah senantiasa diriku untuk dipenuhi oleh Roh-Mu yang kudus, agar seluruh hidup dan karyaku berada dalam bimbingan-Nya. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Bacaan Harian 10 - 16 Mei 2010

Bacaan Harian 10 - 16 Mei 2010
Rata Penuh
Senin, 10 Mei 2010 Hari Biasa Pekan VI Paskah
Kis. 16:11-15; Mzm. 149:12,3-4,5-6a,9b; Yoh. 15:26 16:4a
Sebagai murid Yesus, kita semua diutus untuk mewartakan Kerjaan Allah. Namun, menjalankan tugas itu tidaklah gampang; akan banyak halangan dan hambatan. Terhadap pengalaman itu, kita tak perlu cemas dan kuatir, karena Penghibur, yaitu Roh Kebenaran, akan menolong dan menyertai langkah kita untuk menjadi saksi Kristus.

Selasa, 11 Mei 2010 Hari Biasa Pekan VI Paskah
Kis. 16:22-34; Mzm. 138:12a,2bc-3,7c-8; Yoh. 16:5-11
Kendati Yesus tidak lagi secara fisik berada bersama para murid, Ia mengutus Penghibur yang selalu hadir di tengah-tengah kehidupan para murid. Roh itulah yang akan menuntun pada kebenaran. Adakah kita menyadari kehadiran Roh Kudus itu dan membuka diri terhadap tuntunan-Nya?

Rabu, 12 Mei 2010 Hari Biasa Pekan VI Paskah
Kis. 17:15,22 - 18:1; Mzm. 148:1-2,11-12ab,12c-14a,14bcd; Yoh. 16:12-15
Sebagai orang beriman, kita harus menyadari bahwa Roh Kudus yang diutus di tengah kita tidak akan mengajarkan sesuatu yang baru selain dari yang telah diajarkan Yesus. Sebab, Roh Kudus itu akan memberitakan apa yang diterima-Nya dari Yesus. Maka, kalau suatu bisikan yang dirasakan tidak sesuai dengan ajaran Yesus, dapat dipastikan itu bukanlah karya Roh. Karya Roh pasti mendatangkan damai dan sukacita.

Kamis, 13 Mei 2010 HARI RAYA KENAIKAN TUHAN
Kis. 1:1-11; Mzm. 47:2-3,6-7,8-9; Ef. 1:17-23 atau Ibr. 9:24-28; 10:14-23; Luk. 24:46-53
Sebelum naik ke surga, Yesus meninggalkan perintah kepada para murid untuk meneruskan karya-Nya dalam mewartakan cinta kasih Allah ke seluruh dunia. Untuk itu Ia tentu telah mempersenjatai kita dengan segala talenta dan karunia yang dibutuhkan sebagai saksi-Nya. Gunakanlah senjata itu; jadilah saksi Kristus. Gereja membutuhkan Anda dengan talenta dan karunia yang Anda miliki.

Jumat, 14 Mei 2010 Pesta S. Matias
Kis. 1:15-17,20-26; Mzm. 113:1-2,3-4,5-6,7-8; Yoh. 15:9-17
Inilah janji Yesus: ”Apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” Syaratnya, kita harus pergi dan menghasilkan buah. Ladang terbentang! Yang penting adalah kemauan untuk berbuah. Sebab Yesus berujar: ”Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.”

Sabtu, 15 Mei 2010 Hari Biasa Pekan VI Paskah
Kis. 18:23-28; Mzm. 47:23,8-9,10; Yoh. 16:23b-28
Sambil menantikan Hari Raya Pentakosta beberapa hari lagi, baiklah kita tak kunjung henti untuk terus meminta Roh Kudus. Karena, Roh Kudus itulah yang akan mengajarkan bagimana kita seharusnya berdoa dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan (Roma 8: 26), sehingga semua doa yang kita panjatkan sungguh akan dikabulkan Bapa dalam nama Yesus.

Minggu, 16 Mei 2010 HARI MINGGU PASKAH VII
HARI MINGGU KOMUNIKASI SOSIAL SEDUNIA KE 44
Kis. 7:55-60; Mzm. 97:1,2b,6,7c,9; Why. 22:12-14,16-17,20; Yoh. 17:20-26
Dalam Doa Agung-Nya, Yesus berdoa untuk orang-orang yang percaya kepada-Nya, supaya mereka menjadi satu, ”... sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau”.Yesus sungguh menghendaki kesatuan dalam Gereja-Nya. Yesus tidak menghendaki adanya perpecahan. Marilah kita wujudkan kehendak Yesus itu, dengan usaha nyata untuk terus bersatu dan menghindari segala macam bentuk perpecahan dalam pelayanan di gereja kita.



Bagikan

Minggu, 09 Mei 2010 Hari Minggu Paskah VI

Minggu, 09 Mei 2010
Hari Minggu Paskah VI

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang kuasa dan kekal, Engkau mau tinggal pada kami, bila kami mentaati sabda-Mu. Kini bersabdalah kepada kami, bagaimana kami dapat memasuki damai-Mu bersama Putera-Mu, yang memperkenalkan Dikau sebagai Allah dan Bapa kami. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-2.22-29)

"Adalah keputusan Roh kudus dan keputusan kami supaya kepadamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu."

Sekali peristiwa beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan." Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan PS 822
Ref. Pujilah Allah Alleluya, Alleluya
Ayat: (Mzm 67:2-3.5.6.8; R:4)
1. Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu diantara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
3. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; sekiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Kitab Wahyu (21:10-14.22-23)

"Ia menunjukkan kepadaku kota kudus yang turun dari surga."

Di dalam roh, aku Yohanes, dibawa oleh seorang malaikat ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi. Di sana ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus, yakni Yerusalem, turun dari surga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu. Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 959
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Solis: Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya. (Yoh 14:23)

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:23-29)

"Roh Kudus akan menyatakan kepadamu segala sesuatu yang telah Kukatakan kepadamu."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

DENGAN LANGKAH-LANGKAH BATIN

Pada hari Minggu Paskah VI tahun C ini dibacakan Yoh 14:23-29. Petikan ini menutup pesan-pesan Yesus kepada para murid pada penutupan perjamuan malam terakhir. Pembicaraan berikut ini agak lebih "teologis" nadanya daripada ulasan-ulasan sebelumnya. Mohon kesabaran. Memang Injil Yohanes itu Injil yang paling rohani dan baru mulai bisa dinikmati bila kita akrabi dengan menghubungkannya dengan gerak-gerik Yang Ilahi yang kita alami sendiri.

"MENURUTI FIRMANKU"

Kata-kata Yesus yang mengawali petikan hari ini menjawab pertanyaan seorang murid yang hadir dalam perjamuan terakhir, yaitu Yudas yang lain (yang bukan Yudas Iskariot yang baru saja meninggalkan kelompok itu) mengapa Yesus akan menyatakan diri kepada mereka, yakni murid-murid itu, dan bukan kepada dunia (ayat 22). Maksudnya, mengapa ada perbedaan antara murid-murid dan "dunia". Memang dalam Injil Yohanes kata "dunia" menunjuk pada tempat kekuatan-kekuatan yang mau melawan Yang Ilahi. Jawabannya, yakni ayat 23, memuat pemberitahuan bahwa Yesus dan Bapanya akan tinggal bersama dengan orang yang menuruti firman Yesus dan mendapat perkenan Yang Mahakuasa sendiri. Kedua hal ini sebetulnya cara lain untuk mengatakan "mengasihi Yesus". Awal ayat 24 mengatakan hal yang sama tetapi dengan cara menyebut kebalikannya: yang tak mengasihinya ialah orang yang tidak menuruti firmannya. Kemudian ditegaskan pada bagian kedua ayat 24 itu bahwa firman tadi datang dari Bapanya, yakni Yang Mahakuasa yang mengutus Yesus.

Apa yang dimaksud dengan "firman" dalam ayat 23-24 itu? Apakah semua pengajaran yang telah diberikan Yesus kepada para murid? Memang begitulah kesan pertama. Namun bila dipikirkan lebih lanjut, makin terang yang dimaksudkan ialah perintah baru untuk saling mengasihi yang diberikan dalam Yoh 13:34-35 yang dibacakan hari Minggu yang lalu. Seperti diuraikan minggu lalu, inilah ajaran Yesus yang terbesar, ilmu terdalam yang diturunkannya kepada para murid sebelum ia pergi. Dengan demikian maka kata-kata bahwa firman itu berasal dari Bapa sendiri menegaskan bahwa asalnya dari atas sana. Diwariskan untuk menghadirkan Yang Mahakuasa sendiri di tengah para murid. Ini arti penegasan bahwa Yesus dan Bapanya akan tinggal bersama mereka yang menghidupi ajaran tadi.

Oleh karena itu perpisahan antara Yesus dengan murid-muridnya tidak lagi perlu menjadi hal yang menggelisahkan. Bahkan seharusnyalah menjadi alasan bersuka cita (ayat 28). Yesus akan berada dengan Bapanya yang dikatakan "lebih besar daripadanya" (ayat 29), dan kedua-duanya akan ada bersama manusia.

KEHADIRAN PENOLONG - APA ITU?

Kita boleh bertanya bagaimana pikiran-pikiran rohani itu di atas itu berhubungan dengan dunia nyata. Kunci untuk itu diberikan dalam petikan ini dengan bahasa rohani juga. Sang Penolong akan diutus dan kehadirannya akan membuat kata-kata Yesus tadi menjadi hidup. Orang akan teringat akan ajaran, akan "ilmu" yang diturunkan Yesus tadi. Dalam bahasa Yunaninya, yang disebut Penolong itu ialah Parakleetos, arti harfiahnya ialah dia yang dipanggil untuk mendampingi, untuk menolong, untuk menjadi pembela di hadapan dunia. Penolong ini kekuatan yang makin hadir di tengah-tengah kelompok orang yang percaya kepada kabar baik Yesus. Bagaimana persisnya ini terjadi dan dihidupi tidak diceritakan Yohanes lebih lanjut. Lukas-lah yang mengisahkannya dalam seluruh Kisah Para Rasul. Yohanes menghimbau orang-orang agar menyadari kehadiran ilahi yang membuat manusia dapat berjalan terus di dunia yang sarat kekuatan-kekuatan gelap.

Dalam arti itulah Injil Yohanes sebetulnya berbicara mengenai kehidupan sehari-hari. Kehadiran Penolong ada dalam perjalanan kehidupan. Seperti halnya para murid dulu mulai menemukan jalan-jalan baru dalam masyarakat dan hidup mereka, begitu juga kini kita boleh merasa dan percaya disertai Roh Tuhan yang menolong kita, yang selalu bisa dimintai tolong dalam keadaan terjepit, bisa "disambat". Itulah arti Parakleetos - "para", artinya dekat, "kleetos" yang dimintai bantuan dalam keadaan mendesak. Perlu ditambahkan, yang memanggil, yang "nyambat" ialah Yesus, bukan para murid, bukan kita, walau yang dibela ialah para murid. Dan dalam arti ini jelas pula bahwa Penolong itu memperhatikan gerak gerik kita tanpa selalu kita sadari. Dan bila mendapati kita sedang butuh bantuan, ia akan datang sebelum kita sempat memanggilnya - ia sudah "disambat" oleh dia yang perkataannya kita turuti.

Ada satu hal lagi yang penting. Kehadiran Penolong itu ada bersama dengan murid-murid, di tengah-tengah kita. Tidak dikatakan di dalam diri masing-masing mereka meskipun tentunya akibatnya akan demikian. Kehadirannya bukan "monopoli" orang yang lebih murah hati, yang lebih mampu berbuat baik, yang lebih spiritual dari yang lain. Bukan inilah yang hendak dikatakan. Penolong hadir di tengah-tengah umat, ada bersama. Ia menghidupkan sekelompok orang. Dengan menekankan segi ini Yohanes menunjukkan bahwa Roh itu tidaklah dapat disetir oleh ambisi-ambisi perorangan atau dibangga-banggakan sebagai bahan kesaksian sekalipun. Malah bisa dikatakan bila unsur ini tampil, orang boleh mempertanyakan apa di situ betul hadir Penolong yang dijanjikan Yesus tadi. Penolong, sang Parakleetos itu, datang di tengah-tengah himpunan orang-orang yang mau percaya - di tengah-tengah ekklesia - kumpulan orang yang terpanggil bersama itu. Tentang kedatangannya masih akan kita dalami nanti pada hari raya Pentakosta. Kini cukup bila kita pahami bahwa kehadirannya itu pertama-tama kehadiran ditengah-tengah kumpulan orang beriman, bukan terutama di dalam diri masing-masing.

CATATAN MENGENAI Yoh 15-17

Akhir ayat 29 yang dibacakan hari ini menyebutkan "...marilah kita pergi dari sini." Dengan ini dikatakan bahwa pertemuan dalam perjamuan terakhir itu telah selesai. Yesus dan murid-murid memasuki tahapan lain. Namun demikian, setelah menyebutkan akhir perjamuan tadi, Yohanes masih menuliskan tiga bab lagi, yakni Yoh 15, 16 dan 17, sebelum mulai menceritakan penangkapan Yesus dan kisah sengsara. Hingga kini para ahli tafsir belum dapat menerangkan secara memuaskan apakah tiga bab itu termasuk kata-kata dalam perjamuan atau disampaikan dalam kesempatan lain. Akan lebih berguna bila kita memandang ketiga bab itu seperti apa adanya sambil mencari kaitan dengan hal-hal yang telah diutarakan dalam perjamuan terakhir (Yoh 13-14). Akan tampak beberapa pokok yang digarisbawahi dalam Yoh 15-17:

- Yesus itu pokok anggur yang benar (Yoh 15:1-8), artinya orang bisa hidup bersemi bila menjadi ranting-ranting hidup darinya. Bila terpotong darinya maka orang akan binasa. Ini memberi keterangan lebih lanjut apa arti percaya kepadanya yang telah diutarakan dalam Yoh 14:1-14 selama perjamuan.


- Tetap bersama pokok anggur yang benar ini dapat terwujud bila murid-murid saling mengasihi (Yoh 15:9-17), sebuah warisan rohani yang telah diberikannya dalam Yoh 13:34-35 yang telah diulas dalam tulisan sebelum ini. Inilah cara menghadapi kekuatan-kekuatan jahat dari dunia ini. Sekaligus ditegaskan cara terbaik mempersaksikan kebenaran ajaran Yesus (Yoh 15:18-26).


- Betul-betul akan datang Penolong yang menguatkan para murid (Yoh 16:1-15), juga bila orang merasa ditinggalkan sendirian (Yoh 16:16-33), satu pokok yang diutarakan dalam perjamuan terakhir yang dibacakan hari ini.


- Yesus berdoa agar Bapanya tetap melindungi murid-muridnya (Yoh 17). Mereka ini seperti halnya Yesus adalah orang-orang yang diutus mewartakan kehadiran Yang Ilahi di dunia yang dikungkung kekuatan-kekuatan jahat. Ini memberi arah rohani bagi semua pembicaraan dalam perjamuan terakhir.


Makin disimak makin kelihatan betapa besarnya kekayaan rohani yang termuat dalam ketiga bab ini. Dengan demikian Yoh 15-17 itu juga berperan seperti ringkasan Injil Yohanes yang sepatutnya didalami oleh mereka yang mau menyampaikan homili atas dasar Injilnya.


MINUM TEH BERSAMA OOM HANS

GUS: Oom Hans, ada catatan menyangkut uraian di atas?


HANS: [Tersenyum.] You're my interpreter! Good or bad - that's what you're hired for.


GUS: Soalnya sih, Injil Oom itu rasanya makin misterius, makin mistik.


HANS: Itu tuh kan kata orang. Aku hanya cerita pengalaman, mengingat-ingat.


GUS: Kalau kita ngertinya sebagian-sebagian apa ya masih benar?


HANS: [Alisnya tiba-tiba berdiri.] Pilatus-lah yang mempertanyakan apa itu kebenaran di hadapan Sang Kebenaran sendiri (Yoh 18;38a). Bukan aku! Si Pilatus yang ragu-ragu terus itu akhirnya malah memilih perkara yang sebetulnya tidak dimauinya. Aku belajar dari pengalaman. Juga dari Ma Miryam. Pegang yang sudah kau punyai sekarang, ikuti langkah batinmu...!


GUS: Wah, wah, Oom ini makin gnostik nih! [Benar kata Luc: Oom Hans is at it again.]


HANS: Ehm! [Sambil nyruput teh kental panas bergula batu dan memandangi juadah bakar. Lalu menyulut pipa cangklongnya.] By the way, what did that Bishop of Hippo say in one of his sermons about my letter?


GUS: "Dilige et quod vis fac!"


Saya kutip kata-kata "Telateni dan jalankan apa yang kauinginkan!" dari Aurelius Augustinus, In epistolam Ioannis ad Parthos tractatus decem, VII, 8 yang diucapkannya dalam kotbahnya kepada umat di Hippo dan kepada para baptisan baru, pagi hari Sabtu Paskah th. 407. Sering kutipan itu salah kaprah ditampilkan kembali sebagai "Ama et fac quod vis!" Ketika saya sedang coba mengingat-ingat konteksnya, Oom Hans pergi menghilang naik andong gaib. Memang ia kerap pergi datang begitu saja. Boleh jadi hanya bisa diikuti dengan langkah-langkah batin....


Salam hangat,

A. Gianto



Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy