| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 02 Mei 2010 Hari Minggu Paskah V

Minggu, 02 Mei 2010
Hari Minggu Paskah V

"Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Doa Renungan

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau memperhatikan umat-Mu melalui Putera-Mu yang selalu mengajar dan menyelamatkan kami. Secara khusus, kami ingin bersyukur Engkau telah mengutus orang-orang yang berkarya dalam bidang pendidikan, kesehatan dan sosial. Dengan karya-karya itu, mereka mewartakan cinta kasih-Mu sendiri yang menyelamatkan kami. Semoga karya dan teladan mereka, tetap menjadi nyala api semangat bagi kami dalam hidup sesuai dengan sabda kebenaran-Mu sendiri. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putera-Mu Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (14:21b-27)

"Mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka."

Sekali peristiwa kembalilah Paulus dan Barnabas ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas lalu menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia; di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu menceriterakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Allah telah membuka pintu iman bagi bangsa-bangsa lain.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 145:8-9.10-11.12-13ab; R:1)
1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.

Pembacaan dari Kitab Wahyu (7:9.14b-17)

"Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Aku, Yohanes, melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta, "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama telah berlalu." Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS. 956
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Perintah baru Kuberikan kepada kamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi sebagaimana Aku telah mengasihi kamu. (Yoh 13:34)

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:31-33.33a.34-35)

"Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi."

Dalam perjamuan terakhir, sesudah Yudas meninggalkan ruang perjamuan, berkatalah Yesus kepada para murid yang lain, "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sesaat lagi Aku ada bersama kamu. Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

PESAN-PESAN TERAKHIR BAGI PARA MURID

Rekan-rekan yang budiman!

Yoh 13:31-33a.34-35 yang dibacakan pada hari Minggu Paskah V tahun C ini memuat pesan-pesan terpenting Yesus kepada murid-muridnya. Boleh dikata, ini juga warisan terbesar bagi mereka yang telah mengikutinya, mendengarkan ajarannya, menyaksikan tindakan-tindakannya bagi mereka yang membutuhkan pertolongannya.

PERJAMUAN TERAKHIR

Kata-kata Yesus yang disampaikan Yohanes dalam Injil hari ini diucapkannya pada waktu makan malam yang penghabisan kalinya bersama murid-muridnya. Pada kesempatan itu Yesus mengatakan bahwa salah seorang dari mereka akan menyerahkannya (Yoh 13:21-30). Hubungan guru-murid yang hingga saat itu baik kini mulai diganggu kekuatan gelap. Kelompok ini tidak lepas dari kelemahan manusiawi juga. Murid-murid bengong dan Petrus meminta Yohanes ("murid yang dikasihi") bertanya siapa yang dimaksud. Yesus menjawab bahwa dia yang akan diberinya roti sesudah dicelupkannya, itulah orangnya. Kemudian ia memberikan roti itu kepada Yudas Iskariot. Tapi juga dikatakan dalam Injil Yohanes bahwa sesudah itu Yudas kerasukan Iblis (Yoh 13:27). Bagi Yohanes, Yesus sadar betul akan hal ini. Yesus berkata kepada Yudas agar ia segera pergi melakukan apa yang hendak diperbuatnya. Dan Yudas pun keluar. Murid-murid tidak menangkap arti kejadian itu. Mereka mengira Yesus menyuruh Yudas, pemegang kas mereka, untuk pergi membeli sesuatu.

Sebuah catatan mengenai Yudas. Ia kerasukan Iblis justru pada saat Yesus memberinya roti yang sudah dicelup - artinya makanan yang siap untuk disantap yang diberikan oleh tuan rumah kepada orang yang diundangnya. Sampai saat itu Yesus masih menganggap Yudas orang sendiri, termasuk keluarga, diajak makan bersama. Namun justru pada saat itulah kekuatan gelap yang melawan Yesus membadan dalam diri seorang manusia. Dan bukan sebarang orang, melainkan orang yang amat dekat dengannya. Yohanes menceritakan ini selang lama setelah peristiwa itu. Tetapi baginya jelas itulah saatnya Iblis memakai cara-cara manusiawi juga untuk masih berusaha menggagalkan kehadiran ilahi di tengah-tengah manusia. Menarik diperhatikan perkembangan pergulatan antara dua kekuatan ini. Allah memakai ujud manusia untuk menjalankan karya penebusan. Kekuatan-kekuatan yang melawan karya Allah itu kini juga memakai ujud manusia juga. Dan bukannya keduanya tidak saling mengenal. Justru mereka amat dekat satu sama lain. Tidak perlu drama ini kita anggap allegori bagi hubungan antar manusia yang tak selalu ideal. Tak perlu juga kita terapkan pada kehidupan batin yang sering digambarkan sebagai kancah perebutan pengaruh baik dan buruk. Maksud Injil lain. Yohanes menyampaikannya untuk menunjukkan bagaimana kekuatan-kekuatan gelap itu bisa juga memakai cara-cara yang dipakai Allah sendiri. Ini bisikan Yohanes bagi pembacanya, bagi kita, agar kita makin memahami kenyataan yang kerap kali tidak mudah dilihat.

MENERUSKAN KEPANDAIAN

Petikan hari ini mulai dengan menyebut "setelah Yudas pergi" (Yoh 13:31). Keterangan ini amat penting. Yudas yang sudah kerasukan Iblis itu tidak lagi ada di situ ketika Yesus berkata-kata mengenai Anak Manusia yang dimuliakan dan mengenai Allah yang dimuliakan di dalam dia. Juga Yudas tidak mendengar perintah baru yang diberikan Yesus kepada murid-murid untuk saling mengasihi "seperti halnya" dia sendiri mengasihi mereka. (Makna "seperti halnya" masih akan diuraikan di bawah.) Dengan perginya Yudas dari kumpulan itu hendak dikatakan bahwa dalam saat-saat itu Iblis tidak hadir mengancam kelompok tadi. Kata-kata Yesus mulai saat itu boleh diterima para murid tanpa khawatir dikelirukan oleh kekuatan-kekuatan yang bisa mengalihkan maksudnya. Orang kini mengalami suasana yang bersih dari kekuatan jahat. Semua yang dikatakannya dari saat itu hingga nanti ditangkap di sebuah taman di seberang sungai Kidron (Yoh 18) bebas dari kehadiran yang jahat - ini visi rohani Yohanes penginjil. Dalam saat-saat yang khusus inilah Yesus menyampaikan perintah baru tadi. Bagaimana kita dapat memahami peristiwa ini lebih lanjut?

Hubungan guru-murid dalam Injil Yohanes lebih mendapat penekanan dibanding dengan Injil-Injil lain. Bahkan dapat dikatakan, Injil Yohanes berpuncak pada ungkapan perhatian seorang guru kepada murid-muridnya. Penulis Injil yang menyebut diri sebagai "murid yang dikasihi" ini merasa ditugasi secara khusus menyampaikan perihal perhatian Yesus kepada murid-muridnya pada saat-saat terakhir ada bersama mereka. Dia satu-satunya murid yang memperoleh hidup panjang sehingga sempat menyampaikan hal itu kepada banyak orang dalam Injilnya.

Perjamuan terakhir ialah semacam perpisahan sebelum Yesus pergi kepada Bapanya untuk menyiapkan tempat di atas sana. Apa yang bakal diperbuat seorang guru dalam saat-saat terakhir? Ia akan mengajarkan pengetahuannya yang paling dalam, menurunkan "ilmunya" yang paling handal kepada murid-muridnya. Memang murid-murid belum amat siap. Namun waktu sudah mendesak. Yang bisa dilakukan akan dilakukannya. Tetapi hal ini bakal tidak bisa terjadi bila ada murid yang tak pantas dan tak bakal kuat menerima pemberian itu. Oleh karena itu Yudas dijauhkan terlebih dahulu, dipisahkan. Dan memang dengan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan yang melawan Yesus ia sudah tidak ada bersama dengan mereka yang lain. Jadi inilah saat-saat para murid untuk sementara terlindung dari pengaruh jahat tadi. Nanti mereka akan berbaur lagi dalam keadaan di mana ada kekuatan jahat. Di sinilah saat satu-satunya yang mungkin untuk menyampaikan hal yang paling besar yang bisa disampaikannya bagi mereka. Boleh jadi murid-murid belum dapat segera menghayati. Tak apa. Masih ada kesempatan untuk mendalaminya nanti. Di sini diberikan yang pokok-pokok, tetapi yang paling dalam. Dan Yesus juga memberikan yang paling nyata bagi kehidupan sehari-hari: saling mengasihi.

Acap kali kita mendengar para guru dan tokoh mistik di dunia ini, termasuk para tokoh kebatinan Jawa yang murni, mewariskan ilmu kepada murid-muridnya. Yang mereka berikan biasanya amat sederhana, sehari-hari, dan lumrah. Namun yang sederhana itu berisi kekuatan yang maha hebat yang dapat menyingkirkan daya-daya gelap yang mengurung kemanusiaan. Inilah yang diturunkan Yesus kepada murid-muridnya saat itu.

KEKUATAN UNTUK APA?

Apa sebenarnya daya-daya gelap yang paling hebat dan yang paling menakutkan? Bukan penguasa jahat yang menindas. Bukan pemeras. Paling susah ditangkal ialah kekuatan-kekuatan yang sudah lama merasuk di dalam diri manusia dalam ujud kecenderungan yang mau meniadakan kemanusiaan sendiri. Yesus sang Guru itu mengantar manusia mengenal Tuhan yang disebutnya sebagai Bapa dan mengajarkan bagaimana hidup terus di tengah-tengah daya-daya gelap itu: dengan saling mengasihi. Lihat juga Yoh 15:17.

Bagaimana saling mengasihi itu dapat dibahasakan bagi orang sekarang? Sepenanggungan, solidaritas, boleh jadi sebuah gagasan yang bisa membantu. Maksudnya orang mau saling menanggung kesulitan. Bila ada solidaritas orang mulai mudah saling percaya. Dan bila orang mulai makin saling percaya hubungan-hubungan selanjutnya bisa terbangun. Juga kesulitan pun menjadi perkara yang tidak lagi membuat putus asa. Inilah bagian "pengetahuan" terakhir yang diturunkan Yesus sang Guru kepada murid-muridnya. Lain sama sekali dari pengetahuan kebal yang membuat orang tak mempan pelor, tapi badar bila disabet daun kelor, atau susuk yang mesti nanti dilepas. Yang diwariskan Yesus itu ialah keyakinan untuk bersama-sama memperbaiki kemanusiaan, mulai dengan cara kecil-kecilan, dengan saling memberi perhatian.

Yang tampaknya enteng ini bisa sukar dijalankan. Dan memang Yesus mengatakan demikian. Dalam Yoh 16:12-15 terang-terang dikatakan bahwa masih banyak yang akan diturunkannya, tetapi murid-murid belum kuat menanggungnya. Ia tidak mempunyai banyak waktu lagi. Tetapi nanti ia akan mengirim Roh Kebenaran, dan Roh ini akan menuntun mereka mendalami pengetahuan kebenaran itu.

"SEPERTI AKU MENGASIHI KALIAN"

Sering ungkapan "seperti" itu dipahami sebagai "dalam cara sama" atau "dengan jalan seperti". Namun dalam kalimat Yunaninya, kata "kathoos", yang memang arti harfiahnya ialah "sama halnya", "seperti halnya", dipakai untuk mengantar kalimat yang mengungkapkan alasan bagi perintah yang disampaikan. Jadi maknanya sebenarnya lebih dekat dengan "karena". Perintah saling mengasihi diberikan justru karena Yesus mengasihi mereka. Kurang mengena bila ungkapan "seperti halnya aku mengasihi kalian" ditafsirkan sebagai "dengan kasih seperti yang kupunyai bagi kalian". Siapa yang bisa mengasihi seperti dia? Kita bisa mencoba meniru mau memberikan diri seutuhnya. Tapi dapatkah berbuat seperti dia? Adalah godaan besar bagi orang yang dekat dengannya untuk mau menjadi seperti dia. Ini tidak dimintanya. Kita bisa saja menjadi pahlawan cinta kasih, tetapi tidak menjadi murid Yesus. Yesus sendiri tidak pernah mau mencoba menjadi Allah. Ia diangkat oleh Allah yang disebut Bapanya itu menjadi Tuhan bagi manusia. Tidak perlu kita menginginkan dan mengusahakan klonasi rohani Yesus dalam batin kita. Nanti kisruh. Bisa-bisa orang akan saling mengklaim yang tidak-tidak walaupun dengan maksud baik apapun

KREATIVITAS DAN KELELUASAAN

Bila ditimbang-timbang, kita akan justru merasa lebih tenteram bila tidak diminta menjalankan kasih sayang dengan cara persis seperti yang dilakukan Yesus. Kasih sukar dijabarkan menjadi serangkai ukuran atau model belaka. Ini justru kebesaran perintah saling mengasihi tadi. Kita diminta menemukan jalan-jalan baru yang belum terpikirkan sebelumnya. Ini kemanusiaan baru. Inilah yang menunjukkan Tuhan tetap mengasihi manusia. Dan pengajaran yang diturunkan kepada murid-murid tadi itu juga bisa menjadi warisan bagi kita juga. Setiap orang dapat menghidupkan apa itu kasih kepada sesama dengan pelbagai cara. Kreatif. Orisinil. Bukan jiplakan belaka. Dapat dipelajari walau tidak dapat begitu saja diterapkan seperti suatu pola, norma, atau aturan. Memang orang dapat merasakan bila tidak ada atau bila kehadirannya samar-samar belaka. Namun bila hadir, kreativitas saling mengasihi itu akan membuka wilayah-wilayah kehidupan baru.

Salam hangat

A. Gianto





Bagikan

Sabtu, 01 Mei 2010 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Sabtu, 01 Mei 2010
Hari Biasa Pekan IV Paskah

“Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku ia akan melakukan juga pekerjaan yang Aku lakukan”

Doa Renungan

Terimakasih Yesus atas penyertaan-Mu saat kami beristirahat tadi malam. Terimakasih pula karena dengan mengenal Engkau, kami dapat mengenal Bapa. Tuhan, ingatlah kami selalu, agar kami dapat bersatu dengan Bapa pada saat nanti kami harus menghadap-Nya. Saat ini kami mohon berkat-Mu atas diri kami dan segala tugas yang akan kami lakukan. Semoga semuanya itu dapat menjadi tanda dan berkat bagi sesama yang kami jumpai. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (13:44-52)

"Paulus dan Barnabas berpaling kepada bangsa-bangsa lain."

Waktu Paulus berada di Antiokhia di Pisidia pada hari Sabat datanglah hampir seluruh warga kota, berkumpul di rumah ibadat Yahudi untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati, dan sambil menghujat mereka membantah apa yang dikatakan Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata, "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya, dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi." Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah, dan mereka memuliakan firman Tuhan. Dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Tetapi orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota Antiokhia itu. Begitulah mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas, dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, sabda Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:7-14)

"Barangsiapa melihat Aku, melihat Bapa."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." Kata Filipus kepada-Nya, "Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya, "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu; Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Saudara-saudari terkasih, berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Percaya atau beriman berarti mempersembahkan diri seutuhnya kepada yang dipercayai atau diimani, dan dengan demikian yang percaya atau beriman hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak yang dipercayai atau diimani. Seorang pegawai atau pembantu yang baik senantiasa mempercayai apa yang dikatakan oleh atasan atau tuannya serta melakukan apa yang diperintahkan atau menanggapi dengan sepenuh hati apa yang diminta. Dalam bahasa religius sebagai orang beriman kita sering disebut sebagai ‘hamba-hamba Tuhan’, dengan harapan dan dambaan agar kita hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan, dan sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus berarti juga melakukan pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan oleh Yesus. Yang telah dilakukan oleh Yesus adalah ‘menyelamatkan dunia’ antara lain dengan ‘memberi makan yang lapar, memberi minum yang haus, menyembuhkan yang sakit, menghibur yang sedih, menegakkan yang loyo atau tak bergairah, memberi tumpangan bagi orang asing, mengunjungi yang kesepian, dst..’.

Dalam hidup dan kerja bersama kita kiranya ada yang lapar, haus, sakit, sedih, loyo/tak bergairah, terasing dan kesepian, maka marilah kita memperhatikan mereka seperti telah dilakukan oleh Yesus. Bersama dan bersatu dengan Tuhan kita pasti akan mampu memberi makan yang lapar, menyembuhkan yang sakit, dst…. Segala macam bentuk penderitaan yang terjadi hemat saya karena dosa manusia, entah dosa orang yang bersangkutan atau dosa orang lain, berasal dari setan, buah karya setan. Sebagai manusia yang lemah dan rapuh kita tak akan mampu mengalahkan setan, tetapi bersama dan bersatu dengan Tuhan kita akan mampu mengalahkan setan.

· “Inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.” (Kis 13:47), demikian kata Paulus dan Barnabas terhadap orang-orang Yahudi yang menolak pewartaan mereka. Paulus, rasul agung, dengan rendah hati dan bantuan rahmat Tuhan berusaha ‘membawa keselamatan sampai ke ujung bumi’, memperkenalkan Allah kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Kita semua, sebagai orang beriman yang telah mengenal Allah, dipanggil untuk meneladan Paulus. Kiranya kita tidak mungkin melakukan sama seperti yang dilakukan oleh Paulus, maka marilah kita lihat dan perhatikan tempat dimana kita setiap hari memboroskan waktu dan tenaga kita, antara lain keluarga dan tempat kerja/kantor.

Di antara saudara-saudari kita kiranya juga ada yang kurang atau tidak mengenal Allah, yang menjadi nyata dalam aneka cara hidup dan cara bertindak yang tidak baik atau tak bermoral, misalnya “percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya” (Gal 5:19-21) Kepada mereka ini marilah kita sampaikan keselamatan, ajakan untuk bertobat. Kita ingatkan kepada mereka bahwa segala sesuatu yang mereka gunakan untuk berdosa tersebut merupakan anugerah Allah, dan kemudian kita ajak untuk memfungsikan sesuai dengan kehendak Allah ,yaitu keselamatan jiwa manusia. Kita ajak mereka untuk melakukan apa yang baik dan menyelamatkan jiwa manusia, melakukan pekerjaan-pekerjaan sebagaimana telah dilakukan oleh Yesus, yang datang untuk menyelamatkan dunia.


Ignatius Sumarya, SJ



Bagikan

Jumat, 30 April 2010 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Jumat, 30 April 2010
Hari Biasa Pekan IV Paskah

"Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yoh 15:5)

Doa Renungan

Allah Bapa sumber kedamaian sejati, betapa banyak waktu kami tersita untuk perkara duniawi, sehingga kami menjadi gelisah karena menjauh dari cinta-Mu. Hari ini Yesus Putra-Mu bersabda, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." Kami percaya bersama dengan Engkau, kami dapat melaksanakan tugas merasul ini dengan menghasilkan buah melimpah. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (13:26-33)

"Janji telah digenapi Allah dengan membangkitkan Yesus."

Dalam perjalanannya Paulus sampai di Antiokhia di Pisidia. Di rumah ibadat Yahudi di sana Paulus berkata, "Hai saudara-saudaraku baik yang termasuk keturunan Abraham maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan sudah disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Yesus, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh. Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. Tetapi Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 2:6-7.8-9.10-11)
1. "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan."
2. "Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."
3. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.

Bait Pengantar Injil PS 960
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:1-6)

"Akulah jalan, kebenaran, dan hidup."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana." Kata Tomas kepada-Nya, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?" Kata Yesus kepada-Nya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kita sekeluarga diundang untuk berlibur gratis pada suatu villa di sebuah bukit. Tidak ada yang pernah ke tempat itu. Kita pernah melihat foto villa itu, dan kita yakin bahwa tempat itu sungguh indah. Yang kita andalkan hanyalah petunjuk jalan dan sebuah peta coretan tangan. Dengan ketidakpastian akan bisa menemukan tempat itu, akankah kita menolak undangan itu? Lain halnya bila yang mengundang juga ikut dengan kita. Keindahan tempat tujuan dan jaminan sampai ke sana tentu membuat kita lebih tenang.

Jalan, kebenaran, dan hidup kita itulah Yesus. Mencapai tujuan akhir kebahagiaan kekal kita memang tidak sejelas seperti pergi dengan sang pemilik villa. Namun, bagi kita tersedia cukup banyak petunjuk yang bila diikuti secara cermat dan setia akan membawa kita ke sana. Sayangnya, kadang kita mudah berkecil hati berhadapan dengan sebuah ketidakpastian. Ingin rasanya segera sampai pada kepastian kebangkitan tanpa harus melewati proses pencarian yang tidak pasti dan menuntut kesetiaan dari kita.

Yesus, Engkau sungguh hidup. Kebangkitan-Mu menggenapi kabar keselamatan. Engkaulah Putra Allah yang menemaniku dalam ketidakpastian langkahku. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 29 April 2010 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Kamis, 29 April 2010
Hari Biasa Pekan IV Paskah


“Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya”

Doa Renungan

Allah yang mahasetia, terimakasih atas penyertaan-Mu saat istirahat kami. Terimakasih pula atas hari baru ini. Kami mohon ya Tuhan, agar kami dapat meneladan Engkau yang adalah Guru tetapi mau membasuh kaki para murid-Mu. Bantulah kami agar kami bisa mengisi hari ini dengan pelayanan-pelayanan yang diwarnai oleh kerendahan hati. Berkatilah pula setiap orang yang kami jumpai. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (13:13-25)

"Allah telah membangkitkan Juruselamat dari keturunan Daud."

Dalam perjalanannya Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia. Tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem. Dari Perga Paulus dan kawan-kawannya melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat bertanya kepada mereka, "Saudara-saudara, jikalau Saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakan!" Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata, "Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel telah memilih nenek moyang kita, dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang perkasa Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun. Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberi mereka hakim-hakim sampai pada zaman Nabi Samuel. Kemudian mereka meminta seorang raja, dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya. Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian daripadaku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.21-22.25.27)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya, kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus. Maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
3. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ya Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati; Engkau mengasihi kami dan telah melepaskan kami dari dosa kami oleh darah-Mu.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:16-20)

"Barangsiapa menerima orang yang Kauutus, ia menerima Aku."

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Sesudah itu Ia berkata, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya; atau seorang utusan daripada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu jika kamu melakukannya. Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. Aku mengatakannya kepadamu sekarang sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya bahwa Akulah Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Melihat kembali foto-foto lama, entah dalam bentuk cetak atau digital, bisa membawa kita melewati lorong waktu kembali ke masa lalu. Tidak jarang ketika kita melakukan itu kita membaca kembali sejarah hidup kita. Banyak hal mungkin akan semakin jelas dan punya makna. Pengalaman yang paling menyakitkan pun bisa dilihat secara baru. Mungkin kita akan terkejut menyadari kembali bahwa kita pernah sebodoh itu. Kita berpikir sebenarnya kita bisa lebih baik dari itu, dan kini hanya bisa berandai-andai.

Banyak hal yang diajarkan oleh Yesus tidak selalu bisa dipahami. Hidup bersama Yesus sebagai rasul pun bukan jaminan. Selalu ada saat di mana Yesus membelalakkan mata mereka. Baru di kemudian hari mereka bisa membaca kembali apa yang semula mereka nilai sebagai kegagalan Yesus. Seorang dari mereka telah mengangkat tumitnya terhadap guru mereka. Ini pun lalu dilihat sebagai bagian dari karya keselamatan. Kegagalan kita saat ini akan kita lihat suatu hari juga sebagai foto kenangan indah.

Yesus, Engkau sungguh hidup. Kasih setia-Mu hendak kunyanyikan selama-lamanya. Bantulah aku untuk membaca kembali pengalaman pahit hidupku dengan kacamata iman. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian



Bagikan

Rabu, 28 April 2010 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Rabu, 28 April 2010
Hari Biasa Pekan IV Paskah

"... di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari" --- 2 Ptr 3:8

Doa Renungan

Tuhan Allah kami, terima kasih atas berkat-Mu sehingga kami dapat bangun dengan segar pagi ini. Tuhan, kami juga mau berterima kasih sebab Engkau telah menunjukkan Bapa kepada kami sehingga kami tidak lagi tinggal dalam kegelapan. Berkatilah hari ini ya Tuhan, supaya kami dapat melakukan tugas-tugas kami dengan baik sesuai dengan kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (12:24 - 13:5a)

"Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku."

Pada waktu itu firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang. Setelah menyelesaikan tugas pelayanan mereka, Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem ke Antiokhia. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus. Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu Barnabas dan Simon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus. Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus, "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka." Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi. Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus. Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 822
Ref. Pujilah Allah Alleluya, Alleluya
Ayat. (Mzm 67:2-3.5.6.8)
1. Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
3. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Akulah terang dunia, sabda Tuhan, barangsiapa mengikut Aku, ia akan mempunyai terang hidup. (Yoh 8:12)

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:44-50)

"Aku telah datang ke dunia sebagai terang."

Sekali peristiwa, Yesus berseru di hadapan orang-orang Farisi yang percaya kepada-Nya, "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia percaya bukan kepada-Ku, tetapi kepada Dia yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia yang telah mengutus Aku. Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan. Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, bukan Aku yang menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan; itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. Sebab bukan dari diri-Ku sendiri Aku berkata-kata, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku, untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagimana difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan

Jika kita mengubah tata letak perabot dalam rumah kita, segera kita akan melihat bahwa di balik lemari atau di bawah rak buku masih ada lapisan debu tebal. Meskipun kita secara rutin membersihkan lantai, kadang ada sudut-sudut tersembunyi yang tidak terjangkau. Kelak jika kita mengubah kembali tata letak itu, hal yang sama akan kita jumpai. Bentuk perabot tertentu memang memungkinkan adanya sudut-sudut tersembunyi yang tidak terjangkau, meskipun dari luar semua tampak bersih.

Meskipun kita sudah memilih Yesus sebagai terang hidup kita, masih ada bagian-bagian dalam diri kita yang tetap kita sembunyikan dalam gelap. Akan ada saat-saat menyakitkan ketika kita diajak untuk membuat sebuah pilihan perubahan yang tidak mudah. Pewartaan kabar gembira yang sudah menarik banyak orang mengajak kita untuk selalu masuk membersihkan bagian-bagian gelap diri kita sendiri. Wilayah pewartaan sabda untuk tempat-tempat gelap dalam diri kita mungkin justru lebih menakutkan.

Yesus, Engkau sungguh hidup. Segala bangsa bersyukur kepada-Mu. Terangilah sisi-sisi gelapku yang ingin terus kusembunyikan dan bebaskanlah aku. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian



Bagikan

Selasa, 27 April 2010 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Selasa, 27 April 2010
Hari Biasa Pekan IV Paskah
Pw St. Petrus Kanisius

Doa Renungan

Allah Bapa yang kuasa dan kekal, Engkau mencamkan dalam hati kami satu nama, tempat kami dapat memperoleh keselamatan, ialah Yesus, Putra-Mu, yang hidup. Kami mohon, bangunlah kami menjadi Gereja-Mu, di mana Dia menjadi batu sendinya. Sebab Dialah Tuhan dan Gembala kami untuk selama-lamanya. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (11:19-26)


"Mereka berbicara kepada orang-orang Yunani, dan memberitakan Injil bahwa Yesus adalah Tuhan."

19 Banyak saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja. 20 Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia dan berkata-kata juga kepada orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan. 21 Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. 22 Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem, lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. 23 Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan, 24 karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. 25 Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. 26 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa!
Ayat. (Mzm 87:1b-3.4-5.6-7)
1. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
2. Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, "Ini dilahirkan di sana." Tetapi tentang Sion dikatakan: "Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya," dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.
3. Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung; "Ini dilahirkan di sana." Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, "Semua mendapatkan rumah di dalammu."

Bait Pengantar Injil PS 959
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:22-30)


"Aku dan Bapa adalah satu."

22 Pada hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. 23 Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. 24 Dan orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami." 25 Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, 26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. 27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, 28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. 29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. 30 Aku dan Bapa adalah satu."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Saudara-saudari yang dicintai oleh Tuhan, berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Kebanyakan di antara kita kiranya sering mengalami kebimbingan atau keraguan dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi, apalagi sesuatu yang baru. Hemat saya kebimbangan dan keraguan ini terjadi karena kita terlalu banyak berpikir atau mengandalkan pikiran kita yang terbatas. Iman lebih erat kaitannya dengan hati daripada pikiran atau budi; beriman berarti mempersembahkan atau mempercayakan diri sepenuhnya kepada ‘yang lain, yang tak kelihatan atau yang tak mungkin dapat kita fahami secara penuh’. Sebenarnya kita semua memiliki pengalaman iman yang mendalam, yaitu ketika kita masih bayi atau kanak-kanak, dimana kita mempercayakan diri sepenuhnya kepada ibu, yang penuh kasih. Kasih ibu merupakan kepanjangan dari kasih Allah yang melimpah ruah, maka jika kita setia menghayati iman kita kepada kasih ibu kiranya dengan mudah kita beriman kepada Allah.

“Aku dan Bapa adalah satu”, demikian sabda Yesus, dan kitapun kiranya dengan mantap juga dapat berkata “Aku dan Allah adalah satu”, sehingga kita senantiasa bersatu dan bersama dengan Allah dimanapun dan kapanpun dan tidak bimbang dan ragu menghadapi segala sesuatu, termasuk apa yang baru. Apa yang baru kiranya berasal dari kasih Allah, maka kita juga dapat menerimanya dengan mantap dan penuh kasih. Maka sebagai orang beriman kita tidak pernah bimbang dan ragu dalam mengasihi siapapun dan dimanapun.

Sebagai tanda bahwa ‘Aku dan Allah’ adalah satu berarti cara hidup dan cara bertindak kita dimanapun dan kapapun semakin mengasihi dan dikasihi oleh Allah dan sesama manusia, karena dimanapun dan kapanpun senantiasa berbuat baik dan berbudi pekerti luhur.

· “Tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan” (Kis 11:21), demikian berita perihal apa yang terjadi dalam diri umat beriman Perdana/Purba. Tangan Tuhan atau penyelenggaraan atau pendampingan Tuhan dalam diri kita tak pernah putus dalam diri orang beriman. Maka jika mengakui dan menghayati diri sebagai orang beriman berarti Tuhan hidup dan berkarya dalam diri kita yang lemah dan rapuh ini; kita mengalami karya Tuhan. Tanda bahwa kita mengalami karya Tuhan antara lain kita semakin beriman, berharap dan berkasih-kasihan, yang ditandai atau diwarnai kegairahan, kegembiraan dan kedamaian sejati. Bukankah orang yang bergairah dan bergembira senantiasa menarik dan memikat dan semua orang ingin mendekat? Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bergairah dan tidak bergembira jika tangan Tuhan menyertai kita. Marilah kita wujudkan atau hayati iman kita dengan gairah dan gembira meskipun harus mengahadapi aneka tantangan dan hambatan, dan biarlah cara hidup dan cara bertndak kita merangsang orang lain untuk ‘berbalik kepada Tuhan’ atau bertobat. Dengan kata lain sebagai tanda atau buah beriman adalah siapapun yang bersama dengan kita atau kena dampak cara hidup dan cara bertindak kita pasti akan bertobat, berbalik kepada Tuhan.

Tugas pewartaan atau menyebarkan kabar baik dapat kita laskanakan dengan hidup dan bertindak yang dijiwai oleh iman kita. Iman kita menjadi tindakan nyata dengan berbuat baik kepada siapapun dan dimanapun. Kesaksian atau keteladanan hidup yang baik dan berbudi pekerti luhur merupakan cara merasul yang utama dan pertama bagi umat beriman. Kami berharap mereka yang berpengaruh dalam hidup bersama: orangtua di dalam keluarga, pimpinan kelompok atau pejabat tinggi, dapat menjadi teladan dalam berbuat baik dan berbudi pekerti luhur.

Ignatius Sumarya, SJ


Bagikan

Senin, 26 April 2010 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Senin, 26 April 2010
Hari Biasa Pekan IV Paskah

"Tuhan sanggup menggunakan orang-orang yang memiliki banyak keterbatasan."

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahapengasih, dalam banyak kesempatan, iman kami diuji dan kami harus berani mengambil pilihan dan keputusan yang tepat, agar hidup kami terarah dengan pasti. Semoga iman akan kebangkitan Yesus memotivasi kami untuk hidup dalam kegembiraan. Kami berharap kesaksian hidup yang demikian, menjadi jalan untuk menghadirkan kerajaan-Mu di zaman sekarang. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (11:1-8)

"Jadi kepada bangsa-bangsa lain pun Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."

1 Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah. 2 Ketika Petrus tiba di Yerusalem, orang-orang dari golongan yang bersunat berselisih pendapat dengan dia. 3 Kata mereka: "Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka." 4 Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut, katanya: 5 "Aku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat suatu penglihatan: suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku. 6 Aku menatapnya dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat dan binatang liar dan binatang menjalar dan burung-burung. 7 Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah! 8 Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak, sebab belum pernah sesuatu yang haram dan yang tidak tahir masuk ke dalam mulutku. 9 Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram! 10 Hal itu terjadi sampai tiga kali, lalu semuanya ditarik kembali ke langit. 11 Dan seketika itu juga tiga orang berdiri di depan rumah, di mana kami menumpang; mereka diutus kepadaku dari Kaisarea. 12 Lalu kata Roh kepadaku: Pergi bersama mereka dengan tidak bimbang! Dan keenam saudara ini menyertai aku. Kami masuk ke dalam rumah orang itu, 13 dan ia menceriterakan kepada kami, bagaimana ia melihat seorang malaikat berdiri di dalam rumahnya dan berkata kepadanya: Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus. 14 Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu. 15 Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita. 16 Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. 17 Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?" 18 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 843
Ref. Jiwaku, haus, pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 42:2-3; 43:3-4)
1. Seperti rusa merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup! Bilakah aku boleh datang melihat Allah.
2. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-gunung yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
3. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!

Bait Pengantar Injil PS 959
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat.
Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan, Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku. (Yoh 10:14)

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:1-10)

"Akulah pintu kepada domba-domba."

1 Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; 2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. 3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. 4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. 5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." 6 Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. 7 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. 8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. 9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. 10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan

Renungan

"Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Kis 11:1-18; Yoh 10:1-10)

Saudara-saudari yang dicintai oleh Tuhan,
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
• Berpastoral berarti senantiasa mendatangi atau mengunjungi mereka yang menjadi tanggungjawabnya atau yang harus dilayani, sebagaimana dihayati oleh Sang Penyelamat Dunia, yang turun ke dunia menjadi Manusia dan hadir di tengah-tengah kita. Kedatangan `sang pastor' atau kita semua umat beriman kepada yang lain diharapkan membawa kesegaran dan kegairahan dalam hidup beriman, sebagaimana Gembala Baik, Yesus, datang ke dunia agar seluruh umat manusia mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Dalam mendatangi yang utama dan pertama-tama adalah kehadiran diri sepenuhnya untuk `dipersembahkan diri' bagi sesamanya, buka aneka macam jenis harta benda atau uang yang dibawa serta. Semangat mendatangi yang membahagiakan dan menggairahkan ini kiranya baik untuk dihayati oleh para orangtua terhadap anak-anak, guru/pendidik terhadap para peserta didik, pemimpin atau atasan terhadap anggota atau anak buahnya. Maka dengan ini kami berharap kepada siapapun yang merasa `berada atau berfungsi di atas' untuk secara rutin (setiap hari, minggu??) untuk mendatangi atau mengunjungi mereka yang menjadi bawahan atau anggota atau pembantu-pembantunya. Dengan kata lain kami berharap para orangtua berani memboroskan waktu dan tenaga bagi anak-anaknya, para guru/pendidik bagi para peserta didik, pimpinan/atasan kepada anggota atau anak buahnya. Datangilah dan kunjungilah mereka dengan rendah hati dan lemah lembut.

• "Kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup." (Kis 11:18)., demikian kesaksian seseorang atas pelayanan kabar gembira yang dibawa oleh para rasul. "Pertobatan yang memimpin kepada hidup" dianugerahkan oleh Allah kepada semua bangsa, seluruh umat manusia, tanpa batas SARA. Kita semua orang beriman dipanggil untuk menyebarluaskan pertobatan yang memimpin kepada hidup ini, dimanapun kita berada atau kemanapun kita pergi. Agar mereka yang kita datangi atau kunjungi tergerak untuk bertobat atau memperbaharui diri, maka hendaknya diri kita sendiri dalam keadaan baik, berbudi pekerti luhur atau suci, sehingga menarik, menawan, mempesona dan memikat mereka yang kita datangi atau kunjungi. Dengan kata lain kita sendiri hendaknya senantiasa dalam kesiap-sediaan untuk bertobat atau memperbaharui diri terus menerus. Dengan ini juga kami berseru kepada mereka yang masih sering berbuat dosa dalam bentuk apapun untuk berhenti dan bertobat, meninggalkan cara hidup atau cara bertindak yang mengarah ke kematian. Hidup dan bertindak dalam pertobatan yang memimpin kepada hidup berarti senantiasa siap sedia untuk dituntun, dibimbing, dinasihati, dikritik, dst.. serta dengan senang hati, gembira dan bergairah menerima semuanya itu. Memang jika kita dapat bertobat atau memperbaharui diri bukan semata-mata karena usaha atau jerih payah kita, melainkan kasih karunia Allah kepada kita yang lemah, rapuh dan berdosa ini. Dengan kata lain jika kita dapat berbuat baik kepada orang lain hendaknya juga dihayati sebagai karya Tuhan dalam diri kita yang lemah dan rapuh ini.

"Suruhlah terang-Mu dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu! Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!" (Mzm 43:3-4)

Jakarta, 26 April 2010

Ign Sumarya, SJ



Bagikan

Bacaan Harian 26 April - 02 Mei 2010

Ujud-ujud Kerasulan Doa Bulan Mei 2010
Ujud Umum: Sadar akan besarnya jumlah perempuan dan anak-anak yang menjadi korban, semoga semua pihak bekerjasama membrantas perdagangan manusia dalam segala bentuknya.
Ujud Misi : Semoga kaum Rohaniwan, biarawan-biarawati, maupun para pemuka umat mampu mengobarkan sikap dan semangat misioner dalam hati umat yang mereka layani.
Ujud Gereja Indonesia: Semoga Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei) mengobarkan kembali nasionalisme putra-putri Ibu Pertiwi, demi kesatuan bangsa.

Bacaan Harian 26 April - 02 Mei 2010

Senin, 26 April 2010 : Hari Biasa Pekan IV Paskah (P).
Kis 11:1-8; Mzm 2:2-3; 43:3-4; Yoh 10:1-10.
Yesus adalah Sang Gembala Agung yang menuntun semua orang percaya untuk memiliki hidup dan memilikinya dalam kepenuhannya. Tapi, nyatanya kita lebih mudah ikut tawaran 'instant' untuk memiliki kepenuhan hidup yang palsu. Perlu keputusan radikal untuk bersedia dituntun oleh-Nya, biar hidup kita sungguh-sunguh berkepenuhan sejati.

Selasa, 27 April 2010: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P).
Kis 11:19-26; Mzm 87:1-7; Yoh 10:22-30.
Yesus mengatakan bahwa Ia memberikan hidup kekal kepada domba-domba-Nya dan seorang pun tidak akan merebut dari tangan-Nya. Tetapi persoalannya, apakah kita sungguh domba-domba-Nya? Sebab Yesus juga berkata: ”Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.”

Rabu, 28 April 2010: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P).
Kis 12:24 – 13:15a; Mzm 67:2-3.5.6.8; Yoh 12:44-50.
Yesus datang sebagai Terang, supaya yang percaya pada-Nya tidak mengalami kegelapan. Hidup dalam Yesus adalah hidup dalam terang, sehingga orang di sekitar kita pasti mengalami juga terang itu. Maka, kalau kita mau hidup orang-orang yang kita cintai mengalami terang, kita perlu mulai dari diri kita sendiri untuk hidup dalam terang.

Kamis, 29 April 2010: Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena, Perawan Pujangga Gereja (P).
Kis 13:13-25; Mzm 89:2-3.21-22.25.27; Yoh 13:16-20.
Yesus mengingatkan bahwa seorang utusan tidaklah lebih tinggi daripada dia yang mengutusnya. Maka orang-orang utusan selalu harus dipenuhi dengan sikap kerendahan hati dan keberanian untuk menjalankan tugas pewartaan. Seorang utusan harus selalu ingat bahwa dia hanyalah alat yang dipakai untuk mewartakan pesan dari yang mengutusnya. Maka, biarlah Kerajaan-Nya saja yang dipermuliakan, bukan diri para utusan.

Jumat, 30 April 2010: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P).
Kis 13:26-33; Mzm 2:6-11; Yoh 14:1-6.
Sabda Yesus tentang banyak tempat tinggal di rumah Bapa-Nya bukan saja menjadi penghiburan bagi orang yang ditinggal wafat oleh sanak kelurganya, tetapi juga menggerakkan kita untuk tidak perlu kuatir dan gelisah akan kematian. Yang penting bagi kita adalah sungguh bersandar pada-Nya dan selalu menjalankan hidup dengan sikap ’berjaga-jaga’, yaitu merintis jalan ke rumah Bapa. Ia sendiri sudah mempersiapkan tempat yang indah bagi orang yang percaya pada-Nya.

Sabtu, 01 Mei 2010 : Hari Biasa Pekan IV Paskah (P).
Kis 13:44-52; Mzm 98:1-4; Yoh 14:7-14.
Kita takjub dan kagum akan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan Yesus yang kita dengar dari warta Injil. Dan Yesus berkata, kita pun bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Syaratnya: PERCAYA pada-Nya!

Minggu, 02 Mei 2010 : Hari Minggu Paskah V (P).
Kis 14:21b-27; Mzm 145:8-13ab; Why 21:1-5a; Yoh 13:31-33a.34-35.
Yesus meminta para murid untuk hidup saling mengasihi. Cara hidup seperti itu akan menjadi tanda pengenal sebagai murid Yesus bagi dunia. Sudahkah kita mengusahakan tanda pengenal sebagai murid Yesus itu: hidup dalam kasih dalam kata, tindakan, dan sikap?



Bagikan

Minggu, 25 April 2010 Hari Minggu Paskah IV

Minggu, 25 April 2010
Hari Minggu Paskah IV

"Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya."

Doa Renungan

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau mencamkan dalam hati kami satu nama tempat kami dapat memperoleh keselamatan, ialah Yesus, Putra-Mu yang hidup. Kami mohon, bangunlah kami menjadi Gereja-Mu, di mana Dia menjadi batu sendinya. Sebab Dialah Tuhan pengantara kami. Amin.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (13:14.43-52)

"Kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain."

Pada suatu hari Paulus dan Barnabas melanjutkan perjalanan dari Perga, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. Setelah selesai ibadat, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah. Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi." Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 100:2.3.5; R: 3c)
1. Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita;
datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah bahwa Tuhan itu Allah;
Dialah yang menjadikan kita.
Punya Dialah kita,
kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Sebab Tuhan itu baik,
kasih setia-Nya untuk selama-lamanya;
kesetiaan-Nya tetap turun menurun,
kasih setia-Nya untuk selama-lamanya.

Pembacaan dari Kitab Wahyu (7:9.14b-17)

"Anak Domba akan menggembalakan mereka, dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan."

Aku, Yohanes, mendapat penglihatan sebagai berikut: Tampaklah suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Lalu seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 961
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Akulah gembala baik. Aku mengenal semua domba-Ku, dan domba-domba-Ku mengenal Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:27-30)

"Aku memberikan hidup yang kekal kepada domba-domba-Ku."

Pada suatu hari Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku. Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka, dan mereka pasti tidak akan binasa selama-lamanya, dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku yang memberikan mereka kepada-Ku lebih besar dari siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Rekan-rekan yang baik!

Orang serta-merta merasa aman bila mengenal siapa yang sedang dihadapi. Dan sebaliknya juga, gampang orang merasa terancam hal-hal yang tak dikenal. Injil Yohanes 10:27-30 yang dibacakan pada hari Minggu Paskah IV tahun C ini menggambarkan keakraban antara Yesus dan pengikut-pengikutnya dengan memakai kiasan domba dan gembala. Ditawarkan dalam petikan ini analisis teologi mengenai hidup rohani. Orang merasa tenang di hadapan dia yang dapat membawakan hidup kekal. Tak ada kekuatan jahat apapun yang mampu menjauhkan darinya. Kepercayaan akan Yang Mahakuasa sendiri menjadi jaminan.

GEMBALA YANG BAIK

TANYA: Yoh 10 berbicara mengenai gembala yang baik dan menerapkannya kepada Yesus. Rasa-rasanya Yohanes mendapat ilham dari Perjanjian Lama?

JAWAB: Benar! Perjanjian Lama acap kali menggambarkan Tuhan sebagai gembala yang menjaga domba-dombanya, Mzm 23 contoh klasik. Orang yang berada di dekatNya tak perlu merasa kekurangan apapun. Lihat juga Mzm 28:2; 77:21; 78:52; Yer 23:3; 50:19. Yehezkiel maju lebih jauh. Ia berbicara mengenai Tuhan sebagai gembala yang membela umat dari para gembala yang menyalahgunakan kuasa, yakni para pemimpin yang hanya memperkaya diri, tidak peduli akan penderitaan rakyat dan bahkan menghisap, berlaku kejam dan membiarkan mereka kehilangan rasa aman. Lihat saja Yeh 34:1-10. Dan selanjutnya dalam Yeh 34:11-22, Ia sendiri akan mengumpulkan mereka yang tercerai berai, membebat luka, memberi rasa aman. Di dalam seluruh bab itu nabi Yehezkiel mengutarakan prinsip-prinsip moral sosial dan pengaturan masyarakat zamannya.

TANYA: Bisakah dikatakan Yoh 10 menerapkan gagasan Yehezkiel tadi bagi para murid Yesus?

JAWAB: Ya, tetapi Yohanes juga memberi arah baru. Ia tidak memperlawankan Yesus dengan gembala yang jahat, melainkan dengan "pencuri dan perampok" (ayat 1), dengan "orang asing" (ayat 5) dan dengan "orang upahan" (ayat 12-13). Yohanes tidak menampilkan dua tipe gembala seperti pada Yehezkiel. Hanya ada satu gembala saja, yakni Yesus sendiri. Memang ada orang-orang yang diminta mengurusi domba-domba. Ada yang sungguh baik, tapi ada yang bertindak sebagai orang upahan.

TANYA: Tolong dijelaskan lebih jauh!

JAWAB: Nabi Yehezkiel mengamati kehidupan sosial politik di Israel pada zaman pembuangan. Ia mengecam para pemimpin yang tak banyak berbuat bagi umat yang sedang kehilangan pegangan. Masalah yang dihadapi Yohanes berbeda. Banyak pengikut Yesus generasi pertama merasa kurang aman hidup di tengah-tengah masyarakat Yahudi. Terintimidasi. Dan memang ada yang meninggalkan. Tapi ada pula yang bertekun. Yohanes memakai keadaan ini untuk menjelaskan apa itu "percaya" kepada Yesus dan bagaimana mereka bisa menghayatinya bila mereka memang memilih mau tetap bersamanya. Yohanes menekankan Yesus sebagai gembala yang baik untuk menunjukkan bahwa percaya kepada Yesus tidak sia-sia karena ia sendiri akan melindungi murid-muridnya dengan mempertaruhkan hidupnya. Semacam analisis teologi hidup rohani. Kelanjutan dari perkara ini ada dalam penugasan Petrus agar mengurusi domba-domba dalam Yoh 21:15-19 yang dibicarakan minggu lalu.

TANYA: Lalu apa arti penegasan bahwa tak ada yang dapat merenggut domba-domba dari Yesus?

JAWAB: Di situ ada pernyataan mengenai kebenaran mengikuti dia yang mau merujukkan kemanusian kembali dengan Yang Mahakuasa, yang disebut sebagai Bapa itu. Artinya, membuat orang makin menemukan diri merasa dimiliki oleh Yang Mahakuasa dan bukan dibawahkan kepada kuasa lain. Kiasannya, gembala yang baik berusaha membuat orang makin sadar akan hal itu. Orang upahan tidak. Pencuri dan perampok menjauhkan orang dari sana. Orang yang tak dikenal juga tidak menimbulkan rasa percaya.

TANYA: Dalam Yoh 10:27 dibicarakan "domba-dombaku mendengarkan suaraku dan aku mengenal mereka dan mengikut aku". Pernyataan ini berbicara mengenai keadaan tertentu atau dimaksud untuk mengajak orang percaya dan mengikut Yesus.

JAWAB: Kedengarannya memang seperti pernyataan biasa. Namun di dalam kalimat itu terkandung nuansa "akan dapat mendengarkan suaraku, akan dapat mengikut aku". Katakan saja, di samping berbicara mengenai apa adanya juga diutarakan apa yang bakal terjadi.

TANYA: Dan tentunya nuansa "harus mendengarkan..."?

JAWAB: Tidak! Gagasan keharusan tidak muncul dalam kalimat aslinya. Seandainya mau disampaikan makna seperti itu, akan dipakai ungkapan yang jelas-jelas menunjuk ke sana..

TANYA: Jadi perkara mengikuti Yesus tidak bersangkutan dengan wilayah "keharusan"?

JAWAB. Benar. Bila keharusan menjadi pokok pembicaraan, seluruh pembicaraan mengenai gembala yang baik akan tawar.

MEMPERCAYAKAN DIRI: MASALAH BESAR BAGI ZAMAN INI

Tidak sulit menyadari bahwa dalam tahun-tahun belakangan ini kita sedang mengalami krisis kepercayaan dalam pelbagai lapis kehidupan di masyarakat, juga dalam kehidupan agama. Memang kepercayaan belum hilang. Kebutuhan untuk itu makin dirasakan. Sering kepercayaan diterjemahkan ke dalam tatacara pertanggungjawaban serta birokrasi atau serangkai kesetujuan yang diandaikan bakal dihormati sebagian besar anggota masyarakat. Tetapi itu ini semua acap kali tidak sungguh menjamin. Orang malah merasa sering tertipu oleh ulah mereka yang mendapat kepercayaan mengurusi pertanggungjawaban. Ada kolusi di kalangan pemerintahan. Peradilan kotor. Tak sedikit aparat yang kejam. Malah sekarang tak jarang orang makin merasa sulit mempercayakan diri pada kelembagaan yang dibuat untuk menjamin kepercayaan publik seperti halnya lembaga perwakilan sendiri. Juga kelembagaan nonpolitik seperti perkawinan, adat, dan lembaga keagamaan. Banyak orang merasa tidak ada pegangan yang jelas. Ada yang kembali ke cara-cara dulu yang dirasa lebih menjamin, ada yang makin jauh dari kebiasaan dan mencoba apa saja. Lambannya pembenahan aparatur negara serta perbaikan hidup di negeri ini menjadi pertanda bagi kenyataan yang diutarakan di atas: krisis kepercayaan dalam pelbagai lapis kehidupan. Apatisme mulai melumpuhkan inisiatif.

Masalah yang aktual di mana-mana itu diuraikan dengan rapi dan tajam tapi dengan bahasa sederhana oleh seorang filsuf, Onora O'Neill, dalam "BBC Reith Lectures 2002: A Question of Trust". (Lihat www.bbc.co.uk/radio4/reith2002 untuk teks dan audio filenya.) Ditekankan, krisis kepercayaan tidak dapat dikurangi dengan jalan bersikap pasrah membuta. Mempercayakan diri baru mungkin bila dijalankan dengan "good judgment" atau ikhtiar yang sungguh. Namun untuk itu orang butuh informasi yang sepadan. Terutama pada zaman kita yang sarat macam-macam informasi dan data yang tidak jelas juntrungnya.

Pembicaraan sarjana etika di atas tidak secara khusus mengupas hubungan antara rasa percaya - "trust" - dan "iman" karena ini memang lebih termasuk bidang pastoral kehidupan beragama. Bagaimanapun juga tidak jarang kepercayaan terhadap kelembagaan (termasuk para pemimpin) disamakan dengan iman, atau di ujung lain, samasekali dipisahkan. Akan tetapi, mempercayai bertumpang tindih dengan mengimani. Iman tidak bisa berkembang sehat bila tidak disertai kepercayaan terhadap orang-orang serta kelembagaan yang bertanggung jawab mengusahakan hidup iman mendapat ungkapan yang cocok, baik secara doktrin maupun secara liturgi. Tetapi kepercayaan melulu malah akan membuat iman bersifat buta dan mengarah ke perpecahan dan akhirnya tidak ada yang betul-betul dipegang sebagai iman kecuali keyakinan-keyakinan pribadi yang diharapkan agar diikuti orang lain.

WARTA YOHANES BAGI ZAMAN SEKARANG

Tersirat dalam kata-kata "domba-dombaku mendengarkan suaraku....mengikut aku" (Yoh 10:27) suatu imbauan untuk ikut membantu agar orang dapat mengenali siapa yang diikuti itu. Istilahnya, menyediakan informasi yang dapat diterima nalar dan yang bisa membantu orang untuk percaya. Teringat Yohanes Pembaptis yang menunjukkan. memberi informasi kepada murid-muridnya, siapa Yesus itu, "Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud...." (Yoh 1:29-30). Kemudian ketika orang bertanya kepada Yesus sendiri di mana ia tinggal, jawabnya, "Mari ikut dan lihatlah!" (Yoh 1:38-39). Orang-orang yang diminta mengurusi domba-domba - seperti halnya Petrus dalam Yoh 21:15-19 - menjawab kebutuhan seperti ini. Orang upahan tidak. Mereka malah menyampaikan informasi yang palsu. Membodohi. Menyesatkan. Membiarkan orang dalam ketidaktahuan. Domba-domba akan merasa berhadapan dengan pihak-pihak yang tidak lagi dapat dikenali (Yoh 10:5) dan tak tahu bisa berbuat apa lagi. Tiada pegangan lagi. Keadaan ini mudah memburuk. Mereka akan mencari apa saja dan menjadi mangsa para "pencuri" dan para "perampok" (Yoh 10:1). Di Indonesia wacana mengenai keagamaan makin mbludag dan makin santer. Adakah yang dapat membantu memilah-milah dan memilih agar orang tidak jadi bulan-bulanan para penjaja informasi simpang siur, juga dalam bidang keagamaan? Ajakan tersirat Yohanes hari ini masih terdengar.

Salam hangat,
A. Gianto



Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy